Attachment For Professionals: Dr. Alice Arianto, Psy.D
Attachment For Professionals: Dr. Alice Arianto, Psy.D
Attachment For Professionals: Dr. Alice Arianto, Psy.D
for Professionals
Dr. Alice Arianto, Psy.D.
Copyright
Alice Arianto
“Attachment is a deep and enduring emotional bond that connects one
person to another across time and space” (Ainsworth, 1973; Bowlby,
1969).
Copyright
Alice Arianto
Attachment
Dilihat melalui lensa teori dan penelitian , kekuatan transfromasi dalam terapi
terutama berasal dari Hubungan terapetik.
Copyright
Alice Arianto
Attachment & Change
Copyright
Alice Arianto
Bowlby
“ The therapist’s role is analogous to that of a mother who provides her
child with a secure base
from which to explore the world”
John Bowlby ( 1988, p, 140)
Copyright
Alice Arianto
Psychotherapist Effectiveness
Beyond patient characteristics, it is the therapist and the relationship that most
impacts outcome across all treatments including pharmacotherapy (Greenberg 2016;
Wienke Totura et al 2018)
Copyright
Alice Arianto
Efektifitas Terapis
Bagaimana MENCAPAI & MEMPERTAHANKAN EFEKTIFITAS sebagai PRAKTISI
Berdasarkan meta-analysis dari beberapa Gugus Tugas APA- secara empiris ada korelasi faktor-faktor ini
dengan hasil positif terapi
Copyright
Alice Arianto
Peran penting Attachment
Untuk pembentukan hubungan interpersonal sejak usia dini
Secure
Positive
Perkembangan teori dan neursoscience :
Bagaimana otak merespons terhadap trauma, kejadian2 dlm hidup yang
merusak, insecure, disorganized attachment
BISA DIPERBAIKI ?
• “REPAIR of the Secure Attachment is always possible”
• Otak manusia plastis, mampu untuk berubah, maka REPAIR
/memperbaikinya adalah mungkin, bahkan bisa lebih kuat.
Copyright
Alice Arianto
Attachment Quality
• Protective
• Caring interactions
Copyright
Alice Arianto
Tahapan Perkembangan Attachment
Riset R. Schaffer & P. Emerson :
60 bayi Skotlandia usia 1- 2 bulan hingga 18 bulan beserta ibunya
Bayi diobservasi setiap 4 minggu selama kehidupan tahun pertama dan ketika 18 bulan.
- SECURE ATTACHMENT
- Anak yang protes atau menyatakan ketidak senangan terhadap keterpisahan (diturunkan
dari gendongan atau pelukan) dan mendapatkan kembali ketentraman/ senangketika
‘REUNITED” dengan hadirnya orang yang meninggalkannya akan membuat anak merasa
aman/SECURE.
- Walau terlihat sedih awalnya, tetapi ketika pengasuh kembali mereka merasa aman
kembali.
- Ketika takut, anak yang securely attached akan menemukan kembali rasa aman ketika
pengasuhnya kembali.
Copyright
Alice Arianto
Tiga pola insecure attachment
Pola ini disebut INSECURE ATTACHMENT
- mereka mengalami hambatan dalam eksplorasi di kemudian hari.
1. Insecure-Avoidant
- Anak menunjukkan tidak ada preferensi antara pengasuh dan orang asing yang datang
- Pola ini terbentuk oleh perlakuan yang keras atau pengabaian oleh pengasuh
Anak protes pada keterpisahan sesaat/diturunkan dari gendongan dan ketika ada orang yang
memberi perhatian datang atau memeluknya, anak tersebut akan mendekat dengan sikap yang
gelisah, gugup, dan takut.
Copyright
Alice Arianto
Insecure-Ambivalent
- Pada saat anak protes, anak tidak dapat ditentramkan kecuali orang
yang memberi perhatian kembali dan anak akan membenamkan diri
dalam pangkuan atau melekat erat (seakan tidak ingin lepas lagi).
Copyright
Alice Arianto
Insecure-Disorganized
Copyright
Alice Arianto
Sikap Ibu dan Pola Attachment Pada Anak
Hal yang utama dari penemuan mereka adalah tanggapan orang tua terhadap
bayinya memiliki dampak yang besar.
Copyright
Alice Arianto
Internal Working Models
Copyright
Alice Arianto
Strange Situation
SECURE ATTACHMENT
INSECURE ATTACHMENT
Copyright
Alice Arianto
Starting Point
Copyright
Alice Arianto
Attachment, Experience & Brain
• Therapeutic Alliance
Copyright
Alice Arianto
David Wallin
Copyright
Alice Arianto
Attachment style Terapis
Copyright
Alice Arianto
Therapist Attachment’s style
Copyright
Alice Arianto
ATTACHMENT STYLE
Copyright
Alice Arianto
Being mindful and willing
• Pola Attachment menentukan bagaimana kita melihat dan berhubungan dengan
dunia ini.
• Ini adalah bagian intrinsik dari mengembangkan HUBUNGAN, bukan hanya untuk
menyadari apa yang terjadi, tetapi termasuk kerelaan untuk membicarakannya.
• Klien yang berbeda bisa mengaktifasi bagian yang berbeda dari sistem attachment
kita- secure, anxiety, detachment.
Copyright
Alice Arianto
ENACTMENT/ pemberlakuan
Copyright
Alice Arianto
Recognize own enactment
• 1. COLLUSIONS
• - denial bagi terapis dan klien, untuk aspek2 dalam hubungan yang
menakutkan , mis menghindari membahas trauma, rescuing and not
confronting, mengulang pola hubungan yang tetap tidak dibicarakan.
• Menjadi halangan dalam hubungan kedekatan dalam hubungan
terapetik. Terapis- Klien ”pseudotherapy” ( Wallin )
• 2. COLLISIONS
• Menyingkap apa yang disembunyikan dlam kolusi dalam waktu cukup
lama
• Bisa muncul ketika disrupsi dalam hubungan tidak diakui/tidak cukup
diperbaiki
Copyright
Alice Arianto
Apa yang bisa dilakukan?
• Self-awareness
• Mindfulness
• Mengidentifikasi dan memahami
• Apa motif dan artinya – cara kita berhubungan dengan klien
• Counter transference
• Personal therapy ?
• Ongoing supervision
Copyright
Alice Arianto
Assessing Attachment in Adult
Copyright
Alice Arianto
ECR
Experience in Close Relationship Questionnaire (ECR): Brennan, K.; Clark,
C.; Shaver, P. (1998). Self-report measures of adult romantic attachment.
In J. Simpson and W. Rholes, Attachment Theory and Close Relationships.
New York: Guilford Press.
Copyright
Alice Arianto
Adult Attachment
Copyright
Alice Arianto
Therapist Secure Attachment
Terapis yang “secure” state of mind nya
Memiliki pengalaman yang luas dalam diri mereka dan juga klien
Mindful pada perasaan, pikiran dan juga reaksi dalam
tubuh/bodily reaction
Copyright
Alice Arianto
SECURE
• Mikulincer & Shaver, 2016
• Low on anxiety and low avoidance – SECURE
• Can be secure and still have a valence for anxiety and/or avoidance
Copyright
Alice Arianto
DISMISSIVE AVOIDANT
Copyright
Alice Arianto
Fearful
Copyright
Alice Arianto
Preoccupied
Copyright
Alice Arianto
UNRESOLVED/DISORGANIZED
Copyright
Alice Arianto
Mengelola Countertransference
• Two key domains:
- understanding self and client
- self-integration and self-regulation (Perez-Rojas, 2017)
• Waktu untuk refleksi dan berpikir (Mollon, 1989)
• Self-awareness and self-insight
• Self-integration: self vs. other differentiation
• Anxiety modulation
• Conceptualization skills re the patient’s concerns
• Empathy – kapasitas reseptif dan ekspresif praktisi
• Non-reactivity – role of mediation/reduce reactivity (Fatter & Hayes,
2013)
Copyright
Alice Arianto
Successful Containment- Secure
Attachment
• Fonagy 1995
• Orang tua yang bisa meng”contain” anaknya ketika dalam situasi
emosi yang tak terkendali , dan bisa merespons dengan empati,
coping, dan appreciation
• Melalui proses ini anak menjadi percaya diri dan merasa secure
Copyright
Alice Arianto
Central role of Right Hemisphere of the brain
Copyright
Alice Arianto
Allan Shore
Right Brain connection
Affect Regulation
Schore (2008) call modern regulation theory, which considers
Attachment as “the essential matrix for creating a right brain self that can regulate its own internal states and
external relationships” (p. 17).
• Right-brain-to right-brain connection” implicit Non verbal affect-laden communication directly represent the
attachment dynamic.. Nonverbal primary process clinical intuition”
• Schore (2000) also saw the therapeutic relationship as a context in which affect regulation deficits can be
repaired.
• Left-brain-to left brain connection- untuk menciptakan naratif dari pengalaman emosi klien yang belum
terartikulasi atau belum didefinisikan.
• Memberikan klien suatu “hubungan baru” dengan pola attachment yang sehat bisa memperbaiki/REPAIR
kerusakan yang terjadi dalam hubungan /interaksi orang tua anak di usia muda
• Dengan cara memodelkan regulasi emosi yang efektif dan memberikan cara baru untuk berhubungan dengan
orang lain.
Copyright
Alice Arianto
KOMUNIKASI NON VERBAL
UNTUK SECURE ATTACHMENT
Copyright
Alice Arianto
Mirroring
the Affects of the Child
Copyright
Alice Arianto
• WALLIN BINOCULAR VISION
one eye on the client, one eye on ourselves”
Copyright
Alice Arianto
Siegel
• The Developing Mind. How Relationships and Brain Interact to Shape Who We
Are ( 1999)
Copyright
Alice Arianto
Mindfulness
• Attunement
• Flexibility
• Interpersonal attachment
Copyright
Alice Arianto
Earned Secure Attachment
• This concept of earned secure attachment was developed out of the research with the
Adult Attachment Interview when it was discovered that some individuals whose scores
reflected a secure attachment described unfavorable attachment related experiences as
children (Hesse, 1999, p. 401).
• Dalam beberapa masa dalam kehidupan seseorang, membangun hubungan dengan figur
attachment lainnya bisa membantu seseorang dari INSECURE menjadi SECURE.
• Melalui proses yang dilakukan, dari pengalaman negatif di masa kecil ia bisa berhasil
membangun hubungan positif dengan orang lain, termasuk dengan teman kerja dan orang
dekat dalam hidupnya. (McCarthy & Maughan, 2010).
Copyright
Alice Arianto
Trauma
• Bessel van der Kolk
• Menemukan bahwa ketika seseorang mengalami kejadian traumatik,
maka di daerah Broca, bagian dari otak kiri yang berfungsi
menterjemahkan pengalaman pribadi ini kedalam bahasa yang bisa
dikomunikasikan, “ turned off”. (van der Kolk, 1998, p. 104).
• Umumnya penyintas trauma sulit untuk menyampaikan naratif
pengalaman mereka, tiada kata untuk menjelaskan pengalaman
buruk mereka.
• Munggunakan modalitas kreatif bisa membantu, misalnya
menggunakan kolase, gambar dll dalam menyampaikan naratif
traumanya.
• The PTSD Workbook (Williams & Poijula, 2002)
Copyright
Alice Arianto
Koneksi melalui Creative art
• Siegel:
Copyright
Alice Arianto
Triune Brain
The reptilian (instinctual brain)
The limbic system (emotional brain
Pre- frontal cortex (cognitive brain)
(MacLean, 1993).
Copyright
Alice Arianto
Group Therapists
Copyright
Alice Arianto
Deliberate Practice
• Tidak hanya bergantung pada pengalaman sendiri, tetapi ada target spesifik untuk umpan
balik dan ongoing training (Tracy et al 2014),
• Mereview kasus2 yang sulit, ikut workshop, refleksi untuk sesi yang sudah dijalankan,
merencanakan untuk sesi2 ke depannya.
• Supervisi/ konsultasi untuk meningkatkan kapasitas praktisi/terapis (Kraus et al, 2011)
• Be deliberate in enhancing effectiveness (Chow et al, 2015; Rousmaniere 2016)
• Feedback on our work is essential: Direct observation of our work – Atul Gawande
approach; witness the growth of competence based training and education
• Embed ethical practice – fiduciary nature of our work: risk of negative
outcomes/deterioration/steward precious treatment resources/ongoing training to
maximize therapeutic effectiveness
Copyright
Alice Arianto
/