Efektivitas Manajemen Diare Di Tatanan Rumah Tangg

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/323396583

Efektivitas Manajemen Diare di Tatanan Rumah Tangga dalam Meningkatkan


Pengetahuan dan Keterampilan Penanganan Diare Anak

Article  in  Jurnal Keperawatan Soedirman · January 2018


DOI: 10.20884/1.jks.2017.12.2.737

CITATIONS READS

3 1,271

1 author:

Eni Rahmawati
Universitas Jenderal Soedirman
14 PUBLICATIONS   48 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

COMMUNITY EMPOWERING MODELS TO CARE FOR LOW BIRTH WEIGHT BABIES View project

children eating behavior View project

All content following this page was uploaded by Eni Rahmawati on 15 September 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 12, No.2 Juli 2017

PENGARUH MANAJEMEN DIARE DITATANAN RUMAH TANGGA


DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN
PENANGANAN DIARE ANAK

1Eni Rahmawati; 2Eva Rahayu; 3Koernia Nanda Pratama

School of Nursing, Faculty of Health Sciences, Jenderal Soedirman University


*Email: eni.rahma.ed@gmail.com

ABSTRACT
Diarrhea is a major cause of morbidity and mortality of children under five in developing
countries and is one of main cause of malnutrition. Meanwhile, mother's behavior and
knowledge about health impact on child mortality. Management of diarrhea is a therapeutic
treatment by empowering parents, which is focused on the treatment of diarrhea at home.
This study was aimed to identify the effect of management of diarrhea on the behavior of
parents in caring for of children with diarrhea at home. This research method was the
Quasi Experiment Pretest-Posttest Design with Kontrol Group. The subjects were 55
respondents selected by purposive sampling. Knowledge and skills were measured in 18
days, using a knowledge questionnaire with 21 questions, while the skills were measured
through direct observation. The average score effect on knowledge of the treatment and
kontrol group were 37.9 and 6.15. While the average score effect on skills of the treatment
and kontrol group were 35.07 and -0.51. The P-value in both variables using Independent
Sample t-Test showed was 0.000, which means a significant difference between the
treatment and kontrol groups. The management of diarrhea is effective to improve parents
knowledge and skills in the treatment of childhood diarrhea.
Keywords: diarrhea, children, knowledge and skills, parents behavior

ABSTRAK
Diare merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas balita di negara berkembang
dan merupakan salah satu penyebab utama gizi buruk. Sementara itu, perilaku dan
pengetahuan ibu tentang kesehatan berdampak pada kematian anak. Manajemen diare
adalah terapi pengobatan dengan memberdayakan orang tua, yang difokuskan pada
pengobatan diare di rumah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh
manajemen diare pada perilaku orang tua dalam merawat anak-anak dengan diare saat di
rumah. Metode penelitian ini adalah Quasi Eksperiment Pretest-Posttest Design with
Control Group. Subyek penelitian 55 responden yang dipilih secara purposive sampling.
Pengetahuan dan keterampilan diukur dalam 18 hari, menggunakan kuesioner
pengetahuan dengan 21 pertanyaan, sedangkan keterampilan diukur melalui praktek.
Perubahan nilai rata-rata pengetahuan kelompok perlakuan dan kontrol adalah 37,9 dan
6,15. Sementara perubahan nilai rata-rata pada keterampilan kelompok perlakuan dan
kontrol adalah 35,07 dan -0,51. Hasil P-value pada kedua variabel yang diuji
menggunakan Independent Sample t-Test adalah 0,000, yang berarti terdapat perbedaan
yang signifikan antara klompok perlakuan dan kelompok kontrol. Manajemen diare efektif
untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam pengobatan diare
anak.
Kata kunci: diare, balita, pengetahuan dan keterampilan, perilaku orang tua

127
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 12, No.2 Juli 2017

PENDAHULUAN mengobati dan mencegah kekambuhan


Penyakit diare merupakan diare pada balita (Patel, Shah & Gajjar,
penyebab utama morbiditas dan 2015) (Kemenkes RI, 2011). Zinc dapat
mortalitas balita di negara berkembang berfungsi untuk epitelisasi dinding usus
dan menjadi penyebab penting gizi yang mengalami kerusakan morfologi
kurang. Secara global, diperkirakan maupun fungsi selama kejadian diare
sekitar 800.000 anak meninggal akibat (Scrimgeour AG & Condlin ML, 2009).
diare (Liu et al., 2012). Anak-anak Mengenali gejala dehidrasi, memberikan
dibawah usia 3 tahun di negara-negara rehidrasi oral, pencegahan diare,
berkembang mengalami tiga episode memberikan minuman dan makanan
diare setiap tahunnya. Di Indonesia, tambahan, dan pemberian zinc dapat
diperkirakan angka kematian akibat diare dilakukan secara mandiri oleh keluarga
sebesar 214/1000 penduduk. Di atau orang terdekat anak.
Kabupaten Banyumas pasien diare Kesuksesan penanganan diare
terbesar keempat se Provinsi Jawa pada anak dapat dicapai dengan
Tengah yaitu sebesar 67.808 kasus, melibatkan dan memberdayakan
sementara jumlah kasus diare yang tidak keluarga. Menurut UNICEF (2012)
tertangani sebanyak 57,34%. bahwa perilaku dan pengetahuan ibu
Buang air besar (defekasi) tentang kesehatan berpengaruh
dengan tinja berbentuk cairan atau terhadap angka kematian anak umur 1-
setengah cair (setengah cair setengah 12 bulan. Manajemen diare merupakan
padat) dengan frekuensi lebih dari 3 kali terapi penatalaksanaan diare yang
per hari disebut dengan diare. Buang air difokuskan pada perawatan diare saat
besar encer tersebut dapat atau tanpa dirumah, baik sebelum pasien dibawa ke
desertai lendir dan darah (Depkes RI, pelayanan kesehatan (pra) dan setelah
2011). Bayi muda (kurang dari 2 bulan) pasien diare pulang dari pelayanan
dikatakan diare apabila terjadi kesehatan (pasca). Penelitian ini
perubahan bentuk feses lebih banyak bertujuan untuk mengetahui efektivitas
dan lebih cair (lebih banyak air daripada manajemen diare di tatanan rumah
ampasnya) (Depkes RI, 2008). Diare tangga dalam meningkatkan
dapat disebabkan oleh infeksi (bakteri, pengetahuan dan keterampilan ibu
virus atau parasit), malabsorpsi, alergi, dalam penanganan kasus diare anak.
imunodefisiensi, keracunan dan sebab-
sebab lainnya. Penyebab yang sering METODE PENELITIAN
ditemukan di lapangan adalah diare yang Jenis penelitian yang digunakan
disebabkan infeksi dan keracunan adalah Quasi eksperiment pretest-
(Depkes RI, 2011). posttest design with kontrol group.
Berdasarkan manajemen Penelitian ini dilaksanakan di dua desa
terpadu balita sakit (Depkes RI, 2008) yaitu Desa Kutasari dan Desa Kebumen.
penanganan diare dengan antibiotik Populasi dalam penelitian ini adalah
hanya diberikan ketika terdapat darah seluruh ibu yang memiliki anak usia 0-60
dalam tinja atau diare dengan penyakit bulan di wilayah kerja Puskesmas
penyerta, selain itu diare yang tidak atau Baturaden 1. Dalam penelitian ini
disertai dengan dehidrasi dapat ditangani pengambilan sampel dilakukan secara
dengan rehidrasi. Pemberian tablet zinc purposive sampling pada ibu yang
selama 10 hari berturut-turut efektif untuk memiliki anak usia 0-60 bulan. Kriteria

128
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 12, No.2 Juli 2017

inklusi dalam penelitian ini adalah orang diawal dan diakhir dalam jangka waktu
tua bersedia menjadi responden 18 hari tanpa pemberian pelatihan.
penelitian, dapat membaca dan menulis, Pelatihan Manajemen diare
dan orang tua yang memiliki anak usia 0- ditatanan rumah tangga meliputi
60 bulan. Kriteria eksklusi penelitian ini tindakan penanganan diare anak pada
diantaranya orang tua yang memiliki latar saat pra (sebelum) dan pasca (setelah)
belakang pendidikan kesehatan dan dibawa ke pelayanan kesehatan atau
orang tua yang tidak kooperatif dalam bisa disebut dengan penanganan diare
penelitian (tidak rutin mengikuti kegiatan dilevel dasar atau rumah tangga.
posyandu). Besarnya sempel adalah 55 Tindakan pra antara lain: mengetahui
responden. penyebab diare, gejala-gejala dehidrasi,
Instrumen penelitian dibuat oleh pencegahan dehidrasi, membuat larutan
peneliti meliputi kuesioner A berisi oralit dan mengetahui kapan anak harus
tentang pengetahuan orang tua dalam segera dibawa ke pelayanan kesehatan.
manajemen diare. Uji validitas kuesioner Sedangkan untuk tindakan pasca atau
pengetahuan menggunakan uji setelah pulang dari pelayanan kesehatan
correlation product moment (N=61, r antara lain: mengetahui cara pemberian
tabel=0,25 dengan taraf significant 5%). oralit dan zinc, memberikan minum dan
Hasil uji validitas dan reliabilitas di makanan tambahan, pencegahan diare
dapatkan bahwa terdapat 21 pertanyaan dan kapan ibu harus melakukan
yang valid dan reliable dengan nilai kunjungan ulang ke pelayanan
alpha chronbach sebesar 0,613. kesehatan (Depkes, 2010).
Kuesioner B berisi tentang lembar Hasil uji normalitas dengan Uji
observasi tentang keterampilan Shapiro-Wilk pada variabel pengetahuan
manajemen diare ditatanan rumah dan keterampilan menunjukkan data
tangga. Hasil uji interrater reliability terdistribusi normal. Data pengetahuan
diperoleh nilai Kappa sebesar 0.702 dan keterampilan ibu pada kedua
dengan p=0.001. Jumlah tim peneliti kelompok sebelum dan setelah
yang melakukan observasi berjumlah 4 intervensi dilakukan analisis data dengan
orang. Responden yang digunakan menggunakan Uji Parametrik
dalam uji validitas dan reliabilitas Independent Sample t test karena data
menggunakan teknik try out terpakai. terdistribusi normal.
Responden yang terpilih sesuai
dengan kriteria inklusi dan eksklusi HASIL PENELITIAN
mendapatkan penjelasan tentang tujuan, Pada tabel 1, karakteristik
manfaat dan efek samping penelitian. responden berdasarkan umur diperoleh
Apabila responden setuju, responden rata-rata umur responden adalah 31.2
akan menandatangani inform concent. tahun. Pada tabel 2, tingkat pendidikan
Pada kelompok perlakuan pengukuran sebagian besar responden adalah SLTP
pengetahuan dan keterampilan dilakukan sejumlah 39.3%. Data riwayat diare anak
sebelum pemberian pelatihan dalam setahun terakhir menunjukkan
manajemen diare dan setelah 18 hari bahwa sebagian besar anak dari
pelatihan. Pelatihan manajemen diare responden mengalami diare yaitu
menggunakan media modul. Sementara berjumlah 72.1%.
pada kelompok kontrol pengukuran
pengetahuan dan keterampilan dilakukan

129
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 12, No.2 Juli 2017

Tabel 4. Pengaruh manajemen diare di


Tabel 1. Karakteristik responden tatanan rumah tangga dengan pengetahuan
berdasarkan umur responden(n=55)] dan keterampilan *
Variabel min-maks Rerata±SD
Umur (tahun) 19-55 31.2±7.6 Variabel n Rerata±SD Perbedaan
rerata
Pengetahuan 32.26
Tabel 2. Karakteristik responden Modul edukasi 31 37.9±22.5
berdasarkan tingkat pendidikan dan Tanpa modul 24 6.15±14.2
riwayat diare (n=55) edukasi
Keterampilan 35.48
Variabel n % Modul edukasi 29 35.07±24.42
Pendidikan SD 15 24.6 Tanpa modul 23 -0.51±9.31
responden SLTP 24 39.3 edukasi
SLTA 11 18 Ket: * Independent Sample t test, bermakna pada
PT 5 8.2 α=0.05
Riwayat Diare YA 44 72.1
dalam setahun TIDAK 11 18 17,8%. Peningkatan keterampilan yang
terakhir terjadi sebesar 35.07 atau 82.6% dengan
modul edukasi. Sementara untuk tanpa
Tabel 3. Pengetahuan dan Keterampilan modul edukasi menunjukkan
responden sebelum dan setelah diberikan peningkatan rerata sebesar -0.51 atau
intervensi manajemen diare di tatanan rumah 2%.
tangga Hasil uji independent sample t
test menunjukkan hasil bahwa p value =
Variabel min-maks Rerata±SD
Pengetahuan 0.000 yang berarti ada pengaruh
(n=55) pelatihan manajemen diare ditatanan
Modul Awal 14 — 81 43±17.5 rumah tangga yang signifikan antara
edukasi Akhir 24— 100 80.8±21.2 kelompok perlakuan dan kelompok
Tanpa modul Awal 10—62 34.4±13 kontrol terhadap pengetahuan dan
edukasi Akhir 5—71 40.46±15.8
keterampilan orang tua. Rata-rata
Keterampilan
(n-52) pengaruh untuk pengetahuan kelompok
Modul Awal 3—71 42.41±16.69 perlakuan sebesar 37.9 dan kelompok
edukasi Akhir 44—100 77.48±17.95 kontrol sebesar 6.15. Sementara rata-
rata pengaruh untuk keterampilan
Tanpa modul Awal 6—56 25.05±14.37 kelompok perlakuan sebesar 35.07 dan
edukasi Akhir 3—53 24.54±12.81 kelompok kontrol sebesar -0.51.
Berdasarkan data penelitian tersebut,
tampak bahwa kelompok perlakuan
Data penelitian pada tabel 3 dan memiliki rata-rata pengaruh yang lebih
4 menunjukkan adanya peningkatan besar dari pada kelompok kontrol. Pada
rerata pengetahuan manajemen diare keterampilan, klompok kontrol memiliki
ditatanan rumah tangga di kelompok perbedaan nilai rata-rata keterampilan
data dengan perlakuan dan tanpa negatif yang artinya keterampilan
perlakuan. Peningkatan pengetahuan manajemen diare pada saat post test
yang terjadi sebesar 37.9 atau 88.1% memiliki nilai yang lebih redah
dengan modul edukasi. Sementara untuk dibandingkan saat pre test.
tanpa modul edukasi menunjukkan Hasil penelitian manajemen diare di
peningkatan rerata sebesar 6.15 atau tatanan rumah tangga menunjukkan
terdapat perbedaan yang signifikan

130
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 12, No.2 Juli 2017

pengetahuan dan keterampilan antara masukkan atau penjelasan bagaimana


kelompok perlakuan dan kontrol dari seseorang bersikap dan bertindak dalam
responden. Hasil uji statistik menghadapi situasi yang dianggap
menunjukkan bahwa p-value=0.000 yang membebani (Lumongga&Hasnida, 2009).
berarti bahwa intervensi memiliki Modul edukasi manajemen diare
pengaruh yang signifikan. Hal ini yang diberikan kepada orang tua (ibu)
membuktikan manajemen diare berisi tentang definisi, penyebab dan
ditatanan rumah tangga berpengaruh pencegahan diare, gejala dehidrasi,
meningkatkan pengetahuan dan pencegahan dehidrasi, mengetahui
keterampilan dalam penanganan diare kapan anak harus segera dibawa atau
anak. kunjungan ulang ke pelayanan
kesehatan dan memberikan minum dan
PEMBAHASAN makanan tambahan. Media diberikan
Proses edukasi dengan dalam bentuk modul/buku dan
menggunakan modul memiliki pengaruh demontrasi, sementara metode dengan
yang positif kepada ibu, karena ceramah, demonstrasi dan diskusi. Pada
meningkatkan penilaian kognitif ibu awalnya responden diberikan ceramah
terhadap sumber stress yang dihadapi. tentang penanganan diare ditatanan
Berdasarkan teori kognitif menyatakan rumah tangga, setelah itu responden
bahwa stress merupakan kesalahan dari melihat demonstrasi langsung tentang
menginterprestasikan situasi yang pembuatan larutan gula garam, oralit dan
dianggap mengancam dan memberikan obat zink dan sesi trakhir
membahayakan. Dukungan informasi dilakukan diskusi tentang materi serta
dalam modul edukasi dapat membantu pembagian modul.
orang tua dalam menginterpretasikan Proses edukasi dengan media
masalah secara benar, sehingga buku atau modul dinilai efektif
mencegah misinterpretasi. Melalui teori menambah pengetahuan orang tua
kognitif Bandura (1997) menyatakan karena buku memuat informasi yang
ketika dukungan informasi dapat lebih banyak, dapat disimpan, dibaca
membantu orangtua dalam menjaga berulang-ulang oleh orang tua kapan
kestabilan emosi, kecemasan dan stress saja dan dimana saja (Notoadmojo,
sehingga hal ini dapat meningkatkan 2010). Selain itu materi yang ditulis pada
kesiapan (self efficacy) (Bandura cit buku saku menggunakan kalimat-kalimat
Sanderson, 2013). yang sederhana sehingga memudahkan
Menurut penelitian Purwandari, et al. orang awam dalam memahami pesan
(2015) menyatakan bahwa pelatihan yang disampaikan. Berbagai sumber
manajemen demam di rumah secara menunjukkan bahwa orang mengingat
efektif meningkatkan keterampilan dan 10% dari apa yang mereka baca, 20%
pengetahuan ibu dalam perawatan dari apa yang mereka dengar, 30% dari
demam dirumah pada anak usia apa yang mereka lihat, 50% dari apa
balita.Dukungan informasi merupakan yang mereka lihat dan dengar, 80% dari
kegiatan memberikan penjelasan tentang apa yang mereka dengar, lihat dan
situasi dan segala sesuatu yang diberitahu (Ode, 2014). Selain hal
berhubungan dengan masalah yang tersebut menurut Susilana dan Cepi
sedang dihadapi oleh individu, meliputi (2009) media pembelajaran melalui
memberikan nasihat, petunjuk, gambar lebih konkret yaitu dapat

131
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 12, No.2 Juli 2017

mengatasi keterbatasan ruang dan Pengaruh pelatihan manajemen


waktu serta menunjukkan perbandingan diare terhadap peningkatan pengetahuan
yang tepat dari obyek yang sebenarnya. dan keterampilan manajemen diare ini
Selain menggunakan metode dapat terjadi karena tingkat pendidikan
ceramah dengan modul dan diskusi, dan jarak waktu pre test ke post test.
dalam penelitian juga menggunakan Responden yang memiliki pendidikan
teknik demonstrasi. Metode ini Perguruan Tinggi adalah 5 orang dan
digunakan untuk mendemonstrasikan berpendidikan terbesar adalah SLTP
cara membuat larutan gula garam (pendidikan menengah) sehingga
(takaran gula, garam dan air), membuat memungkinkan informasi yang
oralit berdasarkan kebutuhan sesuai usia disampaikan mampu dan mudah
dan bagaimana pemberian obat zink. diterima (Puspita, Supriyadi & Haryanti,
Menurut Notoadmojo (2007) bahwa 2015). Sementara, jarak pengambilan
informasi akan tersimpan sebesar 70% data antara pre test dan post test adalah
apabila dilaksanakan dalam praktik 18 hari, dimana waktu tersebut adalah
nyata. Sehingga memungkinkan orang waktu terpendek dari rentang waktu yang
tua lebih paham dengan memperagakan disediakan untuk melihat perubahan
dan mempunyai pengalaman dalam perilaku (Laly, et.al, 2009). Keterampilan
membuat cairan untuk rehidrasi anak pada kelompok kontrol hasilnya negatif
yang diare. tidak mempengaruhi hasil p value. Hal
Hasil penelitian ini sesuai ini bisa dipengaruhi oleh responden yang
dengan Puspita, Supriyadi dan Haryanti tergesa-gesa dalam melakukan
(2016) tentang pendidikan kesehatan demonstrasi, saling mencontoh tindakan
yang diberikan kepada orang tua yang responden yang lain, yang belum tentu
dapat merubah perilaku pencegahan benar dan terkesan seadanya karena
infeksi terhadap anak dengan leukemia belum diberi tahu tindakanyang benar.
limfoblastik akut. Pendidikan kesehatan
dapat meningkatkan pengetahuan dalam KRITIK DAN SARAN
mengasuh anak secara spesifik dan Manajemen diare di tatanan
membantu orang tua dalam merubah rumah tangga terbukti efektive
kebiasaan untuk mengimplementasikan berpengaruh terhadap pengetahuan dan
perubahan dalam lingkungan keluarga. keterampilan dalam penanganan diare
Perubahan perilaku yang terjadi adalah anak. Pemberdayaan orang tua atau
sebagai hasil dari proses belajar. Belajar keluarga dapat dijadikan tindakan dalam
adalah proses perubahan perilaku intervensi keperawatan yang dapat
karena interaksi antara individu dan mendukung tumbuh kembang dan
individu dengan lingkungan sebagai kesehatan anak secara optimal.
penyesuaian (adaptasi) dan interaksi
terhdap lingkungan yang dihadapi. DAFTAR PUSTAKA
Responden penelitian yang Departemen Kesehatan Republik
mendapatkan pelatihan manajemen Indonesia. (2010). Buku Bagan
diare ditatanan rumah tangga Manajemen Terpadu Balita
menunjukkan peningkatan pengetahuan Sakit. Jakarta: Depkes RI.
dan keterampilan, hal tersebut Kementerian Kesehatan Republik
menunjukkan bahwa terdapat proses Indonesia. (2008). Laporan
belajar pada responden. Nasional: Riset Kesehatan Dasar

132
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 12, No.2 Juli 2017

(Riskesdas) 2007. Jakarta: randomized open-label study.


Kemenkes RI. Drugs Ther Perspect 31:34–38.
Kementerian Kesehatan Republik Purwandari, Purnamasari & Alfian.
Indonesia. (2011). Laporan (2015). Training Manajemen
Nasional: Riset Kesehatan Dasar Demam di Rumah untuk
(Riskesdas) 2010. Jakarta: Meningkatkan Pengetahuan dan
Kemenkes RI. Keterampilan Pengasuh dalam
Kementerian Kesehatan Republik Perawatan Demam pada Balita.
Indonesia. (2011). Lima Langkah Universitas Jenderal Soedirman.
Tuntaskan Diare. Jakarta: Purwokerto.
Kemenkes RI. Puspita, Supriyadi & Haryanti. (2015).
Lally, P., Jaarsveld, C., Potts, H. W. & Can Health Education Change
Wardle, J. (2009). How Are The Behaviour About Prevention
Habbits Formed: Modelling of Infection?. Prooceding in the
Habbit Formation In The Real 1st Udayana International
World. Eur J Soc Psych, June Nursing Conference. Udayana
2009, 998–1009. University. Bali. Indonesia.
Liu L, Johnson HL, Cousens S, Perin J, Sanderson, A. C. (2013). Health
Scott S, Lawn JE, et al. (2012). Psychology. Second edition,
Global, regional, and national United States of America, John
causes of child mortality in Wiley & Sons.
2000–2010: an updated Scrimgeour AG, Condlin ML. (2009).
systematic analysis. Lancet; 379: Zinc and micronutrient
2151–61. combinations to combat
Lumongga, N. L. & Hasnida. (2009). gastrointestinal inflammation.
Dukungan social pada pasien Curr Opin Clin Nutr Metab Care .
kanker, perlukah?, Medan, USU 12(6):653–660.
Press. Susilana, R. & Cepi, R. (2009). Media
Notoatmodjo. (2007). Promosi Pembelajaran: Hakikat,
Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Pengembangan, Pemanfaatan,
Jakarta, Rineka Cipta. dan Penilaian. CV.Wacana
Notoatmodjo. (2010). Promosi Prima. — ISBN: 9791856117.
Kesehatan Teori dan Aplikasi. UNICEF Indonesia. (2012). Kesehatan
Jakarta, Rineka Cipta. Ibu dan Anak. Diakses di
Ode, E. O. (2014). Impact Of Audio- www.unicef.or.id pada tanggal
Visual (AVS) Resources On 12 Maret 2016.
Teaching And Learning In Some
Selected Private Secondary
Schools In Makurdi. Impact
Journal 2 (5), pp. 195–202.
Patel N. Himali, Shah B. Rima, Gajjar M.
Bharat. (2015). Evaluation of the
role of zinc supplementation in
treatment of diarrhoea in
paediatric patients: a

133

View publication stats

You might also like