Pengaruh Penambahan Ragi Tape Dan Waktu Fermentasi Hasil Samping Cairan Pulpa Terhadap Karakteristik Mutu Cuka Kakao (Theobroma Cacao L.)
Pengaruh Penambahan Ragi Tape Dan Waktu Fermentasi Hasil Samping Cairan Pulpa Terhadap Karakteristik Mutu Cuka Kakao (Theobroma Cacao L.)
Pengaruh Penambahan Ragi Tape dan Waktu Fermentasi Hasil Samping Cairan
Pulpa terhadap Karakteristik Mutu Cuka Kakao (Theobroma cacao L.)
Ida Bagus Gede Awidyanata, Gusti Putu Ganda Putra*, Luh Putu Wrasiati
PS Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Kampus Bukit
Jimbaran, Badung, Kode pos : 80361; Telp/Fax : (0361) 701801.
ABSTRACT
The aim of this study was to determine the effect of adding ragi tape and the time of natural fermentation
of the pulp byproducts of the fermented cocoa beans on the characteristics of the quality of cocoa
vinegar and determining the addition of tape yeast and the natural fermentation time of the best pulp
fluid for cocoa vinegar production. The experiments in this study used a randomized block design with
two factors. The first factor is the addition of yeast tape consisting of 5 levels, namely without the
addition of yeast tape (control), the addition of yeast tape 0.05% (w / v), 0.10% (w / v), 0.15% (w / v),
0.20% (w / v), the second factor is the fermentation time consisting of 6 levels, namely 5, 10, 15, 20, 25,
30 days. Treatment The addition of tape yeast has a very significant effect on acetic acid, pH, total
dissolved solids, total sugar, has no significant effect on alcohol content in the fermented vinegar from
the pulp fluid which is the by-product of cocoa bean fermentation. The length of fermentation treatment
has a very significant effect on acetic acid, pH, total dissolved solids, total sugar, alcohol. The
interaction between the two treatments had no significant effect on acetic acid, pH, total dissolved solids,
alcohol content, and significant effect on total sugar in fermented cocoa vinegar products. The best
treatment was obtained from the addition of 0.15% (w / v) yeast tape and 30 days fermentation time
which produced cacao vinegar with acetic acid content of 2.40%, pH 3.37, total dissolved solids 4.25
o
brix, total sugar 0.03%, and 0.00% alcohol.
Keywords : vinegar fermentasion, ragi tape, time of fermentation
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh penambahan ragi tape dan waktu fermentasi
alami cairan pulpa hasil samping fermentasi biji kakao terhadap karakteristik mutu cuka kakao dan
menentukan penambahan ragi tape dan waktu fermentasi alami cairan pulpa yang terbaik untuk
pembuatan cuka kakao. Percobaan dalam penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok
dengan dua faktor. Faktor pertama adalah penambahan ragi tape yang terdiri dari 5 level, yaitu tanpa
penambahan ragi tape (kontrol), penambahan ragi tape 0,05% (b/v), 0,10% (b/v), 0,15% (b/v), 0,20%
(b/v), faktor kedua adalah waktu fermentasi yang terdiri dari 6 level, yaitu 5, 10, 15, 20, 25, 30 hari.
Perlakuan Penambahan ragi tape berpengaruh sangat nyata terhadap asam asetat, pH, total padatan
terlarut, total gula, berpengaruh tidak nyata terhadap kadar alkohol pada cuka fermentasi dari cairan
pulpa hasil samping fermentasi biji kakao. Perlakuan lama fermentasi berpengaruh sangat nyata
terhadap asam asetat, pH, total padatan terlarut, total gula, alkohol. Interaksi antara kedua perlakuan
berpengaruh tidak nyata terhadap asam asetat, pH, total padatan terlarut, kadar alkohol, dan berpengaruh
*Korespondensi Penulis:
Email : gandaputra@unud.ac.id
177
Awidyanata, dkk. Jurnal Rekayasa dan Manajemen Agroindustri
sangat nyata terhadap total gula pada produk cuka kakao fermentasi. Perlakuan terbaik diperoleh dari
penambahan ragi tape 0,15% (b/v) dan waktu fermentasi 30 hari yang menghasilkan cuka kakao dengan
kadar asam asetat 2,40%, pH 3,37, total padatan terlarut 4,25 obrix, total gula 0,03%, dan alkohol 0,00%.
Kata kunci : fermentasi cuka, ragi tape, waktu fermentasi
178
Vol. 8, No. 2, Juni 2020 Pengaruh Penambahan Ragi Tape dan Waktu …
fermentasi . dan dapat membantu dalam disyaratkan oleh SNI 01-4371-1996 yaitu
pembentukan asam asetat. Mikroorganisme minimal sebesar 4%. Sebaliknya, konsentrasi
yang terdapat didalam ragi tape juga dapat alkohol yang tinggi atau lebih dari 12%, akan
mengubah glukosa menjadi alkohol dan gas memperlemah bahkan menjadi racun bagi
CO2. Dari golongan ragi dikenal beberapa aktivitas Acetobacter aceti (Hardoyo et al.,
jenis, antara lain ragi tape. Di dalam Ragi tape 2007). Didasari oleh penelitian sebelumnya,
juga terdapat jenis khamir Saccharomycopsis maka dilakukan penelitian dengan perlakuan
cerevisiae, yang mempunyai pertumbuhan pengaruh penambahan ragi tape dan lama
sempurna pada suhu sekitar 30°C dan pH fermentasi pada proses fermentasi cuka dari
4,8.. Penambahan ragi tape pada fermentasi cairan pulpa hasil samping fermentasi biji
biji kakao dengan kisaran 1,0% telah kakao. Dengan ini dapat menetapkan
dicobakan oleh (Agung et al., 1998), yang penambahan ragi tape dan waktu fermentasi
dapat mempersingkat waktu fermentasi yang optimum untuk memperoleh cuka kakao
menjadi 4 hari dari 6 hari pada fermentasi yang terbaik.
alami, dengan hasil biji kakao kering mutu I.
Kondisi demikian terjadi karena penguraian METODE PENELITIAN
gula pulpa berlangsung lebih cepat dan
sempurna.Lama fermentasi termasuk faktor Tempat dan Waktu
yang menentukan tinggi rendahnya asam Penelitian ini dilakukan di
asetat yang terbentuk. Menurut hasil Laboratorium Rekayasa Proses dan
penelitian (Adrista et al., 2016) mengenai Pengendalian Mutu dan Laboratorium
pengaruh penambahan etanol dan lama Analisis Pangan Fakultas Teknologi
fermentasi cairan pulpa kakao terhadap Pertanian Universitas Udayana. Penelitian ini
karakteristik cuka fermentasi, penambahan dilakukan pada Juli sampai September 2018.
etanol sebesar 5% dengan lama fermentasi 10
hari hanya mampu menghasilkan asam asetat Alat dan Bahan
sebanyak 2,82%. Peralatan yang digunakan pada
Dalam penelitian (Aridona et al., 2015) penelitian yaitu wadah fermentasi (gallon dan
mengenai pengaruh lama fermentasi alami toples plastik), pengaduk magnetik, water
secara aerob cairan pulpa kakao terhadap bath, pH meter, hand refraktometer, oven
karakteristik cuka fermentasi, dilakukan inkubator, alat distilasi, aerator aquarium,
fermentasi aerob dengan menggunakan botol sampel, gelas ukur (Herma, Iwaki),
aerator berupa pompa air aquarium selama 10 ayakan 60 mesh (Retsch), aluminium foil,
hari, dan menghasilkan kadar asam asetat pipet tetes, pH meter. Peralatan yang
tertinggi sebanyak 2,30 % (v/v) dari lama digunakan untuk analisis terdiri dari
fermentasi 6 hari. Sedangkan, menurut hasil timbangan analitik (SHIMADZU-ATY224),
penelitian (Putri et al., 2016), mengenai Erlenmeyer (Duran), gelas beaker (Pyrex,
pembuatan cuka fermentasi dari cairan pulpa Iwaki), penjepit, desikator (Duran), tabung
kakao dengan pengaruh penambahan reaksi (Iwaki), kertas saring kasar , pipet
inokulum Saccharomycess cerevisiae dan volume (Iwaki), spektrofotometer (Genesys
lama fermentasi, asam asetat tertinggi 10S UV-VIS), vortex (Barnstead Thermolyne
diperoleh dari fermentasi selama 25 hari, Maxi Mix II), dan mikro buret (EM-
yaitu sebesar 2,86% (v/v). Dari hasil hirschmann).
penelitian tersebut kadar asam asetat yang Bahan utama yang digunakan pada
terbentuk masih tergolong rendah dan tidak penilitian ini yaitu cairan pulpa hasil samping
memenuhi standar kadar asam asetat yang fermentasi biji kakao selama 1-2 hari, yang
179
Awidyanata, dkk. Jurnal Rekayasa dan Manajemen Agroindustri
diperoleh dari petani di Desa Angkah, 0,05 % (b/v), penambahan ragi tape 0,10 %
Kecamatan Selemadeg Barat, Kabupaten (b/v), penambahan ragi tape 0,15 % (b/v),
Tabanan, Bali. Sedangkan bahan - bahan lain penambahan ragi tape 0,20 % (b/v).
yang digunakan untuk proses yaitu ragi tape, Fermentasi dilakukan selama 30 hari,
alkohol, standar asam galat, methanol, folin fermentasi anaerob selama 10 hari dan
ciocalteu’s, Na2CO3, indakator pp 1%, fermentasi aerob selama 20 hari. Analisis
glukosa, nelson, HCl, arsenomolibdat, dan pada masing-masing sampel dilakukan setiap
bahan kimia untuk analisis hasil. 5 hari.
180
Vol. 8, No. 2, Juni 2020 Pengaruh Penambahan Ragi Tape dan Waktu …
181
Awidyanata, dkk. Jurnal Rekayasa dan Manajemen Agroindustri
Tabel 2 menunjukkan bahwa semakin – asam organik hasil pemecahan gula yang
lama fermentasi, maka pH cuka kakao ada oleh mikroba. Semakin banyak
semakin rendah. Hal ini berkaitan dengan penambahan ragi semakin banyak juga
kadar asam asetat, jika semakin tinggi, maka mikroba yang melakukan fermentasi pada
pH pada cuka kakao semakin rendah. pulpa biji kakao. Menurut Anon (2014)
Menurut Said (1984) nilai pH substrat yang semakin tinggi presentase ragi yang
rendah menunjukkan bahwa substrat tersebut ditambahkan maka semakin banyak
bersifat asam. Hasil penelitian Aridona karbohidrat yang dirombak menjadi glukosa,
(2015) juga menyatakan bahwa semakin lama alkohol, asam laktat dan senyawa lainnya.
fermentasi maka semakin banyak alkohol
yang diubah menjadi asam oleh mikroba Total padatan terlarut (TPT)
sehingga kondisi fermentasi menjadi asam Hasil analisis keragaman menunjukan
yang menyebabkan pH cairan pulpa bahwa perlakuan lama fermentasi dan
menurun. penambahan ragi tape berpengaruh sangat
Pada Tabel 2 diatas menunjukkan nyata (P<0,01), tetapi interaksi antar kedua
bahwa pH pulpa biji kakao mengalami perlakuan tidak berpengaruh nyata (P>0,05)
penurunan pada setiap penambahan ragi terhadap nilai rata-rata TPT pada cuka
cairan pulpa kakao dari hari ke-5 sampai hari fermentasi cairan pulpa biji kakao. Nilai rata-
ke-30. Hal ini disebabkan terbentuknya asam rata TPT dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Nilai rata-rata TPT (oBrix) cuka kakao.
Lama fermentasi
Konsentrasi Penambahan Ragi Tape (%)
(Hari) Rata-rata
0 0.05 0.10 0.15 0.20
5 6,58 6,58 6,30 6,08 6,13 6,33±0,24a
10 6,18 6,18 5,95 5,68 5,73 5,94±0,24b
15 5,60 5,63 5,45 5,20 5,23 5,42±0,20c
20 5,60 5,45 5,48 5,13 5,18 5.37±0,20c
25 5,35 5,25 5,15 4,45 4,33 4.91±0,48d
30 5,50 4,53 4,60 4,25 4,30 4.64±0,51e
Rata-rata 5,80±0,47a 5,60±0,72b 5,49±0,60b 5.13±0,70cd 5,15±0,73c
Keterangan: Huruf yang berbeda di belakang nilai rata-rata pada baris atau kolom yang sama menunjukkan adanya
perbedaan yang nyata (P<0,05). Data merupakan rata-rata dari dua kelompok percobaan.
Dari data Tabel 3 menunjukan nilai penurunan nilai rata-rata TPT diduga
rata-rata TPT pada cuka fermentasi disebabkan karena adanya proses fermentasi
cenderung menurun selama proses oleh mikroba. Karbohidrat (dalam hal ini
fermentasi. Semakin menurunnya TPT sukrosa) menjadi substrat utama yang
seiring dengan lamanya proses fermentasi dipecah oleh mikroba dalam proses
berlangsung, diduga disebabkan karena gula fermentasi menjadi unit-unit gula yang lebih
yang merupakan komponen padatan yang sederhana (Farikha et al., 2014). Adanya
dominan dalam medium dimanfaatkan oleh penurunan TPT juga diperoleh sebelumnya
bakteri asam asetat sebagai sumber karbon pada penelitian Haumasse (2009) mengenai
sehingga total padatan terlarut menjadi pembuatan cuka dengan penambahan ragi
rendah (Sintasari et al., 2014), selain itu roti, yang menunjukan bahwa semakin lama
182
Vol. 8, No. 2, Juni 2020 Pengaruh Penambahan Ragi Tape dan Waktu …
fermentasi maka TPT substrat semakin perlakuan berpengaruh sangat nyata (P<0,01)
rendah. terhadap rata-rata kadar total gula pada cuka
fermentasi cairan pulpa biji kakao. Nilai rata-
Kadar Total Gula rata kadar total gula dapat dilihat pada Tabel
Hasil analisis keragaman menunjukan 4.
bahwa perlakuan dan interaksi antar kedua
Tabel 4. Nilai rata-rata kadar total gula (%) cuka kakao.
Lama fermentasi
Konsentrasi Penambahan Ragi Tape (%)
(Hari)
0 0.05 0.10 0.15 0.20
ab bcd bc bc
5 0.13 ± 0.01 0.11±0.01 0.12±0.02 0.12±0.01 0.15±0.01a
10 0.11 ± 0.01bcd 0.10±0.01cde 0.09±0,00def 0.09±0.01efg 0.08±0.01fghi
15 0.09±0,00def 0.08±0,00efgh 0.08±0.01fghi 0.07±0,00fghij 0.07±0.01ghijk
20 0.07±0.01ghijk 0.06±0.01ijkl 0.06±0.01ijkl 0.04±0,00lmn 0.04±0,00lmn
25 0.06±0,00 hijkl 0.05±0,00jklm 0.05±0jklm 0.04±0,00lmn 0.04±0,00lmn
30 0.06±0.01ijkl 0.05±0.01klm 0.05±0.01klm 0.03±0,00mn 0.02±0,00n
Dari data Tabel 4 diatas menunjukan rendah dengan makin lama waktu fermentasi
terjadi penurunan total gula pada perlakuan (Daulay dan Rahman, 1992)
penambahan ragi tape dari hari ke-5 sampai
hari ke-30. Hal ini disebabkan karena Kadar Alkohol
aktivitas enzim invertase yang berperan Hasil analisis keragaman menunjukan
dalam penguraian sukrosa menjadi gula bahwa perlakuan lama fermentasi
reduksi dapat berjalan baik. Menurut Tomlins berpengaruh sangat nyata (P<0,01) tetapi
(et al.,1993) pada fermentasi alami gula yang perlakuan penambahan ragi tape dan interaksi
terdapat dalam biji berupa sukrosa, selama antar kedua perlakuan tidak berpengaruh
fermentasi diubah menjadi glukosa dan nyata (P>0,05) terhadap rata-rata kadar total
fruktosa oleh enzim invertase.Menurut gula pada cuka fermentasi cairan pulpa biji
Lehninger (1982), produksi asam cuka kakao. Nilai rata-rata kadar total gula dapat
melalui 2 tahap, pada tahapan pertama, dilihat pada Tabel 5.
sukrosa mengalami reduksi menjadi glukosa, Berdasarkan hasil penentapan kadar
kemudian glukosa menjadi etanol melalui alkohol cuka fermentasi, diperoleh hasil
jalur fermentasi. Pada tahap berikutnya bahwa pada tahapan awal fermentasi di hari
terjadi oksidasi dari etanol menjadi asam ke-5 kadar alkohol yang terkandung pada
cuka, perubahan tersebut juga melibatkan produk sebesar 5%. Setelah proses fermentasi
bakteri Acetobakter aceti. berlangsung , kadar alkohol pada produk
Selama proses feermentasi, mikroba sudah tidak terdeteksi pada fermentasi hari
akan memecah gula untuk melangsungkan ke-10. Hal tersebut dapat dijelaskan bahwa
hidupnya dan menghasilkan senyawa pada saat fermentasi 5 hari mikroba memiliki
metabolit berupa asam-asam organik aktivitas paling besar atau bearada pada
(Januaresti, 2016). Pada fermentasi asam logarithmic phase. Hal ini sesuai pendapat
asetat, sumber karbon (biasanya glukosa) Fauzi, (2012), mikroba akan mengalami
dioksidasi menjadi CO2 dan H2O. Hal deklinasi phase dan stationary phase, yaitu
demikian menyebabkan kadar gula makin jumlah mikroba yang tumbuh semakin
183
Awidyanata, dkk. Jurnal Rekayasa dan Manajemen Agroindustri
184
Vol. 8, No. 2, Juni 2020 Pengaruh Penambahan Ragi Tape dan Waktu …
185
Awidyanata, dkk. Jurnal Rekayasa dan Manajemen Agroindustri
186
Vol. 8, No. 2, Juni 2020 Pengaruh Penambahan Ragi Tape dan Waktu …
187
Awidyanata, dkk. Jurnal Rekayasa dan Manajemen Agroindustri
188