Analisis Kinerja Keuangan Pt. Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul TBK
Analisis Kinerja Keuangan Pt. Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul TBK
Abstract: Corona virus has an impact on all sectors of the company, so companies must have
effecient financial performance to be considered as a healty company. This study aims to
analyze the financial performance of PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk in year of
2016 to 2020 by using financial ratio analysis. This study uses the financial statement data 2020
and four financial ratio to make it more complete than previous studies. The research method
which has been used to measure the financial performance at PT. Industri Jamu dan Farmasi
Sido Muncul Tbk the financial ratio analysis which consists of liquidity ratio, solvability ratio,
activity ratio and profitability ratio. The result of this research is based on the liquidity ratio
which is proxy by current ratio and cash ratio, it has been found that the condition of the
financial performance of the company is liquid. Solvability ratio which is proxy by debt ratio
and debt to total equity ratio, it has been found that the condition of the financial performance
of the company is good. Activity ratio which is proxy by fixed assets turnover and total assets
turnover, it has been found that the condition of financial performance of the company is less
efficient. The profitability ratio which is proxy by return on assets is good and return on
invesment is less good. The ratio that indicates a good condition is liquidity ratio and solvability
ratio.
Abstrak: Virus corona berdampak pada semua sektor perusahaan, sehingga perusahaan harus
memiliki kinerja keuangan yang efisien agar dapat dinilai sebagai perusahaan yang sehat.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja keuangan PT. Industri Jamu dan Farmasi
Sido Muncul Tbk pada tahun 2016 hingga 2020 menggunakan analisis rasio keuangan.
Penelitian ini menggunakan data laporan keuangan tahun 2020 dan dianalisis menggunakan
empat rasio keuangan agar penelitian ini lebih lengkap dari penelitian sebelumnya. Metode
penelitian yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan pada PT. Industri Jamu dan
Farmasi Sido Muncul Tbk merupakan analisis rasio keuangan yang terdiri dari rasio likuiditas,
rasio solvabilitas, rasio aktivitas dan rasio profitabilitas. Hasil penelitian ini berdasarkan rasio
likuiditas yang diproksikan dengan current ratio dan cash ratio diketahui kondisi kinerja
keuangan perusahaan dalam keadaan likuid. Rasio solvabilitas yang diproksikan dengan debt
ratio dan debt to total equity ratio diketahui bahwa kondisi kinerja keuangan perusahaan dalam
keadaan baik. Rasio aktivitas yang diproksikan dengan fixed asset turnover dan total asset
turnover, bahwa kondisi kinerja keuangan perusahaan kurang efisien. Rasio profitabilitas yang
37
Tiara Widya Antiksari
diproksikan dengan return on asset baik dan return on invesment kurang baik. Rasio yang
menunjukan indikasi yang bagus adalah rasio likuiditas dan rasio solvabilitas.
PENDAHULUAN
Kemunculan virus corona menjadi pukulan berat bagi perekonomian Indonesia.
Himbauan physical distancing, bekerja dari rumah, belajar dan beribadah dari rumah, hingga
larangan untuk mengadakan kegiatan yang menimbulkan kerumunan tentunya membuat roda
ekonomi menjadi tersendat. Menurut (Rohmah & Syari, 2020) hal ini dapat dilihat dari berbagai
sisi 1). Perbankan. Bank Indonesia mengalami kerugian mencapai 40,165 trilyun disebabkan
banyak modal asing yang memilih untuk hengkang. 2). APBN mengalami penurunan sebesar
2,5 %. 3). Pariwisata. Menurut Bappenas penurunan devisa dari sektor pariwisata sebesar
US$530 juta. 4). Perhotelan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Hariyadi
B. Sukamdani wabah corona melanda menyebabkan penurunan omset hotel hingga 20%. 5).
Dari sektor penerbangan penurunan omset 207 milyar rupiah dikarenakan banyak
penerbangan yang dibatalkan, dan bandara ditutup.
Virus corona yang semakin merebak juga mengguncang ekonomi global sektor pasar
saham, surat utang, dan nilai emas. Selain itu untuk ekonomi dalam negeri juga terdampak
dikarenakan sebagian besar transaksi ekspor-impor Indonesia berasal dari negara China
(Burhanuddin & Abdi, 2020). Selain dampak negatif tersebut, nyatanya corona juga membawa
dampak positif yang memberikan keuntungan bagi perusahaan yang bergerak kesehatan dan
kebersihan lingkungan. Beberapa diantaranya adalah perusahaan yang memproduksi masker,
vitamin, obat-obatan, vaksin, dan disinfektan. Salah satu contoh perusahaan yang dapat
meraup keuntungan pada masa pandemi adalah PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul
Tbk. Perusahaan ini bergerak dibidang industri barang konsumsi (consumer good ) sub sektor
obat-obatan. Selama pandemi produk-produknya diborong para pembeli. Hal tersebut terlihat
dari kinerja produsen tolak angin ini sepanjang Kuartal I 2020 (Riksaning Ayu & Supartoko,
2020).
Penilaian kinerja perusahaan dari segi keuangan dapat tercermin pada laporan
keuangan yang dianalisis menjadi rasio keuangan yakni membandingkan pos keuangan satu
dengan pos keuangan lainnya. Dalam penilaian kinerja keuangan perusahaan tingkat kesehatan
perusahaan penting bagi pemegang saham karena menyangkut modal investasi yang bertujuan
untuk mendapatkan tingkat hasil pengembalian yang menguntungkan. Bagi pihak manajemen
perusahaan, penilaian kinerja ini berpengaruh untuk menyusunan rencana usaha perusahaan.
Penelitian ini mengkaji tentang pertumbuhan tingkat kinerja keuangan perusahaan PT
Indutri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) dengan menggunakan laporan keuangan
tahun 2016 sampai tahun 2020 yang akan dianalisis menggunakan analisis rasio keuangan.
Analisis rasio yang dipakai dalam penelitian ini meliputi analisis rasio likuiditas, solvabilitas,
aktivitas dan profitabilitas. Dalam analisis rasio likuiditas menggunakan current ratio dan cash
38
Etihad: Journal of Islamic Banking and Finance
Vol. 1, No. 1, Januari – Juni 2021: 37-50
ratio. Analisis rasio solvabilitas menggunakan debt ratio dan debt to equity ratio. Analisis rasio
aktivitas menggunakan fixed asset turnover dan total assets trunover. Analisis profitabilitas
menggunakan return on asset dan return on investment.
TINJAUAN LITERATUR
Laporan Keuangan
Laporan keuangan suatu sumber informasi yang menggambarakan kondisi keuangan
suatu perusahaan. Semakin baik kualitas laporan keuangan yang disajikan maka akan semakin
menyakinkan pihak eksternal dalam melihat kinerja keuangan perusahaan tersebut.
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan adalah laporan yang
digunakan untuk memperoleh informasi tentang kondisi keuangan suatu perusahaan dan hasil
yang telah dicapai dalam satu periode tertentu (Marginingsih, 2017). Berbeda pendapat
dengan (Tanor et al., 2015) yang menyebutkan bahwa laporan keuangan adalah hasil akhir dari
proses akuntansi yang terkumpul dan disusun untuk digunakan sebagai laporan yang dapat
memberi informasi kepada pengguna laporan keuangan dalam mengambil keputusan. Laporan
keuangan yang lengkap terdiri dari komponen berikut : (1) Neraca, (2) Laporan laba/rugi, (3)
Laporan perubahan modal, (4) Laporan arus kas, dan (5) Catatan atas laporan keuangan (Farda
Eka Septiana, 2013).
39
Tiara Widya Antiksari
2. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas atau disebut juga dengan rasio leverage. Rasio solvabilitas
digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang (Tanor et
al., 2015). Sedangkan menurut (Marginingsih, 2017) rasio solvabilitas digunakan untuk
mengukur seluruh kewajiban perusahaan baik jangka panjang maupun jangka pendek.
Dalam penelitian ini rasio solvabilitas yang digunakan adalah Debt Ratio dan Debt to Equity
Ratio. Debt ratio (rasio hutang) dapat dihitung dengan cara membandingakan antara
hutang (total debt) dengan total aset (total assets). Rasio ini berfungsi untuk mengukur
berapa persen aset perusahaan yang dibiayai menggunakan hutang (Rhamadana &
Triyonowati, 2016). Debt to Equity Ratio (rasio total hutang terhadap modal sendiri)
merupakan perbandingan total hutang yang dimiliki perusahaan dengan modal sendiri
(ekuitas) (Rhamadana & Triyonowati, 2016).
3. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas digunakan untuk mengukur efektivitas manajemen perusahaan
dalam mengelola seluruh aset-asetnya. Rasio aktivitas menganalisis hubungan antara
laporan laba rugi, khususnya penjualan, dengan unsur-unsur yang ada pada neraca,
khususnya aktiva (Rhamadana & Triyonowati, 2016). Dalam penelitian rasio aktiva yang
digunakan adalah Fixed Asset Turn Over (Perputaran Aktiva Tetap) dan Total Assets
40
Etihad: Journal of Islamic Banking and Finance
Vol. 1, No. 1, Januari – Juni 2021: 37-50
Trunover (Perputaran Total Aktiva). Fixed Asset Turn Over merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengelola aset tetapnya. Atau dengan
kata lain, untuk mengukur apakah perusahaan sudah menggunakan kapasitas aktiva tetap
sepenuhnya atau belum (Rhamadana & Triyonowati, 2016). Total assets trunover (TATO)
mengukur kemampuan perusahaan dalam mengelola total aset. Total assets turnover
dihitung dari pembagian antara penjualan dengan total asetnya (Rhamadana &
Triyonowati, 2016).
4. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan keuntungan dengan menggunakan modal yang tertanam dalam perusahaan
(Suhendro, 2017). Berbeda dengan (Erica, 2018) rasio profitabilitas adalah rasio untuk
kemampuan mencari keuntungan atau laba dalam satu periode. Dalam penelitian ini rasio
profitabilitas yang digunakan adalah Return on Assets (ROA) dan Return on Invesment
(ROI). Return on assets (ROA) merupakan digunakan mengukur kemampuan perusahaan
menghasilkan laba dari total aktiva yang digunakan. Aktiva yang dimaksud adalah
keseluruhan harta perusahaan, yang diperoleh dari modal sendiri maupun dari modal asing
yang telah diubah perusahaan menjadi aktiva-aktiva perusahaan yang digunakan untuk
kelangsungan hidup perusahaan (Yusuf, 2017). Return on investment (ROI) merupakan
rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan labadari modal yang
ditanamkan. Rasio ini merupakan salah satu indikator dari rasio profitabilitas (Sajiyah,
2016).
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif yang menggunakan studi deskriptif,
yaitu penelitian yang merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan
gambaran yang jelas melalui pengumpulan, penyusunan dan menganalisis data sehingga dapat
diketahui gambaran umum obyek yang diteliti (Rhamadana & Triyonowati, 2016).
41
Tiara Widya Antiksari
42
Etihad: Journal of Islamic Banking and Finance
Vol. 1, No. 1, Januari – Juni 2021: 37-50
1. Current Ratio
Current ratio merupakan rasio keuangan yang mengukur likuiditas keuangan
perusahaan dengan cara membandingkan antara aktiva-aktiva lancar (current assets)
dengan hutang lancar (current liabilities). Semakin tinggi current ratio mengindikasi
jaminan yang baik bagi kreditor jangka pendek karena perusahaan mampu membayar
kewajiban hutang jangka pendeknya. Berikut ini disajikan perhitungan current ratio PT
Indutri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) tahun 2016 sampai tahun 2020 :
Table 3. Current Ratio PT Indutri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) tahun
2016 sampai tahun 2020
Aktiva Hutang Current Standar Kategori
Tahun Lancar Lancar Ratio Industri
(Rp) (Rp) (%) (%)
2016 1.794.125 215.686 831,82 200 Likuid
2017 1.628.901 208.507 781,22 200 Likuid
2018 1.504.150 240.687 624,94 200 Likuid
2019 1.716.235 416.211 412,35 200 Likuid
2020 2.052.081 560.043 366,41 200 Likuid
Rata-rata current ratio 603,35
Sumber : Data sekunder diolah 2020
Dengan demikian dapat diketahui selama tahun 2016-2020 rata-rata current ratio
PT Indutri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) sebesar 603,35% artinya setiap Rp 1
hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 603,35. Pada Tabel 2 dimana current
ratio PT Indutri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) setiap tahun mengalami
penurunan walau begitu setiap tahunnya current ratio menunjukan keadaan keuangan
yang likuid dan berada diatas standar industri yakni sebesar 200%.
2. Cash Ratio
Rasio ini menilai kemampuan kas perusahaan untuk melunasi hutang lancarnya
tanpa harus menguba aktiva lancar bukan kas (piutang dagang dan persediaan) menjadi
kas. Berikut ini disajikan perhitungan cash ratio PT Indutri Jamu dan Farmasi Sido Muncul
Tbk. (SIDO) tahun 2016 sampai tahun 2020 :
43
Tiara Widya Antiksari
Table 4. Cash Ratio PT Indutri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) tahun
2016 sampai tahun 2020
Kas Setara Hutang Standar Kategori
Cash Ratio
Tahun Kas Lancar Industri
(%)
(Rp) (Rp) (%)
2016 997.135 215.686 462,31 50 Likuid
2017 902.852 208.507 433,01 50 Likuid
2018 873.512 240.687 362,92 50 Likuid
2019 864.824 416.211 207,78 50 Likuid
2020 1.031.954 560.043 204,74 50 Likuid
Rata-rata cash ratio 334,15
Sumber: Data sekunder diolah 2020
Dengan demikian dapat diketahui selama tahun 2016-2020 rata-rata cash ratio PT
Indutri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) sebesar 334,15% artinya setiap Rp 1
hutang lancar dijamin oleh kas dan setara kas sebesar Rp 334,15. Pada Tabel 3 dimana cash
ratio PT Indutri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) setiap tahun mengalami
penurunan setiap tahunnya namun cash ratio menunjukan keadaan keuangan yang likuid
dan berada diatas standar industri yakni sebesar 50%.
Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas yang diperhitungkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Debt Ratio
Debt ratio (rasio hutang) merupakan rasio hutang mengukur berapa persen aset
perusahaan yang dibelanjai dengan hutang. Semakin rendah debt ratio menunjukan
kinerja yang baik bagi perusahaan. Berikut ini disajikan perhitungan debt ratio PT Indutri
Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) tahun 2016 sampai tahun 2020 :
Table 5. Debt Ratio PT Indutri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) tahun
2016 sampai tahun 2020
Total Standar Kategori
Total Aktiva Debt Ratio
Tahun Hutang Industri
(Rp) (%)
(Rp) (%)
2016 215.686 2.987.614 7,22 35 Baik
2017 208.507 3.158.198 6,60 35 Baik
2018 240.687 3.237.220 7,43 35 Baik
2019 472.191 3.536.898 13,35 35 Baik
2020 627.776 3.849.516 16,30 35 Baik
Rata-rata debt ratio 10,18
Sumber : Data sekunder diolah 2020
44
Etihad: Journal of Islamic Banking and Finance
Vol. 1, No. 1, Januari – Juni 2021: 37-50
Dengan demikian dapat diketahui selama tahun 2016-2020 rata-rata debt ratio PT
Indutri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) sebesar 10,18% artinya aktiva sebesar
10,18% berasal dari hutang. Namun dapat dilihat pada Tabel 4 dimana debt ratio PT Indutri
Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) setiap tahun mengalami peningkatan walaupun
setiap tahunnya masuk kategori baik karena debt ratio kurang dari standar industri yakni
sebesar 35%.
Table 6. Debt to Equity Ratio PT Indutri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO)
tahun 2016 sampai tahun 2020
Total Standar
Total Modal Debt Ratio
Tahun Hutang Industri Kategori
(Rp) (%)
(Rp) (%)
2016 215.686 2.757.885 7,82 90 Baik
2017 208.507 2.895.865 7,20 90 Baik
2018 240.687 2.953.272 8,14 90 Baik
2019 472.191 3.064,707 15,40 90 Baik
2020 627.776 3.221.740 19,48 90 Baik
Rata-rata debt to equity ratio 11,48
Sumber : Data sekunder diolah 2020
Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas yang diperhitungkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Fixed Assets Turnover
Fixed asset turnover merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali
dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap berputar dalam satu periode. Berikut ini
disajikan perhitungan fixed assets turnover PT Indutri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk.
(SIDO) tahun 2016 sampai tahun 2020 :
45
Tiara Widya Antiksari
Table 7. Fixed Assets Turnover PT Indutri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk.
(SIDO) tahun 2016 sampai tahun 2020
Fixed Standar Kategori
Penjualan Aktiva Tetap
Tahun Assets Industri
(Rp) (Rp)
Turnover (kali)
2016 2.561.806 1.051.227 2,4 2 Baik
2017 2.573.840 1.215.176 2,1 2 Baik
2018 1.944.223 1.491.225 1,3 2 Kurangefisien
2019 3.067.434 1.820.663 1,6 2 Kurang efisien
2020 3.335.411 1.797.435 1,8 2 Kurang efisien
Rata-rata fixed asset turnover 1,84
Sumber : Data sekunder diolah 2020
Dengan demikian dapat diketahui selama tahun 2016-2020 rata-rata fixed assets
turnover PT Indutri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) sebesar 1,84 kali artinya
perusahaan hanya mampu menghasilkan penjualan sebesar 1,84 kali dari aktiva tetap.
Pada Tabel 6 dimana fixed assets turnover PT Indutri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk.
(SIDO) setiap tahun mengalami penurunan. Pada tahun 2016 dan 2017 masuk kategori baik
karena diatas ratarata industri yakni sebesar 2 kali, namun untuk tahun 2018, 2019, dan
2020 masuk kategori kurang efisien karena kurang dari standar industri tapi sudah terlihat
ada peningkatan penjualan dari tahun 2018 sampai 2020 walaupun masih dibawah standar
industri yakni 2 kali.
Table 8. Total Assets Turnover PT Indutri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk.
(SIDO) tahun 2016 sampai tahun 2020
Total Total Assets Standar Kategori
Penjualan
Tahun Aktiva Turnover Industri
(Rp)
(Rp) (kali) (kali)
2016 2.561.806 2.987.614 0,8 5 Kurang efisien
2017 2.573.840 3.158.198 0,8 5 Kurang efisien
2018 1.944.223 3.237.220 0,6 5 Kurang efisien
2019 3.067.434 3.536.898 0,8 5 Kurang efisien
2020 3.335.411 3.849.516 0,8 5 Kurang efisien
Rata-rata total asset turnover 0,76
Sumber : Data sekunder diolah 2020
46
Etihad: Journal of Islamic Banking and Finance
Vol. 1, No. 1, Januari – Juni 2021: 37-50
Dengan demikian dapat diketahui selama tahun 2016-2020 rata-rata total assets
turnover PT Indutri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) sebesar 0,76 kali artinya
perusahaan hanya mampu menghasilkan penjualan sebesar 0,76 kali dari total aktiva.
Namun dapat dilihat pada Tabel 7 dimana total assets turnover PT Indutri Jamu dan
Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) setiap tahun mengalami stagnan bahkan menurun pada
tahun 2018 dan masuk kategori kurang efisien karena masih dibawah standar industri
yakni 5 kali.
Rasio Profitabilitas
Rasio aktivitas yang diperhitungkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Return on Assets (ROA)
Return on assets (ROA) mampu mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan
laba dari total aktiva. Aktiva yang dimaksud adalah jumlah keseluruhan harta perusahaan,
yang dibeli dari modal sendiri maupun dari modal asing. Semakin tinggi rasio ROA maka
menunjukan kinerja perusahaan yang bagus. Pada tahun 2016-2020 rata-rata return on
assets PT Indutri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) sebesar 32,91% artinya
perusahaan mampu menghasilkan laba sebelum pajak sebesar 32,91% dari total aktiva.
Namun dapat dilihat pada Tabel 8 dimana return on assets PT Indutri Jamu dan Farmasi
Sido Muncul Tbk. (SIDO) setiap tahun mengalami fluktuasi dengan ROA paling tinggi di
tahun 2016 dan paling rendah di tahun 2019. Return on assets PT Indutri Jamu dan Farmasi
Sido Muncul Tbk. (SIDO) masuk kategori baik karena berada diatas standar industri yakni
sebesar 30%. Berikut ini disajikan perhitungan return on assets PT Indutri Jamu dan Farmasi
Sido Muncul Tbk. (SIDO) tahun 2016 sampai tahun 2020 :
Table 9. Return on Assets PT Indutri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO)
tahun 2016 sampai tahun 2020
Standar Kategori
EBIT Total Aktiva Return on
Tahun Industri
(Rp) (Rp) Assets (%)
(%)
2016 1.067.664 2.987.614 35,73 30 Baik
2017 1.161.959 3.158.198 36,79 30 Baik
2018 987.190 3.237.220 30,49 30 Baik
2019 1.073.835 3.536.898 30,36 30 Baik
2020 1.199.548 3.849.516 31,16 30 Baik
Rata-rata return on assets 32,91
Sumber : Data sekunder diolah 2020
2. Return on Invesment (ROI)
Return on investment (ROI) merupakan rasio yang menunjukkan perbandingan
antara laba setelah pajak dengan total modal. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan
menghasilkan laba bersih setelah pajak dari total modal yang digunakan. Semakin tinggi
47
Tiara Widya Antiksari
rasio ROI maka menunjukan kinerja perusahaan yang bagus. Berikut ini disajikan
perhitungan return on investment PT Indutri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO)
tahun 2016 sampai tahun 2020 :
Table 9. Return on Investment PT Indutri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk.
(SIDO) tahun 2016 sampai tahun 2020
Return on Standar Kategori
EAT Total Modal
Tahun Investment Industri
(Rp) (Rp)
(%) (%)
2016 480.525 2.757.885 17 30 Kurang efisien
2017 533.799 2.895.865 18 30 Kurang efisien
2018 663.849 2.953.272 22 30 Kurang efisien
2019 807.689 3.064,707 26 30 Kurang efisien
2020 934.016 3.221.740 28 30 Kurang efisien
Rata-rata return on investment 22,2
Sumber : data sekunder diolah 2020.
Dengan demikian dapat diketahui selama tahun 2016-2020 rata-rata return on
invesment (ROI) PT Indutri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) sebesar 22,2%
artinya perusahaan mampu menghasilkan laba setelah pajak sebesar 22,2% dari total
modal. Namun dapat dilihat pada Tabel 9 dimana return on invesment PT Indutri Jamu dan
Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) setiap tahun mengalami peningkatan dengan ROI namun
masuk kategori kurang efisien karena belum mampu melampaui standar industri yakni
sebesar 30%.
KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil analisis data pada penelitin ini maka penliti mengambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Analisis kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan current ratio pada PT Indutri
Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) tahun 2016- 2020, setiap tahun mencapai
standar industri yang ditetapkan yakni 200% sehingga masuk kategori likuid.
2. Analisis kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan cash ratio pada PT Indutri
Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) tahun 2016-2020, setiap tahun mencapai
standar industri yang ditetapkan yakni 50% sehingga masuk kategori likuid.
3. Analisis kinerja keuangan perusahaan dengaan menggunakan debt ratio pada PT Indutri
Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) tahun 2016-2020, setiap tahun tidak melebihi
standar industri yang ditetapkan yakni maksimal 35% sehingga masuk kategori baik.
4. Analisis kinerja keuangan perusahaan dengaan menggunakan debt to equity ratio pada PT
Indutri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) tahun 2016-2020, setiap tahun tidak
melebihi standar industri yang ditetapkan yakni maksimal 90% sehingga masuk kategori
baik.
48
Etihad: Journal of Islamic Banking and Finance
Vol. 1, No. 1, Januari – Juni 2021: 37-50
5. Analisis kinerja keuangan perusahaan dengaan menggunakan fixed asset turnover pada PT
Indutri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) tahun 2016-2020, pada tahun 2016 dan
2017 mampu mencapai standar industri yakni 2 kali sehingga masuk kategori baik, namun
pada tahun 2018 sampai 2020 belum mampu mencapai standar industri yang ditetapkan
sehingga masuk kategori kurang efisien.
6. Analisis kinerja keuangan perusahaan dengaan menggunakan total asset turnover pada PT
Indutri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) tahun 2016-2020, pada tahun 2016 dan
2020 belum mampu mencapai standar industri yakni 5 kali sehingga masuk kategori kurang
efisien.
7. Analisis kinerja keuangan perusahaan dengaan menggunakan return on assets pada PT
Indutri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) tahun 2016-2020, pada tahun 2016 dan
2020 mampu mencapai standar industri yakni 30% sehingga masuk kategori baik.
8. Analisis kinerja keuangan perusahaan dengaan menggunakan return on investment pada
PT Indutri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) tahun 2016-2020, pada tahun 2016
dan 2020 mampu mencapai standar industri yakni 30% sehingga masuk kategori baik.
REFERENSI
Burhanuddin, C. I., & Abdi, M. N. (2020). Ancaman Krisis Ekonomi Global dari Dampak
Penyebaran Virus Corona (Covid 19). Akmen, 17(1), 90–98.
Erica, D. (2018). Analisa Rasio Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan PT Kino
Indonesia Tbk. Ecodemica, 2(1), 117–124.
Farda Eka Septiana, A. W. (2013). Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada
Perusahaan Manufaktur. Journal of Chemical Information and Modeling, 5, 1–21.
Kasmir. (2014). Analisis Laporan Keuangan . Edisi (Pertama). PT. Raja Grafindo Persada.
Kurnia Rinda. (2020). Analisis Akuisisi PerusahaanTerhadap Kinerja Keuangan. Jurnal Akuntansi
Indonesia, 16(1), 24–34.
Lithfiyah, E., Irwansyah, & Fitria Yunita. (2019). Analisis rasio keuangan. Akuntabel, 16(2), 189–
196.
Marginingsih, R. (2017). Penilaian Kinerja Perusahaan Dengan Menggunakan Analisa Rasio
Keuangan Pada Perusahaan Telekomunikasi di Indonesia. Cakrawala - Jurnal
Humaniora, 15(1), 15.
Masyitah E & Kahar H. (2018). Analisis Kinerja Keuangan Menggunakan Rasio Likuiditas dan
Profitabilitas Emi. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Kontemporer, 14(1), 6.
Maulida, indira S., Moehaditoyo, S. H., & Nugroho, M. (2018). Financial Ratio Analysis For
Predicting Financial Distress in Manufacturing Companies Listed in Indonesia Stock
Exchange. Jurnal Ilmiah Administrasi Bisnis dan Inovasi, 2(1), 179–193.
Rhamadana, R. bima, & Triyonowati. (2016). Analisis Rasio Keuangan untuk Menilai Kinerja
Keuangan pada PT . H . M Sampoerna Tbk. Jurnal Imu dan Riset Manajemen, 5(7).
Riksaning Ayu, K., & Supartoko, B. (2020). Strategi Perusahaan Sido Muncul dalam
Pengembangan Kegiatan Corporate Social Responsibility. Warta ISKI, 3(01), 1–12.
Rohmah, S. N., & Syari, F. (2020). Adakah Peluang Bisnis di Tengah Kelesuan Perekonomian
Akibat Pandemi Corona Virus Covid-19 ? ’Adalah ; Buletin Hukum & Keadilan, 4(1).
Sajiyah, I. (2016). Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity, dan Return on Investment Terhadap
49
Tiara Widya Antiksari
50