Skripsi Ayi Riski Mahendra
Skripsi Ayi Riski Mahendra
Skripsi Ayi Riski Mahendra
SKRIPSI
Oleh
i
i
ii
iii
iv
v
ABSTRACT
The results of the study can be concluded that the social interaction
relationship between the immigrant community in Purwodadi Village and the
local community of Nagan Raya is going well. The people of both respect each
other and also have a strong sense of tolerance between the two. The inhibiting
factor of social interaction between the local community of Nagan Raya and the
immigrant community of Gampong Purwodadi in terms of customs because
according to the indigenous immigrant community the death of the Nagan Raya
community is more burdensome to one party and also excessive, and the driving
factor is the local community of Nagan Raya and also the immigrant community
of Gampong Purwodadi have a strong attitude of tolerance between fellow
customs.
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
kepada Allah SWT yang mana telah diberikan umur panjang, kesehatan, lahir dan
batin sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal sebagai langkah awal untuk
beriring salam tidak lupa pula penulis sanjung sajikan kepada seorang tokoh yang
tidak berdasi, yang tidak pernah duduk di atas kursi, yang tidak tau apa apa itu
korupsi yaitu baginda Nabi Besar Muhammad SAW, dan seluruh keluarga dan
sahabatnya.
memperoleh gelar serjana pada Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik (FISIP) Universitas Teuku Umar (UTU) dengan tema “Interaksi
Peneliti menyadari bahwa pada penelitian ini masih jauh dari kata
sempurna, dan juga masih banyak kesalahan yang di dapatkan. Peneliti sangat
berharap terhadap kritikan dan saran dari pelajar dan para pembaca agar dapat
pihak dalam kesulitan ini dapat di selesaikan dengan sedemikian rupa oleh
penulis. Oleh karna itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada pihak-pihak yang telah memberikan semangat dan juga dorongan kepada
saya, yaitu :
viii
Teuku Umar.
3. Bapak Basri SH., MH selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
6. Bapak Dr. Afrizal Tjoetra M.Si selaku pembimbing akademik dan juga
7. Ibu Dr. Arfriani Maifizar, SE, M.Si selaku penguji skripsi 2 skripsi
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI...........................................................ii
LEMBARAN PERSETUJUAN KOMISI UJIAN.......................................iii
LEMBAR PERNYATAAN............................................................................iv
LEMBAR PERSEMBAHAN.........................................................................v
ABSTRACT......................................................................................................vi
ABSTRAK.......................................................................................................vii
KATA PENGANTAR....................................................................................viii
DAFTAR ISI...................................................................................................x
DAFTARTABEL............................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................12
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................13
1.4 Manfaat Penelitian..........................................................................13
1.4.1 Manfaat Teoritis.....................................................................13
1.4.2 Manfaat Praktis......................................................................13
1.5 Sistematika Pembahasan.................................................................14
BAB V PEMBAHASAN.................................................................................54
5.1 Pandangan Masyarakat Pendatang Di Desa Purwodadi
Mengenai Adar Istiadat Di Kabupaten Nagan Raya .....................54
5.2 Faktor Yang Mendorong Dan Menghambat Interaksi
Masyarakat Pendatang Di kabupaten Nagan Raya..........................58
BAB VI PENUTUP.........................................................................................60
6.1 Kesimpulan.....................................................................................60
6.2 Saran...............................................................................................61
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................62
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 4 : Dokumentasi
xii
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
Indonesia yang kaya akan ragam adat-istiadat dan budaya. Dalam perspektif
konsep alam semesta,hubungan ruang, serta objek-objek materi dan milik yang
diperoleh dari sekelompok besar masyarakat dari berbagai generasi melalui upaya
Kebudayaan adalah suatu hal yang sangat komplek dan luas, contohnya
yang berhubungan dengan cara hidup manusia, yang berkaitan dengan adat
istiadat serta tata karma. Kebudayaan tidak bisa dipisahkan dari kehidupan
masyarakat, setiap suku memiliki kebudayaan yang berbeda antara satu dengan
lainnya, hal ini merupakan bentuk dari keberagaman di Indonesia yang sifat
atau sering disebut dengan heterogen serta masih sangat banyak kebudayaan yang
yang bearti yaitu hasil dari perjuangan setiap manusia terhadap dua buah pengaruh
1
2
yang kuat yaitu adalah zaman dan juga alam yang merupakan bukti nyata tentang
keberhasilan hidup manusia untuk mengatasi berbagai macam rintangan serta juga
kesukaran dalam hidupnya yang bertujuan untuk mencapai pada keselamatan dan
Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Gayo Lues,
222 desa, dan 30 Mukim. Masing-masing kecamatan, yaitu: Darul Makmur, Tripa
Makmur, Kuala, Kuala Pesisir, Tadu Raya, Beutong, Beutong Ateuh, Seunagan,
Nagan Raya dan juga mereka sudah berbaur dengan masyarakat Nagan Raya
Purwodadi selain penduduk asli akan tetapi juga terdapat masyarakat pendatang.
semuamasyarakat Nagan Raya memiliki adat istiadat yang berlebihan dan juga
lebih memberatkan kepada sebelah pihak khususnya dalam hal segi adat Kematian
Nagan Raya lebih memberatkan kepada sebelah pihak seperti ketika pada hari
musibah mereka langsung menyiapkan makanan untuk para tamu yang melayat
pada hari pertama dan sampai hari ke tujuh, disini masyarakat pendatang tidak
setuju karna menurut mereka padahal pihak keluarga yang meninggal sedang
dalam keadaan berduka jadi dengan mereka menyiapkan makanan untuk para
tamu itu malah akan lebih menyusahkan mereka karna mungkin saja mereka
sedang tidak ada uang dan juga sedang dalam kondisi musibah dan juga masih
jeurat,gadeh adat pat tamita” Karna landasan inilah yang menjadikan Masyarakat
Nagan Raya sampai saat ini masih mempertahankan adatnya khusunya dalam hal
Nagan Raya menyakini meninggal itu merupakan sebuah kejadian yang akan di
alami oleh semua insan. Semua orang yang hidup di muka bumi ini akan
mengalami kematian ketika sampai waktu yang telah ditentukan oleh Allah SWT.
masihhidup di dunia. Dan juga dipercayai bahwa semua oeang yang meninggal
akan di hidupkan lagi di alam baqa sampai tibanya hari akhirat, yaitu dimana
setiap manusia akan di adili. Atas dasar itulah setiap ada peristiwa kematian akan
dipandang sebagai sesuatu hal yang sangat penting oleh masyarakat Nagan Raya.
kepada kepala Desa, aparat Desa serta juga kepada warga Desa
lainnya.
akan dilakukan oleh orang yang ditugaskan oleh kepala Desa ataupun
imam masjid untuk memukul beduk yaitu tiga kali pukulan sebagai
Jika orang tua dari suami meninggal, pihak keluarga dari linto
baroe akan menyuruh salah satu orang agar membawa batee ranup
agar dapat memberi kabar kepada pihak bisan bahwa orang tua suami
khenduri.
2. Mengurus jenazah
meu inseng ngon rumoh tangga( yaitu sebuah ceramah singkat untuk
maaf kepada orang yang telah meninggal tersebut, dan tentang hutang
piutang, serta yang terakhir yaitu memberi kabar kepada warga lainnya
warga setempat untuk mengurus mayat tersebut yaitu mulai dari saat
6
selesai.
Dari segi adat kematian, jika yang meninggal adalah orang tua
wangi, kapas, keumeunyan, boh krut, dan kain kaffan 5 (lima) yard,
dan batee ranup, semua barang tersebut akan dibawa pada hari
batang pisang,sugi mandam berbalut kain hitam, bunga dan juga daun-
Pada saat mayat akan diturunkan dari rumah duka, maka akan
dan setelah itu baru jenazah akan dimasukkan dalam kerenda menuju
kubur.Pada saat lobang kuburan selesai ditutup dengan tanah, dan juga
kali mulai dari kepala sampai ke ujung kaki yang dilakukan oleh
untuk membaca “talkin”. yaitu bagi orang yang telah dikuburkan untuk
di alam kubur.
takziah yaitu pada saat malam hari untuk membacakan doa dan Al-
lagi takziyah pada saat malam ke sepuluh, kelima belas, ke dua puluh,
kedua puluh lima, ketiga puluh, ketiga puluh lima, ke empat puluh, dan
yang terakhir pada empat puluh empat dan kegiatan tersebut rutin
gula kopi, dan juga uang. biasa biasanya orang akan membawa
bunggong jaroe berupa beras, kelapa, kue-kue, gula kopi, uang, dan
lain-lain.
Ketika ada orang yang meninggal pasti akan dibuatkan sebuah acara
khenduri, san itu sudah dilakukannya dari berbagai generasi dari nenek
khenduri itu dilakukan mulai dari hari pertama sampai hari ketujuh secara
berturut-turut tujuh hari dan itu bertujuan agar roh arwah selalu
malam ke sepuluh, kelima belas, ke dua puluh ke dua puluh lima, ketiga
puluh, dan ketiga puluh lima. Dan terkhusus pada malam empat puluh dan
empat puluh empat khenduri nya dibuat yang lebih besar daripada malam-
malam sebelumnya.
Saat hari kedua yaitu malam ketiga sanak keluarganya akan memyediakan
“apam” (toet apam). Kemudian pada saat hari kelima menantu dan juga warga
sealakadarnya saja, dan pada hari ketujuh akan dibuatkan khenduri yang lebih
besar dari pada hari-hari sebelumnya karna pihak keluarga akan menyembelih
makanan untuk fakir miskin,anak yatim, dan juga sanak keluarga, dan juga
dilakukannya acara tahlilan oleh warga setempat. Biasanya tahlilan pada malam
ketujuh lebih lama dilakukannya serta juga pesertanya lebih banyak dari pada
pada saat-saat sebelumnya. Karna sanak keluarga dari jauh semuanyaakan datang
meunasah dan setelah itu akan dibawakan dalam satu idang nasi pulut (idang
bueleukat). “mate ureung inong dijok cawan, mangkom bue, ranup, uang sedekah,
tikar, akan tetapi jika meninggal orang laki-laki Cuma dikasih sedekahnya saja.
akan dilakukan lebih cepat dari pada sebelumnya untuk dilaksanakannya khenduri
10
sealakadarnya saja sebagai bentuk rasa hormat terhadap orang yang telah
meninggal.Oleh karna itu biasanya pada saat hari meugang masyarakat Nagan
tersebut untuk melakukan khenduri di kuburan yang dilakan pada hari kedua
ataupun ketiga setelah siap hari lebaran yang juga disebut dengan khenduri jeurat.
Setelah khenduri 44 ada juga khenduri reutoh( yaituseratus hari kematian) dan
juga khenduri thoen( tepat satu tahun kematian). Semua itu dibuat agar para
kerabat-kerabat dan juga sanak saudara yang belum sempat berkunjung dpaat
melayat lagi ke rumah duka. Semua adatdidalam khenduri itupun tidak jauh beda
kebiasaan yang dilakukan khenduri seratus lebih kecil daripada khenduri saat hari
ketujuh dan juga empat puluh empat baik itu dari suguhan makanan dan lain-lain
semasa hidupnya.
Saat hari empat puluh usai maka tilam gulong tersebut akan di bawa
daripada raja dahulu dan juga ulama yang berasal dari Nagan Raya
yaitu adalah :
Karna kesepakatan dari ketiga tokoh diatas tersebut oleh karna itu
5. Reuhab
kental bagi masyarakat Nagan Raya dan akan sangat dianggap sebagai
meninggal, reuhab ini juga dianggap sebagai bentuk harta benda yang
dalam di dalam kamar sakral tersebut selama empat puluh empat hari.
wajib yang juga akan di doakan saat pengajian tersebut. Contoh nya
kain yang digunakan saat mengangkut jenazah. Selain itu juga akan
disertakan pula dua buah bantal yang ditaruhkan pada kepala dan juga
keluarga terdekat.
Maka dari itu penulis tertarik untuk mengambil permasalahan ini sebagai judul
Skripsi penulis, karna penulis ingin mengkaji dan mengetahui lebih dalam lagi
Maka dari itu tujuan melakukan penelitian ini agar dapat mengetahui :
Secara Teoritis mamfaat dari penelitian ini adalah agar bisa memberikan
Kuala Kabupaten Nagan Raya. Serta agar dapat menumbuhkan efektivitas berfikir
secara ilmiah, metodologi, dan sistematis penulis pada saat menyusun salah satu
serta juga memiliki sikap toleransi diantara kedua kubu tersebut. Maka dengan
masyarakat lokal bisa menjalin silaturrahmi dengan baik dan dapat saling berbaur
Sistematika Pembahasan
BAB I : Pendahuluan
Pada bab ini peneliti menjelaskan enam prosedur dalam menulis karangan
ini yaitu, sebuah sumber data dan teknik pengumpulan data, teknik pengumpulan
1. Pada bab ini akan menjelaskan isi dari topik yang sudah ditentukan
BAB V : Pembahasan
1. Pada bab ini membahas terkait hasil dari penelitian tentang Pada bab
ini akan menjelaskan isi dari topik yang sudah ditentukan yaitu hasil
TINJAUAN PUSTAKA
Campur Antara Etnis Jawa Dengan Etnis Aceh Di Kecamatan Pante Ceureumen
Kabupaten Aceh Barat” pada penelitian ini mengunakan metode kualitatif dengan
antara etnis Jawa dengan etnis Aceh di Kacematan Pante Ceureumen dilakukan
melalui hubungan sosial ekonomi, sosial politik dan juga sosial budaya.
Perkawinan campur antara etnis Jawa dan etnis Aceh di Kecamatan Pante
tinggal, agama dan juga karena jodoh serta dijodohkan dan perkawinan campur
antara etnis Jawa dan juga etnis Aceh di Kecamatan Pante Ceureumen
16
17
Penelitian ini dilakukan oleh Rafli Firdaus dengan judul “Interaksi Sosial
pemilik lahan kelapa antara di pulau dengan masyaarakat di desa Lafakha serta
juga agar dapat memahami bagaimana dampak dari interaksi sosial terhadap
masyarakat pada daerah penelitian yaitu antara masyarakat Lokal dan pendatang
berhubungan dengan baik antara keduanya. Hal tersebut dapat dilihat dari sikap
18
dilakukan di Kabupaten
Nagan Raya.
2. Interaksi sosial dalam Penelitian ini juga Pada penelitian ini melihat
Raya
Badang Nipa Kecamatan deskriptif dan juga yang beragama Islam dengan
melakukan penelitian
antara dua individu dan juga lebih dimana suatu perilaku individu yang
diartikan sebagai sebuah hubungan antara dua kelompok atau lebih atas
yang lainnya warga-warga dari suatu masyarakat, baik itu dalam hal
bentuk yang konkrit, yang sebanding dengan nilai-nilai sosial dalam suatu
lingkungan masyarakat.
sosial adalah sebuah hubungan sosial yang dinamis dan berkaitan dengan
dan juga tujuan masing-masing pihak didalam sebuah hubungan sosial. Yang
dimaksud dengan interaksi adalah hubungan timbal balik dari setiap individu dan
juga kelompok yang disebabkan oleh tingkah laku relatif dari pihak lain maka
22
karna itu ia akan mempengaruhi sifat orang lain melalui sebuah kontak, yang
dimaksud kontak itu bisa saja berlangsung secara fisik, contohnya seperti
1. Yang dimaksud koontak sosial adalah sebuah aksi individu dan juga
bagi perilaku serta juga penerima dari aksi tersebut dengan melakukan
reaksi.
bantu agar orang lain memberi tanggapan atau suatu tindakan tertentu.
Di dalam bentuk interaksi sosial sering terjadi yaitu kerja sama, persaingan
kali akan terdapat dapat suatu penyelesaian. Atau bisa saja penyelesaian
tersebut hanya akan didapat untuk sebentar saja, oleh karna itu proses ini
a. Kerja sama
bahaya-bahaya dari luar yang mengancam dan juga tindakan dari luar
b. Akomodasi
yang gunakan oleh para ahli biologi yang memperlihatkan sebuah cara
lingkungan barunya.
bearti yaitu salah satu pihak harus bersedia untuk memahami dan
pihak atau juga suatu badan yang memiliki kedudukan tinggi itu
bersama.
pertentangannya.
c. Asimilasi
untuk melindungi kesatuan tindak, sikap, dan juga proses mental dalam
memiliki kebudayaan yang berbeda. Untuk lebih jelas maksud atas ialah:
27
menyesuaikan diri.
a. Sikap toleransi
yaitu:
dihadapi.
tersebut.
28
d. Akulturasi
Pengertian dari makna proses sosial disosiatif yaitu kondisi realitas sosial
a. Persaingan (competition)
jumlah konsumen.
agamanya di jepang.
kebudayaan.
e. kontraversi
adalah antara lain sikap tidak senang, baik itu secara sembunyi-
diantaranya yaitu:
Melakukan penghasutan.
Berkhianat.
f. Konflik (conflict)
tumbuh.
dengan buruh.
berkedaulatan.
31
disosiatif.
kata socious yaitu adalah kawan. Dan juga kata “masyarakat” berasal dari bahasa
arab yaitu syirk artinya bergaul. Para ahli seperti Mac. Iver, J.L.Gillin dan J.P.
setiap kebutuhan semua orang oleh karna itu masyarakat adalah keutuhan di hidup
identitas bersama.
(Soetomo, 2009).
Istilah masyarakat dapat diartikan bahwa tidak adanya ciri-ciri atau ruang
lingkup yang khusus sehingga dapat menjadi sebuah pegangan pada saat mengkaji
secara ilmiah masyarakat itu sendiri mencakup banyak hal baik itu yang buta
juga dapat dilihat dari kelompok kecil sampai ke kelompok besar (soekanto 1983).
Definisi masyarakat adalah golongan besar dan kecil yang terbentuk dari beberapa
datang dari suatu daerah ke daerah lainnya yang disebabkan karna mutasi
desa,kabupaten, pulau, dan Negara. Jadi dapat kita ambil kesimpulan dari
pendapat yang dikemukakan oleh para ahli bahwa penduduk pendatang yang
dimaksud pada penelitian ini yaitu masyarakat yang berasal dari daerah lain
barunya tersebut.
1. Interaksi Sosial
33
sesame secara baik agar tercipta masyarakat yang tentram dan damai.
(aksi), dna juga inter (antara). Jadi interaksi sosial adalah suatu rangkaian
tingkah laku yang terjadi antara dua orang atau lebih dari dua atau
kelompok.
manusia tersebut.
hidup dalam suatu kelompok sosial. Pergaulan hidup semacam itu baru
sosialnya.
35
situasi tersebut.
adalah:
tertentu.
4. Kerangka Teori
penelitian ini adalah teori interaksi sosial. Teori interaksi sosial melihat
pola tindakan dan juga reaksi individu dalam menanggapi orang lain.Hal
serta juga apa saja faktor penghambat dan yang mendorong interaksi
Nagan Raya.
37
BAB III
METODE PENELITIAN
untuk dapat menemukan informasi dari informan baik itu yang terjadi
Sukidin, 2002:2).
38
39
sebuah data deskriptif yaitu tentang kata-kata lisan dan juga tertulis, serta
dapat diperoleh begitu saja tetapi harus memiliki data yang akurat.Sumber
data ini tediri dari hasil data primer dan data sekunder.
a. Data primer yang dimaksud di dalam penelitian ini yaitu berupa hasil mentah
b. Data primer ini adalah data yang di peroleh dari sumber lain tanpa melibatkan
informan. sumber data yang dimaksud yaitu sumber data yang yang diperoleh
40
dari artikel, serta juga hasil dari penelitian yang memiliki keterkaitan dengan
oleh peneliti dengan penuh kesadaran, Teknik pengumpulan data ini terdiri
dari:
1. Observasi
2. Wawancara
sebuah informasi dari sumber data atau objek penelitian yang dilakukan di
lapangan.
3. Dokumentasi
pada saat selesainya dilapangan. Analisis data pada penelitian ini terlebih
yang akan digunakan untuk mengetahui arah, fokus, dan lokasi penelitian.
c. Reduksi data
d. Penyajian data
disajikan dalam bentuk tabel, skema, serta dalam bentuk teks, harus
Jadwal penelitian yang di lakukan oleh peneliti dapat di lihat pada table di
bawah ini :
Bulan
1 Persiapan Penelitian
2 Pengumpulan Data
Sekunder
Seminar Proposal
4 Penelitian Lapangan
Penulisan Hasil
Penelitian
Sidang Akhir
43
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Tempat penelitian yaitu adalah lokasi yang telah ditentukan oleh peneliti
untuk melakukan penelitian agar dapat menemukan jawaban dari para informan
yang telah ditentukan oleh peneliti.Jadi adapun tempat penelitian yang telah
Nagan Raya berjarak tempuh sekitar 287 km dari ibukota Provinsi atau
membutuhkan waktu dalam perjalanan lebih kurang enam jam dari Banda Aceh.
2002 tentang pembentukan Kabupaten Aceh Barat Daya, Gayo Lues, Aceh Jaya,
juli 2002 sebagai hasil pemekaran dari Kabupaten induk yaitu Aceh Barat.
Seunagan Timur. Sejalan dengan kebutuhan daerah dan juga tuntutan pelayanan
kepada masyarakat, Kecamatan yang ada pada saat itu di mekarkan dari 5 (lima)
Raya terdiri dari 10 (sepuluh) wilayah Kecamatan, 222 (dua ratus dua puluh dua)
desa, dan 30 (tiga puluh) mukim. Luas daratan masing-masing kecamatan yaitu:
44
45
Darul Makmur (1.027,93 km2), Tripa Makmur (189,41 km2), Kuala (120,89
km2), Kuala Pesisir (76,34 km2), Tadu Raya ( 347,19 km2), Beutong (1.017,32
km2), Beutong Ateuh Banggalang (405,92 km2), Seunagan (56,73 km2), Suka
berikut.
Aceh Barat.
samudera Indonesia
yang ada di Kabupaten tersebut, namun secara arti bahasa sampai sejauh
ini sama sekali tidak ada dalam kosakata bahas Aceh dan juga belum
di wilayahnya
Purwodadi sendiri tidak berbatasan dengan laut dan juga diluar kawasan
pertama Karang Anyar, kedua Sidodadi, ketiga Sido Mukti, keempat Sido
Indonesia, tetapi ada juga yang mengunakan bahasa Aceh tapi sangat
sebanyak 1,262 jiwa yaitu yang terdiri dari 635 jiwa laki-laki dan 627 jiwa
perempuan.
2. Sidodadi 96 77 173
1 Petani 91 25 116
2 Nelayan 0 0 0
4 Buruh Pabrik 0 0 0
5 PNS 22 35 57
6 Pegawai Swasta 30 4 34
7 Wiraswasta 48 6 54
8 TNI 2 10 12
9 POLRi 0 0 0
10 Dokter (Swasta/Honorer) 0 1 1
11 Bidan (Swasta/Honorer 0 0 0
12 Perawat (Swasta/Honorer) 3 30 33
13 Pekerjaan lainnya 15 15 30
yang ditemukan oleh informan sesuai dengan yang ditentukan. Setelah itu data
yang didapatkan akan diolah kembali dari data mentah dengan menggunakan
teknis data yang relavan maka dari itu penulis dapat menemukan hasil sesuai
48
dengan rumusan masalah. Hasil yang di dapatkan dari masyarakat yang benar
Desa Purwodadi yang mana interaksinya terhadap adat istiadat di Kabuaten Nagan
Raya mereka tidak terlalu berbaur dengan adat istiadat Nagan Raya karna bagi
mereka adat yang ada di Kabupaten Nagan Raya terlalu berlebihan. Maka dari
“…Saya pribadi tidak terlalu setuju dengan adat istiadat yang ada di
Kabupaten Nagan Raya karna bagi saya itu dilakukan secara berlebihan dan juga
memberatkan kepada sebelah pihak ,misalnya ketika ada acara kematian, itu kan
di Nagan Rayamereka pada hari pertama meninggal langsung menyiapkan
makanan untuk para tamu yang melayat itu berturut-turut sampai hari ketujuh,
padahal pihak rumah sedang dalam keadaan berduka atau bahkan sedang tidak
punya uang maka jangan kita bebankan lagi dengan memberikan makanan
langsung pada hari pertamanya, kalo kami disini ketika ada acara kematian gitu
masyarakat kampung yang membawakan ke rumah duka makanan untuk di
hidangkan pada tamu-tamu yang jauh…” (Wawancara dengan Sugeng Haryanto,
Jumat, tanggal 05 Februari 2021, Pukul 10:05 WIB)
menunjukkan bahwa Informan tidak terlalu setuju dengan adat istiadat Nagan
Raya dan juga mengatakan bahwa Adat yang ada di Kabupaten Nagan Raya lebih
memberatkan kepada sebelah pihak dalam segi adat kematian karna di Nagan
Raya pada hari pertama meninggal pihak rumah harus langsung menyiapkan
makanan untuk tamu yang melayat itu berturut turut sampai hari ketujuh, berbeda
bernama “Misriani” beliau juga memiliki pendapat yang sama dengan informan
yang pertama yaitu “Sugeng Haryanto”bahwa beliau juga kurang setuju dengan
sehingga dengan adat tersebut dapat menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan.
Kabupaten Nagan Raya lebih memberatkan sebelah pihak seperti pada acara
kematian di Nagan Raya yang pada hari pertama langsung menyiapkan makanan
untuk para tamu beliau menganggap itu memberatkan sebelah pihak serta masih
banyak juga adat-adat kematian lainnya yang menurut beliau berlebihanhal ini
Pernyataan dari kedua informan diatas juga diperkuat oleh informan asli
Nagan Raya “Rosmawati” masyarakat lokal Nagan Raya beliau selaku masyarakat
asli Nagan Raya memang merasa terbebani dengan segala macam adat-istiadat
tersebut, tetapi mereka memang harus melakukan itu semua karna tradisi tersebut
adat tersebut karna sejak dulu dari nenek-nenek monyang sudah melakukannya
kami dan pasti nya ada sebab mengapa adat tersebut seperti itu di Nagan Raya jadi
kami memang harus meneruskan adat tersebut…”(Wawancara dengan
“Rosmawati”, Senin 2 Mei 2021, Pukul 9:15 WIB)
dengan adat di Kabupaten lainnya seperti membawakan tilam gulong, bawa kue
dalam jumlah banyak ke rumah duka serta masih banyak lagi, maka oleh karna itu
mereka harus meneruskan adat yang sudah dilakukan oleh nenek monyang
dari itu semua beliau sama sekali tidak ada permasalahan akan adat-istiadat
adat di Kabupaten Nagan Raya tidak seperti di Kabupaten lain karna banyak adat-
51
adat yang dimiliki oleh masyarakat Nagan Raya tidak ada di dearah lain, karna
itulah Nagan Raya disebut sebagai kota meurameune, dan juga karna inilah yang
Kabupaten lain.
Raya menerapkan semua adat –istiadat tersebut di setiap acara atau pesta yang di
gelarnya, karna menurut beliau tidak semua masyarakat Nagan Raya berasal dari
mengikuti semua adat-istiadat Nagan Raya karna itu memang sudah menjadi
kewajiban bagi mereka, setiap ada acara yang di adakan di Nagan Raya mereka
selalu mengikuti adat istiadat yang ada di Nagan Raya karna memang itu sudah
menjadi kewajiban bagi mereka harus mengikuti semuanya sesuai adat yang
berlaku.
52
yang baik dan juga mudah berbaur serta memiliki toleransi yang kuat dengan
mereka yang notabed nya masyarakat etnis jawa, serta juga menerima dengan
sangat baik setiap adat istiadat yang mereka lakukan di Gampong Purwodadi
“…selama saya tinggal disini tidak pernah terjadi pertikaian antara kami
dengan masyarakat asli Nagan Raya, kami baik-baik saya karna kami disini pun
sudah lama tinggalnya, dan banyak juga masyarakat Nagan Raya yang bersaudara
dengan kami disini dan saya pun sering pergi ke daerah seunagan sana dan orang-
orang pun ramah …” (Wawancara Dengan “Misriani”, Jumat, 5 februari 2021,
Pukul 10: 35 WIB)”
dengan Penduduk asli Nagan Raya, serta banyak juga masyarakat Nagan Raya asli
yang merupakan saudara dari mereka dan menurut informan “misriani” penduduk
“Samsul Bahri” menurut beliau tidak pernah terjadi pertikaian antara masyarakat
lokal Nagan Raya dengan masyarakat Purwodadi, selama ini mereka hidup
dengan rukun-rukun saja antara kedua belah pihak dan memang mereka saling
satu sama lain dan juga saling menghormati kedua adat-istiadat tersebut.
Menurut informan “Saman” beliau cuma tahu adat Nagan Raya sekilasnya
saja, tapi memang menurut beliau adat Nagan Raya begitu banyak ketika
…”tidak, mereka tidak mengurusi dan juga tidak memahami adat kami,
tetapi mereka tidak juga menganggu kami ketika melakukan adat istiadat di
Purwodadi, ya kami tidak mempermasalahkan kalau memang misalnya mereka
tidak memahami adat kami, tapi yang kami inginkan Cuma toleransi dari
masyarakat Nagan Raya saja…”( Wawancara “Suryono”, Jumat, 5 Februari 2021,
Pukul 11:30 WIB)”
mengurusi serta juga tidak memahami adat istiadat Gampong Purwodadi, karna
bagi mereka dengan masyarakat Nagan Raya menghormati adat mereka saja
sudah cukup.
54
Raya pada umumnya tidak mengikuti dan juga tidak memahami segala macam
mungkin masyarakat lokal Nagan Raya yang memiliki hubungan keluarga dengan
masyarakat Purwodadi, terlebih dari itu mereka Cuma menghormati saja segala
segala macam bentuk adat istiadat yang dilakukan oleh masyarakat Gampong
Purwodadi, mungkin saja ada masyarakat Nagan Raya yang melakukannya tapi
Purwodadi, terlebih dari itu mereka menghormati segala macam adat istiadat di
Gampong Purwodadi.
adat Nagan Raya karna ada juga masyarakat Kabupaten Nagan Raya yang
Nagan tatapi mereka mencoba sebisa mungkin yang mereka bisa lakukan ketika
berhubungan baik dengan penduduk Nagan Raya dan bagi mereka Masyarakat
tidak pernah terjadi diskriminasi atau pun rasisme dari masyarakat Nagan Raya
yang sudah tinggal di Nagan Raya sudah menjadi bagian dari mereka jadi kedua
masyatakat lokal Kabupaten Nagan Raya karna siapapun yang sudah menetap di
Nagan Raya sudah mereka anggap sebagai bagian dari mereka itu sendiri.
lokal Kabupaten Nagan Raya yang mengatakan bahwa perbedaan budaya dan
adat-istiadat pada kedua belah kubu tidak merusak hubungan baik antara
…”Sama sekali tidak, kami tetap menghormati adat mereka dan mereka
pun menghormati adat kami, kami dengan masyarakat pendatang memiliki
hubungan yang baik sama sekali tidak pernah terjadi pertikaian antara kami
dengan masyarakat Purwodadi ataupun masyarakat pendatang lainnya yang ada di
Nagan Raya…”(Wawancara dengan “Samsinar” Senin 3 Mei, Pukul 11:54 WIB).
mereka menghormati satu sama lain dan tidak pernah terjadi permasalahan dengan
PEMBAHASAN
Pada sub bab ini peneliti membahas terkait dengan pembahasan sesuai
dengan hasil dari penelitian, penulis menjelaskan yang di dapatkan pada informan
yang sudah memberikan informasi kepada penulis namun selain itu juga
pembahasan ini juga di kaitkan teoriInteraksi Sosial, yaitu interaksi dimana yang
terdapat pada masyarakat pendatang dan juga masyarakat Nagan Raya yang
adat Nagan Raya karna pandangan mereka terhadap adat-istiadat di Nagan Raya
yang berasal dari golongan kurang mampu. Karna Teori interaksi sosial melihat
pola tindakan dan juga reaksi individu dalam menanggapi orang lain. Hal tersebut
dilandasi juga dari fokus sosiologi yang bahwasanya manusia berperilaku berbeda
Hal ini sesuai dengan hasil wawancara yang di dapatkan pada informan
Nagan Raya memiliki adat istiadat yang berlebihan serta suka juga memberatkan
57
58
oleh karna itu dalam memahami suatu peristiwa manusia memiliki cara-cara
tertentu.Interaksi simbolik memaknai sebuah objek sosial. Serta sikap dan juga
berhubungan dengan masyarakat Nagan Raya. Seperti yang telah di jelaskan oleh
di desa Purwodadi tidak terlau ingin berbaur dari segi adat istiadat serta juga tidak
memiliki persepsi bahwa adat yang dilakukan masyarakat Nagan Raya begitu
rumit/berlebihan dan juga memberatkan masyrakat yang kurang mampu akan adat
masyarakat asli Nagan Raya memiliki hubungan yang baik dan juga harmonis
tidak pernah terjadi pertikaian antara kedua belah pihak karna kedua kelompok
dipercayainya.
lainnya seperti membawakan tilam gulong, bawa kue dalam jumlah banyak ke
rumah duka, dan masih banyak lagi maka terlepas dari itu semua mereka harus
dan pemikiran yang berbeda-beda antara satu dan lainnya. Masyarakat adalah
berbeda dibandingkan Kabupaten lainnya, tetapi terlepas dari itu semua beliau
sama sekali tidak ada permasalahan akan adat-istiadat tersebut dan juga
menghormatinya.
adat di Nagan Raya sama sekali tidak sama dengan daerah di Kabupaten lainnya
banyak adat istiadat Nagan Raya tidak ada di dearah lain, karna itulah Nagan
Raya disebut sebagai kota meurameune, dan juga karna inilah yang membuat
Kabupaten Nagan Raya memiliki ciri khas tersendiri dibanding Kabupaten lain.
Hal ini sesuai dengan pemikiran Elly M. Setiadi dan Usman Kolip yang
yakin tidak semua masyarakat Nagan Raya menerapkan semua adat –istiadat
tersebut di setiap acara atau pesta yang di gelarnya, karna menurut beliau tidak
60
semua masyarakat Nagan Raya berasal dari keluarga yang mampu secara
ekonominya.
adat istiadat yang ada di Nagan Raya karna memang itu sudah menjadi kewajiban
berpendapatnya berbeda, dan juga ketika masyarakat asli pribumi Nagan Raya dan
masyarakat pendatang bertemu mereka saling bertegur sapa satu sama lain. Hal
ini sesuai dengan penjelasan teori bahwa seseorang akan berperilaku berbeda
Nagan Raya, serta banyak juga masyarakat Nagan Raya asli yang merupakan
Hal ini juga diperkuat oleh masyarakat lokal Nagan Raya bahwa memang
bertoleransi satu sama lain dan juga saling menghormati kedua adat-istiadat
tersebut.
61
Pada saat berinteraksi sosial tentu saja terdapat berbagai faktor pendukung
dan penghambat yang terjadi dalam masyarakat, sesuai dengan hasil wawancara
dari segi adat kematian dan pernikahan. Sesuai dengan hasil wawancara dengan
informan yang menjelaskan bahwa adat Nagan Raya begitu rumit ketika
mendengar dan melihat ketika masyarakat Nagan Raya membuat acara baik itu
acara pernikahan dan juga ketika ada memperingati kematian, banyak sekali adat-
adat di dalam prosesi pernikahan tersebut dan juga sama hal nya ketika
memperingati kematian seperti membawa tilam gulong dari pihak dara baroe jika
yang meninggal dari pihak linto baroe, dan juga melakukantot apam.
juga tidak memahami adat istiadat yang ada di Gampong Purwodadi, karna bagi
mereka sendiri dengan masyarakat Nagan Raya menghormati adat mereka saja itu
sudah lebih dari cukup. Sesuai dengan penjelasan dari informan bahwa
keluarganya yang penduduk asli Nagan Raya,dan mereka juga mengikuti acara
yang diadakan oleh masyarakat Nagan Raya walaupun mereka tidak terlalu
mengerti tapi mereka berusaha sebisa mungkin untuk dapat bekerja sama ketika
mengurusi serta juga tidak memahami adat istiadat Gampong Purwodadi, karna
bagi mereka dengan masyarakat Nagan Raya menghormati adat mereka saja
sudah cukup.
62
Hal ini juga diperkuat oleh mayarakat Nagan Raya bahwa mereka tidak
mengikuti segala macam bentuk adat istiadat yang dilakukan oleh masyarakat
pun rasisme dari masyarakat Nagan Raya terhadap masyarakat Purwodadi karna
mereka menganggap bahwa jika siapapun yang sudah tinggal di Nagan Raya
sudah menjadi bagian dari mereka jadi kedua nya hidup dengan baik dan damai.
Hal ini juga sama pendapat dengan informan selanjutnya yang merupakan
masyarakat lokal Nagan Raya dengan perbedaan adat yang antara masyarakat
berada di Kabupaten Nagan Raya karna mereka menghormati satu sama lain dan
Nagan Raya.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
perbedaan adat-istiadat.
6.2 Saran
63
64
berinteraksi dengan baik dengan masyarakat lokal Nagan Raya dan juga
Ika” yang artinya adalah berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Makna dari
DAFTAR PUSTAKA
Maifizar Arfriani, Sopar. 2020. "Perkawinan Campur Antara Etnis Jawa Dengan Etnis
Aceh Di Kecamatan Pante Ceureumen Kabupaten Aceh Barat". Volume 6, Nomor 2.
Cooley, C., & Horton. (1964). Sociologycal Theory and Social Research. New
York: Henry Holt and Company.
Setiadi, E. M., & Usman, K. (2011). Pengantar Sosiologi Pemahaman Fakta dan
Gejala Permasalahan Sosial Teori Aplikasi dan Pemecahannya. J
akarta:Kencana.
LAMPIRAN
Lampiran : 1
A. Biodata Pribadi
Agama : Islam
No Handphone : 082246391901
Pekerjaan : Petani
C. Riwayat Pendidikan
Lampiran 2
PEDOMAN WAWANCARA
A. IDENTITAS INFORMAN
1. Nama :
2. Dusun :
3. Pekerjaan :
4. Status :
5. Umur :
Raya
Raya
Nagan Raya
69
masyarakat Purwodadi
masyarakat pendatang
Lampiran 3
Dusun : Sidodadi
Pekerjaan : Wiraswasta
Status : Menikah
Umur : 42 Tahun
Inisial :Katiron
Pekerjaan : Petani
Status : Menikah
Umur : 45 tahun
Inisial :Misriani
Dusun : Sidodadi
Status : Menikah
Umur : 37 Tahun
Inisial :Kamidi
Pekerjaan : Petani
Status : Menikah
71
Umur : 44 Tahun
Inisial :Sumarni
Status : Menikah
Umur : 67 Tahun
Inisial :Suryono
Pekerjaan : PNS
Status : Menikah
Umur : 50 Tahun
Inisial :Sutrisno
Pekerjaan : Wiraswasta
Status : Menikah
Umur : 42 Tahun
72
DOKUMENTASI