Keamanan Informasi Data Pribadi Pada Media Sosial: Jurnal Informatika Kaputama (JIK), Vol. 6 No. 1, Januari 2022
Keamanan Informasi Data Pribadi Pada Media Sosial: Jurnal Informatika Kaputama (JIK), Vol. 6 No. 1, Januari 2022
Keamanan Informasi Data Pribadi Pada Media Sosial: Jurnal Informatika Kaputama (JIK), Vol. 6 No. 1, Januari 2022
ABSTRACT
The development of information technology and the internet today has changed the way
humans communicate. One of them is the development of social media, social media has
become a part of life to obtain, share and disseminate information. With the development of
social media, the issue of information security and privacy has also become an important
issue at this time. Social media as a source of leaking confidential information has become
common nowadays. Without realizing it, a lot of data about someone's privacy has been
leaked on the internet. Distributed privacy data can be caused by negligence or service
providers. Information system security is an asset that must be protected. Security is
generally defined as "quality or state of being secure to be free from danger". The research
method is using the blended method. This research was conducted by searching and
understanding the literature or related to information security on social media and library
research. The six main points to consider when using an online application system regarding
data privacy are security and data protection, user awareness, control arrangements, risk
management, transparency, and ethics. Trust needs to be built into the design of Internet
services, both through design and development activities for the management of a system that
prioritizes user priority. It is possible that the user is given a choice of control mechanisms
over whether or not to disclose personal information and its use.
Keywords: Social media data security
ABSTRAK
Perkembangan teknologi informasi dan internet saat ini telah mengubah cara manusia dalam
melakukan komunikasi. Salah satunya adalah perkembangan media sosial, media sosial sudah
menjadi bagian dari kehidupan untuk memperoleh, membagikan dan menyebarluaskan
informasi. Semakin berkembangnya media sosial maka masalah keamanan informasi dan
privasi juga menjadi hal yang penting saat ini. Media sosial sebagai salah satu sumber
bocornya informasi rahasia sudah menjadi hal yang umum saat ini. Tanpa disadari, banyak
data mengenai privasi seseorang yang telah bocor di internet. Data privasi yang tersebar bisa
disebabkan oleh kelalaian maupun penyedia layanan. Keamanan sistem informasi merupakan
aset yang harus dilindungi keamanannya. Keamanan secara umum diartikan sebagai “quality
or state of being secure to be free from danger”. Metode penelitian dilakukan adalah
menggunakan metode blended. Penelitian ini dilakukan dengan cara mencari dan serta
memahami literatur atau yang berhubungan keamanan informasi pada media social dan
penelitian pustaka. Enam poin utama yang harus dipertimbangkan saat menggunakan sistem
92
Jurnal Informatika Kaputama (JIK), Vol. 6 No. 1, Januari 2022 P-ISSN : 2548-9739
E-ISSN : 2685-5240
aplikasi online terkait privasi data yaitu keamanan dan data perlindungan, kesadaran
pengguna, pengaturan kontrol, manajemen risiko, transparansi, dan etika. Perlu dibangun
kepercayaan ke dalam rancangan layanan Internet, baik melalui kegiatan rancang bangun
pengelolaan suatu sistem yang lebih mengedepankan user priority. Memungkinkan, user
diberikan pilihan mekanisme kontrol terhadap perlu tidaknya dalam mengungkapkan
informasi pribadi dan penggunaannya.
Situs jejaring sosial adalah tempat sendiri dapat dibagi menjadi beberapa
online dimana pengguna dapat membuat kelompok, antara lain proyek kolaborasi
sebuah profil dan jaringan personal yang (misalnya Wikipedia), blog dan microblog
dapat menghubungkan dengan pengguna (misalnya Twitter), situs jejaring sosial (mis.
lainnya. Bagi masyarakat modern, media Facebook, LinkedIn, MySpace), komunitas
sosial sudah menjadi bagian dari kehidupan konten (misalnya YouTube, Flickr), virtual
untuk memperoleh atau membagikan social dunia (mis. Second Life) [5][6].
informasi. Media sosial merupakan salah satu Seiring dengan keterbukaan terhadap data
media yang trend saat ini, karena dan informasi, maka perlindungan terhadap
menyediakan kemudahan dan kecepatan informasi menjadi hal yang wajib. Dalam
yang memungkinkan seseorang membuat dan beberapa tahun terakhir, perkembangan pesat
mendistribusikan sebuah konten. Media dan biaya yang lebih rendah dalam teknologi
sosial didefinisikan sebagai sekelompok informasi dan komunikasi telah membuatnya
aplikasi berbasis Internet yang membangun lebih mudah diakses dan nyaman. Akibatnya,
fondasi ideologis dan teknologi Web 2.0, dan jumlah pengguna internet telah meledak.
memungkinkan penciptaan dan pertukaran Penyalahgunaan data juga menjadi perhatian
konten yang dibuat penggunanya [4]. Internet khusus. Banyak pelanggaran data yang
of Things didefinisikan sebagai infrastruktur terjadi karena implementasi yang buruk atau
jaringan global yang dinamis dengan tidak adanya kontrol keamanan baik di
konfigurasi sendiri dan komunikasi yang perusahaan swasta maupun di organisasi
dapat dioperasikan. Secara sederhana dapat pemerintahan. Banyak negara yang berusaha
didefenisikan IoT berarti kemampuan untuk meningkatkan persyaratan keamanan dan
membuat segala sesuatu di sekitar kita mulai menerapkanya di undang-undang mereka.
dari (mis. mesin, perangkat, ponsel, dan Namun, sebagian besar kerangka keamanan
mobil) bahkan (kota dan jalan) dapat bersifat reaktif dan tidak mengatasi ancaman
terhubung ke Internet dengan perilaku yang yang relevan. Beberapa alasan mengapa data
cerdas dan dengan mempertimbangkan pribadi penting untuk dilindungi yaitu
keberadaan jenis otonomi dan privasi.
Kemajuan teknologi informasi dan 1. Data pribadi menyangkut hak asasi
komunikasi, menghasilkan data dalam dan privasi yang harus dilindungi,
jumlah yang luar biasa. Data yang dihasilkan seperti tercantum dalam:
tidak akan bernilai jika mereka tidak dapat – Deklarasi Universal tentang Hak
dianalisis, ditafsirkan dan dipahami. Asasi Manusia (Universal Declaration
Sedangkan menurut Boyd, situs jejaring of Human Rights, 1948);
sosial adalah layanan berbasis web yang – UU Nomor 12 Tahun 2005 tentang
memungkinkan individu untuk (1) membuat Pengesahan International Covenant
profil publik atau semi-publik dalam sistem, on Civil and Political Rights;
(2) mengartikulasikan daftar pengguna lain – UU No. 36 Tahun 2009 tentang
dengan siapa mereka dapat berbagi koneksi, Kesehatan mengatur tentang rahasia
dan (3) melihat dan mencari daftar koneksi kondisi pribadi pasien;
mereka dan yang dibuat oleh orang lain – UU No. 10 Tahun 1998 tentang
dalam sistem. Lebih jauh, Kaplan dan Perbankan mengatur data pribadi
Haenlein mendefinisikan media sosial mengenai nasabah penyimpan dan
sebagai “sekelompok aplikasi berbasis simpanannya.
Internet yang dibangun di atas fondasi 2. Data adalah aset atau komoditas
ideologis dan teknologi Web 2.0, dan bernilai tinggi di era big data dan
memungkinkan pembuatan dan pertukaran ekonomi digital,
konten yang dibuat pengguna”. Media sosial – Volume data di tahun 2015
diperkirakan mencapai 8 triliun GB
94
Jurnal Informatika Kaputama (JIK), Vol. 6 No. 1, Januari 2022 P-ISSN : 2548-9739
E-ISSN : 2685-5240
dan akan naik 40 kali lipat di tahun dengan cara dilindungi dari musuh dan
2020. (OECD, 2018); bahaya dengan tinjauan sebagai berikut:
– Aplikasi AI berbasis data 1. Physical Security yang memfokuskan
diproyeksikan dapat berkontribusi strategi untuk mengamankan pekerja
sebesar 13 triliun US Dollar bagi atau anggota organisasi, aset fisik, dan
ekonomi global pada tahun 2030 tempat kerja dari berbagai ancaman
(McKinsey,2018). meliputi bahaya kebakaran, akses tanpa
3. Pelanggaran privasi dan otorisasi, dan bencana alam.
penyalahgunaan data pribadi makin 2. Personal Security yang overlap dengan
banyak terjadi, “phisycal security” dalam melindungi
– Contoh aktivitas: digital dossier, orang – orang dalam organisasi.
direct selling, location-based 3. Operation untuk tujuan tertentu, khusus
messaging; bagi pemilik data saat informasi ini
– Contoh kasus: Cambridge Analytica dikumpulkan. Privacy menjamin
(2018). keamanan data bagi pemilik
4. Masyarakat belum sepenuhnya sadar informasidari orang lain.
akan pentingnya melindungi data 4. Identification
pribadi, Sistem informasi memiliki karakteristik
– Jumlah pengguna internet di identifikasi jika bisa mengenali
Indonesia terus meningkat, namun penggunaannya. Identifikasi adalah
tidak seluruhnya menyadari langkah pertama dalam memperoleh
pentingnya perlindungan data pribadi; hak akses ke informasi yang
– Lebih dari 30% pengguna internet diamankan. Security yang Identifikasi
Indonesia belum sadar bahwa data umumnya dilakukan dengan
dapat diambil (APJII, 2017).[7] penggunaan user name dan user ID.
5. Authentication
Kajian di bidang keamanan informasi Autentikasi terjadi pada saat sistem
terus berlangsung terus menerus dan ini dapat membuktikan bahwa pengguna
menjadi tumpuan dari riset yang mungkin memang benar-benar orang yang
dikembangkan dengan melihat beberapa memiliki identitas yang diklaim.
kajian yang bersifat lanjutan, yang 6. Authorization
melibatkan tidak saja bidang ilmu terkait Setelah identitas pengguna
seperti sistem komputer, sistem memfokuskan strategi untuk
informasi, sains komputer, teknik diautentikasi, sebuah proses yang
informatika, dan teknologi informasi, disebut autorisasi memberikan jaminan
tetapi secara bergandengan sesuai dengan bahwa pengguna (manusia dan
kebutuhan melibatkan bidang ilmu lain, komputer) telah mendapatkan
seperti manajemen, sains sosial, hukum autorisasi secara spesifik dan jelas
dan etika[8]. untuk mengakses, mengubah, atau
menghapus isi dari informasi.
2. METODOLOGI
7. Accountability
2.1. Keamanan Sistem Informasi Karakteristik ini dipenuhi jika sebuah
Keamanan sistem informasi merupakan sistem dapat menyajikan data semua
aset yang harus dilindungi keamanannya. aktivitas terhadap informasi yang telah
Keamanan secara umum diartikan sebagai dilakukan, dan siapa yang melakukan
“quality or state of being secure to be free aktivitas itu. Keamanan mengamankan
from danger”. Untuk menjadi aman adalah kemampuan organisasi atau perusahaan
untuk bekerja tanpa gangguan.
95
Jurnal Informatika Kaputama (JIK), Vol. 6 No. 1, Januari 2022 P-ISSN : 2548-9739
E-ISSN : 2685-5240
tercermin dari niat mereka memberikan Penelitian oleh [10] untuk mengukur
perhatian lebih jauh dalam menciptakan kata kesadaran responden terhadap risiko yang
sandi yang lebih rumit untuk berperilaku dapat terjadi dari kebocoran informasi
aman saat menggunakan media sosial.[4] pribadi. Responden ditanya apakah mereka
Hasil analisis yang telah dilakukan memposting pribadi yang nyata informasi di
oleh [1] bahwa beberapa mahasiswa yang akun mereka, data menunjukkan bahwa dua
telah mendapatkan mata kuliah keamanan pertiga (66%) responden khawatir tentang
informasi telah menerapkan tindakan- penyalahgunaan informasi pribadi di akun
tindakan dalam menjaga keamanan informasi media sosial. Selain itu, 69% dari responden
di media sosial. Akan tetapi untuk mahasiswa tidak ingin orang asing melihat informasi
yang belum mendapatkan pemahaman pribadi mereka. responden juga ditanya
mendalam tentang keamanan informasi apakah penyedia akun mereka membagikan
masih melakukan tindakan yang tidak informasi profil mereka dengan situs web
mencerminkan penjagaan informasi di media lain. Data menunjukkan sepertiga (35%)
sosial. Hal lain yang dapat dilihat adalah menjawab ya. Ini menyoroti kebutuhan untuk
mahasiswa Prodi Sistem Informasi telah mengembangkan kerangka kerja yang
memahami pentingnya keamanan informasi memberi pengguna wewenang untuk
akan tetapi perilaku mereka tidak mengizinkan atau melarang situs web
mencerminkan keamanan informasi, mereka menggunakan informasi data pribadi. Hasil
juga belum memanfaatkan pengaturan privasi menunjukkan bahwa pengguna berhati-hati
di media sosial.[1] dalam menerima permintaan pertemanan dari
orang asing. Meskipun 71 persen responden
Privasi merupakan hal yang sangat menerima undangan untuk menambahkan
krusial apalagi di era Teknologi Informasi orang yang tidak dikenal sebagai teman dan
saat ini. Data pribadi adalah data yang berupa sebanyak 68 persen menolak permintaan ini.
identitas dan penanda personal seseorang
yang bersifat pribadi. Di berbagai negara 2.3. Metode Penelitian
digunakan pula istilah informasi pribadi atau Metode penelitian dilakukan adalah
privacy. Adapun bahwa perlindungan privasi menggunakan metode blended. Penelitian ini
(dalam berbagai bentuk), sangat penting dilakukan dengan cara mencari, membaca,
dalam era internet saat ini dan juga tentunya mempelajari, serta memahami literatur atau
sebagai pertimbangan penting bagi orang yang berhubungan keamanan informasi pada
yang memiliki tujuan untuk melakukan media social, serta dengan penelitian pustaka.
penelitian menggunakan Internet. Namun, Secara umum, penelitian metode campuran
perkembangan pesat dari masyarakat merupakan penelitian yang melibatkan
menyebabkan tantangan terkait dengan pengumpulan, analisis, dan interpretasi data
privasi karena meningkatnya kebutuhan kuantitatif dan kualitatif dalam satu studi
pengungkapan diri pada tingkat interpersonal tunggal atau dalam serangkaian studi yang
dan juga organisasi. Perlu adanya hukum- menyelidiki fenomena mendasar yang
hukum khusus yang mengatur tentang privasi sama.[11] Penelitian metode campuran
di Indonesia. Berbagai negara maju telah adalah desain penelitian dengan asumsi
memiliki peraturan khusus tentang filosofis serta metode penyelidikan. Sebagai
perlindungan data pribadi, namun hingga metodologi, ini melibatkan asumsi filosofis
saat ini Indonesia belum mempunyai yang memandu arah pengumpulan dan
peraturan tersebut. Masalah ini hanya diatur analisis data dan campuran data kualitatif dan
dalam Pasal 26 UU ITE dan beberapa pasal kuantitatif dalam satu studi atau serangkaian
lainnya [2] studi. Kombinasi ini dapat memberikan
pemahaman yang lebih baik tentang masalah
97
Jurnal Informatika Kaputama (JIK), Vol. 6 No. 1, Januari 2022 P-ISSN : 2548-9739
E-ISSN : 2685-5240
memberikan informasi berharga tentang diri kerahasiaan pada saat pemilu. Privasi dan
mereka sendiri untuk mengambil keuntungan anonimitas adalah 2 hal yang sangat erat
dan manfaat. Seperti aktifitas yang dilakukan kaitannya dan mirip. Tetapi prinsipnya
American Life Survey (2001) melaporkan Anonimitas adalah untuk privasi sedangkan
bahwa lebih dari dua-pertiga dari pengguna privasi belum tentu membutuhkan
bersedia untuk berbagi informasi pribadi anonimitas, walaupun biasanya memerlukan.
mereka di bawah beberapa keadaan. Dalam Privasi bisa saja didapat dengan menerapkan
beberapa situasi, privasi ekspresif dapat sekuritas misalnya enkripsi. Contohnya, saat
diperoleh melalui hilangnya privasi informasi mengirimkan e-mail yang disertai alamat dan
kepada pihak ketiga. Misalnya, seseorang nama, namun isinya diacak untuk mencegah
mungkin mengungkapkan informasi pribadi orang lain melihat isi e-mail. Di media digital
dan informasi kartu kredit untuk kenyamanan seperti internet, apapun service yang
menyelesaikan sebuah transaksi online. digunakan sedikitnya seseorang telah
Dengan cara ini, koleksi pribadi, informasi membuka identitasnya sendiri. Bagaimana
privasi ini dapat dianggap sebagai "pedang dan apa tentang diri seseorang tersebut yang
bermata dua" dapat diketahui orang lain. Berikut ini
5. Kebebasan Informasi langkah-langkah yang bisa dilakukan guna
menjaga privasi ketika berselancar di dunia
Kebebasan termasuk suatu yang bersifat maya.
asasi, yang umumnya para ahli memiliki 1. Mengubah pengaturan privasi atau
konsepsi yang sama bahwa kebebasan ada keamanan. Pahami dan gunakan fitur
pada setiap insan. Secara ekripsi, kebebasan setting pengamanan ini seoptimal
senantiasa ada batasan baik kelemahan yang mungkin.
bersifat internal maupun eksternal. Pada 2. Buat kata sandi sekuat mungkin.
dasarnya kebebasan bukan berarti berbuat Ketika melakukan registrasi online,
kehendak hati melainkan ada batasnya untuk sebaiknya lakukan kombinasi antara
mengakui dan menghormati hak dan huruf besar dan kecil, angka, dan
mewajibkan setiap manusia pada umumnya. simbol supaya tak mudah terlacak.
Informasi telah mengenalkan suatu etika 3. Rahasiakan password yang dimiliki.
baru, bahwa setiap pihak yang mempunyai 4. Jangan gunakan pertanyaan mengenai
informasi memiliki naluri yang senantiasa tanggal lahir, alamat, nama ibu karena
mendesiminasikan kepada pihak lain, begitu pertanyaan tersebut hampir selalu
pula sebaliknya. Teknologi informasi digunakan sebagai pertanyaan
menjanjikan bahwa komunitas abad 21 akan keamanan untuk database bank dan
memiliki jaringan komunikasi dan teknologi kartu kredit. Ini memberi peluang
multi media sebagai tulang punggunanya. bagi peretas untuk mencuri identitas
Penghargaan atas privasi dalam komunitas dan mencuri uang.
informatika yang mengglobal, amat sangat 5. Selalu log out. Selalu ingat untuk
berbeda dalam suasana yang fiscal, demikian keluar dari akun, khususnya jika
pula dalam kepentingan atas privasi data. menggunakan komputer fasilitas
Keperluan menjaga kerahasiaan data dan umum.
informasi pribadi tampak menjadi prioritas 6. Wi-FI. Buat kata sandi untuk
untuk meletakkan kepercayaan dalam menggunakan wi-fi, jika tidak,
jaringan interaksi komunikasi. mungkin saja ada penyusup yang
6. Anonimitas dalam Aktifitas Online masuk ke jaringan.
Anonimitas adalah tidak beridentitas. 7. Jangan berbagi informasi sensitif
Contohnya bagi masyarakat peserta pemilu yaitu menghindari pembagian
tentu saja ketika nyoblos tidak menuliskan informasi yang bersifat pribadi.
nama pada kertas suara. Ini untuk menjamin
99
Jurnal Informatika Kaputama (JIK), Vol. 6 No. 1, Januari 2022 P-ISSN : 2548-9739
E-ISSN : 2685-5240
8. Persulit cara log in ke akun yaitu dalam mengungkapkan informasi pribadi dan
dengan memilih kata sandi yang kuat penggunaannya.
dan unik, serta menyalakan two-
factor authentication. 5. SARAN
9. Gunakan aplikasi dengan end-to-end
Hingga saat ini masih banyak kasus
encryption Ini merupakan fitur di
penyalahgunaan data pribadi dalam sistem
aplikasi chatting untuk menjaga
online. Beberapa kasus adalah
keamanan data pribadi di media
mengungkapkan bahwa peningkatan
sosial.
kesadaran pengguna akan pentingnya
10. Selalu cek aplikasi yaitu memastikan
melindungi data pribadi. Penelitian ini masih
sudah memahami berbagai akses
merupakan studi pendahuluan, sehingga
yang dibutuhkan oleh aplikasi.[14]
masih banyak hal yang dapat digali
11. Enam poin utama yang harus
berdasarkan penelitian ini, perlu dibangun
dipertimbangkan saat menggunakan
sebuah algoritma dan sistem untuk menjaga
sistem aplikasi online terkait privasi
keamanan dan kerahasiaan data privacy
data yaitu keamanan dan data
perlindungan, kesadaran pengguna,
pengaturan kontrol, manajemen
risiko, transparansi, dan etika.[15] DAFTAR PUSTAKA
101