Sistem Informasi Manajemen Berbasis Key Performance: Indicator (KPI) Dalam Mengukur Kinerja Guru
Sistem Informasi Manajemen Berbasis Key Performance: Indicator (KPI) Dalam Mengukur Kinerja Guru
Sistem Informasi Manajemen Berbasis Key Performance: Indicator (KPI) Dalam Mengukur Kinerja Guru
Abstract
Accuracy and automation of data processing are needed in various organizational activities. The
process of teacher performance measurement data at SMAN 14 Bandar Lampung is still done
manually using forms and notes. The recording process occurs repeatedly so that duplicate data
appears. This research is conducted to produce a teacher performance management information
system based on Key Performance Indicators (KPI) that can provide information according to
indicators and weighting criteria based on school policies and produce an automated teacher
performance determination process. Key Performance Indicators (KPI) are a series of key
indicators that are measurable and capable of providing information on the achievement of
strategic objectives assigned to an organization. The results obtained from this study are the
creation of a teacher performance measurement management information system using the Key
Performance Indicator (KPI) method. This system has several features: teacher data management;
KPI assessment; and information on KPI results to determine the performance of each teacher.
Based on this process, information on the results of the decision will automatically appear whether
the teacher has a good performance or not. Based on the results of usability testing, the results
obtained are 82.33%, so it can be concluded that the respondents "strongly agree" that the
development is appropriate. Based on functionality testing, the results obtained are 95.83%, so it
can be concluded that the respondents considered the system built is "success".
Abstrak
Akurasi dan otomatisasi proses pengolahan data sangat dibutuhkan dalam berbagai aktivitas
organisasi. Proses pengolahan data pengukuran kinerja guru di SMAN 14 Bandar Lampung selama
ini masih dilakukan secara manual menggunakan formulir dan pencatatan. Akibatnya, terjadi proses
perekapan secara berulang sehingga muncul kerangkapan data. Penelitian ini dilakukan dengan
tujuan untuk menghasilkan sistem informasi manajemen kinerja guru berbasis Key Performance
Indicator (KPI) yang mampu memberikan informasi sesuai indikator dan kriteria pembobotan
berdasarkan kebijakan sekolah serta menghasilkan proses penentuan kinerja guru secara
otomatisasi. Key Performance Indicator (KPI) merupakan serangkaian indikator kunci yang bersifat
terukur dan mampu memberikan informasi ketercapaian sasaran strategi yang dibebankan kepada
suatu organisasi. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah terciptanya sistem informasi
manajemen pengukuran kinerja guru dengan pemanfaatan metode Key Performance Indicator
(KPI). Sistem ini memiliki beberapa fitur: pengelolaan data guru; penilaian KPI; dan adanya
informasi hasil KPI untuk mengetahui kinerja masing-masing guru. Berdasarkan proses tersebut
8
JDMSI, Vol. 3, No. 1, 2022, 8-18, ISSN: 2775-9660
maka secara otomatis akan tampil informasi hasil keputusan apakah guru memiliki kinerja yang
baik atau tidak. Berdasarkan hasil pengujian usability diperoleh hasil sebesar 82,33%, sehingga
dapat disimpulkan bahwa responden “sangat setuju” pengembangan tersebut telah sesuai.
Berdasarkan pengujian fungsionality diperoleh hasil sebesar 95,83%, sehingga dapat disimpulkan
bahwa responden menilai sistem yang dibangun telah “sukses”.
1. Pendahuluan
Teknologi informasi pada bidang pendidikan memiliki pengaruh besar terhadap kualitas layanan,
baik bagi sekolah, pengajar, maupun siswa. Penerapan tersebut biasa dilakukan pada bidang
pengolahan manajemen data, seperti proses pengukuran kinerja maupun pengukuran aspek
mengajar dengan pemanfaatan teknologi [1]. Secara keseluruhan proses tersebut dapat diterapkan
pada sistem informasi manajemen yang bertujuan untuk mendapatkan data, mengelola, dan
memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan khususnya pada bagian pengukuran kualitas
kinerja guru [2].
Permasalahan utama pada proses pengukuran kinerja guru adalah belum diterapkannya metode
pengukuran yang fleksibel dan otomatis [3]. Problematika itu pula yang ditemukan dalam hasil
observasi prapenelitian di SMAN 14 Bandar Lampung. Prosedur pengukuran kinerja guru yang
dilakukan di SMAN 14 Bandar Lampung saat ini masih meng-gunakan media formulir dengan 4
kategori pengukuran: pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Berdasarkan data yang
terkumpul, selanjutnya dilakukan proses rekap dan pengolahan di aplikasi spreadsheet, serta
dilakukan perhitungan manual berdasarkan bobot nilai yang ditentukan pihak sekolah. Hal tersebut
merugikan pengguna (guru) karena kerap terjadi kesalahan pada proses perhitungan penilaian
kinerja.
Berdasarkan uraian permasalahan yang telah dipaparkan, penelitian ini dilakukan untuk tujuan
menerapkan sistem yang dapat mengelola data guru secara fleksibel dan otomatis, yaitu dengan
menerapakan metode Key Performance Indicator (KPI). KPI merupakan serangkaian indikator
kunci yang bersifat terukur dan memberikan informasi sejauh mana sasaran strategis yang
dibebankan kepada suatu organisasi sudah berhasil dicapai [4].
Secara teknis, penerapan KPI pada pengukuran kinerja guru memiliki beberapa fitur: pengelolaan
data guru, penilaian KPI dan ketersediaan informasi hasil KPI untuk mengetahui kualitas kinerja
setiap guru.
Terdapat beberapa karakteristik yang juga perlu dipertimbangkan dalam menentukan KPI sebuah
organisasi di dalam perusahaan. Karakteristik tersebut adalah sebagai berikut.
1. Indikator kinerja yang dipilih, harus dipantau secara teratur;
2. Merupakan indikator kinerja yang berada dalam kendali manajemen organisasi;
3. Cara pengukuran dan tindakan koreksinya dipahami oleh seluruh tenaga pengajar;
4. Penanggung jawab KPI jelas;
5. Memiliki dampak signifikan;
6. Memiliki damak positif.
9
JDMSI, Vol. 3, No. 1, 2022, 8-18, ISSN: 2775-9660
Menghitung skor KPI dapat dilakukan dengan rumus sederhana, yaitu Pencapaian Aktual KPI
dibagi Target KPI, kemudian dikalikan seratus, atau menggunakan rumus kebalikannya Target KPI
dibagi Pencapaian Aktual KPI dikalikan seratus [4].
Jika KPI yang akan dihitung termasuk KPI Maximize, maka gunakan rumus 1 dan jika KPI yang
kita hitung termasuk KPI Minimize, maka gunakan rumus 2. KPI Maximize sering disebut pula
sebagai KPI dengan polarisasi positif dan KPI Minimize sering disebut dengan KPI
dengan polarisasi negatif. Untuk menghitung total nilai KPI adalah dengan mengalikan skor KPI
dengan bobot KPI tersebut.
Sistem dalam penelitian ini dibangun dengan Perancangan Berorientasi Objek dan Unified
Modelling Language (UML). UML adalah bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi
mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung [5]. Pada konteks
penelitian ini, digunakan 3 diagram dari UML yang mendukung perancangan sistem: (1) Use Case
Diagram, Activity Diagram, dan Class Diagram.
10
JDMSI, Vol. 3, No. 1, 2022, 8-18, ISSN: 2775-9660
Adapun implementasi program dalam penelitian ini dilakukan dengan bahasa pemrograman PHP.
PHP atau Perl Hypertext Preprocessor merupakan bahasa server-side-scripting yang menyatu
dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis [6]. Secara teknis, PHP dapat
diklasifikasikan sebagai bahasa pemograman web server-side yang bersifat open source atau mudah
dikembangkan [7].
Di samping itu, framework yang digunakan dalam implementasi program ini adalah Codelgniter.
Codelgniter merupakan framework untuk bahasa pemprograman PHP yang dibuat oleh Rick Ellis
pada tahun 2006. CodeIgniter memiliki banyak fitur yang dapat membantu para pengembang PHP
dalam membuat aplikasi secara mudah dan cepat, serta memiliki sifat yang fleksibel, misalnya,
Codelgniter dapat mengembangkan program dalam perangkat web, dekstop maupun mobile.
CodeIgniter memilki konsep atau pola Model-View-Controller (MVC) sehingga kode-kode dapat
disederhanakan.
Database yang digunakan dalam implementasi program ini berupa MySql. MySql adalah RDBMS
yang cepat dan mudah digunakan, serta sudah banyak digunakan untuk berbagai kebutuhan [8].
MySql merupakan bahasa standar yang paling banyak digunakan untuk
mengakses database relasional dan merupakan aplikasi yang dapat dipergunakan secara bebas.
Setelah proses pengimplementasian, tahapn selanjutnya adalah pengujian. Pengujian sistem adalah
proses untuk mengecek apakah suatu perangkat lunak yang dihasilkan sudah dapat dijalankan
sesuai standar atau belum [9]. Pengujian sistem dapat mengunakan metode black box testing, yaitu
merupakan pendekatan komplementer dari teknik white box testing, karena pengujian black box
testing mampu mengungkap kesalahan yang lebih luas. Black box testing berfokus pada pengujian
persyaratan fungsional perangkat lunak, karena untuk mendapatkan serangkaian kondisi input yang
sesuai dengan persyaratan fungsional suatu program. Jadi, pengujian sistem dapat dilakukan dengan
pengecekan input, pengecekan output dan pengecekan proses. Selain itu, pengujian juga dilakukan
dengan penerapan skala Likert.
Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang
atau sekelompok orang terhadap suatu fenomena sosial [10]. Dalam penelitian fenomena sosial ini
telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.
2. Metode
Tahapan penelitian yang digunakan sebagai bentuk penjabaran dari kerangka pemikiran dapat
dilihat pada bagan berikut.
11
JDMSI, Vol. 3, No. 1, 2022, 8-18, ISSN: 2775-9660
Proses pengembangan sistem melalui empat tahap, yaitu tahap perencanaan dengan tujuan untuk
mengetahui masalah dan mengetahui keinginan pengguna, selanjutnya tahap perancangan berupa
perancangan UML dan interface selanjutnya tahap pengkodean dengan melakukan penerapan
rancangan kepada coding program, terakhir pengujian yaitu melakukan pengujian terhadap sistem
dan menentukan hasil pengujian.
Hasil pengujian dilakukan untuk menampilkan informasi rancangan pengujian yang akan
diterapkan sesuai acceptence test. Pengujian terhadap kualitas perangkat lunak berupa aplikasi
web dapat dinilai dari 2 aspek, yaitu kemudahan penggunaan (usability) dan fungsional
(functional suit-ability).
3.1 Usability
Pengujian yang dilakukan pada bagian usability bertujuan untuk mengetahui seberapa mudah sistem
untuk digunakan dan telah sesuai kebutuhan pengguna. Berikut adalah hasil pengujian usability
yang diuji kepada 5 orang responden dari pihak sekolah. Pengujian menggunakan 5 kategori
jawaban, yaitu Sangat Setuju (ST), Setuju (ST), Ragu-Ragu (RG), Tidak Setuju (TS), dan Sangat
Tidak Setuju (STS).
Dikethahui bahwa pada kuisioner tersebut memiliki 5 pembobotan nilai, yaitu Sangat Setuju (SS)
bernilai 5, Setuju (ST) bernilai 4, Ragu-ragu (RG) bernilai 3, Tidak Setuju (TS) bernilai 2, Sangat
Tidak Setuju (STS) bernilai 1. Skor yang diperoleh akan dibagi nilai tertinggi, yaitu jika 5
responden menjawab “Sangat Setuju”, maka hasilnya 5x5=25 kemudian dikalikan jumlah
pertanyaan sebanyak 36, sehingga total maksimal diperoleh sebesar 900. Untuk menghitung
keseluruhan skor, diterapkan rumus sebagai berikut:
12
JDMSI, Vol. 3, No. 1, 2022, 8-18, ISSN: 2775-9660
Dari skor persentase yang didapat, selanjutnya dikategorikan menggunakan hasil uji sistem dalam
aspek usability seperti berikut.
Jumlah persentase skor yang diperoleh sebesar 82,33% dapat diolah dalam tabel aspektersebut,
sehingga urutannya berada pada urutan 1, sehingga dapat disimpulkan bahwa program yang
dikembangkan telah “Sangat Baik” serta sangat mudah digunakan.
Berikut adalah kriteria penilaian kualifikasi skor dan pesentase = (bobot jawaban/bobot jawaban
maksimal) x 100%.
Berdasarkan jawaban pada angket funcional suitability, diketahui bahwa bobot jawaban
keseluruhan atas penilaian fungsi program yang dikembangkan sebesar 115, sementara bobot
jawaban maksimalnya sebesar 120. Maka, perhitungan kualitas presentase keseluruhannya dapat
dihitung seperti berikut.
13
JDMSI, Vol. 3, No. 1, 2022, 8-18, ISSN: 2775-9660
Hasil pengujian fungsional suitability menghasilkan persentase sebesar 98%. Dengan hasil
tersebut, dapat disimpulkan bahwa program telah “Sukses” diuji berdasarkan aspek fungsinya.
Implementasi login merupakan bagian yang dapat diisi data username dan password. Jika berhasil
maka akan masuk ke tampilan utama dan jika gagal akan muncul informasi.
Implementasi utama admin merupakan tampilan yang digunakan untuk mengakses menu seperti
indikator hingga bagian hasil KPI.
14
JDMSI, Vol. 3, No. 1, 2022, 8-18, ISSN: 2775-9660
Implementasi data guru merupakan tampilan yang digunakan untuk mengelola data seperti
menyimpan, mengubah, menampilkan dan menghapus data guru.
15
JDMSI, Vol. 3, No. 1, 2022, 8-18, ISSN: 2775-9660
Implementasi penilaian KPI merupakan tampilan yang digunakan untuk mengelola data seperti
menyimpan, mengubah, menampilkan dan menghapus data KPI sebagai perhitungan penentuan
nilai skor KPI.
Implementasi hasil penilaian KPI merupakan tampilan yang digunakan untuk mengelola data
seperti menampilkan hasil perhitungan KPI dari nilai skor KPI.
16
Gambar 11. Implementasi Informasi Indikator
Implementasi informasi indikator merupakan tampilan yang digunakan untuk menampilkan data
indikator yang digunakan sebagai penilaian.
Implementasi hasil penilaian KPI merupakan tampilan yang digunakan untuk melihat, mengubah,
menambahkan dan menghapus data.
Implementasi bobot penilaian merupakan tampilan yang digunakan untuk melihat data bobot
penilaian berdasarkan tiap-tiap indikator yang telah ditentukan.
4. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bagian-bagian sebelumnya, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut.
1. Penelitian ini telah menghasilkan sistem informasi manajemen pengukuran kinerja guru
menggunakan Key Performance Indicator (KPI) yang dilakukan bebasis website dengan memiliki
dua bagian: (1) bagian admin untuk melakukan penilaian KPI kinerja guru dan (2) bagian guru
untuk melihat hasil penilaian KPI. Sistem dibangun menggunakan metode extreme programming
sehingga sistem dapat dibangun sesuai dengan keinginan pihak sekolah serta dirancang
JDMSI, Vol. 3, No. 1, 2022, 8-18, ISSN: 2775-9660
menggunakan diagram use case.
2. Proses penentuan kualitas kinerja guru secara otomatisasi menggunakan Key Performance
Indicator (KPI) dilakukan dengan 4 kriteria: pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian.
Selanjutnya pihak admin memasukan data guru untuk dilakukan penilaian sesuai priode yang
ditentukan dan dilanjutkan dengan menambahkan data kriteria serta penilaian. Berdasarkan proses
tersebut, maka secara otomatis akan tampil informasi hasil keputusan tingkat kinerja
guru.Berdasarkan hasil pengujian usability diperoleh hasil sebesar 82,33% dan dapat disimpulkan
bahwa responden “Sangat Setuju” pengembangan tersebut telah sesuai dan mudah digunakan.
Berdasarkan pengujian fungsionality diperoleh hasil sebesar 95,83% dan dapat disimpulkan bahwa
responden menilai sistem yang dibangun telah “Sukses”.
Daftar Pustaka
Iqbal, M. et al. (2018) „Analisis Kinerja Sistem Komputasi Grid Menggunakan Perangkat Lunak
Globus Toolkit Dan MPICH-G2‟, CIRCUIT: Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro, 2(2), pp.
128–133. doi: 10.22373/crc.v2i2.3703.
Damayanti and Nina, N. (2019) „Sistem Informasi Manajemen Penggajian Dan Penilaian Kinerja
Pegawai Pada Smk Taman Siswa Lampung‟, Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
(JTIIK), 6(4),
pp. 389–396. doi: 10.25126/ jtiik. 2019 61003.
Setiawan, A. and Donaya, P. (2020) „Sistem Pengolahan Data Penilaian Berbasis Web
Menggunakan Metode Pieces (Studi Kasus : Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi
Lampung)‟, 1(1), pp. 97–104.
Soemohadiwidjojo, A. T. (2015) Panduan Praktis Menyusun KPI. Raih Asa Sukses.
Rosa & Salahuddin, 2013 (2013) „UML, Use Case Diagram, Activity Diagram, Class Diagram‟, in
Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur.
Subagja, A. (2018) „Pengertian PHP‟, in Membangun Aplikasi Web dengan Metode OOP, pp. 1–2.
Aryani, D., Setiadi, A. and Alfiah, F. (2015) „Aplikasi Web Pengiriman dan Penerimaan SMS engan
Gammu SMS Engine Berbasis PHP‟, 8(3), pp. 174–190.
Amin, R. (2018) „Pengertian Database MySQL Pembahasan‟.
Yakub (2012) „Komponen Sistem Informasi‟, in Analisa Sistem Informasi, p. 20.
Sugiyono (2018) „Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D‟, in ke-26, p. 334. Available
at: www.cvalfabeta.com.
18