0% found this document useful (0 votes)
27 views9 pages

Hubungan Self Care Dengan Kualitas Hidup Pasien Gagal Jantung

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1/ 9

Jurnal Online Keperawatan Indonesia,136-144

HUBUNGAN SELF CARE DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN GAGAL


JANTUNG

Samfriati Sinurat1, Mardiati Barus2, Bunga Angelia Siregar3


1,2,3
Program Studi Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santa Elisabeth Medan, Indonesia
Email: auxilias@yahoo.co.id

ABSTRAK

Heart failure is a cardiovascular disease that continues to increase in incidence and prevalence and the
number one cause of death worldwide. Heart failure patients experience a decrease in the ability of the heart
muscle to pump blood and meet the oxygen needs of the body. This result in a low quality of life for heart
failure patients, so self-care is needed to improve the quality of life for heart failure patients. Self-care is an
activity to maintain health and well-being. This study aims to identify the relationship between self-care and
the quality of life of patient’s heart failure at RSUP Haji Adam Malik Medan.This type of quantitative
research with cross sectional method. The population of this research is heart failure patients who experience
outpatient services at the RSUP Haji Adam Malik in Medan in 2021 and taking sample of 84 respondents
using purposive sampling technique. Data collection using a questionnaire. The results showed that the
majority of self-care for heart failure patients at RSUP Haji Adam Malik Medan in 2021 was good (76.2%)
and the majority of the quality of life was high (88.1%). The results of the fisher exact statistical test obtained
p-value of 0.001 indicating a significant relationship between Self Care and Quality of Life for Heart Failure
Patients at RSUP Haji Adam Malik Hospital Medan in 2021. It’s hoped that respondents will further improve
self-care and quality of life in themselves so that they can enjoy life together with family and people around.
Keywords: Self care; Quality of life.

1. PENDAHULUAN (Anggraheni, 2019).


Penyakit kardiovaskular menjadi salah Risiko kematian akibat gagal jantung terus
satu ancaman dunia (global threat) dan meningkat setiap tahun, walaupun pengobatan
merupakan penyakit yang berperan utama rawat jalan telah ditangani secara optimal,
sebagai penyebab kematian nomor satu di pasien tetap berobat ke pelayanan medis akibat
seluruh dunia. Penyakit kardiovaskuler yang kambuhnya gagal jantung. Situasi ini
terus meningkat insiden dan prevalensinya membutuhkan perhatian lebih untuk
adalah gagal jantung (Djamaludin et al., 2018). menurunkan angka kejadian gagal jantung (
Gagal jantung merupakan sindrom klinis yang Andrianto, 2008 dalam Anggraheni, Astantika,
kompleks yang ditandai dengan penurunan 2019).
kemampuan jantung untuk memompa darah Data dari World Health Organization
dan memenuhi kebutuhan oksigen dalam tubuh. (WHO) tahun 2016 menunjukkan pada tahun
(Anggraheni, 2019) 2015 terdapat 23 juta atau sekitar 54% kematian
Gagal jantung disebabkan karena jantung yang disebabkan gagal jantung (Pangestu et al.,
tidak mampu membawa darah secara efektif 2020). Di Amerika Serikat penyakit gagal
untuk kebutuhan metabolik, karena adanya jantung hampir terjadi 550.000 kasus per tahun.
disfungsi bilik jantung yang biasanya terjadi Sedangkan di negara-negara berkembang
karena adanya aritmia dan karena kelebihan didapatkan kasus sejumlah 400.000 sampai
cairan sehingga menyebabkan perubahan 700.000 per tahun (Haryati et al., 2020). Gagal
fungsi jantung. Penderita gagal jantung akan jantung menjadi penyebab kematian nomor
mudah merasa lelah, orthopnea, dan edema empat di negara berpenghasilan rendah seperti

136
DOI: https://doi.org/10.51544/keperawatan.v4i2.2102 Desember 2021, Vol.4 No.2
Jurnal Online Keperawatan Indonesia,136-144

Ethiopia, Nigeria, Malawi, dan Afrika Tengah, (50,68 %), jenis kelamin perempuan 39 org
dengan angka kematian 2.899.000 (12%) (53,42%), lama menderita < 5 tahun 52 org
(Djamaludin et al., 2018). Prevalensi gagal (71,23 %) (Putri, H. W. S. P., & Hudiyawati,
jantung di Asia Tenggara mencapai 3 kali lipat 2019). Salah satu manajemen utama pada pasien
jika dibandingkan dengan negara Eropa dan gagal jantung adalah dengan melakukan
Amerika yaitu sebesar 4.5 (6.7%) : 0.5 (2%) perawatan diri atau disebut Self care (Timoteus,
(Prihatiningsih & Sudyasih, 2018). 2019). Di Indonesia sendiri prevalensi gagal
Data dari Sistem Informasi Rumah Sakit jantung terlihat meningkat seiring peningkatan
Penyakit Tidak Menular di Indonesia berbasis umur (Kemenkes, 2013 dalam Ners, 2019). Self
web, jumlah kasus dengan diagnosis gagal care (perawatan diri) merupakan salah satu
jantung sebanyak 50.015 kasus. Dari kasus ini bentuk perilaku seseorang untuk menjaga
terdapat lebih banyak pada laki-laki (25.508 kesehatan, perkembangan dan kehidupan
kasus) dari pada perempuan (24.507 kasus). sekitarnya. Self care pada pasien gagal jantung
Menurut umur, kasus gagal jantung terbanyak dapat didefinisikan sebagai proses dimana
pada kelompok usia 45-64 tahun sebesar pasien ikut berpartisipasi secara sadar dan aktif
24.283 kasus. Sedangkan jumlah kasus untuk melakukan manajemen gagal jantung baik
meninggal sebanyak 4.996 orang. Jumlah kasus secara mandiri, keluarga, atau dibantu oleh
Gagal Jantung yang dirawat inap di Rumah petugas kesehatan (Riegel et al., 2010).
Sakit di Indonesia berdasarkan provinsi, Self care untuk pasien gagal jantung
terbanyak di Provinsi Jawa Tengah 8.658 sangat dibutuhkan untuk keberhasilan
(Kemenkes.RI, 2016). Data dari grafik manajemen serta kontrol dari penyakit kronis
Kementerian Kesehatan RI, angka prevalensi di tersebut. Self care dapat digunakan sebagai
Provinsi Sumatera Utara dengan diagnosis teknik pemecahan masalah dalam kaitannya
gagal jantung sebanyak 1900 kasus (Rikesdas meningkatkan kualitas hidup. Banyak penelitian
RI, 2018) . Berdasarkan Buku Rencana Strategi yang telah membuktikan bahwa self care dapat
Bisnis, didapatkan pelayanan jantung terpadu meningkatkan kualitas hidup dengan
Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik menurunkan nyeri, kecemasan, kelelahan,
Medan pada tahun 2017 sebanyak 31.848 meningkatkan kepuasan pasienserta
kunjungan rawat jalan dan rawat inap sebanyak menurunkan penggunaan tempat pelayanan
3172 orang (Timoteus, 2019). kesehatan dengan menurunkan jumlah
Tingginya angka kematian gagal jantung kunjungan ke dokter, kunjungan rumah,
dipengaruhi oleh rendahnya kualitas hidup. penggunaan obat, dan lama rawat inap di rumah
Kualitas hidup mencakup semua faktor yang sakit (P. S. Ners et al., 2020).
mempengaruhi kepentingan kita dalam hidup Penderita gagal jantung yang mengikuti
ini, tidak hanya aspek material. Setiap orang diet tepat yaitu membatasi garam, membatasi
memiliki kualitas hidup yang berbeda, dan itu cairan tubuh, membatasi aktivitas, melakukan
tergantung pada bagaimana setiap orang senam jasmani dan mampu menerima
memecahkan masalah mereka sendiri. Jika kita kondisinya sekarang maka akan berdampak
menghadapinya dengan pemikiran yang positif positif bagi kesehatannya (Anggraheni, 2019).
maka kualitas hidup Anda akan baik, tetapi jika Hal ini perlu dilakukan pemantauan tentang
Anda menghadapinya dengan pemikiran perawatan mandiri (self care) pada penderita
negatif maka kualitas hidup Anda akan buruk gagal jantung untuk mengurangi resiko
(Djamaludin et al., 2018) kekambuhan dan rehospitalisasi (Bahall et al.,
Hasil penelitian yang telah dilakukan 2020)
(Putri, H. W. S. P., & Hudiyawati, 2019),bahwa Survei awal yang dilakukan peneliti
faktor- faktor yang mempengaruhi kualitas didapatkan data pasien gagal jantung pada tahun
hidup pasien dengan gagal jantung menjadi 2020 diRumah Sakit Umum Pusat Haji Adam
buruk adalah usia > 65 tahun sebanyak 37 org Malik Medan yaitu sebanyak 312 orang pasien
137
DOI: https://doi.org/10.51544/keperawatan.v4i2.2102 Desember 2021, Vol.4 No.2
Jurnal Online Keperawatan Indonesia,136-144

rawat inap dan 971 orang pasien rawat jalan penelitian ini adalah penelitian kuantitatif
serta angka kematian sebanyak 56 orang. Data dengan menggunakan pendekatann Cross
pasien gagal jantung yang didapatkan pada sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah
bulan januari 2021 sebanyak 24 orang pasien pasien gagal jantung yang menjalani rawat jalan
rawat inap dan 106 orang pasien rawat jalan di RSUP Haji Adam Malik Medan, dengan
serta angka kematian sebanyak 2 orang jumlah rata-rata perbulan adalah 106 orang.
(Instalasi Rekam Medis Rumah Sakit Umum Sampel sebanyak 84 orang dipilih dengan teknik
Pusat Haji Adam Malik Medan. 2021). Untuk purposive sampling dengan beberapa kriteria
mengurangi resiko kekambuhan dan inklusi diantaranya pasien yang mampu
rehospitalisasi ini penulis berasumsi bahwa berkomunikasi dengan peneliti dengan bahasa
fenomena ini bisa diperbaiki dengan perawatan tulisan dan lisan, pasien atau keluarga pasien
diri yang teratur, diet yang teratur dan menjaga gagal jantung yang bersedia berpartisipasi atau
stabilitas tubuh dari aktivitas tubuh yang yang dapat dihubungi untuk menjadi responden.
berlebihan. Penelitian ini bertujuan untuk Self care diukur dengan menggunakan
mengidentifikasi hubungan self care dan kuesioner Self Care of Heart Failure Index
kualitas hidup pasien gagal jantung di Rumah (SCHFI) versi 6 terdiri dari self care
Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. maintenance, self care management) dan self
care confidence (Riegel et al., 2010).Kuesioner
2. METODE PENELITIAN SCHFI berisi 22 pertanyaan. Pada kuesioner ini
Jenis penelitian yang digunakan dalam
terdapat 10 item pertanyaan untuk dimensi self Indonesia yang terdiri dari 20 pertanyaan
care maintenance dengan penilaian dengan menggunakan skala Likert yaitu 1 =
menggunakan skala Likert.Untuk self care tidak pernah, 2 = jarang, 3 = sering dan 4 =
management, 6 item pertanyaan yang terbagi selalu untuk menilai keadaan dan persepsi
atas 1 item pertanyaan symptom recognize pasien dalam menjalani kehidupannya.
diukur dengan skala Untuk dimensi self care Uji statistik yang digunakan dalam
confidence memiliki 6 item pertanyaan dengan penelitian Hubungan Self Care dengan Kualitas
penilaian skala Likert (Fabris et al., 2009). Hidup Pasien Gagal Jantung di Rumah Sakit
Sedangkan penilaian kualitas hidup Umum Pusat Haji Adam Malik Medan ini
menggunakan kuesioner Minnesota Living with adalah uji alternatif fisher exact dengan nilai p
Heart Failure Questionnaire (MLHFQ) versi value=0,001(<0,005)

138
DOI: https://doi.org/10.51544/keperawatan.v4i2.2102 Desember 2021, Vol.4 No.2
Jurnal Online Keperawatan Indonesia,136-144

3. HASIL

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Dan Persentase Data Demografi Pasien Gagal Jantung

Karakteristik Frekuensi (f) Persentase (%)


Umur
12 – 16 tahun 1 1,2
17 – 25 tahun 8 9,5
26 – 35 tahun 6 7,1
36 - 45 tahun 15 17,9
>45 tahun 54 64,3
Jenis Kelamin
Laki – laki 59 70,2
Perempuan 25 29,8
Tingkat pendidikan
SD 3 3,6
SMP 12 14,3
SMA 58 69,0
Akademi / PT 11 13,1

Berdasarkan tabel 1, Menunjukkan hasil dari mayoritas laki-laki sebanyak 59 orang


84 responden berdasarkan umur mencakup (70,2%) dan minoritas perempuan sebanyak
mayoritas umur >45 tahun sebanyak 54 orang 25 orang (29,8%). Data demografi responden
(64,3%) dan minoritas umur 12-16 tahun berdasarkan tingkat pendidikan mayoritas
sebanyak 1 orang (1,2%). Data demografi SMA sebanyak 58 orang (69,0%) dan
responden berdasarkan jenis kelamin minoritas SD sebanyak 3 orang (3,6%).

Tabel 2. Distribusi Frekuensi dan Persentase Self care pasien gagal jantung

No. Self care Frekuensi (f) Persentase (%)

1. Baik 64 76,2
2. Buruk 20 23,8
Total 84 100

Berdasarkan tabel 2, bahwa dari 84 orang orang (76, 2%) dan self care kategori buruk
reponden pasien gagal jantung mayoritas sebanyak 20 orang ( 23,8 %).
memiliki self care kategori baik sebanyak 64

139
DOI: https://doi.org/10.51544/keperawatan.v4i2.2102 Desember 2021, Vol.4 No.2
Jurnal Online Keperawatan Indonesia,136-144

Tabel 3. Distribusi Frekuensi dan Persentase Dimensi Self care pasien gagal jantung

Dimensi self care Skor Frekuensi (f) Persentase (%)


Maintenance Baik 60 72
Buruk 24 28
Total 84 100
Management Baik 56 67
Buruk 28 33
Total 84 100
Confidence Baik 76 91
Buruk 8 9
Total 84 100

Berdasarkan tabel 3, ditemukan distribusi (28%), memiliki dimensi self care


frekuensi dan persentase 3 dimensi self care management kategori baik sebanyak 56 orang
pasien gagal jantung di Rumah Sakit Umum (67%) dan kategori buruk sebanyak 28 orang
Pusat Haji Adam Malik Medan, diperoleh data (33%), memiliki dimensi self care confidence
bahwa dari 84 orang pasien gagal jantung kategori baik sebanyak 76 orang (91%) dan
mayoritas memiliki dimensi self care kategori buruk sebanyak 8 orang (9 %).
maintenance kategori baik sebanyak 60 orang
(72%) dan kategori buruk sebanyak 24 orang

Tabel 4. Distribusi Frekuensi dan Persentase Kualitas Hidup Pasien Gagal Jantung

No. Kualitas Hidup Frekuensi (f) Persentase (%)


1. Tinggi 74 88,1
2. Rendah 10 11,9
Total 84 100%

Berdasarkan tabel 4, distribusi frekuensi dan mayoritas memiliki kualitas hidup kategori
persentase kualitas hidup pasien gagal jantung tinggi sebanyak 74 orang (88,1%) dan
di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam minoritas kategori kualitas hidup rendah
Malik Medan Tahun 2021 diperoleh data sebanyak 10 orang (11,9%)
bahwa dari 84 orang pasien gagal jantung

Tabel 5. Distribusi Frekuensi dan Persentase Dimensi Kualitas Hidup Pasien Gagal Jantung
Dimensi Kualitas Hidup: Skor Frekuensi (f) Persentase (%)

Fisik Baik 75 89
Buruk 9 11
Total 84 100
Emosi dan mental Baik 70 83
Buruk 14 17
Total 84 100
Kesejahteraan sosial Baik 77 92
Buruk 7 8
Total 84 100

140
DOI: https://doi.org/10.51544/keperawatan.v4i2.2102 Desember 2021, Vol.4 No.2
Jurnal Online Keperawatan Indonesia,136-144

Berdasarkan tabel 5, distribusi frekuensi dan dan kategori buruk sebanyak 9 orang (11%),
persentase 3 dimensi Kualitas hidup pasien memiliki dimensi emosi dan mental kategori
gagal jantung di Rumah Sakit Umum Pusat baik sebanyak 70 orang (83%) dan kategori
Haji Adam Malik Medan tahun 2021, buruk sebanyak 14 orang (17%), memiliki
diperoleh data bahwa dari 84 orang pasien dimensi kesejahteraan sosial kategori baik
gagal jantung mayoritas memiliki dimensi sebanyak 77 orang (92%) dan kategori buruk
fisik kategori baik sebanyak 75 orang (89%) sebanyak 7 orang (8%).

Tabel 6. Hasil Hubungan Self Care dengan Kualitas Hidup Pasien Gagal Jantung

Self care Kualitas Hidup Total p – value


Tinggi Rendah
f % f % f %
Baik 61 72,61 3 3,57 64 100,0 0,001
Buruk 13 15,47 7 8,33 20 100,0

Berdasarkan tabel 6, Hubungan Self Care namun kualitas hidup kategori rendah ada 3
dengan Kualitas Hidup Pasien Gagal Jantung orang (3,57%), pasien gagal jantung yang
Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam memiliki self care kategori buruk dengan
Malik Medan Tahun 2021 diperoleh data kualitas hidup kategori rendah ada 7 orang
bahwa dari 84 orang pasien gagal jantung (8,33%). Hasil uji statistik alternatif fisher
mayoritas memiliki self care dalam kategori exact test diperoleh p-value = 0,001 (p<0,05)
baik dan kualitas hidup kategori tinggi menunjukkan bahwa adanya hubungan Self
sebanyak 61 orang (72,61%), pasien gagal care dengan Kualitas hidup pasien gagal
jantung yang memiliki self care kategori jantung di Rumah Sakit Umum Pusat Haji
buruk namun kualitas hidupnya kategori tinggi Adam Malik Medan Tahun 2021.
ada sebanyak 13 orang (15,47%), pasien gagal
jantung yang memiliki self care kategori baik

4. PEMBAHASAN responden menderita sakit dan pengobatan


Hasil uji statistik self care dengan ataupun kurang mendapat dukungan dari
kualitas hidup pasien gagal jantung di Rumah keluarga. Sebaliknya ada sebanyak 13 orang
Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan (15,47%) memiliki kualitas hidup tinggi dengan
Tahun 2021, termasuk mayoritas self care self care buruk, hal ini disebabkan kemungkinan
kategori baik dan kualitas hidup tinggi. Uji oleh keyakinan akan kesembuhan responden
statistik fisher exact test diperoleh nilai p = sangat baik, responden mendapat dukungan dari
0,001 yang artinya ada hubungan antara self keluarga, dengan meningkatkan bimbingan
care dengan kualitas hidup pasien gagal spiritual.
jantung di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Self care sangat penting bagi pasien
Adam Malik Medan tahun 2021. Hal ini dengan penyakit kronis, seperti halnya pada
menunjukkan betapa pentingnya melakukan pasien gagal jantung. Pengalaman yang
self care bagi pasien gagal jantung. didapatkan oleh pasien gagal jantung dapat
Berdasarkan hasil analisis penelitian meningkatkan pengetahuan pasien terkait gejala
masih ditemukan responden memiliki self care dan tanda penyakit yang mempengaruhi
baik namun memiliki kualitas hidup rendah kemampuan self care. Kemampuan self care
terdapat 3 responden (3,5%), hal tersebut yang diperoleh melalui pengalaman menderita
kemungkinan dapat diakibatkan oleh lamanya penyakit kronis akan berdampak pada
141
DOI: https://doi.org/10.51544/keperawatan.v4i2.2102 Desember 2021, Vol.4 No.2
Jurnal Online Keperawatan Indonesia,136-144

perubahan gaya hidup dan kualitas hidup management, self care confidence, dan
pasien itu sendiri. keparahan penyakit. Fungsi mental emosional
Kemampuan self care pasien gagal dalam kualitas hidup pasien dapat dilihat
jantung mempunyai peranan sangat penting berdasarkan dari jenis kelamin dan keparahan
dalam mempengaruhi kualitas hidup penderita. penyakit yang dialami.
Perubahan self care searah dengan perubahan Sejalan dengan penelitian (Djamaludin et
kualitas hidup. Faktor-faktor self care tidak al., 2018) mengungkapkan adanya hubungan
hanya dilihat dari faktor fisiologis (penurunan antara self care terhadap kualitas hidup pada
kapasitas fungsional) tetapi juga faktor lain klien gagal jantung di poli jantung RSUD Dr. H.
seperti faktor pengetahuan, kondisi psikologis Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2017,
(kecemasan), dukungan sosial, peran penderita jika seseorang memiliki self care yang baik
dalam keluarga dan sosial ekonomi. Self care maka sudah pasti kualitas hidupnya akan tinggi
dapat meningkatkan kualitas hidup melalui juga karena pasien gagal jantung yang memiliki
proses belajar (learning process) dan perbaikan kualitas hidup tinggi harus mampu melakukan
respon fisiologis. Responden yang memiliki perawatan diri baik secara mandiri atau dibantu
kemampuan self care yang baik, lebih orang lain seperti teratur minum obat dan diet
memahami cara perawatan dan hal yang harus garam (Djamaludin et al., 2018).
dilakukan untuk mengatasi stress fisik dan Kemampuan self care pasien gagal
psikologis yang dihadapi. Hal ini menyebabkan jantung mempunyai peranan sangat penting
perbaikan respon fisiologis dan psikologis dalam meningkatkan kualitas hidup penderita.
pasien sehingga menyebabkan pasien lebih Pasien yang memiliki kemampuan self care
nyaman, aman dan mandiri. yang baik, lebih memahami cara perawatan dan
Perbaikan respon fisiologis dan hal yang harus dilakukan untuk mengatasi stress
psikologis pasien yang berlangsung lama fisik dan psikologis yang dihadapi. Perbaikan
memungkinkan responden terus belajar untuk respon fisiologis dan psikologis pasien yang
meningkatkan kemampuan self care. Proses berlangsung lama memungkinkan responden
belajar ini membantu responden memperbaiki untuk terus belajar meningkatkan kualitas hidup.
mekanisme kopingnya dan membuat kualitas Kualitas hidup pasien gagal jantung semakin
hidup responden menjadi lebih baik. Semakin meningkat apabila pasien melakukan perawatan
baik self care seseorang baik yang berasal dari diri yang teratur. Kemudian proses perawatan
diri sendiri maupun dari luar diri, maka akan pasien gagal jantung pada situasi pandemic
semakin baik pula kualitas hidup pada pasien covid-19 saat ini penerapan 5M pada menjaga
gagal jantung itu sendiri. Didukung hasil jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi
penelitian Kessing dan Ida mengungkapkan mobilitas dapat dilakukan dengan telenursing
bahwa terdapatnya hubungan yang signifikan efektif. Setiawan dalam penelitiannya dalam
antara self care dan kualitas hidup karena meningkatkan dan kelangsungan hidup pasien
adanya depresi, ansietas dan harus gagal jantung melalui telenursing efektif sangat
diperhatikannya tekanan psikologis dalam penting dalam meningkatan kualitas hidup
melihat hubungan self care dan kualitas hidup penderita gagal jantung ini (Setiawan et al.,
Faktor prediktor kemampuan self care 2020).
dan kualitas hidup yang dilakukan pasien gagal
jantung adalah dari manajemen self care, 5. KESIMPULAN
kepercayaan melakukan self care, keparahan Hubungan Self Care dengan Kualitas
penyakit yang dialami, dan kondisi Hidup Pasien Gagal Jantung di Rumah Sakit
komorbiditas (Putri, H. W. S. P., & Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Hudiyawati, 2019). Fungsi fisik dalam kualitas mayoritas baik sebanyak 64 orang (76,2%).
hidup pasien gagal jantung dapat dilihat dari Kualitas Hidup Pasien Gagal Jantung di Rumah
penilaian self care maintenance, self care Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2021 mayoritas tinggi sebanyak 74 orang
142
DOI: https://doi.org/10.51544/keperawatan.v4i2.2102 Desember 2021, Vol.4 No.2
Jurnal Online Keperawatan Indonesia,136-144

(88,1%). Hasil uji fisher exact test nilai p = Fabris, D., Saito, T., Yamada, T., Sun, X.,
0,001 (p<0,05) memiliki makna bahwa terdapat Wilhite, P., & Yang, C. Y. (2009). Current
hubungan yang signifikan antara selfcare capacity and thermal transport in carbon
dengan kualitas hidup pasien gagal jantung di nanofiber interconnects. 4th IEEE
Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik International Conference on Nano/Micro
Medan Tahun 2021. Engineered and Molecular Systems, NEMS
Temuan dalam penelitian ini oleh tenaga 2009, 848–853.
kesehatan baik dokter atau perawat dapat https://doi.org/10.1109/NEMS.2009.50687
melakukan evaluasi self care setiap pasien 08
datang ke poli jantung setiap bulannya untuk Haryati, H., Saida, S., & Rangki, L. (2020).
meningkatkan kualitas hidup dari pasien. Kualitas Hidup Penderita Gagal Jantung
Pemberian edukasi kepada pasien juga harus Kongestif Berdasarkan Derajat
diselaraskan dengan tingkat pendidikan dari Kemampuan Fisik Dan Durasi Penyakit.
pasien agar pasien tidak salah dalam Faletehan Health Journal, 7(2), 70–76.
mengartikan edukasi yang disampaikan saat www.journal.lppm-
melakukan kunjungan ke poli jantung. Selain stikesfa.ac.id/ojs/index.php/FHJ
itu, diperlukannya anamnesis holistik dan tidak Kemenkes.RI. (2016). 616.98 Ind p. In Journal
hanya melihat dari kondisi fisik pasien of Chemical Information and Modeling
melainkan juga melihat kondisi psikologis dari (Vol. 53, Issue 9).
pasien.
Kemudian pemberian edukasi proses Ners, J. M. (2019). HUBUNGAN PERILAKU
perawatan pasien gagal jantung pada situasi CARING DENGAN KUALITAS ASUHAN
pandemic covid-19 saat ini penerapan 5M KEPERAWATAN PADA PASIEN GAGAL
melalui telenursing efektif sangat penting JANTUNG Septian Mixrova Sebayang
dalam meningkatan kualitas hidup dan Program Studi Profesi Ners , Sekolah
memperpanjang usia penderita gagal jantung Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Utara.
ini. 2(2), 224–229.
Ners, P. S., Tinggi, S., Kesehatan, I., &
Elisabeth, S. (2020). Skripsi manajemen
6. REFERENSI
diri dengan kualitas hidup pasien gagal
jantung kongestif tahun 2020.
Anggraheni, A. A. (2019). Gambaran Self Care
Behaviour Pada Pasien Gagal Jantung. Pangestu, M. D., Nusadewiarti, A., Studi, P.,
Universitas Muhammadiyah Surakarta. Dokter, P., Kedokteran, F., Lampung, U.,
Ilmu, B., Komunitas, K., Kedokteran, F., &
Bahall, M., Legall, G., & Khan, K. (2020). Lampung, U. (2020). Penatalaksanaan
Quality of life among patients with cardiac Holistik Penyakit Congestive Heart Failure
disease: The impact of comorbid pada Wanita Lanjut Usia Melalui
depression. Health and Quality of Life Pendekatan Kedokteran Keluarga Holistic
Outcomes, 18(1), 1–10. Management Of Congestive Heart Failure
https://doi.org/10.1186/s12955-020- in Elderly Household Women Through A
01433-w Family Medicine Approach. Majority, 9(1),
Djamaludin, D., Tua, R., & Deria, D. (2018). 1–11.
Hubungan Self Care Terhadap Kulitas Prihatiningsih, D., & Sudyasih, T. (2018).
Hidup pada Klien gagal jantung di oli Perawatan Diri Pada Pasien Gagal Jantung.
Jantung RSUD DR.H. ABDUL Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia,
MOELOEK Provinsi Lampung Tahun 4(2).
2017. Holistik Jurnal Kesehatan, 12(3), https://doi.org/10.17509/jpki.v4i2.13443
178–188.
Putri, H. W. S. P., & Hudiyawati, D. (2019).
143
DOI: https://doi.org/10.51544/keperawatan.v4i2.2102 Desember 2021, Vol.4 No.2
Jurnal Online Keperawatan Indonesia,136-144

Faktor Faktor Yang Mempengadruhi


Kualitas Hidup Pada Penderita Gagal
Jantung Di Rsud Sukoharjo. Universitas
Muhammadiyah Surakarta, 2.
Riegel, B., Lee, C. S., Dickson, V. V., &
Carlson, B. (2010). An update on the self-
care of heart failure index. Journal of
Cardiovascular Nursing, 24(6), 485–497.
https://doi.org/10.1097/JCN.0b013e3181b
4baa0
Rikesdas RI. (2018). Laporan Riset Kesehatan
Dasar Provinsi Sumatera Utara tahun
2018. In Balitbangkes.
Setiawan, H., Khaerunnisa, R. N., Ariyanto, H.,
& Firdaus, F. A. (2020). Telenursing
meningkatkan kualitas hidup pasien
dengan penyakit kronis. 3(2), 95–104.
Timoteus, A. L. (2019). Hubungan Self Care
Terhadap Kualitas Hidup Pasien Gagal
Jantung di RSUP Haji Adam Malik.

144
DOI: https://doi.org/10.51544/keperawatan.v4i2.2102 Desember 2021, Vol.4 No.2

You might also like