Indikator Literasi Sains

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 5

Bioed: Jurnal Pendidikan Biologi Vol 8, No. 1, pp.

34-38, Maret 2020,


p-ISSN 2541-0660, e-ISSN 2597-7237 © 2020

PROFIL KETERAMPILAN LITERASI SAINS PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP


PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN

Muhammad Ridwan*1), Fachrul Ramdhan*2)


1) dan 2)Jurusan Pendidikan Biologi FKIP Universitas Siliwangi
*e-mail: ridwanmuhammad0119@gmail.com

ABSTRACT
This study aims to determine the profile of students' scientific literacy skills on the concept of environmental pollution in one of
the junior high schools in the City of Tasikmalaya. This research uses survey method. The population of this research is all VIII
classes totaling 8 classes in one junior high school in the City of Tasikmalaya. The sampling technique used purposive sampling
with a total sample of 2 classes totaling 55 students. Science literacy skills are measured by indicators developed by Gormally.
The results showed that in general, the average value of scientific literacy skills of students was 36% in the category of very
low. The results of each indicator of scientific literacy skills are as follows: (1) identifying valid scientific arguments by 34% in
the category of very little, (2) evaluating source validation by 18% in the category of very less, (3) evaluating the use and abuse
scientific information of 14% in the category of very less, (4) understand elements of the research design by 64% in the category
of sufficient, (5) show the graph precisely given by 42% in the category of very less, (6) read and interpret the representation
a graph of 65% in the sufficient category, (7) solving problems using quantitative conclusions by 42% in the category of very
little, (8) understanding and interpreting basic statistics of 22% in the category of very less, (9) making inferences, predictions
and conclusions by 36% in the category of very less.

Keywords: Science Literacy Skill, Environmental Pollution, Junior High School Students

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil keterampilan literasi sains peserta didik pada konsep pencemaran lingkungan
di salah satu sekolah menengah pertama di Kota Tasikmalaya. Penelitian ini menggunakan metode survei. Populasi penelitian
ini adalah seluruh kelas VIII berjumlah 8 kelas di salah satu SMP di Kota Tasikmalaya. Teknik pengambilan sampel
menggunakan purposive sampling dengan total sampel 2 kelas yang berjumlah 55 peserta didik . Keterampilan literasi sains
diukur dengan indikator yang dikembangkan oleh Gormally. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum, nilai rata-rata
keterampilan literasi sains peserta didik adalah 36% dalam kategori kurang sekali. Hasil dari masing-masing indikator
keterampilan literasi ilmiah adalah sebagai berikut: (1) mengidentifikasi argument ilmiah yang valid sebesar 34% dalam
kategori kurang sekali, (2) mengevaluasi validasi sumber sebesar 18% dalam kategori kurang sekali, (3) mengevaluasi
penggunaan dan penyalahgunaan informasi ilmiah sebesar 14% dalam kategori kurang sekali, (4) memahami elemen-elemen
desain penelitian sebesar 64% dalam kategori cukup, (5) menunjukkan grafik secara tepat yang diberikan sebesar 42% dalam
kategori kurang sekali, (6) membaca dan menginterpretasikan representasi grafik sebesar 65% dalam kategori cukup, (7)
memecahkan masalah menggunakan kesimpulan kuantitatif sebesar 42% dalam kategori kurang sekali, (8) memahami dan
menginterpretasikan statistik dasar sebesar 22% dalam kategori kurang sekali, (9) melakukan inferensi,prediksi dan penarikan
kesimpulan sebesar 36% dalam kategori kurang sekali.

Kata Kunci: Keterampilan Literasi Sains, Pencemaran Lingkungan, Peserta Didik SMP

PENDAHULUAN
Masih rendahnya tingkat literasi sains peserta didik menjadi salah satu permasalahan
pendidikan di Indonesia. Hal ini didukung oleh data pencapaian literasi sains peserta didik Indonesia
dalam asesmen literasi sains PISA (Programme for International Student Assesstment) yang
diselenggarakan oleh OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) setiap tiga
tahun sekali, dimana Indonesia menduduki peringkat 70 dari 78 negara pada tahun 2018. Menurut
Huryah,F. dkk (2017), hasil capaian tersebut juga mengindikasikan bahwa rata-rata kemampuan sains
peserta didik Indonesia baru sampai pada kemampuan mengingat dan mengenali pengetahuan ilmiah
berdasarkan fakta sederhana tetapi belum mampu untuk mengkomunikasikan dan mengaitkan berbagai
topik sains, apalagi menerapkan konsep-konsep yang kompleks dan abstrak di dalam kehidupan sehari-
hari.
Literasi ilmiah didefinisikan sebagai kemampuan untuk memahami karakteristik sains dan
pentingnya sains di dunia modern kita, untuk menerapkan pengetahuan ilmiah, mengidentifikasi masalah,
menggambarkan fenomena ilmiah, menarik kesimpulan berdasarkan bukti, dan kemauan untuk

34
Bioed: Jurnal Pendidikan Biologi Vol 8, No. 1, pp. 34-38, Maret 2020,
p-ISSN 2541-0660, e-ISSN 2597-7237 © 2020

mencerminkan dan terlibat dengan ide-ide dan subyek ilmiah. Salah satu aspek adalah bahwa peserta
didik memahami pentingnya sains dan teknologi dalam kehidupan sehari-hari mereka. Mereka harus
dapat menerapkan pendekatan ilmiah untuk menilai data dan informasi ilmiah untuk membuat keputusan
berbasis bukti. (PISA, 2003).
Menurut Gormally (2012), indikator literasi sains antara lain mengidentifikasi pendapat ilmiah yang
valid, melakukan penelusuran literatur yang efektif, memahami elemen-elemen desain penelitian dan
bagaimana dampaknya terhadap temuan/kesimpulan, membuat grafik secara tepat dari data,
memecahkan masalah menggunakan keterampilan kuantitatif, termasuk statistik dasar, memahami dan
menginterpretasikan statistik dasar, dan melakukan inferensi, prediksi, dan penarikan kesimpulan
berdasarkan data kuantitatif.
Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil
keterampilan literasi sains peserta didik

METODE
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode survei yang bertujuan
untuk mengetahui profil literasi sains peserta didik. Penelitian dilakukan di salah satu sekolah menengah
pertama (SMP) di kota Tasikmalaya.
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh kelas VIII yang berjumlah 8 kelas di salah satu SMP di
Kota Tasikmalaya pada tahun ajaran 2019/2020. Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan
teknik purposive sampling yang merupakan teknik pengambilan sampel secara sengaja, dimana peneliti
menentukan sendiri sampel yang diambil karena ada pertimbangan tertentu, sehingga diperoleh sampel
2 kelas dengan jumlah 55 peserta didik.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis. Instrumen tes
yang digunakan berupa tes multiple choice dengan empat option yang mengacu pada aspek
keterampilan literasi sains yang dikembangkan oleh Gormally et.al
(2012). Soal tes terdiri dari 10 butir soal dengan empat pilihan jawaban yang diambil dari
Hasanah,Imama,(2018) yang telah teruji validitas dan reabilitasnya yang dikerjakan oleh peserta didik
dengan akumulasi waktu 15 menit. Indikator yang diuji pada instrumen tes dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Indikator literasi yang diuji


Indikator Nomor Soal
Mengidentifikasi argument ilmiah yang valid 1;2
Mengevaluasi validasi sumber 3
Mengevaluasi penggunaan dan penyalahgunaan informasi ilmiah 4
Memahami elemen-elemen desain penelitian dan bagaimana dampaknya 5
terhadap temuan / kesimpulan
Menunjukkan grafik secara tepat berdasarkan data yang diberikan 6
Membaca dan menginterpretasikan representasi grafik dari data 7
Memecahkan masalah menggunakan kesimpulan kuantitatif, termasuk statistik 8
dasar
Memahami dan menginterpretasikan statistik dasar 9
Melakukan inferensi, prediksi dan penarikan kesimpulan berdasarkan data 10

Teknik analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif. Analisis data yang digunakan
berdasarkan jawaban peserta didik dari tes yang diberikan. Hasil akhir semua instrument tes dalam
bentuk presentase secara keseluruhan dan pada setiap indikator. Nilai akhir dikategorisasi berdasarkan
tingkat kemampuan literasi sains yang terdiri dari sangat baik, baik, cukup, kurang dan kurang sekali.
Jawaban benar diberi skor 1 (satu) dan jawaban salah atau tidak dijawab diberi skor 0 (nol).

35
Bioed: Jurnal Pendidikan Biologi Vol 8, No. 1, pp. 34-38, Maret 2020,
p-ISSN 2541-0660, e-ISSN 2597-7237 © 2020

Nilai kemampuan literasi sains peserta didik dihitung menggunakan perhitungan persentase
antara skor yang benar dengan jumlah skor maksimum (Purwanto, 2006). Kriteria penilaian kemampuan
literasi sains peserta didik dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Kriteria penilaian kemampuan literasi sains peserta didik
Interval Kriteria
86% - 100% Sangat baik
76% - 85% Baik
60% - 75% Cukup
55% - 59% Kurang
≤ 54% Kurang Sekali
(Sumber : Purwanto, 2006)

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil analisis data menyajikan Profil keterampilan literasi sains peserta didik di salah satu SMP di kota
Tasikmalaya disajikan pada tabel 3.
Tabel 3. Persentase Jawaban Peserta Didik
Nomor Soal Jumlah peserta didik yang Persentase Persentase Keseluruhan
menjawab benar
1 20 orang 54 %
2 8 orang 14 %
3 10 orang 18 %
4 8 orang 14 %
5 35 orang 64 % 36 %
6 23 orang 42 %
7 36 orang 65 %
8 23 orang 42 %
9 12 orang 22 %
10 20 orang 36 %

Tabel 4. Profil Keterampilan Literasi Sains Peserta Didik di Salah Satu SMP di Kota Tasikmalaya

Kategori Keterampilan Literasi Sains Jumlah Peserta didik Persentase


Sangat Baik 0 0%
Baik 0 0%
Cukup 13 24 %
Kurang 0 0%
Kurang Sekali 42 76 %
Jumlah 55 100 %

Tabel 5. Presentase Skor Per Indikator Keterampilan Literasi Sains Peserta Didik
No Indikator Nomor Soal Persentase Kategori
1 Mengidentifikasi argument ilmiah yang 1,2 34 % Kurang Sekali
valid
2 Mengevaluasi validasi sumber 3 18 % Kurang Sekali
3 Mengevaluasi penggunaan dan 4 14 % Kurang Sekali
penyalahgunaan informasi ilmiah
4 Memahami elemen-elemen desain 5 64 % Cukup
penelitian dan bagaimana dampaknya
terhadap temuan / kesimpulan
5 Menunjukkan grafik secara tepat 6 42% Kurang Sekali
berdasarkan data yang diberikan

36
Bioed: Jurnal Pendidikan Biologi Vol 8, No. 1, pp. 34-38, Maret 2020,
p-ISSN 2541-0660, e-ISSN 2597-7237 © 2020

6 Membaca dan menginterpretasikan 7 65% Cukup


representasi grafik dari data
7 Memecahkan masalah menggunakan 8 42% Kurang Sekali
kesimpulan kuantitatif, termasuk statistik
dasar
8 Memahami dan menginterpretasikan 9 22% Kurang Sekali
statistik dasar
9 Melakukan inferensi, prediksi dan penarikan 10 36% Kurang Sekali
kesimpulan berdasarkan data kuantitatif

Gambar 1. Grafik Persentase Jawaban Benar dan Salah Per Indikator Keterampilan Literasi Sains
Peserta Didik

Hasil penelitian menunjukkan bahwa profil keterampilan literasi sains peserta didik kelas VIII di
salah satu SMP di kota Tasikmalaya pada konsep pencemaran lingkungan tergolong sangat rendah
karena hasil rata-rata presentase skor secara umum sebesar 37,44%. Tabel 2 menunjukkan bahwa dari
55 peserta didik terdapat 0% peserta didik yang memiliki keterampilan literasi sains sangat baik, 0%
peserta didik yang memiliki keterampilan literasi sains baik, 24% peserta didik yang memiliki keterampilan
literasi sains cukup, 0% peserta didik yang memiliki keterampilan literasi sains kurang, dan 76% peserta
didik yang memiliki keterampilan literasi sains kurang sekali.
Hasil persentase per indikator keterampilan literasi sains kelas VIII di salah satu SMP di kota
Tasikmalaya pada konsep pencemaran lingkungan dapat dilihat pada tabel 4 dan gambar 1. Berdasarkan
tabel 4 dapat dilihat bahwa pada indikator 1 (mengidentifikasi argument ilmiah yang valid) persentase
capaian jawaban peserta didik pada soal nomor 1 dan 2 : jawaban benar sebesar 34% dan jawaban salah
sebesar 66% termasuk ke dalam kategori kurang sekali, pada indikator 2 (mengevaluasi validasi sumber)
persentase capaian jawaban peserta didik pada indikator ini: jawaban benar sebesar 18% dan jawaban
salah 82% termasuk ke dalam kategori kurang sekali, pada indikator 3 (mengevaluasi penggunaan dan
penyalahgunaan informasi ilmiah) persentase capaian jawaban peserta didik pada indikator ini: jawaban
benar sebesar 14 % dan jawaban salah 86% termasuk ke dalam kategori kurang sekali, pada indikator 4
(memahami elemen-elemen desain penelitian dan bagaimana dampaknya terhadap temuan /
kesimpulan) persentase capaian jawaban peserta didik pada indikator ini: jawaban benar sebesar 64 %
dan jawaban salah 36% termasuk ke dalam kategori cukup, pada indikator 5 (menunjukkan grafik secara
tepat berdasarkan data yang diberikan) persentase capaian jawaban peserta didik pada indikator ini:
jawaban benar sebesar 42 % dan jawaban salah 58% termasuk ke dalam kategori kurang sekali, pada
indikator 6 (membaca dan menginterpretasikan representasi grafik dari data) persentase capaian

37
Bioed: Jurnal Pendidikan Biologi Vol 8, No. 1, pp. 34-38, Maret 2020,
p-ISSN 2541-0660, e-ISSN 2597-7237 © 2020

jawaban peserta didik pada indikator ini: jawaban benar sebesar 65 % dan jawaban salah 35% termasuk
ke dalam kategori cukup, pada indikator 7 (memecahkan masalah menggunakan kesimpulan kuantitatif,
termasuk statistik dasar) persentase capaian jawaban peserta didik pada indikator ini: jawaban benar
sebesar 42 % dan jawaban salah 58% termasuk ke dalam kategori kurang sekali, pada indikator 8
(memahami dan menginterpretasikan statistik dasar) persentase capaian jawaban peserta didik pada
indikator ini: jawaban benar sebesar 22 % dan jawaban salah 78% termasuk ke dalam kategori kurang
sekali dan pada indikator 9 (melakukan inferensi, prediksi dan penarikan kesimpulan berdasarkan data
kuantitatif) persentase capaian jawaban peserta didik pada indikator ini: jawaban benar sebesar 36 %
dan jawaban salah 64% termasuk ke dalam kategori kurang sekali.

SIMPULAN
Hasil penelitian menunjukan secara umum rata-rata nilai keterampilan literasi sains
peserta didik kelas VIII di salah satu SMP di kota Tasikmalaya sebesar 37,44% dalam kategori kurang
sekali. Hasil penelitian dibedakan menjadi beberapa indikator yang masuk kedalam kategori cukup, dan
kurang sekali. Indikator yang masuk dalam kategori cukup adalah membaca dan menginterpretasikan
representasi grafik dari data persentase 65%. Indikator yang masuk dalam kategori kurang sekali
adalah mengevaluasi penggunaan dan penyalahgunaan informasi ilmiah persentase 14%

DAFTAR PUSTAKA
Asyhari, Ardian & Risa Hartati (2015). “Profil Peningkatan Kemampuan Literasi Sains Siswa Melalui
Pembelajaran Saintifik”. Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika AlBiRuNi. 4(2) : 179-191.
Gormally, C., Peggy B., & Mary L., (2012). “Developing a Test of Scientific Literacy Skills (TOLS)
:Measuring Undergraduates‘ Evaluation of Scientific Information and Arguments”. CBE-Life
Sciences Education. Vol. 11 : 364-377.
Hasanah,Imamah. (2018). Pengaruh Model Project Based Learning (PJBL) Terhadap Scientidic Literacy
Skill Peserta Didik Pada Konsep Pencemaran Lingkungan (Studi Eksperimen Kelas VII Semester
Genap SMP Negeri 1 Kota Tasikmalaya Tahun Ajaran 2017/2018). Skripsi. FKIP. Pendidikan
Biologi Universitas Siliwangi,
Huryah, Fadhilatul et.al (2017). “Analisis Capaian Literasi Sains Biologi Siswa SMA Kelas X di Kota
Padang ”. Jurnal Eksakta Pendidikan (JEP). 1(2) : 72 – 79.
OECD. (2016). PISA 2015:Results in focus. Pisa 2013, (67),
16.https://doi.org/10.1787/9789264266490en.
Purwanto, M.N. (2006). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung:PT Remaja
Rosdakarya
Rahmadani,Yesika et.al. (2018). “Profil Keterampilan Literasi Sains Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA)
di Karanganyar”. Jurnal Pendidikan Biologi.
7(3) : 183 – 190.

38

You might also like