Al Mualam 2022 in
Al Mualam 2022 in
Al Mualam 2022 in
*E-mail: mualam_spl@apps.ipb.ac.id
ABSTRACT
Kappaphycus alvarezii is one of the seaweed species which is mostly developed in coastal areas and has a
highly economic value. Development areas that pay attention to the suitability and carrying capacity
indicators of the waters is an effort that can be done to ensure the sustainability of this species production
in the future. This study aims to analyze the development area of seaweed farming based on the suitability
and carrying capacity indicators. This study was conducted in the coastal of Baubau City, Southeast
Sulawesi Province, from February to March 2020. Data on physical and chemical parameters of the waters
were collected directly at the research site to determine suitability categories, while the concentration of
nitrate (NO3-) that can be uptake by seaweed is obtained from available secondary data. Environmental
parameter data was processed using software image processing with weight sum overlay method and
continued with carrying capacity analysis based on the nitrate absorption of seaweed. The results of the
analysis suitability category obtained reached 3114.9 ha, with the most suitable category covering 1033.3
ha and the suitable category 2081.6 ha. The carrying capacity of the nitrate concentration that can be
accommodated by the waters is 174.4 kg-N/day, with the total amount of seaweed that can be cultivated is
7034 tons. Most of the coastal waters area of Baubau City has the potential to be utilized as a seaweed
aquaculture development area with a high amount of production.
ABSTRAK
Kappaphycus alvarezii merupakan salah satu spesies rumput laut yang mayoritas dikembangkan di
kawasan pesisir dan memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Upaya dalam mengembangkan kawasan
budidaya rumput laut membutuhkan pendekatan yang memperhatikan indikator kesesuaian dan daya
dukung untuk menjamin keberlanjutan produksi rumput laut jenis tersebut di masa depan. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis kawasan budidaya rumput laut jenis K. alvarezii berdasarkan analisis
kesesuaian dan daya dukung perairan dengan pendekatan konsentrasi nitrat (NO3-). Penelitian ini
dilakukan di Pesisir Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara pada bulan Februari–Maret 2020. Data
parameter fisik dan kimia perairan dikumpulkan secara langsung di lokasi penelitian, sementara satuan
konsentrasi nitrat yang mampu diserap rumput laut diperoleh dari data sekunder yang tersedia. Data
parameter lingkungan diolah dengan metode weight sum overlay pada aplikasi image processing dan
dilanjutkan dengan analisis daya dukung berdasarkan konsentrasi nitrat. Hasil analisis kesesuaian perairan
diperoleh mencapai 3114,9 ha. Kategori sangat sesuai seluas 1033,3 ha dan kategori sesuai 2081,6 ha.
Daya dukung berdasarkan konsentrasi nitrat yang dapat ditampung oleh perairan adalah 174,4 kg-N/hari
dengan total jumlah rumput laut yang dapat dibudidayakan dalam satu tahun adalah 7340 ton. Berdasarkan
angka tersebut maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar Pesisir Kota Baubau potensial untuk
dijadikan sebagai kawasan pengembangan budidaya rumput laut dengan jumlah produksi yang tinggi.
82 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt
Mualam et al. (2022)
budidaya rumput laut (K. alvarezii) di Pesisir diukur adalah kecepatan arus, kecerahan, dan
Kota Baubau berdasarkan indikator suhu, sementara parameter kimia adalah
kesesuaian dan daya dukung perairan. nitrat (NO3-), fosfat (PO4-), oksigen terlarut
Penelitian ini sangat penting untuk menjadi (DO), pH, dan salinitas. Hasil pengukuran
pertimbangan dan rujukan bagi aktivitas parameter tersebut dikumpulkan untuk
budidaya rumput laut (K. alvarezii) menentukan kategori kesesuaian perairan
khususnya di Pesisir Kota Baubau, Provinsi sebagai kawasan budidaya rumput laut.
Sulawesi Tenggara. Pengambilan sampel air laut dilakukan di
kedalaman 20–25 cm di bawah permukaan
II. METODE PENELITIAN air dan dipindahkan ke dalam botol sampel
ukuran 140 ml, adapun untuk sampel uji
2.1. Waktu dan Lokasi Penelitian fosfat dilakukan prosedur penyaringan
Penelitian ini dilakukan di kawasan terlebih dahulu dengan menggunakan kertas
pengembangan budidaya rumput laut, Pesisir saring Whatman No. 42. Pengukuran DO
Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara dilakukan dengan prosedur titrasi secara
pada bulan Februari–April 2020. langsung di lapangan, sementara untuk nitrat
Pengambilan sampel air laut dilakukan di 17 dan fosfat dilakukan analisis lebih lanjut di
stasiun (Gambar 1). laboratorium. Masing-masing sampel air laut
yang akan dianalisis di laboratorium tersebut
2.2. Pengambilan Sampel Air Laut dimasukkan ke dalam wadah penyimpanan
Pengambilan sampel air laut (Styrofoam box) yang diberi es batu untuk
dilakukan dengan menggunakan metode mendapatkan suhu <6oC (SNI 6964.8:2015).
purposive sampling. Parameter fisik yang
Tabel 1. Indikator kesesuaian perairan untuk budidaya rumput laut (K. alvarezii).
Skor
Parameter Bobot
1 3 5
Kecepatan arus (m/s) a <0,10 dan >0,54 0,31−0,54 0,10−<0,31 16,94
<0,001 dan
Nitrat (mg/L) b 0,001−0,01 >0,01−0,06 18,85
>0,06
<0,003 dan
Fosfat (mg/L) c 0,003−0,01 >0,01−0,03 15,69
>0,03
pH d <6,5 dan >8,5 6,5−7,0 >7,0−8,5 14,93
2−<3 atau
Kedalaman e <2 dan >10 3−5 10,80
>5−10
Kecerahan (m) f <1 1−3 >3 9,59
Suhu (ºC) g <27 dan >32 30−32 27−<30 9,11
Salinitas (ppt) h <29 dan >35 29−31 >31−35 6,09
IKK 100 300 500
Keterangan: a(FAO, 2017), b(Ingratubun et al., 2017), c(Pauwah et al., 2020), d(Salim et al., 2017),
e
(Nashrullah et al., 2021), f(Gufana et al., 2017).g (Kumar et al., 2020), h(Suniada & Realino, 2014)
84 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt
Mualam et al. (2022)
Gambar 2. Peta kesesuaian kawasan budidaya rumput laut di Pesisir Kota Baubau.
86 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt
Mualam et al. (2022)
telah dilakukan masyarakat tersebut jika perlu memperhatikan faktor pembatas lain
dibandingkan dengan luas kesesuaian area berupa infrastruktur dan aktivitas sosial
budidaya yang diperoleh baru mencapai 3% lainnya di perairan. Hal tersebut penting
dan masih dapat dimaksimalkan hingga dilakukan untuk mencegah dampak aktivitas
3.053,3 ha. sensitif yang dapat memicu timbulnya
Berdasarkan hasil analisis kesesuaian konflik dan untuk menjaga keberlanjutan
terhadap kawasan budidaya rumput laut jenis usaha budidaya rumput laut di kawasan
K. alvarezii di Pesisir Kota Baubau, baik di tersebut tetap eksis di masa depan.
Kecamatan Lea-lea maupun di Kokalukuna
secara keseluruhan masih memenuhi kategori 3.2. Daya Dukung Berdasarkan
kesesuaian. Kondisi tersebut menjadi indikasi Konsentrasi Nitrat (NO3-)
bahwa aktivitas yang berlangsung di kawasan Daya dukung berdasarkan konsentrasi
pesisir Kota Baubau belum memberikan nitrat merupakan kapasitas perairan untuk
pengaruh negatif terhadap perubahan kualitas memproduksi rumput laut (K. alvarezii)
perairan, sehingga aktivitas budidaya sangat berdasarkan konsentrasi nitrat yang tersedia.
potensial untuk terus dikembangkan. Namun, Perhitungan daya dukung berdasarkan
yang perlu diperhatikan meskipun hasil konsentrasi nitrat tersebut mempertimbang-
analisis kualitas secara fisik dan kimia Pesisir kan beberapa parameter yaitu luas dan
Kota Baubau secara keseluruhan masih volume perairan, total konsentrasi nitrat, dan
memenuhi kategori sesuai dan sangat sesuai jumlah rumput laut (K. alvarezii) yang
untuk dilakukan aktivitas budidaya rumput diperlukan untuk menyerap total konsentrasi
laut khususnya jenis K. alvarezii, dalam nitrat tersebut (Tabel 3).
pemanfaatannya sebagai area budidaya masih
Tabel 2. Hasil pengukuran parameter fisik dan kimia di Pesisir Kota Baubau.
Kecerahan
Suhu Arus Nitrat Fosfat Salinitas D Kategori
St pH perairan ∑WS
(oC) (m/s) (mg/L) (mg/L) (ppt) (m) kesesuaian
(m)
1 29,3 0,15 0,032 0,011 29 6,8 9,7 10 458 SS
2 29,7 0,16 0,033 0,010 29 8 6,9 20 445 SS
3 29,3 0,17 0,034 0,009 30 8 5,2 10 456 SS
4 29,7 0,19 0,035 0,008 30,3 7,2 8,7 10 456 SS
5 30,7 0,31 0,035 0,009 31 7,2 8,7 12 362 S
6 30 0,30 0,045 0,010 31 6,8 6 5 364 S
7 31 0,20 0,036 0,015 31 7 5,3 5 343 S
8 31 0,31 0,028 0,013 30 7 10,4 30 363 S
9 31 0,31 0,026 0,012 30 7 3,3 12 343 S
10 31,5 0,31 0,042 0,018 28 6,8 4,8 12 350 S
11 30 0,33 0,050 0,12 28 6,8 5,4 10 318 S
12 32 0,31 0,028 0,008 30 7,3 6,7 30 361 S
13 30 0,14 0,029 0,008 33,7 7,7 10,4 15 456 SS
14 29,7 0,14 0,030 0,008 31 7,3 3,3 5 394 SS
15 31,7 0,16 0,031 0,009 34 7,3 4,8 20 407 SS
16 32,5 0,21 0,042 0,018 33,5 6 10,2 15 347 S
17 32,5 0,30 0,045 0,11 34 6 12 15 359 S
Keterangan: St= Stasiun penelitian, DO= Oksigen terlarut, D= Kedalaman, ∑WS= Total hasil perkalian bobot
dan skor, SS= Sangat sesuai, S= Sesuai.
Daya Dukung
Luas Area
No Volume (m3) Konsentrasi Nitrat Produksi Rumput laut
Kesesuaian (ha)
(Kg-N/hari) (Ton)
1 1.033,3* 3.170,8 57,87 2.333,3
2 2.081,6** 6.387,8 116,58 4.700,7
Total 3.114,9 9.558,6 174,4 7.034
Keterangan: *Sangat Sesuai, **Sesuai.
Gambar 3. Tinggi permukaan air saat pasang dan surut di Pesisir Kota Baubau.
3.2.1. Volume Perairan Kota Baubau menerima atau mengencerkan beban limbah
di perairan.
Pendugaan terhadap volume perairan
yang akan digunakan untuk menentukan total 3.2.2. Total Konsentrasi Nitrat (NO3-)
konsentrasi nitrat di lokasi penelitian Perairan
dilakukan dengan mengumpulkan data Nitrat merupakan senyawa yang
pasang surut, baik pasang tertinggi (PT) dan memiliki peranan penting sebagai sumber
surut terendah (ST). Melalui penelitian ini, nutrien yang dibutuhkan untuk menstimulus
data harian pasang tertinggi dan surut pertumbuhan organisme seperti fitoplankton
terendah selama satu bulan dan selisihnya di perairan, namun nitrat yang melampaui
(hi) diperoleh dari hasil analisis data pasang batas akan memicu pencemaran terhadap
surut badan informasi geospasial (BIG) pada perairan yang menyebabkan kematian bagi
bulan Februari 2020, adapun tinggi organisme hewan di perairan. Proses tersebut
permukaan air saat pasang dan surut di lokasi dapat terjadi melalui peledakan populasi alga
penelitian digambarkan sebagai berikut toksin. Upaya pengelolaan yang baik untuk
(Gambar 3). mengantisipasi dampak negatif dari beban
Berdasarkan informasi luas area nitrat yang melampaui batas dengan upaya
kesesuaian sebesar 3.114,9 ha dengan rata- yang lestari dan menghasilkan nilai produksi
rata selisih pasang surut dalam waktu satu yang bermanfaat terhadap pendapatan
bulan (h) sebesar 1,53 maka diketahui ekonomi tersebut sangat dibutuhkan. Salah
volume perairan mencapai 9.558,6 m3. satunya melalui kemampuan biokstraksi oleh
Besarnya volume air tersebut menjadi tolok organisme yang dapat menyerap (uptake)
ukur kemampuan perairan dalam nitrat menjadi bahan organik yang
mengencerkan beban limbah yang masuk ke bermanfaat. Hal tersebut dapat dilakukan
kolom air. Kurnia (2012) menyebutkan melalui pengembangan budidaya rumput laut
bahwa volume air termasuk di dalamnya (seaweed). Oleh sebab itu, informasi
pergerakan pasang surut dan luas perairan ketersedian nitrat di perairan sangat penting
merupakan cara yang dapat dilakukan untuk untuk menentukan biomassa rumput laut
menentukan besarnya kemampuan dalam
88 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt
Mualam et al. (2022)
90 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt
Mualam et al. (2022)
92 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt
Mualam et al. (2022)
Teniwut, W.A., Marimin, & T. Djatna. 2019. tambak di Kecamatan Muara Badak.
GIS-Based multi criteria decision J. AGRIFOR, 17(1): 141-152.
making model for site selection of https://doi.org/10.31293/af.v17i1.307
seaweed farming information centre: 1
A lesson from island, Indonesia. J. Yulius, M. Ramdhan, J. Prihantono, D.G.
Decision sci let, 8(2): 137-150. Pryambodo, D. Saepuloh, H.L.S.
https://doi.org/10.5267/j.dsl.2018.8.0 Salim, I. Rizaki, & R.I. Zahara. 2016.
01 Budidaya rumput laut dan
Thomas, J.B., F.S. Ramos, & F. Grondahl. pengelolaannya di Pesisir Kabupaten
2019. Identifying suitable sites for Dompu, Provinsi Nusa Tenggara
macroalga cultivation on the Swedish Barat berdasarkan analisa kesesuaian
West Coast. J. Coast Manag, 47(1): lahan dan daya dukung lingkungan. J.
88-106. Segara, 15(1): 19-30.
https://doi.org/10.1080/08920753.201 https://doi.org/10.15578/segara.v15i1.
9.1540906 7429
Widigdo, B. & J. Pariwono. 2003. Daya Zheng, Y., R. Jin, X. Zhang, Q. Wang, & J.
dukung perairan di pantai utara Jawa Wu. 2019. The considerable
Barat untuk budidaya udang (Studi environmental benefits of seaweed
kasus di Kabupaten Subang, Teluk aquaculture in China. SERBA, 33:
Jakarta dan Serang). J. Ilmu Perairan 1203-1221.
dan Perikanan Indonesia, 1: 10-17. https://doi.org/10.1007/s00477-019-
http://journal.ipb.ac.id/index.php/jippi 01685-z
/article/view/5643
Windah, O., H. Helminuddin, S. Submitted : 17 September 2021
Abdusysyahdid. 2018. Analisis Reviewed : 04 November 2021
kebijakan pengembangan budidaya Accepted : 25 February 2022
rumput laut Gracilaria sp. dalam