Yang Jadi Bahan Utama

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448

Hubungan FoMO (Fear of Missing Out) dengan Adiksi Media Sosial pada
Mahasiswa Pengguna Instagram di Universitas Islam Badung
The Relation between FoMO (Fear of Missing Out) and Social Media Addiction
Among Instagram User Students at Badung Islamic University
1
Andi Intan Dwita Putri, 2Lilim Halimah
1,2
Prodi Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas Islam Bandung,
Jl. Tamansari No.1 Bandung 40116
email: 1intandwita28@gmail.com, 2aumisyanida@gmail.com

Abstract. College Students are the population that dominates the use of Instagram social media in Indonesia.
Based on the results of the pre-survey regarding the behavior of accessing Instagram among college students,
data was obtained showing the tendency of students to experience FoMO. Among them, students claimed to
feel anxious, afraid of lagging behind the latest information from other people's activities, and often
monitoring the instastory when lecture activities took place. In addition, based on the data obtained, students
are easily distracted in carrying out daily activities because of the desire to access Instagram social media,
students often feel uncomfortable when they cannot access Instagram social media. These behaviors indicate
students experience social media addiction. The purpose of this study is to obtain empirical data regarding
the closeness of the relationship between FoMO and social media addiction to students of Instagram users at
UNISBA. The research used quantitative method with a correlation research design with the number of
research subjects as many as 358 students. The analysis technique used is the Spearman Correlation Test.
The data obtained shows there is a positive relationship between FoMO and social media addiction on
students of Instagram users at Bandung Islamic University with r = 0.425 and p = 0,000 <0.01. That means,
the stronger the FoMO level experienced by students, the higher the tendency of students to experience social
media addiction
Keywords: Instagram, FoMO, Social Media Addiction.

Abstrak. Mahasiswa merupakan populasi yang mendominasi penggunaan media sosial Instagram di
Indonesia. Berdasarkan hasil pra-survei mengenai perilaku mengakses media sosial Instagram pada
mahasiswa didapatkan data yang menunjukkan kecenderungan mahasiswa mengalami FoMO. Diantaranya,
mahasiswa mengaku merasa gelisah, takut tertinggal informasi terkini dari aktivitas orang lain, dan sering
memantau instastory saat kegiatan perkuliahan berlangsung. Selain itu, berdasarkan data yang didapat,
mahasiswa mudah teralihkan dalam melakukan aktivitas sehari-hari karena adanya keinginan untuk
mengakses media sosial Instagram, mahasiswa bahkan sering merasa tidak nyaman ketika tidak dapat
mengakses media sosial Instagram. Perilaku-perilaku tersebut mengindikasikan mahasiswa mengalami
adiksi media sosial. Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh data empiris mengenai keeratan hubungan
antara FoMO dengan adiksi media sosial pada mahasiswa pengguna Instagram di UNISBA. Metode yang
digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian korelasi dengan jumlah subjek penelitian
sebanyak 358 orang mahasiswa. Teknik analisis yang digunakan adalah Uji Korelasi Spearman. Data yang
diperoleh menunjukkan terdapat hubungan positif antara FoMO dengan adiksi media sosial pada mahasiswa
pengguna Instagram di Universitas Islam Bandung dengan r =0,425 dan p = 0,000 < 0,01. Artinya, semakin
kuat tingkat FoMO yang dialami mahasiswa maka semakin tinggi kecenderungan mahasiswa mengalami
adiksi media sosial.
Kata Kunci : Instagram, FoMO, Adiksi Media Sosial.

A. Pendahuluan pra-survei yang dilakukan oleh peneliti


kepada mahasiswa pengguna media
Penelitian terbaru yang
sosial Instagram di UNISBA melalui
dilakukan perusahaan We Are Social,
pembagian kuesioner secara online,
menunjukkan data total pengguna aktif
didapatkan data Sebanyak 45 atau
Instagram bulanan di Indonesia
84,90% mahasiswa melihat fitur
mencapai 53 juta jiwa dan didominasi
instastory sebagai aktivitas yang paling
oleh individu berusia 18-24 tahun yang
sering dilakukan ketika mengakses
berstatus mahasiswa. Berdasarkan hasil
525
526 | Andi Intan Dwita Putri, et al.

media sosial Instagram untuk melihat mengalami FoMO dan adiksi media
aktivitas dari orang lain yang diposting sosial. Przybylski (2013) mengatakan
pada fitur instastory. Sebanyak 21 atau bahwa mahasiswa yang mengalami
32,07% mahasiswa mengakses media FoMO dengan level tinggi cenderung
sosial Instagram saat kegiatan akan mudah teralihkan dalam kegiatan
perkuliahan berlangsung karena ingin perkuliahan, dan mudah tergoda untuk
mengetahui aktivitas teman atau hal-hal saling berkirim pesan atau mengakses
yang terjadi di sosial media Instagram. media sosial ketika berkendara.
36 atau 67,92% mahasiswa mencari tau Menurut Kandell, mahasiswa adalah
hal-hal atau kejadian viral yang kelompok yang terlihat lebih rentan
diperbincangkan oleh temannya di terhadap ketergantungan pada internet
sosial media Instagram, 38 atau 76% dibandingkan kelompok masyarakat
mahasiswa merasa terlalu lama mencari lainnya.
tahu apa yang sedang terjadi dengan Hasil penelitian terkini yang di
teman didunia maya, dan 31 atau 62% lakukah oleh organisasi Royal Society
mahasiswa merasa penting untuk for Public Health (dikutip dari
memposting kegiatan diri yang RSPH.org.uk) pada hampir 1500
menurutnya berharga ke dunia maya. individu dengan rentang usia remaja
Para responden yang berstatus dan dewasa awal di Inggris, di dapatkan
mahasiswa tersebut, dapat hasil bahwa mereka yang menggunaka
mengahabiskan waktu untuk media sosial Instagram mengalami
mengakses media sosial instagram kecemasan, depresi, bullying, dan
selama 3-7 jam dalam sehari. Sebanyak FoMO. Penelitian bertajuk
19 atau 35,84% responden mudah #StatusofMind yang dipimpin oleh
teralihkan dalam melakukan aktivitas Chief Executive dari RSPH.org dan
sehari-hari karena adanya keinginan Dr.Becky seorang Neuroscience dari
untuk mengakses media sosial Universitas Cambridge ini menyatakan
instagram, 21 orang atau 39,62% bahwa Instagram menempati tempat
responden sering mengakses media teratas yang memberikan dampak buruk
sosial instagram hingga larut malam bagi kesehatan mental anak muda.
karena terlalu asyik, 23 orang atau Dikutip dari artikel yang
43,39% responden sering merasa tidak dikeluarkan oleh BBC News,
nyaman ketika tidak dapat mengakses berdasarkan hasil dari beberapa
media sosial Instagram, 26 orang atau penelitian menunjukkan bahwa media
49,05% responden mencoba untuk sosial berkontribusi pada stress yang
mengurangi waktu untuk mengakses dialami seseorang, mempengaruhi
media sosial instagram namun gagal, 24 suasana hati, menimbulkan perasaan
orang atau 45,28% responden sering cemas ditandai dengan perasaan gelisah
mengabaikan berbagai kegiatan lain dan khawatir, dan susah tidur dan
seperti membaca, berolahraga, atau berkonsentrasi, timbulnya rasa tidak
mengerjakan tugas karena penggunaan percaya diri karena membandingkan
media sosial Instagram, 26 orang atau diri dan kehidupannya dengan
49,05% responden sering menggunakan kehidupan milik orang lain melalui
media sosial Instagram untuk lari dari media sosial, dan penggunaan media
emosi negatif yang mereka rasakan. sosial yang berlebihan juga dapat
Berdasarkan data yang menimbulkan adiksi pada individu
diperoleh peneliti diatas, terdapat dimana hasil penelitian menunjukkan
perilaku-perilaku mahasiswa yang individu yang kurang memiliki
mengindikasikan mahasiswa interaksi dengan orang lain dalam dunia

Volume 5, No. 2, Tahun 2019


Hubungan FoMO (Fear of Missing Out) dengan Adiksi Media Sosial... | 527

nyata cenderung memiliki peluang (2016) mendefinisikan adiksi media


lebih besar untuk adiksi terhadap media sosial sebagai penggunaan
sosial karena ingin melakukan interaksi berlebihandan kompulsif pada media
secara terus-menerus dengan orang lain sosial yang mengakibatkan masalah
di media sosial. sosial atau emosional. Meski
Penelitian yang dilakukan oleh mengalami masalah ini, pemain tidak
Hariadi (2018) menganai Hubungan dapat mengontrol penggunaan
antara FoMO dengan adiksi media berlebihan tersebut. Lemmens, Regina,
sosial Pada 625 sample Remaja di MAN dan Patti (2016), mengembangkan
Surabaya disimpulkan bahwa terdapat aspek-aspek adiksi media sosial
hubungan antara Fear of Missing Out menjadi 9 kriteria, antara lain :
dengan adiksi media sosial pada remaja 1. Preoccupation
siswa MAN Surabaya, dengan korelasi Aspek dimana mengakses media
bersifat positif. Hal ini berarti semakin sosial menjadi kegiatan yang paling
tinggi Fear of Missing Out maka penting dalam kehidupan seseorang dan
semakin tinggi adiksi media sosial dan mendominasi pikirannya (keasyikan),
begitu pula sebaliknya. Penelitian lain perasaan, dan perilaku (penggunaan
yang dilakukan oleh Santika (2014) yang berlebihan).
mengenai Hubungan FoMO Dengan 2. Tolerance
Adiksi Internet Pada 333 sample Aspek yang berkaitan dengan
Remaja di SMAN 4 Bandung proses dimana seseorang mulai
menunjukkan bahwa terdapat hubungan mengakses media sosial lebih sering,
yang positif antara Fear of Missing Out sehingga secara bertahap membangun
dengan Kecanduan internet di SMAN 4 jumlah waktu yang dihabiskan untuk
Bandung dengan tingkat korelasi media sosial. Subjek kesulitan
sedang sebesar 0.436. FoMO pada menghentikan aktivitas mengakses
siswa SMAN 4 Bandung yang tinggi media sosial dan bahkan menambah
cenderung memiliki kecanduan Internet waktu untuk mengakses media sosial
yang tinggi pula. Sedangkan FoMO tersebut.
pada siswa SMAN 4 Bandung yang 3. Withdrawal
rendah cenderung memiliki kecanduan Aspek ini berkaitan dengan
internet yang rendah pula. adanya emosi tidak menyenangkan dan-
Dari penjabaran fenomena dan atau efek fisik yang terjadi ketika
hasil peneltian terdahulu mengenai mengakses media sosial tiba-tiba
hubungan FoMO dengan adiksi media berkurang atau dihentikan. Oleh karena
sosial diatas, maka perumusan masalah itu pengguna media sosial akan semakin
dalam penelitian ini sebagai berikut: kesulitan dalam menarik dirinya dari
“ Seberapa Erat Hubungan FoMO kebiasaan mengakses media sosial yang
(Fear of Missing Out) dengan adiksi berlebihan.
media sosial pada mahasiswa Pengguna 4. Persistance
Instagram di Universitas Islam Aspek ini berkaitan dengan
Bandung?”. Tujuan dalam penelitian ini adanya ketidakberhasilan pengguna
adalah untuk Memperoleh data empiris media sosial untuk mengontrol atau
mengenai keeratan hubungan antara mengurangi partisipasi dalam
FoMO dengan adiksi media sosial pada penggunaan media sosial
mahasiswa pengguna Instagram di 5. Displacement
Universitas Islam Bandung Aspek ini mengacu pada
B. Landasan Teori hilangnya minat dalam hubungan di
kehidupan nyata, hobi sebelumnya, dan
Lemmens, Regina, dan Patti
Psikologi
528 | Andi Intan Dwita Putri, et al.

hiburan lainnya kecuali penggunaan 9. Conflict


media sosial. Aspek ini mengacu pada semua
6. Problem konflik antar pribadi dihasilkan dari
Aspek ini mengacu pada mengakses media sosial yang
masalah yang disebabkan karena berlebihan. Konflik terjadi antara
mengakses media sosial secara pengguna dan orang-orang di
berlebihan. Masalah dengan lingkungan sekitarnya. Konflik dapat mencakup
sosial, maupun yang timbul dalam diri argumen dan pengabaian atau juga
individu, seperti konflik intrapsikis dan kebohongan. Ketika pengguna dalam
perasaan subjektif dari hilangnya tahap adiksi.
kontrol. Masalah-masalah yang dapat Przyblylski, Murayama,
dihadapi oleh pecandu media sosial DeHaan dan Gladwell (2013)
dapat bersifat fisik maupun sosial. mendefinisikan fear of missing out
Secara fisik, pengguna yang berlebihan (FoMO) merupakan ketakutan akan
dalam mengakses media sosial akan kehilangan momen berharga individu
mengganggu tidur dan kebutuhan atau kelompok lain dimana individu
lainnya, sehingga akan mengganggu tersebut tidak dapat hadir di dalamnya
kerja tubuh yang membutuhkan dan ditandai dengan keinginan untuk
istirahat. tetap terus terhubung dengan apa yang
7. Deceptions orang lain lakukan melalui internet atau
Aspek ini mengacu pada adanya dunia maya. FoMO terdiri dari 2 aspek
perilaku berbohong yang dilakuka oleh yang menjadi satu kesatuan, yaitu tidak
pengguna media sosial kepada anggota terpenuhinya kebutuhan psikologis
keluarga, teman, atau orang lain, terkait akan self tidak terpenuhinya kebutuhan
dengan jumlah lamanya permainan psikologis akan relatedness .
8. Escape (Przybylski, 2013)
Mencakup penenang dan-atau Menurut Przybylski,
perasaan santai yang terkait dengan Murayama, DeHaan dan Gladwell
pelarian dari permasalahan dan stres, (dalam Dossey, 2014) menemukan
yang menjadi pengalaman subjektif beberapa fakta mengenai fear
seseorang akibat mengakses media of missing out (FoMO) diantaranya
sosial. Subjek pengguna media sosial adalah fear of missing out (FoMO)
akan merasakan suatu perubahan mood merupakan pendorong dibalik
yang meningkat dan membaik ketika ia penggunaan internet dan social media
mulai mengakses media sosial. khususnya, tingkat fear of missing out
Pecandu juga akan mengalami (FoMO) tertinggi dialami oleh remaja
masalah dalam kegiatan lainnya dan dewasa awal (emerging adulthood).
misalnya masalah pekerjaan atau C. Hasil Penelitian dan
perkuliahan bagi mahasiswa. Pembahasan

Volume 5, No. 2, Tahun 2019


Hubungan FoMO (Fear of Missing Out) dengan Adiksi Media Sosial... | 529

Tabel 1. Uji Korelasi FoMO dengan Adiksi Media Sosial

Hasil Uji r p

Korelasi

Spearman FoMO
0,425 0,000
dengan Adiksi

Media Sosial

Tabel 2. Tabulasi Silang Usia Dengan Adiksi Media Sosial


ADIKSI MEDIA SOSIAL
Total
TIDAK ADIKSI ADIKSI

REMAJA AKHIR
Jumlah 77 (38,7%) 122 (61,3%) 199
(19-21)
USIA
DEWASA AWAL
Jumlah 72 (45,3%) 87 (54,7%) 159
(22-24)

Total Keseluruhan Jumlah 149 (41,6%) 209 (58,4%) 358

Berdasarkan tabel 1. diketahui r (emerging adulthood).


= 0,425 dengan nilai p = 0,000 atau Sig. Hal ini sejalan dengan hasil
(1-tailed) sebesar 0,000 < 0,01 artinya penelitian yang didapatkan bahwa
terdapat hubungan positif yang subjek yang mengalami FoMO dan
signifikan antara FoMO dengan adiksi adiksi media sosial dalam penelitian ini
media sosial, yang berarti semakin berada di rentang usia remaja akhir dan
individu mengalami FoMO maka dewasa awal. Menurut Hurlock dalam
semakin tinggi kecenderungan untuk Desmita (2009) masa remaja dimulai
menjadi adiksi. dengan masa remaja awal (12-14
Menurut Przybylski, tahun), kemudian dilanjutkan dengan
Murayama, DeHaan dan Gladwell masa remaja tengah (15-17 tahun), dan
(dalam Dossey, 2014) fear of missing masa remaja akhir (18-21 tahun).
out (FoMO) merupakan kekuatan Kemudian masa dewasa awal berada di
pendorong dibalik penggunaan internet rentang usia 21-40 tahun. Mahasiswa
dan khususnya media sosial, tingkat yang menjadi responden dalam
fear of missing out (FoMO) terkuat penelitian ini masuk ke dalam kategori
dialami oleh remaja dan dewasa awal remaja akhir yang juga merupakan
Psikologi
530 | Andi Intan Dwita Putri, et al.

remaja pada generasi Z. Generasi ini apa yang dilakukan orang lain. Remaja
memiliki ciri khas hidup berdampingan pada generasi Z yang mengalami defisit
dengan kemajuan teknologi yang sangat dalam pemenuhan kebutuhan
pesat sedari mereka kecil, maka dari itu psikologisnya dapat dengan mudah
generasi Z mempunya sebutan generasi memanfaatkan internet khususnya
digital dan children of internet penggunaan media sosial untuk
(Levickaite, 2010). memenuhi kebutuhan psikologisnya.
Remaja merupakan masa Individu yang memiliki
peralihan dari kanak-kanak menuju kecenderungan mengalami FoMO akan
dewasa, salah satu ciri dari remaja yaitu lebih sering mengecek media sosial
remaja akan bersikap anti terhadap yang juga menyebabkan individu secara
kehidupan, namun akan tetap merasa langsung terlibat dalam hubungan
cemas dan takut ketika ia tertinggal internet. Interaksi yang terus menerus
informasi-informasi yang baru, dan dengan internet, serta usaha pemenuhan
merupakan masa dimana pertemanan akan FoMO akan menghasilkan
merupakan. Hal ini sejalan dengan pengalaman menyenangkan (Young,
pendapat Santrock (2012) yang Yue, & Ying, 2011) sekaligus bentuk
menyatakan bahwa masa remaja kompensasi untuk meningkatkan
sebagai periode transisi dari masa interaksi sosial individu (Tao dalam
kanak-kanak ke masa dewasa, yang Young, Yue, & Ying, 2011).
melibatkan perubahan-perubahan D. Kesimpulan
kognitif dan sosial–emosional. Salah
satu kondisi emosional pada remaja Berdasarkan pembahasan dalam
yaitu kecemasan atau ketakutan. penelitian ini, peneliti menyimpulkan
Seorang remaja yang merasa beberapa hasil penelitian sebagai
cemas dan takut akan tertinggal berikut:
informasi informasi terbaru dari 1. Terdapat hubungan positif antara
aktivitas menyenangkan yang FoMO dengan adiksi media sosial
dilakukan oleh temannya khususnya pada mahasiswa pengguna
pada generasi Z akan lebih sering Instagram di Universitas Islam
mengakses media sosial untuk Bandung dengan r=0,425 dan p =
mereduksi kecemasannya sehingga 0,000 < 0,01. Artinya, semakin kuat
remaja dapat memiliki kecenderungan tingkat FoMO yang dialami
untuk adiksi terhadap media sosial, hal mahasiswa maka semakin tinggi
ini disebabkan remaja tidak percaya kecenderungan mahasiswa
dengan dirinya sendiri untuk menjalin mengalami adiksi media sosial.
interaksi dan mengekspresikan 2. Berdasarkan data yang didapatkan,
kehidupannya di dunia nyata. jumlah mahasiswa yang mengalami
Przybylski (2013) menyatakan adiksi media sosial di Universitas
bahwa FoMO dapat berfungsi sebagai Islam Bandung dengan kategori usia
mediator yang menghubungkan defisit remaja akhir lebih tinggi
dalam kebutuhan psikologis dengan dibandingkan mahasiswa dengan
keterlibatan sosial. FoMO didefinisikan kategori usia dewasa awal.
sebagai perasaan ketakutan bahwa
E. Saran
orang lain mungkin memiliki
pengalaman yang yang berharga dari Saran Teoritis
ketidak hadirian individu, FoMO 1. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan
ditandai oleh keinginan untuk tetap dapat meneliti variabel lain yang
terhubung secara terus-menerus dengan dapat berkontribusi lebih besar
dibandingkan dengan variabel
Volume 5, No. 2, Tahun 2019
Hubungan FoMO (Fear of Missing Out) dengan Adiksi Media Sosial... | 531

FoMO terhadap terjadinya adiksi Daftar Pustaka


media sosial khususnya pada Arifin, Z. (2009). Evaluasi
mahasiswa, dan juga mencari tahu Pembelajaran. Bandung: PT.
faktor-faktor yang dapat membuat Remaja Rosdakarya
mahasiswa pengguna Instagram Arifin, J. (2017). SPSS24 untuk
merasa kebutuhan psikologisnya Penelitian dan Skripsi. Jakarta:
tidak terpenuhi. PT. Elexmedia Komputindo.
Brown, J. (2018). Apa Saja Bukti
Saran Praktis Pengaruh Media Sosial
1. Bagi Mahasiswa Kehidupan Anda. BBC.com.
Mahasiswa diharapkan dapat tersedia di
menggunakan media sosial khususnya https://www.bbc.com/indonesia/
Instagram secara bijaksana dan tidak vert-fut-42679432
menjadikannya sebagai media untuk Christine, R.V. (2016). Mayoritas
menghindarkan diri dari pemikiran dan Pengguna Aktif Instagram di
perasaan yang tidak menyenangkan Indonesia Adalah Anak Muda.
agar mahasiswa dapat menghindarkan Jakarta: Tribunnews.com.
diri dari kecenderungan terjadinya tersedia di
adiksi media sosial. http://www.tribunnews.com/tech
Bagi mahasiswa yang merasa no/2016/01/15/mayoritas-
dirinya mengalami FoMO dapat pengguna-aktif-Instagram-di-
melakukan beberapa hal berikut; indonesia-adalah-anak-muda
1. Mematikan notifikasi pada
Desmita. (2009). Psikologi
media sosial Instagram,
Perkembangan Peserta Didik.
2. Berlatih mindfullnes,
Bandung : PT Remaja
3. Menggunakan fitur alarm atau
Rosdakarya
timer pada telepon genggam
untuk mengatur dan membatasi Essau, C. A. (2008). Adolescent
waktu penggunaan media sosial. Addiction :Epidemiology,
2. Bagi Pihak Universitas Assesment and Treatment. New
Dapat memberikan informasi York : Elsevier Inc.
atau penyuluhan baik dalam bentuk Hariadi, A.F. (2018). Hubungan antara
seminar atapun materi saat masa FoMO dengan Kecanduan Media
orientasi kepada para mahasiswa Sosial Pada Remaja. Surabaya:
mengenai pemanfaatan internet secara Universitas Sunan Ampel.
bijak di era industrial 4.0 khususnya Tersedia di
penggunaan media sosial, mengingat http://digilib.uinsby.ac.id/26312/
mahasiswa pada era digital atau yang 1/Aisyah%20Firdaus%20Hariadi
jugamerupakan generasi Z ini tidak _J712140 31.pdf
dapat dipisahkan dari kehidupan JWT (2012). Fear of Missing Out
internet, dan dampak negatif dari (FoMO), March 2012.
penggunaan internet khususnya media http://www.jwtintelligence.com/
sosial itu sendiri yang dapat wpcontent/uploads/2012/03/F_J
mengarahkan individu kepada adiksi WT_FOMO-update_3.21.12.pdf.
media sosial yang berpengaruh pada Kandell, J. J, (1998), Internet Addiction
kesehatan mental maupun produktivitas On Campus: The Vulnerability
mahasiswa dalam melakukan kegiatan Of College Students,
perkuliahan. Cyberpsychology & Behavior
Volume 1, Number 1. Tersedia di

Psikologi
532 | Andi Intan Dwita Putri, et al.

http://booksc.xyz/book/2819049 Health.UK: RSPH.Org.UK.


6/fbcd58 tersedia di
Lemmens,S.J., Regina, J.J.M., Patti, M. \https://www.rsph.org.uk/about-
(2016). The Social Media us/news/instagram-ranked-
Disorder Scale (dalam worst-for-youngpeople-s-mental-
Computers in Human Behavior). health.html
tersedia di Ryan, R. M., & Deci, E. L. (2000). Self-
https://www.sciencedirect.com/s determination theory and the
cience/article/pii/S07475632163 facilitation of intrinsic
02059?via%3Dihub motivation, social development,
Levickaite, R. (2010). GENERATIONS and well-being. American
X, Y, Z: HOW SOCIAL Psychologist, 55(1), 68-78.
NETWORKS FORM THE Santika, M.G. (2015). Hubungan FoMO
CONCEPT OF THE WORLD dengan kecanduan Internet Pada
WITHOUT BORDERS (THE Remaja di SMAN 4 Bandung.
CASE OF LITHUANIA). Tersedia di
LITHUANIA. http://repository.upi.edu/17265/
Pertiwi, W.K. (2018). Riset Ungkap Pola Silalahi, U. (2017). Metedologi
Pemakaian Medsos Orang - Penelitian Sosial. Bandung:
Indonesia. Jakarta: Refika Aditama.
KOMPAS.com. tersedia di Thombs,D,L. (2006). Introduction to
https://tekno.kompas.com/read/2 Addictive Behavior 3rd ed.
018/03/01/10340027/riset- London: The Guilford Press.
ungkap-pola-p makaian-medsos- Young, K. S., Yue, X. D., & Ying, L.
orang-indonesia. (2011). Prevalence Estimates and
Papalia, D.E., Olds. S.W., & Feldman R. Etiologic Models of Internet
D. (2007). HumanDevelopment Addiction. Dalam K. S. Young,
10th ed. New York : McGraw & C. N. de Abreau (Penyunt.),
Hill Companies INTERNET ADDICTION : A
Przybylski, A. K., Murayama, K., Handbook and Guide to
DeHaan, C. R., & Gladwell, V. Evaluation and Treatment (hal.
(2013). Motivational, emotional, 3-18). Hoboken, New Jersey:
and behavioral correlates of fear John Wiley & Sons, Inc.
of missing out. Computers in
Human Behavior, 29(4), 1841–
1848.
http://doi.org/10.1016/j.chb.2013
.02.014
Psikologi dan Teknologi Informasi (Seri
Sumbangan Pemikiran Psikologi
Untuk Bangsa). (2016). Jakarta:
Himpunan Psikologi Indonesia.
Tersedia di
https://repository.usd.ac.id/1288
4/1/2016%20Psikologi%20dan%
20Tenologi%20Informasi.pdf
RSPH. (2017). Instagram Ranked Worst
for Young People’s Mental

Volume 5, No. 2, Tahun 2019

You might also like