561-Article Text-1904-1-10-20200923

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

Indonesia Journal of Learning Education and Counseling

Website: https://journal.ilininstitute.com/index.php/IJoLEC
Vol 3, No 1, 2020, pp 34-40
p-ISSN:2622-8068 dan e-ISSN: 2622-8076

Literasi Sebagai Kecakapan Hidup Abad 21 Pada Mahasiswa


Deti Nudiati1, Elih Sudiapermana 2
1
Pendidikan Masyarakat, Universitas Pendidikan Indonesia
Email: detinudiati@gmail.com
2
Evaluasi Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia
Artikel info
Abstract. This study aims to measure the understanding and
Article history: implementation of basic literacy among students. This research is a
Received: Juli-2020 descriptive quantitative method. Researcher using survey method
Revised: Juli-2020 by distributing quesionaries to respondent. Population and sample
Accepted: Agustus-2020 studies are education student at Jawa Barat, Indonesia. The finding
Publish: September-2020
showed that the knowledge of students in Jawa Barat about types
of literacy was very high. The highest score for digital literacy
DOI: knowledge, which is 100% scores and the lowest score is numeracy
doi.org/10.31960/ literacy with 68.6% scores. However, this knowledge is not equal to
ijolec.v2i2.307 the implementation. In literacy, the answer is always 7.1%, often
38.6%, sometimes 40%. In numeracy literacy, the answer is always
4.4%, often 10.27, and sometimes 27.9%. In scientific literacy, the
answer is always 8.7%, often 23.2%, and sometimes 37.7%. In
digital literacy, the answer is always 7.1%, often 1.4% and
sometimes 17.1%. In financial literacy, the answer is always 14.7%,
often 11.8%, and sometimes 25%. In cultural and citizenship
literacy, the answer is always 8.6%, often 22.9%, and sometimes
44.3%.

Abstrak. Penelitian bertujuan untuk mengukur pemahaman dan


implementasi literasi dasar pada mahasiswa. Penelitian ini
merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan menggunakan
survey melalui angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pengetahuan mahasiswa di Jawa Barat tentang macam literasi
sangat tinggi. Skor tertinggi yaitu pengetahuan tentang literasi
digital, yaitu 100% dan skor terendah yaitu pada literasi numerasi
dengan 68.6%. Namun pengetahuan tersebut tidak berbanding
lurus dengan implementasi yang dilakukan. Pada literasi baca tulis,
terdapat jawaban selalu 7,1%, sering 38,6%, kadang 40%. Literasi
numerasi, terdapat jawaban selalu 4.4%, sering 10.27, dan kadang
27,9%. Literasi sains, terdapat jawaban selalu 8.7%, sering 23.2%,
dan kadang 37.7%. Literasi digital, terdapat jawaban selalu 7.1%,
sering 1.4% dan kadang 17.1%. Literasi finansial, terdapat jawaban
selalu 14.7%, sering 11.8%, dan kadang 25%. Literasi budaya dan
kewarganegaraan, terdapat jawaban selalu 8.6%, sering 22.9%, dan
kadang 44.3%.
Keywords: Coresponden author:
Gerakan Literasi Jalan Jl. Dr. Setiabudi Kota Bandung, Jawa Barat
Nasional; Email: 1 detinudiati@gmail.com
Kecakapan Hidup;
Literasi;
artikel dengan akses terbuka dibawah licenci CC BY-NC-4.0

34
35 | Indonesia Journal of Learning Education and Counseling

PENDAHULUAN membaca. Mahasiswa sebagai generasi muda


Menghadapi tantangan abad 21, merupakan penentu masa depan Indonesia.
mahasiswa tidak hanya dituntut untuk Tingkat literasi sangat menentukan kualitas
menguasai kemampuan bahasa, matematika, sumberdaya manusia. Seperti yang kita
ilmu pengetahuan dan seni. Mahasiwa ketahui bahwa kualitas sumberdaya manusia
dituntut untuk menguasai kemampuan untuk merupakan syarat utama kemajuan sebuah
berfikir kritis, problem solving, tekun, bangsa. Sumberdaya manusia pula yang akan
memiliki keingin tahuan yang tinggi dan menentukan daya tahan mahasiswa dalam
kemmapuan berkolaborasi. Dalam menjawab menghadapi tantangan abad 21. Itu baru data
tantangan tersebut Forum Ekonomi Dunia minat baca, bagaimana dengan isu yang lebih
2015 menggambarkan setidaknya terdapat 3 besar dan lebih esensial yaitu kemampuan
kemampuan yang harus dikuasai yang terbagi literasi. Terutama dalam hal ini literasi dasar.
menjadi literasi dasar, kompetensi dan Selain itu penelitian ini juga perlu dilakukan
karakter. dengan wilayah yang lain Jawa Barat, tidak
Di Indonesia perhatian terhadap literasi hanya pada literasi baca tapi juga literasi dasar
dimulai ketika Menteri Pendidikan dan secara keseluruhan.. Oleh karena itu
Kebudayaan mengeluarkan Permendikbud penelitian ini dilakukan dengan tujuan
Nomor 23 Tahun 2015. Permendikbud ini mengukur literasi dasar mahasiswa sebagai
menandai perubahan orientasi KBM dari syarat kecakapan hidup abad 21 di Jawa Barat.
pemberantasan buta aksara kepada KBM
untuk meningkatkan kemampuan literasi METODE
penduduk (Antoro, 2017, hlm. 15). Setelah
Permendikbud no 23 tahun 2015 keluar, Penelitian ini dilaksanakan di seluruh
muncullah Gerakan Literasi Nasional yang kampus Universitas Pendidikan Indonesia,
berorientasi untuk menumbuhkan minat baca baik di kampus pusat maupun kampus daerah.
dan melahirkan kebiasaan membaca yang Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif
berlangsung sepanjang hayat. deskriptif dengan pengambilan data
Indonesia harus mampu menggunakan angket. Angket tersebut berisi
mengembangkan budaya literasi sebagai pertanyaan pertanyaan yang mengukur
prasyarat kecakapan hidup abad ke-21 melalui pengetahuan dan implementasi literasi.
literasi dasar. Enam literasi dasar tersebut Mahasiswa dewasa ini menghadapi
mencakup literasi baca tulis, literasi numerasi, tantangan yang berbeda. Tantangan Abad 21
literasi sains, literasi digital, literasi finansial, ditandai dengan keterkaitan antara ilmu dan
dan literasi budaya dan kewargaan. teknologi yang menghasilkan percepatan
Terutama bagi mahasiswa yang sinergi (Mukminan, 2014). Konsekuensinya,
merupakan calon pemimpin bangsa dan yang dalam penguasaan kecakapan hidup sangat
akan memegang peranan pendidikan sosial berkaitan dengan kecakapan dalam
dan politik, maka literasi ini perlu diberi pemanfaatan teknologi informasi dan
perhatian mengingat berdasarkan temuan komunikasi (Information and Communication
UNDP tahun 2010, Human Development Technology/ICT). Mahasiswa kini dituntut
Indeks Indonesia masih sangat rendah, yaitu untuk menguasai kecakapan hidup yang
berada di urutan 112 dari 175 negara. Data dikaitkan dengan pemanfaatan teknologi.
survey UNESCO juga tidak jauh berbeda, Yang dimaksud dengan kecakapan
pada tahun 2011 Indeks membaca masyarakat hidup menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia sangatrendah yaitu baru sekitar Indonesia (KBBI) online adalah kemampuan
0,001. (Kompas, 2016). psikososial untuk berperilaku adaptif dan
Berdasarka penelitian yang dilakukan positif yang membuat seseorang dapat
oleh Aulia (2020) ditemukan bahwa 97% memenuhi kebutuhan dan menyelesaikan
mahasiswa menganggap bahwa membaca tantangan sehari-hari dengan efektif. Dengan
merupakan kegiatan yang sangat penting, demikian, kecakapan hidup merupakan modal
namun hanya 3% yang menghabiskan waktu bagi mahasiswa dalam menghadapi berbagai
dengan membaca. Data ini sangat tantangan. Kecakapan hidup dalam
memprihatinkan karena menunjukkan pendidikan sepanjang hayat, terdapat 3 jenis
pemahaman yang dimiliki tidak merubah kompetensi yang harus dikuasai, yaitu
perilaku dan kebiasaan mahasiswa dalam
Literasi Sebagai Kecakapan Hidup … (Nudiati, Sudiapermana) | 36

kecakapan dasar (literasi dasar), kompetensi, kecakapan hidup abad 21 yang wajib dikuasai
dan karakter. oleh generasi muda seperti mahasiswa.
Literasi tersebut mencakup literasi baca tulis,
Berdasarkan data UNDP tahun 2010, numerasi, sains, digital, finansial, serta budaya
data survey UNESCO dan urgensi peran dan kewarganegaraan.
literasi untuk kemajuan bangsa, maka Literasi Baca Tulis, merupakan
penelitian ini folus pada pengukuran literasi. pengetahuan dan kecakapan untuk membaca,
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia menulis, mencari, menelusuri, mengolah, dan
(KBBI) online, Literasi memiliki tiga memahami informasi untuk menganalisis,
pengertian, yaitu pertama kemampuan menanggapi, dan menggunakan teks tertulis
menulis dan membaca, kedua pengetahuan untuk mencapai tujuan, mengembangkan
atau keterampilan dalam bidang atau aktivitas pemahaman dan potensi, serta untuk
tertentu dan ketiga literasi juga artikan sebagai berpartisipasi di lingkungan sosial. Pada
kemampuan individu dalam mengolah kecakapan ini mahasiswa diukur
informasi dan pengetahuan untuk kecakapan kecakapannya dalam membaca, menulis
hidup. mencari informasi baik melalui penggunaan
Berdasarkan buku Peta Jalan Gerakan fasilitas fisik maupun digital.
Literasi Nasional (Ibrahim, 2017: 6), literasi Literasi Numerasi, merupakan
mempunyai 4 definisi yaitu: 1) suatu rangkaian pengetahuan dan kecakapan untuk (a) bisa
kecakapan membaca, menulis, dan berbicara, memperoleh, menginterpretasikan,
kecakapan berhitung, dan kecakapan dalam menggunakan, dan mengomunikasikan
mengakses dan menggunakan informasi, 2) berbagai macam angka dan symbol
praktik sosial yang penerapannya matematika untuk memecahkan masalah
dipengaruhi oleh konteks, 3) proses praktis dalam berbagai macam konteks
pembelajaran dengan kegiatan membaca dan kehidupan sehari-hari; (b) bisa menganalisis
menulis sebagai medium untuk merenungkan, informasi yang ditampilkan dalam berbagai
menyelidik, menanyakan, dan mengkritisi bentuk (grafik, tabel, bagan, dsb.) untuk
ilmu dan gagasan yang dipelajari, dan 4) teks mengambil keputusan. Pada kecakapan ini
yang bervariasi menurut subjek, genre, dan mahasiswa diukur implementasi literasi
tingkat kompleksitas bahasa. numerasinya baik melalui penggunaan fasilitas
Dapat disimpulkan bahwa literasi pada fisik maupun digital.
penelitian ini tidak terbatas hanya kemampuan Literasi Sains, merupakan pengetahuan
membaca, menulis dan berhitung saja, tapi dan kecakapan ilmiah untuk mampu
kemampuan literasi yang dilakukan sepanjang mengidentifikasi pertanyaan, memperoleh
hayat. Indonesia sendiri perhatian terhadap pengetahuan baru, menjelaskan fenomena
literasi ditandai dengan dimunculkannya ilmiah, serta mengambil simpulan berdasarkan
Gerakan Literasi Nasional (GLN) berorientasi fakta, memahami karakteristik sains,
untuk menumbuhkan minat baca dan membangun kesadaran bagaimana sains dan
melahirkan kebiasaan membaca yang teknologi membentuk lingkungan alam,
berlangsung sepanjang hayat. Berdasarkan intelektual dan budaya, serta meningkatkan
buku Peta Jalan Gerakan Literasi Nasional kemauan untuk terlibat dan peduli dalam isu-
(Ibrahim, 2017: 6), literasi mempunyai 4 isu yang terkait sains. Pada kecakapan ini
definisi yaitu: 1) suatu rangkaian kecakapan mahasiswa diukur implementasi literasi sains
membaca, menulis, dan berbicara, kecakapan baik melalui penggunaan fasilitas fisik maupun
berhitung, dan kecakapan dalam mengakses digital.
dan menggunakan informasi, 2) praktik sosial Literasi Digital, merupakan pengetahuan
yang penerapannya dipengaruhi oleh konteks, dan kecakapan untuk menggunakan media
3) proses pembelajaran dengan kegiatan digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan
membaca dan menulis sebagai medium untuk dalam menemukan, mengevaluasi,
merenungkan, menyelidik, menanyakan, dan menggunakan, membuat informasi, dan
mengkritisi ilmu dan gagasan yang dipelajari, memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas,
dan 4) teks yang bervariasi menurut subjek, cermat, tepat, dan patuh hukum dalam rangka
genre, dan tingkat kompleksitas bahasa. membina komunikasi dan interaksi dalam
Dalam Forum Ekonomi Dunia tahu kehidupan sehari-hari. Pada kecakapan ini
2015, terdapat 6 literasi dasar yang merupakan mahasiswa diukur implementasi literasi
37 | Indonesia Journal of Learning Education and Counseling

digitalnya baik melalui penggunaan fasilitas Adapun pengetahuan dan implementasi


fisik maupun digital. literasi sebagai kecakapan hidup abad 21 pada
Literasi Finansial, pengetahuan dan kalangan mahasiswa dilakukan dengan cara
kecakapan untuk mengaplikasikan (a) mengkategorikan pertanyaan subjek sesuai
pemahaman tentang konsep dan risiko, (b) dengan skala likert menjadi tidak pernah,
keterampilan, dan (c) motivasi dan jarang, kadang kadang, sering, dan selalu
pemahaman agar dapat membuat keputusan untuk menampilkan secara sistematis fakta
yang efektif dalam konteks finansial untuk dan karakteristik yang diteliti. Analisis
meningkatkan kesejahteraan finansial, baik deskriptif kualitatif dilakukan bertujuan
individu maupun sosial, dan dapat terhadap data yang diperoleh untuk
berpartisipasi dalam lingkungan masyarakat. memberikan gambaran mengenai
Pada kecakapan ini mahasiswa diukur pengetahuan dan implementasi literasi Pada
implementasi literasi finansialnya baik melalui mahasiswa di Jawa Barat.
penggunaan fasilitas fisik maupun digital.
Literasi Budaya dan Kewargaan, HASIL DAN PEMBAHASAN
merupakan pengetahuan dan kecakapan
dalam memahami dan bersikap terhadap Literasi yang dimaksud dalam penelitian
kebudayaan Indonesia. Pada kecakapan ini adalah pengetahuan dan implementasi literasi
mahasiswa diukur implementasi literasi dasar yang mencakup literasi baca tulis,
budaya dan kewarganegaraannya baik melalui numerasi, sains, digital, finansial, serta budaya
penggunaan fasilitas fisik maupun digital. dan kewarganegaraan.

Tabel 1. Pengetahuan Terhadap Literasi Dasar

Literasi Dasar Ya Tidak


Baca Tulis 91.4% 8.6%
Numerasi 68.6% 31.4%
Sains 85.7% 14.3%
Digital 100% 0%
Finansial 70% 30%
Budaya dan Kewarganegaraan 87.1% 12.9%

Berdasarkan data yang ditampilkan dimaksud dengan literasi digital. Adapun


pada Tabel 1 di atas, secara umum mahasiswa pemahaman yang paling rendah ada pada
mengetahui tentang adanya terminologi dan literasi numerasi 68.6%. Nilai pengetahuan
program literasi khususnya Gerakan Literasi sebagaimana pada tabel di atas terjadi
Nasional, serta dapat menjelaskan maksud disebabkan oleh populernya istilah digital,
dari tiap literasi. Data tabel tersebut di atas sehingga mahasiswa dapat menjelaskan
menunjukkan nilai yang tinggi pada setiap pengetahuan bahkan hanya dengan
jenis literasi. Pengetahuan dengan nilai mendengar istilahnya.
tertinggi terutama pada pengetahuan literasi
digital. Semua reponden mengetahui apa yang

Tabel 2 Implementasi Literasi Dasar

Implemantasi Literasi Tidak Jarang Kadang Sering Selalu


Pernah
Baca Tulis 4.3% 10% 40% 38.6% 7.1%
Numerasi 29.4% 27.9% 27.9% 10.3% 4.4%
Sains 4.3% 26.1% 37.7% 23.2% 8.7%
Digital 42.9% 31.4% 17.1% 1.4% 7.1%
Finansial 25% 23.5% 25% 11.8% 14.7%
Budaya dan Kewarganegaraan 4.3% 20% 44.3% 22.9% 8.6%
Literasi Sebagai Kecakapan Hidup … (Nudiati, Sudiapermana) | 38

Pada literasi baca tulis, mahasiswa yang jarang, 44,3% responden kadang, 22,9%
selalu mengimplementasikan gerakan literasi responden sering, dan 8,6% responden selalu.
baca dan tulis dengan membaca buku atau Dari data yang dhasilkan pada
karya tulis 7,1%, jawaban sering 38,6%, penelitian ini, dapat tergambar jelas bahwa
kadang 40%, jarang 10% jarang, dan tidak pengetahuan mahasiswa terkait literasi tidak
pernah sebanyak 4.3%. berbanding lurus dengan implementasi
Pada literasi numerasi, mahasiswa literasinya. Hal ini selaras dengan Bloom
mengimplementasikan literasi numerasi (1908) dalam Notoatmodjo (2014) yang
dengan membaca buku/karya tulis lain menyatakan bahwa pengetahuan hanya salah
seperti buku mengenai pengolahan data, satu saja dari ranah perilaku. Yang dimaksud
pengukuran, bilangan, dll. Data hasil survey pengetahua sendiri adalah penambahan
menunjukka bawa terdapat bahwa sebanyak informasi setlah emlakukan penginderaan.
29,4% responden tidak pernah, 27,9% Biasanya, pengetahuan didapatkan melalui
responden jarang, 27,9% responden kadang, indera penglihatan dan pendengaran
10,3% responden sering, dan 4,4% responden (Notoatmodjo, 2012).
selalu. Menurut Green (1991), perilaku
Pada literasi sains, mahasiswa dipengaruhi oleh 3 faktor (Notoatmodjo,
mengimplementasikan gerakan membaca 2012), yaitu petama factor predisposisi yang
buku/karya tulis lain yang berkaitan dengan biasanya berwujud pengetahuan, sikap,
sains seperti geografi, geologi, tumbuhan, kepercayaan, keyakinan, nilai nilai dan lain
hewan, dll. Data menunjukkan bahwa sebagainya. Dalam hal ini, pengetahuan hanya
sebanyak 4,3% responden tidak pernah, menjadi salah satu bagian dari factor perilaku.
26,1% responden jarang, 37,7% responden Kedua yaitu factor pemungkin yang bisanya
kadang, 23,2% responden sering, dan 8,7% berwujud lingkungan fisik sebagai fasilitas
responden selalu. penguat perilaku. Dalam hal ini Universitas
Pada literasi digital, mahasiswa Pendidikan Indonesia, sebagai tempat dimana
mengimplementasikan gerakan membaca para responden menimba ilmu sudah memiliki
buku yang berkaitan dengan literasi digital fasilitas yang mendukung aktifitas literasi, baik
seperti menanggulangi hoax, melindungi data dilihat dari infrastruktur fisik maupun
privasi, menghindari cyber crime. digitalnya. Yang ketiga yaitu factor
Berdasarkan data dihasilkan 42,9% pendorong/penguat. Faktor penguat ini
responden tidak pernah, 31,4% responden relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh
jarang, 17,1% responden kadang-kadang, Esti dkk. (2017) yang menyatakan bahwa salah
1,4% respoden sering dan 7,1% responden satu kegiatan literasi yaitu membaca pada
selalu mahasiswa mayoritas dilakukan karena terkait
Pada literasi finansial, mahasiswa dengan mata kuliah. Jadi dorongan tugas
mengimplementasikan gerakan membaca kuliah memiliki peran yang besar dan ini tentu
buku yang berkaitan dengan literasi finansial saja kondisi tiap responden berbeda beda.
seperti cara menabung yang baik, trik-trik Berdasarkan temuan yang dijelaskan di
investasi, cara menghindari korupsi, dll. atas, maka dapat disimpulkan bahwa
Dapat dilihat bahwa dari hasil survey terdapat pengetahuan saja sangat mungkin untuk tidak
25% responden tidak pernah, 23,5% dapat mempengaruhi literasi mahasiswa
responden jarang, 25% responden kadang, karena pengetahuan hanya salah satu factor
11,8% responden sering, dan 14,7% dalam perubahan perilaku.
responden selalu.
Pada literasi budaya dan UCAPAN TERIMAKASIH
kewarganegaraan, mahasiswa
mengimplementasikan gerakan membaca Penulis mengucapkan terimakasih
buku yang berkaitan dengan literasi budaya kepada (1) Kementerian Riset Teknologi dan
dan kewargaan seperti macam-macam Pendidikan Tinggi (2) Rektor Universitas
budaya yang ada di Indonesia, cara menjadi Pendidikan Indonesia (3) Lembaga Penelitian
warga negara yang patuh, dll. Dapat dilihat dan Pengabdian pada Masyarakat Universitas
bahwa dalam hasil survey tersebut terdapat Pendidikan Indonesia (4) Fakultas Ilmu
4,3% responden tidak pernah, 20% responden Pendidikan (5) Ketua Departemen Pendidikan
Masyarakat (6) Pihak-pihak yang telah
39 | Indonesia Journal of Learning Education and Counseling

memberi masukan untuk kesempurnaan DAFTAR RUJUKAN


artikel ini.
Antoro, B. (2017). Gerakan Literasi Sekolah
SIMPULAN DAN SARAN Dari Pucuk Hingga Akar Sebuah
Refleksi. Jakarta: Direktorat
Dari penelitian yang dilakukan dapat Jenderal Pendidikan Dasar dan
disimpulkan bahwa literasi dasar merupakan Menengah, Kemendikbud.
salah satu dari tiga literasi yang merupakan
Aulia, A. (2020). Minat Literasi Mahasiswa:
kecakapan hidup dan harus dikuasai
Jurnal Kajian Penelitan dan
mahasiswa dalam menghadapi tantangan pada
Pendidikan dan Pembelajaran,
abad 21. Pengetahuan mahasiswa di Jawa
Vol.4, No.2b.
Barat tentang macam literasi sangat tinggi.
Skor tertinggi yaitu pengetahuan tentang CBC (The Conference Board of Canada).
literasi digital, yaitu 100% dan skor terendah (2010). What You Don’t Know Can
yaitu pada literasi numerasi dengan 68.6%. Hurt You: Literacy’s Impact on
Pengetahuan tentang literasi pada Workplace Health and Safety.
mahasiswa di Jawa Barat tidak berbanding Report July 2010. Ottawa, Canada:
lurus dengan implementasi yang dilakukan. The Conference Board of Canada.
Pada literasi baca tulis, mahasiswa yang selalu Chu S.K.W., Reynolds R.B., Tavares N.J.,
mengimplementasikan sebanyak 7,1%, sering Notari M., Lee C.W.Y. (2016)
38,6%, kadang 40%. Pada literasi numerasi, Twenty-First Century Skills and
mahasiswa yang selalu mengimplementasikan Global Education Roadmaps.
4.4%, sering 10.27, dan kadang 27,9%. Pada Dalam 21st Century Skills
literasi sains, mahasiswa yang selalu Development Through Inquiry-
mengimplementasikan 8.7%, sering 23.2%, Based Learning. Singapore:
dan kadang 37.7%. Pada literasi digital, Springer.
mahasiswa yang selalu mengimplementasikan
7.1%, sering 1.4% dan kadang 17.1%. Pada Damayantie, A. R. (2015). Literasi dari Era ke
literasi finansial, mahasiswa yang selalu Era. Sasindo: Jurnal Pendidikan
mengimplementasikan 14.7%, sering 11.8%, Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol.
dan kadang 25%. Pada literasi budaya dan 3, No. 1, hlm. 1-10.
kewarganegaraan, mahasiswa yang selalu Digital, T. P. (2017). Materi Pendukung Literasi
mengimplementasikan 8.6%, sering 22.9%, Digital. Jakarta: Kementrian
dan kadang 44.3%. Pendidikan dan Kebudayaan.
Perbedaan skor antara pengetahuan
dan implementasi literasi dimungkinkan Dipa, N., dkk. (2020). Diskursus Literasi Abad
karena pengetahuan hanya salah satu saja 21 di Indonesia: Jurnal Pendidikan
yang mempengaruhi perilaku manusia. Edutama, Vol 7. No 1.
Meskipun factor pemungkin seperti fasilitas Esti, S. dll (2017) Budaya Literasi Di Kalangan
fisik dan digital di kampus sudah mendukung, Mahasiswa FBS UNY: Jurnal
namun masih ada factor lain seperti sikap, Penelitian Sastra, bahasa dan
keyakinan, nilai serta faktoe penguat Pengajarannya, Vol 16 No. 1.
mahasiswa untuk mengimplementasikan
kegiatan literasi. GLN. (2017). Kilasan Gerakan Literasi Nasional.
Oleh karena itu perlu kiranya diteliti Retrieved from
lebih jauh tentang factor predisposisi lain https://gln.kemdikbud.go.id/glnsit
seperti keyakinan, nilai nilai dan sikap pada e/tentang-gln/
mahasiswa, dan juga factor penguat lain. Hayati, L. S. (2016, Februari). Validitas dan
Dengan begitu, penelitian tentang literasi pada Relibilitas Instrumen Pengetahuan
mahasiswa dapat lebih komprehensif dan bisa Pembelajaran Aktif, Kreatif dan
dijadikan rujukan dalam membuat kebijakan Menyenangkan (Pakem)
peningkatan literasi di kalangan mahasiswa. Menggunakan Model Rasch. 16.
Literasi Sebagai Kecakapan Hidup … (Nudiati, Sudiapermana) | 40

Ibrahim, G.A. dkk. (2017). Peta Jalan Gerakan


Literasi Nasional. Jakarta:
Kemendikbud.
Kecakapan Hidup (Def. 1) (n.d). Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) Online diakses melaui
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/
kecakapan%20hidup, 16 Agustus
2020.
Kemdikbud, T. G. (2017). Panduan Gerakan
Literasi Nasioanl. Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Literasi (Def. 1) (n.d). Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI) Online
diakses melalui
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entr
i/Literasi, 16 Agustus 2020.
Mukminan. 2014. Peningkatan Kualitas
Pembelajaran Pendayagunaan
Teknologi Pendidikan. Seminar
Nasional Pendidikan teknologi,
Surabaya: 29 November 2014.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Rineka cipta.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Promosi
kesehatan dan Perilaku Kesehatan.
Jakarta: Rineka cipta.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2014. Ilmu Perilaku
Kesehatan. Jakarta: Rineka cipta.
P21. (2008). 21st Century Skills Map.
Massachusetts & Washington:
Partnership for 21st Century Skills.
https://files.eric.ed.gov/fulltext/E
D51 9502.pdf P21. (2015). P21
Framework Definitions. The
Partnership for 21st Century
Learning. hlm. 1-9.
Widodo, B. P. (2006). Relibilitas dan Validitas
Konstruk Skala Konsep Diri Untuk
Mahasiswa Indonesia. 3.
WEF & BCG (World Economic Forum & The
Boston Consulting Group). (2015).
New Vision for Education:
Unlocking the Potential of
Technology. Cologny/Geneve:
World Economic Forum.

You might also like