561-Article Text-1904-1-10-20200923
561-Article Text-1904-1-10-20200923
561-Article Text-1904-1-10-20200923
Website: https://journal.ilininstitute.com/index.php/IJoLEC
Vol 3, No 1, 2020, pp 34-40
p-ISSN:2622-8068 dan e-ISSN: 2622-8076
34
35 | Indonesia Journal of Learning Education and Counseling
kecakapan dasar (literasi dasar), kompetensi, kecakapan hidup abad 21 yang wajib dikuasai
dan karakter. oleh generasi muda seperti mahasiswa.
Literasi tersebut mencakup literasi baca tulis,
Berdasarkan data UNDP tahun 2010, numerasi, sains, digital, finansial, serta budaya
data survey UNESCO dan urgensi peran dan kewarganegaraan.
literasi untuk kemajuan bangsa, maka Literasi Baca Tulis, merupakan
penelitian ini folus pada pengukuran literasi. pengetahuan dan kecakapan untuk membaca,
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia menulis, mencari, menelusuri, mengolah, dan
(KBBI) online, Literasi memiliki tiga memahami informasi untuk menganalisis,
pengertian, yaitu pertama kemampuan menanggapi, dan menggunakan teks tertulis
menulis dan membaca, kedua pengetahuan untuk mencapai tujuan, mengembangkan
atau keterampilan dalam bidang atau aktivitas pemahaman dan potensi, serta untuk
tertentu dan ketiga literasi juga artikan sebagai berpartisipasi di lingkungan sosial. Pada
kemampuan individu dalam mengolah kecakapan ini mahasiswa diukur
informasi dan pengetahuan untuk kecakapan kecakapannya dalam membaca, menulis
hidup. mencari informasi baik melalui penggunaan
Berdasarkan buku Peta Jalan Gerakan fasilitas fisik maupun digital.
Literasi Nasional (Ibrahim, 2017: 6), literasi Literasi Numerasi, merupakan
mempunyai 4 definisi yaitu: 1) suatu rangkaian pengetahuan dan kecakapan untuk (a) bisa
kecakapan membaca, menulis, dan berbicara, memperoleh, menginterpretasikan,
kecakapan berhitung, dan kecakapan dalam menggunakan, dan mengomunikasikan
mengakses dan menggunakan informasi, 2) berbagai macam angka dan symbol
praktik sosial yang penerapannya matematika untuk memecahkan masalah
dipengaruhi oleh konteks, 3) proses praktis dalam berbagai macam konteks
pembelajaran dengan kegiatan membaca dan kehidupan sehari-hari; (b) bisa menganalisis
menulis sebagai medium untuk merenungkan, informasi yang ditampilkan dalam berbagai
menyelidik, menanyakan, dan mengkritisi bentuk (grafik, tabel, bagan, dsb.) untuk
ilmu dan gagasan yang dipelajari, dan 4) teks mengambil keputusan. Pada kecakapan ini
yang bervariasi menurut subjek, genre, dan mahasiswa diukur implementasi literasi
tingkat kompleksitas bahasa. numerasinya baik melalui penggunaan fasilitas
Dapat disimpulkan bahwa literasi pada fisik maupun digital.
penelitian ini tidak terbatas hanya kemampuan Literasi Sains, merupakan pengetahuan
membaca, menulis dan berhitung saja, tapi dan kecakapan ilmiah untuk mampu
kemampuan literasi yang dilakukan sepanjang mengidentifikasi pertanyaan, memperoleh
hayat. Indonesia sendiri perhatian terhadap pengetahuan baru, menjelaskan fenomena
literasi ditandai dengan dimunculkannya ilmiah, serta mengambil simpulan berdasarkan
Gerakan Literasi Nasional (GLN) berorientasi fakta, memahami karakteristik sains,
untuk menumbuhkan minat baca dan membangun kesadaran bagaimana sains dan
melahirkan kebiasaan membaca yang teknologi membentuk lingkungan alam,
berlangsung sepanjang hayat. Berdasarkan intelektual dan budaya, serta meningkatkan
buku Peta Jalan Gerakan Literasi Nasional kemauan untuk terlibat dan peduli dalam isu-
(Ibrahim, 2017: 6), literasi mempunyai 4 isu yang terkait sains. Pada kecakapan ini
definisi yaitu: 1) suatu rangkaian kecakapan mahasiswa diukur implementasi literasi sains
membaca, menulis, dan berbicara, kecakapan baik melalui penggunaan fasilitas fisik maupun
berhitung, dan kecakapan dalam mengakses digital.
dan menggunakan informasi, 2) praktik sosial Literasi Digital, merupakan pengetahuan
yang penerapannya dipengaruhi oleh konteks, dan kecakapan untuk menggunakan media
3) proses pembelajaran dengan kegiatan digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan
membaca dan menulis sebagai medium untuk dalam menemukan, mengevaluasi,
merenungkan, menyelidik, menanyakan, dan menggunakan, membuat informasi, dan
mengkritisi ilmu dan gagasan yang dipelajari, memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas,
dan 4) teks yang bervariasi menurut subjek, cermat, tepat, dan patuh hukum dalam rangka
genre, dan tingkat kompleksitas bahasa. membina komunikasi dan interaksi dalam
Dalam Forum Ekonomi Dunia tahu kehidupan sehari-hari. Pada kecakapan ini
2015, terdapat 6 literasi dasar yang merupakan mahasiswa diukur implementasi literasi
37 | Indonesia Journal of Learning Education and Counseling
Pada literasi baca tulis, mahasiswa yang jarang, 44,3% responden kadang, 22,9%
selalu mengimplementasikan gerakan literasi responden sering, dan 8,6% responden selalu.
baca dan tulis dengan membaca buku atau Dari data yang dhasilkan pada
karya tulis 7,1%, jawaban sering 38,6%, penelitian ini, dapat tergambar jelas bahwa
kadang 40%, jarang 10% jarang, dan tidak pengetahuan mahasiswa terkait literasi tidak
pernah sebanyak 4.3%. berbanding lurus dengan implementasi
Pada literasi numerasi, mahasiswa literasinya. Hal ini selaras dengan Bloom
mengimplementasikan literasi numerasi (1908) dalam Notoatmodjo (2014) yang
dengan membaca buku/karya tulis lain menyatakan bahwa pengetahuan hanya salah
seperti buku mengenai pengolahan data, satu saja dari ranah perilaku. Yang dimaksud
pengukuran, bilangan, dll. Data hasil survey pengetahua sendiri adalah penambahan
menunjukka bawa terdapat bahwa sebanyak informasi setlah emlakukan penginderaan.
29,4% responden tidak pernah, 27,9% Biasanya, pengetahuan didapatkan melalui
responden jarang, 27,9% responden kadang, indera penglihatan dan pendengaran
10,3% responden sering, dan 4,4% responden (Notoatmodjo, 2012).
selalu. Menurut Green (1991), perilaku
Pada literasi sains, mahasiswa dipengaruhi oleh 3 faktor (Notoatmodjo,
mengimplementasikan gerakan membaca 2012), yaitu petama factor predisposisi yang
buku/karya tulis lain yang berkaitan dengan biasanya berwujud pengetahuan, sikap,
sains seperti geografi, geologi, tumbuhan, kepercayaan, keyakinan, nilai nilai dan lain
hewan, dll. Data menunjukkan bahwa sebagainya. Dalam hal ini, pengetahuan hanya
sebanyak 4,3% responden tidak pernah, menjadi salah satu bagian dari factor perilaku.
26,1% responden jarang, 37,7% responden Kedua yaitu factor pemungkin yang bisanya
kadang, 23,2% responden sering, dan 8,7% berwujud lingkungan fisik sebagai fasilitas
responden selalu. penguat perilaku. Dalam hal ini Universitas
Pada literasi digital, mahasiswa Pendidikan Indonesia, sebagai tempat dimana
mengimplementasikan gerakan membaca para responden menimba ilmu sudah memiliki
buku yang berkaitan dengan literasi digital fasilitas yang mendukung aktifitas literasi, baik
seperti menanggulangi hoax, melindungi data dilihat dari infrastruktur fisik maupun
privasi, menghindari cyber crime. digitalnya. Yang ketiga yaitu factor
Berdasarkan data dihasilkan 42,9% pendorong/penguat. Faktor penguat ini
responden tidak pernah, 31,4% responden relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh
jarang, 17,1% responden kadang-kadang, Esti dkk. (2017) yang menyatakan bahwa salah
1,4% respoden sering dan 7,1% responden satu kegiatan literasi yaitu membaca pada
selalu mahasiswa mayoritas dilakukan karena terkait
Pada literasi finansial, mahasiswa dengan mata kuliah. Jadi dorongan tugas
mengimplementasikan gerakan membaca kuliah memiliki peran yang besar dan ini tentu
buku yang berkaitan dengan literasi finansial saja kondisi tiap responden berbeda beda.
seperti cara menabung yang baik, trik-trik Berdasarkan temuan yang dijelaskan di
investasi, cara menghindari korupsi, dll. atas, maka dapat disimpulkan bahwa
Dapat dilihat bahwa dari hasil survey terdapat pengetahuan saja sangat mungkin untuk tidak
25% responden tidak pernah, 23,5% dapat mempengaruhi literasi mahasiswa
responden jarang, 25% responden kadang, karena pengetahuan hanya salah satu factor
11,8% responden sering, dan 14,7% dalam perubahan perilaku.
responden selalu.
Pada literasi budaya dan UCAPAN TERIMAKASIH
kewarganegaraan, mahasiswa
mengimplementasikan gerakan membaca Penulis mengucapkan terimakasih
buku yang berkaitan dengan literasi budaya kepada (1) Kementerian Riset Teknologi dan
dan kewargaan seperti macam-macam Pendidikan Tinggi (2) Rektor Universitas
budaya yang ada di Indonesia, cara menjadi Pendidikan Indonesia (3) Lembaga Penelitian
warga negara yang patuh, dll. Dapat dilihat dan Pengabdian pada Masyarakat Universitas
bahwa dalam hasil survey tersebut terdapat Pendidikan Indonesia (4) Fakultas Ilmu
4,3% responden tidak pernah, 20% responden Pendidikan (5) Ketua Departemen Pendidikan
Masyarakat (6) Pihak-pihak yang telah
39 | Indonesia Journal of Learning Education and Counseling