This document discusses the prospects for development of the creative advertising industry sector in Pekanbaru City, Indonesia. It analyzes the feasibility using financial aspects such as NPV, IRR, B/C ratio, and BEP. The results showed that the creative advertising industry in Pekanbaru City is viable and has very good prospects for development, with an NPV of Rp. 1706220.088, B/C ratio of 1.3048, IRR of 43.66%, and BEP at a sales level of 27,328 m2 or Rp 651,607,543.00. This indicates the industry is financially feasible and profitable.
This document discusses the prospects for development of the creative advertising industry sector in Pekanbaru City, Indonesia. It analyzes the feasibility using financial aspects such as NPV, IRR, B/C ratio, and BEP. The results showed that the creative advertising industry in Pekanbaru City is viable and has very good prospects for development, with an NPV of Rp. 1706220.088, B/C ratio of 1.3048, IRR of 43.66%, and BEP at a sales level of 27,328 m2 or Rp 651,607,543.00. This indicates the industry is financially feasible and profitable.
This document discusses the prospects for development of the creative advertising industry sector in Pekanbaru City, Indonesia. It analyzes the feasibility using financial aspects such as NPV, IRR, B/C ratio, and BEP. The results showed that the creative advertising industry in Pekanbaru City is viable and has very good prospects for development, with an NPV of Rp. 1706220.088, B/C ratio of 1.3048, IRR of 43.66%, and BEP at a sales level of 27,328 m2 or Rp 651,607,543.00. This indicates the industry is financially feasible and profitable.
This document discusses the prospects for development of the creative advertising industry sector in Pekanbaru City, Indonesia. It analyzes the feasibility using financial aspects such as NPV, IRR, B/C ratio, and BEP. The results showed that the creative advertising industry in Pekanbaru City is viable and has very good prospects for development, with an NPV of Rp. 1706220.088, B/C ratio of 1.3048, IRR of 43.66%, and BEP at a sales level of 27,328 m2 or Rp 651,607,543.00. This indicates the industry is financially feasible and profitable.
Oleh: Yalanti Situmorang Pembimbing: Hainim Kadir dan Deny Setiawan
Economics, Faculty of Economics University Riau, Pekanbaru, Indonesia
e-mail:yalantisitumorang@yahoo.com
The Feasibility Of Industries Kreative Advertising Sector In Pekanbaru
ABSTRACT
Analysis of feasibility is required to see a picture of the feasible or not will
be run like a business. Research was conducted on the creative industry sector, advertising in the city of Pekanbaru. The purpose of this Research was to determine the prospects for the development of the creative industries sector advertising in Pekanbaru. This Research uses primary data obtained directly from the respondents creative industry sector advertising in Pekanbaru. Samples of creative industry sector advertising used in this Research amounted to 32 units of business or industry and secondary data obtained from the Department of Industry and Trade of the City of Pekanbaru and Pekanbaru City Central of Statistics. The feasibility Research business development was examined using the financial aspects. Results of this Research showed that the creative industries sector advertising in the city of Pekanbaru eligible to run and has very good prospects. Four methods used for the calculation of investment feasibility analysis tool with the results of the calculation as follows: NPV (Net Present Value) of Rp. 1706220.088. And business efficiency (B/C ratio Method) of 1.3048, of IRR (Internal Rate of Return) methods obtained an interest rate of 43.66%. These results indicate that the rate of return that is greater than the prescribed rate of interest of 7.3%. While the method of Break Even Point (BEP) is reached at the level of sales of 27.328 m2 or Rp 651,607,543.00.
Keywords: Analysis of feasibility, NPV, B / C ratio, IRR, and BEP
PENDAHULUAN dimana globalisasi di bidang media
dan hiburan akan mengubah karakter Pergeseran orientasi ekonomi dan gaya hidup. Perilaku masyarakat dunia telah terjadi, bertitik tolak Dari menjadi lebih kritis dan menjadi Era Pertanian Menuju Era lebih peka terhadap rasa dan etika, Industrialisasi, dan disusul oleh Era serta pasar akan semakin luas dan Informasi yang disertai dengan mengglobal (Reniati,2013: 1). banyaknya penemuan baru di bidang Fenomena lain yang muncul teknologi informasi dan komunikasi. adalah kompetisi yang semakin Era selanjutnya yang sekarang keras, sehingga setiap per- muncul adalah Era Ekonomi Kreatif, usahaan/organisasi akan mencari cara
JOM Fekon, Vol. 2 No. 2 (Oktober) 2015 1
agar bisa menekan biaya semurah talenta individu yang memiliki mungkin, melakukan strategi diferen- kemampuan meningkatakan taraf siasi atau bahkan fokus untuk hidup dan penciptaan kesempatan melayani segmen pasar tertentu. kerja melalui eksploitasi Hak Ke- Seiring dengan waktu kebutuhan kayaan Intelektual (Reniati,2013: 2). masayarakatpun semakin mengalami Pemerintah Provinsi Riau sendiri peningkatan seperti sifat manusia tengah fokus menggarap ekonomi yang tidak puas, pertambahan kreatif yang diakui sangat berpotensi penduduk yang semakin meningkat, membuka lapangan kerja yang bisa kemajuan ilmu teknologi dan memberikan sumbangan devisa bagi informasi, perubahan taraf hidup negara. Menurut Kepala Balitbang yang semakin meningkat, dan Riau, ekonomi kreatif dinilai akan kebudayaan yang semakin maju menjadi salah satu upaya untuk sehingga kebutuhan yang bervariasi mengatasi masalah kemiskinan di dan beranekaragam membuat Riau. Potensi kekayaan seni budaya perkembangan ekonomi kreatif di yang kuat menjadi pondasi arus pembangunan ekonomi modern tumbuhnya industri kreatif di ini harus membuat inovasi-inovasi Pekanbaru. sehingga membuat perkembangan Salah satu industri kreatif yang ekonomi kreatif semakin meningkat. saat ini sedang menyebar luas di Indonesia juga menyadari bahwa Pekanbaru adalah periklanan yang industri kreatif merupakan sumber artinya kegiatan kreatif yang ekonomi baru yang wajib berkaitan dengan jasa periklanan dikembangkan lebih lanjut di dalam meliputi proses kreasi, produksi dan perekonomian nasional. Melihat distribusi dari iklan yang dihasilkan, kontribusi yang positif dalam misalnya:; riset pasar, perencanaan perekonomian, maka pada tahun iklan, iklan luar ruang, produksi 2006 Menteri Perdagangan Mari material iklan, kampanye relasi Elka Pangestu membentuk program publik, promosi, tampilan iklan di Indonesia Design Power yaitu suatu media cetak dan elektronik, program pemerintah yang tujuannya pemasangan berbagai poster dan menempatkan produk Indonesia gambar, penyebaran selebaran, berstandar internasional dan pamphlet, edaran, brosur dan memiliki karakteristik nasional yang reklame sejenis, distribusi dan dapat bersaing dan diterima pasar delivery advertising materials atau dunia. Industri kreatif di Indonesia samples serta sewaan kolom iklan. bahkan mampu bertahan di tengah Berkembangnya jasa periklanan ancaman krisis global. ini dapat dilihat dari semakin Dalam konteks industri kreatif banyaknya jumlah usaha percetakan ini, banyak definisi kita temukan. dan penerbitan di Kota Pekanbaru. Namun, definisi industri kreatif yang Jasa percetakan dan penerbitan ini saat ini banyak digunakan oleh pihak memudahkan para pengusaha- yang berkecimpung dalam industri pengusaha di Kota Pekanbaru dalam kreatif, adalah defenisi yang mempromosikan barang-barang atau diintroduksi oleh UK DCMS Task jasa-jasa yang mereka jual. force 1998, industri kreatif adalah Meningkatnya dinamika mas- industri yang mengandalkan pada yarakat Pekanbaru dalam pe- keaslian kreatifitas, keterampilan dan makaian jasa periklanan (advertising) JOM Fekon, Vol. 2 No. 2 (Oktober) 2015 2 seperti baliho dan spanduk sebagai Return) dan BEP (Break Event kebutuhan untuk mempromosikan Point). suatu usaha mengakibatkan bisnis ini Berdasarkan uraian latar semakin berkembang secara pesat belakang di atas, maka perumusan dan persaingan yang semakin masalah yang dapat diambil dalam ketat.Untuk membuat konsumen penelitian ini adalah : Bagaimana semakin tertarik, iklan harus dibuat prospek pengembangan industri menarik bahkan kadang dramatis. kreatif sektor periklanan Tapi iklan tidak diterima oleh target (advertising) di Kota Pekanbaru? tertentu (langsung). Iklan di- Sesuai dengan rumusan masalah komunikasikan kepada khalayak luas maka tujuan penelitian ini adalah (melalui media massa komunikasi untuk mengetahui prospek iklan akan diterima oleh semua pengembangan industri kreatif orang, semua usia, golongan, suku sektor periklanan (advertising) di dan sebagainya). Kota Pekanbaru. Tabel 1 Jumlah Industri Periklanan (Advertising) TELAAH PUSTAKA Yang Memproduksi Baliho Dan Spanduk Serta Jumlah Tenaga Kerja Yang Pengertian Industri Terserap Tahun 2009-2013 Di Kota Pekanbaru Industri adalah kegiatan Tahun Unit Tenaga ekonomi yang mengelola bahan Usaha Kerja mentah, bahan baku, barang setengah (Unit) (Orang) jadi atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk 2009 72 396 penggunaannya, termasuk rancang 2010 80 435 bangun dan perekayasaan industri. 2011 92 504 Industri terdiri dari kelompok 2012 99 554 industri hulu dan industri dasar, 2013 107 607 kelompok industri hilir atau aneka Sumber:Disperindag Kota Pekanbaru ,2015 industri dan industri kecil (Winardi, 2002 : 181) Dari tabel diatas dapat dijelaskan Menurut Badan Pusat Statistik bahwa jumlah industri periklanan tahun 2010 industri mempunyai dua yang memproduksi baliho dan pengertian. Pengertian secara luas, spanduk serta jumlah tenaga kerja industri mencakup semua usaha dan yang terserap pada periode tahun kegiatan dibidang ekonomi bersifat 2009-2013 senantiasa mengalami produktif. Dalam pengertian secara peningkatan. Hal ini terjadi karena sempit, industri hanyalah mencakup industri ini memang sangat industri pengolahan yaitu suatu menguntungkan untuk dijalankan. kegiatan ekonomi yang melakukan Adapun batasan masalah dalam kegiatan mengubah suatu barang penelitian ini adalah dibatasi pada 2 dasar mekanis, kimia, atau dengan jenis reklame yaitu iklan baliho dan tangan sehingga menjadi barang iklan spanduk serta analisis aspek setengah jadi dan atau barang jadi, kelayakan menggunakan aspek kemudian barang yang kurang finansial (keuangan) seperti: NPV nilainya menjadi barang yang lebih (Net Present Value), BCR (Benefit nilainya dan sifatnya lebih kepada Cost Ratio), IRR (Internal Rateof pemakaian akhir. JOM Fekon, Vol. 2 No. 2 (Oktober) 2015 3 Defenisi industri menurut berhubungan dengan produk fisik undang-undang No 5 tahun 1984 maupun tidak. tentang perindustrian pasal 1 dan 2, Sektor jasa dalam perekonomian industri adalah kegiatan ekonomi berkembang dari tahun ke tahun dan yang mengolah bahan mentah,bahan dalam perhitungan pendapatan baku setengah jadi dan atau barang nasional yang termasuk sektor jasa jadi dengan nilai yang lebih tinggi adalah sebagai berikut (Jhasfar,2005 untuk penggunaanya temasuk : 3) : Jasa perdagangan besar (grosir), rancang bangun dan rekayasa eceran, restoran dan hotel. industri. a. Jasa pengangkutan , pergudangan Dari berbagai definisi yang telah dan komunikasi ( misalnya:kereta dikemukakan sebelumnya maka api, angkutan darat, air, laut, agen dapat ditarik kesimpulan bahwa perjalanan, telepon, radio, televisi industri adalah kegiatan ekonomi dan jasa pos). dalam mengolah atau memproses b. Jasa keuangan, asuransi, real serta menghasilkan barang dan atau estate dan bisnis jasa lainnya jasa dengan menggunakan sarana (seperti: perbankan, berbagai jenis tertentu sehingga nilai guna (utility) asuransi, jasa hokum, jasa dari barang tersebut meningkat. akuntansi, jasa arsitek, jasa kon- sultan, iklan penelitian maupun Industri Jasa pengembangan). Saat ini perekonomian dituntut c. Jasa publik, sosial maupun jasa untuk dapat menciptakan lapangan pribadi (misalnya : pendidikan, kerja sendiri tanpa harus berlomba- kesehatan, rekreasi dan par- lomba untuk mencari pekerjaan wisata, budaya, jasa laundry dan karena kita mengetahui bahwa per- kebersihan, perusahaan leasing) tumbuhan lapangan pekerjaan tidak d. Jasa pemerintahan (misalnya per-: seimbang dengan pertumbuhan pen- tahanan, jalan (termasuk peng- cari kerja, melihat fenomena ini kita angkutan), kesehatan, listrik, dituntut untuk dapat berwirausaha. keamanan dan air bersih) Salah satu caranya dengan membuka jasa periklanan (advertising). Dengan Sedangkan menurut Fuad dkk ( demikian kita dapat menciptakan 2001 : 38 ) wirausaha adalah bidang lapangan kerja bukan hanya bagi diri usaha atau perusahaan yang sendiri tetapi juga bagi orang lain, dibangun oleh wiraswastawan untuk itu peranan wirausaha sangat sebagai alternatif penyediaan besar, baik itu pengusaha local, lapangan kerja minimal bagi pemilik pendatang maupun asing dalam me- modal tersebut. Sedangkan yang majukan perekonomian suatu dimaksud dengan kewirausahaan Negara. (entrepreneurship) adalah kemauan Jasa adalah setiap tindakan atau dan kemampuan seseorang untuk perbuatan yang dapat ditawarkan beresiko dengan menginvestasikan oleh suatu pihak kepada pihak lain, dan mempertaruhkan waktu untuk yang pada dasarnya bersifat memulai suatu perusahaan dan intangible ( tidak berwujud fisik) dan menjadikannya berhasil. tidak menghasilkan kepemilikan Sebagai suatu wirausaha kreatif sesuatu. Produksi jasa bisa usaha jasa periklanan atau dengan kata lain usaha jasa mempromosikan JOM Fekon, Vol. 2 No. 2 (Oktober) 2015 4 produk baik barang maupun jasa dari mencapai market share yang suatu Perusahaan, PT,CV dan lain- diharapkan. lain mampu memberikan terobosan d. Aspek teknis dan teknologi akan lahirnya industri kreatif dalam Aspek teknis menganalisis pembangunan ekonomi modern kesiapan teknis dan ketersediaan dalam bidang jasa. keagamaan. teknologi yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis. Studi Kelayakan e. Aspek manajemen dan Studi kelayakan bisnis sumber daya manusia merupakan penelitian yang bertujuan Aspek manajemen dan sumber untuk memutuskan apakah sebuah daya manusia menganalisis tahap- ide bisnis layak untuk dilaksanakan tahap pelaksanaan bisnis dan atau tidak. Sebuah ide bisnis kesiapan tenaga kerja kasar maupun dinyatakan layak untuk dilaksanakan tenaga kerja terampil yang jika ide tersebut dapat mendatangkan diperlukan untuk menjalankan bisnis. manfaat yang lebih besar bagi semua f. Aspek keungan pihak (stake holder) dibandingkan Aspek keuangan menganalisis dampak negatif yang ditimbulkan. besarnya biaya investasi dan modal (Suliyanto,2010:3) kerja serta tingkat pengembalian Untuk memperoleh investasi dan bisnis yang akan kesimpulan yang kuat tentang dijalankan. dijalankan atau tidaknya sebuah ide bisnis, studi kelayakan bisnis yang Industri Kreatif mendalam perlu dilakukan pada Menurut Departemen Per- beberapa aspek kelayakan bisnis, dagangan RI industri kreatif adalah yaitu: industri yang berasal dari a. Aspek hukum pemanfaatan kreatifitas, ketrampilan Aspek hukum menganalisis serta bakat individu untuk kemampuan pelaku bisnis dalam menciptakan kesejahteraan serta memenuhi ketentuan hukum dan lapangan pekerjaan dengan perizinan yang diperlukan untuk menghasilkan dan memberdayakan menjalankan bisnis di wilayah daya kreasi dan daya cipta individu tertentu. tersebut. Menurut Simatupang b. Aspek lingkungan (2007) industri kreatif adalah industri Aspek lingkungan yang mengandalkan talenta, menganalisis kesesuaian lingkungan keterampilan dan kreativitas yang sekitar (baik lingkungan operasional, merupakan elemen dasar setiap lingkungan dekat dan lingkungan individu. Unsur utama industri jauh) dengan ide bisnis yang akan kreatif adalah kreativitas, keahlian, dijalankan. Dalam aspek ini dampak dan talenta yang berpotensi bisnis bagi lingkungan juga meningkatkan kesejahteraan melalui dianalisis. penawaran kreasi intelektual. c. Aspek pasar dan pemasaran Negara-negara membangun Aspek pasar menganalisis ekonomi kreatif dengan cara masing- potensi pasar, intensitas persaingan, masing sesuai dengan kemampuan market share yang dapat dicapai, yang ada pada negara tersebut. Ada serta menganalisis strategi pemasaran beberapa arah dari pengembangan yang dapat digunakan untuk ekonomi kreatif ini, seperti JOM Fekon, Vol. 2 No. 2 (Oktober) 2015 5 pengembangan yang lebih memikirkan untuk melakukan menitikberatkan pada industrI sesuatu yang berbeda, tidak seperti berbasis: yang dipikirkan dan dilakukan oleh Seni dan budaya kebanyakan orang. Kreatif dan MDI ( Media, Desain dan inovatif adalah suatu kemampuan Iptek) untuk memindahkan sumber daya yang kurang produktif menjadi Inovasi sumber daya yang produktif sehingga Pengertian Inovasi menurut memberikan nilai ekonomis, baik UU No. 18 tahun 2002 adalah langsung maupun tidak langsung. kegiatan penelitian, pengembangan, Seorang wirausahawan adalah orang dan/atau perekayasaan yang yang mampu membawa perubahan bertujuan mengembangkan pada lingkunganya. penerapan praktis nilai dan konteks Disisi lain ia juga orang yang ilmu pengetahuan yang baru, atau sanggup menerima perubahan yang cara baru untuk menerapkan ilmu terjadi dan menyikapi perubahan pengetahuan dan teknologi yang tersebut dengan positif. Ia juga telah ada ke dalam produk atau berani mengambil resiko berhasil proses produksi. ataupun gagal di setiap jalan yang ia Menurut Avanti Vontana ambil. Wirausahawan mampu dalam (Reniati,2013:24) inovasi bertahan pada kondisi perekonomian adalah kesuksesan ekonomi dan yang sulit dan serba kalut. Karena sosial berkat diperkenalkannya cara disaat semua resah, ia memiliki baru atau kombinasi baru dari cara- kreasi dan inovasi untuk cara lama dalam mentransformasi memindahkan sumber daya yang input menjadi output yang kurang produktif menjadi sumber menciptakan perubahan besar dalam daya yang produktif sehingga hubungan antara nilai guna dan harga memberikan nilai ekonomis. yang ditawarkan kepada konsumen dan/atau pengguna, komunitas, Periklanan (Advertising) sosietas dan lingkungan. Definisi periklanan menurut Zuhal mengatakan bahwa beberapa sumber adalah sebagai berdasarkan sejumlah survei ternyata berikut: perusahan melakukan inovasi dengan 1. kegiatan kreatif yang berkaitan tujuan antara lain: meningkatkan jasa periklanan (komunikasi satu kulaitas, menciptakan pasar baru, arah dengan menggunakan mengembangkan rentang produk, medium tertentu), yang meliputi menurunkan upah buruh, proses kreasi, produksi dan menigkatkan produksi, menurunkan distribusi dari iklan yang penggunaan material, menurunkan dihasilkan, misalnya: kerusakan lingkungan, menurunkan perencanaan komunikasi iklan, konsumsi energi, mengganti produk iklan luar ruang, produksi dan jasa. (Reniati,2013:25) material iklan, promosi, Inovatif secara tidak langsung kampanye relasi publik, menjadi sifat pembeda antara tampilan iklan di media cetak wirausahawan dengan orang biasa, (surat kabar, majalah) dan maupun pengusaha. Seorang elektronik (televisi dan radio), wirausahawan akan selalu pemasangan berbagai poster dan JOM Fekon, Vol. 2 No. 2 (Oktober) 2015 6 gambar, penyebaran selebaran, konsumen, target audience, kesan pamflet, edaran, brosur dan yang ingin dimunculkan, kualitas reklame sejenis, distribusi dan produk, dan hal-hal lainnya delivery advertising materials berkenaan dengan produk/jasa/ide atau samples, serta penyewaan gagasan/dll yang ingin disampaikan kolom untuk iklan. sehingga apa yang ingin disampaikan 2. segala bentuk pesan tentang dapat dikemas dan dikomunikasikan suatu produk disampaikan secara optimal. Setelah brief dari melalui suatu media, dibiayai pihak klien dilakukan, maka biro oleh pemrakarsa yang dikenal, iklan akan memberikan masukan, serta ditujukan kepada sebagian tanggapan & presentasi awal (re- atau seluruh masyarakat. brief) kepada klien atas penjelasan 3. deskripsi atau presentasi dari yang telah disampaikan oleh klien produk, ide ataupun organisasi disertai dengan gambaran umum untuk membujuk individu untuk mengenai ide/konsep iklan yang akan membeli, mendukung atau dibuat. Pada tahap pre-production sepakat atas suatu hal. dilakukan diskusi secara intensif serta keputusan mengenai tujuan Berdasarkan definisi-definisi di yang ingin dicapai dengan atas, maka subsektor industri pembuatan iklan. Pada tahap ini, periklanan dapat didefinisikan akan diputuskan mengenai: story sebagai industri jasa yang mengemas board, shooting board, casting tape, bentuk komunikasi tentang suatu music demo, property & wardrobe produk, jasa, ide, bentuk promosi, recommendation, photo/videos of informasi: layanan masyarakat, recommended location, production individu maupun organisasi yang quotation dan production schedule. diminta oleh pemasang iklan 2. Production (individu, organisasi Tahap ini akan dibagi menjadi swasta/pemerintah) melalui media tiga tahap utama yaitu: produksi, post tertentu (misal: televisi, radio, cetak, produksi & tahap akhir. Tahap digital signage, internet) yang produksi merupakan tahap bertujuan untuk mempengaruhi, pembuatan materi/ide/gagasan yang membujuk target telah disepakati pada tahap individu/masyarakat untuk membeli, sebelumnya. Jika materi akan mendukung atau sepakat atas hal didistribusikan melalui media TV, yang ingin dikomunikasikan. maka perlu dibuat iklan TV yang Aktivitas utama pada industri biasanya dilakukan oleh rumah periklanan ini adalah: produksi tertentu. Jika materi akan 1. Creative Idea Generation & didistribusikan melalui media cetak, Pre production maka perlu dibuatkan desain Pada tahap creative idea generation, grafisnya untuk kemudian dicetak akan terjadi sirkulasi pertukaran oleh bagian penerbitan dan informasi yang intensif antara klien percetakan. Tahap post production dan biro iklan, dalam merumuskan merupakan tahap editing untuk konsep iklan yang akan dibuat. Pada mengkompilasi seluruh materi yang saat awal, klien akan memberikan ada. Dan akhirnya adalah tahap brief kepada biro iklan, mengenai: finalisasi yang merupakan tahap latar belakang, pemahaman tentang penyensoran materi dan memasukkan JOM Fekon, Vol. 2 No. 2 (Oktober) 2015 7 produk (berupa iklan) ke dalam besar atau lebih dari 100 orang dapat media optik tertentu, untuk kemudian diambil 10-15% atau 20-30% atau didistribusikan ke media placement lebih. tergantung sedikit banyaknya yang akan digunakan sebagai media dari: (1) Kemampuan peneliti dilihat distribusi. dari waktu, tenaga dan dana, (2) 3. Placement Media Sempit luasnya wilayah pengamatan Placement Media merupakan tahap dari setiap subyek, karena hal ini distribusi iklan pada media tertentu menyangkut banyak sedikitnya dana, misal: TV, radio, Majalah, surat (3) Besar kecilnya resiko yang kabar, internet, musik, billboard, dsb. ditanggung oleh peneliti untuk peneliti yang resikonya besar, Hipotesa walaupun sebenarnya jika sampelnya Hipotesa dapat diartikan sebagai besar hasilnya akan lebih baik. jawaban sementara permasalahan Dalam penelitian ini peneliti sampai terbukti melalui data yang mengambil sampel penelitian yaitu terkumpul atau dengan kata lain 30% dari jumlah populasi, 30% dari dugaan sebagai kemungkinan 107. Maka sampelnya adalah 32 pemecahan permasalahan yang ada industri periklanan (advertising) di hanya dapat diterima sebagai Kota Pekanbaru. kebenaran apabila teruji melalui Untuk memperoleh data yang fakta-fakta. diperlukan dalam penelitian ini Adapun hipotesa pada penelitian ini digunakan teknik Interview atau bahwa industri kreatif sektor wawancara langsung dalam bentuk periklanan (advertising) memiliki pertanyaan yang diajukan secara prospek yang bagus untuk lisan kepada instansi dan dinas dikembangkan di Kota Pekanbaru.. ,Questioner yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara METODE PENELITIAN membuat daftar pertanyaan, kemudian diajukan kepada responden Populasi merupakan wilayah dengan maksud untuk memudahkan generalisasi yang terdiri atas interview. Observasi yaitu objek/subjek yang mempunyai pengumpulan data yang dilakukan kualitas dan karakteristik tertentu dengaan Cara mengadakan yang ditetapkan oleh peneliti untuk pengamatan secara langsung objek dipelajari dan kemudian ditarik penelitian dengan tujuan mencari kesimpulannya. (Sugiyono, 2007:61) informasi untuk mengetahui Populasi dalam penelitian ini adalah kebenaran data yang diperoleh. seluruh perusahaan industri periklanan (advertising) yang ada di Kota Pekanbaru yang jumlahnya 107 HASIL DAN PEMBAHASAN unit. Modal awal yang dikeluarkan Sampel adalah sebagian atau oleh pengusaha industri kreatif sektor wakil dari populasi yang akan diteliti periklanan (advertising) di Kota (Arikunto, 2010:109). Pengambilan Pekanbaru rata-rata adalah sampel untuk penelitian menurut Rp.706.360.795, yaitu: (Arikunto, 2010:112), jika subjeknya 1.Biaya Pembelian mesin kurang dari 100 orang sebaiknya diambil semuanya, jika subjeknya JOM Fekon, Vol. 2 No. 2 (Oktober) 2015 8 Biaya yang diperlukan untuk pendapatan bersih yang diperoleh membeli mesin dan peralatan adalah pengusaha setelah dikurangi biaya rata-rata sebesar Rp 210.906.250 produksi, serta pengeluaran (Total 2.Biaya bangunan yang dipakai oleh Cost) adalah biaya rutin yaitu biaya industri kreatif sektor periklanan tetap ditambah biaya variabel yang (advertising) di Kota Pekanbaru rata- dikeluarkan oleh pengusaha untuk rata sebesar Rp.495.454.545 keperluan proses produksi. Biaya operasional industri kreatif sektor periklanan Tabel 2 (advertising) di Kota Pekanbaru Total Benefit dan Total Biaya setiap bulannya rata-rata adalah sebesar Rp. 54.300.060,00 Biaya operasional tersebut meliputi : 1)Biaya penggunan bahan baku Biaya bahan baku rata-rata adalah sebesar Rp.21.140.625,00 perbulannya. 2)Gaji Tenaga kerja Biaya yang dikeluarkan oleh pengusaha industri kreatif sektor periklanan (advertising) rata-rata Sumber: Data Olahan ,2015 perbulannya Rp10.542.875,00 dengan rata-rata tenaga kerja NPV = ∑PVTB – ∑PVTC berjumlah 6 orang = 7.303.312.129 – 5.597.092.041 3)Biaya sewa bangunan = 1.706.220.088 > 0 layak Biaya yang dikeluarkan untuk sewa bangunan adalah rata-rata Dari perhitungan NPV ini Rp1.382.143,00 perbulan. diperoleh hasil Net Present Value 4)Biaya listrik usaha industri kreatif sektor Biaya yang dikeluarkan periklanan (advertising) sebesar Rp. pengusaha industri kreatif sektor 1.706.220.088 atau Rp. periklanan (advertising) untuk biaya 1.706.220.088 > 0 (lebih besar dari listrik adalah rata-rata 0). Berdasarkan kriteria pertama, Rp1.371.875,00 sebulannya. berarti industri kreatif sektor 5)Biaya penyusutan periklanan (advertising) layak untuk Biaya yang dikeluarkan untuk dijadikan suatu usaha. penyusustan yaitu rata-rata perbulan Rp18.578.362,00 b. Benefit Cost Ratio (B/C) 6)Biaya lain-lain Benefit Cost Ratio merupakan Biaya lain-lain yang dikeluarkan perbandingan antara present value adalah rata-rata Rp1.284.180,00 benefit dengan present value cost. perbulan. B/C Ratio = 7.303.312.129/5.597.092.041 a. Net Present Value (NPV) o = 1,3048 > 1 Layak NPV adalah selisih antara PVTB (Present Value Total Benefit) dengan Hasil yang diperoleh dari PVTC (Present Value Total Cost). perhitungan Benefit Cost Ratio Keuntungan (Total Benefit) adalah adalah sebesar 1,3048 atau 1,3048 > JOM Fekon, Vol. 2 No. 2 (Oktober) 2015 9 1 (lebih besar dari 1). Hal ini berarti iklan Baliho dan Spanduk adalah industri kreatif sektor periklanan sebagai berikut: (advertising) di Kota Pekanbaru BEP Unit layak untuk dijalankan. TC = TR . FC + VC = P X Q Tabel 3 222.940.341 + 428.660.371 = 23.844 Internal Rate Return XQ 651.600.711 = 23.844 Q Q = 27.328 M2 Berdasarkan hasil di atas diketahui bahwa titik Break Even Point usaha industri kreatif sektor periklanan advertising) dalam memproduksi iklan baliho dan spanduk berada pada titik 27.328 M2. Artinya jika penjualan dilakukan sebanyak 27.328 M2/tahun maka produksi spanduk dan baliho berada Sumber: Data Olahan ,2015 pada titik impas atau Break Even Point. Oleh karena itu guna Nilai cost of capital yang mendapatkan keuntungan atau profit digunakan adalah 7,3% berdasarkan maka produksi spanduk dan baliho nilai discount rate yang digunakan harus mampu menjual lebih dari dalam analisis kriteria. IRR yaitu: 27.328 M2 Per tahunnya .
Break Event Point dalam
Rupiah BEP (Rp) = 27.328 X 23.844
IRR = 42,3% + 5% x 0,273 = 651.607.543
IRR = 43,66% Berdasarkan hasil di atas IRR = 43,66 > 7,3 % Layak diketahui bahwa titik Break Even Point usaha industri kreatif sektor Dari perhitungan diperoleh hasil periklanan (advertising) dalam IRR yaitu 43,66,80 % > 7,3% (lebih memproduksi iklan Baliho dan tinggi dari tingkat Suku Bunga Spanduk berada pada titik Rp Deposito Rupiah Per 3 Bulan yang 651.607.543,00. Artinya jika digunakan yaitu sebesar 7,3%). penjualan dilakukan sebesar Rp Dengan demikian industri kreatif 651.607.543,00 maka produksi iklan sektor periklanan (advertising) di Baliho dan Spanduk berada pada titik kota Pekanbaru layak untuk impas atau Break Even Point. Oleh dijalankan. karena itu guna mendapatkan d. Analisis Break Even Point keuntungan atau profit maka industri (BEP) kreatif sektor periklanan Break Even Point pada usaha (advertising) harus mampu menjual industri kreatif sektor periklanan iklan baliho dan spanduk lebih dari advertising) dalam memproduksi Rp 651.607.543,00 per tahun
JOM Fekon, Vol. 2 No. 2 (Oktober) 2015 10
SIMPULAN DAN SARAN Saran Dalam mengembangkan Simpulan industri kreatif sektor periklanan Berdasarkan hasil penelitian (advertising) di Kota Pekanbaru yang telah dikemukakan dapat penulis mempunyai beberapa saran disimpulkan bahwa : yang bisa menjadi acuan baik bagi 1. Dari hasil perhitungan analisis pemerintah maupun bagi pengusaha kelayakan finansial industri industri kreatif sektor periklanan kreatif sektor periklanan (advertising). (advertising) di Kota pekanbaru 1. Untuk meningkatkan penerimaan merupakan usaha yang layak usaha advertising yang untuk dikembangkan. Hal ini di dilaksanakan di kota pekanbaru lihat dari hasil perhitungan nilai pengusaha industri kreatif sektor Net present Value (NPV), Benefit periklanan (advertising) di kota Cost Ratio (B/C), Internal Rate of Pekanbaru diharapkan agar dalam Return (IRR) dan Break Event melakukan proses kegiatan Point (BEP) produksi menggunaakan paralatan 2. Didapat nilai NPV industri kreatif serta bahan baku yang baik agar sektor periklanan (advertising) kualitas tetap terjamin. Rp. 1.706.220.088 > 0 sehingga 2. Instansi pemerintah atau pihak menurut kriteria NPV layak untuk yang terkait diharapkan dapat dikembangkan. Nilai B/C memberikan motivasi dalam diperoleh 1,3048 > 1 berarti pengembangan industri kreatif industri kreatif sektor periklanan sektor periklanan (advertising). (advertising) layak untuk Serta motivasi dalam peminjaman dijalankan. Dan nilai IRR modal agar usaha yang telah diperoleh sebesar 45,80% > 7,3% dijalankan dapat lebih atau besar dari tingkat suku bunga berkembang dengan baik. yang digunakan yaitu 7,3% , maka 3. Untuk pengembangan usaha industri kreatif sektor periklanan dimasa yang akan datang, maka (advertising) sangat layak untuk disarankan kepada pemilik usaha dijalankan di Kota Pekanbaru. untuk menggunakan peralatan 3. Diketahui bahwa titik Break Even yang lebih baik lagi seperti mesin Point usaha industri kreatif sektor digital printing dan komputer/PC. periklanan (advertising) dalam Selain itu juga diharapkan kepada memproduksi iklan baliho dan pemilik usaha untuk melakukan spanduk berada pada titik 27.328 kerjasama dengan lembaga M2 dengan BEP rupiah yaitu : Rp keuangan sehingga pemilik 651.607.543,00 industri kreatif sektor periklanan 4. Industri kreatif sektor periklanan (advertising) bisa memiliki (advertising) di Kota Pekanbaru kecukupan modal untuk mempunyai prospek yang bagus mengembangkan usahanya. untuk dikembangkan dan memperoleh keuntungan yang DAFTAR PUSTAKA tinggi bagi pengusaha. Arikunto, Suharsini, 2010. Prosedur Penelitian Suatu
JOM Fekon, Vol. 2 No. 2 (Oktober) 2015 11
Pendekatan Praktik, PT Rineka Cipata, Jakarta
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kota Pekanbaru, 2014 . Pengolahan data, Pekanbaru
Fuad, M dkk.2004. Pengantar Bisnis.
PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Jasfar, farida. 2005. Manajemen jasa.
Ghalia indonesia
Jhingan. 2004. Ekonomi
Pembangunan Dan Perencanaan. PT Grafindo Perkasa. Jakarta Kementerian Perindustrian. 2008. Laporan Perkembangan Kemajuan Program Kerja Kementerian Perindustrian Tahun 2004- 2012. Jakarta
Kuncoro, Mudrajad. 2007.
Ekonomika Industri Indonesia. CV. Andi Offset. Yogyakarta.
Reniati. 2013. Kreatifitas Organisasi
dan Inovasi Bisnis. Alfabeta. Bandung
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
Bisnis. Alfabeta. Bandung . Suliyanto. 2010. Studi kelayakan bisnis. Andi. Yogyakarta Winardi. 2002. Pemotivasian Dalam Manajemen. PT Raja Grafindo Persada.Jakarta
The Influence of Entrepreneurial Orientation, Marketing Capability and Social Capital On Innovation Capability in Rabadompu Bima Weaving Fabrics Entrepreneurs
International Journal of Innovative Science and Research Technology