917 2941 1 PB

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 15

p-ISSN : 2655-7304

e-ISSN : 6655-8953

KAJIAN KONSEPTUAL DAYA SAING IKM BATIK DI INDONESIA


Nizar Alam Hamdani
nizar_hamdani@uniga.ac.id
Fakultas Ekonomi, Universitas Garut

ABTRACT

The batik industry in Indonesia is generally a small and medium-sized industry which is a
major part of the livelihoods of people in various regions in Indonesia. prior to the monetary
crisis in 1997 this small and medium industry had experienced rapid progress. The purpose of
this study was to theoretically examine the relationship between variables to create small and
medium industry Batik competitiveness. The method used is literature study with the aim of
finding a theoretical basis in the problem-solving approach to formulating hypotheses to be
tested in the study. The results of this study are firstly that leadership, technology,
organizations and learning organizations simultaneously and partially affect knowledge
management, leadership, technology, learning organizations and organizations have a
relationship between variables, leadership, technology, organizations and learning
organizations have a simultaneous and partial effect on innovation, knowledge management
has an effect on innovation, innovation has an effect on competitiveness, knowledge
management has an effect on competitiveness simultaneously and partially through innovation
on competitiveness and knowledge management has an effect on competitiveness
simultaneously and partially through innovation on competitiveness
Keyword : Competitiveness, Innovation, Knowledge Management, Small and Medium Batik
Industry.

ABSTRAK

Industri batik di indonesia umumnya merupakan industri kecil menengah yang menjadi
sebagian besar pencaharian masyarakat di berbagai daerah di indonesia. sebelum krisis moneter
tahun 1997 industri kecil menengah ini sempat mengalami kemajuanyang pesat. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengkaji secara teoritis hubungan antar variabel untuk menciptakan
daya saing ikm. Metode yang digunakan adalah studi kepustakaan dengan tujuan menemukan
landasan teori dalam pendekatan solusi masalah untuk perumusan hipotesis yang bakal diuji
dalam penelitian. Hasil dari kajian tersebut adalah pertama kepemimpinan, teknologi,
organisasi dan organisasi pembelajaran secara simultan dan parsial berpengaruh terhadap
knowledge management, kepemimpinan, teknologi, organisasi dan organisasi pembelajaran
mempunyai hubungan antar variabel, kepemimpinan, teknologi, organisasi dan organisasi
pembelajaran berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap inovasi, knowledge
management berpengaruh terhadap inovasi, inovasi berpengaruh terhadap daya saing,
knowledge management berpegaruh secara simultan dan parsial melalui inovasi terhadap daya
saing dan knowledge management berpegaruh secara simultan dan parsial melalui inovasi
terhadap daya saing
Kata Kunci : Daya Saing, Inovasi, IKM Batik, Manajemen Pengetahuan

25
p-ISSN : 2655-7304
e-ISSN : 6655-8953

I. PENDAHULUAN
IKM sampai saat ini telah berkonstribusi sebesar 34,56% terhadap pertumbuhan
industri pengolahan non-migas secara keseluruhan. Angka ini dapat tercapai karena sekitar
lebih kurang 3,5 juta unit usaha, yang merupakan 90% dari total unit usaha adalah industri
nasional. Jumlah unit usaha tersebut telah mampu menyerap tenaga kerja sebesar 8,4 juta
orang, yang tentunya berdampak pada meningkatnya ekonomi nasional serta mengurangi
kemiskinan.
Kecenderungannya IKM yang banyak menyerap tenaga kerja membuat sektor ini juga
intensif dalam menggunakan sumberdaya lokal. Banyaknya jumlah orang yang bekerja pada
IKM memperlihatkan betapa pentingnya peranan IKM dalam membantu memecahkan masalah
pengangguran dan pemerataan distribusi pendapatan. Lokasinya yang banyak di pedesaan
membuat pertumbuhan dari IKM ini akan menimbulkan dampak positif terhadap peningkatan
jumlah tenaga kerja, pengurangan jumlah kemiskinan, pemerataan dalam distribusi
pendapatan, dan pembangunan ekonomi di pedesaan (Simatupang, et al., 1994; Kuncoro 1996).
Dengan kata lain, pengembangan IKM merupakan bagian dari strategi pembangunan ekonomi
yang pro-poor dan pro-job.
Beberapa pengusaha batik sempat mengalami masa kejayaan. Apalagi pada tahun1980-
an batik merupakan pakaian resmi yang harus dipakai pada setiap acara kenegaraan
ataup acara resmi lainnya. Sehingga mengenalkan dan meningkatkan citra batik didunia
internasional pada waktu itu. Ekspor batik Indonesia terbuka luas ke negara-negara Amerika
Serikat, Swedia, Jerman, Uni Emirat Arab dan Prancis merupakan negara potensial yang
mengincar batik Indonesia. Dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir ekspor batik Indonesia
dapat digambarkan sebagai berikut :

60
46.159 47.543 48.97 50.439
42 43.961
40

20

0
2010 2011 2012 2013 2014 2015*

-dalam Rp. T
Nilai Ekspor Batik Nasional
* angka prediksi

Gambar 1
Data Nilai Ekspor Batik
Sumber : Kemenperin (2017)

Negara pesaing atau sebagai kompetitor batik Indonesia selain Malaysia yang telah
mampu menembus pasar dunia, juga datang dari Vietnam, Thailand, Bangladesh, dan China.
Untuk itu, kiranya pertimbangan mutu, motif, diskripsi motif dan pemilihan/pemakaian warna
yang lebih dapat diterima pasar menjadi pertimbangan dalam rangka penetrasi pasar dunia.

26
p-ISSN : 2655-7304
e-ISSN : 6655-8953

Tabel 1
Hasil Survei Pendahuluan Daya Saing IKM Batik

Nilai Rata-Rata
No Daya Saing UKM Jawaban
Responden (1-5)
1 Keahlian atau tingkat pendidikan pekerja 2,88

2 keahlian pengusaha 3,2


3 ketersediaan modal 2,88
4 sistem organisasi dan manajemen 2,76

6 ketersediaan teknologi 2,56


7 ketersediaan informasi dan pengetahuan 2,56

8 ketersediaan input-input lainnya seperti energi 3,48

9 bahan baku 3,64


Rata-rata 2,66
Sumber : Survei Pendahuluan 2018 (25 sampel)

Berdasarkan survei pendahuluan yang dilaksanakan IKM Batik di daerah Bantul,


Yogyakarta dan Garut dengan jumlah sampel 25 didapatkan hasil bahwa daya saing secara
keseluruhan daya saing IKM masih rendah yaitu 2,66. Faktor Sumberdaya, ketersediaan modal,
sistem organisasi dan manajemen, keterseduaan teknologi dan ketersediaan informasi dan
pengetahuan masih rendah.
Permasalahan yang dihadapi oleh IKM umumnya terdiri dari dua faktor, baik faktor
internal dan eksternal. Faktor internal adalah kegiatan akses pasar dan pemasaran, akses ke
bank kapitalisasi, tata kelola dan manajemen, kualitas sumber daya manusia. Faktor eksternal
yang tidak iklim yang kondusif bisnis, kurangnya infrastruktur, ekonomi biaya tinggi, dampak
dari otonomi daerah, perdagangan bebas, akses terbatas ke informasi. Masalah lain yang
dihadapi IKM adalah kurangnya daya saing, dan ini adalah salah satu dari mereka karena
kurangnya penelitian di bidang IKM. Penyebab dukungan teknologi informasi yang buruk,
karena kurangnya inovasi, akses internet mahal, serta keterbatasan infrastruktur (Santoso et al,
2014; Zuliyati, 2013). Sedangkan hasil penelitian Arfan et al. (2008) mengatakan bahwa faktor-
faktor yang mempengaruhi pengembangan kreativitas industri kerajinan batik adalah SDM
yang tinggi dan teknologi. Hasil studi dari Simatupang (2008) menunjukkan bahwa masih
terdapat beberapa permasalahan di sentra industri batik antara lain rendahnya kreativitas, baik
dari segi desain, efisiensi dan kualitas. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan
kreativitas industri kecil batik pada: (1) variabel SDM kreatif yaitu motivasi, bakat/minat,
komunikasi, dan kompetensi; (2) variabel pekerjaan kreatif yaitu pekerjaan, kepemimpinan,
dan kewirausahaan; (3) variabel konteks organisasi yaitu kinerja perusahaan, kebijakan,
struktur dan budaya organisasi, serta sistem komunikasi; (4) variabel lingkungan yaitu
pemberdayaan sumber daya eksternal, teknologi, persaingan, dan peraturan pemerintah; (5)
variabel inovasi produk yaitu desain, bahan, alat, dan pemanfaatan limbah batik. Secara
keseluruhan, pada semua variabel terdapat faktor-faktor yang mendukung pengembangan
kreativitas (Simatupang, 2008)

27
p-ISSN : 2655-7304
e-ISSN : 6655-8953

II. KAJIAN PUSTAKA


Manajemen pengetahuan sebagai dasar penciptaan pengetahuan tidak hanya berlaku
untuk perusahaan besar tetapi juga untuk UKM (Desouza & Awazu, 2006). Meskipun
penelitian telah mengungkapkan bahwa penciptaan pengetahuan dan sumber daya manusia
masih rendah, tetapi penerapan penciptaan pengetahuan dapat meningkatkan daya saing dan
kinerja UKM (Cerchione et al., 2015). Penciptaan pengetahuan dan penguasaan teknologi pada
UKM berbeda dengan teori penciptaan pengetahuan yang sering dijumpai di perusahaan besar.
Secara teoritis, para ahli biasanya menyarankan bahwa penciptaan pengetahuan dan teknologi
begitu hanya berlaku untuk perusahaan besar; Namun secara empiris aplikasi tersebut banyak
dijumpai di UKM (Rrustemi, 2011). Juga disarankan bahwa teknologi berperan besar dalam
perkembangan UKM (Carr, 2005). Selain itu, Solek-Borowska (2017) berpendapat bahwa
manajemen pengetahuan perlu dilakukan dengan baik dibangun untuk mendukung penciptaan
pengetahuan di UKM. Penelitiannya juga menunjukkan bahwa organisasi UKM itu datar dan
membutuhkan lebih sedikit orang serta penerapan teknologi yang rendahTeknologi informasi
adalah salah satu kunci keberhasilan implementasi KM dan memiliki peranan yang tidak
terbantahkan (Wong, 2005: 95). Teknologi informasi mengubah cara kita melakukan sesuatu
dan menawarkan peluang dan tantangan baru dalam bisnis (Azyabi, 2017; Maghanga, 2017).
Saat ini, teknologi informasi salah satu pilar utama pembangunan manusia. Informasi
Teknologi harus mampu memberikan nilai tambah bagi masyarakat komunitas dan sangat
penting bagi perusahaan non-IT. Teknologi informasi membantu kita dengan informasi
pemrosesan. Ini memfasilitasi penggunaan untuk membuat, mengelola, dan bertukar
informasi.
Organisasi pembelajaran berpengaruh kepada knowledge manajemen, beberapa
menjelaskan bahwa knowledge yang umum dalam perusahaan yang diartikualasikan dengan
jelas dan mudah dipahami hal ini dijelaskan oleh Barna (2002), Cross and Baird (2000),
Davenport et al. (1998), Ginsberg and Kambil (1999), Jennex and Olfman (2000),
Mandviwalla et al. (1998), Sage and Rouse (1999).Berdasarkan beberapa kajian dapat
dipetakan perbedaan dan persamaan dengan penelitian terdahulu, sehingga penelitian yang
dilaksanakan akan memiliki kebaharuan. Adapun penelitian terdahulu sebagai berikut :
Tabel 2
Penelitiaan Terdahulu
No Nama Thn Judul Penelitian Konsep yang Metode Hasil Penelitian Perbedaan dan
Penulis Digunakan Persamaan
1 Nonaka 1991, The knowledge Tacit and explicit Pendekatan yang SECI Process of Perbedaan
1994 creating knowledge digunakan adalah Knowledge Spiral metode
company permodelan (socialization, penelitian,
externalization, varibael yang
combination, and digunakan.
internalization) Persamaannya
bahwa Nonaka
sebagai konsep
awal dalam KM
yang digunakan
dalam penelitian

28
p-ISSN : 2655-7304
e-ISSN : 6655-8953
No Nama Thn Judul Penelitian Konsep yang Metode Hasil Penelitian Perbedaan dan
Penulis Digunakan Persamaan
2 Bhat 2001 Knowledge Tecknologi Pendekatan yang Hasil menunjukan Perbedaan
management as merupakan digunakan bahwa perushaan yang metode,
an interaction media untuk menggunakan menggunaan teknologi persamaannya
between melakukan analisis ekperimen lebih efektif dalam adalah adanya
technologies, transfer mengembangkan unsut teknologi
techniques and pengetahuan pengetahuan dan dalam KM
people. transfer
3 Cerchione 2015 The Spread of Kontigensi faktor Literatur review Adanya penerapan Perbedaan
dan Esposito Knowledge keberhasilan KM kenowledge variabel serta
Management in di Sme, Circital managament dapat pendekatan yang
SMEs: A Faktor serta meningkatkan kinerja digunakan.
Scenario in Kendala bisnis perusahaan Persamaanya
Evolution implementasi mengakaji
KM implementasi

4 Wong and 2005 An empirical KM initiative A survey Hasil penelitian Perbedaan


Elaine study of the instrument menunjukan bahwa metode
Aspinwall important factors comprising 11 ktitikal faktor secara penelitian,
for knowledge- factors and 66 berurutan sebagai varibael yang
management elements was berikutt : digunakan.
adoption in the developed. 1. management Persamaannya
SME sector Through a postal leadership and support; bahwa Nonaka
survey, data were 2. culture; 3. strategy sebagai konsep
sought from SMEs and purpose; 4. awal dalam KM
in the UK. A resources; 5. processes yang digunakan
parallel one was and activities; 6. dalam penelitian
also administered training and education;
to a group of 7. human resource
academics, management; 8.
consultants and information
practitioners in the technology; 9.
KM field in order to motivational aids; 10.
provide a more organisational
holistic view of the infrastructure; and 11.
CSFs. measurement.

5 Choochote 2013 Knowledge IT infrastruktur, Uji Beda SMEs The first and most Perbedaannya
Management KN software yang mengadopsi influential factor is the adalah dari
Strategyfor Tools, Kebijakan KN dan SMEs yang SMEs’ understanding metode
SMEs Perusahaan tidak mengadopsi of the knowledge penelitian,
dalam KM, dan Kowledge management strategy. variabel, sampel.
isue strategis Management The second factor Persamaany
lainnya which most likely had adanya variabel
an effect on the results KM dan IT
of the study was the
state of the economy at
the time of conducting
the study
6 Neeru 2011 Knowledge Penelitian ini Deskriptif Hasil penelitian Perbedaannya
Mundra, Management dilakukan menunjukkan bahwa adalah dari
Karishma (KM) and terhadap pekerja KM dan inovasi yang metode
Gulati and Innovation: di bidang IT pada merupakan salah satu penelitian,
Renu Empirical 15 perusahaan indikator dari orientasi variabel, sampel.
Vashisth Evidences from yang menerapkan kewirausahaan Persamaany
the Indian IT knowledge merupakan hal yang adanya variabel
Sector Achieving management, dan penting untuk KM dan IT
Competitive menggunakan mencapai keunggulan
Advantage prosentase, chart bersaing. KM
Through dan Z test untuk mempengaruhi inovasi
pengujian tetapi tidak
hipotesis. sebaliknya. Inovasi
memberikan cara baru
mengelola knowledge
dengan teknologi
sebagai fasilitator.
Interaksi karyawan

29
p-ISSN : 2655-7304
e-ISSN : 6655-8953
No Nama Thn Judul Penelitian Konsep yang Metode Hasil Penelitian Perbedaan dan
Penulis Digunakan Persamaan
menciptakan
knowledge dan
mempromosikannya.
Perusahaan harus fokus
pada pengembangan
kapabilitas yang
dinamis (dynamics of
capabilities
development).

7 Jeffrey E. 2011 Small Penelitian ini Path Analisis Hasil penelitian Perbedaan
McGee, Independent dilakukan pada menemukan bahwa analisis yang
Leonard G. Retailers: pedagang eceran untuk mencapai digunakan adalah
Love, Lessons from the dalam bidang keunggulan bersaing, analisis jalur
Michael J. Neighborhood obat-obatan, dan retailer harus sedangkan
Rubach Drugstore tidak meneliti mengembangkan peneliti
Sources of variabel sumber berbagai distinctive menggunakan
Competitive daya dan variabel capabilities dengan SEM, perbedaan
Advantage For kapabilitas menciptakan superior industri UKM
distingtif untuk customer service serta perbedaan
mencapai ouput
keunggulan
bersaing
8 Zdenek 2011 Knowledge Fokus kepada Fuzzy method, chi- Hasil menunjukan tidak Perbedaan
Molnar1 , Management as a SDM meliputi square test were ada pengaruh antara analisis
Hai Hang solution for the HR turnover, employed to turnover HR dengan menggunakan
Nguyen2 , shortage of Kemampuan analyze collected produktivitas UKM, model fuzzy
Lubor competent sharing data. Linear sedangkan kemampuan (matematika)
Homolka2 , employees in Discriminant berbagai pengetahuan sedangkan
Roderick J SMEs at the Analysis (LDA) sangat mempengaruhi persamaannya
Macdonald3 developing was also used to teradap produktivitas. adalah adanya
countr classify the classes knowledge
of firms in this sharing sebagai
research. bagian KM
10 Julien Enre- 2003 Competitive Meneliti Menggunakan .Hasil penelitian Perbedaan
Piere & strategy and bagaimana statistik deskriptif menemukan adanya metode
Ramangalah performance of pengaruh untuk hubungan antara penelitian,
y Charles exporting SMEs: Information mendeskripsikan Information search and varibael yang
An empirical search and karakteristik competencies terhadap digunakan.
investigation of competencies sample dan untuk kinerja industri kecil Persamaannya
the impact of terhadap pengujian hipotesis menengah yang bahwa Nonaka
their export keunggulan digunakan PLS melakukan ekspor sebagai konsep
information bersaing sebagai awal dalam KM
search and intervening yang digunakan
competencies. variabel dan dalam penelitian
Meneliti implikasinya
bagaimana terhadap kinerja
pengaruh ekspor.
Information
search and
competencies
11 Zieba and 2014 Knowledge Tujuan Penelitian Perusahaan yang Hasil penelitian Perbedaanya
Zieba Management Mengukur dijadikan sampel menunjukan bahwa terletak pada
Critical Success kritikal faktor2 sebanyak 400 organisasi yang kuat metode
Factor and the KM dan Inovasi perusahaan SMEs dalam kepemimpinan (verifikatif)
Innovation of pada perusahaan KIBS. Untuk dengan didukung oleh sedangan Zieba
KIBS Companies KIBS di mengetahui CSF manajemen yang solid lebih kepada
Polandia. maka digunakan dengan pegawai yang deskriptif.
Adapun konsep Chi-Squared termotivasi lebih Persamaan
theory yang inovatif dibandingkan dimensi yang
digunakan yaitu dengan pesainnya digunakan KM
knowledge hampir sama
creation,
knowledge
sharing, team
workingh,
profesional

30
p-ISSN : 2655-7304
e-ISSN : 6655-8953
No Nama Thn Judul Penelitian Konsep yang Metode Hasil Penelitian Perbedaan dan
Penulis Digunakan Persamaan
development dan
innovation
performance

12 Evangelista, 2010 The Adoption of Tujuan penelitian Metodologi yang Hasil penelitian Perbedaannya
Esposito, Knowledge ini adalah untuk digunakan adalah menunjukan bahwa adalah metode,
Lauro and Management mengukur deskriptif kebutuhan KM sangat persamaannya
Raffa System in Small manfaat menggunakan studi tinggi di SME tetapi adalah mengkaji
Firm penerapan KM di kepustakaan dan masih terbatas pada penerapan KM di
SME yang kuesioner penggunaan ICT yang SMEs
menggunakan terstruktur yang sederhana dan
high-tech dengan telah divalidasi kerjasama team.
menggunakan melalui FGD Penelitian juga
konsep menunjukan bahwa KM
Knowledge berpengaruh terhadap
Management inovasi, manajemen
System operasi dan market
features. Sedangkan
hambatan penerapan
KM adalah masalah
intelectual capital dan
budaya
13 Dudek 2013 Evaluation Of Melakukan Metodologi yang Hasil penelitian Perbedaanya
Knowledge Evaluasi digunakan adalah menunjukan bahwa terletak pada
management in terhadap SMEs metode deskriptif level stage berada pada metode
Small and mengenai dengan level/tahap 4 yaitu (verifikatif)
Medium-Sized penerapan KM. menggunakan Efficient KM. sedangan Dudek
Enterprises Terdapat lima kuesioner dengan Walaupun demikian lebih kepada
tahap konsep sampel 142 SMEs masih terdapat deskriptif.
yang digunakan beberapa bagian KM Persamaannya
untuk yang perlu dimensi yang
mengevaluasi dikembangkan yaitu digunakan KM
yaitu dengan budaya organisasi, hampir sama
tahap 0 Chaotic prosedur, dan
knowledge, tahap knowledge sharing.
1 low awareness
of knowledge,
tahap 2 Moderate
Knowledge,
Tahap 3 Medium
Level of KM,
Tahap 4 Efficient
KM dan tahap 5
Full
Comprehensive
and integrated
KM
14 Alawneh, 2009 The Role of Capture, Studi Literatur Hasil penelitian Perebdaan
Abuali dan Knowledge Creation, dengan pendekatan menunjukan bahwa metode,
almarabeh Management in Cidofication, model 5Cs model 5Cs sangat tepat sedangkan
Enhancing the Communication digunakan untum SME persamaannya
Competitiveness and dan dapat membrikan peneliti
of Small and Capitalization dampak yang sangat menggunakan 4
Medium-Sized (5C.s) besar bagi peningkatan Cs dan Alawneh
Enterprises daya saing 5Cs
(SMEs)
15 Megdadi, 2012 Factors and Konsep yang Menganalisis Hasil penelitian Perbedaanya
Sukkar, benefit of digunakan untuk Sebelas Fktor yang menunjukan kesebelas kalau Magdadi
Hammouri Knowledge mengukur Penting dalam faktor tersebut sangat melakuka
Management Kepentingan Implementasi KM pentng dalam analisis faktor
Practices by Implementasi di SMEs. Dengan penerapan KM sedangkan
SMEs im Irbed KM di SME pendekatan T-Test dibuktikan dengan penelitian ini
District of Jordan terdapat 11 faktor Analysis tingkat signifikansi menguji model
: An Empirical : yaitu kurang dari 0,05. secara verifikatif.
Study Organizational Sedangkan Benefit Persamaannya
Leadership tertinggi dalam menggunakan
Support, peneraan KM adalah variabel

31
p-ISSN : 2655-7304
e-ISSN : 6655-8953
No Nama Thn Judul Penelitian Konsep yang Metode Hasil Penelitian Perbedaan dan
Penulis Digunakan Persamaan
Organizational High standar of kepemimpinan,
Culture, organization teknologi dan LO
Organizational performance dengan
Resources, frequency 32 dan
Information benefit terendah adalah
Technology, it provide business
Human enterprises
Resources
Management,
Strategy and
Purposes,
Motivational
Aids, Process and
Activities,
Trainning and
Education,
Organizational
Infrastructure
dan
Measurement.
16 Valkokari 2007 Knowledge Organizational Literatur Studi Hasil penelitian Perbedaan dari
dan Helander management in Learning dan menunjukan bahwa segi metode
different types of Technology Bsed strategi KM SMEs penelitian, dan
strategic SME ditunjukan oleh strategi variabel
networks pembelajaran dan penelitian.
teknologi Persamaannya
terdapat unsur
knowledge
sharing sebagai
basic dari
technologi
maupun LO
17 Salojärvi 2004 Knowledge Konsep yang Studi survei 180 Hasil meninjukan Perbedaanya
Management and digunakan SME, dengan skala cluster terhadap SMEs penelitian ini
Growth in pertumbuhan, likert memetakan berdasarkan variabel mengelompokan
Finnish SMEs ITdaya saing, SMEs (cluster) ke yang digunakan serta UKM, kemudian
ketertarikan KM, dalam gambar posisi pertumbuhan variabel yang
customer service pertumbuhan tinggi atau rendah berbeda.
personal, Human SMEs serta posisi Persamaannya
Capital SMEs ada unsur IT yang
digunakan
18 Nunes et al 2006 Knowledge Proses Tacit and Pendekatan Hasil menunjukan Perbedaan
management explicit kualitatif (case bahwa penggunaan KM metodelogi.
issues in knowledge study) dapat meningkatkan Sedangkan
knowledge- daya saing. Oleh karena persamaannya
intensive SMEs itu penerapan KM adalah konsep
sangat diperlukan knowledge
management
yang digunakan
19 Kevin C. 2006 Knowledge The dominance Pendekatan Hasil menunjukan Perbedaan
Desouza and management at of socialization in deskrptif dengan bahwa pengelolaan KM metode yang
Yukika SMEs: five the SECI cycle, kuesioner terhadap di SMEs berbeda digunakan serta
Awazu peculiarities Common 25 SMEs dengan implementasi perbedaan
knowledge, KM di perusahaan besar varibael,
Knowledge loss: persamaannya
a problem, mengakaji
Exploitation of penerapan KM di
external sources UKM
of knowledge,
People centered
knowledge
management –
technology in the
background
20 Rahmatollah 2010 Explanation of Kosnep yang Pendekatan Hasil menunjukan Perbedaannya
Gholipour 1 , knowledge digunakan adalah kuantitatif bahwa teknologi, adalah variabel
Gholamreza management struktur, strukturm people dan yang digunakan

32
p-ISSN : 2655-7304
e-ISSN : 6655-8953
No Nama Thn Judul Penelitian Konsep yang Metode Hasil Penelitian Perbedaan dan
Penulis Digunakan Persamaan
Jandaghi 1 * enabler as a latent teknologi, poeple budaya sangat serta model
and Seyed variable: A case dan budaya berpengaruh secara penelitian
Ali Akbar study of SMEs in simultan maupun persamaannya
Hosseinzade Iran parsial terhadap KM di menggunakan
h2 SMEs yang paling besar alat SEM serta
secara parsial adalah terdapat variabel
pengaruh dari teknologi yang sama yaitu
dan orang teknologi dan
struktur
organisasi

III. METODE
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan yang diambil dari
sumber sumber jurnal, buku referensu serta data pendukung. Sumber pustaka tersebut
kemudian di olah melalui table, deskripsi, serta dengan mengaitkan antar sumber referensi yang
ada. Adapun sumber kepustakaan focus kepada 3 aspek yaitu knowledge management, inovasi
dan daya saing serta konseptual faktor yang mempengaruhi daya saing.

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


1. Pengaruh Teknologi Terhadap Knowledge Management
Adopsi teknologi adalah sangat dibutuhkan untuk mendukung kinerja dan daya saing
UKM. Penggunaan informasi Teknologi memegang peranan yang sangat besar, apalagi jika
didukung oleh kebijakan pemerintah yang mendukung sektor teknologi (Raf, 2000). Cerchione
et al. (2015) menyatakan bahwa penggunaan TI memberikan dukungan untuk strategi
manajemen berkaitan dengan aspek komunikasi, akses informasi, pengambilan keputusan,
manajemen data dan manajemen pengetahuan dalam suatu organisasi. TI bisa menjadi
kekuatan strategis dan alat organisasi yang menguntungkan aspek promosi dan daya saing
(Carr, 2005). ITU membantu organisasi bisnis mengurangi biaya dan meningkatkan
kemampuan mereka untuk berkoordinasi dengan pihak luar. Di era ekonomi berbasis
pengetahuan saat ini, penting bagi UKM untuk mengadopsi TI karena memungkinkan mereka
untuk memberikan layanan yang lebih baik dan kompetitif (Apulu & Latham, 2011).
Kewirausahaan tidak berlaku hanya untuk perusahaan besar tapi juga UKM. Kewirausahaan
adalah perilaku yang didasarkan pada konsep dan gagasan Setiap orang yang berani membuat
keputusan berani dan secara aktif siap menghadapi masalah mampu melakukannya menjadi
seorang pengusaha (Drucker, 1985).

2. Pengaruh Teknologi Terhadap Inovasi


Adanya teknologi melalui pemanfaatkan ICT dapat memberikan dampak yang
signifikan terhadap asimilasi dari sebuah Inovasi, (Kenneth L Kraemer, Xu 2006) dan
(Abrahamson 1991). Teknologi dikelola dengan baik dapat meningkatkan inovasi di
UKM/SMEs dalam persaungan (de Vrande et al , 2009), Koruna (2004).

3. Pengaruh Teknologi Terhadap Daya Saing


Penerapan teknologi yang tepat serta pemanfaatan software dan hardware dapat
memberikan manfaat bagi SMEs dalam peningkatan daya saing yang akhirnya dapat
meningkatkan kinerja perusahaan dan pertumbuhan ekonomi (Sigh et al, 2008), Blackwell, P.,
Shehab, E.M. and Kay, J.M. (2006). Teknologi yang dibangun oleh riset dan pengembangan

33
p-ISSN : 2655-7304
e-ISSN : 6655-8953

yang kuat akan menompang terhadap kemampuan perusahaan kecil dan menengah dalam
persaingan industri di UK (Hoffman et al, 1998), (Calori, 1990)

4. Pengaruh Organisasi Pembelajar Terhadap Knowledge Management


Organisasi pembelajaran berpengaruh kepada knowledge manajemen, beberapa
menjelaskan bahwa knowledge yang umum dalam perusahaan yang diartikualasikan dengan
jelas dan mudah dipahami hal ini dijelaskan oleh Barna (2002), Cross and Baird (2000),
Davenport et al. (1998), Ginsberg and Kambil (1999), Jennex and Olfman (2000),
Mandviwalla et al. (1998), Sage and Rouse (1999)
Penelitian yang dilakukan oleh Aydin dan Ceylan (2009) menunjukkan bahwa
kapasitas Organizational Learning dapat menjelaskan 65% total variance dari variabel
Organizational Effectiveness. Tiwana (2004) dalam Zeng, et al. (2009) menyatakan bahwa
integrasi pengetahuan dapat menyebabkan efektivitas pengembangan produk, mengurangi
kepadatan cacat, garansi menurunkan cacat, dan meningkatkan efisiensi. Chang dan Lee
(2007:1563) menegaskan pentingnya membangun organisasi pembelajaran.
Organisasiorganisasi bisnis mulai menyadari fakta bahwa pengetahuan akan menjadi
sumberdaya utama bagi organisasi bisnis dalam membangun kompetensi intinya. Organisasi-
organisasi ini juga mulai menggunakan prinsipprinsip inti dalam organisasi pembelajar dengan
memberikan perhatian pada pengakumulasian pengetahuan dan sikap pembelajar untuk
meningkatkan kemampuan organisasi untuk bertumbuh dan berinovasi.

5. Pengaruh LO terhadap Daya Saing


Sistem keterbukaan dan Komitmen manajemen dalam organisasi akan membentuk
daya saing SMEs (Ismail, 2013), Hal tersebut merupakan bagian dari kepercayaan internal
oragnisasi (Thorgren, S., & Wincent, J., 2011) yang dapat membentuk kepercayaan sehingga
berdampak pada daya saing. Hal tersebut menurut (Herath dan Mahmood, 2013) merupakan
bagian dari strategi organisasi dengan intrumen LO untuk mendukung terhadap daya saing
SMEs.

6. Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Knowledge Management


Hasanali (2002) mengidentifikasi beberapa faktor penentu keberhasilan implementasi
manajemen pengetahuan pada sebuah organisasi yaitu kepemimpinan. Perhatian
pimpinan/manajer adalah pada implikasi manajemen perubahan yang terkait dengan
kemampuan untuk meyakinkan dan mempengaruhi orang-orang untuk meyakinkan unit bisnis
yang ada untuk berbagi pengetahuan dengan unit bisnis yang lain, khususnya apabila setiap
unit bisnis tersebut memiliki tanggung jawab untuk menghasilkan laba, Singh (2008),
Crawford (2009) Kepemimpinan transformasional berperan sebagai agen perubahan dalam
penerapan knowledge manajemen (Alavi dan Liender, 1999) dan (Crawford, 2004:3)

7. Pengaruh Knowledge Management Terhadap Inovasi


Kaya et al. (2013) yang berjudul “The Impact of HRM Capabilities on Innovation
Mediated by Knowledge Management Capability“ menunjukan bahwa kemampuan
manajemensumber daya manusia (HRM) berhubunganpositif dengan kemampuan knowledge
management (KM) yang berubah menjadi inovasi. Program-program knowledge management
biasanya terkait dengan tujuan organisasi dan diarahkan untuk meraih hasil spesifik, seperti
berbagi kecerdasan, meningkatkan kinerja, meningkatkan keunggulan kompetitif, atau
mendorong inovasi pada arah yang lebih tinggi seperti dikemukakan oleh Nonaka dan
Takeuchi (1995), Al Ansari (2013), Samuel (2013), Reguia (2008). Knowledge Managament

34
p-ISSN : 2655-7304
e-ISSN : 6655-8953

dengan representasi akusisi dan diseminasi dapat berpengaruh terhadap innovasi (Darroch,
2005).

8. Pengaruh Inovasi Terhadap Daya Saing


Modal manusia dan riset kreatif menurut Zemplinerová (2010) dan Autant Bernard
(2001) dianggap sebagai faktor penentu yang paling penting dari inovasi . Adair ( 2004)
menyatakanbahwa setiap organisasi yang inovatif harus memiliki seember ide . Menurut
Košturiak &Chal (2008 ) , Skarzynski & Gibson (2008 ) , Tidd , Bessant & Pavitt ( 2007)
proses inovatif dapat dibagi menjadi dua bagian penting . Salah satu bagian inventif - terkait
dengan generasidari ide asli , pikir atau konsep - dan yang kedua inovatif , di mana penemuan
diimplemtasikan dan menjadi daya saing, (Ismail et al, 2009)

Teknologi

Kepemimpinan

Knowledge
Management Inovasi Daya Saing
Stuktur
Organisasi

Organisasi
Pembelajar

Gambar
Paradigma Model yang Ditawarkan

V. KESIMPULAN

Berdasarkan hubungan konseptual, maka dapat disimpulkan hubungan antar variabel


secara teori sebagai berikut
1. Kepemimpinan, teknologi, organisasi dan organisasi pembelajaran secara simultan dan
parsial berpengaruh terhadap Knowledge Management
2. Kepemimpinan, teknologi, organisasi dan organisasi pembelajaran mempunyai
Hubungan antar Variabel.
3. Kepemimpinan, teknologi, organisasi dan organisasi pembelajaran berpengaruh secara
simultan dan parsial terhadap Inovasi.
4. Knowledge management berpengaruh terhadap Inovasi
5. Inovasi berpengaruh terhadap daya saing
6. Knowledge management berpegaruh secara simultan dan parsial melalui Inovasi
terhadap Daya saing
7. Knowledge management berpegaruh secara simultan dan parsial melalui Inovasi
terhadap Daya saing
Oleh karena itu berdasarkan kajian teori sangat penting bagi IKM Batik untuk menerapkan
manajemen pengetahuan, Orientasi kewirausahaan serta intelectual capital guna

35
p-ISSN : 2655-7304
e-ISSN : 6655-8953

menumbuhkan organisasi pembelajar serta inovasi yang berdampak kepada peningkatan daya
saing IKM. Dalam kondisi demikian IKM Batik dituntut untuk meningkatkan produksi, nilai
ekspor, serta menyerap tenaga kerja
VI. DAFTAR PUSTAKA

Abrahamson, E. (1991). Managerial fads and fashions: The diffusion and rejection of
innovations. Acad. Management Rev. 16(3) 586–612.
Akamavi, N., and Kimble, C. (2005), Knowledge Sharing and Computer Supported
CollaborativeWork: The Role of Organizational Culture and Trust, the University of York,
Heslington,England
Alavi, M. & Leidner, D. (2001). Knowledge Management and Knowledge Management
Systems: Conception Foundations and Research issues. MIS Quarterly. 25(1): 107-136.

Alex M., (1998) Strategic Management, third edition, USA : Irwin McGraw-Hill, international
edition.
Al-Mutawah, K.; Lee, V.; Cheung, Y. (2009) A new multi-agent system framework for tacit
knowledge management in manufacturing supply chains. J. Intell. Manuf., 20, 593–610. 2.
Barney, J. B. (1991). Firm resources and sustained competitive advantage. Journal of
Management, 17(1), 99-120

Bhat (2001) "Knowledge management in organizations: examining the interaction between


technologies, techniques, and people", Journal of Knowledge Management, Vol. 5 Iss: 1, pp.68
- 75
Blackwell, P., Shehab, E.M. and Kay, J.M. (2006), “An effective decision-support framework
for implementing enterprise information systems within SMEs”, International Journal of
Production Research, Vol. 44 No. 17, pp. 3533-52
Carneiro (2000) How does knowledge management influence innovation and competitiveness.
Journal of Knowledge Management Volume 4 . Number 2 . 2000 . pp. 87-98
Cerchione (2015). The Spread of Knowledge Management in SMEs: A Scenario in Evolution ,
Sustainability 2015, 7, 10210-10232
Choochote, K. ; Nurse, R. (2012). A Simple Knowledge Management Strategy Model for
SMEs in Developing Countries.World Academy of Science, Engineering and Technology,
International Science Index. Vol.64, 6(4), 159 - 163.
Davenport, T.H. & Prusak, L. (1988), Working knowledge how organizations manage what
they know. Boston, MA: Harvard Business School Press.
Darroch (2010) Knowledge management, innovation and firm performance, Emerald Group
Publishing vol. 9 no. 3, pp. 101-115,
Dess, G.G., G.T. Lumpkin, dan J.G. Covin, 1997, “Entrepreneurial Strategy Making and Firm
Performance: Test of Contingency and Configurational Models”, Strategic Management
Journal, Vol.18, No. 9, p. 677 – 695

36
p-ISSN : 2655-7304
e-ISSN : 6655-8953

Desouza C.K. & Awazu,Y. (2006), “Knowledge management at SMEs: five


peculiarities”, Journal of Knowledge Management, Vol. 10, No. 1, pp. 32-43.
Drucker, F. Peter (1985): Innovation and Entrepreneurship, Practice and Principles. Harper
& Row Publisher, New York.

Dyer, J.H.; Hatch, N.W. (2006) Relation-specific capabilities and barriers to knowledge
transfers: Creating advantage through network relationships. Strateg. Manag. J. 27, 701–719.
3. Esper, T.L.;
Dudek (2013). Evaluation Of Knowledge Management In Small And Medium-Sized
Enterprises. Polish Journal Of Management Studies vol 6 pp 168-174
Ellinger, A.E.; Stank, T.P.; Flint, D.J.; Moon, M(2010) . Demand and supply integration: A
conceptual framework of value creation through knowledge management. J. Acad. Market. Sci.
vol 38, 5–18
Evangelista P., Esposito E., Lauro V., Raffa M. (2010) “The adoption of knowledge
management systems in small firms“, Electronic Journal of knowledge Management, Special
Issue ECKM 2009, Vol. 8, Issue 1, pp.33-42

Hamel, Gary & C.K Prahalad, 1994.Competing for the Future, USA : Harvard Bussiness
School Press.

Hill Charles W.L. & Jones R.Garret (2009) , Strategic Management Theory An
Integrated`Approach

Ismail et al (2010) Role of Innovation in SMEs Performance: A Case of Malaysian SMEs,


Mathematical Methods in Engineering and Economics, pp 256-262
Julien, Ramangalah (2003). Competitive Strategy and Performance of Exporting SMEs: An
Empirical Investigation of the Impact of Their Export Information Search and Competencies.
Entrepreneurship: Theory and Practice 27(3):227 - 245
Kör (2013) The Relationship between Knowledge Management and Innovation International
Journal of Business and Social Science Vol. 4 No. 4
Kenneth et al (2006)The Process of Innovation Assimilation by Firms in Different Countries:
A Technology Diffusion Perspective on E-Business Management Science Vol. 52, No. 10,
October 2006, pp. 1557–1576
Koruna, S., (2004). External technology commercialization-policy guidelines. International
Journal of Technology Management 27 (2/3), 241–254
Kevin C. D. & Awazu,Y. (2006), “Knowledge management at SMEs: five
peculiarities”, Journal of Knowledge Management, Vol. 10, No. 1, pp. 32-43.
MacKinnon, D., Cumbers, A. & Chapman, K. (2002), “Learning, innovation and regional
development: a critical appraisal of recent debates”, Progress in Human Geography, Vol. 26,
No. 3, pp. 293-311.

37
p-ISSN : 2655-7304
e-ISSN : 6655-8953

Mundra, Neeru, Gulati, Karishma, Vashisth, Renu. (2011) Achieving Competitive Advantage
through Knowledge Management and Innovation: Empirical Evidences from the Indian It
Sector. The iup Journal of Knowledge Management, , vol. 9, no. 2, p. 7-26.
Meilhamil (2012). Switzerland Knowledge Management a way to gain a competitive advantage
in firms, Hournal of International Letters of Social and Humanistic Sciences Vol. 14, pp 80-91
Megdadi, Ahmad S.M. Al-Sukkar, & Mohammed A.J. Hammouri. (2012). Factors and benefits
of knowledge management practices by SMEs in Irbed district of Jordan: An empirical
study. International Journal of Business and Social Science,3(16), 325-331.
Nonaka, I. (1991). The Knowledge-Creating Company. Harvard Business Review, November-
December: 96 – 104
Nonaka, I. (1994). A Dynamic Theory of Organisational Knowledge Creation. Organization
Science, 5, (1): 14 – 37
Nunes, M.B., Annansingh, F. & Eaglestone, B. (2006), “Knowledge management issues in
knowledge-intensive SMEs”, Journal of Documentation, Vol. 62, No.1, pp. 101-119.
Porter Michael E (2008), Lima Kekuatan itu Bentuk Strategi, Bisnis Harvard Review, January

Prusak, L. and Weiss, L. (2007). Knowledge in organizational settings: how organizations


generate, disseminate, and use knowledge for their competitive advantage. In Ichijo, K. and
Nonaka, I. (Eds). Knowledge Creation and Management: new challenges for
managers. Oxford: OxfordUniversity Press.

Robbins, Stephen P. (2006). Perilaku Organisasi. Edisi kesepuluh. Jakarta: PT Indeks


Kelompok Gramedia

Rodríguez et al (2013) Knowledge Management and the Effectiveness of Innovation


Outcomes: The Role of Cultural Barriers Antonio 22-23

Setyo Hari Wijanto, 2008, Structural Equation Modeling dengan Lisrel 8.8 – Konsep dan
Tutorial, Graha Ilmu, Yogyakarta

Sparrow, J. (2001) “Knowledge Management in Small Firms”, Knowledge and Process


Management, Vol. 8, No 1, pp 3–16.

Sveiby, K. (1997) The New Organizational Wealth: Managing and Measuring Knowledge-
Based Assets, Berret Koehler, San Francisco

Tan, N. L. (2011). Knowledge management acceptance: Success factors amongst small and
medium-size enterprises. American Journal of Economics and Business Administration, 3(1),
73-80.
Tasmin et al (2010) Factors Influencing Knowledge Management Practices among Multimedia
Super Corridor (MSC) organizations, BIMA Publishing Communications , pp 90-100

38
p-ISSN : 2655-7304
e-ISSN : 6655-8953

Tjakraatmadja, JH dan Lantu DC. (2006), Knowledge Management dalam Konteks dan
Organisasi Pembelajar. Bandung : ITB.

Thorgren, S., & Wincent, J. (2011). Interorganizational trust: Origins, dysfunctions and
regulation of rigidities. [Review]. British Journal of Management, 22(1), 21–41

Tobing L. P, (2007) Knowledge Management : Konsep, Arsitektur dan Implementasi,


Yogyakarta : Graha Ilmu.

Toffler, A. (1980). The Third Wave: The Post Industrial Society, scientific-technological
revolution, pp. 193-195.

Wheelen and Hunger, 2002, Management Stategic, Andi Offset Yogayakarta.

Wheelen, To, Hunger, David, 2010 ; Strategic management, Concept and Cases

Wigg, K. (1999). Knowledge management: An emerging discipline rooted in a long history. In


C. Despres& D. Chauvel (Eds.), Knowledge horizons: The present and the promise of
knowledge management.New York, NY: Butterworth-Heinemann

Wiklund, J., &Shepherd, D. (2003). Knowledge-Based Resources, Entrepreneurial Orientation,


and the Performance of small and medium-sized businesses. Strategic Management Journal,
24, 1307–1314.

William (2009) Knowledge Management and Organizational Learning Annuals of Information


Systems 4.

Wong, K.Y, Aspinwall, E. (2004) Knowledge management implementation frameworks: a


review, Knowledge and Process Management, 11(2), 93-104.

---------------, (2005) Critical success factors for implementing knowledge management in


smalland medium enterprises, Industrial Management & Data Systems, 105:3, pp. 261-279

Zack, M.H. (2002, April). A Strategic Pretext for Knowledge Management. Paper
presented at The Third European Conference on Organizational Knowledge, Learning and 38
Capabilities OKLC 2002. Athens, Greece.

Zieba, Zieba (2014) Knowledge Management Critical Success Factors and the Innovativeness
of KIBS Companies, Inzinerine Ekonomika-Engineering Economics, 2014, 25(4), 458–465

39

You might also like