Jurnal Penelitian Tahun 2015
Jurnal Penelitian Tahun 2015
Jurnal Penelitian Tahun 2015
Naskah Publikasi
DI AJUKAN OLEH
HAMZAH
1111308240129
SI KESEHATAN MASYARAKAT
TAHUN 2015
LEMBAR PERSETUJUAN
STUDI EKSPERIMEN TENTANG EFEKTIFITAS TAWAS DAN POLY
ALUMINIUM CHLORIDE TERHADAP PERUBAHAN KUALITAS AIR (pH
dan TSS) DI KECAMATAN LOA JANAN ILIR SAMARINDA
KALIMANTAN TIMUR
Naskah Publikasi
DI SUSUN OLEH :
HAMZAH
1111308240129
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Koordinator Mata Ajar Skripsi
Naskah Publikasi
DI SUSUN OLEH :
HAMZAH
1111308240129
Mengetahui,
Ketua
Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat
ABSTRACT
1 2 3
Hamzah , Ghozali M.H , Ainur Rahman,
Background : Water is a media environment that can not be separated from the man in
her life. But as technology develops water pollution to the environment occurs on a large
scale that cause water quality decreases, unhealthy because polluted various pollutants
(Soemirat,2011).
Objective : This study aimed to determine the effectiveness of the use of alum and
PAC to changes in water quality in Loa Janan Ilir, Samarinda in 2015. This study was
conducted in March 2015. The sample consisted of 12 water sample points. Data were
collected using observations to record the results of measurements of water quality and
laboritorium tool for measuring the quality of water in thoroughly. The design of this study was
quantitative with ekperiment approach to true, how sampling is a systematic random
sampling.
Results : The results of the statistical test of Kruskal Wallis test three groups of
samples obtained that there is a difference signifikatn water quality before and after treatment
for Ph and TSS at pH significance before treatment After treatment 0.010 0607. while for the
significance of the TSS before treatment after treatment 0.001 0.010 less than the value of α
=0:05.
Suggestions : 1. To every people should use the PAC as coagulant addition to saving
water purifier is also more effective in reducing turbidity and pH menstabikan water. 2. to taps
1
and water treatment agencies other wo ods that use the PAC in water treatment as well as
observing the appropriate dose in granting coagulant.
1
Public Health Studies Program of STIKES Muhammadiyah Samarinda
i
Studi Eksperimen Efektifitas Tawas Dan Poly Aluminium Chloride Terhadap
Perubahan Kualitas Air (Ph Dan Tss ) Di Kecamatan Loa Janan Ilir Samarinda
Kalimantan Timur
Tahun 2015
INTISARI
1 2 3
Hamzah , Ghozali M.H , Ainur Rahman,
Latar Belakang : Air merupakan media lingkungan yang tidak dapat dipisahkan dari
manusia dalam kehidupannya. Namun seiring perkembangan teknologi pencemaran
terhadap lingkungan air terjadi secara besar-besaran yang menyebabkan kualitas air
semakin menurun, tidak sehat karena tercemar berbagai bahan polutan (Soemirat, 2011).
Hasil Penelitian : Hasil uji statistic Kruskal Wallis Test tiga kelompok sampel
diperoleh bahwa ada perbedaan signifikatn kualitas air sebelum dan sesudah perlakuan
untuk Ph dan TSS dengan signifikansi pH sebelum perlakuan 0.607 Sesudah perlakuan
0.010. sedangkan untuk signifikansi TSS sebelum perlakuan 0.010 sesudah perlakuan 0.001
lebih kecil dari Nilai α = 0.05.
Kata Kunci : Efektifitas, Koagulan Tawas ( Aluminium Sulfat) dan PAC (Polyaluminium
Chloride)
2
2
Program Studi Kesehatan Masyarakat STIKES Muhammadiyah Samarinda
ii
1
penjerih air juga digunakan dalam aliran sungai. Untuk itu penulis melakukan
menjaga tingkat kejernihan air kolam penelitian yang berkaitan Efektifitas
renang, seiring perkembangan IPTEK Tawas dan PAC Terhadap Kualitas Air.
yang menuntut serba mudah, cepat,
efektif dan ekonomis penggunaan Poly TUJUAN PENELITIAN
Aluminium clorida (PAC) diharapkan
dapat menggantikan koagulan alum Tujuan penelitian adalah sebagai berikut
(tawas) yang tentunya dengan penelitian 1. Analisis univariat pre– posttest tawas dan
dan uji percobaan dalam penggunaannya PAC
(Cahyana, 2012). a. Mengukur parameter kualitas air (pH
PAC sebagai koagulan penjernih air dan TSS) sebelum dan sesudah
masih sangat sedikit kita temukan diberikan tawas.
dikalangan masyarakat terutama b. Mengukur parameter kualitas air (pH
penjernih air minum, padahal PAC dan TSS) sebelum dan sesudah
memiliki kecepatan yang baik dalam diberikan PAC.
membentuk flok akibat partikel penyebab 2. Analisis Bivariat
kekeruhan air dan dosis yang berlebihan a. Mengetahui perubahan kualitas air
tidak mempengaruhi tingkat kekeruhan air (pH dan TSS) Sebelum dan sesudah
berbeda halnya dengan tawas yang jika diberikan tawas
penggunaan dosisnya berlebih maka air b. Mengetahui perubahan kualitas air
akan semakin keruh (Raharjo, 2011). (pH dan TSS) Sebelum dan sesudah
Namun penggunaan koagulan tawas diberikan PAC.
pada air tidak hanya untuk penjernih air, c. Mengetahui perbedaan perubahan
banyak masyarakat menggunakan kualitas air (pH dan TSS) Pada
koagulan untuk merendam ikan agar ikan tawas dan PAC
yang dihasilkan lebih kenyal dan putih,
selain itu tawas juga digunakan untuk METODOLOGI PENELITIAN
pengolahan manisan lidah buaya,
campuran pembuatan bihun agar tidak Penelitian ini merupakan penelitian
rapuh dan menghitamkan kacang hijau eksperiment murni (true eksperiment)
pengisi bakpao. Terlebih lagi sering dengan rancangan secara Acak dengan
dilakukan oleh banyak orang adalah Tes Awal dan Tes Akhir dengan
mencampurkan koagulan kedalam air Kelompok Kontrol (The Randomized
tanpa takaran semestinya, hanya Pretest - Posttest Control Goup Design).
mengandalkan prinsip semakin banyak Rancangan ini merupakan rancangan
koagulan yang dicampurkan maka akan paling efektif dan terkuat dalam
semakin jernih (Oktania, 2005). mengontrol ancaman-ancaman terhadap
penggunaan koagulan yang marak validitas. Rancangan ini melengkapi
digunakan oleh masyarakat belum sesuai kelompok kontrol maupun pengukuran
sehingga muncul persoalan dimasyarakat. perubahan, tetapi juga menyertakan tes
Air yang dihasilkan oleh koagulan bisa awal untuk menilai perbedaan antara dua
mengandung kromium dan merkuri yang kelompok. Rancangan ini dapat
berasal air bahan bakunya, bauksit. digambarkan sebagai berikut.
Keduanya termasuk zat berbahaya
sehingga perlu dilakukan pengujian Sumber data dalam Penelitian ini
mengenai dosis yang tepat dalam berdasarkan hasil uji laboritorium tiga
menggunakan koagulan (Cahyana, 2012) kelompok sampel.
Berdasarkan uraian tersebut di atas
maka perlu dilakukan pengujian
penggunaan koagulan dengan berbagai
dosis untuk melihat kualitas air daerah
3
Tabel 4.4
Hasil Ukur (Postest Tawas) Tabel 4.5
Hasil Ukur (Postest PAC)
Konsentrasi No. Konsentrasi pH TSS
No. pH TSS
20 % (100 Sampel 20 % (100 Ml) PAC pac
Sampel Tawas tawas
Ml)
1 0.02 ml 6.32 7.32
1 12 ml 3.31 18.09
l2 0.02 ml 5.32 10.04
2 12 ml 3.05 21.83 3 0.02 ml 5.27 6.09
3 12 ml 2.67 10.04 4 0.02 ml 5.23 8.04
4 12 ml 2.54 24.28 5 0.02 ml 4.61 13.06
5 12 ml 2.5 17.5 6 0.02 ml 4.32 7.21
6 12 ml 2.54 27.82 7 0.02 ml 4.0 8.17
7 12 ml 3.06 14.62 8 0.02 ml 4.32 9.15
8 12 ml 3.0 12.05 9 0.02 ml 4.23 7.5
9 12 ml 2.93 21.01
10 0.02 ml 5.85 8.32
10 12 ml 2.64 11.91
11 0.02 ml 5.64 6.07
11 12 ml 2.78 11.06
12 0.02 ml 5.81 7.95
12 12 ml 2.6 9.8
Jumlah - 60.92 98.92
Jumlah - 33.62 200.01
- 2.8017 16.667 - 5.0767 8.2433
Selain kondisi tersebut menurut peneliti Pada reaksi diatas terjadi reaksi garam
tingginya jumlah zat tersuspensi disungai yaitu reaksi antara asam kuat dengan
loa janan ilir sangat dipengaruhi oleh basa lemah sehingga akan terurai dalam
aktivitas tambang batu bara, perusahaan air. Reaksi tersebut menyebabkan ph air
kayu lapis dan aktivitas rumah tangga akan menjadi semakin asam sehingga
yang sudah lama terjadi sehingga tidak untuk menstabilkan ph air diperlukan
terjadi proses fotosintesis didalam air reaksi pengenceran dengan penambahan
yang berakibat pada rendahnya pasokan ostiksoda (NaOH), reaksinya sebagai
oksigen terhadap biota air. berikut :
untuk menggunakan waktu tunggu yang menurunkan jumlah TSS yang lebih baik
lebih lama sehingga hasil yang diperoleh dibandingkan dengan tawas, ini terlihat
jauh lebih baik. dari percobaan yang telah dilakukan.
c. Kualitas Air (pH) Setelah Diberikan Hasil penelitian ini didukung pula
PAC dengan penelitian sebelumnya yaitu TSS
Berdasarkan hasil penelitian awal sungai ciliwung 98,05 NTU turun
didapatkan rata-rata kualitas air pH jauh menjadi 6.03 NTU. Jauhnya
setelah diberikan kelompok PAC perbedaan TSS sebelum dan setelah
dengan konsentrasi yang sama perlakuan disebabkan karena proses
dengan tawas yaitu 20% dan dengan pembentukan flok pada air lebih besar
dosis 0.02 adalah 5.0767. ini dibandingkan pada tawas sehingga
menunjukkan sifat air masih asam, penurunan zat tersuspensi lebih cepat,
namun tidak berbeda secara selain itu, dari segi pemakain dan biaya
signifikan dari pH air sebelum dan PAC lebih hemat dan efisien (Sugiarto,
sesudah perlakuan, ini disebabkan 2007).
PAC memiliki kemampuan menjaga
pH air ketika dicampurkan. pH air Menurut peneliti hasil yang didapatkan
setelah diberikan PAC belum sesuai jauh lebih baik dibandingkan dengan hasil
dengan baku mutu yang ditentukan perlakuan oleh tawas, terlebih lagi biaya
sehingga untuk menetralkan dan pemakain PAC lebih hemat dan
diperlukan penambahan basa berupa efisien sehingga peneliti
Natrium hidroksida. merekomendasikan untuk menggunakan
Hasil penelitian ini sesuai dengan PAC dalam menggunakan koagulan
penelitian terdahulu, menurut penjernih air.
(Sugiarto, 2007) yaitu pH air sebelum
diberikan 7.06 menjadi 7. 099. air e. Kualitas Air (pH) Kelompok Control
yang telah diberikan PAC mampu
menghasilkan range pH yang relative Berdasarkan hasil penelitian
sama atau lebih luas. Menurut peneliti didapatkan rata-rata kualitas air pH
hasil yang diperoleh dari perlakuan kelompok kontrol dengan adalah 5.6767.
PAC lebih baik dalam hal biaya, ini menunjukkan sifat air masih asam,
waktu dan dosis dibanding dengan namun tidak berbeda secara significant
hasil pH setelah diberikan perlakuan dari pH air sebelum dan sesudah
tawas sehingga peneliti lebih perlakuan, ini disebabkan karena tidak
merekomendasikan untuk terjadi reaksi kimia pada air. pH air
mengunakan PAC. setelah diberikan control belum sesuai
d. Kualitas Air (Tss) Setelah Diberikan dengan baku mutu yang ditentukan
PAC sehingga untuk menetralkan diperlukan
Berdasarkan hasil penelitian penambahan basa berupa Natrium
didapatkan rata-rata TSS setelah hidroksida.
diberikan PAC dengan dengan
f. Kualitas Air (Tss) Kelompok Control
konsentrasi 20% dan dosis 0.02 ml
adalah 8.2433 NTU Ini menunjukkan Berdasarkan hasil penelitian
bahwa zat solid tersuspensi dalam air didapatkan rata-rata TSS setelah
turun dari sebelum diberi perlakuan diberikan tawas adalah 95.9150 NTU Ini
berupa tawas sehingga TSS yang menunjukkan bahwa zat solid tersuspensi
dihasilkan telah memenuhi standar baku dalam hampir sama sekali tidak memiliki
mutu berdasar PP. No. 82 tahun 2001. perubahan, hal ini disebabkan tidak ada
Dari hasil tersebut diperoleh analisis penambahan zat penjernih air.
bahwa pemberian PAC dapat
10
unsur dasar yang ada pada masing- dosis optimum tawas 12 ml dan PAC 0.02
masing zat koagulan, tawas relative ml.
murah dan terjangkau serta dikenal luas
oleh masyarakat sedangkan PAC lebih
hemat dalam penggunaan dosis dan
biaya.