Penurunan Stres Pengasuhan Orang Tua Dan Disfungsi

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 21

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/313257149

PENURUNAN STRES PENGASUHAN ORANG TUA DAN DISFUNGSI INTERAKSI


ORANG TUA-ANAK MELALUI PENDIDIKAN PENGASUHAN VERSI
PENDEKATAN SPIRITUAL (PP-VPS)

Article · June 2013


DOI: 10.20885/intervensipsikologi.vol5.iss1.art7

CITATIONS READS

5 2,228

2 authors:

Irwan Nuryana Kurniawan Qurotul Uyun


Universitas Islam Indonesia Universitas Islam Indonesia
39 PUBLICATIONS   82 CITATIONS    28 PUBLICATIONS   129 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Indonesian Work Engagement View project

Premarital Education Project View project

All content following this page was uploaded by Qurotul Uyun on 07 February 2017.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


PENURUNAN STRES PENGASUHAN ORANG TUA DAN DISFUNGSI INTERAKSI
ORANG TUA-ANAK MELALUI PENDIDIKAN PENGASUHAN VERSI
PENDEKATAN SPIRITUAL (PP-VPS)

DECREASE STRESS AND DYSFUNCTIONAL PARENT-CHILD INTERACTION


THROUGH PARENTING EDUCATION WITH SPIRITUAL APPROACH VERSION
(PE-SAV)

Irwan Nuryana Kurniawan


Qurotul Uyun
Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya, Universitas Islam Indonesia Yogyakarta
Email: irwannuryanakurniawan@yahoo.com

ABSTRACT

The purpose of the study was to explore the difference in parenting stres and parent-child dysfunctional
interaction between parents who attend Parenting Education with Spiritual Approach Version (PE-SAV)
and parents who attend Parenting Education without Spiritual Approach Version (PE Only). 10 parents
attended an 11 sessions of PE-SAV for 6 weeks and 10 parents attended a 10 session PE Only. They reported
pre-and post-measures of Parenting Stres Index-Short Form (PSI-SF Versi Indonesia, Kurniawan &
Scheithauer, 2011c, α=0,82), Parent Child Dysfunctional Interaction Subscale of PSI-SF (PCDI PSI-SF
Versi Indonesia, Kurniawan & Scheithauer, 2011c, α=0,77). Independent t-test and effect size are
reported. Results indicated that PE-SAV have a large and substantive effect on reducing parenting stres and
parent-child dysfunctional interaction. The effect accounts for 26, 21% of the total parenting streses
variance and 30, 25% of the total parent-child dysfunctional interaction variance could be explained
respectively by PE-SAV.

Keywords: Parenting Education with Spiritual Approach Version, Parenting stres, Parent-Child
Dysfunctional Interaction, and Effect Size

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi perbedaan stres pengasuhan dan disfungsi interaksi orang
tua-anak antara orang tua yang mengikuti Pendidikan Pengasuhan-Versi Pendekatan Spiritual (PP-VPS)
dengan orang tua yang mengikuti Pendidikan Pengasuhan tanpa pendekatan spiritual (PP). Selama enam
minggu 10 orang tua mengikuti 11 sesi PP-VPS dan 10 orang tua mengikuti 10 sesi PP tanpa pendekatan
spiritual, dan mereka mengisi Parenting Stres Index-Short Form (PSI-SF Versi Indonesia, Kurniawan &
Scheithauer, 2011c, α=0,82), Parent Child Dysfunctional Interaction Subscale of PSI-SF (PCDI PSI-SF Versi
Indonesia, Kurniawan & Scheithauer, 2011c, α=0,77) pada saat sebelum dan sesudah intervensi
pengasuhan diberikan. Hasil analisis statistik dan estimasi effect size menunjukkan PP-VPS memiliki
pengaruh signifikan dalam mereduksi stres pengasuhan maupun disfungsi interaksi orang tua-anak. PP-VPS
mampu menjelaskan varian stres pengasuhan dan varian disfungsi interaksi orang tua anak masing-masing
sebesar 26,21% dan 30,25% oleh PP-VPS.

Kata kunci: Pendidikan Pengasuhan—Versi Pendekatan Spiritual (PP-VPS), Stres Pengasuhan, Disfungsi

Jurnal Intervensi Psikologi, Vol. 5 No. 1 Juni 2013 111


Irwan Nuryana Kurniawan, Qurotul Uyun

Deater-Deckard (2004) terorganisasi dan menyenangkan.


menegaskan bahwa stres pengasuhan Reduksi stres pengasuhan,
berhubungan dengan menurunnya menurut Kazdin (1995) dapat
kualitas dan efektivitas perilaku memberikan nilai tambah bagi intervensi
pengasuhan seperti berkurangnya yang didesain untuk memfasilitasi
ungkapan-ungkapan kehangatan dan perilaku pengasuhan yang positif dan
afeksi, konsistensi perilaku pengasuhan efektif, memperbaiki kualitas hubungan
berkurang, serta meningkatnya metode dalam keluarga, dan mereduksi
pendisiplinan yang keras dan ungkapan- permasalahan-permasalahan emosi dan
ungkapan permusuhan terhadap anak. perilaku anak-anak. Perbaikan dalam
Menurut Abidin (1990), stres pengasuhan keterampilan pengasuhan dan kualitas
memiliki pengaruh negatif terhadap hubungan orang tua-anak secara
perilaku pengasuhan dan keberfungsian keseluruhan bukan hanya memberi
keluarga. Distres pengasuhan, menurut keuntungan segera bagi orang tua tetapi
Abidin (1995) dan Deater-Deckard, juga menguntungkan bagi anak-anak.
Pickering, Dunn, & Golding, (1998), Mengatasi stres pengasuhan merupakan
berkontribusi terhadap berkembangnya salah satu kunci intervensi klinis
hubungan disfungsional antara orang tua terpenting yang dirancang untuk
dan anak serta menciptakan resiko menghasilkan perbaikan dalam fisik,
psikopatologi orang dewasa maupun koginitif, emosi, dan perilaku anak-anak.
anak.
Mengingat dampak buruk yang
Tingkat stres pengasuhan yang ditimbulkannya (Sroufe, DeHart,
tinggi, menurut Deater-Deckard (2004) Marshall, & Cooper, 1996) dan agar tidak
dapat direduksi—dalam sejumlah kasus terjadi proses pengulangan kekerasan
reduksi stres pengasuhan terjadi secara dalam pengasuhan (Simmons, Whitbeck,
substansial—melalui intervensi Conger, & Wu, 1991), maka intervensi
komunitas dan klinis yang didesain dan yang efektif dalam kehidupan anak-anak
diimplementasikan dengan baik. Banyak dan keluarga menjadi sebuah keharusan
dari intervensi tersebut mensyaratkan dan tanggung jawab semua pihak.
adanya pelatihan keterampilan kognitif Okagaki dan Luster (2005) menegaskan
dan perilaku. Pelatihan tersebut bahwa bukti paling kuat tentang
menyediakan informasi dan strategi- pengaruh pengasuhan berasal dari studi-
strategi yang memungkinkan para studi intervensi yang didesain untuk
orangtua memikirkan dan bertindak mengubah praktek-praktek pengasuhan
terhadap anak-anak mereka dalam cara- dan untuk menguji pengaruh perubahan
cara yang secara koheren tersebut terhadap anak-anak.
mempromosikan interaksi-interaksi yang
Sejumlah studi (Van de Boom,

112 Jurnal Intervensi Psikologi, Vol. 5 No. 1 Juni 2013


Penurunan Stres Pengasuhan Orang Tua dan Disfungsi Interaksi Orang Tua-Anak ....

1995; Whitehurst, Falco, Lonigan, PP merupakan program


Fischel, DeBaryshe, & Valdez- pendidikan pengasuhan bagi orang tua
Menchaca, 1988; Olds, Henderson, yang dikembangkan oleh Kurniawan dan
Cole, Eckenrode, Kitzman, Luckey, Utami (2007) sebagai respon terhadap
Pettitt, Sidora, Morris, & Powers, 1998; laporan Komnas Perlindungan Anak
Cowan & Cowan, 2002) pernah tahun 2006 yang mengidentifikasi
dilakukan untuk mengevaluasi sejauh adanya kebutuhan komunitas keluarga di
mana usaha-usaha intervensi dapat Indonesia membutuhkan pendidikan
memperbaiki kesejahteraan anak melalui pengasuhan untuk memecahkan siklus
modifikasi pengetahuan, sikap-sikap, dan kekerasan/perlakuan menyimpang
keterampilan-keterampilan orang tua terhadap anak. PP memungkinkan para
yang berhubungan dengan tugas-tugas orang tua menguasai lima keterampilan
pengasuhan. Secara keseluruhan hasil- pengasuhan fundamental yang dapat
hasil penelitian tersebut menunjukkan membantu mereka mengembangkan
bahwa perbaikan dalam praktek-praktek interaksi yang lebih positif dengan anak-
pengasuhan secara fundamental mampu anak, sekaligus memenuhi kebutuhan
mereduksi permasalahan-permasalahan dasar perkembangan anak-anak.
perilaku pada anak-anak. Meskipun studi-studi preliminer PP
Program pendidikan keluarga tersebut di atas secara signifikan terbukti
secara signifikan efektif dalam mengubah efektif dalam meningkatkan efikasi diri
sikap-sikap dan praktek-praktek pengasuhan dan menurunkan stres
pengasuhan, dinamika keluarga, dan pengasuhan, peneliti menemukan data
mengurangi permasalahan perilaku anak- di lapangan bahwa orang tua seringkali
anak (Dembo, Sweitzer, & Lauritzen, mengeluhkan tentang rendahnya
1985; Todres & Bunston, 1993; Wolfe, konsistensi mereka dalam melakukan
1999). Dengan sejumlah keterbatasan, tugas-tugas pengasuhan. Pemahaman
penelitian-penelitian terdahulu tentang dan penguasan mereka dalam
Pendidikan Pengasuhan (PP) (Kurniawan keterampilan pengasuhan, misalnya
& Utami, 2007; Wijayanti & Kurniawan, keterampilan pengasuhan kontrol diri,
2008; Aulianingtyas & Kurniawan, 2008; ternyata tidak cukup mampu
Widyawati & Kurniawan, 2008) secara menggerakan orang tua untuk tetap
signifikan efektif untuk mereduksi konsisten dan bersungguh-sungguh
perilaku pengabaian orang tua terhadap dalam memperlakukan anak-anak
anak dan stres pengasuhan orang tua, mereka sesuai dengan tahapan
serta meningkatkan pemahaman orang perkembangannya.
tua terhadap anak dan efikasi diri Dibutuhkan PP dengan
pengasuhan orang tua. pendekatan tertentu yang diasumsikan

Jurnal Intervensi Psikologi, Vol. 5 No. 1 Juni 2013 113


Irwan Nuryana Kurniawan, Qurotul Uyun

akan lebih efektif dalam mendorong 1998). Partisipasi religius mendorong


orang tua untuk lebih konsisten orang tua mengembangkan gaya
mengimplementasikan apa yang mereka pengasuhan autoritatif, hangat, dan aktif
peroleh dalam program yang mereka (Pearce & Axinn, 1998). Dibandingkan
ikuti. Dibutuhkan sebuah pendekatan dengan ayah yang tidak memiliki afiliasi
dalam pengasuhan yang menyediakan religius, ayah yang sering menghadiri
para orang tua kerangka rujukan layanan religius kemungkinan besar
sekaligus motivasi yang menguatkan dan memonitor anak-anaknya, memuji dan
memelihara komitmen mereka untuk memeluk anak-anaknya, dan
melakukan tugas-tugas pengasuhan menghabiskan waktu bersama anak-
sehari-hari secara efektif dan tepat. anaknya (Wilcox, 2002).
Sebuah pendekatan yang membantu Mahoney, Pargament,
orang tua untuk tetap antusias ketika Tarakeshwar, dan Murray-Swank (2001)
mereka harus melalui masa-masa sulit menemukan dari berbagai studi bahwa
dalam pengasuhan anak-anak mereka. keberagamaan berhubungan erat dengan
PP dengan pendekatan spiritual pengasuhan yang lebih efektif,
(untuk selanjutnya akan disingkat dan kehangatan orang tua, dan kohesivitas
ditulis menjadi PP-VPS) dipilih dalam keluarga. Studi yang dilakukan Brody,
penelitian ini karena religi, menurut Stoneman, Flor, dan McCary (1994)
McCullough dan Willoughby (2009), menemukan bahwa religiusitas ibu
mempromosikan kontrol diri dan berhubungan dengan tingginya
mempengaruhi bagaimana tujuan-tujuan keterampilan pengasuhan, rendahnya
dipilih, diperjuangkan, dan konflik pengasuhan bersama, dan
diorganisasikan. Religi memfasilitasi kualitas pernikahan yang lebih baik.
monitoring diri, menguatkan Tingginya religiusitas ayah berhubungan
perkembangan kekuatan regulasi diri, dengan rendahnya konflik pengasuhan
dan religi mewajibkan dan bersama dan kualitas pernikahan yang
menganjurkan profisiensi perilaku- lebih baik. Brody, Stoneman, dan Flor
perilaku yang mencerminkan regulasi (1996) juga menemukan bahwa
diri. tingginya religiusitas ibu dan ayah
Praktek-praktek religius terbukti berhubungan dengan rendahnya
mempromosikan kesejahteraan individu, permasalahan perilaku anak-anak.
keluarga, dan komunitas (Fagan, 2006). Tingkat religiusitas orang tua
Orang-orang dewasa dengan tingkat berhubungan positif dengan frekuensi
kesejahteraan psikologis yang lebih pelukan dan pujian terhadap anak-anak
tinggi cenderung melakukan pengasuhan prasekolah (Wilcox, 1998), berkorelasi
yang suportif (Voydanoff dan Donnelly, negatif dengan meneriaki anak-anak usia

114 Jurnal Intervensi Psikologi, Vol. 5 No. 1 Juni 2013


Penurunan Stres Pengasuhan Orang Tua dan Disfungsi Interaksi Orang Tua-Anak ....

prasekolah dan usia sekolah dasar keyakinan yang kuat dalam Islam dan
(Wilcox, 2002). Gunnoe, Hetherington, religi memandu/ mengarahkan
dan Reiss (1999) menemukan bukti yang kehidupan mereka sehari-hari.
sangat kuat hubungan positif langsung Persepktif Islam menawarkan
antara laporan diri religiusitas personal kerangka kerja konseptual dan
dengan pengamatan atas pengasuhan motivasional kepada orang tua bahwa
autoritatif selama diskusi pemecahan pengasuhan anak harus diletakkan dan
masalah dua arah antara orang tua dan dipandang sebagai salah satu aktivitas
remaja. Selain itu juga ditemukan pola transendental kepada Tuhan. Hal
pengaruh tidak langsung dari religiusitas tersebut terjadi karena (1) karena anak
orang tua yang mendorong tanggung merupakan kepercayaan dari Tuhan (2)
jawab sosial remaja melalui pengasuhan dan tujuan utama pengasuhan adalah
autoritatif. memfasilitasi anak menjadi pribadi yang
Pendekatan spiritual yang shaleh dan bahagia (3) untuk sukses
digunakan dalam PP-VPS penelitian ini melakukan pengasuhan anak, maka
adalah pendekatan spiritual dalam orang tua harus berilmu sebelum berkata-
pengasuhan menurut persepktif Islam. kata dan berbuat (4) memperlihatkan
PP-VPS (Kurniawan & Scheithauer, keteladanan (5) dan kasih sayang (6)
2011b) dengan perspektif Islam sekaligus mengkondisikan anak-anak
dikembangkan lebih lanjut dari PP mereka untuk senantiasa terhubung
sebelumnya (Kurniawan & Utami, 2007) kepada Tuhannya.
karena diharapkan lebih adaptif terhadap Dibandingkan orang tua yang
kontek sosiokultural orang tua Indonesia mengikuti PP tanpa pendekatan spiritual,
yang mayoritas beragama Islam. Perlunya maka orang tua yang mengikuti PP-VPS
pendidikan pengasuhan yang adaptif secara signifikan akan memperlihatkan
dengan sosio-kultural orang tua reduksi stres pengasuhan dan disfungsi
Indonesia, yang mayoritas beragama interaksi orang tua-anak yang lebih besar
Islam, mendapatkan dukungan empirik karena, menurut Mahoney, Pargament,
dari penelitian French, Eisenberg, Murray-Swank, dan Murray-Swank
Vaughan, Purwono, dan Suryanti (2008). (2003), Pargament dan Mahoney (2005),
Mereka menemukan adanya konsistensi para ibu dan para ayah yang
antara keterlibatan religius dan mempersepsi pengasuhan sebagai
kompetensi remaja Muslim Indonesia. perkara suci akan menginvestasikan lebih
Mereka menjelaskan temuan penelitian banyak usaha dan lebih berkomitmen
mereka ke dalam konteks kolektivis religi untuk menggunakan teknik-teknik yang
di Jawa Barat, Indonesia tempat remaja efektif dalam memunculkan perilaku
Muslim Indonesia memperlihatkan moral anak-anak mereka. Berbagai tradisi

Jurnal Intervensi Psikologi, Vol. 5 No. 1 Juni 2013 115


Irwan Nuryana Kurniawan, Qurotul Uyun

agama menekankan bahwa pengasuhan bertujuan untuk mengeksplorasi


merupakan amanah dari Tuhan yang perbedaan stres pengasuhan dan
menuntut pengorbanan personal dan disfungsi interaksi orang tua-anak antara
menjadi prioritas sentral bagi orang tua. orang tua yang mengikuti Pendidikan
Akibatnya, orang tua kemungkinan Pengasuhan-Versi Pendekatan Spiritual
merasakan sebagai sebuah tugas spiritual (PP-VPS) dan orang tua yang mengikuti
untuk menginvestasikan usaha-usaha Pendidikan Pengasuhan tanpa
dalam pengasuhan. pendekatan spiritual (PP). Penelitian ini
Secara lebih spesifik, karena mengajukan dua hipotesis alternatif (Ha)
pendekatan induktif terhadap disiplin yaitu (1) stres pengasuhan
menuntut lebih banyak usaha dan pascaperlakuan dari orang tua peserta PP-
konsistensi untuk mencapai konsekuensi VPS akan lebih rendah dibandingkan
yang dikehendaki dibandingkan dengan dengan orang tua peserta PP tanpa
mudahnya memberikan ancaman- pendekatan spiritual, (2) disfungsi
ancaman, pendekatan induktif interaksi orang tua-anak pascaperlakuan
kemungkinan menuntut orang tua untuk orang tua peserta PP-VPS akan lebih
memandang pengasuhan sebagai sebuah rendah dibandingkan dengan orang tua
tanggung jawab spiritual. Orang tua yang peserta PP tanpa pendekatan spiritual.
percaya mereka memiliki kewajiban
spiritual untuk mencontohkan perilaku METODE PENELITIAN
sabar dan cinta, besar kemungkinannya
untuk mengekspresikan persetujuan atas Subjek Penelitian
perilaku yang tepat dan konsisten dalam Penelitian ini melibatkan 20 orang
memberikan apresiasi terhadap perilaku- tua (10% ayah, 90 % ibu), dan rata-rata
perilaku yang dikehendaki. Selain itu, berusia 38 tahun (SD=5,71). Subjek
untuk memenuhi contoh autoritatif yang penelitian memiliki rata-rata usia
ditandai oleh kombinasi ketegasan dan pernikahan 14,5 tahun (SD=4,77) dan
kehangatan, mereka kecil kemungkinan sebanyak 70 memiliki anak lebih dari
memilih untuk mempermalukan, satu. Sebanyak 70% subjek penelitian
menghina, atau mengancam menarik bekerja sebagai ibu rumah tangga, 75%
cinta mereka untuk memaksa anak-anak menyelesaikan pendidikan setingkat
melakukan perilaku moral (Mahoney SMA, dan 50% memiliki pendapatan
dkk., 2003; Pargament & Mahoney, bulanan Rp 1.000.000,00—Rp
2005). 2.000.000,00
Berdasarkan latar belakang Secara spesifik Tabel 3 berikut
masalah dan kajian pustaka singkat di menggambarkan informasi demografik
atas, maka penelitian sekarang ini kedua kelompok penelitian:

116 Jurnal Intervensi Psikologi, Vol. 5 No. 1 Juni 2013


Penurunan Stres Pengasuhan Orang Tua dan Disfungsi Interaksi Orang Tua-Anak ....

Tabel 1.
Statistik Deskriptif Kelompok Penelitian
Kelompok Penelitian
Variabel
Demografik Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol*
(N=10) (N=10)
Usia Mean= 39.09 (SD=4.91) Mean=37.37(SD=6.57)
Usia Pernikahan Mean=13.70 (SD=2.83) Mean=15.30 (SD=6.22)
Jumlah Anak >1 70% 70%
Pendidikan SMA 80% 70%

*Kelompok eksperimen yang diperlakukan sebagai kelompok kontrol

Desain Penelitian maka pada penelitian ini yang


Penelitian ini menggunakan desain dimaksudkan sebagai kelompok kontrol
eksperimental berupa pre-test/ post-test adalah kelompok orang tua yang tidak
control group design (Field & Hole, mendapatkan pendekatan spiritual dalam
2008). Pada penelitian ini, randomisasi program intervensi pengasuhan yang
dilakukan pada unit sekolah, bukan pada mereka terima. Jadi, dalam penelitian ini,
unit orang tua sebagai subjek penelitian. kedua kelompok penelitian sama-sama
Artinya semua sekolah yang menyatakan mendapatkan manipulasi variabel
bersedia dan terpilih bergabung dalam independen berupa pendidikan
program penelitian ini memiliki pengasuhan yang berisi lima
kesempatan yang sama untuk menjadi keterampilan pengasuhan dan
Kelompok Eksperimen maupun pengetahuan terkait perkembangan anak.
Kelompok Kontrol. Bedanya hanya satu yaitu orang tua yang
tergabung dalam kelompok PP-VPS
B erb e d a d e n gan keb an y akan
mendapatkan pendekatan spiritual dalam
penelitian eksperimen yang
pengasuhan, sedangkan mereka yang
mendefinisikan kelompok kontrol
tergabung dalam PP tidak mendapatkan
sebagai kelompok yang tidak
pendekatan spiritual dalam pengasuhan.
mendapatkan variabel independen,

Tabel 2. Desain Penelitian


Kelompok
Pengukuran Perlakuan Pengukuran
Penelitian
Kelompok Pre-test PP-VPS Post-test
Random Eksperimen
Assignment Kelompok Pre-test PP Post-test
Kontrol

Jurnal Intervensi Psikologi, Vol. 5 No. 1 Juni 2013 117


Irwan Nuryana Kurniawan, Qurotul Uyun

Metode Pengambilan Data intervensi Pendidikan Pengasuhan-Versi


Dalam studi ini peneliti Pendekatan Spiritual (PP-VPS) dan
menggunakan metode self-report kelompok kontrol diberikan intervensi
berbentuk kuesioner, terdiri atas data Pendidikan Pengasuhan tanpa
demografi dan skala-skala psikologis pendekatan spiritual (PP). Program
yaitu Parenting Stres Index-Short Form intervensi disajikan, dipraktekkan dan
(PSI-SF; Abidin, 1983; PSI-SF Versi diberikan secara simultan kepada
Indonesia, Kurniawan & Scheithauer , masing-masing kelompok pada waktu
2011c, Koefisien Reliabilitas α=0,82), yang bersamaan (satu minggu sekali),
Parent Child Dysfunctional Interaction dalam sebuah sesi kelompok, dengan
Subscale of PSI-SF (PCDI PSI-SF; Abidin, menggunakan sebuah kurikulum belajar
198; PCDI PSI-SF Versi Indonesia, terstruktur. Setiap sesi kelompok
Kurniawan & Scheithauer, 2011c, berlangsung selama 2 jam dan dipandu
Koefisien Reliabilitas α=0,77). oleh dua orang fasilitator pendidikan
pengasuhan yang terlatih.
Prosedur Intervensi
Informasi selengkapnya tentang jadwal
Sebagaimana dijelaskan sebelum-
manipulasi perlakuan dapat dilihat di
nya di bagian desain penelitian,
Tabel 3 berikut ini:
kelompok eksperimen diberikan

Tabel 3. Jadwal Pelaksanaan Manipulasi Perlakuan

Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol


(PP-VPS) (PP)
Sesi 1/ 08.00-10.00 Pengantar (Pre-test/Minggu I) Pengantar (Pre-test/Minggu I)
Sesi 2/ 10.00-12.00 Pendekatan Spiritual dalam Pengetahuan Perkembangan
Pengasuhan (Minggu I) Anak (Minggu I)
Sesi 3/ 08.00-10.00 Pengetahuan Perkembangan Anak Encouragement (Minggu II)
(Minggu II)
Sesi 4/ 10.00-12.00 Self-Control (Minggu II) Can Do (Minggu II )
Sesi 5/ 08.00-10.00 Encouragement (Minggu III) Choice (Minggu III)
Sesi 6/ 10.00-12.00 Can Do (Minggu III) Respecting Feelings
(Minggu III)
Sesi 7/ 08.00-10.00 Choices (Minggu IV) Self-Control
(Minggu IV)
Sesi 8/ 10.00-12.00 Respecting Feelings (Minggu IV) -
Sesi 9/ 08.00-10.00 Reuni (Minggu V) Reuni (Minggu V)
Sesi 10/ 10.00-12.00 Post-Test 1 (Minggu V) Post-Test 1 (Minggu V)
Sesi 11/ 08.00-10.00 Penutupan (Minggu VI) Penutupan (Minggu VI)

118 Jurnal Intervensi Psikologi, Vol. 5 No. 1 Juni 2013


Penurunan Stres Pengasuhan Orang Tua dan Disfungsi Interaksi Orang Tua-Anak ....

Metode Analisis Data penelitian (Ha) menjadi hipotesis nihil


Penelitian ini merupakan (H0) sebagai berikut:
penelitian kuantitatif dengan desain 1. T i d a k a d a p e r b e d a a n s t r e s
eksperimen “The pre-test/post-test pengasuhan pascaperlakuan antara
control group design”. Data yang orang tua peserta PP-VPS dan orang
diperoleh dari penelitian eksperimen ini tua peserta PP tanpa pendekatan
dianalisis dengan menggunakan teknik spiritual
statistik independent sample t-test untuk 2. Tidak ada perbedaan disfungsi
menguji hipotesis penelitian yang interaksi orang tua-anak pasca-
diajukan dan menghitung effect size perlakuan antara orang tua peserta
untuk mengetahui seberapa besar PP-VPS dan orang tua peserta PP
pengaruh intervensi yang dilakukan. tanpa pendekatan spiritual
Analisis data penelitian dibantu dengan
Sebelum melakukan uji hipotesis,
menggunakan SPSS.
peneliti melakukan uji asumsi terlebih
dahulu untuk memastikan apakah data
HASIL PENELITIAN penelitian menunjukkan normalitas
Analisis statistika dilakukan untuk sebaran dan homogenitas varian. Hasil
mengevaluasi apakah hipotesis estimasi statistik memperlihatkan bahwa
penelitian mendapatkan dukungan asumsi normalitas sebaran (lihat Tabel 4)
empirik atau tidak dalam penelitian ini. dan asumsi homogenitas varians (lihat
Untuk bisa diuji secara statistik, maka Tabel 5), terpenuhi. Berikut ini adalah
peneliti mengubah hipotesis alternatif ringkasan hasil uji asumsi:

Tabel 4. Uji Asumsi Normalitas Sebaran Variabel Penelitian


Variabel Penelitian Kelompok Uji Asumsi
Penelitian Normalitas Sebaran
(Shapiro-Wilk)
Statistic (df) Sig.
Stres Pengasuhan (Pasca Kontrol 0.954 (10) 0.717
Perlakuan) Eksperimen 0.916 (10) 0.323
Disfungsi Interaksi Orang tua Anak Kontrol 0.962 (10) 0.811
(Pasca Perlakuan) Eksperimen 0.856 (10) 0.069

Jurnal Intervensi Psikologi, Vol. 5 No. 1 Juni 2013 119


Irwan Nuryana Kurniawan, Qurotul Uyun

Tabel 5. Uji Homogenitas Varian

Variabel Penelitian Levene’s Test for Equality of


Variances
F Sig.
Stres Pengasuhan (Pasca Perlakuan) 0.449 0.511
Disfungsi Interaksi Orang tua Anak (Pasca 0.171 0.681
Perlakuan)

Table 6 memperlihatkan kedua pendidikan pengasuhan memiliki a large


hipotesis nihil ditolak. Ini berarti kedua and substantive effect terhadap reduksi
hipotesis penelitian mendapatkan stres pengasuhan dan disfungsi interaksi
dukungan empirik dalam penelitian ini. orang tua-anak karena mampu
Merujuk pada kategorisasi effect size dari menjelaskan varian stres pengasuhan
Cohen (Field & Hole, 2008; Field, 2009), sebesar 26,21% dan varian disfungsi
hasil estimasi effect size mengindikasikan interaksi orang tua-anak sebesar 30,25% .

Tabel 6. Uji Hipotesis dan Effect Sizes

Variabel Penelitian Statistik Deskriptif Uji Hipotesis


Kelompok Kelompok Independent Effect
Kontrol Eksperimen 2 sample test sizes
(N=10) (N=10) t (df) Sig

1.Stres Pengasuhan M=2,53; M=2,09; 2,53 0,01 r=0,512


(Paska Perlakuan) SE=0,14 SE=0,11 (18)
2.Disfungsi Interaksi M=2,50; M=2,03; 2,79 0,006 r=0,550
Orang tua Anak (Paska SE=0,13 SE=0,10 (18)
Perlakuan)

Peneliti juga melakukan persentil untuk masing-masing variabel


kategorisasi dengan menggunakan nilai penelitian diketahui (lihat Tabel 7),
persentil untuk mengetahui lebih jauh peneliti melakukan komputasi untuk
level stres pengasuhan, disfungsi inter- melihat persentase masing-masing
aksi orang tua-anak, dan kepuasan anak kategori untuk kelompok subjek
terhadap keluarga setiap kelompok penelitian pada kedua variabel
penelitian paska perlakuan. Setelah nilai penelitian.

120 Jurnal Intervensi Psikologi, Vol. 5 No. 1 Juni 2013


Penurunan Stres Pengasuhan Orang Tua dan Disfungsi Interaksi Orang Tua-Anak ....

Tabel 7. Kategorisasi Menurut Nilai Persentil

Nilai Persentil Variabel Penelitian


Stres Pengasuhan Disfungsi Interaksi Orang tua-Anak
Persentil 20 1,9172 1,9167
Persentil 40 2,2414 2,2000
Persentil 60 2,3758 2,3493
Persentil 80 2,6455 2,6333

Tabel 8. Deskripsi Psikologis Kelompok Penelitian Pasca Perlakuan

Kategorisasi Kelompok Variabel Penelitian


Penelitian Stres Disfungsi Interaksi
Pengasuhan Orang tua-Anak
F % F %
Sangat Rendah Kontrol 1 10 1 10
(X<P20) Eksperimen 3 30 2 20
Rendah Kontrol 1 10 1 10
(P20≤X<P40) Eksperimen 3 30 4 40
Sedang (P40≤X<P60) Kontrol 2 20 1 10
Eksperimen 2 20 3 30
Tinggi (P60≤X≤P 80) Kontrol 2 20 3 30
Eksperimen 2 20 1 10
Sangat Tinggi (X> Kontrol 4 40 4 40
P80) Eksperimen 0 0 0 0

Tabel 8 di atas memperlihatkan PEMBAHASAN


bahwa 60% subjek kelompok Tujuan studi yang ingin
eksperimen memiliki stres pengasuhan mengeksplorasi pengaruh pendidikan
kategori sangat rendah dan rendah, pengasuhan versi pendekatan spiritual
sedangkan 60% stres pengasuhan subjek terhadap kesejahteraan orang tua
kelompok kontrol termasuk kategori mendapatkan dukungan empirik dalam
tinggi dan sangat tinggi. Pola yang sama penelitian ini (lihat Tabel 6). Merujuk
juga terlihat pada variabel disfungsi pada kategorisasi effect size dari Cohen
interaksi orang tua-anak. Sebanyak 60% (Field & Hole, 2008; Field, 2009), hasil
subjek kelompok eksperimen termasuk estimasi effect size mengindikasikan
kategori sangat rendah dan rendah, program pendidikan pengasuhan
sedangkan 70% subjek kelompok memiliki a large and substantive effect
kontrol termasuk kategori sangat tinggi terhadap reduksi stres pengasuhan dan
dan tinggi.

Jurnal Intervensi Psikologi, Vol. 5 No. 1 Juni 2013 121


Irwan Nuryana Kurniawan, Qurotul Uyun

disfungsi interaksi orang tua-anak karena (sanctification theory) menegaskan


mampu menjelaskan varian stres bahwa para ibu dan ayah yang
pengasuhan sebesar 26,21% dan varian memandang pengasuhan sebagai perkara
disfungsi interaksi orang tua-anak sebesar suci/sakral akan menginvestasikan lebih
30,25% . banyak usaha dan lebih berkomitmen
Intervensi berupa pendidikan untuk menggunakan teknik-teknik yang
pengasuhan versi pendekatan spiritual efektif dalam memunculkan perilaku
berpengaruh terhadap meningkatnya moral dari anak-anak mereka (Mahoney
interaksi positif orang tua dengan anak- dkk, 2003; Pargament & Mahoney,
anak mereka. Studi Murray-Swank, 2005).
Mahoney, & Pargament (2006) Orang tua yang percaya bahwa
menemukan para orang tua yang mereka memiliki kewajiban spiritual
memandang pengasuhan sebagai untuk bersabar dan menyayangi,
panggilan ibadah menunjukkan interaksi kemungkinan besar akan
positif-anak dan lebih hangat terhadap mengungkapkan persetujuan untuk
anak-anak mereka. Dollahite, Marks, dan perilaku-perilaku yang pantas dan lebih
Olson (1998a, 1998b) juga menemukan konsisten dengan cara memberikan
bahwa keyakinan agama menyediakan pujian atas perilaku-perilaku yang
sumber motivasi dan dukungan yang dikehendaki. Sebaliknya, mereka kecil
unik bagi ayah untuk mendedikasikan kemungkinan melakukan perilaku yang
waktu dan usaha pengasuhan. Keyakinan mempermalukan atau mengancam anak
religius mampu memfasilitasi hanya demi anak-anak menampilkan
pengasuhan adaptif dan kesejahteraan perilaku yang pantas
pribadi bagi ibu-ibu yang menghadapi Penelitian ini menggunakan
kesulitan (misalnya pengasuhan tunggal, perspektif Islam terkait pendekatan
kemiskinan). spiritual dalam pengasuhan. Perspektif
Temuan penelitian ini juga sejalan Islam tentang pengasuhan menekankan
dengan penelitian terdahulu yang bahwa anak merupakan amanah dari
memperlihatkan bahwa pendidikan Tuhan dan setiap orang tua yang
pengasuhan efektif dalam membantu diberikan amanah berupa anak dimintai
orang tua berkomunikasi dengan lebih pertanggungjawaban atas pengasuhan
baik kepada anak-anaknya dan yang dilakukannya. Sebagaimana yang
berdampak positif untuk perkembangan ditegaskan oleh Nabi Muhammad
emosi dan sosial anak-anak (Barlow, Shallallahu'Alaihi wa Sallam:
Coren, & Stewart-Brown, 2002; Moran, “Setiap kalian adalah pemimpin dan
Ghate, & van der Merwe, 2004). setiap kalian adalah orang yang dimintai
tanggung jawab tentang orang-orang
Penelitian terdahulu dan teori sangtifikasi
yang dipimpinnya. Laki-laki adalah
122 Jurnal Intervensi Psikologi, Vol. 5 No. 1 Juni 2013
Penurunan Stres Pengasuhan Orang Tua dan Disfungsi Interaksi Orang Tua-Anak ....

pemimpin pada keluarganya. Dia akan ajaran Islam.


dimintai tanggung jawab tentang orang- Religi, menurut Mahoney (2005)
orang yang dipimpinnya. Seorang
menawarkan kepada anggota keluarga
perempuan adalah pemimpin di rumah
suaminya. Dia akan dimintai tanggung strategi-strategi konstruktif untuk
jawab tentang orang-orang yang mengatasi konflik interpersonal. Tuhan
dipimpinnya. Seorang pelayan adalah didorong masuk ke dalam relasi dua arah
pemimpin pada harta tuannya. Dia akan sebagai pihak ketiga yang menengahi
dimintai tanggung jawab atas harta yang konflik. Dalam konteks ini, Tuhan
dia urus. (Hadis shahih, diriwayatkan dipersepsikan sebagai (1) pihak yang
oleh Bukhari No 893 dan Muslim No
tertarik dalam memelihara kehangatan
1829); “Cukuplah seseorang berdosa
bila ia menyia-nyiakan orang-orang yang hubungan kedua pihak, (2) pihak yang
menjadi tanggungannya.”(Hadis shahih, mengambil sikap netral terhadap cerita
diriwayatkan oleh Abu Dawud No1692). kedua belah pihak, (3) menegaskan
Kesadaran bahwa pengasuhan bahwa kedua pihak bertanggung jawab
memiliki dimensi spiritual mendorong untuk perubahan hubungan ke arah yang
para orang tua untuk mempersembahkan lebih baik.
usaha yang terbaik dalam melakukan Menurut Mahoney dkk (2003)
pengasuhan anak, sebagaimana yang serta Pargament dan Mahoney (2005)
dikehendaki oleh Tuhan Sang pemberi memandang setiap aspek kehidupan
amanah. Kegiatan pengasuhan bukan bermakna spiritual memiliki empat
hanya sebagai tanggung jawab instingtif implikasi penting bagi keberfungsian
manusiawi, tapi juga tanggung jawab individu dan keluarga. Pertama, orang
transendental kepada Allah SWT. cenderung melakukan investasi besar
Tanggung jawab transendental dalam masalah-masalah suci. Sebagai
mendorong orang tua untuk contoh, orang tua yang menganggap
mengevaluasi dan memperbaiki diri pengasuhan sebagai sesuatu yang suci,
sendiri secara terus menerus. bukan sekedar peristiwa biologis,
Mengevaluasi tindakan-tindakan dan psikologis, dan sosial, akan lebih banyak
ucapan-ucapan yang mereka gunakan menginvestasikan waktu dan energi
ketika berhubungan dengan anak-anak untuk pengasuhan anak dan melakukan
mereka. Orang tua mampu membedakan pengorbanan yang lebih besar demi
mana tindakan-tindakan dan ucapan- keberhasilan pengasuhan anak.
ucapan yang positif, suportif, dan Kedua, ketika orang mempersepsi
berdasarkan nilai-nilai dan ajaran Islam, aspek kehidupan mereka melalui lensa
mana tindakan-tindakan dan ucapan- spiritual, mereka memasuki sebuah
ucapan yang negatif, tidak suportif, dan dunia spiritual yang berisi beragam
tidak memiliki landasan nilai-nilai dan sumber daya spiritual yang bisa

Jurnal Intervensi Psikologi, Vol. 5 No. 1 Juni 2013 123


Irwan Nuryana Kurniawan, Qurotul Uyun

menyelamatkan dan melindungi Pargament & Mahoney, 2005). Sebagai


kehidupan mereka. Sebagai contoh, contoh, ibu-ibu hamil yang memandang
orang tua yang menganggap pengasuhan kehamilan bermakna spiritual
anak bermakna spiritual, akan memperlihatkan kepuasan yang lebih
mengandalkan sumber daya spiritual tinggi terhadap kehamilannya, proses
untuk membantu mereka mengatasi kehamilan dan melahirkan lebih lancar,
kesulitan yang ditemui selama mengasuh depresi paskamelahirkan lebih rendah,
anak, termasuk berdoa, pemaknaan pertumbuhan dan kesejahteraan
spiritual atas situasi-situasi dialami, meningkat. Dampak ini pada gilirannya
hubungan kolaboratif dengan Tuhan, dan berpengaruh terhadap pernikahan dan
dukungan spiritual, atau pasangan keluarga secara keseluruhan, misalnya
memanfaatkan sumber daya berbasis pernikahan menjadi lebih baik, dan
keluarga seperti berdo'a bersama dan ikatan orang tua-bayi menjadi lebih kuat.
intimasi spiritual untuk membantu Perspektif Islam dalam pengasuhan
melindungi keberlangsungan keluarga menekankan bahwa tujuan utama
(Mahoney dkk., 2003). pengasuhan anak adalah membantu
Ketiga, memandang aspek-aspek anak-anak tumbuh menjadi orang yang
kehidupan bermakna spiritual saleh dan bahagia. Sebagaimana yang
memunculkan emosi-emosi spiritual. ditegaskan oleh Allah Ta'ala dalam
Sebagai contoh, pengasuhan anak bisa beberapa firman-Nya berikut ini:
dilihat bukan hanya sebagai titik balik “Di sanalah Zakariya mendoa kepada
psikologis dan sosial tetapi juga sebagai Tuhannya seraya berkata: "Ya Tuhanku,
berilah aku dari sisi Engkau seorang anak
sebuah “sinyal spiritual”, sebuah tanda
yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha
bahwa ibu, ayah, dan anak merupakan
Pendengar doa". (QS Ali Imran (3):38)
bagian dari realitas yang lebih besar,
sebuah desain yang lebih besar di alam “Dan orang orang yang berkata: "Ya
semesta. Persepsi semacam ini Tuhan Kami, anugrahkanlah kepada
memunculkan perasaan bersyukur, Kami isteri-isteri Kami dan keturunan
ketakjuban, kerendahatian, keyakinan, Kami sebagai penyenang hati (Kami), dan
dan harapan tentang kehidupan secara Jadikanlah Kami imam bagi orang-orang
yang bertakwa. (QS. Al Furqan (25) : 74)
umum, dan tentang kehidupan anak
secara spesifik. “Kami perintahkan kepada manusia
Keempat, menganggap aspek- supaya berbuat baik kepada dua orang
aspek kehidupan bermakna spiritual ibu bapaknya, ibunya mengandungnya
terbukti berhubungan dengan dengan susah payah, dan melahirkannya
dengan susah payah (pula).
keuntungan-keuntungan psikologis dan
mengandungnya sampai menyapihnya
spiritual (Mahoney dkk., 2003; adalah tiga puluh bulan, sehingga

124 Jurnal Intervensi Psikologi, Vol. 5 No. 1 Juni 2013


Penurunan Stres Pengasuhan Orang Tua dan Disfungsi Interaksi Orang Tua-Anak ....

apabila Dia telah dewasa dan umurnya Perspektif Islam dalam


sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya pengasuhan menekankan kegiatan
Tuhanku, tunjukilah aku untuk pengasuhan sebagai ibadah untuk
mensyukuri nikmat Engkau yang telah
mendapatkan keridhaan Allah Ta'ala.
Engkau berikan kepadaku dan kepada
Orang tua yang meniatkan pengasuhan
ibu bapakku dan supaya aku dapat
berbuat amal yang saleh yang Engkau sebagai penghambaan terhadap Tuhan
ridhai; berilah kebaikan kepadaku akan menunjukkan kesungguhan
dengan (memberi kebaikan) kepada anak mempersembahkan pengasuhan yang
cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat terbaik bagi anak-anaknya. Orientasi
kepada Engkau dan Sesungguhnya aku pengasuhan sebagai ibadah menjadikan
Termasuk orang-orang yang berserah orang tua tidak mudah putus asa ketika
diri" QS Al Ahqaaf (46): 15)
menghadapi kesulitan dalam
“Dan perintahkanlah kepada pengasuhan karena mereka meyakini
keluargamu mendirikan shalat dan Tuhan mengapresiasi setiap aktivitas
bersabarlah kamu dalam yang dilakukannya. Tuhan tidak pernah
mengerjakannya.“ (QS Thaha (20) : 132) memberikan permasalahan (untuk
menguji kualitas seseorang) di luar
Informasi-informasi tersebut di atas kesanggupan dan kemampuan mereka
menunjukkan doa orang tua yang salih untuk mengatasi. Orang tua yang
yang menginginkan anak keturunannya meniatkan pengasuhan sebagai ibadah
kelak menjadi anak-anak yang dalam mencari keridhaan Allah meyakini
membahagiakan orang tuanya karena bahwa Allah mendukung orang-orang
mereka berkelakuan baik dan yang beriman dan Allah selalu bersama
berkeadaan baik. Orang tua itu juga mereka setiap saat. Kondisi psikologis
berkeinginan menjadi keluarga yang yang demikian membuat para orang tua
berkualitas baik hingga patut dijadikan tidak mudah stres dan tidak mudah
teladan bagi orang-orang baik yang lain. menyerah ketika dihadapkan pada
Orang tua berkewajiban membimbing masalah pengasuhan.
anak-anak hingga mampu memikul Perspektif Islam dalam
tanggung jawab keagamaan. Tugas pengasuhan menekankan kasih sayang
utama pengasuhan anak adalah dalam melakukan pengasuhan anak.
bersungguh-sungguh membantu anak- Orang tua yang melakukan pengasuhan
anak menjadi orang salih dan bahagia, anak sebagai ibadah kepada Allah untuk
dengan sabar mengingatkan anak-anak mendapatkan keridhaan-Nya akan terus
tentang tugas mereka sehari-hari, dan menerus berusaha melakukan segala
secara terus menerus mengapresiasi sesuatu yang menjaga sayang Allah
perilaku positif anak-anak mereka. kepadanya. Orang tua melakukan

Jurnal Intervensi Psikologi, Vol. 5 No. 1 Juni 2013 125


Irwan Nuryana Kurniawan, Qurotul Uyun

pengasuhan anak dengan kasih sayang satu sama lain. Para suami seharusnya
karena Allah merahmati orang tua yang membantu istri-istri mereka dalam
menyayangi anaknya; sebaliknya orang berbagai hal, terutama yang
tua tidak akan bersikap bersikap kasar berhubungan dengan pengasuhan anak-
kepada anaknya karena rahmat Allah anak. Pengasuhan anak adalah tanggung
Ta'ala tidak diberikan kepada orang tua jawab bersama antara suami dan istri,
yang di dalam hatinya tidak ada kasih dilakukan dengan perencanaan dan
sayang kepada anak. pendidikan yang baik. Hubungan yang
Sebagaimana diriwayatkan orang didasarkan kasih sayang di antara
Badui melihat Nabi Muhammad anggota keluarga dapat menciptakan
Shallallahu'Alaihi wa Sallam mencium lingkungan yang positif dan kondusif bagi
cucunya dan berkata, “Saya memiliki 10 perkembangan anak-anak yang sehat.
anak; Saya belum pernah mencium satu Ada sejumlah limitasi dalam
pun di antara mereka.” Nabi Muhammad penelitian ini. Pertama, ukuran sampel
Shallallahu'Alaihi wa Sallam berkata, “n” yang sedikit dalam penelitian ini
“Barangsiapa tidak menyayangi orang dapat membatasi statistical power,
lain, maka dia tidak akan disayangi meskipun hasil penelitian ini memiliki
Allah.” large effect size, yang mengindikasikan
Allah Subhanahu wa Ta'ala juga signifikansi perubahan yang dihasilkan.
berfirman dalam Al Qur'an, Kedua, partisipan penelitian ini adalah
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah semua orang tua yang mendaftarkan diri
kamu berlaku lemah lembut terhadap dan menyatakan suka rela terlibat dalam
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras program--tidak ada proses seleksi. Pada
lagi berhati kasar, tentulah mereka satu sisi, mengambil semua orang tua
menjauhkan diri dari sekelilingmu.
yang mendaftarkan diri dengan tingkat
Karena itu ma'afkanlah mereka,
mohonkanlah ampun bagi mereka, dan k o m i t m e n y an g b e r ag am u n t u k
bermusyawaratlah dengan mereka memperbaiki diri dapat meningkatkan
dalam urusan itu. Kemudian apabila kemampuan generalisasi hasil penelitian.
kamu telah membulatkan tekad, maka Pada sisi lain, para partisipan yang
bertawakkallah kepada Allah. terpilih semuanya tersebut ada
Sesungguhnya Allah menyukai orang- kemungkinan melakukan social
orang yang bertawakkal kepada-Nya.”
desirability dalam melaporkan kondisi
(QS Ali Imran (3): 159).
psikologis yang menjadi variabel
Anak-anak seharusnya melihat dan penelitian.
merasakan hubungan kasih sayang di
antara orang tua mereka. Mereka harus
merasakan hal tersebut dalam cara-cara
orang tua memperlakukan dan menolong

126 Jurnal Intervensi Psikologi, Vol. 5 No. 1 Juni 2013


Penurunan Stres Pengasuhan Orang Tua dan Disfungsi Interaksi Orang Tua-Anak ....

PENUTUP DAFTAR PUSTAKA

Simpulan Abidin, R. R. (1990). The parenting stres


Pendidikan Pengasuhan—Versi index short form. Lutz, FL:
Pendekatan Spiritual (PP-VPS) Psychological Assessment
mengindikasikan dampak yang besar dan Resources.
substantif dalam mereduksi stres
pengasuhan dan disfungsi interaksi orang Abidin, R. R. (1995). The parenting stres
index professional manual. Lutz,
tua-anak pada orang tua yang terlibat
FL: Psychological Assessment
dalam penelitian ini. Temuan ini
Resources.
mendukung penekanan intervensi-
intervensi semacam PP-VPS yang Aulianingtias, G., dan Kurniawan, I. N.
bertujuan untuk meningkatkan interaksi (2008). Efektivitas Pelatihan
positif orang tua-anak dengan Keterampilan Pengasuhan Untuk
mengajarkan pendekatan spiritual dalam Meningkatkan Pemahaman Orang
pengasuhan sehingga mereka lebih tua tentang Anak. Yogyakarta:
mampu untuk konsisten dalam Naskah Publikasi (Unpublished).
mempersembahkan pengasuhan yang
terbaik bagi anak-anaknya. Barlow, J.,Coren, E., & Stewart-Brown, S.
(2002). Meta-analysis of the
Saran effectiveness of parenting
Ada beberapa saran untuk programs in improving maternal
psychosocial health. British
penelitian yang akan datang. Pertama,
Journal of General Practices, 52,
ukuran sampel “n” diperbesar sehingga
223-233.
dapat mempertinggi statistical power,.
Kedua, pada penelitian mendatang Brody, G. H., Stoneman, Z., Flor, D., &
sebaiknya ada proses seleksi minimal McCary, C. (1994). Religion's role
sehingga kemampuan generalisasi hasil in organizing family relationships:
penelitian tetap terjaga sekaligus Family process in rural, two-parent,
meminimalkan kemungkinan partisipan African-American families. Journal
melakukan social desirability dalam of Marriage and the Family, 56,
mengisi kuesioner penelitian. Perlu 878-888.
disertakan pengukuran Social
Brody, G. H., Stoneman, Z., & Flor, D.
Desirability untuk memastikan secara
(1996). Parental religiosity, family
objektif hasil intervensi pendidikan
process, and youth competence in
pengasuhan versi pendekatan spiritual rural, two-parent, African-
terhadap variabel yang diungkap. Ketiga, American families. Developmental
penelitian yang akan datang perlu Psychology, 32, 696-706.
melibatkan sampel penelitian yang
memiliki anak remaja. Cowan, P. A., & Cowan, C. P. (2002).

Jurnal Intervensi Psikologi, Vol. 5 No. 1 Juni 2013 127


Irwan Nuryana Kurniawan, Qurotul Uyun

What an intervention design fathers. Journal of Family


reveals about how parents affect Psychotherapy, 13, 263-294.
their children's academic
achievement and behavior Fagan, P. F. (2006). Why religion matters
problems. In J. G. Borkowski, S. L. even more: The impact of religious
Ramey, & M. Bristol-Power (Eds.), practice on social stability.
Parenting and the child's world: Backgrounder, 1992, 1-23.
Influences on academic,
intellectual, and social-emotional Field, A., & Hole, G. (2008). How to
development. Mahwah, NJ: design and report experiments.
Lawrence Erlbaum Associates. London: SAGE Publication.

Deater-Deckard, K., Pickering, K., Dunn, Field, A. (2009). Discovering statistics


J. F., & Golding, J. (1998). Family using SPSS. London: SAGE
structure, marital status, and Publication Ltd.
depressive in men preceding and
following the birth of a child. French, D.C., Eisenberg, N., Vaughan, J.,
American Journal of Psychiatry, Purwono, U., & Suryanti, T.A.
155, 818-823. (2008). Religious involvement and
the social competence and
Deater-Deckard, K. (2004). Parenting adjustment of Indonesian Muslim
stres: Current perspective in adolescents. Developmental
Psychology. New Haven and Psychology, 44, 597-611.
London: Yale University Press.
Gunnoe, M. L., Hetherington, E. M., &
Dembo, M. H., Sweitzer, M., & Reiss, D. (1999). Parental
Lauritzen, P. (1985). An evaluation religiosity, parenting style, and
of group parent education: adolescence social responsibility.
Behavioral, P.E.T., and Adlerian Journal of Early Adolescence, 19,
programs. Review of Educational 199-225.
Research, 55, 155-200.
Kazdin, A. E. (1995). Conduct disorder. In
Dollahite, D. C., Marks, L. D., & Olson, F. C. Verhulst and H. M. Koot
M. M. (1998a). Faithful fathering in (Eds.), The epidemiology of child
trying times: Religious beliefs and and adolescent psychopathology.
practices of Latter Day Saint fathers Oxford: Oxford University Press.
of children with special needs.
Journal of Men's Studies, 7, 71-93. Kurniawan, I. N. & Utami, D. S. (2007).
Efektivitas pelatihan keterampilan
Dollahite, D. C., Marks, L. D., & Olson, pengasuhan sebagai upaya
M. M. (1998b). Fathering, faith, mengatasi kekerasan pada anak
and family therapy: Generative dalam keluarga: Studi Preliminer.
narrative therapy with religious Jakarta : Laporan Penelitian Dikti.

128 Jurnal Intervensi Psikologi, Vol. 5 No. 1 Juni 2013


Penurunan Stres Pengasuhan Orang Tua dan Disfungsi Interaksi Orang Tua-Anak ....

international evidence.
Kurniawan, I. N. & Scheithauer, H. Nottingham: Department for
(2011a). Portraying Indonesian Education and Skills.
Children Well-Being with
Multidimensional Students' Life Murray-Swank, N. A., Mahoney, A., &
Satisfaction Scale: Preliminary Pargament, K. I. (2006).
Study. FU-Berlin: Research reports. Sanctification of parenting:
Influences on corporal punishment
Kurniawan, I. N. & Scheithauer, H. and warmth by liberal and
(2011b). The effect of parenting conservative Christian mothers.
education program on parenting The International Journal of the
stres and parenting self-efficacy of Psychology of Religion, 16, 271-
Indonesian parents. FU-Berlin: 287.
Research reports.
Okagaki, L & Luster, T. (2005). Research
Kurniawan, I. N. & Scheithauer, H. on parental socialization of child
(2011c). Portraying parenting stres outcomes: Current controversies
of Indonesian parents with and future direction. In L. Okagaki
Parenting Stres Index-Short Form- & T. Luster (Eds.), Parenting: An
nd
Indonesian Version: Preliminary Ecological Perspective (2 ed.),
Study. FU-Berlin: Research reports. Mahwah, NJ: Lawrence Erlbaum
Associates.
Mahoney, A., Pargament, K. I., Murray-
Swank, A., & Murray-Swank, N Olds, D., Henderson, C. R., Jr., Cole, R.,
(2003). Religion and sanctification Eckenrode, J., Kitzman, H.,
of family relationships. Review of Luckey, D., Pettitt, L., Sidora, K.,
Religious Research, 4, 220-236. Morris, P., & Powers, J. (1998).
Long-term effects of nurse home
Mahoney, A. (2005). Religion and visitation on children's criminal
conflict in family relationships. and antisocial behavior: 15-year
Journal of Social Issues , 61, 689- follow-up of a randomized
706. controlled trial. Journal of the
American Medical Association,
McCullough, M. E., & Willoughby, B. L. 280, 1238–1244.
B. (2009). Religion, self-regulation,
and self-control: Associations, Pargament K. I., & Mahoney, A. (2005).
explanations, and implications. Sacred matters: Sanctification as
Psychological Bulletin, 135, vital topic for the psychology of
69–93. religion.The International Journal
of the Psychology of
Moran, P., Ghate, D., & van der Merwe, Religion,15,179–198.
A. (2004). What works in parenting
support? A review of the Pearce, L. D. & Axinn, W. G. (1998). The

Jurnal Intervensi Psikologi, Vol. 5 No. 1 Juni 2013 129


Irwan Nuryana Kurniawan, Qurotul Uyun

impact of family religious life on Whitehurst, G. J., Falco, F. L., Lonigan, C.


the quality of mother–child J., Fischel, J. E., DeBaryshe, B. D.,
relations. American Sociological & Valdez-Menchaca, M. C. (1988).
Review, 63, 810–828. Accelerating language
development through picture book
Simmons, R. L., Whitbeck, L. B., Conger, reading. Developmental
R. D., & Wu, C. (1991). Psychology, 24, 552–559.
Intergenerational transmission of
harsh parenting. Developmental Widyawati, L., & Kurniawan, I. N. (2008).
Psychology Journal, 27, 159-171. Efektivitas Pelatihan Keterampilan
Pengasuhan Untuk Meningkatkan
Sroufe, L. A., DeHart, G. B., Marshall, M. Efikasi Diri Pengasuhan Orang tua.
E., & Cooper, R. G. (1996). Child Yogyakarta: Naskah Publikasi
Development: Its Nature and (Unpublished).
Course. Boston: McGraw Hill
College. Wijayanti, S., & Kurniawan, I. N. (2008).
Efektivitas Pelatihan Keterampilan
Todres, R., & Bunston, T. (1993). Parent Pengasuhan Untuk Menurunkan
education program evaluation: A Stres Pengasuhan Orang tua.
review of the literature. Canadian Yogyakarta: Naskah Publikasi
Journal of Community Mental (Unpublished).
Health, 12, 225-257. Wilcox, W. B. (1998). Conservative
Protestant childrearing:
Van den Boom, D. C. (1995). Do first- Authoritarian or authoritative?
year intervention effects endure? American Sociological Review,
Follow-up during toddlerhood of a 63, 796-809.
sample of Dutch irritable infants.
Child Development, 66, Wilcox, W. B. (2002). Religion,
1798–1816. convention, and parental
involvement. Journal of Marriage
Voydanoff, P. and Donnelly, B. W. and Family, 64, 780–792.
(1998). Parents' risk and
protective factors as predictors of Wolfe, R. B. (1999). Listening to children:
parental well-being and behavior. A new approach to parent support,
Journal of Marriage and Family, education, and empowerment.
60, 344–55. Family Science Review, 12, 275-
293.

130 Jurnal Intervensi Psikologi, Vol. 5 No. 1 Juni 2013

View publication stats

You might also like