1105 2888 1 SP

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 18

Konseling Publik Musikal Totobuang pada Komunitas Haur

Di Dusun Kusu-kusu Sereh, Ambon

1
Alfrin Ririne dan 2Jacob Daan Engel
Magister Sosiologi Agama UKSW
Email: ririnealfrin@gmail.com

Abstract

Research this aim study meaning , implementation , and origin musical ritual totobuang in community haur in
Hamlet Kusu-kusu Sereh Ambon, develop musical ritual totobuang from perspective   counseling the community.
Research this motivated   by context social the community in Hamlet Kusu-Kusu Sereh Ambon which has
inequality social concerning level economy. Method research used research  qualitative with approach
descriptive analytical. Required data obtained with technique Interview deep no Supported structured with
observation / observation participation use support data analysis . While in technique taking sample , researcher
use purposive and snowball technique. The theory used in research this is theory counseling community , social
justice counseling , and ritual theory . From the results findings concerning musical rituals totobuang there is
spiritual values namely value harmony , value potency self , value economy creative and value innovation
yourself . From the fourth The spiritual values give birth a base philosophical that is humanizing life. Living
capable empower individual or group so that they could give contribution good for self alone , others or the
community. Researcher too   recommend for research advanced in development writing this as effectiveness of
musical ritual counseling models totobuang who can made as a approach counseling new in the community .
  
Word Key : musical ritual totobuang , counseling community , social justice counseling
 
Abstrak

Penelitian ini bertujuan mengkaji pemaknaan, pelaksanaan, dan asal-usul ritual musikal totobuang dalam
komunitas haur di Dusun Kusu-kusu Sereh, Ambon , mengembangkan ritual musikal totobuang dari perspektif
konseling masyarakat. Penelitian ini dimotivasi oleh konteks sosial masyarakat di Dusun Kusu-Kusu Sereh,
Ambon yang memiliki ketidaksetaraan sosial menyangkut tingkat perekonomian. Metode penelitian yang
dipergunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitis. Data-data yang diperlukan diperoleh
dengan teknik wawancara mendalam tidak terstuktur yang didukung dengan pengamatan/observasi partisipasi
guna mendukung analisis data. Sedangkan dalam teknik pengambilan sampel, peneliti menggunakan teknik
purposive dan snowball. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori konseling masyarakat,
konseling social justice, dan teori ritual. Dari hasil temuan-temuan menyangkut ritual musikal totobuang terdapat
nilai-nilai spiritual yakni nilai kerukunan, nilai potensi diri, nilai ekonomi kreaktif dan nilai inovasi diri. Dari
keempat nilai spiritual tersebut melahirkan sebuah landasan filosofis yakni hidup yang memanusiakan. Hidup
yang mampu memberdayakan individu maupun kelompok sehingga mereka dapat memberikan kontribusi baik
untuk diri sendiri,orang lain maupun masyarakat. Peneliti juga merekomendasikan untuk penelitian lanjutan
dalam pengembangan tulisan ini seperti efektivitas model konseling ritual musikal totobuang yang dapat
dijadikan sebagai sebuah pendekatan konseling baru dalam masyarakat.

Kata Kunci: ritual musikal totobuang, konseling masyarakat, konseling social justice

PENDAHULUAN konseling publik untuk komunitas haur di Dusun


Dalam penulisan ini, saya akan mengkaji Kusu-kusu Sereh, Ambon . Ritual musikal
tentang ritual musikal totobuang sebagai totobuang merupakan sebuah tradisi dan

1
kebiasaan yang telah dilakukan secara turun- merasa terpinggirkan dalam masayarkat.
temurun oleh suatu komunitas yang mendiami Penelitian tentang penggunaan musik tradisional
Dusun Kusu-kusu Sereh Ambon. Ritual musikal atau musik lokal dan pendekatan konseling
totobuang mengandung nilai-nilai spiritual antara pastoral telah diteliti oleh peneliti terdahulu.1 Para
lain nilai kerukunan sebagai bentuk dari peneliti terdahulu lebih mengkaji mengenai
pemberdayaan sosial yang seimbang dan setara, musik musik tradisional dalam penggunaan
nilai potensi diri sebagai bentuk pencapaian musik gereja di Maluku, tidak mengarah kepada
integritas diri dalam masyarakat, nilai ekonomi proses pemberdayaan. Penelitian mengenai
kreatif sebagai bagian dari pencapaian kesetaraan konseling pastoral hanya berpusat pada konseling
hidup dalam masyarakat dan nilai inovasi diri yang berbasis budaya sebagai sarana perdamaian.
sebagai bagian dari kesejahteraan hidup dalam Setelah saya menelaah hasil-hasil penelitian di
masyarakat. Nilai-nilai spiritual tersebut Maluku, saya tidak menemukan tulisan mengenai
melahirkan sebuah landasan filosofis yakni konseling publik dan ritual musikal totobuang
“hidup yang memanusiakan”. Hidup yang sebagai bagian dari pemberdayaan individu
memanusiakan mengandung arti bahwa proses maupun kelompok.2
konseling yang terjadi tidak hanya sebatas Dusun Kusu-kusu Sereh merupakan salah
membuat klien keluar dari penderitaan hidup satu bagian petauanan dari negeri Urimessing
tetapi dapat membuat klien mampu yang terletak dikecamatan Nusaniwe, Ambon.
mengembangkan berbagai potensi diri yang pada Kehidupan sosial masyarakat setempat begitu
akhirnya memberikan kontribusi bagi diri sendiri, beragam dengan pola interaksi sosial, budaya,
orang lain maupun masyarakat. Landasan strata sosial dan tingkat perekonomian yang
filosofis tersebut dapat dijadikan landasan hidup berbeda. Penghargaan akan budaya lokal masih
yang mengarah pada kesetaraan dan terus dijaga dan dilestarikan oleh komunitas
kesejahteraan hidup dalam masyarakat. 1
Tulisan NDN Botter pada tahun 2015 dengan
Konteks masyarakat di Dusun Kusu-kusu judul Studi terhadap Penggunaan Alat Musik di Jemaat
GPM Soya Klasis Pulau Ambon; Yuditha Gianti Tildjuir
Sereh yang beragam dan berbeda seringkali pada tahun 2017 dengan judul Ain ni Ain sebagai
Pendekatan Konseling Perdamaian Berbasis Budaya;
memunculkan relasi dan interaksi sosial yang Jandry Lawalata pada tahun 2017 dengan judul Pela
Gandong sebagai Konseling Orang Basudara dan Agen
dibangun tidak seimbang dan tidak merata baik Perdamaian Konflik Islam-Kristen di Ambon
2
menyangkut perbedaan budaya, strata sosial Hasil Pencarian di perpustakan dan Arsip Daerah
Provinsi Maluku, Perpustakaan Universitas Kristen
maupun tingkat perekonomian. Hal tersebut yang Indonesia Maluku, dan Perpustakaan Wilayah Propinsi
Maluku
mengakibatkan individu maupun kelompok

2
setempat. Setiap manusia atau masyarakat yang potensi diri untuk komunitas haur totobuang ini
hidup bersama dalam satu komunitas tentu dapat dikaji dalam perspektif konseling
memiliki kebudayaan yang mengakar dalam masyarakat, dan konseling social justice yang
kehidupannya dari generasi ke generasi. Budaya memiliki tujuan utama yaitu membawa orang-
sendiri memiliki makna-makna tersendiri dalam orang atau kelompok dalam sebuah masyarakat
kehidupan seperti yang dikemukakan oleh Geertz keluar dari keterpurukan hidup dan dapat
yaitu kebudayaan adalah sesuatu yang dengannya membuat orang diberdayakan untuk hidup yang
kita memahami dan memberi makna pada hidup memanusiakan sesama manusia. Engel
kita.3 Fungsi sistem budaya adalah menata dan menjelaskan konseling menjadi penting untuk
memantapkan tindakan-tindakan serta tingkah membantu masyarakat dalam mengembangkan
laku manusia.4 potensi dan pengetahuan masyarakat dalam
Penghargaan akan budaya dan tradisi menyelesaikan masalah. Ia juga mengemukakan
lokal ini masih dilakukan oleh sebuah komunitas bahwa konseling merupakan suatu upaya untuk
yang terdapat di Dusun Kusu-kusu Sereh yaitu memanusiakan sesama manusia. Dalam upaya
komunitas haur totobuang. Komunitas tersebut memanusikan itulah, terkandung makna
melakukan ritual musikal totobuang sebagai pemberdayaan yang menjadi tujuan utama suatu
upaya untuk pemberdayaan ekonomi yang proses pendampingan dan konseling yang
berkualitas dan melalui ritual tersebut nilai-nilai dilakukan. Dengan itu, konseling adalah suatu
kerukunan, nilai potensi diri, nilai ekonomi proses pertolongan yang membuat orang
kreaktif dan nilai inovasi diri dapat dijadikan diberdayakan untuk hidup yang menghidupkan
sebagai landasan hidup dalam suatu masyarakat dan memanusiakan sesama manusia. Itu berarti
mengingat strata sosial dan tingkat perekonomian konseling tidak sekadar membawa orang keluar
yang berbeda yang seringkali menimbulkan dari keterpurukan dan penderitaan hidup, tetapi
ketidaksetaraan dalam masyarakat menyangkut mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki
kedudukan, peran dan kontribusi yang diberikan untuk memberdayakan dirinya dan orang lain,
dalam masyarakat. bahkan masyarakat.5
Ritual musikal totobuang yang dijadikan Pemberdayaan diarahkan guna
sebagai wadah pengembangan dan pemberdayaan meningkatkan ekonomi masyarakat secara

3
produktif sehingga mampu menghasilkan nilai
Bernard T. Adeney. 2000. Etika sosial Lintas
Budaya. Jogjakarta: Kanisius. H. 19.
4
Jacobus Ranjabar. 2013. Sistem Sosial Budaya 5
J.D.Engel. 2018. Konseling Masalah
Indonesia Suatu Pengantar. Bandung: Alfabeta. H. 9. Masyarakat. Yogyakarta:Kanisius. H. 2

3
tambah yang tinggi dan pendapatan yang lebih bagaimana struktur sosial mempengaruhi
besar. Ekonomi masyarakat adalah segala perkembangan klien. 7
kegiatan ekonomi dan upaya masyarakat untuk Berdasarkan pemaparan latar belakang di
memenuhi kebutuhan hidupnya (basic need) yaitu atas, dengan melihat nilai-nilai spiritual yang
sandang, pangan, papan, kesehatan dan terkandung di dalam ritual musikal totobuang dan
pendidikan. Dengan demikian dapat dipahami juga berbagai realita yang terjadi dalam
bahwa pemberdayaan ekonomi masyarakat kehidupan bermasyarakat di Dusun Kusu-kusu
merupakan satu upaya untuk meningkatkan Sereh Ambon maka penulis ingin mengkaji
kemampuan atau potensi masyarakat dalam ritual musikal totobuang sebagai pendekatan
kegiatan ekonomi guna memenuhi kebutuhan konseling publik untuk komunitas haur. Dengan
hidup serta meningkatkan kesejahteraan mereka demikian rumusan pertanyaan penelitian adalah
dan dapat berpotensi dalam proses pembangunan Bagaimana ritual musikal totobuang
nasional.6 Proses pemberdayaan ekonomi dikembangkan sebagai konseling publik untuk
dilakukan dengan tujuan untuk menciptkan komunitas haur di Dusun Kusu-kusu Sereh,
masyarakat yang sejahterah dan setara. Ambon? Rumusan masalah tersebut dijabarkan
Menurutnya Ratts Manivong.J dan Paul dalam beberapa pertanyaan pokok penelitian,
B. Pedersen, Tujuan social justice adalah yaitu: pertama, Bagaimana pemahaman dan
memberdayakan semua individu, terlepas dari pelaksanaan ritual musikal totobuang dalam
latar belakang mereka sehingga mereka dapat komunitas Haur di Dusun Kusu-kusu Sereh,
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan Ambon? Kedua, Bagaimana ritual musikal
untuk mencapai potensi penuh mereka. Konselor totobuang dikembangkan menjadi konseling
social justice menyadari bahwa masalah klien publik untuk komunitas haur di Dusun Kusu-kusu
dapat dikaitkan dengan struktur yang menindas. Sereh Ambon?
Dengan demikian, baik konselor maupun klien
Artikel ini mendeskripsikan dan
secara aktif terlibat dalam proses mengeksplorasi
menganalisis ritual musikal totobuang dapat
dan mendapatkan pengetahuan tentang
dikembangkan sebagai konseling publik untuk
komunitas haur. Tujuan penelitian ini juga
6 dijabarkan dalam beberapa tujuan pokok
Daniel Sukalele, “Pemberdayaan Masyarakat
Miskin di Era Otonomi Daerah”, dalam penelitian, yaitu pertama, mendeskripsikan
wordpress.com/about/pemberdayaan-masyarakat-miskin-di-
7
era-otonomi-daerah diakses tgl. 27 Agustus Manivong J. Ratts, Paul B Pedersen, Counseling
2018 for Multiculturalism and Social Justice,28

4
pemahaman dan pelaksanaan ritual musikal sehingga dapat memperoleh informasi yang
totobuang dalam komunitas haur di Dusun Kusu- leluasa. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
kusu Sereh, Ambon, kedua, mendeskripsikan dan haruslah pertanyaan yang bersifat terbuka dan
menganalisis ritual musikal totobuang tersebut tidak terstruktur yang dapat membuka pikiran
dapat dikaji dari perspektif konseling publik . informan untuk memberikan pendapat.
10
Wawancara ini pun bermaksud mengumpulkan
Metode
keterangan tentang kehidupan manusia dalam
Mengacu pada rumusan masalah dan tujuan suatu masyarakat serta pendirian-pendirian
penelitian yang hendak dicapai maka metode mereka.
penelitian yang peneliti gunakan dalam penelitian Pemilihan sampel penelitian menggunakan
ini adalah deskriptif analitis yakni penelitian yang Snowball sampling dan Purposive sampling.
berusaha menggambarkan atau melukiskan Menurut Sugiyono, Snowball sampling11 adalah
keadaan subjek yang diteliti. Setelah data teknik pengumpulan sampel yang mula-mula
diperoleh, kemudian data-data tersebut dianalisis jumlahnya kecil, kemudian membesar. Dalam
dan diinterpretasi atau penafsiran data-data pengembalian data, dipakai beberapa orang untuk
tersebut.8 Pendekatan yang di pakai dalam menjadi sumber data atau informan tetapi kalau
penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yaitu merasa data yang diberikan belum lengkap, maka
pendekatan penelitian yang menyajikan data bisa dicari data tambahan melalui orang lain.
dalam bentuk kata-kata, sehingga tidak Maka sumber data atau informan yang dipakai
menekankan pada angka. Pendekatan kualitatif adalah beberapa orang dari masyarakat Dusun
berusaha untuk menemukan dan mendeskripsikan Kusu-kusu Sereh yang dianggap bisa mewakili
makna atau data dibalik yang teramati. 9
pemahaman dari masyarakat yang nantinya bisa
Penelitian ini dilakukan di Dusun Kusu-kusu berkembang. Kemudian, pengambilan sampel
Sereh, Ambon. Pengumpulan data dilakukan data untuk melengkapi atau sebagai data
dengan wawancara dan observasi. Wawancara informan yang pertama, maka dipakailah
merupakan teknik pengumpulan data yang Purposive sampling. Menurut Sugiyono,
dilakukan secara berhadapan dengan informan
10
John W. Creswell. 2010. Reseacrh Design:
8
Winarno Surakhmad,. 1985. Pengantar Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed . Yogyakarta:
Penulisan Ilmiah : Dasar Metode dan Teknik. Bandung : Pustaka Pelajar. h. 267.
11
Tarsito. h.139 Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kombinasi.
9
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Penerbit Alfabeta. H. 127
Bandung: Penerbit Alfabeta. H. 15.

5
Purposive sampling12 adalah teknik pengambilan memanfaatkan konseling, menimbulkan berbagai
sampel sumber data dengan pertimbangan fenomena masalah masyarakat. Konseling
tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya memungkinkan masyarakat mengembangkan
orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang bakat dan minat, serta memperoleh kesempatan
apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai untuk mengentaskan permasalahan yang
penguasa sehingga akan memudahkan peneliti dihadapi.13 Konseling berasal dari Bahasa Inggris
menjelajahi obyek atau situasi sosial yang diteliti. to counsel yang berarti memberi arahan dan
Dalam pengertian data yang sudah didapatkan memberi nasehat. Tokoh yang melakukan proses
pertama dikolaborasikan dengan data yang konseling disebut konselor. Dalam pemahaman
didapatkan dari orang yang dianggap lebih tahu ini maka dalam proses konseling menempatkan
dalam hal ini Informan yang dipilih adalah ketua konselor ke dalam relasi bersama dengan konseli.
komunitas haur, anggota-anggota haur totobuang, Selanjutnya proses konseling hanya dapat
tokoh-tokoh adat, tokoh gereja (pendeta dan dibangun jika konselor menganggap konseli itu
majelis jemaat). Kemudian teknik pengumpulan sangat berharga bukan sekedar dikasihani tetapi
data berikutnya yaitu obeservasi. observasi adalah dicintai. Sehingga dalam proses konseling dimana
pengamatan dan pencatatan yang sistematis terciptanya relasi atau hubungan yang harmonis
terhadap gejala-gejala yang diteliti. Jenis orang dimungkinkan dapat mengalami kedamaian
observasi yang dipakai yaitu observasi partisipasi dan kebahagaiaan. 14
sebagian yaitu dengan cara mengikuti sebagian
Keefektifan konseling bergantung pada
dari kehidupan responden sesuai dengan data
banyak faktor yang terpenting adalah relasi satu
yang diinginkan
sama lain, dan saling mengerti antara konselor
LITERATUR REVIEW dan klien. Membangun hubungan yang baik saat
proses konseling berlangsung agar konselor dapat
1. Konseling masyarakat
memahami budaya yang dimiliki kliennya salah
Konseling menjadi penting untuk
satu sikap kunci yang ada dalam diri konsleor
membantu masyarakat dalam mengembangkan
adalah empati. Konselor yang memiliki sikap
potensi dan pengetahuan masyarakat dalam
menyelesaikan masalah. Keterbatasan masyarakat
13
untuk memperoleh pengetahuan dan J.D.Engel. 2018. Konseling Masalah
Masyarakat. Yogyakarta:Kanisius. H. 2.
14
J. D. Engel. 2007. Konseling suatu Fungsi
12
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Pastoral. Salatiga: Tisara Grafika. H. 1.
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. H. 218-219.

6
empati akan dapat memahami cara pandang dunia Asumsi dasar yang mendasari masyarakat
melalui perspektif klien.15 memimpin konseling bertolak pada berbagai
bentuk pertolongan. Konseling masyarakat adalah
Engel mengemukakan bahwa konseling
bentuk pertolongan secara komprehensif, yang
merupakan suatu upaya untuk memanusiakan
didasarkan pada kompetensi multicultural dan
sesama manusia. Dalam upaya memanusikan
berorientasi keadilan sosial masyarakat. Karena
itulah, terkandung makna pemberdayaan yang
perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan,
menjadi tujuan utama suatu proses pendampingan
maka konselor masyarakat menggunakan strategi
dan konseling yang dilakukan. Dengan itu,
yang memfasilitasi perkembangan yang sehat dari
konseling adalah suatu proses pertolongan yang
klien dan masyarakat. 17
Konseling masyarakat
membuat orang diberdayakan untuk hidup yang
seperti yang dikemukan oleh Lewis didalam
menghidupkan dan memanusiakan sesama
Engel memberikan sebuah pemahaman bahwa
manusia. Itu berarti konseling tidak sekadar
sebagai konselor masyarakat harus memiliki
membawa orang keluar dari keterpurukan dan
ketrampilan dan strategis yang tepat dalam
penderitaan hidup, tetapi mengembangkan
rangka memfasilitasi dan mendukung
potensi-potensi yang dimiliki untuk
perkembangan klien yang sehat. Proses
memberdayakan dirinya dan orang lain, bahkan
mendukung dan memfasilitasi klien bukan saja
masyarakat.16 Dari pemahaman tersebut dapat
berdampak sehat bagi klien itu sendiri tetapi juga
disimpulkan bahwa konseling menjadi wadah
berdampak sehat pada masyarakat. Hal ini
pengembangan dan pemberdayaan terhadap
dikarenakan klien selalu dipengaruhi oleh
potensi-potensi yang dimiliki oleh individu
lingkungan masyarakat dimana klien itu berada
maupun kelompok untuk dapat melakukan
dan berinteraksi.
perubahan baik untuk diri sendiri, orang lain
Kata masyarakat dipahamai secara berbeda,
maupun masyarakat. Perubahan yang
tergantung pada cara pandang orang bagaimana
dipromosikan untuk klien dapat menjadikan klien
memahaminya. Lewis et al. didalam Engel
diberdayakan dan memberikan kontribusi yang
menyadur pendapat Paisley yang merujuk
baik dalam masyarakat.
defenisi masyarakat sebagai sistem yang
memiliki kesatuan, kontinuitas, dan
15 prediktabilitas. Individu, kelompok dan
Nuzliah, Counseling Multikultural. Jurnal
Edukasi Vol 2, Nomor 2, July 2016
16
J.D.Engel. 2018. Konseling Masalah 17
Lewis, Judith A, et.al, Community Counseling:
Masyarakat. Yogyakarta:Kanisius. H. 2-3. A Multicultural-Social Justice Perspektive (USA,2011),10

7
organisasi merupakan link bagi masyarakat. komunitas untuk membina kesehatan mental
Masayarakat juga link individu untuk masyarakat klien, dan mempromosikan masyarakat untuk
lain, termasuk masyarakat yang lebih besar. lebih toleran, responsive, dan penuh perhatian.
Dengan demikian, masyarakat berfungsi sebagai Untuk melakukan hal ini konselor masyarakat
media dimana individu dapat bertindak dan harus memiliki kompetensi multicultural agar
mentransformasikan norma. Dengan demikian, bisa bekerja secara efektif dan etis, bersama
seorang individu menjadi milik lebih dari satu orang-orang yang berasal dari kelompok yang
komunitas pada suatu waktu. Dengan itu, beragam kompetensi dan latar belakang budaya.19
individu sebagai anggota masyarakat saling Dalam proses untuk mengembangkan hubungan
mempengaruhi secara langsung dan tidak yang sehat dan saling menghormati antara
langsung secara positif maupun negative. Asumsi konselor dank lien diperlukan kompetensi
berpikir seperti ini menjadi alasan mengapa multicultural yang harus dimiliki oleh seorang
pendampingan dan konseling masyarakat itu klien. Dengan berbagai latar belakang yang
perlu.18 Dari pemahaman tersebut dapat beragam dari klien, konselor harus mampu
disimpulkan bahwa masyarakat merupakan membangun kerja sama dan mampu mengenali
bagian yang tak terpisahkan dari relasi dan konteks budaya dari klien sehingga proses
interaksi sosial yang dibangun oleh individu konseling yang terjadi akan berjalan dan
maupun kelompok. Penerapan norma-norma menghasilkan sesuatu yang baik untuk perubahan
dalam masyarakat akan mempengaruhi pola pikir klien itu sendiri maupun perubahan lingkungan
dan tindakan baik dari individu maupun masyarakat.
kelompok. Individu maupun kelompok Konseling masyarakat mempromosikan
merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan perubahan dan pertumbuhan,memberikan
dalam masyarakat yang saling berhubungan erat. pedoman yang efektif untuk merencanakan dan
King didalam Engel menegaskan, sebagai melaksanakan program konseling masyarakat
anggota komunitas dalam lingkup nasional dan yang produktif. Dengan itu asumsi yang
dunia, setiap individu harus mengembangkan mendasari konseling masyarakat abad ke-21 yaitu
hubungan yang sehat dan perasaan yang saling bahwa pembangunan manusia (individu) dan
hormat menghormati. Konselor masyarakat perilaku berlangsung dalam lingkungan
diharapkan menemukan model konseling masyarakat yang berpotensi memelihara,

18
P,O Paisley. 1996. Creating Community: Group 19
M,L.King. 1963. Strength to love. New York:
Work and the Arts. Athens:GA. Walker

8
membatasi atau menghancurkan, pembangunan dengan rasa saling menghormati antara konselor
individu bersifat multicultural sebagai pusat dan klien yang mengarah pada proses kedamaian
konseling masyarakat, pengembangan individu dan kebahagian hidup. Konseling yang berbasis
dan masyarakat berhubungan erat.20 Jordan masyarakat merupakan suatu proses pertolongan
didalam Engel, dalam rangka meningkatkan yang membuat orang atau kelompok
hubungan dan memperbaiki perilaku klien yang diberdayakan untuk memberikan kontribusi baik
bermasalah dalam masyarakat, diperlukan untuk diri sendiri, orang lain maupun masyarakat.
konseling budaya. Upaya ini bertujuan untuk Konselor masyarakat berperan sebagai agen
menumbuhkan kekuatan, memulihkan dan perubahan yang mempromosikan pengembangan
menyehatkan, serta membebaskan dan dan pembangunan manusia yang mengarah pada
memberdayakan klien yang bermasalah. Teori- proses pemberdayaan hidup sehingga tercipta
teori konseling budaya lebih menekankan individu atau kelompok yang sehat, merata dan
hubungan antara manusia dan lingkungan, dan memiliki ketrampilan serta potensi diri yang
telah menjadi prinsip utama konseling pada abad dapat dijadikan sebagai modal untuk
ke-21. Hal ini disebabkan oleh kekuatan mempertahankan hidup ditengah arus realita
lingkungan yang menjadi sumber belajar dan sosial masyarakat yang beragam dan memiliki
dukungan, untuk memenuhi kebutuahan terutama perbedaan.
interaksi dengan orang lain. Di sisi lain, 2. Konseling Social Justice
lingkungan juga dapat mempengaruhi dan Konseling masyarakat berorientasi pada
mengerdilkan pertumbuhan dan membatasi keadilan sosial. Hal ini didasarkan pada asumsi,
perkembangan manusia.21 bahwa konselor masyarakat menggunakan sudut
Berdasarkan pemikiran beberapa ahli pandang yang luas untuk melihat klien dalam
diatas mengenai pengertian konseling dan konteks lingkungan yang sehat, adil dan
konseling masyarakat maka, dapat disimpulkan masyarakat yang merata.22 Ratts et al.
bahwa konseling merupakan sebuah percakapan mengklasifikasikan konseling social justice
mendalam yang terjadi antara seorang konselor sebagai kekuatan kelima setelah multikultural
dengan klien. Proses percakapan tersebut didasari dalam paradigma Konseling yang dianggap
20
Lewis, Judith A, et.al. 2011. Community
sebagai bentuk revolusioner dari pendekatan
Counseling: A Multicultural-Social Justice Perspektive. konseling. Pendekatan ini didasarkan pada
USA:Brooks. H. 9
21
J,V.Jordan. 2010. Relational-Cultural therapy.
22
Washingtong, DC: American Psychological Association. H. J.D.Engel. 2018. Konseling Masalah
99 Masyarakat. Yogyakarta:Kanisius. H. 2-3.

9
keyakinan bahwa kondisi lingkungan demikian akan terbuka hubungan atau relasi yang
mempengaruhi perkembangan manusia.23 luas dan mendalam dengan orang lain yakni
Ratts Manivong.J dan Paul B. Pedersen dengan menempatkan diri kita pada perasaan
juga menyinggung tentang konseling sosial orang lain kita dapat mengetahui apa yang sedang
justice yang juga mengandung aspek digumuli. Keadilan sosial berkaitan dengan
pemberdayaan baik seorang klien atau individu. gagasan tentang masyarakat adil. Keadilan sosial
Menurutnya, Tujuan social justice adalah adalah gagasan untuk menantang ketidakadilan
memberdayakan semua individu, terlepas dari dan menghargai kemanusiaan. Marsella
latar belakang mereka sehingga mereka dapat mendefinisikan keadilan sosial sebagai "konteks
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sosial, terutama dalam masyarakat dan kondisi
untuk mencapai potensi penuh mereka. Konselor budaya yang mungkin membatasi atau
social justice menyadari bahwa masalah klien menghilangkan kemungkinan adanya keadilan
dapat dikaitkan dengan struktur yang menindas. kolektif.25
Dengan demikian, baik konselor maupun klien Keadilan sosial berfokus pada tiga hal:
secara aktif terlibat dalam proses mengeksplorasi Hak, Manfaat, dan Kebutuhan. Hak berfokus
dan mendapatkan pengetahuan tentang pada apa yang dipercaya bahwa masyarakat
bagaimana struktur sosial mempengaruhi sebagai satu komunitas harus menyediakannya
perkembangan klien.24 Dari pemahaman tersebut sebagai bagian dari menjadi anggota di dalam
maka tujuan konseling sosial justice masyarakat tersebut. Manfaat berfokus pada
menginginkan sebuah upaya untuk bagaimana bagaimana masyarakat memantau siapa yang
klien dapat diterima dalam lingkungan masyarkat harus menerima hak tersebut. Kebutuhan adalah
dengan baik dan tidak lagi mengalami basis atau kriteria yang digunakan untuk
ketidaksetaraan dalam masyarakat. Klien mendistribusikan sumber daya berdasarkan hak
memiliki kedamaian dan kebahagian hidup yang yang dimiliki individu. Proses konseling selalu
bebas dari penindasan dan diskriminasi. mengarah pada akhir yang memiliki hasil yang
Kedamaian dan kebahagiaan yang tercipta, akan baik. Mcleod menjelaskan ada tiga kategori hasil
menumbuhkan rasa saling menghargai terhadap akhir konseling yakni resolusi, belajar, dan
diri sendiri tetapi juga kepada orang lain. Dengan inklusi sosial. Pertama, Resolusi terhadap

23
masalah sumber dalam hidup. Resolusi mencakup
Manivong J. Ratts, Paul B Pedersen, Counseling
for Multiculturalism and Social Justice,28 25
Llewellyn J. Cornelius dan Donna Harrington.
24
Manivong J. Ratts, Paul B Pedersen, Counseling 2014. ASocial Justice Approach to Survey Design and
for Multiculturalism and Social Justice,28 Analysis. New York : Oxford University Press. H. 7

10
pencapaian pemahaman atau perspektif terhadap diberdayakan sehingga dapat memberikan
masalah tersebut, mencapai penerimaan pribadi kontribusi baik untuk diri sendiri, orang lain
terhadap permasalahan, dan mengambil tindakan maupun masyarakat selain itu, hak, manfaat dan
untuk mengubah situasi yang merupakan sumber kebutuhan hidup dapat diperoleh dengan baik.
permasalahan. Kedua, belajar mengikuti 3. Ritual
konseling agar mendapat pemahaman,
Couldry (2005:60) memahami ritual
keterampilan, dan strategi baru yang membuat
sebagai suatu habitual action (aksi turun-
diri mereka dapat menangani masalah serupa
temurun), aksi formal dan juga mengandung
dimasa yang akan datang. Ketiga, inklusi sosial
nilai-nilai transcendent.27 Victor Turner
konseling memberikan energi dan kapasitas
menjelaskan ritual sebagai sarana untuk
personal sebagai seorang yang dapat memberikan
mengungkapkan nilai-nilai budaya yang dimiliki
kontribusi terhadap makhluk lain dan
oleh suatu kelompok masyarakat.28 Berdasarkan
kepentingan sosial. 26

pemikiran yang dikemukan oleh Couldry dan


Berdasarkan beberapa pemahaman diatas
Turner, maka dapat disimpulkan bahwa, ritual
dapat disimpulkan bahawa konseling social
sebagai bagian dari tradisi yang dilakukan oleh
justice selalu menekankan aspek keadilan dan
kelompok dalam masyarakat yang diwariskan
kesetaraan hidup yang akan diperoleh oleh
secara turun-temurun dari leluhur sampai dengan
individu maupun kelompok. Interaksi dan realita
generasi masa kini. Proses pewarisan tradisi
sosial yang selalu dipenuhi oleh berbagai
tersebut mengandung nilai-nilai budaya yang
perbedaan baik dari segi budaya, strata sosial
dijadikan sebagai patokan untuk bertindak dan
maupun tingkat ekonomi yang berbeda selalu
membangun relasi sosial dalam masyarakat.
menjadikan individu maupun kelompok sulit
Menurut Turner dalam buku Ritual and
untuk dapat melakukan pembangunan dan
Event , ritual sangat efektif sebagai wadah untuk
pengembangan hidup. Individu maupun
mengekspresikan perasaan yang tertekan, cemas
kelompok merasa terpinggirkan dengan berbagai
dan merasa terpinggirkan, dengan
realitas sosial yang menekan dan berbeda. Untuk
mengungkapkan Emosi ini sambil membiarkan
itu konseling sosial justice menghadirkan sebuah
perubahan yang mengarah pada prose 27
Couldry Nick. 2005. Media Ritual: Beyond
pembangunan dan pengembangan hidup yang Functionalims dalam Media Anthropology (Sage
Publication)
28
Victor Turner. 1969. The Ritual Process:
26
John Mcleod. 2010. Pengantar Konseling, Teori Structure and Anti-Structure. New York: Cornel University
dan Studi Kasus. Kencana. H. 17-18. Pres. H. 6

11
perubahan terjadi, semua orang bisa kembali ke dikerjakan dalam hidup bersama dan mengenai
masyarakat baru. Masyarakat baru yang apa yang tidak harus dikerjakan.30
dimaksudkan disini adalah kehidupan masyarakat
Berdasarkan pemahaman yang dikemukan
yang setara. Ritual memungkinkan ikatan dari
oleh Abdul Aziz, dalam sebuah kebudayaan
sebuah komunitas.29 Dari pemahaman Turner
terdapat berbagai nilai yang terus dihayati baik
dapat disimpulkan bahwa, ritual dijadikan sebagai
oleh individu maupun kelompok dalam
wadah untuk individu maupun kelompok
masyarakat. Proses penghayatan terhadap nilai-
mengungkapkan ekspresi mereka sebagai
nilai budaya tersebut merupakan proses
individu yang merasa tertindas, terpinggirkan
enkulturasi yang dilakukan secara turun-temurun.
dengan berbagai realita sosial yang beragam dan
Pemikiran kolektif yang telah ada baik dalam diri
berbeda. Proses pengungkapan perasaan tersebut
masing-masing individu maupun kelompok,
juga merupakan bagian untuk mengembangkan
dalam keluarga, masyarakat, suku bangsa
dan memberdayakan potensi diri.
maupun kesatuan yang lebih besar. Pemikiran
Sebagai sebuah nilai yang dihayati,
kolektif tersebut akan dijadikan sebagai sebuah
kebudayaan diwariskan secara turun-temurun,
patokan dan pandangan untuk bertindak dalam
dari satu generasi ke generasi. Proses pewarisan
relasi sosial.
kebudayaan disebut sebagai proses enkulturasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Proses enkulturasi berlangsung mulai dari
kesatuan yang terkecil, yakni keluarga, kerabat, Ritual Musikal Totobuang Dikaji Dari
masyarakat, suku bangsa, hingga kesatuan yang Perspektif Konseling Masyarakat
lebih besar lagi. Proses enkulturasi ini
berlangsung dari masa kanak-kanak hingga masa a. Pelaksanaan ritual musikal otobuang
tua. Melalui proses enkulturasi ini, maka dalam Pelaksanaan ritual musikal totobuang
benak sebagian besar anggota masyarakat akan dalam komunitas haur di Dusun Kusu-kusu
memiliki pandangan, nilai yang sama tentang Sereh, Ambon melahirkan makna dan nilai-nilai
persoalan-persoalan yang dianggap baik dan spiritual yang dapat dijadikan sebagai landasan
dianggap buruk, mengenai apa yang harus hidup. Tradisi ritual musikal totobuang yang

30
Abdul Asis, “Nilai Budaya dalam Upacara Adat
Mappogau Hanua di Karampuang, Kabupaten Sinjai,
Provinsi Sulawesi Selatan, “ Jurnal Walasuji, Vol.6 Nomor
29
Franko Mark. 2007. Ritual and Event: 2 (Desember 2015): 384
Interdisclipinary Perspectives. New York: Routledge

12
biasanya dilakukan dalam perkawinan adat, masyarakat.31 Individu maupun kelompok
pelantikan raja, perayaan hari-hari besar gerejawi melaksanakan tradisi ritual musikal totobuang
bahkan dalam perayaan hari-hari besar agama disamping untuk tetap mengembangkan dan
lain seperti perayaan ramadhan bagi agama islam melestarikan budaya lokal, proses pemberdayaan
memberikan makna dan nilai kerukunan yang ekonomi menjadi hal utama dalam pelaksanaan
dibangun dalam suasana kebersamaan yang tidak ritual musikal totobuang.
lagi terdapat perbedaan baik dari segi budaya, b. Ritual musikal totobuang sebagai
strata sosial, tingkat perekonomian maupun pewarisan dan pelestarian budaya lokal
agama. Setiap anggota komunitas haur totobuang Dalam perkembangan globalisasi,
merasa diterima dalam realita sosial yang masuknya berbagai budaya atau tradisi dari luar
berbeda. mereka dapat memberikan kontribusi seperti budaya barat membuat budaya lokal
lewat ketrampilan dan potensi yang mereka miliki mengalami pergeseran makna serta pelaksanaan
sehingga dapat menjadi sesuatu yang bermakna sudah jarang untuk dilakukan. Bagi individu
baik untuk diri sendiri, orang lain maupun maupun kelompok yang tetap dengan paradigm
masyarakat. Potensi diri yang dimiliki dan mereka untuk mempertahankan dan melestarikan
dikembangkan oleh komunitas haur juga budaya lokal tetap memegang erat makna
memberi makna pemberdayaan ekonomi. pelestarian budaya lokal. Nilai-nilai budaya yang
Hasil penelitian diatas selaras dengan terkandung dalam budaya lokal dapat dijadikan
pemikiran Engel yang mengatakan bahwa sebagai sebuah landasan hidup yang berorientasi
pemberdayaan sangat penting dan dibutuhkan pada kebersamaan dan kedamaian hidup. Nilai-
oleh seorang klien atau individu dalam nilai budaya tersebut dihayati dan dijadikan
menghadapi permasalahan sosial. pengembangan sebagai pewarisan nilai-nilai luhur budaya lokal
terhadap potensi diri diberdayakan untuk hidup yang telah diteruskan dari leluhur sampai
yang menghidupkan dan memanusiakan sesama generasi masa kini. Hasil penelitian diatas selaras
manusia. Artinya bahwa proses konseling yang dengan pemikiran Turner yang mengatakan
diberikan bagi klien bukan hanya sekedar bahwa ritual sebagai sarana untuk
membawa klien keluar dari penderitaan dan mengungkapkan nilai-nilai budaya yang dimiliki
keterpurukan hidup tetapi mengembangkan
potensi-potensi yang dimiliki untuk
memberdayakan dirinya dan orang lain, bahkan
31
J.D.Engel. 2018. Konseling Masalah
Masyarakat. Yogyakarta:Kanisius. H. 2.

13
oleh suatu kelompok masyarakat.32Nilai-nilai terdapat berbagai perbedaan yang telas dijelaskan
budaya yang terkandung dalam pelaksanaan ritual sebelumnya. Pemikiran mereka juga terkait
musikal totobuang dijadikan sebagai pedoman dengan kontribusi yang diberikan dalam
hidup bagi komunitas haur untuk membangunn masyarakat.
relasi dalam masyarakat. Ritual musikal totobuang hadir dan
c. Ritual musikal totobuang sebagai wadah memberi makna hidup bagi komunitas haur untuk
pengembangan dan pemberdayaan potensi dapat membangun relasi sosial yang seimbang
diri dan merata. Memberi sebuah makna bagi setiap
Konteks hidup masyarakat di Dusun anggota komunitas haur bahwa dengan potensi
Kusu-kusu sereh, Ambon saat ini bukan hanya dan kemampuan yang mereka miliki dapat juga
terdiri dari penduduk asli akan tetapi ada pula memberikan kontribusi baik untuk diri sendiri,
penduduk dengan budaya yang lain atau orang lain maupun masyarakat. Dengan potensi
pendatang. Penduduk asli dengan pendatang dan ketrampilan yang dimiliki dapat
terjadi dalam hubungan perkawinan antara meningkatkan perekonomian keluarga yang lebih
penduduk asli dengan pendatang, ada pula berkualitas. Selain itu proses pelaksanaan ritual
pendatang yang sudah lama menetap karena musikal totobuang ini juga dilakukan dalam
pekerjaan (perawat, polisi, TNI, Guru, PNS, dll). perayaan ramadhan oleh kaum muslim. Sebagai
Dengan beragam perbedaan yang ada disamping respon dari membangun dan menjaga ikatan
perbedaan budaya, terdapat juga perbedaan strata persaudaraan dalam masyarakat, komunitas haur
sosial dan perbedaan tingkat perekonomian turut serta dalam berkolaborasi dengan musik
menghendaki relasi sosial yang dibangun islami yang memberi makna harmonisasi musik
seringkali mengalami gesekan atau bahkan tidak sebagai wadah pemersatu dan pengikat tali
merata dan seimbang. Setiap individu maupun persaudaraan antar umat beragama.
kelompok dengan berbagai karakteristik bahkan Dalam pelaksanaan ritual musikal
pandangan yang berbeda mengenai hidup sering totobuang terdapat nilai-nilai spiritual yang dapat
membeda-bedakan individu maupun kelompok dijadikan sebagai upaya pengembangan dan
lain dalam relasi sosial. hal tersebut dikarenakan pemberdayaan potensi diri yang mengarah pada
kesetaraan dan kesejahteraan dalam msayarakat.
32
Victor Turner. 1969. The Ritual Process: Pertama, ritual musikal totobuang
Structure and Anti-Structure. New York: Cornel University
Pres. H. 6 memberi makna kerukunan dalam membangun
kesetaraan sosial dalam masyarakat. Dalam

14
proses pelaksanaan ritual musikal totobuang memberikan sesuatu yang penting melalui ritual
biasanya dilakukan dalam acara perkawinan adat, musikal totobuang. Ketiga, ritual musikal
pelantikan raja bahkan dalam perayaan ramadhan totobuang melahirkan ekonomi kreatif sebagai
bagi kaum muslim. Ritual musikal totobuang akibat dari krisis ekonomi yang terjadi dalam
menjadi musik pemersatu dengan alunan komunitas haur. Mengutip dari Cetak Biru
kegembiraan yang mempersatukan semua orang Ekonomi Kreatif 2025, ekonomi kreatif
yang hadir bahkan orang-orang yang beragama merupakan suatu penciptaan nilai tambah
lain. Selain itu hal baru yang juga ditemukan (ekonomi, sosial, budaya, lingkungan) berbasis
dalam proses ritual musikal totobuang yaitu ide yang lahir dari kreativitas sumber daya
setiap anggota dari komunitas haur totobuang manusia (orang kreatif) dan berbasis pemanfaatan
yang merasa terpinggirkan atau tidak percaya diri ilmu pengetahuan, termasuk warisan budaya dan
karena strata dan tingkat ekonomi yang berbeda teknologi.33
merasa dipersatukan dalam ikatan kebersamanaan Ritual musikal totobuang sebagai
bersama dengan semua orang yang hadir. pewarisan budaya lokal mampu dijadikan sebagai
Kedua, ritual musikal totobuang wadah untuk membentuk ekonomi kreatif yang
melahirkan potensi diri. Konteks masyarakat di bersumber dari ide atau gagasan yang kreatif dari
Dusun kusu-kusu sereh yang beragam dengan sumber daya manusia itu sendiri. Sumber daya
perbedaan baik dari segi budaya, strata sosial manusia yang dimaksudkan disini berasal dari
maupun tingkat perokonomian yang berbeda setiap anggota komunitas haur totobuang. Mereka
jauh, membuat anggota dari komunitas haur mampu mementaskan permainan musikal
merasa terpinggirkan dan tidak diterima atau totobuang sekaligus juga membuat totobuang
dapat dikatakan mereka mengalami krisis yang memiliki nilai jual yang tinggi. Berdasarkan
identitas diri akibat dari realita sosial yang ada. hasil yang didapat dalam penelitian, pementasan
Sebagai upaya untuk penerimaan diri yang ritual musikal totobuang terjadi dalam berbagai
memberi penghargaan terhadap diri maka ritual bentuk acara maupun kegiatan. Harga atau tarif
musikal totobuang hadir sebagai bagian yang didapatkan dari pementasan tersebut
pencapaian dari integritas diri komunitas haur berkisar antara Rp 3.000.000-Rp 5.000.000 dan
dalam masyarakat. Pencapaian dari integritas diri harga jual untuk pembuatan totobuang buang
inilah yang mampu mengembangkan dan 33
Agus Pascasuseno. 2014. Ekonomi Kreatif:
memberdayakan potensi diri yang ada pada Kekuatan Baru Indonesia Menuju 2025. Bedah Cetak Biru
Ekonomi Kreatif: Yogyakarta.
mereka. Mereka mampu menampilkan dan

15
sendiri yaitu Rp 35.000.000. Tifa sebagai alat Kelima, ritual musikal totobuang
musik yang selalu dikolaborasikan dengan memberi makna pemberdayaan hidup. Dengan
totobuang juga memiliki nilai jual yang tinggi. adanya pelaksanaan ritual musikal totobuang
Harga jual dari tifa sendiri sangat bervariasi tersebut, ketrampilan dan potensi diri dari setiap
tergantung besar atau kecil yang berkisar antara anggota komunitas haur dapat diberdayakan dan
Rp 300.000-Rp 600.000.34 Dengan adanya dikembangkan sehingga dapat memberikan
pementasan ritual musikal totobuang tersebut kontribusi baik untuk diri sendiri, orang lain
berbagai potensi yang ada dari setiap anggota maupun masyarakat. Realita sosial yang tidak
dalam komunitas haur totobuang, dapat merata yang menghendaki setiap individu
dikembangkan dan diberdayakan sehingga maupun kelompok harus mampu berjuang dan
memiliki kesetaraan dan kesejahteraan hidup mengembangkan potensi diri dalam rangka
dalam masyarakat. meningkatkan kualitas hidup yang lebih bermutu
Keempat, ritual musikal totobuang atau dapat dikatakan pengembangan potensi diri
memberi makna pengembangan diri bagi bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan ekonomi.
komunitas haur untuk terus melakukan inovasi KESIMPULAN
diri. Inovasi merupakan Suatu transformasi dari
Bagian akhir dari jurnal ini, penulis
ide atau gagasan dengan dasar kreativitas dengan
memberikan kesimpulan yang merupakan
memanfaatkan penemuan yang sudah ada untuk
jawaban dari rumusan masalah yaitu: (1)
menghasilkan suatu produk ataupun proses yang
Pelaksanaan dan asal-usul ritual musikal
lebih baik, bernilai tambah, dan bermanfaat.35
totobuang melahirkan paradigma berpikir yang
Dengan melakukan pementasan ritual musikal
kontekstual dari suatu individu maupun
totobuang, kreativitas setiap anggota komunitas
komunitas dalam masyarakat yang menjadikan
haur terus dikembangkan dan diberdayakan
ritual musikal totobuang sebagai bagian dari
sehingga terus memiliki nilai tambah yang tinggi
pewarisan nilai-nilai budaya lokal yang masih
dan bermanfaat baik itu diri sendiri, orang lain
terus dijaga, dilestarikan dan dikembangkan oleh
maupun masyarakat.
generasi ke generasi. Pengembangan akan budaya
lokal ini dapatkan juga dijadikan sebagai wadah
34 pemberdayaan ekonomi bagi komunitas. Nilai-
Hasil wawancara dengan bapak O. Salakay
(ketua komunitas haur), 7 Juni 2018 nilai spiritual yang terdapat dalam ritual musikal
35
Rochmat, A. Purnomo. 2016. Ekonomi Kreatif :
Pilar Pembangunan Indonesia. Surakarta: Ziyad Visi totobuang melahirkan sebuah landasan filosifis
Media. H. 9

16
yakni “Hidup yang Memanusiakan”. Hidup yang Selatan, “ Jurnal Walasuji, Vol.6
mampu memberdayakan diri sendiri, orang lain Nomor 2 (Desember 2015)
maupun masyarakat. Agus, Pascasuseno. 2014. Ekonomi Kreatif:
Kekuatan Baru Indonesia Menuju
Selanjutnya (2) nilai-nilai spiritual ini
2025. Bedah Cetak Biru Ekonomi
dibentuk dari landasan filosofis hidup yang
Kreatif: Yogyakarta.
mampu menciptakan kesetaraan dam
Cornelius Llewellyn J, Donna Harrington. 2014.
keseimbangan dalam masyarakat, yang juga
ASocial Justice Approach to Survey
menjadikan budaya lokal sebagai warisan leluhur
Design and Analysis, New York :
yang harus terus dijaga, dilestarikan dan
Oxford University Press.
dikembangkan sebagai bagian dari proses
Creswell, John W. 2013. Research Design:
pemberdayaan terhadap potensi diri yang
Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif
mengarah pada ekonomi kreaktif, inovasi diri dan
dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka
kesejahteraan hidup; (3) Ritual musikal totobuang
Pelajar.
dijadikan sebagai resolusi untuk pemberdayaan
Depdiknas. Kamus Besar Bahasa Indonesia,
hidup yang damai dan sejahterah yang
Edisi Ketiga, Jakarta: Penerbit Balai
mendorong setiap individu maupun kelompok
Pustaka, 2003
untuk terus mengembangkan potensi diri dan
Engel, Jacob. D. 2018. Konseling Masalah
melestarikan budaya lokal sebagai warisan
Masyarakat. Yogyakarta: Kanisius.
leluhur; dan (4) Ritual musikal totobuang sebagai
Engel, Jacob. D. 2016. Pastoral dan Kebutuhan
pendekatan konseling berbasis masyarakat yang
Dasar Konseling. Jakarta: Gunung
bekerja untuk mempromosikan perubahan positif
Mulia.
dalam sistem masyarakat yang mempengaruhi
Engel, Jacob. D. 2007. Konseling Suatu Fungsi
kesejahteraan hidup dari individu maupun
Pastoral. Salatiga: Tisara Grafika.
kelompok.
Franko, Mark. Ritual and Event. New York:
DAFTAR PUSTAKA Routledge, 2007
Adeney, Bernard T. 2000. Etika sosial Lintas Jordan, J.V. Relational-cultural Therapy.
Budaya. Yogjakarta: Kanisius. Washington, DC: American
Abdul Asis, “Nilai Budaya dalam Upacara Adat Psychological Association, 2010
Mappogau Hanua di Karampuang, King, M.L. 1963. Strength to Love. New York:
Kabupaten Sinjai, Provinsi Sulawesi Walker.

17
Lewis, J.A.,Lewis, Michael D., Daniel, Judy A., wordpress.com/about/pemberdayaan-
D’Andrea, Michael J. Community masyarakat-miskin-di-era-otonomi-
Counseling: A Multicultural-Social daerah diakses tgl. 27 Agustus 2018
Justice Perspective, Fourth Edition. Surakhmad, Winarno. 1985. Pengantar
Brooks/Cole 20 Davis Drive Penulisan Ilmiah: Dasar Metode dan
Belmont, USA, 2011 Teknik, Bandung: Tarsito.
McLeod, John. 2010. Pengantar Konseling, Teori Turner, Victor. 1969. The Ritual Process:
dan Study Kasus. Kencana. Structure and Anti-Structure. New
Nuzliah, Counseling Multikultural. Jurnal York: Cornel University Press.
Edukasi Vol 2, Nomor 2, July 2016
Paisley, P.O. Creating Community: Group Work
and the Arts. Presentation Made at
the Annual Meeting of the
Association for Specialists in Group
Work. Athens: GA, 1996
Ratts, Manivong. J and Paul B. Pedersen. 2014.
Counseling for multiculturalism and
social justice; integration, theory, and
application. Amerika: American
Counseling Assiciation.
Rochmat, A. Purnomo, Ekonomi Kreatif : Pilar
Pembangunan Indonesia , Surakarta:
Ziyad Visi Media, 2016
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kombinasi.
Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sukalele, Daniel “Pemberdayaan Masyarakat
Miskin di Era Otonomi Daerah”,
dalam

18

You might also like