121-126 FemmyWulansari
121-126 FemmyWulansari
121-126 FemmyWulansari
121-126
ABSTRACT
Employee performance is an important factor for organizations and companies because it has a direct impact on
the success and productivity of an organization or company. When employees can work well and achieve set
targets, this can contribute to achieving organizational goals, improving product or service quality and customer
or service user satisfaction. So it is important for management to develop strategies that support skills
development and employee performance improvement. One approach that can be used is through the
implementation of coaching and mentoring programs. Employee coaching and mentoring is expected to help
employees achieve their maximum potential and make optimal contributions to the organization. The purpose of
conducting this research is to determine the effect of coaching and mentoring on employee performance. This
study was compiled using a document-based qualitative research method. This study also uses an inductive
analysis approach to collect facts and data using sources obtained from inductively related journals, books and
literature. The results of this study are that coaching and mentoring have a positive effect on improving
employee performance. It is hoped that the implementation of coaching and mentoring can be carried out on an
ongoing basis and can complement each other in order to improve employee performance so that the goals and
targets of the organization/company can be achieved.
Keywords: coaching, employee performance, mentoring
ABSTRAK
Kinerja pegawai merupakan faktor penting bagi organisasi dan perusahaan karena memiki dampak langsung
pada keberhasilan dan produktivitas organisasi atau perusahaan. Ketika pegawai dapat bekerja dengan baik dan
memperoleh target yang ditetapkan, hal ini dapat berkontribusi pada pencapaian tujuan organisasi, peningkatan
kualitas produk atau layanan dan kepuasan pelanggan atau pengguna layanan. Maka penting bagi manajemen
untuk mengembangkan strategi yang mendukung pengembangan keterampilan dan peningkatan kinerja pegawai.
Salah satu pendekatan yang dapat digunakan adalah melalui implementasi program coaching dan mentoring.
Coaching dan mentoring pegawai diharapkan dapat membantu pegawai mencapai potensi maksimal mereka dan
memberikan kontribusi yang optimal bagi organisasi. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh coaching dan mentoring pada kinerja pegawai. Penelitian ini disusun dengan menggunakan
metode penelitian kualitatif berbasis dokumen. Penelitian ini juga mengunakan pendekatan analisis induktif
untuk mengumpulkan fakta dan data dengan menggunakan sumber yang diperoleh dari jurnal, buku dan literatur
yang terkait secara induktif. Hasil dari penelitian ini yaitu coaching dan mentoring memberikan pengaruh positif
dalam meningkatkan kinerja pegawai. Penerapan coaching dan mentoring diharapakan dapat dilaksanakan secara
berkesinambungan dan dapat saling melengkapi guna meningkatkan kinerja pegawai sehingga tujuan dan target
organisasi/perusahaan dapat tercapai.
Kata kunci: coaching, kinerja pegawai, mentoring
1. PENDAHULUAN
Peran pegawai dalam organisasi atau perusahaan menjadi salah satu faktor yang perlu diperhatikan, karena
pegawai merupakan faktor yang berperan penting dalam upaya mencapai tujuan dan keberhasilan organisasi.
Pegawai mempunyai peran yang penting dalam keberhasilan dan pertumbuhan organisasi atau perusahaan.
Dengan melaksanakan peran mereka dengan baik, mereka dapat meningkatkan kinerja organisasi secara
keseluruhan dan mencapai target yang telah ditetapkan. Kinerja pegawai yang optimal tentunya menjadi harapan
organisasi untuk mencapai target organisasi yang telah ditetapkan.
Menurut Kasmir (dalam Nasution, 2020) mengatakan “kinerja adalah hasil kerja dan perilaku kerja yang telah di
capai dalam menyelesaikan tugas-tugas dan tanggung jawab yang diberikan dalam suatu periode tertentu”.
Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai didalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2009).
Sedangkan menurut pernyataan Rivai dan Basri (dalam Laitef. dkk, 2016) bahwa kinerja adalah kesediaan
seseorang atau sekelompok orang untuk melakukan sesuatu kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan
tanggung jawab dengan hasil seperti yang diharapkan. Selanjutnya menurut Fatah (dalam Sugiyatmi. dkk, 2016)
mengatakan bahwa kinerja diartikan sebagai ungkapan kemajuan yang didasari oleh pengetahuan, sikap dan
121
JURNAL JAMAN Vol 3 No.1 April 2023, pISSN: 2828-691X, eISSN: 2828-688X, Hal. 121-126
motivasi dalam menghasilkan sesuatu pekerjaan.
Dukungan organisasi melalui coaching dan mentoring dapat menjadi strategi yang efektif untuk meningkatkan
kinerja pegawai. Coaching dan mentoring adalah dua pendekatan yang berbeda tetapi saling melengkapi dalam
memberikan bimbingan, pengarahan, dan pembinaan kepada pegawai.
HBR (2004) memberikan penjelasan bahwa coaching adalah proses interaktif dimana manajer dan supervisor
berusaha untuk memberikan penyelesaian masalah kinerja atau pengembangan kemampuan pegawai. Coaching
merupakan sebuah Teknik yang dapat digunakan oleh siapapun juga. Coaching adalah proses yang dapat
membantu menutup kesenjangan dimana individu dan kelompok hadir dan ingin berada dalam hal ini adalah
posisi di organisasi (Shukla, 2014). Coaching haruslah mempunyai kedekatan, dimana keterikatan satu-persatu
antara individu yang terlibat, hal ini akan membantu coach untuk mampu menolong individu membuka potensi
mereka. dan memiliki perpektif untuk melihat dari luar ke dalam sehingga memberi peningkatan atas kesadaran
diri dan pemahaman bagaimana efek perilaku mereka terhadap orang lain. Sedangkan Whitmore dalam Passmore
(2013) menyatakan coaching adalah kunci pembuka potensi seseorang untuk dapat memaksimalkan kinerjanya.
Coaching lebih kepada membantu seseorang untuk belajar dan bukan mengajarinya. Mengacu pada Association
for Coaching di tahun 2005 (Passmore, 2013) mengungkapkan bahwa coaching adalah sebuah proses kolaborasi
yang memiliki fokus pada solusi, berorientasi pada hasil, dan sistematis, dimana coach memberikan fasilitas
peningkatan atas performa kerja, pembelajaran diri, pengalaman hidup, dan pertumbuhan pribadi dari coachee itu
sendiri.
Untuk pemahaman dari pengertian mentoring dapat disarikan dari pernyatan para peneliti atau ahli sebagai
berikut. Menurut (HRM,2004) mentoring adalah pemberian saran, informasi atau bimbingan oleh seseorang
dengan pengalaman yang berguna, kemampuan atau spesialisme untuk perkembangan profesional dan personal
individu lain. Mentor didefinisikan sebagai penasehat yang bijak dan terpercaya, Mentor secara sederhana
diartikan seseorang yang bisa membantu orang lain mempelajari sesuatu yang mereka tidak bisa belajar sendiri.
Allen (2007) menjelaskan bahwa mentoring adalah sebuah sistem bimbingan yang semi terstruktur dimana satu
atau sekelompok orang berbagi.
Mentoring melibatkan hubungan yang lebih jangka panjang antara seorang mentor yang lebih berpengalaman
dan seorang pegawai yang kurang berpengalaman. Mentor adalah seseorang yang memberikan bimbingan,
nasihat, dan dukungan kepada pegawai dalam pengembangan karir mereka. Beberapa manfaat mentoring untuk
meningkatkan kinerja pegawai meliputi:
a. Pembelajaran dan pengetahuan organisasi
Melalui mentoring, pegawai dapat belajar dari pengalaman dan pengetahuan mentor yang lebih
berpengalaman. Hal ini membantu mereka memahami lebih baik tentang organisasi, budaya kerja, dan
strategi yang efektif untuk berhasil dalam pekerjaan mereka.
b. Pembinaan karir
Mentor dapat membantu pegawai dalam merencanakan dan mengembangkan karir mereka. Mentor
dapat memberikan nasihat tentang langkah-langkah yang perlu diambil untuk mencapai tujuan karir,
memberikan wawasan tentang peluang yang ada, dan membantu pegawai untuk mengembangkan
rencana jangka panjang.
c. Pengembangan kepemimpinan
Mentoring juga dapat berfokus pada pengembangan keterampilan kepemimpinan. Mentor dapat
membantu pegawai dalam memahami peran dan tanggung jawab seorang pemimpin, memberikan
umpan balik konstruktif, dan membantu mereka dalam mengembangkan keterampilan kepemimpinan
yang diperlukan.
Tentunya organisasi ingin mengetahui pengaruh coaching dan mentoring terhadap kinerja pegawainya.
Permasalahan apakah coaching memiliki pengaruh terhadap kinerja pegawai, apakah mentoring memiliki
122
JURNAL JAMAN Vol 3 No.1 April 2023, pISSN: 2828-691X, eISSN: 2828-688X, Hal. 121-126
pengaruh terhadap kinerja pegawai dan apakah coaching dan mentoring secara bersamaan memiliki pengaruh
terhadap kinerja pegawai menjadi pertanyaan mendasar dari organisasi atau perusahaan dalam mengambil
langkah kebijakan pengembangan pegawai. Dukungan organisasi melalui coaching dan mentoring dapat
dilakukan dengan memastikan adanya program yang terstruktur, perencanaan yang jelas, dan pengawasan yang
memadai. Hal tersebut berguna untuk memastikan bahwa coaching dan mentoring dapat memberikan manfaat
yang signifikan bagi pegawai dan organisasi secara keseluruhan.
Penting bagi organisasi untuk mengimplementasikan program coaching dan mentoring yang efektif dan
berkelanjutan. Hal ini melibatkan pemilihan coach dan mentor yang berkualitas, mengidentifikasi kebutuhan
pengembangan individu, dan menyediakan waktu dan sumber daya yang cukup untuk pelatihan dan pembinaan.
Dengan menginvestasikan dalam dukungan coaching dan mentoring, organisasi dapat meningkatkan kinerja
pegawai mereka dan mencapai kesuksesan jangka panjang.
2. TINJAUAN PUSTAKA
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan melakukan analisis subjek
dan objek pembahasan dalam penelitian yang didukung dengan beberapa referensi. Peneliti memanfaatkan jenis
data sekunder. Data sekunder merujuk pada data yang dikumpulkan dan digunakan oleh pihak lain untuk tujuan
yang berbeda dari penelitian atau analisis yang sedang dilakukan. Data sekunder telah dikumpulkan sebelumnya
oleh organisasi, institusi, atau individu lain untuk keperluan mereka sendiri, seperti penelitian, survei, atau
kegiatan bisnis. Teknik Pengumpulan Data yang digunakan untuk penelitian ini adalah data sekunder yang
didapatkan dengan melakukan studi kepustakaan dan dokumentasi oleh peneliti
1 Nuning Fungsi mentoring, pengembangan karir dan Sama-sama terdapat faktor lain
Sukma motivasi di rumah sakit berpengaruh secara membahas peran selain mentoring
Kamaratri & bersamaan terhadap kinerja perawat, mentoring pada terhadap
M.F. Arrozi artinya apabila ingin meningkatkan kinerja kinerja pegawai peningkatan kinerja
Adhikara perawat maka perlu dilakukan penyesuaian pegawai, yaitu,
(2019) pola mentoring, motivasi kerja ditingkatkan motivasi dan
melalui perbaikan sistem remuerasi dan pengembangan karir
perbaikan lingkungan kerja serta perbaikan
pada sistem pengembangan karir
berdasarkan kompetensi, posisi dan
transparansi pengembangan karir
2 Katherin & Coaching dan mentoring mempunyai peran Sama-sama Membahas pula
Innocentius penting untuk meningkatkan kinerja membahas peran peran konseling
Bernarto pegawai serta dapat memberikan coaching dan karir pada kinerja
(2021) keuntungan yang berbeda bagi organisasi. mentoring pada pegawai
Coaching dan mentoring dapat membantu kinerja pegawai
meningkatkan kinerja pegawai serta
kemampuan, keterampilan/pengetahuan,
kepercayaan diri, sikap positif, dan
pengembangan profesional/pribadi
karyawan
123
JURNAL JAMAN Vol 3 No.1 April 2023, pISSN: 2828-691X, eISSN: 2828-688X, Hal. 121-126
5 Rany Fitriany Dalam penelitian ini pelatihan coaching Sama-sama Menitik beratkan
(2019) dapat memberikan peningkatan kinerja membahas peran pengaruh pelatihan
supervisor divisi wiraniaga di PT. X. coaching pada coaching
Supervisor yang mempunyai kemampuan kinerja pegawai
coaching dalam menerapkan pembinaan,
komunikasi dengan baik sehingga
karyawan mampu memiliki pemahaman
dari pembinaan yang diberikan oleh
supervisor dan menjalin hubungan
interpersonal dengan karyawan sehingga
pembinaan dapat dilakukan dengan baik.
3. METODOLOGI PENELITIAN
Berikut ini gambaran kerangka berpikir atau conceptual framework pada penelitian ini :
Coaching
Kinerja
Pegawai
Mentoring
Berdasarkan pada gambar 1. Dalam penelitian ini menggunakan variabel independen diantaranya coaching
dan mentoring dan untuk variabel dependen pada penelitian ini adalah kinerja pegawai sehingga dapat
disampaikan hipotesis yang diperoleh pada penelitian ini adalah:
1. Adanya pengaruh coaching terhadap kinerja pegawai.
2. Adanya pengaruh mentoring terhadap kinerja pegawai.
3. Adanya pengaruh coaching dan mentoring terhadap kinerja pegawai.
Coaching melibatkan interaksi antara seorang pelatih (coach) dan seorang pegawai (coachee) yang berfokus
pada pengembangan keterampilan dan kinerja individu. pelatih (coach) bekerja dengan pegawai (coachee)
untuk membantu mereka mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, dan area pengembangan potensial. Melalui
coaching, pegawai (coachee) dapat memperoleh wawasan baru, memperbaiki keterampilan komunikasi,
mengembangkan pemecahan masalah, dan meningkatkan motivasi kerja mereka. Pelatih (coach) juga dapat
membantu pegawai (coachee) menetapkan tujuan yang terukur dan mengidentifikasi langkah-langkah yang
diperlukan untuk mencapainya. Dukungan ini memberikan pegawai dengan arahan dan umpan balik yang
berfokus pada pertumbuhan pribadi dan profesional mereka.
124
JURNAL JAMAN Vol 3 No.1 April 2023, pISSN: 2828-691X, eISSN: 2828-688X, Hal. 121-126
Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Arrozi Adhikara (2019), Katherin &
Innocentius Bernarto (2021), Yunianto Agung Nugroho, Masduki Asbari, Firdaus Putra, Riyanto, Gusli
Chidir (2021), Lisa Nazifah (2021) dan Rany Fitriany (2019) yaitu coaching berpengaruh positif terhadap
peningkatan kinerja pegawai.
Mentoring, di sisi lain, melibatkan hubungan yang lebih jangka panjang antara seorang mentor yang
memiliki pengalaman dan pengetahuan yang relevan, dengan seorang karyawan yang ingin berkembang
dalam peran atau organisasi mereka. Mentor memberikan bimbingan, saran, dan dukungan kepada karyawan
dalam mencapai tujuan mereka. Melalui mentorship, karyawan dapat memperoleh perspektif yang berharga,
pengetahuan industri, dan jaringan yang dapat membantu mereka tumbuh dan maju dalam karier mereka.
Mentor juga dapat memberikan dukungan emosional dan membangun kepercayaan diri karyawan.
Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nuning Sukma Kamaratri & M.F. Arrozi
Adhikara (2019), Katherin & Innocentius Bernarto (2021), Yunianto Agung Nugroho, Masduki Asbari,
Firdaus Putra, Riyanto, Gusli Chidir (2021), dan Lisa Nazifah (2021) yaitu mentoring berpengaruh positif
terhadap peningkatan kinerja pegawai.
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Katherin & Innocentius Bernarto (2021) dan Lisa
Nazifah (2021) yaitu coaching dan mentoring berpengaruh positif terhadap peningkatan kinerja pegawai.
125
JURNAL JAMAN Vol 3 No.1 April 2023, pISSN: 2828-691X, eISSN: 2828-688X, Hal. 121-126
Pengaruh mentoring terhadap kinerja pegawai dapat bergantung pada kualitas hubungan mentoring,
komitmen dari mentor dan pegawai, serta dukungan dari organisasi. Penting untuk menciptakan lingkungan
yang mendukung mentoring dan memastikan bahwa mentor dan pegawai memiliki harapan yang jelas.
Dengan pendekatan yang efektif, mentoring dapat menjadi alat yang kuat dalam meningkatkan kinerja dan
pengembangan pegawai di organisasi.
5.2 Saran
Dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai, penting bagi organisasi untuk memperhatikan pentingnya
coaching dan mentoring sebagai alat pengembangan karyawan. Dengan memberikan dukungan yang efektif
melalui metode ini, organisasi dapat mendorong pertumbuhan individu yang akan berdampak positif pada
kinerja keseluruhan organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
[1] J. Moleong, Lexy.(2006). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
[2] Mangkunegara, AP.(2011), Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
[3] Moeheriono.(2006). Indikator Kinerja Utama. Jakarta: Rajawali Pers.
[4] Raco, J. R. (2010). Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, Karakteristik, dan Keunggulannya. Jakarta: PT
Grasindo.
[5] Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
[6] Sutopo, H. B. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif: Teori dan Aplikasinya Dalam Penelitian.
Surakarta: Sebelas Maret University Press.
[7] Kamaratri, N.S. & Adhikara, M.F.A. (2019). Apakah Fungsi Mentoring, Motivasi dan Pengembangan
Karir Mempengaruhi Kinerja Perawat?, Journal of Hospital Management,Vol.2 No.1, 199-215.
[8] Katherin, dan Bernarto, I. (2021). Coaching, Mentoring Dan Konseling Karier Sebagai Faktor Yang
Mempengaruhi Kinerja PNS Badan Kepegawaian Negara, 81-93.
[9] Nugroho, Y.A., Asbari, M., Putra, F., Riyanto, Chidir, G. (2021). Manager as Coach: Ekskalasi
Kinerja Pegawai melalui Managerial Coaching, Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan Voume 3 Nomor 6,
4708-4719.
[10] Nazifah, L., (2021). Pengaruh Coaching Dan Mentoring Terhadap Kualifikasi Kelulusan Pelatihan
Dasar Cpns Guru SD, Holistika Jurnal Ilmiah PGSD, Volume V No.1,17-27.
[11] Fitriany,R.(2019). Pengaruh Pelatihan Coaching Untuk Meningkatkan Kinerja Supervisor Pada Divisi
Wiraniaga Di Pt. X, Jurnal PSYCHE 165 Fakultas Psikologi, Vol 12 no. 1, 70-77.
[12] Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 30 tahun 2019 tentang Penilaian Kinerja Pegawai
Negeri Sipil. https://www.bkn.go.id/wp-content/uploads/2019/05/PP-Nomor-30-Tahun-2019.pdf
[13] Siagian. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
[14] Colomo-Palacios, R., & Casado-Lumbreras, C.(2006). Mentoring & coaching: It perspective.
[15] Wibowo. (2011). Manajemen kinerja. Jakarta: Rajawali Pers.
126