780-Article Text-2046-1-10-20210506
780-Article Text-2046-1-10-20210506
780-Article Text-2046-1-10-20210506
Email: ryan.aditya124@gmail.com 1
Pendahuluan
Perseroan Terbatas Gunung Raja Paksi Tbk (GRP) adalah salah satu anggota Gunung Steel
Group. Perusahaan ini merupakkan salah satu perusahaan baja swasta terbesar di Indonesia.
PT. Gunung Raja Paksi Tbk memiliki lebih dari 50 tahun pengalaman di industri baja. PT.
Gunung Raja Paksi Tbk mampu memproduksi 2.800.000 ton baja berkualitas tinggi setiap
tahun. PT. Gunung Raja Paksi Tbk memiliki sertifikasi yang diberikan oleh organisasi
sertifikasi lokal dan internasional. Saat ini, PT. Gunung Raja Paksi Tbk telah menjadi salah
satu perusahaan baja swasta terbesar di Indonesia. PT. Gunung Raja Paksi Tbk memiliki
motto “Shaping Tomorrow” yang artinya bersama-sama kita mengembangkan masa depan
202 | P u t r a & K h a s a n a h
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Bisnis dan Akuntansi 3(2) April 2021
yang lebih baik. Tercapainya PT. Gunung Raja Paksi Tbk menjadi perusahaan baja swasta
terbesar di Indonesia serta mampu memproduksi baja berkualitas tinggi setiap tahun dan
telah disertifikasi oleh organisasi sertifikasi lokal dan internasional tidak mungkin dicapai
jika PT. Gunung Raja Paksi Tbk tidak memiliki Sumber Daya Manusia yang mumpuni.
Sumber daya manusia (SDM) atau Karyawan merupakan salah satu asset terpenting yang
mempengaruhi jalannya organisasi, dengan kata lain keberhasilan suatu organisasi sangat
tergantung pada aktivitas dan hasil kerja karyawan yang dibebankan kepadanya. PT.
Gunung Raja Paksi Tbk mempunyai sumber daya manusia dari beberapa bagian atau
departemen , salah satunya adalah departemen IT. Peneliti memilih IT Department sebagai
objek penelitian karena peneliti ingin mengetahui lebih spesifik dan dikarenakan diera
sekarang teknologi informasi diperusahaan sudah berbasis web atau applikasi
sehingga peneliti memilih IT Department untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini. Pada
IT Department PT. Gunung Raja Paksi Tbk terdiri dari 35 karyawan. Karyawan IT
Department di bagi menjadi lima bagian yaitu, bagian support bertugas untuk maintenance
perangkat IT di seluruh department perusahaan seperti (cctv, hardware dan software), bagian
admin bertugas untuk maintenance server), bagian business analysis bertugas untuk analisis
data dan lain-lain, bagian programmer yang bertugas membuat dan mengurusi web
perusahaan dan bagian helpdesk yang bertuas untuk mengurus asset perusahaan (seluruh
perangkat IT).
Melihat tugas dan tanggung jawab karyawan yang cukup besar di bagian IT, maka
permasalahan kinerja departemen IT menjadi masalah penting bagi PT. Gunung Raja Paksi
Tbk. Mangkunegara (2009:9) menjelaskan bahwa kinerja merupakan hasil kerja orang secara
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya
sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya dalam suatu jangka waktu yang
ditetapkan. Berdasarkan wawancara dengan salah satu karyawan PT. Gunung Raja Paksi
Tbk peneliti menemukan fenomena dimana karyawan bagian IT merupakan seseorang yang
diberikan tugas untuk melakukan maintenance perangkat IT, maintenance server, membuat
website perusahaan dan menjaga serta mengurus seluruh asset perusahaan (perangkat IT).
Banyaknya tuntutan keahlian membuat tugas karyawan bagian IT cukup kompleks.
Keahlian yang dimiliki merekapun dituntut untuk terus dikembangkan sesuai dengan
perkembangan teknologi terkini. Pencapaian IT Department PT. Gunung Raja Paksi Tbk
ditahun 2020 yaitu, terkendalinya system informasi dan mampu mengembangankan
Teknologi Informasi sehingga kontribusi positif bagi pengembangan dan kelangsungan
perusahaan baik untuk efisiensi, efektivitas dan produktivitas perusahaan meningkat dari
tahun sebelumnya.
Faktor utama yang mempengaruhi kinerja adalah motivasi kerja. Hal ini diperkuat dengan
penelitian yang dilakukan oleh Tanto Wijaya dan Fransisca Andreani (2015:44) yang
menunjukkan bahwasanya motivasi kerja berpengaruh positif terhadap kinerja. Artinya
semakin tinggi motivasi kerja karyawan, semakin tinggi pula kinerja karyawan.
Motivasi merupakan faktor dasar yang mendorong seorang karyawan untuk bekerja dengan
baik. Dengan adanya motivasi yang tinggi, maka seseorang akan memberikan usaha yang
lebih didalam melaksanakan pekerjaannya sehingga menghasilkan kinerja yang lebih baik.
Menurut Mangkunegara (2000:67), motivasi merupakan kondisi atau energi yang
menggerakan diri karyawan yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi.
Motivasi ada dua kategori yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik
yaitu dimana perilaku yang dimotivasi oleh keinginan internal, dengan kata lain, perilaku
yang dilakukan dengan motivasi ini adalah sebuah hadiah untuk diri kita sendiri, dan tidak
perlu diberikan oleh orang lain sebagai sumber eksternal dan motivasi ekstrinsik berasal dari
luar, dimana termotivasi untuk melakukan perilaku atau terlibat dalam suatu kegiatan
203 | P u t r a & K h a s a n a h
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Bisnis dan Akuntansi 3(2) April 2021
untuk mendapatkan hadiah atau menghindari hukuman. Motivasi kerja merupakan bagian
yang harus dimiliki seseorang dalam menyelesaikan pekerjaan. Berdasarkan wawancara
yang peneliti lakukan dengan karyawan PT. Gunung Raja Paksi Tbk, karyawan merasa
tuntutan kerja atau tanggung jawab mereka yang besar menjadikan penggerak untuk para
karyawan bekerja dengan sungguh-sungguh. Menurut mereka jika proses yang mereka
lakukan baik maka akan mendapatkan hasil yang baik pula. Fenomena yang ada PT.
Gunung Raja Paksi Tbk, karyawan merasa melakukan pekerjaan yang baik karena mereka
juga menginginkan hasil yang baik juga untuk kedepannya.
Selain motivasi, kepemimpinan transformasional juga mempengaruhi kinerja karyawan. Hal
ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurhadian (2017:72) yang
menunjukkan bahwasanya kepemimpinan transformasional berpengaruh positif terhadap
kinerja. Artinya semakin kuat kepemimpian transformasional akan meningkatkan kinerja
pegawai. Menurut Bass dalam Luthans (2006:653) dalam Amalia (2016:139) kepemimpinan
transformasional membawa keadaan menuju kinerja tinggi pada organisasi yang
menghadapi tuntutan perubahan dan pembaruan. Fenomena yang terjadi pada PT. Gunung
Raja Paksi Tbk, pimpinan atau atasan dapat membangun suasana yang berbeda dengan IT
department pada umumnya yang terlihat sangat serius, penuh ketelitian serta menegangkan
dengan menghidupkan kegiatan-kegiatan diluar jam kerja dengan menggandeng pihak luar
untuk karyawan, contohnya dengan mengikuti seminar dan pameran untuk
memperkenalkan teknologi-teknologi terbaru dan cara mengoperasikannya. Pimpinan
mengajak karyawan untuk lebih kreatif dan mau bekerja sama dengan karyawan lainnya,
contohnya dengan mengadakan lomba ide kreatif tentang teknologi IT. Hal ini dilakukan
untuk membangun dan menciptakan ide-ide yang dapat digunakan untuk memperlancar
kegiatan produksi dan meningkatkan kinerja karyawan dan selain itu kegiatan tersebut bisa
memunculkan ide yang bagus, setiap ide yang bagus akan mendapatkan imbalan dari
perusahaan. Hal tersebut membuat karyawan merasa nyaman dan terbuka dalam bekerja,
serta tidak merasa bosan saat jam kerja.
Selain kepemimpinan transformasional, lingkungan kerja fisik juga mempengaruhi kinerja
karyawan. Hal ini dibuktikan oleh penelitian Yacinda Chresstela et all (2014:9) yang
menunjukkan bahwasanya lingkungan kerja fisik berpengaruh positif terhadap kinerja.
Sedarmayanti (dalam Nisa’ Ulul Mafra, 2019) menyatakan bahwa lingkungan kerja fisik
adalah semua berbentuk fisik yang terdapat di sekitar tempat kerja yang mempengaruhi
pegawai baik secara langsung maupun tidak langsung. Faktor lingkungan kerja bisa berupa
kondisi fisik tempat kerja yang meliputi penerangan, suhu udara, tingkat kebisingan dan
lain-lain yang mampu meningkatkan suasana kondusif dan semangat kerja serta
berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Fenomena yang terjadi pada PT. Gunung Raja Paksi
Tbk, lingkungan kerja fisik yang bersih dan nyaman sesuai standar IT Department sehingga
membuat para karyawan merasa aman dan nyaman dalam bekerja.
204 | P u t r a & K h a s a n a h
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Bisnis dan Akuntansi 3(2) April 2021
3. Kecepatan Kerja
4. Keakuratan Kerja
5. Kerjasama
Motivasi
Samsudin dalam Magdalena (2016:118) memberikan pengertian motivasi sebagai proses
mempengaruhi atau mendorong dari luar terhadap seseorang atau kelompok kerja agar
mereka mau melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan. Motivasi kerja dalam penelitian
ini dibatasi pada indikator yang dikemukakan oleh Maslow dalam Luthans dalam (2006:280)
dalam Amalia (2016:139) yaitu:
1. Kebutuhan fisiologis
2. Kebutuhan rasa aman
3. Kebutuhan sosial
4. Kebutuhan penghargaan
5. Kebutuhan aktualisasi diri
Kepemimpinan transformasional
Bass dalam Hanafi (1997) dalam Magdalena et al (2016:120) mengemukakan kepemimpinan
transformasional adalah suatu kepemimpinan dimana pemimpin memotivasi bawahannya
untuk mengerjakan lebih dari yang diharapkan semua dengan meningkatkan rasa
pentingnya bawahan dan nilai pentingnya pekerjaan. Kepemimpinan transformasional
dalam penelitian ini dibatasi pada indikator yang dikemukakan oleh Bass dan Avolio dalam
Yukl (2010:305) dalam Septyan et al, (2017:83) yaitu:
1. Karismatik (Charismatic)
2. Motivasi yang Menginspirasi (Inspirational Motivation)
3. Stimulasi Intelektual (Intellectual stimulation)
4. Perhatian secara Individual (Individualized consideration)
Metode Penelitian
Objek penelitian ini adalah kepemimpinan transformasional dan lingkungan kerja fisik
sebagai variabel independen (bebas), motivasi sebagai variabel intervening dan kinerja
sebagai variabel dependen (terikat). Subjek penelitian ini adalah karyawan IT Department PT.
Gunung Raja Paksi Tbk yang berjumlah 35 orang.
Teknik pengumpulan data merupakan hal yang penting dalam penelitian ini. Semakin banyak
teknik yang digunakan maka data yang didapatkan akan semakin lengkap dan akan
mendukung hasil penelitian secara lebih tepat. Pengumpulan data yang dimaksud untuk
205 | P u t r a & K h a s a n a h
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Bisnis dan Akuntansi 3(2) April 2021
memperoleh bahan-bahan yang relavan dan akurat melalui kuesioner, wawancara, dan studi
pustaka.
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan IT Department PT. Gunung Raja Paksi yang
berjumlah 35 orang. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik
nonprobability sampling dengan teknik sample jenuh. Sampel pada penelitian ini yaitu
seluruh karyawan IT Department PT. Gunung Raja Paksi yang berjumlah 35 orang.
Dalam perhitungan pengolahan data, peneliti menggunakan alat bantu berupa program
aplikasi computer SPSS for windows 25,0. Adapun analisis yang digunakan yaitu Uji
Intrumen meliputi Uji Validtas Dan Uji Reabilitas, Uji Asumsi Klasik meliputi Uji
Heteroskedastisitas, Uji Multikolinearitas, dan Uji Normalitas, Uji Hipotesis meliputi Uji
Parsial (Uji t), Koefisien Determinasi, dan Analisis Kolerasi, Analisis Jalur dan Uji Sobel.
Berdasarkan tabel 1 dapat dijelaskan bahwa sejumlah responden berdasarkan jenis kelamin
laki-laki berjumlah 25 orang responden atau 71,4% dan jenis kelamin perempuan berjumlah
10 orang responden atau 28,6%. Jumlah karyawan laki-laki lebih banyak dikarenakan
lulusan jurusan IT didominasi oleh laki-laki.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 35 orang responden, maka dapat
diidentifikasikan mengenai karakteristik responden berdasarkan usia sebagai berikut:
Berdasarkan tabel IV-2 dapat dijelaskan bahwa karakteristik responden berdasarkan usia
dari 35 responden, terdapat 25 orang atau 71,4 % mempunyai usia antara 20 - 29 tahun, 9
orang atau 25,7 % mempunyai usia antara 30 - 39 tahun dan 1 orang responden atau 2,9 %
mempunyai usia antara 40 - 49 tahun. Usia karyawan didominasi oleh usia antara 20-29
tahun dikarenakan perusahaan membutuhkan generasi muda yang lebih melek teknologi
serta lebih kreatif dalam menciptakan ide-ide yang berkaitan dengan dunia IT.
206 | P u t r a & K h a s a n a h
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Bisnis dan Akuntansi 3(2) April 2021
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 35 orang responden, maka dapat
diklarifikasikan mengenai karakteristik responden berdasarkan masa kerjanya sebagai
berikut:
Tabel 3. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja
No Lama Kerja Jumlah (orang) Presentase (%)
1 < 5 Tahun 21 60,0%
2 5–10 Tahun 10 28,6%
3 >10 Tahun 4 11,4%
Jumlah 35 100%
Sumber: data primer diolah, 2020
Berdasarkan 3 dapat dijelaskan bahwa karakteristik responden berdasarkan lama kerja dari
35 orang responden terdapat 21 orang responden atau 60 % yang bekerja dari < 5 tahun, 10
orang responden atau 28,6 % bekerja antara 5 – 10 tahun dan 4 orang responden atau 11,4 %
bekerja lebih dari 10 tahun. Jumlah karyawan didominasi oleh yang masa kerjanya kurang
dari 5 tahun dikarenakan perusahan pernah melakukan penggantian karyawan agar di
departemen IT memiliki karyawan-karyawan baru yang lebih kreatif dan berinovatif.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 35 orang responden, maka dapat
diklarifikasikan mengenai karakteristik responden berdasarkan pendidikan sebagai berikut :
Analisis Statistik
Analisis statistik dalam penelitian ini menggunakan data kuantitatif dengan menggunakan
kuesioner sebagai alat bantu analisis yang berasal dari 35 orang responden yang bekerja di
IT department PT. Gunung Raja Paksi Tbk.
Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengkur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner (Ghozali,
2009:49). Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Jadi, validitas adalah
mengukur apakah pertanyaan dalam kuesioner yang sudah dibuat betul-betul dapat
mengukur apa yang hendak diukur. Untuk mengukur validitas dalam penelitian ini
207 | P u t r a & K h a s a n a h
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Bisnis dan Akuntansi 3(2) April 2021
digunakan pearson corellation dengan taraf signifikansi 5% dan r tabel 0,2826. Jika tingkat
signifikan di atas 0,05 maka dinyatakan tidak valid.
Berdasarkan tabel 6 di atas menunjukan semua item instrumen lingkungan kerja fisik
dinyatakan valid karena rhitung > rtabel (0,2826), dengan tingkat signifikansi kurang dari 0,05
sehingga dapat disimpulkan bahwa semua butir pernyataan pada variabel lingkungan kerja
fisik dinyatakan valid.
Berdasarkan tabel 7 diatas menunjukan semua item instrumen motivasi kerja dinyatakan
valid karena rhitung > rtabel (0,2826), dengan tingkat signifikansi kurang dari 0,05 sehingga
dapat disimpulkan bahwa semua butir pernyataan pada variabel motivasi kerja dinyatakan
valid.
208 | P u t r a & K h a s a n a h
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Bisnis dan Akuntansi 3(2) April 2021
Berdasarkan tabel 8 di atas menunjukan semua item instrumen kinerja karyawan dinyatakan
valid karena rhitung > rtabel (0,2826), dengan tingkat signifikansi kurang dari 0,05 sehingga
dapat disimpulkan bahwa semua butir pernyataan pada variabel kinerja karyawan
dinyatakan valid.
Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari
variabel atau konstruk (Ghozali dalam Echdar 2017:310). Kriteria pengujian uji reliabilitas
jika Alpha Cronbach > 0,60 atau 60%, maka variabel tersebut reliabel. Jika Alpha Cronbach<
0,60 atau 60%, maka variabel tersebut tidak reliabel (Ghozali, 2009:45). Berikut hasil
reliabilitas :
Tabel 9. Hasil Uji Reliabilitas
Variabel rkritis Cronbach’s Ket
Alpha
Kepemimpinan 0,60 0,787 Reliabel
Transformasional
Lingkungan Kerja Fisik 0,60 0,652 Reliabel
Motivasi Kerja 0,60 0,646 Reliabel
Kinerja Karyawan 0,60 0,822 Reliabel
Sumber: data primer diolah, 2020
Multikolinearitas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya
korelasi antar variabel bebas. Untuk medeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas dalam
model regresi dapat dideteksi dengan melihat (Ghozali, 2009:95). Besaran VIF (Variance
Inflaction Factor) dan Tolerence apabila model regresi yang tidak terjadi multikolinieritas
adalah mempunyai nilai VIF di 10 dan tolerance di bawah nol dan model regresi terjadi
multikolinieritas adalah mempunyai nilai VIF diatas 10 dan tolerance di bawah 0,1.
Berikut hasil dari uji multikolonieritas substruktural 1:
209 | P u t r a & K h a s a n a h
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Bisnis dan Akuntansi 3(2) April 2021
Uji Heteroskedastisitas
Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi
ketidaksamaan varian dan residual di suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Hasil
analisis diperoleh sebagai berikut :
210 | P u t r a & K h a s a n a h
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Bisnis dan Akuntansi 3(2) April 2021
Gambar scatterplot menunjukkan bahwa semua data menyebar dan tidak membentuk pola
tertentu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel peneitian tersebut terbebas dari
gejala heterokedastisitas.
Gambar scatterplot menunjukkan bahwa semua data menyebar dan tidak membentuk pola
tertentu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel peneitian tersebut terbebas dari
gejala heterokedastisitas.
Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah data akan digunakan dalam model regresi
berdistribusi normal atau tidak Ghozali (2009:147). Jika data menyebar dia atas garis
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tersebut memenuhi asumsi
normalitas dan jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis
diagonal, maka model regresi tersebut tidak memenuhi asumsi normalitas.
211 | P u t r a & K h a s a n a h
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Bisnis dan Akuntansi 3(2) April 2021
Uji Hipotesis
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh secara parsial antara variabel bebas
(kepemimpinan transformasional dan lingkungan kerja fisik) terhadap variabel terikat
(kinerja) dengan motivasi kerja sebagai variabel intervening dengan tingkat signifikan
α=0,05. Jumlah sample (n) sebanyak 4 variabel. Jadi, nilai t tabel diperoleh sebagai berikut:
Hasil uji t pada tabel 12 di atas, menujukan bahwa probabilitas signifikan variabel
kepemimpinan transformasional (X1) sebesar 0,293 > 0,05 dan hasil perhitungan
212 | P u t r a & K h a s a n a h
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Bisnis dan Akuntansi 3(2) April 2021
diperoleh angka thitung sebesar 1,069 < 1,693889. Hasil ini menyatakan bahwa variabel
kepemimpinan transformasional tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap
motivasi kerja pada Karyawan IT Department PT. Gunung Raja Paksi Tbk.
Hasil uji t pada tabel 12 di atas, menujukan bahwa probabilitas signifikan variabel
lingkungan kerja fisik (X2) sebesar 0,001 < 0,05 dan hasil perhitungan diperoleh
angka thitung sebesar 3,758 > 1,693889. Hasil ini menyatakan bahwa variabel
lingkungan kerja fisik mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
motivasi kerja pada Karyawan IT Department PT. Gunung Raja Paksi Tbk.
Hasil uji t pada tabel 13 di atas, menujukan bahwa probabilitas signifikan variabel
kepemimpinan transformasional (X1) sebesar 0,047 < 0,05 dan hasil perhitungan
diperoleh angka thitung sebesar -2,072 < 1,695519. Hasil ini menyatakan bahwa
variabel kepemimpinan transformasional mempunyai pengaruh negative dan
signifikan terhadap kinerja karyawan pada Karyawan IT Department PT. Gunung
Raja Paksi Tbk.
Hasil uji t pada tabel 13 di atas, menujukan bahwa probabilitas signifikan variabel
lingkungan kerja fisik (X2) sebesar 0,003 < 0,05 dan hasil perhitungan diperoleh
angka thitung sebesar 3,239 > 1,695519. Hasil ini menyatakan bahwa variabel
lingkungan kerja fisik mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan pada Karyawan IT Department PT. Gunung Raja Paksi Tbk.
Hasil uji t pada tabel 13 di atas, menujukan bahwa probabilitas signifikan variabel
motivasi kerja (Y1) sebesar 0,000 < 0,05 dan hasil perhitungan diperoleh angka thitung
sebesar 5,104 > 1,695519. Hasil ini menyatakan bahwa variabel motivasi kerja
mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada
Karyawan IT Department PT. Gunung Raja Paksi Tbk..
213 | P u t r a & K h a s a n a h
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Bisnis dan Akuntansi 3(2) April 2021
Koefisien Determinasi
Hasil uji R Square analisis program SPSS 26.0 for windows version dapat diterangkan
dengan tabel berikut:
Tabel 14Hasil Uji Koefisien Determinasi Struktural I
Adjusted R
Model R R Square Square Std. Error of the Estimate
1 .751a .564 .536 1.230
a. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja Fisik, Kepemimpinan
Transformasional
Sumber : data primer diolah, 2020
Berdasarkan tabel 14, hasil pengujian ini menunjukkan bahwa nilai Adjusted R2 substruktural
1 sebesar 0,536 artinya sebesar 53,6% variabel motivasi kerja dapat dijelaskan oleh variabel
kepemimpinan transformasional dan lingkungan kerja fisik, sedangkan sisanya 46,4% dapat
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak ada dalam model penelitian ini.
Berdasarkan tabel 15, hasil pengujian ini menunjukkan bahwa nilai Adjusted R2 substruktural
2 sebesar 0,759 artinya sebesar 75,9% variabel kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh
variabel kepemimpinan transformasional, lingkungan kerja fisik dan motivasi kerja
sedangkan sisanya 24,1% dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak ada dalam model
penelitian ini.
Analisis Korelasi
Analisis korelasi dalam penelitian ini, digunakan untuk menentukan kuatnya atau derajat
hubungan linier antar variabel bebas yaitu variabel kepemimpinan trasformasional dan
lingkungan kerja fisik. Berikut hasil pengujian korelasi:
Berdasarkan hasil korelasi tabel 16, Dapat disimpulkan bahwa hubungan kepemimpinan
transformasional dan lingkungan kerja fisik memiliki nilai sebesar 0,703 sehingga dapat
dikatakan memiliki korelasi kuat.
214 | P u t r a & K h a s a n a h
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Bisnis dan Akuntansi 3(2) April 2021
Analisis Jalur
Analisis jalur merupakan suatu metode penelitian yang utamanya digunakan untuk menguji
kekuatan dari hubungan langsung dan tidak langsung di antara berbagai variabel.
Koefisien Jalur
Koefisien jalur menunjukkan kuatnya pengaruh variabel independen terhadap dependen.
Koefisien jalur dapat dihitung dengan persamaan struktural yang terdiri dari dua
persamaan, dimana X1, X2 adalah variabel independen, Y1 dan Y2 adalah variabel
dependen, yang dirumuskan sebagai berikut:
Substruktural 1
Y1= PY1X1+PY1X2+€1
Substruktural 2
Y2 = PY2X1+ PY2X2+PY2Y1+€2
Keterangan:
Y1 : Motivasi Kerja
Y2 : Kinerja Karyawan
X1 : Kepemimpinan Transformasional
X2 : Lingkungan Kerja Fisik
€1 €2 : Nilai Residu
Berdasarkan hasil output SPSS diatas, nilai standardized beta (koefisien jalur)
kepemimpinan transformasional sebesar 0,175 dengan signifikansi 0,293 yang berarti
kepemimpinan transformasional tidak mempengaruhi motivasi kerja. Nilai standardized
beta (koefisien jalur) lingkungan kerja fisik sebesar 0,617 dengan signifikansi 0,001 yang
berarti lingkungan kerja fisik berpengaruh positif terhadap motivasi kerja.
Persamaan strukturalnya adalah sebagai berikut :
€1 = √1- R2 = √1-0,564 = 0,436
Y1= 0, 175 X1 + 0,617 X2+ 0,436
Nilai-nilai P1, P2, dan €1 dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Koefisien jalur untuk X1 sebesar 0,175 yang artinya setiap penambahan satu satuan pada
variabel kepemimpinan transformasional, maka akan menambah motivasi kerja sebesar
0,175.
b. Koefisien jalur untuk X2 sebesar 0,617 yang artinya setiap penambahan satu satuan pada
variabel lingkungan kerja fisik, maka akan menambah motivasi kerja sebesar 0,617.
215 | P u t r a & K h a s a n a h
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Bisnis dan Akuntansi 3(2) April 2021
c. Nilai residu yang sebesar 0,436 menunjukan motivasi kerja yang tidak dapat dijelaskan
oleh kepemimpinan transformasional dan lingkungan kerja fisik diabaikain atau sama
dengan nol.
Substruktural 2
Y2= PY2X1+PY2X2+PY2 PY1+ €2 sebagai persamaan struktural 2
Dimana:
Y2 = Kinerja Karyawan
X1 = Kepemimpinan Transformasional
X2 = Lingkungan Kerja Fisik
€2 = Error
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -4.620 2.205 -2.096 .044
Kepemimpinan -.294 .142 -.249 -2.072 .047
Transformasional
Lingkungan Kerja Fisik .676 .209 .460 3.239 .003
Motivasi Kerja .864 .169 .650 5.104 .000
Sumber : data primer diolah, 2020
Berdasarkan hasil output SPSS di atas, nilai strandardized beta (koefisien jalur)
kepemimpinan transformasional sebesar (-0,249) dengan signifikansi 0,047 yang berarti
kepemimpinan transformasional berpengaruh negative terhadap kinerja karyawan. Nilai
standardized beta (koefisien jalur) lingkungan kerja fisik 0,460 dengan signifikansi 0,003 yang
berarti lingkungan kerja fisik memiliki pengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Nilai
standardized beta (koefisien jalur) motivasi kerja sebesar 0,650 dengan signifikansi 0,000
yang berarti motivasi kerja berpengaruh positif terhadap kinerja.
€1 = √1- R2 = √1-0,780 = 0,220
Y2= -0,249 X1 + 0,460 X2+ 0,650 Y1+ 0,220
Nilai-nilai P1, P2, dan €1 dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Koefisien jalur untuk X1 sebesar -0,249 yang artinya setiap penambahan satu satuan
pada variabel kepemimpinan transformasional, maka akan mengurangi kinerja
karyawan sebesar 0,249.
216 | P u t r a & K h a s a n a h
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Bisnis dan Akuntansi 3(2) April 2021
2. Koefisien jalur untuk X2 sebesar 0,460 yang artinya setiap penambahan satu satuan
pada variabel lingkungan kerja fisik, maka akan menurunkan kinerja karyawan
sebesar 0,460.
3. Koefisien jalur untuk Y1 sebesar 0,650 yang artinya setiap penambahan satu satuan
pada variabel motivasi kerja, maka akan menambah kinerja karyawan sebesar 0,650.
4. Nilai residu yang sebesar 0,263 menunjukan kinerja yang tidak dapat dijelaskan oleh
kepemimpinan transformasional (X1), lingkungan kerja fisik (X2) dan motivasi kerja
(Y1) diabaikain atau sama dengan nol.
Cara untuk perhitungan pengaruh langsung dan tidak langsung variabel bebas
(independen) dan variabel terikat (dependen) adalah sebagai berikut:
Diagram Jalur
Berikut adalah hasil analisis jalur yang dapat digunakan untuk menggambar diagram jalur
yang dikembangkan dalam model penelitian ini, yaitu:
Kepemimpinan €10,436
PX1Y2
Transformasional
-0,249
€2 0,220
217 | P u t r a & K h a s a n a h
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Bisnis dan Akuntansi 3(2) April 2021
PX1Y1 PX1Y1Y2
0,175 0,114
PY1Y2
0,650
Sobel Test
Menurut Ghozali (2011:248), Uji sobel dilakukan dengan cara menguji kekuatan pengaruh
tidak langsung variabel independen (X) ke variabel dependen (Y2) melalui variabel
intervening (Y1). Uji sobel dalam penelitian ini diuji menggunakan kalkulator sobel test yang
diakses melalui http://quantpsy.org/sobel/sobel.htm dengan hasil sebagai berikut:
Berdasarkan gambar di atas, menunjukkan bahwa hasil test statistic < ttabel yaitu
1,14434705 < 1,695519 dan p-value > a yaitu 0,25247974 > 0,05 . Maka dapat dikatakan
bahwa motivasi kerja tidak dapat memediasi kepemimpinan transformasional dengan
kinerja karyawan.
218 | P u t r a & K h a s a n a h
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Bisnis dan Akuntansi 3(2) April 2021
Berdasarkan gambar di atas, menunjukkan bahwa hasil test statistic > ttabel yaitu 2,84447873 >
1,695519 dan p-value < a yaitu 0,00444842 < 0,05. Maka dapat dikatakan bahwa motivasi
kerja dapat memediasi lingkungan kerja fisik dengan kinerja karyawan.
219 | P u t r a & K h a s a n a h
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Bisnis dan Akuntansi 3(2) April 2021
Referensi
Amalia, D. R., Swasto, B., & Susilo, H. (2016). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap
Motivasi Kerja Dan Kinerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Pabrik Gula Kebon
Agung Malang). Jurnal Administrasi Bisnis, 36(1), 137-146.
Amalia, S., & Fakhri, M. (2016). Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan ada PT
Gramedia Asri Media Cabang Emerald Bintaro. Jurnal Computech & Bisnis, 10(2). 119-
127.
Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Bana, A. (2016). Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Dan Lingkungan Kerja Fisik
Terhadap Kinerja Pegawai Dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Pemediasi (Studi
Pada Perusahaan Daerah Air Minum (Pdam), Kota Kendari). Jurnal Bisnis dan
Manajemen, 3(1).
Echdar, S. (2017). Metode Penelitian Manajemen dan Bisnis. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Fadel, M., & Reyendra, K. T. (2009). Reinventing Government (Pengalaman Dari Daerah).
Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analsis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21 Update PLS
Regresi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hasibuan, M. (2009). Manajemen Sumberdaya Manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Laminingrum, A. K., & Syarifuddin, S. (2016). Pengaruh Kompensasi terhadap Motivasi
Kerja pada Karyawan Biro Pelayanan Sosial Dasar di Sekretariat Daerah Provinsi Jawa
Barat. eProceedings of Management, 3(2).
Magdalena, C. (2016). Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Kepemimpinan
Transaksional Terhadap Kinerja Karyawan DenganMotivasi Sebagai Variabel
Intervening pada PT Sinar Sosro Tanjung Morawa. HUMAN FALAH: Jurnal Ekonomi
dan Bisnis Islam, 3(1), 113-132.
220 | P u t r a & K h a s a n a h
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Bisnis dan Akuntansi 3(2) April 2021
Mangkunegara, A.P. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia Cetak KeTujuh. Bandung : PT
Remaja Rosda karya.
Nafiuddin Y. (2014). Pengaruh motivasi kerja dan kepemimpinan transformasional terhadap
kinerja karyawan bank tabungan Negara cabang Yogyakarta. Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Yogyakarta
Nawa, F. (2017). Pengaruh Kompensasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada
PT. PLN (Persero) Wilayah Nusa Tenggara Timur. Agora, 5(2).
Nawawi, H. (2016). Kepemimpinan Mengefektifkan Organisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press
Ninda, P. I., & Iskandar, D. (2015). Pengaruh Kepemimpinan Transormasional Terhadap
Motivasi Kerja (studi Kasus: Karyawan Human Capital Center (hcc) PT Telkom Japati
Bandung. eProceedings of Management, 2(3). 2854-2864
Nurhadian, A. F. (2017). Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi kerja
terhadap kinerja karyawan. Jurnal Ekonomi, Bisnis & Entrepreneurship, 11(1), 59-74.
Nurhuda, A., Sardjono, S., & Purnamasari, W. (2019). Pengaruh Gaya Kepemimpinan
Transformasional, Disiplin Kerja, Lingkungan Kerja Terhadap Motivasi Dan Kinerja
Karyawan Rumah Sakit Anwar Medika Jl. Raya Bypass Krian km. 33 Balongbendo-
Sidoarjo. IqtishadEQUITY jurnal MANAJEMEN, 1(1).
Ratna, R. (2015). Pengaruh Kompensasi dan Motivasi terhadap Kinerja Pegawai pada PT.
Aneka Bumi Pratama (Abp) Kec. Pemayung. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi,
15(1), 100-104.
Sarwono, J. (2005). Teori dan Praktik Riset Pemasaran dengan SPSS. Yogyakarta: Andi
Yogyakarta.
Sendow, G. M., Tewal, B., & Paita, S. (2015). Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja
terhadap Kinerja Pegawai melalui Motivasi Kerja pada Balai Pendidikan dan Pelatihan
Keagamaan Manado. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 3(3), 683-
694.
Septyan, F. B., Al Musadieq, M., & Mukzam, M. D. (2017). Pengaruh Gaya Kepemimpinan
Transformasional Terhadap Motivasi Dan Kinerja (Studi Pada Karyawan CV. Jade
Indopratama Malang). Jurnal Administrasi Bisnis, 53(1), 81-88.
Sidanti, H. (2015). pengaruh lingkungan kerja, disiplin kerja dan motivasi Kerja terhadap
kinerja pegawai negeri sipil di Sekretariat DPRD kabupaten madiun. Jurnal Jibeka, 9(1),
44-53.
Sinambela, L. P. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:PT Bumi Aksara
Sugiyono. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2009). MetodologiPenelitianBisnis. Bandung: CV. Alfabeta.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis: Pendekatan Kiantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Sutrisno, E. (2013). Budaya Organisasi. Jakarta: Kencana
Sutrisno, E. (2017). Manajemen Sumberdaya Manusia. Jakarta: Kencana.
221 | P u t r a & K h a s a n a h
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Bisnis dan Akuntansi 3(2) April 2021
222 | P u t r a & K h a s a n a h