0% found this document useful (0 votes)
162 views13 pages

Pengertian PA UA MA

PT. Mineral Sukses Makmur is a private mining company located in Solok Regency, West Sumatra. The company's overburden stripping production target for September 2022 was 43,700 bcm, but the realization using two excavators was only 28,024 bcm or 64% of the target. This was due to high loss time on the digging equipment, reducing effective working hours. Additional analysis of productivity and loss time is needed to meet production targets and maximize equipment effectiveness. The Overall Equipment Effectiveness (OEE) method considers various production losses and will be used to evaluate productivity, identify causes of underproduction, and simulate constraints to determine loss time limits and meet stripping targets.

Uploaded by

Wilmar Reinaldy
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
162 views13 pages

Pengertian PA UA MA

PT. Mineral Sukses Makmur is a private mining company located in Solok Regency, West Sumatra. The company's overburden stripping production target for September 2022 was 43,700 bcm, but the realization using two excavators was only 28,024 bcm or 64% of the target. This was due to high loss time on the digging equipment, reducing effective working hours. Additional analysis of productivity and loss time is needed to meet production targets and maximize equipment effectiveness. The Overall Equipment Effectiveness (OEE) method considers various production losses and will be used to evaluate productivity, identify causes of underproduction, and simulate constraints to determine loss time limits and meet stripping targets.

Uploaded by

Wilmar Reinaldy
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 13

ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol.8, No.

EVALUASI PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT UNTUK


MENCAPAI TARGET PRODUKSI PENGUPASAN OVERBURDEN
43.700 BCM/BULAN MENGGUNAKAN METODE OVERALL
EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DI PT. MINERAL SUKSES
MAKMUR, SITE LOLO, KECAMATAN PANTAI CERMIN,
KABUAPTEN SOLOK, PROVINSI SUMATERA BARAT.
Diki Saputra1*,Dedi Yulhendra1, Adree Octova1, and Refky Adi Nata1
1Departemen Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang

*dikisp20051999@gmail.com

Abstract. PT. Mineral Sukses Makmur is a company engaged in iron ore mining with an IUP area of 73.4 Ha.
Overburden stripping production target of PT. Mineral Sukses Makmur in September 2022 amounted to 43,700 bcm
while the realization was by using the Caterpillar 320D (01) Excavator and Caterpillar 320D Excavator (02) loading
equipment of 28,024 bcm or 64% of the production target. Production of overburden stripping did not meet the target
due to obstacles that caused high loss time on the digging equipment, according to field observation data. Additional
productivity research on equipment working hours is needed so that the overburden stripping production target can
function properly and maximize the effective working time of the loading and unloading equipment. One of the
appropriate methods used to overcome this problem is the Overall Equipment Effectiveness (OEE) method, which is a
method for measuring the performance of machines or equipment used in industry by considering various production
losses. After that, a Fishbone diagram is used to identify the underlying causes and effects behind the production failure
of overburden stripping. From the simple linear analysis equation, a simulation can be carried out to obtain the
maximum loss time limit of the working hour constraints of the loading and unloading equipment that are accurate to
meet the target of overburden stripping production. Then, analysis and efforts to reduce loss time were made to achieve
a total production of overburden stripping of 58,059.52 bcm/month. This means that the planned production target of
43,700 bcm/month was met and even exceeded, with the OEE value of each digger being 26%. and 22%. However, the
OEE value is still relatively low compared to the standard world-class OEE value, which is 85%.

Keywords: Production, Overburden Stripping, Loss Time, Overall Equipment Effectiveness, Fishbone Diagram, Simple
Linear Statistical Analysis

1. Pendahuluan Target produksi pengupasan Overburden PT.


Mineral Sukses Makmur sebesar 43.700 bcm pada bulan
PT. Mineral Sukses Makmur yaitu perusahaan September 2022, sedangkan realisasi produksi alat gali
swasta yang didirikan di Sumatera Barat pada tahun muat Excavator Caterpilar 320 D (01) dan Excavator
2005 dan bergerak dibidang pertambangan bijih besi. Caterpilar 320D (02) yaitu sebesar 28.024 bcm atau 64%
Wilayah Izin Usaha pertambangan PT. Mineral Sukses dari target produksi. Dari data tersebut dapat
Makmur adalah seluas 73,4 Ha yang terletak di disimpulkan bawah target produksi pengupasan
Kecamatan Pantai Cermin, Kabutapetn Solok, Provinsi overburden tidak tercapai.
Sumatra Barat. Sistem penambangan yang diterapkan Tidak tercapainya target produksi pada pengupasan
PT. Mineral Sukses Makmur adalah sitem tambang overburden tersebut disebabkan oleh waktu kerja
terbuka (open cast) dengan bahan galian utamanya yaitu efektif alat gali muat yang rendah yaitu pada alat gali
bijih besi. Metode Convesional Mining) yaitu metode muat Excavator Caterpilar 320D (01) sebesar 139,1
yang di pakai oleh PT. Mineral Sukses Makmur dimana jam/bulan sedangkan pada alat gali muat Excavator
metode itu adalah metode penambangan yang Caterpilar 320D (02) sebesar 141,5 jam/bulan dari 235
menggunakanalat gali muat dan alat angkut. jam/bulan total waktu kerja tersedia. Hambatan yang
179
ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol.8, No. 1

menyebabkan hilangnya losse time secara signifikan dengan kondisi jalan yang cukup bagus dan bisa
menjadi penyebab turunnya produktivitas alat gali muat. ditempuh dengan mengendarai kendaraan roda 2 atau
Analisis produktivitas lebih lanjut terhadap jam roda 4. Kemudian dari jalan lintas Padang - Solok
kerja alat gali muat diperlukan untuk mencapai target Selatan menuju lokasi penambangan hanya berjarak
produksi pengupasan overburden dan memaksimalkan <500meter dengan jalan bebatuan gravel dan dapat
waktu kerja efektif alat gali muat. Analisis ini harus dilintasi menggunakan kenndaraan roda 4 dan 2. Untuk
mencari penyebab dan solusi yang dapat membantu peta kesampaian lokasi daerah dapat dilihat pada gambar
mencapai tujuan pengupasan overburden. Salah satu 1 dibawah ini.
metode yang tepat digunakan dalam mengatasi
permasalahan tersebut adalah metode Overall Equipment
Effectiveness (OEE) yang merupakan metode untuk
mengukur kinerja mesin atau peralatan yang digunakan
di industri dengan mempertimbangkanberbagai kerugian
produksi (Menurut Nakajima (1998).
Setelah itu, diagram Fishbone digunakan untuk
mengidentifikasi sebab dan akibat mendasar di balik
kegagalan produksi pengupasan overburden. Untuk
mengatasi masalah tersebut perlu dilakukan analisis
faktor yang menyebabkan tidak tercapainya target
produksi pengupasan overburden dengan menggunakan
analisis linear sederhana. Dari persamaan analisis linear Gambar 1. Peta Lokasi dan Kesampaian Daerah
sederhana dapat dilakukan simulasi untuk mendapatkan
batas waktu loss time maksimal dari hambatan jam kerja 2.2. Kondisi Geologi Regional Dan Geologi
alat gali muat yang akurat untuk memenuhi target Lokal
produksi pengupasan overburden.
Berdasarkan hal tersebut mendorong penulis untuk
melakukan penelitian dengan judul “Evaluasi 2.2.1. Geologi Regional
Produktivitas Loss Time Alat Gali Muat Untuk Mencapai
Target Produksi Pengupasan Overburden 43.700 Ditinjau dari fisiografi Pulau Sumatera bagian
bcm/bulan Menggunakan Metode Overal Equipment Tengah dan berdasarkan atas karakteristik bentang alam
Effectiveness (OEE) di PT. Mineral Sukses Makmur, dan jenis litologi penyusunnya, Kabupaten Solok
Site Lolo, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Solok, termasuk pada Zone High Barisan dengan gunung api
Provinsi Sumatera Barat”. muda (terletak pada jalur tengah Bukit Barisan yang
memanjang dari arah Barat Laut-Tenggara atau Zona
Sesar Semangko). Tatanan stratigrafi Kabupaten Solok
tersusun dari batuan malihan (kuarsit, batugamping
2. KAJIAN TEORI meta, serpih, dan batupasir kuarsa). Formasi Kuantan
yang berumur Permo-Karbon, tersebar di bagian tengah
2.1 Lokasi Kesampaian Daerah dan selatan (Batang Pamomongan, Batang Suliti, Batang
Gumanti, dan Hulu Batang Hari). Untuk melihat peta
geologi regional dapat dilihat dari gambar 2 dibawah ini.
2.1.1. Lokasi

Lokasi penambangan bijih besi PT. Mineral Sukses


Makmur berada di Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera
Barat. Secara astronomis terletak antara 100°50’10”-
100°51’13,50” BT (Bujur Timur) dan 01°12’40”-
01°13’00” LS (Lintang Selatan). PT. Mineral Sukses
Makmur memiliki Usaha Izin Penambangan (IUP) yang
terletak di Nagari Lolo, Kecamatan Pantai Cermin,
Kabupaten Solok, Sumatera Barat.

Gambar 2. Peta Geologi Reginal PT. Mineral Sukses


2.1.2. Kesampaian Daerah Makmur

Lokasi tambang dari kota Padang dapat ditempuh 2.2.2. Geologi Lokal
menggunakan transportasi darat dalam dalam waktu 3
jam dari Minangkabau Internasional Airport di IUP PT. Mineral Sukses Makmur termasuk
Kabupaten Padang Pariaman dengan jarak 107 km dan kedalam Peta Geologi Lembar Painan dan Bagian Timur
180
ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol.8, No. 1

Laut Lembar Muara Siberut pada skala 1:250.000 (S. Data curah hujan yang digunakan adalah data
Gatoer dan Suharsono, dkk, 1996). Batuan Granit (Kgr) curah hujan tiap tahun dari tahun 2011 sampai tahun
dan Batuan Vulkanik Asam Tak Terpisahkan (Qou) 2021. Curah hujan tahunan berkisar antara 1-174 mm,
merupakan batuan penyusun di daerah penyelidikan, dengan rata-rata pertahun sebesar 31,72 mm. Jumlah hari
menurut peta geologi. Batuan granit ini memiliki bercak hujan tahunan berkisar antara 27-222 hari, dengan rata-
mineral mafik dan berumur Mesozoikum (batugamping) rata pertahun sebesar 18,83 hari, curah hujan bulanan
akhir. Terdiri dari batuan granit hingga granodiorit. maksimum adalah 174 mm/bulan. Untuk melihat data
Batuan ini diduga merupakan intrusi berbentuk stock curah hujan PT. Mineral Sukses Makmur dapat dilihat
yang menerobos garis formasi (batuan sebelumnya). pada gambar 5 dibawah ini.
Berdasarkan hasil penelitian lapangan diketahui
batuan/formasi di daerah penyelidikan menyebar dengan
arah baratlaut-tenggara. Untuk melihat peta geologi
WIUP PT Mineral Sukses Makmur dapat dilihat pada
gambar 3 dibawah ini.

Gambar 5. Data Curah Hujan

2.3 Teori Dasar


Gambar 3. Peta Geologi WIUP PT Mineral Sukses
Makmur 2.3.1. pemindahan tanah mekanis
2.2.3. Topografi Menurut Tenriajeng, A.T (2003:79) pada dasarnya
Topografi wilayah di kegiatan penambangan bijih pekerjaan pemindahan tanah adalah sama yaitu
besi secara keseluruhan adalah perbukitan terjal yang memindahkan material (tanah) dari suatu tempat ke
menempati hampir seluruh lokasi PT Mineral Sukses tempat lainnya, tetapi proses perkerjaan dalam
Makmur yang memanjang Barat Daya-Timur Laut pelaksanaannya dapat berbeda-beda.
dengan elevasi 1.190-1.450 mdpl. Total luas pemetaan Menurut Prodjosumarto partanto (1995:1-10)
topografi adalah 73,7 Ha dengan lokasi berada di jajaran Dalam pekerjaan pemindahan tanah, sebelumnya perlu
bukit barisan Sumatera Barat. Untuk melihat peta dilakukan land clearing. Setelah pekerjaan land clearing
topografi IUP PT. Mineral Sukses Makmur dapat dilihat tersebut selesai, maka proses selanjutnya adalah:
pada gambar 4 dibawah ini. pengupasan top soil (lapisan atas) atau stripping,
penggalian (excavating), hauling, dan dumping.

2.3.1.1. Alat Gali Muat

Salah satu alat gali-muat yang digunakan dalam


kegiatan penambangan adalah Excavator. Alat gali-muat
Excavator pada umumnya dioperasikan dengan
memanfaatkan tenaga hidrolik sehingga disebut juga
Hydraulic Excavator. Kelebihan Excavator adalah bisa
mendistribusikan muatan ke seluruh bagian vessel
dengan merata.

2.3.1.2 Faktor Yang Mempegaruhi Produksi


Gambar 4. Peta Topografi IUP PT. Mineral Sukses
Menurut Rochmanhadi (1982), Produktivitas
Makmur
adalah laju material yang dapat dipindahkan atau
2.2.4. Curah Hujan dialirkan persatuan waktu (biasanya per jam). Berikut
merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi
suatu alat :
181
ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol.8, No. 1

a) Posisi Pemuatan Material Availability perangkat mekanis juga sering


disebut sebagai ketersediaan alat mekanis. Berikut ini
Posisi pemuatan material oleh alat muat ke alat adalah beberapa contoh alat yang dapat digunakan
angkut ditentukan oleh posisi alat muat terhadap untuk menunjukkan efisiensi availability mekanis:
material dan alat angkut, apakah alat gali muat lebih
tinggi atau posisinya sama. Top loading dan bottom ➢ Mechanical Availability
loading merupakan 2 (dua) pembagian posisi
pemuatan (Yanto Indonesianto, 2014). Merupakan suatu cara untuk mengetahui
b) Faktor Material kondisi mekanis yang sesungguhnya dari alat yang
sedang digunakan. Rumus menghitung nilai MA
Sebagaimana dikemukakan Prodjosumarto sebagai berikut
partanto (1996:2-3), Karena bahan yang akan digali
memiliki berbagai macam kekerasan, maka dibentuk ……………………(4)
kelompok-kelompok sebagai berikut:
• Lunak atau sederhana.
• Cukup keras atau agak keras ➢ Physical Availability
• Sukar digali atrau keras
Merupakan catat mengenai keadaan fisik dari
• Sulit digali atau sangat keras
alat yang sedang dipergunakan. Rumus menghitung
nilai PA sebagai berikut:
c) Faktor Pengembangan Material

Pengembangan volume suatu material perlu …………………(5)


diketahui karena yang diperhitungkan pada
penggalian selalu didasarkan pada kondisi material
sebelum digali yang dinyatakan dalam bank volume ➢ Use of Availability
atau volume insitu. Sedangkan material yang
ditangani adalah material yang telah mengalami Menunjukan bebrapa persen waktu yang
pengembangan (loose volume). Untuk mendapat nilai dipergunakan oleh suatu alat untuk beroperasi pada
swell factor dapat digunakan rumus sebagai berikut saat alat tersebut dapat dipergunakan (available).
Rumus menghitung nilai UA sebagai berikut
SF = ……………(1)
…………………. (6)

d) Faktor Pengisian Bucket ➢ Effective Utilization


Faktor isian mangkuk adalah perbandingan antara Merupakan berapa persen dari seluruh waktu
kapasitas nyata mangkuk alat gali-muat dengan kerja yang tersedia dapat dimanfaatkan untuk kerja
kapasitas baku mangkuk (sesuai spesifikasi) alat gali produktif. Rumus menghitung nilai EU sebagai
– muat. Untuk bucket fill factor dapat diperoleh berikut
berdasarkan perhitungan di bawah ini:

…………………(7)
BFF= ..(2)
2.3.1.3 Produktivitas Alat Gali Muat

e) Waktu Edar Alat (Cycle Time) Produksi alat gali muat dalam hal ini backhoe di
pengaruhi oleh kapasitas bucket, fill factor, swell factor,
Jumlah waktu yang dibutuhkan mesin untuk waktu edar dan efisiensi kerja alat. Untuk mengetahui
menyelesaikan proses pergerakan dimulai dengan kemampuan produksi backhoe dapat menggunakan
gerakan awal, dikenal sebagai waktu edar. Waktu persamaan berikut:
edar alat gali muat terdiri dari waktu penggalian
material, waktu swing isi, waktu menumpahkan
muatan, waktu swing kosong. Perhitungan waktu Q= ………………… (8)
edar alat gali muat adalah (Partanto Prodjosumarto,
1996):
Keterangan
CTgm = Tg + Tsi + Tt + Tsk………………..(3) Q = Produktivitas alat gali-muat (bcm/jam)
Kb = Kapasitas bucket (m3)
f) Ketersedian alat mekanis Sf = Swell Factor
Ff = Fill factor
182
ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol.8, No. 1

Ek = Efisiensi kerja U=
CTm = Waktu siklus alat gali muat
3) Speed Faktor (S)
2.3.1.4 Metode Overal Equipment Effectiveness
(OEE) Faktor kecepatan adalah ratio waktu siklus yang
direncanakan dengan waktu siklus aktual, dapat
OEE adalah metode untuk menilai efisiensi mesin dihitung dengan persamaan sebagai berikut:
atau peralatan industri dengan memperhitungkan
berbagai kerugian produksi, menurut Nakajima (1988).
Pengukuran ini sangat penting untuk mengidentifikasi S=
area di mana produktivitas atau efisiensi peralatan/mesin
perlu ditingkatkan. Dengan mengalikan ketersediaan 4) Bucket Fill Factor (B)
(Availability), kinerja (Performance), dan tingkat
kualitas (Quality Rate). Yaitu menandakan kegunaan produktif kapasitas
OEE = Availability x Performance Efficiency x Rate of bucket, kuantitas bucket yang dimuat secara aktual
Quality Product dibandingkan dengan output aktual:
Nakajima (1988), sebagai orang pertama yang
mengenalkan TPM dan pengukuran OEE menyatakan
B=
bahwa OEE menekankan pada penghilangan six big
losses. Six Big Losses merupakan penyebab peralatan
produksi tidak beroperasi dengan normal yaitu: 5) OEE
breakdown losses, set up or adjustment losses,
stoppages losses, speed losses, rework losses dan Nilai faktor ketersediaan (availability), faktor
defect losses . pemanfaatan (utilization), faktor kecepatan (speed),
dan faktor pengisian bucket (bucket fill factor)
dikalikan dalam persamaan berikut untuk
mendapatkan nilai OEE untuk peralatan penggalian:

OEE = A × U × S × B
Rumus yang di pakai untuk menghitung
produksi pada waktu tertentu.

O = Opc × × OEE

2.3.1.5 Diagram Fishbone


Diagram Fishbone juga dikenal sebagai diagram
Gambar 6. Komponen-Komponen OEE untuk sebab akibat, adalah alat yang membantu
peralatan tambang mengidentifikasi, mengurutkan, dan menampilkan
Berikut adalah faktor yang akan di hitung pada berbagai penyebab suatu masalah, menurut penelitian
komponen OEE: Heri Murnawan dan Mustofa (2014).
Diagram Fishbone dapat dilihat pada gambar
1) Availability Factor (A) dibawah ini.
Ketersediaan dikaitkan dengan pengoperasian
peralatan atau sistem. Secara matematis dapat
dihitung dengan persamaan sebagai berikut:

A=

2) Utilization Faktor (U)


Gambar 7. diagram fishbone
Menunjukkan pemanfaatan waktu yang tersedia
secara efisien. Secara matematis dapat dihitung Berdasarkan diagram fishbone pada gambar diatas
dengan perasamaan berikut: jenis- jenis hambatan yang menyebabkan tingginya loss
time dapat dikategorikan ke dalam beberapa faktor
sebagai berikut:
183
ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol.8, No. 1

1. Faktor Peralatan pengambilan dokumentasi gambar pada saat dilakukan


kegiatan penelitian, serta laptop yang digunakan untuk
Pada faktor peralatan terjadinya loss time memasukkan dan mengolah data yang didapatkan saat
yang disebabkan pada perbaikan yang tidak pengamatan di lapangan.
direncanakan (breakdown unscheduled) sehingga 3.4. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data
ketika alat sedang dalam kegiatan beroperasi
terjadinya kerusakan harus diperbaiki sampai alat 3.4.1 Studi Literatur
benar-benar harus siap digunakan kembali.
Proses pencarian bahan pustaka tentang topik-topik
2. Faktor Lingkungan
yang perlu dibahas, seperti penelitian analisis produksi
Pada faktor lingkungan terjadinya Loss time pertambangan melalui berbagai percobaan, buku, jurnal,
yang disebabkan oleh turunnya hujan yang atau laporan kajian yang ada, dikenal dengan studi
menggangu kegiatan produksi pengupasan pustaka.
overburden
3.4.2 Pengambilan Data
3. Faktor Manusia
Penulis menggunakan dua strategi pengumpulan
Pada faktor manusia terjadinya Loss time data, data primer dan data sekunder untuk
yang disebabkan oleh menunggu intruksi, terlambat mengumpulkan informasi Menurut Hasan (2002:82).
diwal, terlalu cepat diakhir, keperluan operator Data primer adalah yang diperoleh yang diporoleh
lansung, sedangkan data sekunder adalah yang diperoleh
4. Faktor Metode
dari sumber-sumber orang lain.
Pada faktor metode terjadinya Loss time yang
disebabkan oleh masalah internal, pengisian BBM, a) Data primer yang diperlukan untuk studi ini adalah
penggunaan unit untuk kegiatan lain. data komponen cycle time dan loss time untuk
excavator Caterpillar 320D (01) dan 320D (02)
3. Metodologi Penelitian selama proses produksi pengupasan overburden.

3.1 Jenis Penelitian b) Data rencana produksi pengupasan overburden pada


September 2022, spesifikasi alat muat Caterpillar
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian 320D Excavator (01) dan Caterpillar 320D Excavator
kuantitatif. Hal ini karena penelitian ke depan akan (02), rencana jam dan hari kerja, gambaran umum
melibatkan informasi berupa angka-angka yang perusahaan, dan data curah hujan
kemudian diolah, disajikan dalam bentuk tabel atau
grafik untuk menunjukkan hasil penanganan, kemudian 3.5. Pengolahan Data
dibedah menggunakan prosedur dan laju pemeriksaan
informasi faktual. penelitian kuantitatif adalah proses Berdasarkan observasi dilapangan didapatkan
menganalisis data berupa angka-angka untuk mengetahui tahap-tahap dalam pengolahan data yaitu:
apa yang ingin diketahui. Dengan menggunakan data Langkah utama yang harus dilakukan dengan
primer dan sekunder, penelitian ini mengembangkan mengambil data primer dilapangan yaitu Cycle time alat
temuannya sesuai dengan tujuan penelitian. Data yang gali-muat dan data jam kendala (losse time). Selain data
tidak diperoleh secara langsung dari pihak yang primer data sekunder juga diperlukan untuk memperkuat
membutuhkan data disebut sebagai data sekunder. Data menyelesaikan masalah yang ada di perusahaan. Data
primer adalah informasi yang dikumpulkan langsung sekunder yang diperlukan seperti Data rencana produksi
dari pihak yang membutuhkannya (Kontjojo, 2009: 34). pengupasan overburden pada September 2022,
spesifikasi alat muat Caterpillar 320D Excavator (01)
3.2. Objek Penelitian dan Caterpillar 320D Excavator (02), rencana jam dan
hari kerja, gambaran umum perusahaan, dan data curah
Adapun yang menjadi objek penelitian adalah hujan. Setelah data primer dan data sekunder didapatkan
peralatan tambang khususnya peralatan utama yang dilanjutkan dengan pengolahan data yaitu
digunakan dalam kegiatan pengupasan overburden a) Mendapatkan nilai produktivitas alat gali muat
adalah Excavator Caterpillar 320D (01) dan Excavator Excavator Caterpilar 320D(01) dan Excavator
Caterpillar 320D (02) Caterpilar 320D(02).
b) Menganalisis nilai Overall Equipment Effectiveness
3.3. Instrumen Penelitian (OEE) alat gali muat Excavator Caterpilar 320D (01)
dan Excavator Caterpillar 320D (02) sebelum
Instrumen yang digunakan selama kegiatan dioptimalisas
penelitian ini adalah berupa Stopwatch yang digunakan c) Menganalisis faktor hambatan (loss time) yang
dalam pengamatan untuk menghitung waktu edar (cycle menyebabkan jam kerja tersedia menjadi berkurang
time) alat gali muat, alat tulis untuk mencatat data-data pada kegiatan pengupasan overburden menggunakan
saat dilapangan, kamera yang digunakan dalam diagram fishbone.

184
ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol.8, No. 1

d) Mendapatkan loss time maksimum menggunakan


regresi linear sederhana agar target pengupasan
overburden tercapai.
e) Menganalisis produktivitas alat gali muat Excavator
Caterpilar 320D (01) dan Excavator Caterpillar 320D
(02) yang sudah dioptimalkan dengan penerapan
Overall Equipment Effectiveness (OEE) agar tercapai
target produksi pengupasan overburden.

4. Hasil Peneltian dan Pembahasan

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1. Data Waktu kerja alat gali muat


Data jam kerja alat gali muat Excavator Caterpilar Gambar 8. Grafik jam kerja alat gali muat Excavator
320D(01) dan Excavator Caterpilar 320D(02) pada bulan
caterpillar 320D (02)
September 2022 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa jam
Tabel 1. Jam Kerja Alat Gali Muat kerja alat gali muat Excavator Caterpilar 320D(02) untuk
Jam jam tersedia sebesar 50%, work sebesar 30%, repair
N sebesar 3% dan standby sebesar 17%.
Unit Tersedia W R S
o
(Jam) Dari data jam kerja alat gali muat diatas didapatkan
Excavator nilai MA, PA, UA, EU dapat dilihat pada tabel sebagai
1 Caterpillar 235,0 139,1 11,3 84,5 berikut:
320D (01)
Excavator Tabel 2. Ketersediaan Alat Mekanis
2 Caterpillar 235,0 141,5 13,0 80,6
320D (02) No Unit MA PA UA EU
(%) (%) (%) (%)

1 Excavator 92% 95% 62% 59%


Caterpillar
320D (01)

2 Excavator 92% 94% 64% 60%


Caterpillar
320D (02)

Gambar 7. Grafik jam kerja alat gali muat Excavator


caterpillar 320D (01)
Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa jam
kerja alat gali muat Excavator Caterpilar 320D(01) untuk
jam tersedia sebesar 50%, work sebesar 30%, repair
sebesar 2% dan standby sebesar 18%.

Gambar 9. Grafik Nilai MA,PA,UA,EU Pada Alat Gali


Muat Excavator Caterpillar 320D (01)
Pada grafik diatas dapat disimpulkan bahwa nilai
MA sebesar 92%, PA sebesar 95%, UA sebesar 62% dan
EU sebesar 59% pada alat gali muat Excavator
Caterpilar 320D(01).

185
ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol.8, No. 1

bcm/bulan, berdasarkan perhitungan alat produksi


tersebut di atas. Kesimpulan yang dapat ditarik dari
perhitungan tersebut adalah target pengupasan
overburden PT. Pada September 2022, Mineral Sukses
Makmur tidak mencapai target yang diinginkan.

4.1.3. Perhitungan nilai produktivitas alat gali muat


menggunakan metode overall equipment
effectiveness (OEE)
Berikut ini adalah perhitungangan produktivitas
menggunakan metode overall equipment effectiveness
(OEE) dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Gambar 10. Grafik Nilai MA,PA,UA,EU Pada Alat
Gali Muat Excavator Caterpillar 320D (02) Tabel 4. Perhitungan Nilai Produktivitas Menggunakan
Metode OEE Pada Alat Gali Muat
Pada grafik diatas dapat disimpulkan bahwa nilai MA
sebesar 92%, PA sebesar 94%, UA sebesar 64% dan EU Data Unit
sebesar 60% pada alat gali muat Exca.vator Caterpilar
320D(02). Exacater Excavator
caterpillar 320D caterpillar 320D
4.1.2. Perhitungan hitung nilai produktivitas aktual (01) (02)
alat gali muat
A 0,33 0,33
Untuk hasil perhitungan produksi pengupasan
overburden menggunakan alat gali muat Excavator U 0,59 0,60
Caterpilar 320D (01) dan Excavator Caterpilar 320D
S 0,91 0,90
(02) pada bulan September 2022 dapat dilihat pada table
dibawah ini B 1,0 1,0
Tabel 3. Produktivitas Aktual Alat Gali Muat OEE 0,18 0,18
Unit
O (m³) 25.963,54 26.192,20
Data Excavator Excavator
caterpillar caterpillar O (m³)
320D (01) 320D (0) Aktual 15.371,89 15.765,47

Waktu tersedia 235 235 TOTAL 31.137,36


(jam)

Waktu kerja 139,1 141,5 Pada bulan September 2022, nilai Overall
efektif(jam/bulan) Equipment Effectiveness (OEE) Excavator Caterpilar
320D (01) dan Caterpilar 320D (02) masing-masing
Efisiensi kerja 59% 60% adalah 0,18 dan 0,18. Ini menunjukkan bahwa efektivitas
keseluruhan penggunaan peralatan hanya 18% dan 18%,
Produksi per jam 99,43 100,31
lebih rendah dari standar OEE kelas dunia sebesar 85%.
(bcm)
Pada bulan September 2022, total hasil produksi
Produksi per 13.835 14.189 pengupasan overburden dari Excavator Caterpilar 320D
bulan (bcm) (01) dan Excavator Caterpilar 320D (02) mencapai
31.137,06 bcm masih di bawah target produksi bulanan
Total produksi bulan 28.024 sebesar 43.700 bcm.
September 2022 (bcm/bulan)
4.1.4. Diagram Fishbone
Target produksi perbulan 43.700
(bcm/bulan) 4.1.4.1. perhitungan jam hambatan excavatot
caterpillar 320D (01)
Ketercapaian target produksi 64%
Data perhitungan hambatan pada alat gali muat
excavator caterpillar dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Produksi pengupasan overburden pada September Tabel 5. Hasil Persentase Hambatan Pada Alat Gali
2022 sebesar 28.024 bcm/bulan, atau 64 persen dari Muat Exacavator Caterpillar 320D (01)
target yang direncanakan perseroan sebesar 43.700

186
ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol.8, No. 1

No Jenis hambatan Exca 320D 1 Menunggu intruksi 9,26%


(01)
2 Terlambat di awal 4,13%
1 Menunggu intruksi 9,39%
3 Terlalu cepat diakhir 3,30%
2 Terlambat di awal 5,70%
4 Masalah internal 17,10%
3 Terlalu cepat diakhir 5,11%
5 Pengisian BBM 5,63%
4 Masalah internal 16,69%
6 keperluan operator 16,03%
5 Pengisian BBM 4,69%
7 Hujan 4,99%
6 keperluan operator 16,69%
8 Penggunaan unit 25,65%
7 Hujan 4,87% untuk kegiatan lain
8 9 Breakdown 13,90%
Penggunaan unit 25,03%
untuk kegiatan lain (Unschedule)
9 Total 100%
Breakdown 11,82%
(Unschedule)
Total 100%

Gambar 12. Grafik Persentase Hambatan Excavator


Gambar 11. Grafik Persentase Hambatan Excavator Caterpilar 320D (02)
Caterpilar 320D (01) Dari grafik persentase diatas nilai hambatan yang
Dari grafik persentase diatas nilai hambatan yang paling tinggi dari Excavator Caterpilar 320D (01) yaitu
paling tinggi dari Excavator Caterpilar 320D (01) yaitu penggunaan unit untuk kegiatan lain sebesar 25,65%,
penggunaan unit untuk kegiatan lain sebesar 25,03%, masalah inernal 17,10%, keperluan operator 16,03%,
masalah inernal dan keperluan operator 16,69%, breakdown (unscheduled) 13,90%, menunggu intruksi
breakdown (unscheduled) 11,82%, menunggu intruksi 9,26%, hujan 4,99%, pengisian BBM 5,63%, terlambat
9,39%, terlambat diawal 5,70%, terlalu cepat diakhir diawal 4,13%, dan yang paling rendah yaitu terlalu cepat
5,11%, hujan 87%, danyang paling rendah yaitu diakhir 3,30%.
pengisian BBM 4,69%. Tabel 7. Total Persentase Faktor Penyebab Terjadinya
Loss Time Alat Gali Muat Excavator Caterpilar 320D
4.1.4.2. perhitungan jam hambatan excavatot
caterpillar 320D (02) (01) Dan Excavator Caterpilar 320D (02)

Data perhitungan hambatan pada alat gali muat No Faktor Exca Exca
excavator caterpillar dapat dilihat pada tabel dibawah ini 320D 320D
(01) (02)
Tabel 6. Hasil Persentase Hambatan Pada Alat Gali
Muat Exacavator Caterpillar 320D (02) 1 Faktor
11,82% 13,90%
Peralatan
No Jenis hambatan Exca 320D 2 Faktor
(01) 4,87% 4,99%
Lingkungan

187
ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol.8, No. 1

3 Faktor BBM, penggunaan unit untuk keperluan lain.


36,89% 32,72% Selanjutnya tingginya loss time alat gali muat pada
Manusia
faktor manusia dengan nilai sebesar 32,72% yang
4 Faktor Metode 46,41% 48,38% disebabkan menunggu intruksi, terlambat diawal, terlalu
Total cepat diakhir, keperluan operator. Kemudian pada faktor
100,0% 100,0% peralatan dengan nilai sebesar 13,90% yang disebabkan
oleh breakdown (unscheduled) dan pada faktor
lingkungan dengan nilai sebesar 4,99% yang disebabkan
oleh terjadinya hujan yang mengganggu proses kegiatan
produksi pengupasan overburden.

4.1.6 Perhitungan nilai produktivitas alat gali muat


menggunakan metode overall equipment
effectiveness (OEE) setelah waktu hambatan
diperbaiki
Berikut ini adalah perhitungangan produktivitas
menggunakan metode overall equipment effectiveness
(OEE) setelah waktu hambatan diperbaiki dapat dilihat
pada tabel dibawah ini
Gambar 13. Grafik Persentase Faktor Penyebab
Terjadinya Loss Time Alat Gali Muat Excavator Tabel 8. Perhitungan Nilai Produktivitas Menggunakan
Caterpilar 320D (01) Metode OEE Setelah Diperbaiki Pada Alat Gali Muat

Pada persentase tabel dan grafik diatas dapat Data Unit


disimpulkan bahwa tingginya loss time pada alat gali
Exacater Excavator
muat Excavator Caterpilar 320D (01) yang paling tinggi caterpillar 320D caterpillar 320D
yaitu pada faktor metode dengan nilai sebesar 46,41%
(01) (02)
yang disebabkan oleh akibat masalh internal, pengisian
BBM, penggunaan unit untuk keperluan lain. A 0,33 0,33
Selanjutnya tingginya loss time alat gali muat pada
faktor manusia dengan nilai sebesar 36,89% yang U 0,88 0,60
disebabkan menunggu intruksi, terlambat diawal, terlalu
cepat diakhir, keperluan operator. Kemudian pada faktor S 0,91 0,90
peralatan dengan nilai sebesar 11,82% yang disebabkan
oleh breakdown (unscheduled) dan pada faktor B 1,0 1,0
lingkungan dengan nilai sebesar 4,87% yang disebabkan OEE 0,26 0,18
oleh terjadinya hujan yang mengganggu proses kegiatan
produksi pengupasan overburden. O (m³) 38.609,42 32.361,42
O (m³)
Aktual 33.992,72 24.066,80

TOTAL 58.059,52

Setelah dilakukan perhitungan dapat disimpulkan


bahwa nilai produktivitas menggunakan metode Overall
Equipment Effectivenes (OEE) setelah waktu
hambatanya diperbaiki didapatkan nilai produksi
pengupasan overburden mencapai target yaitu sebesar
58.059,52 bcm/bulan dari yang ditargetkan perusahaan
yaitu 43.700 bcm/bulan.
Gambar 14. Grafik Persentase Faktor Penyebab
Terjadinya Loss Time Alat Gali Muat Excavator 4.2. Pembahasan
Caterpilar 320D (02)
Dari hasil analisa data yang didapatkan,
Pada persentase tabel dan grafik diatas dapat produktivitas alat gali muat secara teoritis yaitu sebesar
ditentukan bahwa tingginya loss time pada alat gali muat 43.700 bcm/bulan. Untuk produktivitas actual alat gali
Excavator Caterpilar 320D (02) yang paling tinggi yaitu muat Excavator Caterpilar 320D (01) sebesar 13.835
pada faktor metode dengan nilai sebesar 48,38% yang bcm/bulan dengan total data cycle time nya 23,15 detik
disebabkan oleh akibat masalah internal, pengisian dan pada alat gali muat Excavator Caterpilar 320D (02)

188
ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol.8, No. 1

sebesar 14.189 bcm/bulan dengan total cycle time nya muat Excavator Caterpilar 320D (02) didapatkan
23,33 detik dari kedua alat gali muat tersebut didapatkan produksinya sebesar 24.066,80 bcm/bulan. Dapat
produktivitas aktual selama 1 bulan yaitu sebesar 28.024 disimpulkan bahwa produksi pengupasan overburden
bmc/bulan atau 64% dari target produksi yang sudah pada alat gali muat Excavator Caterpilar 320D (01) dan
direncanakan perusahaan. Hal tersebut berarti Excavator Caterpilar 320D (02) menggunakan metode
mendandakan produksi pengupasan overburden yang Overall Equipment Effectiveness (OEE) setelah waktu
direncanakan perusahaan tidak mencapai target. loss time diperbaiki produksinya tercapai dengan nilai
58.059,52 bcm/bulan bahkan melebihi dari target yang
Langkah selanjutnya dilakukan perhitungan direncanakan perusahaan yaitu sebesar 43.700
produktivitas dengan menggunakan metode Overall bcm/bulan.
Equipment Effectiveness (OEE) dari masing- masing
alat gali muat. Pada alat gali muat Excavator Caterpilar 5. Kesimpulan dan Saran
320D (01) data yang gunakan yaitu nilai avaibility factor
(A) 0,33, nilai utilization factor (U) 0,59, nilai speed 5.1. Kesimpulan
factor (S) 0,91, nilai bucket factor (B) 1 dari data
tersebut didapatkan nilai Overall Equipment Berdasarkan setelah dilakukannya penelitian dan
Effectiveness (OEE) yaitu 0,18 atau 18%. Untuk didapatkan hasil dari pengolahannya, maka dapat ditarik
produktivitas aktual pengupasan overburden kesimpulan sebgai berikut:
menggunakan metode Overall Equipment Effectiveness 1. Pada bulan September 2022, produktivitas aktual
(OEE) didapatkan nilai produksinya sebesar 15.371,89 Excavator Caterpilar 320D (01) dan Excavator
bcm/bulan. Pada alat gali muat Excavator Caterpilar Caterpilar 320D (02) adalah 28.024 bcm/bulan, di
320D (02) data yang gunakan yaitu nilai avaibility factor bawah target produksi yang direncanakan
(A) 0,33, nilai utilization factor (U) 0,60, nilai speed perusahaan sebesar 43.700 bcm/bulan.
factor (S) 0,90, nilai bucket factor (B) 1 dari data 2. Faktor yang menjadi penghambat yang
tersebut didapatkan nilai Overall Equipment menyebabkan tingginya loss time pada alat gali
Effectiveness (OEE) yaitu 0,18 atau 18%. Untuk muat Excavator Caterpilar 320D (01) dan
produktivitas aktual pengupasan overburden Excavator Caterpilar 320D (02) berdasarkan
menggunakan metode Overall Equipment Effectiveness diagram fishbone yaitu faktor peralatan, faktor
(OEE) didapatkan nilai produksinya sebesar 15.765,47 lingkungan, faktor manusia, dan faktor metode.
bcm/bulan. Dari perhitungan produktivitas aktual kedua Dengan perolehan persentase tertinggi yaitu faktor
alat gali muat didapatkan produksi pengupasan metode sebesar 46,41% pada Excavator Caterpilar
overburden menggunakan metode Overall Equipment 320D (01) dan 48,38% pada Excavator Caterpilar
Effectiveness (OEE) yaitu sebesar 31.137,47 bcm/bulan 320D (02) yang diakibatkan karena tingginya
ternyata belum juga mencapai target produksi waktu loss time dari penggunaan unit untuk
pengupasan overburden yang dinginkan perusahaan. kegiatan lain. Lalu dilakukan perbaikan pada waktu
Setelah ditelusuri yang menyebabkan tidak loss time dengan memperoleh peningkatan dari
tercapainya target produksi pengupasan overburden waktu kerja efektif dari alat gali muat Excavator
disebabkan oleh beberapa faktor hambatan yang Caterpilar 320D (01) sebesar 206,9 jam/bulan dan
mengakibatkan tingginya waktu loss time pada alat gali peningkatan dari waktu kerja efektif dari alat gali
muat. Untuk itu perlu dilakukan lagi upaya perbaikan muat Excavator Caterpilar 320D (02) sebesar 174,8
faktor hambatan yang menyebakan tidak tercapainya jam/bulan.
target produksi pengupasan overburden, salah satunya 3. Nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE)
dengan menggunakan diagram fishbone yaitu mencari Excavator Caterpilar 320D (01) dan Caterpilar
akar-akar penyebab tidak tercapainya target produksi 320D (02) pada September 2022 sangat rendah,
pengupasan overburden oleh alat gali muat. Faktor- masing-masing sebesar 18% dan 18%, dengan total
faktor yang menyebakan tingginya loss time yaitu faktor hasil produksi masing-masing sebesar 25.963,54
lingkungan (hujan), faktor peralatan (breakdown bcm .
unscheduled), faktor manusia (menunggu 4. Setelah melakukan upaya perbaikan dengan
intruksi,terlambat diawal,terlalu cepat diakhir,keperluan menurunkan nilai delay time sesuai dengan loss
operator), faktor metode (masalah internal,pengisian time optimal, perhitungan produksi dengan metode
BBM, penggunaan unit untuk keperluan lain). Setelah itu Overall Equipment Effectiveness (OEE)
dilakukan upaya perbaikan dari waktu loss time alat gali menghasilkan pengupasan overburden sebesar
muat Excavator Caterpilar 320D (01) dan Excavator 58.059,52 bcm dalam sebulan. Hal ini
Caterpilar 320D (02). menunjukkan bahwa target telah tercapai bahkan
terlampaui dari target yang ditetapkan perusahaan
Setelah dilakukannya perbaikan dari waktu loss sebesar 43.700 bcm, dengan alat gali muat
time dihitung kembali produktivitas pengupasan memiliki nilai OEE masing-masing sebesar 26%
overburden alat gali muat menggunakan metode Overall dan 22%.
Equipment Effectiveness (OEE). Pada alat gali muat
Excavator Caterpilar 320D (01) didapatkan produksinya 5.2 Saran
sebesar 33. 992,72 bcm/bulan sedangkan pada alat gali
189
ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol.8, No. 1

1. Dengan menentukan waktu stanby maksimum Linear. Tugas Akhir, Program Studi Teknik
dalam sebulan untuk waktu loss time ini, perlu Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Syiah
untuk memperbaiki waktu loss time yang Kuala, Banda Aceh.
disebabkan oleh masalah internal (metode) untuk [10] Kasiram, M. 2010. Metodologi Penelitian:
mencapai produktivitas pengupasan overburden. Kualitatif–kuantitatif.
2. Untuk memenuhi target produksi pengupasan [11] Kepmen esdm. (2016). Dampak Hilirisasi
overburden sesuai realisasi di lapangan, rencana pengupasan overburden Terhadap Perekonomian
jam kerja alat gali muat perlu ditingkatkan. Regional Provinsi Kalimantan Barat. Pusat Data dan
3. Perlunya pengawasan yang ketat untuk Teknologi Informasi Energi dan Sumber Daya
meningkatakan kedisiplinan operator sehingga Mineral Kementerian Energi dan Sumber Daya
efisiensi waktu kerja alat lebih meningkat. Mineral Jalan Medan Merdeka Selatan Nomor 18
4. Untuk memastikan target produksi pengupasan Jakarta Pusat 10110.
overburden sesuai dengan rencana perusahaan, [12] Kuntjojo. 2009. Metode penelitian. Kendiri: tidak
kami merekomendasikan agar alat tidak dibagi. diterbitkan
[13] Kuswadi. 2007. Analisis Keekonomian Proyek. PT.
REFERENSI Andi. Yogyakarta.
[14] M Javed Alam, dkk. 2018. Comparative
Performance Study of Mine Trucks by Overall
[1] Agustino, Y., & Gusman, M. (2018). Evaluasi Equipment Effectiveness (OEE). International
Optimalisasi Alat Gali Muat dengan Metoda Overall Research Journal of Engineering and Technology
Equipment Effectiveness (OEE) untuk Memenuhi (IRJET). 5(11). 448-453
Target Produksi bijih besi Bulan Maret 2018 di Pit 1 [15] Murnawan, H. 2014. “Perencanaan Produktivitas
Utara Bangko Barat PT. Bukit Asam Tbk, Tanjung Kerja Dari Hasil Evaluasi Produktivitas Dengan
Enim Sumatera Selatan. Bina Tambang, 3(4), 1409- Metode Fishbone di Perusahaan Percetakan
1422. Kemasan Pt. X”. Heuristic, 11(01).
[2] Akande, J., Lawal, A. I., & Aladejare, A. E. (2013). [16] Nakajima S., 1988. Introduction to TPM – total
Optimization of the overall equipment efficiency productive maintenance. Poduktivity Press,
(OEE) of loaders and rigid frame trucks in Cambridge.
NAMDEB Southern Coastal Mine Stripping fleet, [17] Nuryono, A., Sjarifudin, D., & Ahmad, Q. 2016.
Namibia. Earth Science, 2(6), 158-166 “Peningkatan Produktivitas Alat Muat Sekelas Oht
[3] Benti Jul Sosantri, Dedi Yulhendra S.T,M.T, Heri Cat 777 Di Pertambangan bijih besi Dengan
Prabowo S.T,M.T, 2018. Optimalisasi Peralatan Pendekatan Quality Control Circle”. Jurnal Teknik
Tambang Dengan Metoda Overall Equipment Industri, 6(2).
Effectiveness (Oee) Di Pit 1 Penambangan Batubara [18] Partanto, Projosumarto. 1995. Pemindahan Tanah
Banko Barat Pt Bukit Asam (Persero) Tbk Tanjung Mekanis. Bandung: Jurusan Teknik Pertambangan
Enim Sumatera Selatan” Sumber penggunaan energi ITB.
yang sangat menjanjikan adalah batu bara. Berbagai [19] Peurifoy, R.L., 2006. Contruction Planning,
kegunaan untuk batubara adalah umum. Equipment and Methods, MCGraw Hill, Boston.
[4] Darman, H., & Sidi, F. H. (2000). An Outline of the [20] Prasmoro, A. V., & Hasibuan, S. 2018. Optimasi
Geology of Indonesia. Jakarta: Publikasi Ikatan Ahli Kemampuan Produksi Alat Berat dalam Rangka
Geologi Indonesia. Produktifitas dan Keberlanjutan Bisnis
[5] Geological Society of America (1983) Geological Pertambangan Batubara: Studi Kasus Area
Society of America Bulletin Vol. 94 (8) Pertambangan Kalimantan Timur. Operations
[6] Hadiyat, M. I. S., Budiasih, E., Tatas, F., & Atmaji, Excellence, 10(1), 1-16.
D.(2019). Menggunakan Metode Overall Equipment [21] Rochmanhadi. 1992. Alat-alat Berat dan
Effectiveness ( Oee ) Dengan Penerapan Total Penggunaanya. Departemen Pekerjaan Umum
Productive Maintenance ( Tpm ) the Effectiveness [22] Saputra H. 2016. Analisis Pemilihan Alternatif
Analysis of Cutting Machine on Pipe Factory Using Investasi Alat Muat Dan Alat Angkut Pada
Method Overall Equipment Effectiveness (Oee ) Penambangan Batubara. Skripsi Teknik
With Application of Total P. Jurnal Proceeding of Pertambangan Universitas Pejuang Republik
Engineering, 6(2), 6196–6202. Indonesia.
[7] Hasan, M. Iqbal, 2002. Pokok-pokok Materi [23] Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif,
Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, Ghalia Kualitatif, dan R&D.
Indonesia, Bogor. [24] Bandung: Alfabeta
[8] Jide Muili, A. (2013). Optimization of the Overall [25] Tenriajeng, A. T. 2003. Pemindahan Tanah
Equipment Efficiency (OEE) of Loaders and Rigid Mekanis. Jakarta: Penerbit Gunadarma.
Frame Trucks in NAMDEB Southern Coastal Mine [26] Triwardani, D. H., Rahman, A., & Mada Tantrika,
Stripping Fleet, Namibia. Earth Sciences, 2(6), 158. C. F. (2013). Analisis overall equipment
https://doi.org/10.11648/j.earth.20130206.17 effectiveness (OEE) dalam meminimalisi six big
[9] Khanza, Novita. 2016. Optimasi Produktifitas Alat losses pada mesin produksi dual filters DD07 (studi
Gali Muat dan Alat Angkut di PT Lafarge Cement kasus: PT. Filtrona Indonesia, Surabaya, Jawa
Indonesia Menggunakan Metode Pemograman
190
ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol.8, No. 1

Timur). Jurnal Rekayasa dan Manajemen Sistem


Industri, 1(2), p379-391.
[27] Vijayakumar, S. R., & Gajendran, S. (2014).
Improvement of overall equipment effectiveness
(OEE) in injection moulding process industry.
IOSR J Mech Civil Eng, 2(10), 47-60.
[28] Waqas, M., Tariq, S. M., Shahzad, M., Ali, Z., &
Saqib, S. (2015). Performance Measurement Of
Surface Mining Equipment By Using Overall
Equipment Effectiveness. Pakistan Journal of
Science, 67(2).
[29] Yanto, Indonesianto. 2014. Pemindahan Tanah
Mekanis. Tenik Pertambangan, UPN Veteran:
Yogyakarta.
[30] Yugo, A., & Mulya, G. (2018). Evaluasi
Optimalisasi Alat Gali Muat dengan Metoda
Overall Equipment Effectiveness ( OEE ) untuk
Memenuhi Target Produksi Batubara Bulan Maret
2018 di Pit 1 Utara Bangko Barat. Jurnal Bina
Tambang, Vol 3, No.(4), 1409–1422.

191

You might also like