Anc Patol

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 25

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada setiaap wanita hamil menghadapi resiko komplikasi yang bisa


mengancam jiwanya. Oleh karena itu setiap wanita haml memerlukan sedekitnya
empat kali kunjungan selaa masa periode antenatal yaitu satu kali kunjungan pada
trimester pertama (sebelum usia 14 minggu), satu kali kunjungan pada trimester kedua
(antara usia 14-28 minggu), dan dua kali kunjungan pada trimester tiga (antara usia
28-36 minggu dan sesudah 36 minggu)

(Saifuddin, abdul bari: 2002).

Pre eklamsia adalah salah satu kalainan pada kehamilan yaitu hipertensi yang
disertai protinuri dan edema akibat kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu atau
segera setelah persalinan.

Deteksi dini dan penanganan pada ibu hamildengan faktor-faktor resiko sangat
penting dengan penangananhipertensi dalam kehamilan dan pencegahan kejan.
Follow up teratur dan nasehat yang jelas bila mana pasien harus kembali suami dan
anggota keluarga lainnya harus diberi penjelasan tentang tanda-tanda hipertensi dalam
kehamilan dan perlunya dukungan sosial/moral kepada pasien

(Mansjoer, arif : 2001)

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan umum


Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan ibu dapat melewati masa
kehamilan ini tanpa komplikasi lebih jauh dan keadaan ibu dan janin baik sehingga
dapat lahir normal tanpa adanya komplikasi

1.2.2 Tujuan khusus

Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada ibu preeklamsi berat diharapkan dapat :

 Melakukan penkajian data subyektif dan obyektif pada klien


 Mengidentifikasi diagnose dan masalah.
 Mengidentifikasi masalah potensial.
 Mengidentifikasi kebutuhan yang harus dipenuhi.
 Membuat rencana tindakan.

1
 Melaksanakan tindakan.
 Melaksanakan evaluasi dan hasil tindakan.

1.3 Manfaat.
 Mahasiswa.
Mahasiswa dapat memahami penanganan kehamilan patologi
 Bagi Institusi.
Institusi dapat mengetahui sejauh mana mahasiswa akademi kebidanan Dian
Husada Mojokerto mampu membuat asuhan Kebidanan pada ibu bersalin.
 Bagi Lahan Praktek.
BPS dapat meningkatkan asuhan pelayanan yang komprehensif pada ibu
bersalin.

1.4 Metode Penulisan.


Didalam penulisan makalah ini yang digunakan adalah diskriptif dengan
menggunakan studi kasus melalui pendekatan manajemen kebidanan menurut Varney
meliputi langkah-langkah pengumpulan datan, identifikasi diagnose dan masalah,
identifikasi masalah potensial, identifikasi kebutuhan segera, implementasi dan
evaluasi.

1.5 Teknik Pemngumpulan Data.


Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan makalah ini
adalah :
 Wawancara.
Yaitu dengan bertanya langsung kepada klien tentang hal-hal yang
berhubungan dengan latar belakang kondisi klien.
 Observasi langsung.
Yaitu melalui pengamatan langsung maupun pemeriksaan fisik dengan
inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi.
 Studi Dokumen.
Dengan melihat rekam medis.

2
 Studi literatur.
Yang melalui referensi dan literature.
1.6 Sistematika Penulisan.
BAB I PENDAHULUAN
Melalui latar belakang masalah, tujuan penulisan, manfaat, metode penulisan,
tehnik pengumpulan data serta sistematika.
BAB II TINJAUAN TEORI
Pada tinjauan teori ini yang dibahas definisi, etiologi, konsep preeklamsi,
pembagian preeklamsi, etiologi, patologi
BAB III TINJAUAN KASUS
Meliputi 7 langkah Varney yaitu pengkajian data, Identifikasi
masalah/diagnose, antisipasi masalah potensial, identifikasi kebutuhan segera,
intervensi, implementasi, dan evaluasi.
BAB IV PEMBAHASAN
Membahas tentang kesenjangan antara teori dan praktek di lapangan, yaitu
pada tinjauan kasus pada Ny “W” G IP00000 UK 36-37 minggu dengan
preeklamsi berat
BAB V PENUTUP
Meliputi kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian kehamilan

1. Kehamilan adalah pertemuan sel sperma yang diikuti dengan nidasi atau konsepsi
yang diikuti dengan nidasi.
( Mochtar, 1998 : 17 )

2. Kehamilan adalah masa mulai dari hasil konsepsi sampai lahrnya janin, lamanya
280 hari ( 40 minggu atau 9 bulan 10 hari ) dihitung dari hari pertama haid terakhir

( Abdul Bari, Saifudin, 2001 : 80 )

3. Kehamilan adalah masa mulai dari ovulasi sampai partus yaitu kira-kira 280 hari
(40 minggu)dan tidak lebih dari 300 hari ( 42 minggu ).
( Sarwono Prawiroharjo, 1999 : 125 )

2.1.1 Pembagian Kehamilan

Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi dalam 3 bagian :

1. Kehamilan triwulan peertama ( antara 0 sampai 12 minggu )

2. Kehamilan triwulan kedua ( antara 12 sampai 28 minggu )

3. Kehamilan triwulan ketiga ( antara 28 sampai 40 minggu )

( Sarwono Prawirohardjo,2005 : 125 )

2.1.2 Fisiologi Proses Kehamilan

Proses kehamilan merupakan masa rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari :

1. Ovulasi pelepasan ovum

2. Terjadi migrasi spermatozoa dan ovum

3. Terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot

4. Terjadi nidasi ( implantasi ) pada uterus

5. Pembentukan plasenta

4
6. Tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm

Tanda dan gejala Kehamilan

1. Tanda- tanda presumptive

a. Amenorea ( tidak mendapat haid )

Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel degraff


dan ovulasi.

b.Wanita harus mengetahui tanggal hari pertama haid terakhir supaya dapat
ditaksir umur kahamilan dan taksiran persalinan, yang dihitung dengan
menggunakan rumus dari Naegele :

TTP = ( hari pertama HT + 7 ) dan ( bulan HT + 3 )

c. Mual dan muntah ( nausea and vomiting )

1. Biasanya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga akhir


triwulan pertama, karena sering terjadi pada pagi hari, disebut morning
sickness ( sakit pagi ). Bila mual dan muntah terlalu sering disebut
hiperemesis.

2. Pengaruh estrogen dan progesterone terjadi pengeluaran asam lambung


yang berlebihan.

3. Dalam batas yang fisiologis keadaan ini dapat diatasi

4. Bila mual dan muntah terlalu sering disebut hiperemesis

5. Akibat mual dan muntah nafsu makan berkurang

d. Ngidam

Ibu hamil sering meminta makanan dan minuman tertentu terutama pada
bulan-bulan triwulan pertama.

e. Tidak tahan suatu bau-bauan

f. Sinkope atau pingsan

Bila berada pada tempat-tempat ramai yang sesak dan padat bias
pingsan.Bisa terjadi juga karena gangguan sirkulasi ke daerah kepala
( sentral ) menyebabkan ( skemia susunan saraf dan menimbulkan sinkope
atau pingsan. Keadaan ini menghilan setelah umur kehamilan 16 minggu.

g. Tidak ada selera makan

Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan, kemudian nafsu


makan timbul kembali.

5
h. Lelah

i. Payudara membesar, tegang, dan sedikit nyeri, disebabkan pengaruh


estrogen dan progesterone yang merangsang duktus dan alveoli payudara.
Kelenjar Mentgomeri terlihat lebih membesar.

j. Sering miksi

Desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh


dan sering miksi. Pada triwulan kedua sudah menghilang.

k. Pigmentasi kulit

1. Sekitar pipi ( chloasma gravidarum )

Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior


menyebabkan pigmentasi kulit.

2. Dinding perut

Strie lividae, strie nigra, linea alba makin hitam.

3. Sekitar payudara

Hiperpigmentasi areola mamae, puting susu makin menonjol, pembuluh


darah manifest sekitar payudara.

l. Epulish

Hipertrofi gusi disebut epuli dapat terjadi bila hamil.

m. Varises atau penampakan pembuluh darah vena.

( Manuaba, 1998 : 125-126 dan 44-45 )

2. Tanda-tanda kemungkinan hamil

a. Rahim membesar, sesuai dengan tuanya hamil.

b. Pada pemeriksaan dalam dijumpai :

Tanda hegar, tanda chadwicks, tanda piscaseck, teraba ballottement.

c. Pemeriksaan terbiologis kehamilan positif, kemungkinan positif palsu.

( Manuaba, 1998 : 126 )

3. Tanda pasti hamil

a. Gerakan janin dalam rahim

b. Terlihat / teraba gerakan janin, teraba bagian – bagian janin

6
c. Denyut jantung janin

Didengar dengan stethoscope laenec, dicatat dan didengar dengan alat Doppler,
dicatat dengan fotoelektro kardiagram, dilihat dengan ultrasonografi.

d. Terlihat tulang-tulang janin pada foto roentgen.

( Rustam Mochtar, 1998 : 45 )

2.2 Konsep Pre Eklamsia

Pre eklamsia adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, oedema, dan protein
urine yang timbul karena kehamilan.

Penyakit ini umumnya terjadi dalam triwulan ke 3 kehamilan, tetapi dapat terjadi
sebelumnya. Misalnya pada mola hidatidosa.

Hipertensi biasanya timbul lebih dahulu daripada tanda-tanda lain. Untuk


menegakkan diagnosa pre eklamsia kenaikan tekanan sistolik harus 30 mmHg atau lebih
diatas tekanan yang biasanya ditemukan, atau mencapai 140 mmHg atau lebih, kenaikan
tekanan diastolik sebenarnya lebih dapat dipercaya. Apabila tekanan diastolic naik
dengan 15 mmHg atau lebih atau menjadi 90 mmHg atau lebih, maka diagnosis
hipertensi dapat dibuat, penentuan tekanan darah dilakukan minimal 2 kali dengan jarak
waktu 6 jam pada keadaan istirahat.

Edema adalah penimbunan cairan secara umum dan berlebihan dalam jaringan
tubuh dan biasanya dapat dilakukan dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki,
jari tangan dan muka. Kenaikan berat badan ½ kg setiap minggu dalam kehamilan masih
dapat dianggap normal tetapi bila kenaikan 1 kg seminggu beberapa kali, hal ini perlu
menimbulkan kewaspadaan terhadap timbulnya pre eklamsia

Protein urin berarti konsistensi protein dalam air kencing yang melebihi 0,3 g/liter
dalam air kencing 24 jam atau pemeriksaan kualitatif menunjukkan 1 dan 2 atau 1 g/liter
atau lebih dalam air kencing yang dikeluarkan dengan kateter atau midstream yang
diambil minimal 2 kali dengan jarak waktu 6 jam. Biasanya proteunuria timbul lebih
lambat dari pada hipertensi dan kenaikan berat badan, karena itu harus dianggap sebagai
tanda yang cukup serius

2.3 Pembagian Pre Eklamsia


a. Pre eklamsi ringan
b. Pre eklamsi sedang
c. Pre eklamsi berat, digolong lain berat bila ditemukan satu atau lebih tanda / gejala
dibawah ini ditemukan :
1. Tekanan sistolik 160 mmHg atau lebih, atau tekanan diastolic 110 mmHg atau
lebih

7
2. Proteinuria 5 gr atau lebih dalam 24 jam 3 atau 4 + pada pemeriksaan
kualitatif
3. Oliguria air kencing 400 ml atau kurang dalam 24 jam
4. Keluhan seberat gangguan penglihatan atau nyeri di daerah epigastrium
5. Edema paru-paru atau sianosis

2.4 Etiologi
Apa yang menjadi penyebab pre eklamsi dan eklamsia sampai sekarang belum
diketahui. Tak terdapat banyak teori yang mencoba menerangkan sebab musabab
penyakit tersebut, akan tetapi tidak ada yang dapat memberi jawaban yang
memuaskan.

Teori yang dewasa ini banyak dikemukakan sebagai sebab pre eklamsi ialah
iskemia plasenta. Akan tetapi, dengan teori tidak dapat diterangkan semua hal yang
bertalian dengan penyakit itu. Rupanya tidak hanya satu faktor melainkan banyak
faktor yang menyebabkan pre eklamsia dan eklamsia. Diantara faktor-faktor yang
ditentukan mana yang sebab dan maka yang akibat

2.5 Patologi
Pre eklamsia ringan jarang sekali menyebabkan kematian ibu. Oleh karena itu
sebagian besar pemeriksaan anatomi patologi berasal dari penderita eklamsia yang
meninggal. Pada penyelidikan akhir-akhir ini dengan biopsy hari dan ginjal ternyata
bahwa perubahan anatomi patologi pada alat-alat itu pada pre eklamsia tidak banyak
berbeda daripada yang ditemukan pada pre eklamsi. Perlu dikemukakan disini bahwa
tidak ada perubahan kistopatokrosis, dan trombosis pembuluh darah kecil pada
penyakit ini dapat disebabkan oleh vasospasmus arterrola. Penimbunan fibrin dalam
pembuluh darah merupakan faktor penting juga dalam patogenesis kelainan-kelainan
tersebut.

2.6 Gambaran Klinik


Biasanya tanda-tanda pre eklamsia timbul dalam urutan : pertambahan berat badan
yang berlebihan, diikuti edema, hipertensi, dan akhirnya protein uria. Pada pre
eklamsia ringan tidak ditemukan gejala gela subyektif. Pada pre eklamsia berat
ditemukan gejala dan tanda sebagai berikut :

a. Tekanan daras sistolik  160 mmHg


b. Tekanan darah drastolik  110 mmHg
c. Peningkatan kadar enzim hati atau / dan ikterus
d. Trombosit < 100.000 / mm3
e. Oliguria < 400 ml / 24 jam
f. Protenuria > 3 gr/liter
g. Nyeri epigastrium
h. Sakit kepala daerah frontal

8
i. Skotoma
j. Penglihatan kabur
k. Perdarahan retina
l. Edema pulmanum
m. Koma

9
2.7 Tinjauan manajemen

Pengkajian : Untuk mengetahui siapa yang melakukan pengkajian, kapan waktunya,


dilakukan dimana dan mulai masuk kesarana kesehatan kapan

I PENGKAJIAN

Data Subyektif

1. Biodata
Nama ibu / suami : Untuk mengetahui identitas dan digunakan sebagai sapaan untuk
komunikasi

Umur ibu / suami : Untuk mengetahui apakah umur ibu menjadi factor predisposisi
pada kasus kehamilan abnormal , untuk mengetahui selisih umur
ibu dan suami

Agama : Untuk mengetahui kepercayaan klien terhadap agama yang


dianutnya dan mengenali hal – hal yang berkaitan dengan masalah
asuhan yang diberikan

Alamat : Untuk mengetahui tempat tinggal klien, menilai lingkungan


bising / tidak, dekat ibu, dekat atau tidak dengan sarana kesehatan

Suku / Bangsa : Untuk mengetahui asal suku daerah ibu atau suami, mengetahui
adapt budayanya, memudahkan dalam berkomunikasi dengan
bahasa daerah dalam menyampaikan KIE

Pendidikan : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu / suami sebagai dasar


dalam memberikan KIE

Pekerjaan : Untuk mengetahui aktifitas ibu ditempat kerja berkaitan dengan


kemungkinan keneikan tekanan darah

Penghasilan : Untuk mengetahui bagaimana taraf hidup dan social ekonomi


keluarga

2. Alasan datang
Untuk mengetahui alasan pertama kali ibu datang kesaran kesehatan

3. Keluhan utama
Untuk mengetahui keluhan yang dirasakan ibu saat pengkajian berkaitan dengan kasus
post partum normal hari ke 5

10
4. Riwayat kesehatan yang lalu
Untuk mengetahui apakah ibu pernah menderita penyakit akut seperti nyeri perut hebat,
mual, muntah atau penyakit kronis seperti gagal ginjal, TBC, atau penyakit keturunan
seperti tekanan darah tinggi, kencing manis, asma, dan jantung

5. Riwayat kesehatan sekarang


Untuk mengetahui apakah ibu pernah menderita penyakit akut seperti nyeri perut hebat,
mual, muntah atau penyakit kronis seperti gagal ginjal, TBC, atau penyakit keturunan
seperti tekanan darah tinggi, kencing manis, asma, dan jantung

6. Riwayat kesehatan keluarga


Untuk mengetahui apakah saudara pihak keluarga ibu atau suami ada yang pernah atau
sedang menderita penyakit akut seperti nyeri perut hebat, mual, muntah atau penyakit
kronis seperti gagal ginjal, TBC, atau penyakit keturunan seperti tekanan darah tinggi,
kencing manis, asma, dan jantung

7. Riwayat haid
Untuk mengetahui siklus haid teratur / tidak, banyaknya darah yang keluar, lamanya
haid, disertai nyeri / tidak, keputihan berbau, gatal / tidak, untuk mengetahui fungsi alat
reproduksi

8. Riwayat perkawinan
Untuk mengetahui status perkawinan ibu, menikah berapa kali, lamanya menikah, usia
pertama kali menikah

9. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu


Untuk mengetahui apakah ibu sebelumnya pernah hamil / bersalin dan adakah resiko
atau penyulit dalam kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu. Bila ada dapat diantisipasi
dengan segera oleh petugas kesehatan sehingga komplikasi tidak terjadi

10. Pola kebiasaan sehari – hari


Untuk mengetahui perbedaan pola kebiasaan ibu sebelum masuk sarana kesehatan dan
saat berada disarana kesehatan

11. Data psikologis


Untuk mengetahui keadaan kejiwaan ibu yang mempengaruhi terhadap proses opersi
cysta ovarii

11
12. Data sosial budaya
Untuk mengetahui hubungan ibu dengan suami, keluarga ataupun dengan orang lain.
Untuk mengetahui budaya yang dianut oleh ibu, adakah kemungkinan budaya yang
dianut oleh ibu adakah kemungkinan budaya yang dianut berpengaruh buruk terhadap
ibu dan keadaan setelah operasi

13. Data spiritual


Untuk mengetahui kepercayaan ibu terhadap agama yang dianutnya menganai hal – hal
yang berkaitan dengan masalah asuhan yang diberikan

Data obyektif

1. Pemeriksaan umum : Untuk mengetahui kesadaran ibu secara keseluruhan


Kesadaran : Untuk mengetahui tingkat kesadaran ibu composmentis,
samnolen, sopor, koma

Suhu : Untuk mengetahui temperature susu ibu

Nadi : Untuk mengetahui frekuensi detak jantung ibu / menit

Pernafasan : Untuk mengetahui frekuensi pernafasan ibu / menit,


iramanya regular / tidak

2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Kepala : Untuk mengetahui apakah rambutnya rontok / tidak, bersih / kotor,
penyebaran rambut merata / tidak

Wajah : Untuk mengetahui ekspresi wajah ibu, anemi / tidak, oedma / tidak,
bagaiman kelembaban kulit diwajah

Mata : Untuk mengetahui apakah konjungtifa ibu pukcat /


tidak( menandakan anemi atau tidak ), sclera putih / kuning
( menandakan ikterus )

Hidung : Untuk mengetahui apakah ada pernafasan cuping hidung / tidak

Mulut : Untuk mengetahui tingkat kelembaban sehubungan dengan tingkat


dehidrasi, adanya stomatitis

Telinga : Untuk mengetahui adakah serumen / tidak

12
Leher : Untuk mengetahui adanya hipermigmentasi berkaitan dengan
peningkatan kadar estrogen dan mungkin progesterone, pembesaran
vena jungularis

Abdomen : Untuk mengetahui apakah ada benjolan abnormal / tidak, adakah


luka bekas operasi

Genetalia : Untuk mengetahui derajad kebersihan, keluaran berupa darah dan


lendir, adakah peradangan, adakah varises, adakah oedema

Anus : Untuk mengetahui derajad kebersihannya dan adakah pembesaran


vena didaerah anus

Ekstremitas : Untuk mengetahui kualitas pergerakan spontan atau ( tangan ) dan


bawah ( kaki ), adakah varises, adakah oedema

b. Palpasi
Abdomen : Untuk mengetahui adakah benjolan abnormal

Leopold I

 Menentukan tinggi fundus uteri (cm) untuk mentukan tuanya kehamilan


 Meraba bagian janin yang berada di dasar rahim untuk menentukan
bagian apa yang terdapat dalam rahim
Leopold II

 Untuk menentukan dimana letak punggung anak dan dimana letaknya


bagian – bagian terkecil janin.
Leopold III

 Untuk menentukan apa yang terdapat dibagian bawah dan apakah bagian
bawah anak ini sudah atau belum terpegang oleh pintu atas panggul.
Leopold IV

 Untuk menentukan apa yang menjadi bagian bawah dan berapa


masuknya bagian bawah kedalam rongga panggul
c. Auskultasi
Dada : Untuk mengetahui adakah bunyi ronchi dan wheezing

d. Perkusi
Untuk mengetahui reflek patella positif atau negatif

13
3. Pemeriksaan penunjang
Untuk membantu menegakkan diagnosa

II IDENTIFIKASI MASALAH DIAGNOSA

Dx : Ny “W” GIP00000 UK 36-37 minggu, tunggal, hidup, intra uterine, letkep, keadaan
jalan lahir normal dengan preeklamsi berat

Ds : ibu mengatakan pusing, pandangan kabur, nyeri punggung sampai ke presesus


atas

Do : K/U : baik/cukup/lemah

Kesadaran : composmentis/samnolen/apatis/koma

TTV : TD : 90/60 – 130/90 mmHg

N : 60 – 100 x/menit

S : 36,5 – 37,5oC

RR : 16 – 24 x/menit

III ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL

Mengidentifikasi masalah dan diagnosa potensial lainnya berdasarkan rangkaian


masalah dan diagnosa yang ada merupakan antisipasi masalah potensial adalah masalah
yang mungkin timbul bila tidak segera di atasi akan menggangu keselamatan hidup klien,
oleh karena itu masal potensial harus segera di antisipasi, di awasi dan segera di
persiapkan untuk mengatasi

IV IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA

Merupakan langkahyang membutuhkan sifat berkesinambungan dari proses


pelaksanan asuhan primer periodik dan saat bidan berada bersama-samadata-data baru
senantiasa di kumpulkan dan di evaluasi berupa data memberi medikasi adanya situasi
yang gawat dimana bidan harus bertindak untuk segere demi keselamatan pasien

V INTERVENSI

Dx: Ny “W” GIP00000 UK 36-37 minggu, tunggal, hidup, intra uterine, jalan lahir normal

1. Lakukan pendekatan teraupetik pada klien


R/ terjalin kepercayaan antara klien dengan bidan

14
2. Jelaskan prosedur dan tindakan yang akan dilakukan
R/ klien lebih kooperatif dalam proses pemeriksaan
3. Lakukan pemeriksaan TTV dan protein urine
R/ parameter untuk deteksi dini adanya kelainan dan komplikasi
4. Jelaskan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
R/ ibu dapat mengetahui keadaanya dan janinnya
5. Anjurkan ibu untuk istirahat cukup
R/ agar ibu tidak terlalu lelah dan membantu menurunkan tekanan darah
6. Anjurkan ibu untuk minum air putih dan makan nasi dengan lauk-pauk dengan diet
garam
R/ agar ibu mempunyai tenaga dan keadaanya semakin membaik
7. Kolaborasi dengan dokter dalam menentukan terapi
R/ tindakan yang tepat sesuai kebutuhan
8. Rujuk ke rumah sakit
R/ tindakan lebih lanjut

VI IMPLEMENTASI

Penanganan disesuaikan dengan intervensi

VII EVALUASI

Berhubungan dengan kriteria hasil yang diharapkan

15
BAB III
TINJAUAN KASUS

3.1 Pengkajian
Oleh : Vebi Yohana
Tanggal : 17 mei 2011
Jam :18.00 WIB

A. Data subyektif
1. Biodata
Nama :Ny “D” Nama suami :Tn “F”
Umur : 30 tahun Umur :33 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Suku/bangsa :Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Petani Pekerjaan : Petani
Alamat : Kesono- Alamat :Kesono-
Mojokerto Mojokerto
2. Alasan datang
Ibu mengatkan hamil 9 bulan
3. Keluhan utama
Ibu mengatakan kepalanya pusing dan bengkak pada kaki serta penglihatannya
kabur
4. Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan dulu tidak pernah menderita penyakit menular seperti batuk,
tidak mempunyai penyakit menurun seperti kencing manis,dan tekanan darah
tinggi, serta tidak pernah menderita penyakit manahun seperti asma dan
penyakit jantung
5. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti batuk, tidak
mempunyai penyakit menurun seperti kencing manis,dan tekanan darah tinggi,
serta tidak pernah menderita penyakit manahun seperti asma dan penyakit
jantung
6. Riwayat kesehatan keluarga

16
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit
menular seperti batuk, tidak ada yang mempunyai penyakit menurun seperti
kencing manis,dan tekanan darah tinggi, serta tidak ada yang pernah menderita
penyakit manahun seperti asma dan penyakit jantung
7. Riwayat menstruasi
Menarche : 12 tahun
Siklus : 21 hari
Lama : 7 hari
Banyaknya : 2-3X ganti pembalut/ hari
Flour albus : kadang-kadang
Warna : merah kecoklatan
Disminore : kadang-kadang
HPHT : 5-9-2010
TP : 12-6-2011
8. Riwayat perkawinan
Perkawinan ke :I
Lama menikah : 1 tahun
Umur menikah : 15 tahun
9. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu

N Kehamilan Persalinan Bayi Nifas


o K UK penolon jeni tempa H/ L/ B P Penyuli AS
e g s t M P B B t I
1. I HAMI - - - - - - - - -
L
INI

10. Riwayat kehamilan sekarang


TM I : Di awal kehamilan ibu mengalami mual-muntah periksa kebidan dan
mendapatkan vitamin ,dan di anjurkan makan sedikit tetpi sering
TM II : Ibu mengatakn tidak mengalami keluhan apapun, dan ibu rutin
periksa kebidan setiap bulan dan mendapat tablet tambah darah dan
vitamin

17
TM III : Ibu mengeluh sering BAK, dan mendapatkan tablet tambah darah
serta diberi penyuluhan oleh bidan tentang tanda-tanda persalinan

11. Pola kebiasaan sehari-hari


 Nutrisi
Sebelum hamil : makan 3X/ hari dengan porsi sedangdengan nasi, lauk-
pauk, sayur, minum air putih 6-7 /hari
Selama hamil : makan 3X/ hari dengan porsi sedangdengan nasi, lauk-
pauk, sayur, minum air putih 6-7 /hari
 Eliminasi
Sebelum hamil : BAK 5X/ hari warna kuning jernih, BAB 1X/hari
konsistensinya lunak, warna kuning
Selama hamil : BAK 5X/ hari warna kuning jernih, BAB 1X/hari
konsistensinya lunak, warna kuning
 Istirahat
Sebelum hamil : tidur siang 2 jam/hari
tidur malam 7 jam.hari
Selama hamil : tidur siang 1 jam.hari
tidur malam 5 jam.hari
 Aktivitas
Sebelum hamil : ibu mengatakan mengerjakan pekerjaan rumah seperti
menyapu, mengepel, mencuci dan memasak
Selama hamil : ibu mengatakan mengerjakan pekerjaan rumah seperti
menyapu, mengepel, mencuci dan memasak
 Personal hygiene
Sebelum hamil : mandi 2X/hari, gosok gigi 2X, kramas 2X/ minggu,
ganti baju 2X/hari
Selama hamil : mandi 2X/hari, gosok gigi 2X, kramas 2X/ minggu,
ganti baju 2X/hari
12. Latar belakang sosial
Ibu mengatakan selama hamil tidak pernah minum jamu dan tidak ada
pantangan makanan dan minuman
13. Data spiritual
Ibu mengatakan selama hamil tetap menjalankan sholat 5 waktu

B. Data obyektif
1. Pemeriksaan umum
K/U : baik
18
Kesadaran : composmentis
TTV : TD : 160/100 mmHg
S : 36,8 C
N : 92 X/menit
RR : 22 x/menit
TB : 150 cm
BB sebelum hamil :45 kg
BB saat hamil : 53 kg
LILA : 23 cm
HPHT : 5-9-2010
TP : 12-6-2011
TBJ : 3875 gram
2. Pemeriksaan fisik
 inspeksi
Rambut : Hitam, tidak rontok, tidak ada ketombe, bersih, penyebaran rambut
merata,lurus
Wajah :Simetris, tidak pucat, tidak tampak oedem,
Mata : Simetris, konjungtiva merah muda, sclera putih
Hidung : Simnetris, tidak ada secret
Mulut : Mukosa bibir lembab, tidak ada caries gigi, tidak ada stomatitis
Leher : Tidak tampak pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada pembengkakan
vena jugularis dan kelenjar lympe
Payudara :Simetris, bersih, hiperpigmentasi areolamammae, putting susu
menonjol
Abdomen : Terdapat striae alba, terdapat striae nigra
Genetalia : Bersih, ada luka bekas jahitan pada perineum
Ekstrimitas : Atas : Simetris, tidak ada sindaktil/polidaktil, tidak tampak odema
Bawah : Simetris, tidak ada sindaktil/polidaktil, tidak tampak odema
 Palpasi
Kepala : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan abnormal
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada pembesaran vena
jugularis
Payudara : tidak ada nyeri tekan, ASI belum keluar
Abdomen :Leopold I : TFU 3 jari bawah procesus cyfoideus pada fundus
teraba bulat, lunak, dan tidak melenting (bokong)

19
Leopold II : bagian kiri teraba bagian kecil janin, bagian kanan
teraba keras datar agak memanjang seperti papan
(punggung)
Leopold III : bagian terendah janin teraba bulat, keras,
melenting (kepala) sudah masuk PAP
Lepold IV : sudah dapat dilakukan
 Auskultasi
Dada : tidak teraba wheezing / roncky
DJJ : 128 x/menit
 Perkusi
Reflek patella : +/+

3.2 Identifikasi diagnosa/ masalah

DX : Ny “W” GIP00000 UK 36-37 minggu, tunggal, hidup, intra uterine, letkep,


keadaan jalan lahir normal dengan preeklamsi berat

DS : ibu mengatakan pusing, pandangan kabur, nyeri punggung sampai ke presesus


atas

DO : K/U : baik
Kesadaran : composmentis
TTV : TD : 160/100 mmHg
S : 36,8 C
N : 92 X/menit
RR : 22 x/menit
TB : 150 cm
BB sebelum hamil :45 kg
BB saat hamil : 53 kg
LILA : 23 cm
HPHT : 5-9-2010
TP : 12-6-2011
TBJ : 3875 gram
Protein urine :+2
Leopold I : TFU 3 jari bawah procesus cyfoideus pada fundus
teraba bulat, lunak, dan tidak melenting (bokong)
Leopold II : bagian kiri teraba bagian kecil janin, bagian kanan
teraba keras datar agak memanjang seperti papan
(punggung)

20
Leopold III : bagian terendah janin teraba bulat, keras,
melenting (kepala) sudah masuk PAP
Lepold IV : sudah dapat dilakukan

3.3 Identifikasi masalah potensial


Potensial terjadi kejang

3.4 Identifikasi kebutuhan segera


- Kolaborasi dengan dokter untuk tindakan dan terapi
- Rujuk ke RS

3.5 Intervensi
Tanggal : 17 mei 2011
Jam : 18.10 WIB
DX : Ny “W” GIP00000 UK 36-37 minggu, tunggal, hidup, intra uterine, letkep,
keadaan jalan lahir normal dengan preeklamsi berat
Tujuan : setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan keadaan ibu
menjadi normal
KH : rjuk ke RS
Intervensi
1. Lakukan pendekatan teraupetik pada klien
R/ terjalin kepercayaan antara klien dengan bidan
2. Jelaskan prosedur dan tindakan yang akan dilakukan
R/ klien lebih kooperatif dalam proses pemeriksaan
3. Lakukan pemeriksaan TTV dan protein urine
R/ parameter untuk deteksi dini adanya kelainan dan komplikasi
4. Jelaskan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
R/ ibu dapat mengetahui keadaanya dan janinnya
5. Anjurkan ibu untuk istirahat cukup
R/ agar ibu tidak terlalu lelah dan membantu menurunkan tekanan darah
6. Anjurkan ibu untuk minum air putih dan makan nasi dengan lauk-pauk dengan
diet garam
R/ agar ibu mempunyai tenaga dan keadaanya semakin membaik
7. Kolaborasi dengan dokter dalam menentukan terapi
R/ tindakan yang tepat sesuai kebutuhan
8. Rujuk ke rumah sakit
R/ tindakan lebih lanjut

21
3.6 Implementasi
Tanggal : 17 mei 2011
Jam : 18.15 WIB
1. Melakukan pendekatan teraupeutik dengan ibu dengan memperkenalkan diri,
menanyakan keluhan yang dirasakan oleh ibu
2. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan seperti TTV, S, N, RR
3. Melakukan pemeriksaan TTV
4. Menjelaskan kepada ibu tentang keadaan saat ini
5. Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup
6. Menganjurkan ibu untuk minum air putih dan makan yang cukup
7. Berkolaborasi dengan dokter dalam menentukan tindakan dan terapi
8. Melakukan rujukan ke RS

3.7 Evaluasi
Tanggal : 17 mei 2011
Jam : 18.20 WIB
DX : Ny “W” GIP00000 UK 36-37 minggu, tunggal, hidup, intra uterine,
letkep, keadaan jalan lahir normal dengan preeklamsi berat
S : ibu mengatakan bahwa dia menegrti tentang penjelasan bidan
O : K/U : baik
Kesadaran : composmentis
TTV : TD : 160/100 mmHg
S : 36,7 C
N : 92 x/menit
RR :20 x/menit
DJJ : 144 x/menit
A : GIP00000 UK 36-37 minggu, tunggal, hidup, intra uterine, letkep, keadaan jalan
lahir normal dengan preeklamsi berat
P : - rujuk ke RS
- kolaborasi dengan dokter

22
BAB IV

PEMBAHASAN

Pada asuhan kebidanan Ny. L G1 P0000 uk 36-37 minggu tunggal hidup intra
uterin dengan Pre Eklamsia telah dilakukan secara komprehensif. Dan disini kami
tidak menemukan kesenjangan antara teori dan praktik.

Dari data dasar disini telah dilakukan pengkajian dengan wawancara terhadap
pasien data objektif yang dilakukan pemeriksaan oleh tenaga kesehatan. Sehingga
kami dapat mengidentifikasi diagnosa/masalah yang sesuai dengan data dasar yang
telah didapatkan. Dalam langkah ketiga yaitu identifikasi masalah potensial, ibu
potensial terjadinya eklamsia yang ditandai dengan nyeri bagian dahi dan
epigastrium dan dapat menentukan kebutuhan segera terhadap pasien

Diagnosis pre eklamsia ditegakkan berdasarkan dua dari tiga gejala yaitu
penambahan berat badan yang berlebihan, edema, hipertensi, dan proteinuria.
Penambhan berat badan bila terjadi kenaikan 1kg seminggu beberapa kali. Edema
terlihat sebagai peningkatan berat badan, pembengkakan kaki, jari tangan dan muka.
Tekanan darah ± 140/90 mmHg atau tekanan sisitolik meningkat > 30 mmHg atau
tekanan diastolik > 15 mmHg yang diukur setelah pasien istirahat berbaring 30
menit

23
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada Ny “W” G IP00000 usia kehamilan
36-37 minggu tunggal, hidup, intra uterine, dengan preeklamsi berat
menganjurkan ibu untuk istirahat cukup, makan-makanan dengan diet
rendah garam dan selalu kontrol kehamilannya supaya tidak terjadi
eklamsi dan juga melakukan kolaborasi dengan dokter dalam pemberian
terapi dan tindakan yang akan dilakukan

5.2 Saran

 Bagi petugas kesehatan


- Di harapkan dalam memberikan asuhan kebidanan memegang
prinsip memenuhi kebutuhan pasien
- Di harapkan petugas mempunyai pengetahuan dan kemampuan yang
cukup untuk dapat melakukan tindakan secara komprehensif
 Bagi keluarga
- Untuk selalu memberikan dukungan kepada ibu agar psikologinya
kuat

24
DAFTAR PUSTAKA

 Chaoman vicky.2006.Asuhan Kebidanan persalinan dan


kelahiran.jakarta:EGC
 Mansjoer,2005.kapita selekta. Jakarta:media aesculapius
 Mochtar,rustam.1998.Sinopsis Obstetri edisi II.jakarta:EGC
 Sarwono.2006. Ilmu Kebidanan.jakarta:yayasan bina pustaka

25

You might also like