Anc Patol
Anc Patol
Anc Patol
PENDAHULUAN
Pre eklamsia adalah salah satu kalainan pada kehamilan yaitu hipertensi yang
disertai protinuri dan edema akibat kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu atau
segera setelah persalinan.
Deteksi dini dan penanganan pada ibu hamildengan faktor-faktor resiko sangat
penting dengan penangananhipertensi dalam kehamilan dan pencegahan kejan.
Follow up teratur dan nasehat yang jelas bila mana pasien harus kembali suami dan
anggota keluarga lainnya harus diberi penjelasan tentang tanda-tanda hipertensi dalam
kehamilan dan perlunya dukungan sosial/moral kepada pasien
1.2 Tujuan
Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada ibu preeklamsi berat diharapkan dapat :
1
Melaksanakan tindakan.
Melaksanakan evaluasi dan hasil tindakan.
1.3 Manfaat.
Mahasiswa.
Mahasiswa dapat memahami penanganan kehamilan patologi
Bagi Institusi.
Institusi dapat mengetahui sejauh mana mahasiswa akademi kebidanan Dian
Husada Mojokerto mampu membuat asuhan Kebidanan pada ibu bersalin.
Bagi Lahan Praktek.
BPS dapat meningkatkan asuhan pelayanan yang komprehensif pada ibu
bersalin.
2
Studi literatur.
Yang melalui referensi dan literature.
1.6 Sistematika Penulisan.
BAB I PENDAHULUAN
Melalui latar belakang masalah, tujuan penulisan, manfaat, metode penulisan,
tehnik pengumpulan data serta sistematika.
BAB II TINJAUAN TEORI
Pada tinjauan teori ini yang dibahas definisi, etiologi, konsep preeklamsi,
pembagian preeklamsi, etiologi, patologi
BAB III TINJAUAN KASUS
Meliputi 7 langkah Varney yaitu pengkajian data, Identifikasi
masalah/diagnose, antisipasi masalah potensial, identifikasi kebutuhan segera,
intervensi, implementasi, dan evaluasi.
BAB IV PEMBAHASAN
Membahas tentang kesenjangan antara teori dan praktek di lapangan, yaitu
pada tinjauan kasus pada Ny “W” G IP00000 UK 36-37 minggu dengan
preeklamsi berat
BAB V PENUTUP
Meliputi kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Kehamilan adalah pertemuan sel sperma yang diikuti dengan nidasi atau konsepsi
yang diikuti dengan nidasi.
( Mochtar, 1998 : 17 )
2. Kehamilan adalah masa mulai dari hasil konsepsi sampai lahrnya janin, lamanya
280 hari ( 40 minggu atau 9 bulan 10 hari ) dihitung dari hari pertama haid terakhir
3. Kehamilan adalah masa mulai dari ovulasi sampai partus yaitu kira-kira 280 hari
(40 minggu)dan tidak lebih dari 300 hari ( 42 minggu ).
( Sarwono Prawiroharjo, 1999 : 125 )
Proses kehamilan merupakan masa rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari :
5. Pembentukan plasenta
4
6. Tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm
b.Wanita harus mengetahui tanggal hari pertama haid terakhir supaya dapat
ditaksir umur kahamilan dan taksiran persalinan, yang dihitung dengan
menggunakan rumus dari Naegele :
d. Ngidam
Ibu hamil sering meminta makanan dan minuman tertentu terutama pada
bulan-bulan triwulan pertama.
Bila berada pada tempat-tempat ramai yang sesak dan padat bias
pingsan.Bisa terjadi juga karena gangguan sirkulasi ke daerah kepala
( sentral ) menyebabkan ( skemia susunan saraf dan menimbulkan sinkope
atau pingsan. Keadaan ini menghilan setelah umur kehamilan 16 minggu.
5
h. Lelah
j. Sering miksi
k. Pigmentasi kulit
2. Dinding perut
3. Sekitar payudara
l. Epulish
6
c. Denyut jantung janin
Didengar dengan stethoscope laenec, dicatat dan didengar dengan alat Doppler,
dicatat dengan fotoelektro kardiagram, dilihat dengan ultrasonografi.
Pre eklamsia adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, oedema, dan protein
urine yang timbul karena kehamilan.
Penyakit ini umumnya terjadi dalam triwulan ke 3 kehamilan, tetapi dapat terjadi
sebelumnya. Misalnya pada mola hidatidosa.
Edema adalah penimbunan cairan secara umum dan berlebihan dalam jaringan
tubuh dan biasanya dapat dilakukan dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki,
jari tangan dan muka. Kenaikan berat badan ½ kg setiap minggu dalam kehamilan masih
dapat dianggap normal tetapi bila kenaikan 1 kg seminggu beberapa kali, hal ini perlu
menimbulkan kewaspadaan terhadap timbulnya pre eklamsia
Protein urin berarti konsistensi protein dalam air kencing yang melebihi 0,3 g/liter
dalam air kencing 24 jam atau pemeriksaan kualitatif menunjukkan 1 dan 2 atau 1 g/liter
atau lebih dalam air kencing yang dikeluarkan dengan kateter atau midstream yang
diambil minimal 2 kali dengan jarak waktu 6 jam. Biasanya proteunuria timbul lebih
lambat dari pada hipertensi dan kenaikan berat badan, karena itu harus dianggap sebagai
tanda yang cukup serius
7
2. Proteinuria 5 gr atau lebih dalam 24 jam 3 atau 4 + pada pemeriksaan
kualitatif
3. Oliguria air kencing 400 ml atau kurang dalam 24 jam
4. Keluhan seberat gangguan penglihatan atau nyeri di daerah epigastrium
5. Edema paru-paru atau sianosis
2.4 Etiologi
Apa yang menjadi penyebab pre eklamsi dan eklamsia sampai sekarang belum
diketahui. Tak terdapat banyak teori yang mencoba menerangkan sebab musabab
penyakit tersebut, akan tetapi tidak ada yang dapat memberi jawaban yang
memuaskan.
Teori yang dewasa ini banyak dikemukakan sebagai sebab pre eklamsi ialah
iskemia plasenta. Akan tetapi, dengan teori tidak dapat diterangkan semua hal yang
bertalian dengan penyakit itu. Rupanya tidak hanya satu faktor melainkan banyak
faktor yang menyebabkan pre eklamsia dan eklamsia. Diantara faktor-faktor yang
ditentukan mana yang sebab dan maka yang akibat
2.5 Patologi
Pre eklamsia ringan jarang sekali menyebabkan kematian ibu. Oleh karena itu
sebagian besar pemeriksaan anatomi patologi berasal dari penderita eklamsia yang
meninggal. Pada penyelidikan akhir-akhir ini dengan biopsy hari dan ginjal ternyata
bahwa perubahan anatomi patologi pada alat-alat itu pada pre eklamsia tidak banyak
berbeda daripada yang ditemukan pada pre eklamsi. Perlu dikemukakan disini bahwa
tidak ada perubahan kistopatokrosis, dan trombosis pembuluh darah kecil pada
penyakit ini dapat disebabkan oleh vasospasmus arterrola. Penimbunan fibrin dalam
pembuluh darah merupakan faktor penting juga dalam patogenesis kelainan-kelainan
tersebut.
8
i. Skotoma
j. Penglihatan kabur
k. Perdarahan retina
l. Edema pulmanum
m. Koma
9
2.7 Tinjauan manajemen
I PENGKAJIAN
Data Subyektif
1. Biodata
Nama ibu / suami : Untuk mengetahui identitas dan digunakan sebagai sapaan untuk
komunikasi
Umur ibu / suami : Untuk mengetahui apakah umur ibu menjadi factor predisposisi
pada kasus kehamilan abnormal , untuk mengetahui selisih umur
ibu dan suami
Suku / Bangsa : Untuk mengetahui asal suku daerah ibu atau suami, mengetahui
adapt budayanya, memudahkan dalam berkomunikasi dengan
bahasa daerah dalam menyampaikan KIE
2. Alasan datang
Untuk mengetahui alasan pertama kali ibu datang kesaran kesehatan
3. Keluhan utama
Untuk mengetahui keluhan yang dirasakan ibu saat pengkajian berkaitan dengan kasus
post partum normal hari ke 5
10
4. Riwayat kesehatan yang lalu
Untuk mengetahui apakah ibu pernah menderita penyakit akut seperti nyeri perut hebat,
mual, muntah atau penyakit kronis seperti gagal ginjal, TBC, atau penyakit keturunan
seperti tekanan darah tinggi, kencing manis, asma, dan jantung
7. Riwayat haid
Untuk mengetahui siklus haid teratur / tidak, banyaknya darah yang keluar, lamanya
haid, disertai nyeri / tidak, keputihan berbau, gatal / tidak, untuk mengetahui fungsi alat
reproduksi
8. Riwayat perkawinan
Untuk mengetahui status perkawinan ibu, menikah berapa kali, lamanya menikah, usia
pertama kali menikah
11
12. Data sosial budaya
Untuk mengetahui hubungan ibu dengan suami, keluarga ataupun dengan orang lain.
Untuk mengetahui budaya yang dianut oleh ibu, adakah kemungkinan budaya yang
dianut oleh ibu adakah kemungkinan budaya yang dianut berpengaruh buruk terhadap
ibu dan keadaan setelah operasi
Data obyektif
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Kepala : Untuk mengetahui apakah rambutnya rontok / tidak, bersih / kotor,
penyebaran rambut merata / tidak
Wajah : Untuk mengetahui ekspresi wajah ibu, anemi / tidak, oedma / tidak,
bagaiman kelembaban kulit diwajah
12
Leher : Untuk mengetahui adanya hipermigmentasi berkaitan dengan
peningkatan kadar estrogen dan mungkin progesterone, pembesaran
vena jungularis
b. Palpasi
Abdomen : Untuk mengetahui adakah benjolan abnormal
Leopold I
Untuk menentukan apa yang terdapat dibagian bawah dan apakah bagian
bawah anak ini sudah atau belum terpegang oleh pintu atas panggul.
Leopold IV
d. Perkusi
Untuk mengetahui reflek patella positif atau negatif
13
3. Pemeriksaan penunjang
Untuk membantu menegakkan diagnosa
Dx : Ny “W” GIP00000 UK 36-37 minggu, tunggal, hidup, intra uterine, letkep, keadaan
jalan lahir normal dengan preeklamsi berat
Do : K/U : baik/cukup/lemah
Kesadaran : composmentis/samnolen/apatis/koma
N : 60 – 100 x/menit
S : 36,5 – 37,5oC
RR : 16 – 24 x/menit
V INTERVENSI
Dx: Ny “W” GIP00000 UK 36-37 minggu, tunggal, hidup, intra uterine, jalan lahir normal
14
2. Jelaskan prosedur dan tindakan yang akan dilakukan
R/ klien lebih kooperatif dalam proses pemeriksaan
3. Lakukan pemeriksaan TTV dan protein urine
R/ parameter untuk deteksi dini adanya kelainan dan komplikasi
4. Jelaskan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
R/ ibu dapat mengetahui keadaanya dan janinnya
5. Anjurkan ibu untuk istirahat cukup
R/ agar ibu tidak terlalu lelah dan membantu menurunkan tekanan darah
6. Anjurkan ibu untuk minum air putih dan makan nasi dengan lauk-pauk dengan diet
garam
R/ agar ibu mempunyai tenaga dan keadaanya semakin membaik
7. Kolaborasi dengan dokter dalam menentukan terapi
R/ tindakan yang tepat sesuai kebutuhan
8. Rujuk ke rumah sakit
R/ tindakan lebih lanjut
VI IMPLEMENTASI
VII EVALUASI
15
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
Oleh : Vebi Yohana
Tanggal : 17 mei 2011
Jam :18.00 WIB
A. Data subyektif
1. Biodata
Nama :Ny “D” Nama suami :Tn “F”
Umur : 30 tahun Umur :33 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Suku/bangsa :Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Petani Pekerjaan : Petani
Alamat : Kesono- Alamat :Kesono-
Mojokerto Mojokerto
2. Alasan datang
Ibu mengatkan hamil 9 bulan
3. Keluhan utama
Ibu mengatakan kepalanya pusing dan bengkak pada kaki serta penglihatannya
kabur
4. Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan dulu tidak pernah menderita penyakit menular seperti batuk,
tidak mempunyai penyakit menurun seperti kencing manis,dan tekanan darah
tinggi, serta tidak pernah menderita penyakit manahun seperti asma dan
penyakit jantung
5. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti batuk, tidak
mempunyai penyakit menurun seperti kencing manis,dan tekanan darah tinggi,
serta tidak pernah menderita penyakit manahun seperti asma dan penyakit
jantung
6. Riwayat kesehatan keluarga
16
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit
menular seperti batuk, tidak ada yang mempunyai penyakit menurun seperti
kencing manis,dan tekanan darah tinggi, serta tidak ada yang pernah menderita
penyakit manahun seperti asma dan penyakit jantung
7. Riwayat menstruasi
Menarche : 12 tahun
Siklus : 21 hari
Lama : 7 hari
Banyaknya : 2-3X ganti pembalut/ hari
Flour albus : kadang-kadang
Warna : merah kecoklatan
Disminore : kadang-kadang
HPHT : 5-9-2010
TP : 12-6-2011
8. Riwayat perkawinan
Perkawinan ke :I
Lama menikah : 1 tahun
Umur menikah : 15 tahun
9. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu
17
TM III : Ibu mengeluh sering BAK, dan mendapatkan tablet tambah darah
serta diberi penyuluhan oleh bidan tentang tanda-tanda persalinan
B. Data obyektif
1. Pemeriksaan umum
K/U : baik
18
Kesadaran : composmentis
TTV : TD : 160/100 mmHg
S : 36,8 C
N : 92 X/menit
RR : 22 x/menit
TB : 150 cm
BB sebelum hamil :45 kg
BB saat hamil : 53 kg
LILA : 23 cm
HPHT : 5-9-2010
TP : 12-6-2011
TBJ : 3875 gram
2. Pemeriksaan fisik
inspeksi
Rambut : Hitam, tidak rontok, tidak ada ketombe, bersih, penyebaran rambut
merata,lurus
Wajah :Simetris, tidak pucat, tidak tampak oedem,
Mata : Simetris, konjungtiva merah muda, sclera putih
Hidung : Simnetris, tidak ada secret
Mulut : Mukosa bibir lembab, tidak ada caries gigi, tidak ada stomatitis
Leher : Tidak tampak pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada pembengkakan
vena jugularis dan kelenjar lympe
Payudara :Simetris, bersih, hiperpigmentasi areolamammae, putting susu
menonjol
Abdomen : Terdapat striae alba, terdapat striae nigra
Genetalia : Bersih, ada luka bekas jahitan pada perineum
Ekstrimitas : Atas : Simetris, tidak ada sindaktil/polidaktil, tidak tampak odema
Bawah : Simetris, tidak ada sindaktil/polidaktil, tidak tampak odema
Palpasi
Kepala : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan abnormal
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada pembesaran vena
jugularis
Payudara : tidak ada nyeri tekan, ASI belum keluar
Abdomen :Leopold I : TFU 3 jari bawah procesus cyfoideus pada fundus
teraba bulat, lunak, dan tidak melenting (bokong)
19
Leopold II : bagian kiri teraba bagian kecil janin, bagian kanan
teraba keras datar agak memanjang seperti papan
(punggung)
Leopold III : bagian terendah janin teraba bulat, keras,
melenting (kepala) sudah masuk PAP
Lepold IV : sudah dapat dilakukan
Auskultasi
Dada : tidak teraba wheezing / roncky
DJJ : 128 x/menit
Perkusi
Reflek patella : +/+
DO : K/U : baik
Kesadaran : composmentis
TTV : TD : 160/100 mmHg
S : 36,8 C
N : 92 X/menit
RR : 22 x/menit
TB : 150 cm
BB sebelum hamil :45 kg
BB saat hamil : 53 kg
LILA : 23 cm
HPHT : 5-9-2010
TP : 12-6-2011
TBJ : 3875 gram
Protein urine :+2
Leopold I : TFU 3 jari bawah procesus cyfoideus pada fundus
teraba bulat, lunak, dan tidak melenting (bokong)
Leopold II : bagian kiri teraba bagian kecil janin, bagian kanan
teraba keras datar agak memanjang seperti papan
(punggung)
20
Leopold III : bagian terendah janin teraba bulat, keras,
melenting (kepala) sudah masuk PAP
Lepold IV : sudah dapat dilakukan
3.5 Intervensi
Tanggal : 17 mei 2011
Jam : 18.10 WIB
DX : Ny “W” GIP00000 UK 36-37 minggu, tunggal, hidup, intra uterine, letkep,
keadaan jalan lahir normal dengan preeklamsi berat
Tujuan : setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan keadaan ibu
menjadi normal
KH : rjuk ke RS
Intervensi
1. Lakukan pendekatan teraupetik pada klien
R/ terjalin kepercayaan antara klien dengan bidan
2. Jelaskan prosedur dan tindakan yang akan dilakukan
R/ klien lebih kooperatif dalam proses pemeriksaan
3. Lakukan pemeriksaan TTV dan protein urine
R/ parameter untuk deteksi dini adanya kelainan dan komplikasi
4. Jelaskan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
R/ ibu dapat mengetahui keadaanya dan janinnya
5. Anjurkan ibu untuk istirahat cukup
R/ agar ibu tidak terlalu lelah dan membantu menurunkan tekanan darah
6. Anjurkan ibu untuk minum air putih dan makan nasi dengan lauk-pauk dengan
diet garam
R/ agar ibu mempunyai tenaga dan keadaanya semakin membaik
7. Kolaborasi dengan dokter dalam menentukan terapi
R/ tindakan yang tepat sesuai kebutuhan
8. Rujuk ke rumah sakit
R/ tindakan lebih lanjut
21
3.6 Implementasi
Tanggal : 17 mei 2011
Jam : 18.15 WIB
1. Melakukan pendekatan teraupeutik dengan ibu dengan memperkenalkan diri,
menanyakan keluhan yang dirasakan oleh ibu
2. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan seperti TTV, S, N, RR
3. Melakukan pemeriksaan TTV
4. Menjelaskan kepada ibu tentang keadaan saat ini
5. Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup
6. Menganjurkan ibu untuk minum air putih dan makan yang cukup
7. Berkolaborasi dengan dokter dalam menentukan tindakan dan terapi
8. Melakukan rujukan ke RS
3.7 Evaluasi
Tanggal : 17 mei 2011
Jam : 18.20 WIB
DX : Ny “W” GIP00000 UK 36-37 minggu, tunggal, hidup, intra uterine,
letkep, keadaan jalan lahir normal dengan preeklamsi berat
S : ibu mengatakan bahwa dia menegrti tentang penjelasan bidan
O : K/U : baik
Kesadaran : composmentis
TTV : TD : 160/100 mmHg
S : 36,7 C
N : 92 x/menit
RR :20 x/menit
DJJ : 144 x/menit
A : GIP00000 UK 36-37 minggu, tunggal, hidup, intra uterine, letkep, keadaan jalan
lahir normal dengan preeklamsi berat
P : - rujuk ke RS
- kolaborasi dengan dokter
22
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada asuhan kebidanan Ny. L G1 P0000 uk 36-37 minggu tunggal hidup intra
uterin dengan Pre Eklamsia telah dilakukan secara komprehensif. Dan disini kami
tidak menemukan kesenjangan antara teori dan praktik.
Dari data dasar disini telah dilakukan pengkajian dengan wawancara terhadap
pasien data objektif yang dilakukan pemeriksaan oleh tenaga kesehatan. Sehingga
kami dapat mengidentifikasi diagnosa/masalah yang sesuai dengan data dasar yang
telah didapatkan. Dalam langkah ketiga yaitu identifikasi masalah potensial, ibu
potensial terjadinya eklamsia yang ditandai dengan nyeri bagian dahi dan
epigastrium dan dapat menentukan kebutuhan segera terhadap pasien
Diagnosis pre eklamsia ditegakkan berdasarkan dua dari tiga gejala yaitu
penambahan berat badan yang berlebihan, edema, hipertensi, dan proteinuria.
Penambhan berat badan bila terjadi kenaikan 1kg seminggu beberapa kali. Edema
terlihat sebagai peningkatan berat badan, pembengkakan kaki, jari tangan dan muka.
Tekanan darah ± 140/90 mmHg atau tekanan sisitolik meningkat > 30 mmHg atau
tekanan diastolik > 15 mmHg yang diukur setelah pasien istirahat berbaring 30
menit
23
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada Ny “W” G IP00000 usia kehamilan
36-37 minggu tunggal, hidup, intra uterine, dengan preeklamsi berat
menganjurkan ibu untuk istirahat cukup, makan-makanan dengan diet
rendah garam dan selalu kontrol kehamilannya supaya tidak terjadi
eklamsi dan juga melakukan kolaborasi dengan dokter dalam pemberian
terapi dan tindakan yang akan dilakukan
5.2 Saran
24
DAFTAR PUSTAKA
25