Jurnal Aksi Nyata Modul 3 Ppabk Mutiara Ayu L

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 13

JURNAL

PEMBELAJARAN

AKSI NYATA
MODUL 3
PENGANTAR
PENDIDIKAN ANAK
BERKEBUTUHAN
KHUSUS
MUTIARA AYU LESTARI, S.Pd.
GURU KELAS V
SD NEGERI YAMANSARI 01
No. UKG : 201901264897
PENGERTIAN PENDIDIKAN INKLUSIF

➢ Permendikbud
Untuk membangun lingkungan yang terbuka untuk siapa saja
dengan latar belakang dan kondisi yang berbeda-beda meliputi kondisi
fisik, karakterikti, kepribadian, status, suku, budaya dan lain sebagainya.
➢ UNESCO
Pendekatan pendidikan yang diarahkan untuk memastikan bahwa
semua anak termasuk yang memiliki kebutuhan khusus, menerima
pendidikan yang relevan, bermakna dan bermutu di sekolah setempat.
Mencakup pendekatan ramah anak, lingkungan belajar yang inklusif,
serta perubahan dalam kebijakan dan praktik pendidikan.
➢ Salamanca
Menekankan bahwa setiap anak memiliki hak untuk mendapatkan
pendidikan yang bermakna dan bahwa sistem pendidikan harus mampu
mengakomodasi keberagaman anak-anak, termasuk mereka yang
memiliki kebutuhan pendidikan khusus.

TUJUAN PENDIDIKAN INKLUSIF

1. Memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada semua peserta


didik yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental dan sosiak atau
memiliki potensi kecerdasan dan atau bakat istimewa untuk memperoleh
pendidikan yang bermutu sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya.
2. Mewujudkan penyelenggaraan pendidikan yang menghargai
keanekaragaman dan tidak diskriminatif bagi semua peserta didik.
PRINSIP PENDIDIKAN INKLUSIF

1. Hak untuk belajar


Setiap anak memiliki hak fundamental untuk mendapatkan
pendidikan tanpa diskriminasi. Pendidikan inklusif menjamin bahwa hak
ini dihormati dan dilaksanakan bagi semua peserta didik.
2. Keragaman sebagai kekuatan
Keragaman adalah asset berharga dalam proses pendidikan. Setiap
peserta didik membawa keunikan dari potensi yang dapat menjadi
kekuatan untuk meningkatkan lingkungan belajar.
3. Keterbukaan dan akses
Memastikan aksesibilitas dan keterbukaan bagi peserta didik tidak
hanya berfokus pada penyelenggaraan pendidikan di sekolah biasa, tetapi
juga menghapus hambatan yang dapat menghalangi akses.
4. Pendekatan individual
Setiap peserta didik memiliki kebutuhan dan gaya belajar yang
berbeda. Pendidikan inklusif memperhatikan dan menyesuikan
pembelajaran sesuai dengan kebutuhan individual.
5. Partisipasi dan kolaborasi
Menekankan partisipasi aktif peserta didik dalam proses
pembelajaran. Kolaborasi antara guru, peserta didik, dan orang tua
dianggap sebagai kunci untuk menciptakan lingkungan belajar yang
inklusi.
6. Penghapusan diskriminasi
Mengecam segala bentuk diskriminasi dan upaya untuk
menghapusnya dari lingkungan pendidikan. Setiap anak diperlakukan
dengan adil dan tanpa kecuali.

7. Pemahaman dan keterlibatan Masyarakat


Pemahaman dan dukungan Masyarakat memainkan peran penting
dalam menciptakan lingkungan yang mendukung bagi semua peserta
didik.
8. Evaluasi dan peningkatan berkelanjutan
Evaluasi terus menerus terhadap pendekatan inklusif dengan terus
memperbaiki praktik-praktik pendidikan, system dapat menjadi lebih
inklusif dari waktu ke waktu.
MANAJEMEN PEMBELAJARAN INKLUSIF
1. Faktor mobilitas
Kelas harus aman bagi setiap peserta didik tanpa terkecuali. Sarana
dan prasarana harus kasesbel (memberi kemudahan) untuk melakukan
mobilitas (bergerak).
Contoh :
• Peserta didik dengan hambatan penglihatan duduk didekat papan tulis,
dapat berlaku bagi yang memiliki mata miopi (rabun jauh).
• Peserta didik dengan hambatan pendengaran duduk di baris depan
agar mudah membaca bibir guru atau dapat juga mengakses aplikasi
suara teks.
• Peserta didik dengan hambatan motorik duduk dibaris pinggir dekat
dengan pintu agar mudah keluar masuk kelas dengan meletakkan
tongkat atau kursi roda.
2. Universal Design For Learning Dalam Penyelenggaraan Pendidikan
Inklusif
• Suatu pendekatan perancangan pembelajaran yang bertujuan untuk
meningkatkan akses secara signifikan dan mengurangi hambatan
pembelajaran bagi peserta didik dengan beragam kebutuhan belajar,
khususnya mereka yang kebutuhan khusus. UDL dapat dijadikan
sebagai kerangka kerja untuk guru dalam menyusun rencana
pembelajaran di sekolah yang menyelenggarakan Pendidikan inklusif.
• Implementasi Prinsip UDL
− Mengenali keragaman peserta didik.
− Mengidentifikasi faktor-faktor penghambat pembelajaran.
− Menganalisis potensi sekolah.
− Menentukan tujuan pembelajaran dengan jelas.
− Membuat lingkungan yang meningkatkan motivasi, fleksibel, dan
melibatkan semua peserta didik dan komponen lain.
− Memanfaatkan potensi sekolah dalam penyediaan variasi
representasi sumber belajar untuk akomodasi keragaman peserta
didikMemberikan kesempatan yang beragam bagi peserta didik
dalam proses penilaian dengan cara mengekspresikan setiap hal
yang didapat dalam pembelajaran.
− Membantu peserta didik untuk menjadi pembelajar yang mahir.
ALUR PELAKSANAAN PENDIDIKAN INKLUSIF

PERENCANAAN PEMBELAJARAN BERDASARKAN PROFIL BELAJAR PESERTA DIDIK

1.Asesmen Formatif.

Asesmen formatif bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik


bagi pendidik dan peserta didik untuk memperbaiki proses belajar. Salah satu
contoh asesmen formatif adalah asesmen di awal pembelajaran yang
dilakukan untuk mengetahui kesiapan peserta didik untuk mempelajari
materi ajar dan mencapai tujuan pembelajaran yang direncanakan. Asesmen
ini termasuk dalam kategori asesmen formatif karena ditujukan untuk
kebutuhan guru dalam merancang pembelajaran, tidak untuk keperluan
penilaian hasil belajar peserta didik yang dilaporkan dalam rapor.
Sistem Dukungan Pendidikan
1. Peran pemerintah.
2. Peran Masyarakat.
3. Peran orang tua.
4. Peran satuan Pendidikan.
− Kepala satuan Pendidikan
− Guru pembimbing khusus dan umum
− Teman sebaya
REFLEKSI

1. Pemahaman baru apa yang anda dapatkan setelah mempelajari konsep


pendidikan inklusif? Pemahaman baru yang saya dapatkan dalam
mempelajari konsep Pendidikan inklusif adalah setiap guru wajib
mempunyai bekal untuk mempersiapkan pembelajaran inklusi. Siswa
inklusi memiliki hak untuk mendapatkan pembelajaran yang sesuai
dengan kondisinya. Pendidikan di kelas inklusi hendaknya fleksibel dan
mampu mengakomodasi kebutuhan belajar siswa tanpa diskriminasi.
Sehingga kebutuhan siswa yang memiliki kebutuhan khusus dapat
terpenuhi.
2. Bagian manakah dari konsep pendidikan inklusif dan kaitannya dalam
pembelajaran yang paling menantang? Yang paling menantang adalah
bagaimana seorang guru dapat merancang pembelajaran baik dari
kegiatan pembelajaran, metode sampai asesmen yang tepat dan dapat
disesuaikan dengan kelas inklusi. Selain itu, dalam pembelajaran inklusi
melibatkan peran orang tua, peserta didik, dan sekolah. Orang tua harus
menyadari bahwa anaknya memiliki kebutuhan khusus. Kemudian,
peserta didik yang lain mampu terlibat aktif membantu siswa tersebut
dalam pembelajaran yang kaitannya dengan meningkatkan rasa empati.
Sekolah pun harus menunjang sarana dan prasarana maupu wadah
kegiatan forum yang dibutuhkan untuk menunjang pembelajaran inklusi
3. Hal-hal lain apakah yang ingin anda pelajari terkait dengan pendidikan
inklusif dan kaitannya dengan pembelajaran? Saya ingin mempelajari
bagaimana cara menyusun dan memilih metode pembelajaran yang tepat
dan sesuai dengan kebutuhan siswa inklusi sehingga pembelajaran bisa
mengakomodasi kebutuhan setiap siswa termasuk siswa berkebutuhan
khusus.
UMPAN BALIK

Umpan balik ini diberikan oleh rekan sejawat setelah pemaparan


tentang Pengantar Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus
(PPABK).

Eka Rizqi Fitria, S.Pd.


Guru Kelas 6
UMPAN BALIK

Umpan balik ini diberikan oleh rekan sejawat setelah pemaparan


tentang Pengantar Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus
(PPABK).

Mubarok, S.Pd.
Guru PAI
UMPAN BALIK

Umpan balik ini diberikan oleh rekan sejawat setelah pemaparan


tentang Pengantar Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus
(PPABK).

Ali Khafidin, S.Pd.


Guru PJOK
DOKUMENTASI KEGIATAN DISKUSI TENTANG MATERI
PENGANTAR PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
DENGAN REKAN SEJAWAT DI SDN YAMANSARI 01
DOKUMENTASI KEGIATAN DISKUSI TENTANG MATERI
PENGANTAR PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
DENGAN REKAN SEJAWAT DI SDN YAMANSARI 01

Kegiatan diskusi kelompok dengan rekan sejawat tentang Pendidikan inklusif

Memanggil dan berdiskusi dengan orang tua siswa yang memiliki kebutuhan khusus
DOKUMENTASI KEGIATAN DISKUSI TENTANG MATERI
PEMBELAJARAN INKLUSI DI KELAS

You might also like