PMS Mayor-2010

Download as ppt, pdf, or txt
Download as ppt, pdf, or txt
You are on page 1of 42

Infeksi Menular Seksual

5 PMS MAYOR
GO, Sifilis, Ulkus Mole, LGV, GI
GONORE
 E/: Neisseria gonorrhoeae
Diplokokus, Gram (-), anaerob obligat
 Insiden tertinggi : 20-24 thn

 TU melalui kontak seksual !!!!!!!!


 Inkubasi : 1-14 hari ( 2-5 hari )
Neisseria gonorrhoeae, diplokokus gram (-)
intra dan ekstrasel lekosit PMN
Bentuk klinis
 Inf asimtomatik pd ♀ (servisitis GO)
o Vaginal discharge syndrome
o Baru ada simptom bila komplikasi ke
uretra disuri
 Inf simtomatik pd ♂ (uretritis GO)
o Sekret kekuningan + tanda2 radang
o 2-5 hari setelah kontak ♀ terinfeksi
GONORE

Gonore, sekret purulen dr uretra ♂


 Go anorektal
 Proktitis (radang anus/rektum), duh , darah,
tenesmus  Gay Bowel Syndrome (hub
seksual anogenital)
 Go orofaring
 ♂ homo
 ♀ oral (felasio)
 Faringitis, adenopati servikal
diagnosis
 Sekret : pengecatan langsung / kultur
diplokokus intra & ekstrasel Gram (-)
 Sumber:
 ♂ Milking dr pangkal penis diurut-urut sampai
keluar duh tubuh
 ♂ RT dirangsang prostat sampai keluar sekret
 ♀ speculum ambil pada cervix

 Kultur : Thayer Martin


 Rx (+) oksidase : tetrafenil etilendiamin klorida
 merah lembayung
 Meragi glukosa
terapi
 Kombinasi Tx / Go & Klamida
 Dewasa tanpa komplikasi :
 Seftriakson 125 mg im d.tunggal
 Sefiksim 400 mg oral d.t
 Siprofloksasin 500 mg oral d.t
 Ofloksasin 400 mg oral d.t

ditambah
Doksisiklin 2x100 mg/hr 7 hr
SIFILIS
 E/ : Treponema pallidum
 Mikros. lap. gelap (definitif diagnostic):
kumparan bergerak maju mundur
 Pengecatan Burry dan Giemsa: tdk bergerak,
flouresensi kuning emas
 TU pd dewasa : 20-24 tahun
 ♂: ♀ =2:1
 Penularan: Seksual (inkub 9-90 hr)
congenital/Pranatal
Tes serologi sifilis (TSS)  presumptive
diagnostic:
 TSS treponemal : bersifat spesifik
 TPHA
 FTA - ABS
 TSS nontreponemal (reagin): Tdk spesifik
 Wasserman
 VDRL, RPR
Tes reagin utk:
 Tespenapisan/screening tes
 Menilai efektivitas terapi
 Mendeteksi kekambuhan
 Mendeteksi reinfeksi
Gambaran klinis :
 S. akuisita: S I
S II sifilis
Laten dini (<2th) dini
S rekuren
Laten lanjut (>2th) sifilis
S III lanjut

 S. kongenital: Dini/precox (< 2 thn)


Lanjut: tarda (>2 thn)
Stigmata sifilitika

 S. laten pada S. akuisita / S.kongenital


 CS
+ 3 minggu
 S I : ulkus durum
2-6 mgg
ulkus durum & bubo indolen tdk nyeri  fokus
primer  sembuh sendiri
 S II : - Sindroma spt flu
- Limfadenopati generalisata
- Erupsi lokalisata/generalisata
lokalisata:mukosa (mucous patch), kulit
(kondiloma lata, S.psoriasiformis)
 S laten: gejala (-), STS (+)
 S III : - Setelah 2 - > 20 th
- Guma sifilitika
 5 bentuk neurosifilis.
 Kardiovaskuler.
Ulkus durum, ulkus yg tdk nyeri pd proksimal
glans penis
Lesi kulit pada S II
 Makula eritem (telapak)
 Makulo papuler
 Di mukosa : 'mucous patch'
 Papuler / folikuler / papuloskuamosa
 Alopesia 'moth eaten'
 Kondilomata lata

 Ulserasi pustuler: papulonekrotikan


 S II rekuren : lesi anuler
SIFILIS

Erupsi papuloskuamus pd punggung, hrs


dibedakan dgn psoriasis gutata /pitiriasis
rosea
SIFILIS

Kondilomata lata, papul lunak, basah, datar


merah muda pd perineum & perianal
SIFILIS

Sifilis III, tipe ulkusnoduler, asimptomatis, berkrusta


plakat dg ulserasi, tepi serpeginosa
S. kongenital
 Dini (precox): keln spt S II akuisita:
• Anak mata melotot, kepala besar, kulit
keriput (the little old man)
• Bula pd telapak tangan & kaki (pemfigus
sifilitika)
• Perut membesar seperti katak
hepatomegali (‘frog’s belli’)
• 1- 4 minggu meninggal
 Lanjut (tarda): trias Hutchinson
- Gigi Hutchinson
- Keratitis interstisial
- Tuli N VIII
Keln spt S III akuisita
Stigmata Sifilitika

 Dahi menonjol
 Mandibula menonjol
 Hidung plana
 Sabre tibia
 Periostitis  pseudoparalisis parrot
 Maksila hipotrofi
Diagnosis
 S I: mikroskopis, ulcus durum indolen
 S II: Gamb. klinis

Mikroskopis (+/-)
TSS selalu reaktif (+)..hrs ada titernya
VDRL min 1/16 TPHA 1/80
 S laten: TSS reaktif, tak ada lesi
 S III: biopsi organ

TSS darah & /cairan otak


Terapi
BENSATIN PENISILLIN
 S I, S II dewasa: 2,4 jt im dt
 S I, S II anak: 50.000 U/kg im dt maks 2,4 jt
 Dewasa, S. laten dini: 2,4 ju im d.t
Lanjut : 2,4 ju im /mgg 3 mgg
 Anak:
 S.laten dini : 50.000 u/kg im d.t maks 2,4 jt
 Lanjut : 50.000 u/kg im/ mgg 3 mgg
 S III bukan neurosifilis: 2,4 ju im/mgg 3 mgg
 Neurosifilis:
 PG in aqua 18-24 jt / IV/hari
(2-4 jt IV / 4 jam) selama 10-14 hari
 BP-2,4 jt IM/mggu selama 3 mggu
BILA ALERGI PENICILLIN
 DOXI 2 X 1OOmg, 14 HARI
 TETRA 2 G, 14 HARI
 NEUROSIFILIS
 CEFTRIAXONE 2G IM/IV 10-14 HARI
JARISCH HERXHEIMER REACTION :

• endotoxemia yg disebabkan pelepasan


lipopolisakarida treponema yg mati
• Terjadi 24 jam setelah terapi
• Pada 65-90% pasien
• Gejala
• demam, malaise, artralgia, mialgia, skait
kepala, mual
• Terapi : antipiretik, kortikosteroid
ULKUS MOLE
 E /: Haemophilus ducreyi
streptobasil gram negatif
 Unna pappenheim: bentuk 'peniti tertutup‘
bergerombol spt 'school of fish'
 Penularan: kontak seksual
 Inkubasi: 3 - 10 hari
Gambaran klinis :

 Papul ulkus yang sakit & lunak


 Batas tegas
 Polisiklis
 Dasar : eksudat
 Autoinokulasi  lesi berhadapan (‘Kissing
lession’)
 Adenopati inguinal unilat & sakit  supurasi 
pecah  bubo (limfadenitis bubo)
 Ulkus phagadenikum  ulkus yg berat krn
inf sekunder
 Amputasi penis
 Deformitas pd ♀
 Ulkus Mixtum : ulkus mole + ulkus T
pallidum
ULKUS MOLE

Ulkus mole, ulkus yang sangat nyeri dgn


eritema & edema disekelilingnya
ULKUS MOLE

Ulkus mole, ulkus multipel, sangat nyeri pd


vulva krn otoinokulasi
Diagnosis :

 Dasar ulkus / aspirat bubo :


Giemsa / Wright / Unna pappenheim
 Biopsi ulkus : 3 Zona
 Singkirkan kausa ulkus lain
Terapi :
ORAL :
 Azitromisin 1 g oral d.tunggal
 Seftriakson 250 mg im d.t
 Eritromisin basa 4 x 500 mg/7 hr

TOPIKAL
 sakit sekali ?  kompres dingin
 Aspirasi kelenjar inguinal
LGV (Lymphogranuloma Venereum)

 E/: Chlamydia trachomatis (L1 - L3) 


bakteri obligat intraseluler
 Inkubasi : 3 - 4 mgg
 Penyakit TU menyerang sistem limfatik
LGV (Lymphogranuloma Venereum)
Gambaran klinis :
 CS
7-10 hari
 Std I : papul tdk nyeri, ulkus berderet2 pd penis
(‘saxophone penis’) 3 - 4 hr sembuh
1 - 4 mgg
 Std II: ♂ kel. inguinal >, unilat, sakit
kel. femoral: 'sign of groove‘  ‘etage bubo’
♀ bg. atas  kelenjar inguinal
bg. bawah  kelenjar iliaka profunda
♀, ♂ homo: sindr anogenital kelenjar perirektal
 Std III: Sekuele [striktur, fistul,
estiomen (elefantiasis genital)]
LGV (Lymphogranuloma Venereum)

LGV, limfadenopati pd pemb limfe femoral &


inguinal (‘sign of groove’)
LGV (Lymphogranuloma Venereum)

Diagnosis :
 Tes kulit Frei
 Tes fiksasi komplemen
 Tes mikro imuno fluoresen
 Kultur jaringan
 Tes antibodi monoklonal -
konjugasi fluoresen
LGV (Lymphogranuloma Venereum)

Terapi : - menyembuhkan
- cegah kerusakan jaringan
 Doksisiklin 2 x 100 mg / hr, 21 hr
 Eritromisin 4 x 500 mg / hr, 21 hr
 Sulfisoksazol 4 x 500 mg / hr, 21 hr
 Azitromisin 1 g/mgg 3 mgg
 Bubo fluktuatif : aspirasi
 Tidak boleh insisi  sikatrik 
deformitas
 Striktur rektum : dilatasi, kolostomi
GI (Granuloma Inguinale)
 E/: Donovania granulomatis
Gram negatif  di jar  kapsul
’badan Donovan’
 Inkubasi : 14 -15 hari
 Derajat penularan : rendah
Gambaran klinis

 Lokasi lesi : batang penis, labia mayora


 Nodul eritem, tdk sakit, granulomatus
 Lesi satelit tepi polisiklis
 Gej. sistemik ( - )
 Limfadenopati
 Destruktif  fistel
 Ulkus btk seperti sosis
Varian klinis

 Ulserovegetatif: bentuk tersering, ulkus


granulomatus
 Hipertrofik/verukus: tepi ulkus meninggi &
verukoid
 Nekrotik: destruksi ulseratif, eksudat
berbau
 Sklerotik/sikatrikal: parut di sekeliling
genital
GI (Granuloma Inguinale)

GI, tipe ulserovegetatif, jar granulasi luas,


ulserasi & skar pd perineum, skrotum & penis
DIAGNOSIS

 Spesimen dr tepi granulomatus  lesi yg


aktif
 Wright / Giemsa : basil bipolar dlm sel
mononuklear
 Tdk ada pemeriks - serologi

- kultur
Terapi

 Tetrasiklin 4 x 500 mg/hari


± 3 mgg (s/p lesi sembuh )
 Alternatif lain :
 Trimetoprim 160 mg + Sulfametoksazol 800
mg 2 x/hari
 Kloramfenikol 3 x 500 mg/hari
 Gentamisin 1mg/kg/hr im  2 - 4 mgg

You might also like