Fuadi Muhammad
Phone: 087779897000
Address: Bogor, West Java - Indonesia
Address: Bogor, West Java - Indonesia
less
Related Authors
Ria Agustina
Ahmad Dahlan
AL FIKRI HIDAYATULLAH
Poltekkes Kemenkes Palembang
Kinasih Cahyono, S.Pd., M.Si.
University Of Lampung
Nindya Redhita
Brawijaya University
Romi Novriadi (Ph.D)
Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta
Ramot S Hutasoit
University Of Riau
Uploads
Papers by Fuadi Muhammad
ratio. Beberapa parameter yang diamati yaitu tingkat kelangsungan hidup, laju pertumbuhan spesifik, laju pertumbuhan harian, dan efisiensi pakan. Kegiatan dilakukan dengan penyiapan wadah budidaya, penebaran ikan, pemberian pakan dan molase, pengukuran kualitas air, sampling pertumbuhan, dan pemanenan.Dari percobaan, dihasilkan tingkat kelangsungan hidup ikan lele dan ikan nila
yang dipelihara selama 46 hari masing-masing sebesar 94,625 % dan 98 %. Laju pertumbuhan spesifik ikan lele dan ikan nila tertinggi masing-masing sebesar 7,16 % dan 3,79% terjadi pada minggu ke-4. Sedangkan laju pertumbuhan harian ikan lele dan ikan nila tertinggi masing- masing sebesar 1,77 g/hari pada minggu ke-6 dan 0.39 g/hari pada minggu ke-4. Efisiensi pakan ikan lele adalah sebesar 85,8 %.
ini adalah memberikan gagasan terhadap perkembangan teknologi manipulasi fish germ cells untuk peningkatan produksi perikanan dan pelestarian diversitas sumberdaya ikan di Indonesia.
Teknologi transplantasi sel germinal pada ikan telah dikembangkan baru-baru ini (Okutsu et al., 2006). Teknologi ini dilakukan dengan cara mentransplantasikan sel germinal yang berupa primordial germ cells (PGC) (Takeuchi et al., 2003) atau sel spermatogonia yang belum terdiferensiasi (Okutsu et al., 2006) ke dalam rongga perut larva ikan resipien, selanjutnya sel donor berdiferensiasi menjadi telur atau sperma ikan donor di dalam tubuh ikan resipien. Pemijahan ikan resipien yang membawa sperma dan telur yang berkembang dari sel donor, akan menghasilkan ikan target (Okutsu et al., 2006). Keberhasilan teknologi ini telah ditunjukkan Takeuchi et al. (2004) dengan memproduksi ikan rainbow trout (Oncorhynchus mykiss) menggunakan induk semang ikan salmon masu (Oncorhynchus masou). Pengembangan manipulasi fish germ cells adalah jawaban atas permasalahan produksi benih akuakultur dan keterancaman diversitas sumberdaya ikan akibat eksploitasi di Indonesia. Melalui penerapan teknologi manipulasi fish germ cells manfaat yang akan diperoleh adalah peningkatan produksi benih ikan-ikan ekonomis tinggi dan ikan-ikan yang
terancam akibat eksploitasi berlebihan melalui surrogate broodstock (induk pengganti) dengan biaya yang murah dan dalam waktu yang singkat seperti ikan red arwana (donor) dan ikan silver arwana atau arwana irian (resipien).
ratio. Beberapa parameter yang diamati yaitu tingkat kelangsungan hidup, laju pertumbuhan spesifik, laju pertumbuhan harian, dan efisiensi pakan. Kegiatan dilakukan dengan penyiapan wadah budidaya, penebaran ikan, pemberian pakan dan molase, pengukuran kualitas air, sampling pertumbuhan, dan pemanenan.Dari percobaan, dihasilkan tingkat kelangsungan hidup ikan lele dan ikan nila
yang dipelihara selama 46 hari masing-masing sebesar 94,625 % dan 98 %. Laju pertumbuhan spesifik ikan lele dan ikan nila tertinggi masing-masing sebesar 7,16 % dan 3,79% terjadi pada minggu ke-4. Sedangkan laju pertumbuhan harian ikan lele dan ikan nila tertinggi masing- masing sebesar 1,77 g/hari pada minggu ke-6 dan 0.39 g/hari pada minggu ke-4. Efisiensi pakan ikan lele adalah sebesar 85,8 %.
ini adalah memberikan gagasan terhadap perkembangan teknologi manipulasi fish germ cells untuk peningkatan produksi perikanan dan pelestarian diversitas sumberdaya ikan di Indonesia.
Teknologi transplantasi sel germinal pada ikan telah dikembangkan baru-baru ini (Okutsu et al., 2006). Teknologi ini dilakukan dengan cara mentransplantasikan sel germinal yang berupa primordial germ cells (PGC) (Takeuchi et al., 2003) atau sel spermatogonia yang belum terdiferensiasi (Okutsu et al., 2006) ke dalam rongga perut larva ikan resipien, selanjutnya sel donor berdiferensiasi menjadi telur atau sperma ikan donor di dalam tubuh ikan resipien. Pemijahan ikan resipien yang membawa sperma dan telur yang berkembang dari sel donor, akan menghasilkan ikan target (Okutsu et al., 2006). Keberhasilan teknologi ini telah ditunjukkan Takeuchi et al. (2004) dengan memproduksi ikan rainbow trout (Oncorhynchus mykiss) menggunakan induk semang ikan salmon masu (Oncorhynchus masou). Pengembangan manipulasi fish germ cells adalah jawaban atas permasalahan produksi benih akuakultur dan keterancaman diversitas sumberdaya ikan akibat eksploitasi di Indonesia. Melalui penerapan teknologi manipulasi fish germ cells manfaat yang akan diperoleh adalah peningkatan produksi benih ikan-ikan ekonomis tinggi dan ikan-ikan yang
terancam akibat eksploitasi berlebihan melalui surrogate broodstock (induk pengganti) dengan biaya yang murah dan dalam waktu yang singkat seperti ikan red arwana (donor) dan ikan silver arwana atau arwana irian (resipien).