Dokumen tersebut membandingkan tiga kondisi neurologis yaitu demensia, delirium, dan depresi. Demensia bersifat kronis dengan gejala yang secara bertahap memburuk, sedangkan delirium dan depresi memiliki onset yang lebih akut dengan gejala yang fluktuatif. Dokumen ini menjelaskan perbedaan ketiga kondisi tersebut berdasarkan etiologi, gejala kognitif, bahasa, ingatan, kesadaran, dan perilaku pasien.
Hak Cipta:
Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Format Tersedia
Unduh sebagai PPT, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
736 tayangan7 halaman
Dokumen tersebut membandingkan tiga kondisi neurologis yaitu demensia, delirium, dan depresi. Demensia bersifat kronis dengan gejala yang secara bertahap memburuk, sedangkan delirium dan depresi memiliki onset yang lebih akut dengan gejala yang fluktuatif. Dokumen ini menjelaskan perbedaan ketiga kondisi tersebut berdasarkan etiologi, gejala kognitif, bahasa, ingatan, kesadaran, dan perilaku pasien.
Dokumen tersebut membandingkan tiga kondisi neurologis yaitu demensia, delirium, dan depresi. Demensia bersifat kronis dengan gejala yang secara bertahap memburuk, sedangkan delirium dan depresi memiliki onset yang lebih akut dengan gejala yang fluktuatif. Dokumen ini menjelaskan perbedaan ketiga kondisi tersebut berdasarkan etiologi, gejala kognitif, bahasa, ingatan, kesadaran, dan perilaku pasien.
Hak Cipta:
Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Format Tersedia
Unduh sebagai PPT, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
Dokumen tersebut membandingkan tiga kondisi neurologis yaitu demensia, delirium, dan depresi. Demensia bersifat kronis dengan gejala yang secara bertahap memburuk, sedangkan delirium dan depresi memiliki onset yang lebih akut dengan gejala yang fluktuatif. Dokumen ini menjelaskan perbedaan ketiga kondisi tersebut berdasarkan etiologi, gejala kognitif, bahasa, ingatan, kesadaran, dan perilaku pasien.
Hak Cipta:
Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Format Tersedia
Unduh sebagai PPT, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 7
PERBEDAAN DEMENSIA, DELIRIUM, DEPRESI
Oleh : Galih Retno Martani G0002068
DEMENSIA, DELIRIUM, DEPRESI
No. 1.
Ket. Onset
Demensia Kronis
Delirium Akut
Depresi Jelas
2.
Etiologi
Penyakit otak Infeksi, Tanpa ggn.metabol penyakit isme otak, organik intoksikasi
Lanjutan No. Ket. 3. Demensia Delirium Fluktuatif Depresi Konstan Perkemba- Progresif / ngan Konstan penyakit Bahasa Afasia / Normal
Sekali waktu terganggu Selalu tidak dapat dijelaskan
8.
Ingatan Tidak terganggu Utuh lama pada stadium dini
Lanjutan No. Ket. 9. Kognitif
Demensia Terganggu
Delirium
Depresi
Terganggu/d Tidak isorgani-sasi terganggu/ Terganggu Sekali waktu terganggu
10. Kesadaran
Pada Menurun stadium dini sudah terganggu
11. Perilaku
Tidak konsen/ apatis
Apatis/ agitasi
Tidak konsen
Lanjutan No. Ket. Demensia Delirium Depresi
12. Motorik
Tidak terganggu/ tremor
Hipo / Hipoaktivitas hiperaktivitas
Tidak menyadari kekurangan nya labil Menyadari kekurangan nya
13. Penilaian Tidak diri menyadari kekurangan nya
14. Afek
labil
depresif
Referensi :
1. Kaplan, H.I., Saddock, B.J., 1997, Sinopsis Psikiatri, Delirium, Demensia dan Gangguan Amnestik, Binarupa Aksara, Jakarta. 1. Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia, III, PPDGJ III, Cetakan Pertama, Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Pelayanan Medik,1993. 2. Tomb, A., 2004, Buku Saku Psikiatri,
Delirium dan Amnestik serta Gangguan Kognitif lainnya, EGC, Jakart
