Steam Generator
Steam Generator
Steam Generator
STEAM GENERATOR
(SYSTEM AE)
Safety
Gunakan alat K3 (helm, sepatu, ear plug, kaos tangan tahan panas) jika memasuki
area boiler
Lakukan koordinasi dan komunikasi dengan operator lain yang terkait, me-ngenai r
encana pekerjaan yang memerlukan perhatian dan prioritas utama
Yakinkan peralatan pendukung safety dalam kondisi standar (penerangan cukup, ala
t komunikasi terjangkau, dan lift dalam keadaan normal)
Jika akan menutup manhole boiler, yakinkan bahwa didalam furnace sudah tidak ada
orang dengan cara : beri sinyal sinar, pukulan dan beritahu bahwa manhole akan
ditutup
Fungsi dan cara kerja
Fungsi dari steam generator adalah untuk memproduksi uap (steam) untuk menggerak
kan turbin. Proses produksinya adalah dengan penguapan pada boiler drum. Uap ter
sebut harus memenuhi standar kualitas tertentu (pressure, temperature dan unsur
kimia) dan juga dari kuantitas (flow dalam ton/jam), sesuai yang dibutuhkan turb
ine pada saat tertentu (kondisi hot/warm/cold) untuk dapat menghasilkan energi l
istrik. Pada steam generator system ini dapat dibagi dalam dua aliran, yaitu ali
ran uap dan aliran air.
Bagian utama
* Feed water inlet
* Economizer
* Boiler drum
* Superheater
* Main steam pipe
* Reheat steamFeed water inlet
Sebagai pengisi air boiler, disuplai dari BFP setelah melalui HP heater. Pada si
stem air pengisi air boiler ini, diperlengkapi feed water back pressure control
valve sebelum masuk ke sistem aliran air pada boiler (economizer). Feed water ba
ck pressure control dapat diposisikan auto, dengan fungsi sebagai pe-nyeimbang s
team flow sebagai output demannya. Sedang jika dalam posisi manual operator dapa
t mengontrol valve sesuai yang dibutuhkan.Economizer
Dengan memanfaatkan gas buang boiler, economizer akan memanaskan air pengisi seb
elum masuk ke boiler drum. Pada economizer ini yang harus dijaga adalah terjadin
ya korosi, baik dari sisi dalam maupun dari sisi luar. Untuk menjaga korosi dari
sisi luar, dapat dilakukan dengan cara :
* Membatasi kandungan sulfur pada fuel (coal)
* Menjaga temperature metal economizer
* Melakukan sistem firing dengan baik
Sedang untuk mencegah korosi dari sisi dalam, dengan jalan menjaga kualitas air
yang diijinkan pada sistem air pengisi.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dan yang mungkin terjadi pada economizer adalah
:
Perubahan air pengisi dari fase air ke fase uap pada economizer yang di-sebabkan
tidak adanya sirkulasi air pada economizer saat firing atau furnace dalam keada
an panas. Hal ini akan mengakibatkan water hammer pada economizer. Untuk mencega
h hal tersebut, valve recirculation economizer (MOV AE-SHV-1A/1B) harus dibuka u
ntuk memperoleh aliran alami pada economizer dari down comer. Tapi pada saat ada
aliran air pengisi, hendaknya MOV tersebut harus ditutup kembali.
Terjadinya thermal shock pada inlet header economizer yang disebabkan oleh perbe
daan temperature antara air masuk dan air pada header economizer. Jika hal itu t
erpaksa dilakukan, maka sistem pengisian air penambah dilaku-kan dengan flow yan
g sedikit mungkin secara teratur.Boiler drum
Drum adalah tempat pemisahan antara partikel-partikel air dan uap. Air yang ada
pada drum akan mengalami aliran alami pada down comer. Gelembung-gelembung uap a
kan naik keatas dan di drum gelembung-gelembung uap itu akan terkumpul dan menja
di uap.
Pada drum hal yang perlu diperhatikan pada saat firing adalah temperature metal
antara top dan bottom. Perbedaan temperature tersebut sesuai rekomendasi dari BV
I adalah sesuai dengan grafik (Lampiran 1).
Peralatan utama pada drum adalah sebagai berikut :
- Level indicator
Terdiri dari tiga macam, yaitu :
Glass gauge level di lokal
Level indicator analog di CR (Fibre Optic)
Level indicator digital (berupa angka) di OIS, yang juga sebagai sinyal control
feed water
- Pressure indicator
Pressure indicator ini dapat dibaca di lokal lewat PT, sedangkan di CR melalui d
ata digital di OIS
- Relief valve/safety valve
Berfungsi untuk membuang steam jika terjadi tekanan tinggi pada drum.
Safety valve yang terdapat pada boiler drum adalah sebagai berikut :
NO
Set
Tag press
Set press(psig)
(kg/m)
Capacity
Capacity
(kg/h)
105-AE-RV-44
2(lb/h)
3011
3211.7
550353
249640
2975
4209.2
667572
302810
3047
5214.2
673657
305570
3064
6215.4
545173
247290
2993
210.4
Ket
555662
252030
3029
213.0
5-AE-RV-39
5-AE-RV-40
5-AE-RV-41
5-AE-RV-42
5-AE-RV-43
: Nomor tag adalah contoh untuk unit 5 (dua digit pertama)
Vent drum
Berfungsi untuk membuang udara (02) yang mungkin masih tertinggal pada steam dru
m. Vent drum dibuka pada saat stop s/d boiler firing pada tekanan 2 kg/cm2.
*Drain dan CBD
Berfungsi untuk membuang silica yang ada pada boiler water. CBD dapat menggunaka
n MOV 001 jika air boiler masih tergolong baik dengan meng-alirkan steam ke deae
rator lewat SHV 011. Atau juga bisa langsung dibuang jika memang kualitas airnya
sangat jelek sekali.Superheater
Uap dari steam drum selanjutnya dipanaskan kembali untuk mendapatkan uap yang su
per heat pada superheater (PSH maupun SSH) dengan memanfaatkan gas bekas dari fu
rnace.
Untuk menjaga temperature pada main steam sebesar 538 oC, maka pada PSH dan SSH
dilengkapi dengan spray yang diambilkan dari feedwater. Selain dengan spray, tem
perature dikontrol juga dengan pembukaan damper SH flue gas biasing damper.
PSH dan SSH juga dilengkapi drain dan vent. Sebelum firing hendaknya drain dan v
ent valve harus dibuka untuk menghindari water hammer pada PSH maupun SSH.Main s
team pipe
Uap dari SSH selanjutnya masuk ke main steam pipe, untuk selanjutnya masuk ke tu
rbine. Main steam pipe dilengkapi dengan beberapa peralatan bantu, antara lain :
Relief valve/safety valve
Berfungsi untuk membuang steam jika tekanan pada main steam telah men-capai bata
san operasi safety valve tsb.
Safety valve/relief valve yang terdapat pada main steam line adalah sbb :
No
Set
Tag press
Set press
(kg/cm2)
Capacity
(psig)
Capacity
(kg/h)
105-SB-RV-20
2(lb/h)
264099
119795
2780
3195.46
349372
158400
2795
4196.51
351885
159614
2809
5197.50
2685
188.78
Ket
449176
203745
2507
176.26
5-SB-RV-13
5-SB-RV-14
5-SB-RV-15
5-SB-RV-17
: Nomor tag adalah contoh untuk unit 5 (dua digit pertama)
Untuk valve 05-SB-RV-17 dan 20 adalah electric relief valve yang dapat di-posisi
kan manual atau auto dari CR. Jika posisi manual maka relief valve (RF 17 dan 20
) bisa dibuka dari CR walaupun belum mencapai tekanan kerjanya.
Drain main steam pipe (MOV 033, 034, 046 dan 047)
Drain pada pipa main steam harus dibuka pada saat boiler akan firing dengan tuju
an agar air kondensasi sepanjang pipa dapat dibuang, dan sekaligus untuk pemanas
an awal (warming) agar tidak terjadi water hammer pada line tersebut.
eam
Setelah main steam memutar HP turbine, selanjutnya steam akan keluar dari HP yan
g disebut sebagai HP exhaust atau cold reheat. Pada kondisi tersebut steam akan
mengalami penurunan temperature. Agar steam bisa dimanfaat-kan kembali untuk mem
utar turbine, maka perlu dinaikkan kembali temperature dan pressurenya dengan ca
ra memanaskan steam tersebut di reheater dengan memanfaatkan gas buang pada furn
ace. Steam yang sudah dipanaskan ter-sebut selanjutnya disebut hot reheat.
Sistem kontrol temperature hot reheat adalah dengan :
* Spray (attemperator), dengan menggunakan TCV 003A dan 003B
* RH flue gas biassing damper (flow gas buang)
* Venting dan drain reheat steam
Venting dan drain digunakan pada saat start atau stop unit pada pressure dibawah
2 kg/cm2. Adapun lokasi venting dan drain adalah sebagai berikut :
* Venting RH header : AJ MOV 003A dan MOV 003B
* Drain RH header : AJ MOV 007 dan MOV 008
* Drain pada cold reheat line : MOV 10, 09, 01, 04
* Drain pada hot reheat line : MOV 07, 08
Safety valve/reheat valve
Pada line reheat juga dilengkapi dengan alat pengaman tekanan lebih yang disebut
safety valve. Safety valve yang terdapat pada reheat steam adalah sebagai berik
ut :
Cold reheat safety valve
No
Set
Tag press
Set press
(kg/cm2)
Capacity
(psig)
Capacity
(kg/h)
105-SB-RV-75
2(lb/h)
584070
264932
839
358.99
588177
266795
845
459.41
592284
268658
851
559.83
596391
270521
857
60.25
Ket
723976
328193
863
60.68
5-SB-RV-91
5-SB-RV-77
5-SB-RV-90
5-SB-RV-76
: Nomor tag adalah contoh untuk unit 5 (dua digit pertama)
Hot reheat safety valve
No
Set
Tag press
Set press
(kg/cm2)
Capacity
(psig)
Capacity
(kg/h)
105-SB-RV-102
2(lb/h)
292314
132593
815
57.30
Ket
293724
133232
819
57.58
5-SB-RV-92
: Nomor tag adalah contoh untuk unit 5 (dua digit pertama)
Filosofi sistem kontrol dan proteksi
Dalam sistem kontrol steam generator, dapat kita bagi menjadi 3 sistem kontrol,
yaitu : Tekanan, temperature dan level drum.
4.1. Kontrol tekanan
Tekanan steam generator dapat dihasilkan oleh proses penguapan air sebagai hasil
dari sistem pembakaran. Jika produksi uap boiler sama dengan konsumsi turbine,
maka pressure pada main steam akan relatif stabil. Untuk mendapatkan keseimbanga
n tersebut maka diperlukan kontrol bahan bakar sebagai energi untuk memproduksi
uap pada boiler. Sistem kontrol tekanan pada main steam dapat kita ringkas seper
ti pada ke-terangan dibawah ini.
Proteksi kontrol pada kontrol tekanan adalah sebagai berikut :
Fuel/air sistem ke manual, jika :
? FDF master tidak siap untuk mengontrol
? semua sinyal flow batubara tidak bagus
? boiler master demand sinyal fail
? tidak ada pulverizer master station yang auto
BTU corection station menuju manual, jika :
? fuel/air master tidak auto
? flow batubara sinyalnya jelek
? sinyal steam flow jelek
Flue gas oxigen station akan :
? correction factor ke 1.0 jika FDF air flow cont damper stn ke manual
? trip ke manual jika flue gas oxigen signal irrational
Boiler master menuju ke manual, jika :
? fuel/air master ke manual
? fuel runback
? feed water economizer inlet temperature signal irrational
? main steam pressure signal irrational
Turbine master akan trip ke manual, jika :
? generator breaker not close
? main steam pressure dibawah 80 kg/cm2
? main steam pressure signal irrational
? main steam temperature signal irrational
* Isi drum sampai normal level (untuk cold start, pada level -30 mm), dari disch
arge CEP (ISV 0025 & 0026)
* Buka vent dan drain boiler
* Start satu IDF (misal A) dan set furnace pressure ?12 mmWg
o Start satu FDF (misal A) dan buka perlahan-lahan FDF vane inlet damper (VIV) s
tation dan perhatikan furnace pressure sampai boiler total air flow mencapai dia
tas 30%
o Start Flame Scanner Air Blower
* Buka OIS boiler trip, tekan huruf ?I? (permissive status listing), maka akan m
uncul ?Boiler purge permisssives?. Point-point boiler purge permisssives yang su
dah terpenuhi akan muncul indikasi merah pada OIS. Sedangkan yang belum terpenuh
i akan berwarna hijau. Segera penuhi permissive yang kurang
* Jika boiler purge permisssives telah terpenuhi, purge status sequence akan pin
dah (indikasi merah) dari seq. ke seq. : Purge required
purge permissives satisf
ied purge in progress dengan timer 300 sec.
* Pada saat purge elapsed time 0 sec. maka purge status akan complete
* Tekan ?next?, maka akan dapat dilihat ?boiler reset permits?
? Boiler purging complete
? No boiler trip command exists
* Reset igniter oil safety valve trip dan siapkan level igniter yang akan di-sta
rt pata OIS
* Pada layar lain, buka OIS ?boiler trip? dan tekan boiler trip/reset, pada posi
si reset
* Sesaat setelah boiler reset segera buka oil safety valve trip dan start ignite
r yang telah disiapkan (sebaiknya dimulai dari level terendah)
* Setelah selesai purging, inlet damper PAH harus ditutup
* Yakinkan level igniter akan menyala, sebab kalau tidak ada satupun igniter yan
g menyala selama 5 menit setelah boiler reset, maka MFT akan trip kembali
* Jika MFT trip (kembali), lakukan boiler purge sebagaimana prosedur diatas dan
reset boiler/MFT kembali sampai ada igniter yang menyala
* Jika sudah ada igniter yang menyala, atur pembakaran igniter se-demikian rupa
sehingga kenaikan temperature masih dalam batas-batas design yang diijinkan oleh
pabrik (grafik terlampir)
* Pada saat drum pressure mencapai 2 kg/cm2 tutup venting boiler drum AE MOV 1A/
1B, superheater venting AJ MOV 1A/1B/2B
* Perhatikan kenaikan temperature dan pressure pada drum
* Perhatikan diff. temperature antara top dan botom pada boiler drum, dan yakink
an masih dalam batas yang diijinkan oleh pabrik (grafik terlampir)
* Persiapkan MS/RH temperature control, HP/LP by-pass temperature control dan po
sisikan AUTO. Untuk temperature control MS/RH dapat diset pada temperature 538 o
C
* Saat pressure mencapai 23 kg/cm2 start SU BFPT dan ambil alih control drum lev
el dengan SU BFPT
* Pada pressure 35 kg/cm2, lakukan warming HP by-pass system
* Jika pressure mencapai 60 kg/cm2 operasikan HP by-pass system untuk mempercepa
t kenaikan temperature main steam hingga temperature MS telah memenuhi syarat un
tuk rolling turbine
* Tutup main steam line drain valve (SB MOV 30, 33, 34, 29)
* Persiapkan rolling turbine. Saat rolling turbine perhatikan :
* Pressure main steam. Jika ada indikasi cenderung turun sampai dibawah setting
HP by-pass pressure tambah pembakaran dengan start igniter lagi.
* Start mill dilaksanakan pada saat putaran turbine akan dinaikkan ke 3000 rpm
* Pada periode heat shock, start booster feed pump
* Jika harus pakai mill, perhatikan pembukaan HP by-pass. Jangan sampai terlalu
besar untuk menghindari max flow pada SU BFP
* Sebelum generator on-line (synchrone) pastikan boiler sudah memakai paling tid
ak satu mill untuk menghindari penurunan pressure akibat ke-butuhan steam yang b
esar pada turbine
* Lakukan warming booster pump BFP dan inservice-kan BFPT. Untuk menghindari max
flow pada SU BFP, maka BFPT dan SU BFP bisa di-paralel. Dalam paralel BFPT dan
b. Natural cooling
? stop semua fan
? buka semua gas part bias damper
c. Forced cooling
? start IDF dan FDF
? buka FDF master station sampai total air flow 15 %
? perhatikan temperature metal top/bottom drum.
(rekomendasi dari pabrik tidak boleh lebih dari 60 oC)
Catatan :
Jika akan melakukan filling drum, differential temperature antara FW inlet dan t
emperature air di drum tidak boleh melebihi 100 oC
Lakukan dengan flow yang sedikit mungkin
Sistem monitoring dan batasan operasi
Beberapa batasan operasi yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut :
1No
Low
High
Trip
Alarm
2Satuan
7654200
220
mm
8250
25
13
188
14
50
16
17
18
19
20
21
22
-23
140
kg/cm2
24
oC
10
PDRSFIntertripping
3Peralatan
335
580
368
9455
391
507
11
440
12
Main
15
550
705
480
PSH
525
528
SSH
578
Reheat
591
Burner
Thermoprobe
590
Aurnace
ises
rum
SH
eedwater
250
50
duct
1outlet
2level
inlet
metal
pressure
steam
to
inlet
metal
steam
pressure
metal
nozel
outlet
row
temperature
pressure
drum
to
metal
temperature
temp.
temperature
metal
level
pressure
steam
temperature
econ.
temperature
coal
water
metal
dan
temperature
top/bottom
temperature
pressure
temperature
boiler
out
temperature
temperature
runback
Boiler adalah alat utama pada PLTU yang sangat vital dan perlu mendapatkan perha
tian yang lebih bagi operator, karena kondisi boiler sangat menentukan operasion
al PLTU. Karena jika boiler/MFT trip, maka turbine generator akan trip. Tetapi j
ika turbine/generator trip, boiler belum tentu trip.
Boiler trip
Dari keinginan operator
* Menekan 2 tombol MFT trip emergency dari panel
* Menekan boiler trip dari DCIS
* Dari sistem udara dan gas
* Tidak ada IDF yang beroperasi
* Tidak ada FDF yang beroperasi
* Furnace pressure high dari 2 sinyal (2 out of 3) setelah 2 detik (05 AE..PS0001
00~300)
* Furnace pressure low dari 2 sinyal (2 out of 3) setelah 2 detik
(05 AE..PS000400~600)
* Secondary air duct pressure high dari 2 sinyal (2 out of 3) setelah 5 detik (0
5 AF..PS000100~300)
* Total air flow dibawah 25% selama 5 detik
Dari sistem pembakaran
* Kehilangan semua nyala api setelah ada deteksi nyala api (flame)
* Tidak ada ignitor atau coal burner yang beroperasi setelah 5 menit boiler rese
t
* Ignitor oil safety trip valve trip dan tidak ada coal burner yang beroperasi
* Semual coal burnerm, trip tetapi tidak ada ignitor atau coal burner yang berop
erasi
* Tidak ada nyala atau semua burner swing valve tutup
* Scanner cooling air pressure low-low selama 25 detik (05AN-0101C102-B)
Dari feed water supply
* Drum level high selama 20 detik dari indikasi level drum median diantara 3 lev
el transmitter boiler drum (+ 250 mm)
* Drum level low selama 20 detik dari indikasi level drum median diantara 3 leve
l transmitter boiler drum (- 250 mm)
Akibat gangguan dari luar
* Turbine trip, tetapi HP by-pass tidak berfungsi
* Critical MFT/slave failure (PCU 26~29)
* Boiler control system off line
Dari steam temperature
* Main steam temperature high
temperature 560 oC selama 100 menit
temperature 565 oC selama 10 menit
temperature 570 oC selama 1 menit
* Reheat steam temperature high
temperature 560 oC selama 100 menit
temperature 565 oC selama 10 menit
temperature 570 oC selama 1 menit
Boiler runback
Sistem runback difungsikan untuk mengamankan peralatan-peralatan pada boiler dan
turbine dari operasional yang melebihi kapasitas peralatan. Jika ter-deteksi te
rjadinya kelebihan kapasitas operasi peralatan, boiler master akan menurunkan de
mand pada posisi yang ideal. Runback terjadi pada hal-hal sebagai berikut :
* Kehilangan kontrol 1 FDF dari 2 FDF yang beroperasi
* Kehilangan kontrol 1 IDF dari 2 IDF yang beroperasi
* Kehilangan kontrol 1 PAF dari 2 PAF yang beroperasi
* Kehilangan kontrol 1 FDF dari 2 FDF yang beroperasi
* Kehilangan kontrol salah satu pulverizer yang beroperasi (fuel limit)
* Kehilangan kapasitas feed water (1 BFPT dan SU BFP)
Jika terjadi runback, maka boiler master akan trip ke manual tetapi turbine mast
er masih auto untuk mengontrol throttle pressure (turbine following). Boiler mas
ter juga akan menurunkan demand-nya sesuai dengan permintaan kontrolnya dengan c
ara menurunkan konsumsi batubara/bahan bakar.
Pada saat terjadi boiler runback maka konsumsi bahan bakar/batubara akan mempert
ahankan 50% MCR dengan cara mempertahankan 3 mill pada level mill yang terbawah
yang beroperasi saat itu dan sekaligus menstart automatic ignitor level E12 dan
C12
Contoh : Jika terjadi FDF A trip pada beban 550 MW (mill i/s ABCEF)
* Boiler master akan trip ke manual dan akan menurunkan demand sampai 50% MCR
* Secondary duct pressure akan dikontrol oleh inlet vane damper FDF B dengan mem
buka penuh, karena pada saat FDF A trip, secondary duct header pressure akan dro
p
* Pulverizer F dan selanjutnya disusul pulverizer B akan trip dengan first annun
ciator ?boiler runback? dan pulverizer yang tidak trip akan menurunkan speed hin
gga flow batubara 30 t/h.
* Dengan tripnya pulverizer F dan B serta turunnya speed CF yang masih beroperas
i, maka kebutuhan secondary air flow akan turun, yang selanjutnya akan menurunka
n pembukaan secondary air row damper.
* Dengan menurunnya pembukaan secondary row damper, maka secondary duct pressure
akan naik lagi yang pada akhirnya akan menurunkan juga pembukaan inlet vane dam
per FDF B
* Control unit akan berubah ke turbine follow dengan mengontrol besarnya throttl
e pressure dengan cara menurunkan governor valve (load) sesuai dengan turbine de
mand-nya
T Pe
Turbine demand = ?
dimana T Pe = throttle pressure error
= throttle pressure set point ? throttle pressure
Runback akan normal kembali jika beban generator sudah turun dibawah 300 MW (50%
MCR)
SOP PENGOPERASIAN BOILER
1. 1. PERSIAPAN / PENGECEKAN LOKAL
* Check Temperature pada ?Metal Drum?
* Check semua manhole Boiler tertutup
* Check Semua manhole Air Heater tertutup
* Check Semua manhole IDF, FDF dan PAF tertutup
* Check Fire Fighting system untuk Boiler stand by operasi
* Check Udara Instrument untuk Ignitor dan alat bantu Boiler siap
* Check semua katup isolasi untuk parameter & Transmitter Boiler terbuka
* Check katup isolasi untuk ?Glass gauge? Boiler Drum Level sudah buka
* Check katup Drain dan CBD dalam keadaan tertutup
* Check katup Venting Drum, Venting SH dan Drain Super heater / Reheater kondisi
buka
* Chek katup-katup pengaman ( safety valve ) Boiler kondisi siap / stand by oper
asi
* Check Aux. Steam Header siap operasi
* Check katup atomizing steam dan oil ignitor siap operasi
* Check pompa ignitor supply siap operasi
* Check level minyak pelumas dan air pendingin pada semua bantalan ?alat bantu?
Boiler siap
* Check semua damper-damper pada laluan udara dan gas siap operasi
* Check damper ? damper pada IDF, FDF dan PAF siap operasi
* Check Furnace Probe siap operasi
* Check Furnace TV Camera siap operasi
* Ceck alat bantu Boiler / SAH, PAH, ID Fan, FD Fan, PAF, Seal Air Fan, Seal Air
Blower, Flame Scanner Air Blower dan Soot Blower System Siap Operasi
2. BOILER PURGE PERMISSIVE
* MFT Cha A Relays in Tripped Position
* MFT Cha B Relays in Tripped Position
* No Flame Detected
* Ignition Oil Safety Trip Valve Closed
* All Ignitor Group Oil Valves Closed
* Both PA Fans Stopped and Outlet Isolating Dampers Closed
* All Pulverizers Stopped
* All Feeders Stopped
* All Coal Burner Swing Valves Closed
* Gas Path Proven Permissive
* Min ID Fan Run?g with In & Out Isol. Dmp open
* Min FD Fan Run?g with In & Out Iso.l Dmp open
* Furnace Press < Max ( 2 out of 3 )
* Furnace Draft < Max ( 2 out of 3 )
* Air Flow > 30%
* All DCIS BMS and BMC MFP / Slave Status Good
1. 3. START SEQUENCE
* Isi Boiler Drum sampai normal level ( dilihat pada glass gauge )
* Start Secondary Air Heater
* Start Primary Air Heater
* Start Ignitor oil supply
* Start salah satu ID Fan dan Atur pembukaan damper IDF hingga tekanan pada ?Fur
nace? mencapai ?12 mmwg dan posisikan auto
* Start FDF Atur damper FDF hingga udara pembakaran (combustion air) lebih besar
30 %
* Start Secondary Air Steam Coil Air Heater
* Start (1) Flame Scanner Blower
* Insert ?Furnace Gas Temperature Probe? untuk mendeteksi temperatur gas masuk lal
uan reheater, dipertahankan < 510 C
* Lakukan Boiler purge dengan menombol PB reset pada DCIS (Semua damper laluan u
dara dan gas buka untuk membuang gas-gas yang tersisa keluar cerobong dengan ten
ggang waktu 300 second)
* Buka katup ?Ignitor safety Shut off valve?
* Start Ignitor level C atau E
* Buka katup economizer Recirculation valve
* Lakukan start Ignitor berikutnya dengan melihat kondisi temperature gas yang m
asuk Reheater tidak lebih dari 510 C dan laju kenaikan temp dibatasi sesuai diagr
am pada ?buku Operating Manual ? dan Diff. Temp Top / Bottom pada Drum tidak lebi
h dari 100 C
* Bila tekanan di Drum sudah mencapai > 2 Kg/cm2 Tutup semua katup venting Drum d
an SH serta katup-katup Drain Pada SH
4. STOP SEQUENCE
* Turunkan Beban Generator secara bertahap bersamaan dengan menurunkan ?Main Steam
Press? dengan mengurangi Pembakaran Bahan bakar ( Coal Burner atau Ignitor )
* Transfer UST ke SST 60 MW
* Lepas Generator CB ( 52 G ) pada beban 30 MW
* Open Exciter Field Breaker
* Stop Ignitor terahir
* Lakukan Boiler Purge
* Stop FD Fan
* Stop ID Fan
* Biarkan Scondary AH dan Primary AH beroperasi sampai Temp < 204
5. BOILER PROTECTION
* Both BLR Trip PBS On Unit Trip PL Depressed
* Boiler Trips PB On DCIS Depressed
* No ID Fan Running
* No FD Fan Running
* Furnace Press high for 2 seconds ( 2 out of 3 )
* Furnace Press low for 2 seconds ( 2 out of 3 )
* SA Duct Press high for 5 second ( 2 out of 3 )
* Total air flow below 25 % for 5 second
* Total loss of flame after any flame detected
* No Ignitor / coal burner On within 5 min after BLR Reset
* Main Steam Temp high
* Ignitor Oil Safety Trip V Trippeed & no Coal Burner On
* Any Coal Burner Tripped but no Ignitor ignitor On / Coal Burner On
* Last individual Ignitor or Coal Burner Valve Close
* Scanner Cooling Air Press low-low ( Delayed )
* Drum Level high for 20 second ( Median of 3 )
* Drum level Low for 20 second ( Median off 3 )
* Turbine Trip and Bypass System Malfunction
* Critical MFT / Slave Failure
* Boiler control System off line ( Delayed )Reheat Steam Temp high
STEAM GENERATOR
Pendahuluan :
Kebutuhan masyarakat Indonesia khususnya akan tenaga listrik terus meningkat ,ha
l ini membuat PLN sebagai perusahaan penyedia tenaga listrik mencari alternatif
sumber tenaga pembangkit listrik yang murah dan berkapasitas besar selain PLTA (
Pembangkit listrik tenaga air ) yang telah ada namun karena PLTA bersumberkan ten
aga air terjun sehingga kapasitasnya menjadi terbatas oleh sumber air tersebut.
Dalam hal ini PLTU ( Pembangkit listrik tenaga uap ) dengan bahan bakar batu bar
a menjadi alternatif sumber tenaga Pembangkit Listrik karena Pembangkit listrik
berbahan bakar minyak terasa mahal.
Untuk itu pada tahun 1982 dibangunlah PLTU Suralaya Unit 1-4 yang berkapasitas 4
x 400 Mw yang menggunakan bahan bakar batu bara dan mulai beroperasi pada tahun
1985 sedang PLTU Unit 5-7 yang barkapasitas 3 x 600 MW mulai beroperasi tahun 19
95 yang berlokasi di daerah Merak Jawa- Barat.
Didalam Pembangkit Listrik tenaga uap (PLTU Suralaya) diperlukan suatu alat Pemba
ngkit Uap ( Steam Generator ) atau lebih dikenal dengan BOILER
FUNGSI BOILER
Fungsi Boiler diantaranya :
* Memproduksi uap dengan jumlah yang dibutuhkan sesuai rencana.
* Memanaskan lanjut uap yang dihasilkan untuk mendapatkan Temperatur yang diingi
nkan sebelum dipakai memutar Turbine.
* Memanaskan kembali uap yang telah digunakan oleh Turbine tekanan tinggi sebelum
digunakan kembali untuk memutar Turbine tekanan menengah atau sering disebut RE
HEATER.
CIRCULASI AIR DI BOILER
Pada BOILER Pembangkit tenaga listrik yang memproduksi uap secara continuous mak
a air harus bercirculasi secara continuous juga melalui tube ? tube Boiler.
Circulasi air pada Boiler ada dua system :
1. Natural circulation atau Thermal circulation
2. Force circulation atau Pumped circulation
Pada Boiler suralaya yang dipakai adalah Natural circulation
Yang dimaksud dengan Natural circulation adalah :
Dari gambar 14a kita perhatikan pada sisi A-B ( Down comer ) adalah 100 % air ,s
etelah dipanaskan pada dinding Boiler seperti terlihat di sisi B-C ( Riser tube
) maka air dan uap mulai bercampur sehingga berat jenis air pada sisi B ? C ( Ri
ser tube )
akan lebih rendah dari sisi A ? B ( Down comer ) sehingga gaya gravitasi akan me
ngalirkan air ke bagian bawah sisi A ? B (Down comer) dan akan mendorong keatas
air dan uap yang berada di sisi B ? C ( Riser tube ) ke Boiler Drum kejadian ini
Jumlah perbedaanaya ( Total change ) adalah 318,6 oC ,jadi dengan melihat grafik
maka kenaikan temperatur air pada Drum yang dibolehkan dibatasi Max 111 oC/jam.
Hot start dengan jumlah perubahan saturation temp ( Totoal Change) kurang dari 5
5 oC ,Kenaikan temperature ( Rate of saturation temp change) air di Drum yang di
bolehkan adalah Max 222 oC/jam ( lihat grafik ).
Pada saat kenaikan temperature saturation , temperature Drum bagian atas dan baw
ah harus dimonitor sehingga perbedaan temperaturenya tidak melebihi dari batasan
ya .
Perbedaan temperature Drum atas dan bawah yang dibolehkan adalah Pada saat start
Boiler dari dingin perbedaan temp Drum atas dan bawah adalah 100 oC.
Pada saat Shut down sampai dingin perbedaan temp Drum atas dan bawah adalah 112
oC.
Batasan perubahan saturation temperature dan perbedaan temp Drum bagian atas dan
Drum bagian bawah maksudnya :
Untuk mengamankan kerusakan diantara bagian yang bertekanan dan bagian yang tidak
bertekanan pada saat boiler start maupun shut down.
Untuk mengurangi Drum humping pada semua bagian bertekanan yang berhubungan dengan
Drum.
BAGIAN ? BAGIAN dari DRUM
a. Feed water pipe :
Berfungsi untuk mendistribusikan air masuk ke Drum dari economizer
bagian Drum karena pipa ini memancarkan airnya disepanjang Drum.
b. Chemical injection pipe :
Diameter pipa ini kecil hanya satu inchi yang berfungsi untuk mendistribusikan z
at kimia kedalam untuk mengontrol PH air didalanm Drum bahan kimia tersebut bias
anya adalah Na2PO4 ( Natrium phospate ) atau NH3 (amoniak ).
c.Sampling pipe :
Besar pipa ini sama dengan pipa injection pipe yang gunanya untuk mengambil samp
le air dari Drum ,untuk diperiksa dilaboratorium apakah air di Drum tersebut bai
k atau tidak dan untuk menentukan jumlah bahan kimia yang diinjecsikan kedalam D
rum.
d.Baffle plate :
Bagian ini fungsinya untuk memisahkan air yang telah dipanaskan supaya tidak ber
campur dengan air dingin yang datang dari pipa air pengisi dan diarahkan ke spar
ator disamping untuk mencegah terjadinya riak pada permukaan air yang akan mempe
ngaruhi tingginya level air yang terlihat pada indikator.
e.Separator :
Alat ini berfungsi untuk memisahkan uap dari air yang telah dipanaskan pada rise
r tube sehingga uapnya naik ke superheater dan airnya turun kembali ke Drum untu
k circulasi ulang lagi pada riser tube frinsif kerjanya air panas berpusar sehin
gga airnya akan jatuh lagi ke Drum atau sering disebut ciklon sparator.
f. Dryer :
Berfungsi sebagai pemisah tingkat kedua sehingga semua air dalm uap dihilangkan s
ebelum uap tersebut menuju superheater.
g.Steam scrubber :
Berfungsi untuk menyaring uap air yang masih terbawa oleh uap setelah melalui sp
arator sehingga air yang masih terbawa akan jatuh kembali ke Drum disamping untu
k membersihkan kadar uap yang dihasilkan.
h. Dry box :
Posisinya ada dibagian paling atas dari Drum yang berfungsi untuk menampung uap
yang dihasilka dan mendistribusikanya ke superheater.
II. SPESIFIKASI TEKNIK ( BOILER SURALAYA 1-4 / 5-7 )
Pabrik pembuat : Babcock & Wilcox Canada
Type : Natural Circulation,Singgel Drum, Radiant Boiler.
Kapasitas : 1168 / 1850 ton/jam
Tekanan uap keluar Superheater : 174 kg/cm2
Temp uap keluar Superheater : 540 oC
Tekanan uap masuk Reheater : 40 kg/cm2
Temp uap masuk Reheater : 336 oC
Temp uap keluar Reheater : 540 oC
Tinggi :
1) Material Reheater Over Heat
2) Reheater tubes sering bocor
3)
11
1)
Final Feed
Memperpendek
Efisiensi
Water Boiler
Temperature
lifeturun
timerendah
Reheater
2) Pemakaian
ESTIMASI
LOSSES AND
bahan
SAVING
bakar naik
1. Perubahan Excess Air sebesar 10% atau O2 sebesar 2% mengakibatkan perubahan efi
siensi boiler sebesar 1%
2. Setiap kenaikan temperature Flue Gas outlet Air heater sebesar 40 F ( 4,44 C) meng
akibatkan penurunan efisiensi Boiler sebesar 1 %
3. Setiap kenaikam 0,5% combustibles ( CO) mengakibatkan efisiensi turun 1 %
4. Setiap perubahan Moisture dari Coal sebesar 10% mengakibatkan perubahan efisiens
i sebesar 1%
5. Setiap Perubahan temperatur Final Feed Water sebesar 11 F ( misal dari 482 F men
jadi 471 F) mengakibatkan penurunan efisiensi Boiler sebesar 1 %