Terapi Antidotum

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 24

TERAPI

ANTIDOTUM

Puspa Raras Damasari (138114106)


Lia Elisa Susanti
(138114107)
Victoria Sara Desindy
(138114108)

TUJUAN

Memahami tujuan, sasaran dan


strategi terapi antidot.

ALAT DAN BAHAN


ALAT
ALAT

Timbangan
analit
Beaker
glass
Spuit injeksi
oral

Stopwatch

BAHAN
BAHAN

Propoxur
dalam HIT

Air kelapa

Hewan uji :
Tikus putih
galur swiss

CARA KERJA

1. Pemilihan Hewan
Uji
Dipilih hewan
uji tikus dewasa, sehat, jantan galur
Swiss, bobot seragam dalam range 95-117 gram.

Tiap kelompok meja didapatkan 5 ekor tikus.

2. Pengelompokan
Uji
Hewan Hewan
uji yang dipilih diadaptasikan
selama satu minggu.

Hewan dibagi sesuai peringkat dosis dan


ditambah kontrol negatif.

3. TATA CARA PEMBERIAN DOSIS SEDIAAN / UJI


Antidotum air kelapa disiapkan dalam 3 peringkat dosis,
dosis I = 20mg/kgBB , dosis II = 10mg/kgBB , dosis III =
5mg/kgBB , dan satu kontrol positif (propoxur).

Volume antidotum dihitung lalu diinjeksikan secara


p.o. setelah pemejanan propoxur.

4. Pengamatan
Dilakukan pengamatan gejala klinis yang timbul
setelah pemejanan propoxur.
Setelah pemberian antidotum, diamati gejala klinis yang ditimbulkan
meliputi peningkatan, penurunan atau hilangnya gejala klinis ataupun
akhirnya mati.

DASAR TEORI

Proses Biotransformasi
Yang
Yang termasuk
termasuk dalam
dalam proses
proses biotransformasi
biotransformasi adalah
adalah absorpsi,
absorpsi,
distribusi,
distribusi, metabolisme,
metabolisme, dan
dan eliminasi.Organ
eliminasi.Organ utama
utama untuk
untuk
metabolisme
metabolisme obat
obat adalah
adalah hati,
hati, ginjal,
ginjal, usus,
usus, paru-paru,
paru-paru, adrenal
adrenal dan
dan
kulit.Kebanyakan
kulit.Kebanyakan biotransformasi
biotransformasi menghasilkan
menghasilkan meetabolisme
meetabolisme yang
yang
lemah
lemah dan
dan tidak
tidak aktif,
aktif, tapi
tapi dapat
dapat juga
juga menghasilkan
menghasilkan senyawa
senyawa aktif
aktif
(teofilin
(teofilin menjadi
menjadi kafein,
kafein, prokainamid
prokainamid menjadi
menjadi N-asetil
N-asetil prokainamid).
prokainamid).

Cara
pemberian
Pemberian
Pemberian oral
oral merupakan
merupakan cara
cara yang
yang paling
paling umum
umum digunakan
digunakan

dalam
dalam pemberian
pemberian obat.
obat. Absorpsi
Absorpsi dari
dari saluran
saluran pencernaan
pencernaan
dipengaruhi
dipengaruhi oleh
oleh beberapa
beberapa faktor
faktor seperti
seperti luas
luas permukaan
permukaan tempat
tempat
absorpsi,
absorpsi, aliran
aliran darah
darah ke
ke tempat
tempat absorpsi,
absorpsi, keadaan
keadaan fisik
fisik obat
obat
(larutan,
(larutan, suspensi,
suspensi, atau
atau bentuk
bentuk sediaan
sediaan padat),
padat), kelarutannya
kelarutannya dalam
dalam
air
air dan
dan konsentrasi
konsentrasi ditempat
ditempat absorpsi.Untuk
absorpsi.Untuk obat
obat yang
yang diberikan
diberikan
dalam
dalam bentuk
bentuk sediaan
sediaan padat,
padat, laju
laju disolusi
disolusi dapat
dapat menjadi
menjadi faktor
faktor
pembatas
pembatas dalam
dalam proses
proses absorpsi,
absorpsi, terutama
terutama jika
jika obat
obat memiliki
memiliki
kelarutan
kelarutan yang
yang rendah
rendah dalam
dalam air.
air. Karena
Karena sebagian
sebagian besar
besar absorpsi
absorpsi
obat
obat dari
dari saluran
saluran pencernaan
pencernaan terjadi
terjadi melalui
melalui proses
proses transport
transport pasif,
pasif,
absorpsi
absorpsi lebih
lebih mudah
mudah terjadi
terjadi jika
jika obat
obat dalam
dalam bentuk
bentuk tidak
tidak
terionisasi
terionisasi dan
dan lebih
lebih lipofil.
lipofil.

Terapi Antidot

Terapi
Terapi antidot
antidot adalah
adalah tata
tata cara
cara yang
yang secara
secara khusus
khusus
ditujukan
ditujukan untuk
untuk membatasi
membatasi intensitas
intensitas efek
efek toksik
toksik zatkimia
zatkimia
atau
atau untuk
untuk menyembuhkan
menyembuhkan efek
efek toksik
toksik yang
yang
ditimbulkannya,
ditimbulkannya, jelas
jelas akan
akan bermanfaat
bermanfaat untuk
untuk mencegah
mencegah
timbulnya
timbulnya bahaya
bahaya selanjutnya.
selanjutnya.
Tujuan
Tujuan terapi
terapi antidot
antidot ialah
ialah untuk
untuk membatasi
membatasi intensitas
intensitas
efek
efek toksik
toksik racun,
racun, sehingga
sehingga bermanfaat
bermanfaat untuk
untuk mencegah
mencegah
timbulnya
timbulnya efek
efek berbahaya
berbahaya selanjutnya.Sasaran
selanjutnya.Sasaran terapi
terapi
antidot
antidot ialah
ialah intensitas
intensitas efek
efek toksik
toksik racun.Strategi
racun.Strategi dasar
dasar
terapi
terapi antidot
antidot ialah
ialah penghambatan
penghambatan absorpsi
absorpsi dan
dan distribusi
distribusi
(translokasi),
(translokasi), peningkatan
peningkatan eliminasi,
eliminasi, dan
dan atau
atau penaikkan
penaikkan
nilai
nilai ambang
ambang toksik
toksik racun
racun dalam
dalam tubuh
tubuh (KTM).
(KTM).
Terapi
Terapi antidot
antidot dapat
dapat dilakukan
dilakukan dengan
dengan dua
dua metode,
metode, yaitu
yaitu
metode
metode yang
yang tak
tak khas
khas atau
atau yang
yang khas.Yang
khas.Yang dimaksud
dimaksud
dengan
dengan metode
metode tak
tak khas
khas ialah
ialah metode
metode umum
umum yang
yang dapat
dapat
diterapkan
diterapkan terhadap
terhadap sebagian
sebagian besar
besar racun.Sedangkan
racun.Sedangkan
metode
metode khas,
khas, ialah
ialah metode
metode yang
yang hanya
hanya digunakan
digunakan bila
bila
senyawa yang kemungkinan bertindak sebagai penyebab
keracunan
keracunan telah
telah tersidik,
tersidik, serta
serta zat
zat antidotnya
antidotnya ada.
ada.

Air Kelapa
Air
Air kelapa
kelapa banyak
banyak mengandung
mengandung tanin
tanin atau
atau antidot
antidot (anti
(anti
racun) yang tinggi.Tanin dari air kelapa dapat menghambat
absorpsi
absorpsi zat
zat beracun.
beracun. Kandungan
Kandungan zat
zat kimia
kimia lain
lain yang
yang
menonjol
menonjol berupa
berupa enzim
enzim yang
yang mampu
mampu mengurai
mengurai sifat
sifat racun.
racun.
Komposisi
Komposisi kandungan
kandungan zat
zat kimia
kimia yang
yang terdapat
terdapat pada
pada air
air
kelapa,
kelapa, antara
antara lain
lain asam
asam askorbat
askorbat atau
atau vitamin
vitamin C,
C, protein,
protein,
lemak,
lemak, hidrat
hidrat arang,
arang, dan
dan kalsium
kalsium atau
atau potassium.
potassium.

Pestisida
Pestisida
Pestisida kebanyakan
kebanyakan berasal
berasal dari
dari golongan
golongan ester
ester

piretroid.Beberapa
piretroid.Beberapa mekanisme
mekanisme aksi
aksi dari
dari ester
ester piretroid
piretroid terdapat
terdapat di
di
system
system saraf
saraf pusat,
pusat, sensorik,
sensorik, dan
dan motorik
motorik pada
pada insekta
insekta dan
dan
vertebrata.Propoksur
vertebrata.Propoksur merupakan
merupakan pestisida
pestisida golongan
golongan karbomat
karbomat
dengan
dengan toksisitas
toksisitas sedang.
sedang. Propoksur
Propoksur bekerja
bekerja dengan
dengan cara
cara
menghambat
menghambat proses
proses penguraian
penguraian asetilkolin.
asetilkolin. Padahal,
Padahal, penguraian
penguraian
asetilkolin
asetilkolin sangat
sangat penting
penting untuk
untuk menentukan
menentukan rangsangan
rangsangan di
di
antara
antara sel-sel
sel-sel saraf.Apabila
saraf.Apabila asetilkolin
asetilkolin menumpuk
menumpuk dan
dan tidak
tidak
terurai,
terurai, otomatis
otomatis metabolisme
metabolisme sel-sel
sel-sel saraf
saraf pun
pun
terhambat.Akibatnya,
terhambat.Akibatnya, muncul
muncul kejang-kejang,
kejang-kejang, kram
kram perut,
perut, diare,
diare,
sesak napas, pusing dan pingsan.

Struktur Tanin

Struktur
Propoxur
N
H
CH3

CH3

MEKANISME AKSI AIR KELAPA


AchE
asetilkolin
asetilkolin

Propoxur
Propoxur

Ach
Ach

Asetic
Asetic acid
acid +
+
cholin
cholin

MEKANISME AKSI PROPOXUR


AchE
asetilkolin
asetilkolin

Propoxur
Propoxur

Ach
Ach

Asetic
Asetic acid
acid +
+
cholin
cholin

Symptoms
Symptoms of
of
poisoning
poisoning ::
1.
1. Pusing
Pusing
2.
2. Kejang
Kejang
3.
3. Berkeringat
Berkeringat
4.
4. Lakrimasi
Lakrimasi
5.
5. Salivasi
Salivasi

DATA PENGAMATAN
Perlakuan

Kontrol (+)
prpoxur

Tikus ke-

Waktu muncul
kejang (s)

120 s

150 s

162 s

140 s

Jumlah

Waktu mati (s)

Hidup

Mati

0%

100%

100%

0%

75%

25%

50%

50%

1
Kontrol (-) air
kelapa

2
3
4

Dosis I propoxur
+ air kelapa

Dosis II propoxur
+ air kelapa

120 s

210 s

242 s

130 s

1
2

90 s
28 s

408 s

194 s

900 s

600 s
140 s

PEMBAHASAN

Tujuan percobaan : memahammi tujuan, sasaran, dan


strategi terapi antidot.
Tujuan terapi antidot : membatasi penyebaran racun di
dalam tubuh
Sasaran : penurunan atau penghilangan intensitas efek
toksik
Intensitas efek toksik berdasarkan pada keberadaan
(besar kadar dan lama tinggal) senyawa terkait di
tempat aksinya.
Strategi terapi antidot melibatkan penghambatan
absorbsi dan distribusi, dan peningkatan eliminasi racun
serta ambang batas KTM melalui pergeseran kurva.

STRATEGI TERAPI ANTIDOT DENGAN


PERGESERAN KURVA

Metode terapi antidot ada 2 macam yaitu metode


khas dan tak khas.
Metode yang digunakan pada percobaan terapi
antidot yaitu metode tak khas karena kandungan
air kelapa tidak hanya sebagai antidot propoxur
teteapi juga bisa untuk senyawa toksik lain (tidak
spesifik terhadap propoxur).
Salah satu senyawa yang memiliki efek terapi
spesifik terhadap propoxur adalah atropin Sulfat
(Robinson, 2005) dimana atropin sulfat
menghambat efek akumulasi asetilkolin yang
gagal dimetabolisme oleh asetilkolinesterase
akibat hambatan propoxur pada tempat
penumpukannya.

Faktor penentu keberhasilan terapi


antidot adalah :
Keberadaan
efek toksik
ADME
Waktu
pemberian
antidot

PROPOXUR DAN AIR KELAPA

Propoxur
(Kontrol
+)
Air
Kelapa
(Kontrol
-)

Merupakan senyawa karbamat


yang menyebabkan kerusakan
syaraf .
Mekanisme kerja nya adalah
menghambat kerja enzim
asetilkolinesterase.
Kandungan didalam nya yang
mempunyai efek terapi
antidot adalah tanin ,
elektrolit,serin
Mekanisme kerjanya adalah
melapisi dinding mukosa.

PEMBAHASAN HASIL DATA


Kontrol
negatif
(propox
ur)

Mengetahui
apakah
propoxur
memiliki
aktivitas
sebagai
antidotum

Hasilnya
menyebabkan
kematian pada
seluruh tikus >>
propoxur bukan
sebagai
antidotum.

Kontrol
positif
(air
kelapa)

Melihat apakah
air kelapa
memiliki efek
toksik atau
tidak
Hasilnya, air
kelapa tidak
memberikan efek
apapun terhadap
hewan uji tikus
>> Tidak bersifat
toksik.

KELOMPOK PERLAKUAN (DOSIS I , II DAN III) :


UNTUK MENGETAHUI AKTIFITAS ANTIDOTUM
AIR KELAPA TERHADAP SENYAWA PROPOXUR
Dosis I
( propoxur +
air kelapa )

Dosis II
(propoxur +
air kelapa)

Dosis III
(propoxur +
air kelapa)

Menyebabk
an 25%
kematian

Menyebabk
an 50%
kematian

Menyebabk
an 75 %
kematian

LANJUTAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil yang diperoleh


membuktikan bahwa pada
percobaan ini air kelapa belum bisa
dikatakan memiliki efek terapi
antidot karena dari setiap pemejanan
dosis I , II dan III propoxur + air
Faktor
kelapa
masih menyebabkan
kesalahanpada hewan uji
kematian
yang
mungkin
terjadi ???

KESIMPULAN
Tujuan dari terapi antidot adalah untuk
membatasi instensitas efek toksik zat
kimia dan untuk membatasi
penyebaran racun di dalam tubuh.
Sasaran terapinya adalah berupa
penurunan atau penghilangan intensitas
efek toksik.
Strategi terapi antidot adalah
penghambatan absorbsi dan distribusi
serta peningkatan eliminasi racun
dengan cara pergeseran kurva ke
kanan untuk absorbsi dan distribusi dan
pergeseran kurva ke kiri untuk eliminasi

KAJIAN PUSTAKA
Anonim, 2010, Propoxur, Identification, Toxicity, Use, Water
Pollution Potential Ecological Toxicity and Regulatory Information,
http://www.pesticideinfo.org/Detail_chemical.jsp?Rec_Id=PC35769
, diakses pada tanggal 4 November pukul 14.10 WIB.
Arvin, 2006, Ilmu Kesehatan Anak, Edisi 15, EGC, Jakarta, pp. 365.
Damayanti, 2008, Buku Pintar Tanaman Obat, Agromedia Pustaka,
Jakarta Selatan, hal 129.
Donatus, I. A., 2001, Toksikologi Dasar, Laboratorium Farmakologi
dan Toksikologi Fakultas Farmasi UGM, Yogyakarta, hal 207-208.
Hardman, J.G., 2008, Goodman& Gilman Dasar Farmakologi Terapi,
Volume 1, EGC, Jakarta, pp. 5-7.
Hayes, A.W., 2008, Principles and Methods of Toxicology, Informa
Healthcare USA, Inc, USA, p.5

Klaasen, C. D., 2001, Casarett and Doulls Toxicology The


Basic Science of Doisons, 6th edition, New York, Mc Graw-Hill
Medical Publishing Division, p.134.
Lusiana, Darsono., 2002, Farmakologi Dasar dan Klinik, edisi
8, Salemba Medika,
Surabaya, hal. 255.
Ngatidjan, 2006, Farmakologi Dasar, Bagian Farmakologi dan
Toksikologi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta, hal. 122.
Robinson , 2005 , Urban Injects and Arachnids : A handbook of
Urban Entomology, Cambridge United Kingdom at the
University Press, p. 72.
Thomas, A.N.S., 2002, Tanaman Obat Tradisional, vol. 1,
Kanisius, Yogyakarta, hal. 89.

Anda mungkin juga menyukai