Referat Syok Pada Anak
Referat Syok Pada Anak
Referat Syok Pada Anak
Pendahuluan
Syok merupakan penyebab dari angka kesakitan dan kematian pada populasi
anak. Di seluruh dunia pada tahun 2013, 2,6 juta neonatus dibawah 1 bulan mati,
dengan angka kejadian paling sering disebabkan karena ensefalopati neonatal, sepsis
pada neonatal, anomali kongenital, dan infeksi pernafasan bawah. Di tahun yang sama,
pada anak usia 1-59 bulan, 3,7 juta anak meninggal, dengan 3 penyebab tersering,
infeksi pernafasan bawah, malaria dan diare. Walaupun penyebab kematian ini karena
bermacam-macam sebab, namun diduga sepsis dari infeksi dan hipovolemik dari
gastroenteritis merupakan penyebab tersering syok pada negara berkembang.1
Di negara maju seperti Amerika, di estimasikan 37% dari pasien anak di
departemen emergensi pediatri dalam keadaan syok. Anak-anak ini memiliki angka
kematian lebih tinggi dibandingkan dengan pasien tanpa syok tanpa memperhatikan
status trauma. Dari pasien pediatri yang ada di departemen emergensi pada syok, sepsis
merupakan penyebab utama (57%), diikuti syok hipovolemik (24%), syok
distributif(14%) dan syok kardiogenik (5%).1
Apabila syok tidak ditangani segera akan menimbulkan kerusakan permanen
dan bahkan kematian. Oleh karena itu, perlu pemahaman yang baik mengenai syok dan
penanganannya guna menghindari kerusakan organ lebih lanjut.2
BAB II
Tinjauan Pustaka
yang
membentuk
bilik
jantung
dimulai
dari
cincin
yang dibawa oleh darah.Pembuluh darah yang terpenting dalam memberikan darah
untuk jantung dari aorta asendens dinamakan arteri korornaria.3
Ruang Jantung
Terbagi atas 4 ruang:3
Atrium kanan dan Atrium kiri yang dipisahkan oleh septum Intratrial.
Ventrikel kanan dan Ventrikel kiri yang dipisahkan oleh septum Intervertikular.
Atrium kanan menerima darah rendah oksigen dari tubuh melalui vena kava
superior (kepala dan tubuh bagian atas) dan inferior vena kava (kaki dan dada
lebih rendah). Simpul sinoatrial mengirimkan impuls yang menyebabkan
jaringan otot jantung dari atrium berkontraksi dengan cara yang terkoordinasi
seperti gelombang. Katup trikuspid yang memisahkan atrium kanan dari
ventrikel kanan, akan terbuka untuk membiarkan darah rendah oksigen
Karena Jantung adalah terutama terdiri dari jaringan otot jantung yang terus menerus
kontraksi dan rileks, ia harus memiliki pasokan oksigen yang konstan dan nutrisi. Arteri
koroner adalah jaringan pembuluh darah yang membawa oksigen dan darah kaya nutrisi
ke jaringan otot jantung.
Darah meninggalkan ventrikel kiri keluar melalui aorta, yang arteri utama tubuh. Dua
arteri koroner, disebut sebagai Kiri dan kanan arteri koroner, muncul dari awal
aorta, di dekat bagian atas jantung.
Vena kava superior
Vena kava superior adalah salah satu dari dua pembuluh darah utama yang membawa
darah rendah oksigen dari tubuh ke jantung. Vena dari kepala dan tubuh bagian atas
membawa darah ke vena kava superior, yang bermuara di atrium kanan jantung.
Vena Kava Inferior
Vena kava inferior adalah salah satu dari dua pembuluh darah utama yang membawa
darah rendah oksigen dari tubuh ke jantung. Vena dari kaki dan dada ke bawah ke vena
kava inferior, yang bermuara di atrium kanan jantung.
Vena Pulmonalis
Vena paru adalah pembuluh darah mengangkut oksigen yang kaya dari paru ke atrium
kiri.
Aorta
Aorta adalah pembuluh darah tunggal terbesar di tubuh. Ini adalah kira-kira diameter
ibu jari Anda. Pembuluh ini membawa darah yang kaya oksigen dari ventrikel kiri ke
berbagai bagian tubuh.
Arteri Pulmonalis
Arteri paru adalah pembuluh darah transportasi de-oksigen dari ventrikel kanan ke
paru-paru. Kesalahpahaman yang umum adalah bahwa semua arteri membawa darah
yang kaya oksigen. Hal ini lebih tepat untuk mengklasifikasikan sebagai pembuluh
arteri yang membawa darah dari jantung.
Sistem Pengaturan Jantung
Serabut purkinje adalah serabut otot jantung khusus yang mampu menghantar
impuls dengan kecepatan lima kali lipat kecepatan hantaran serabut otot jantung. Nodus
sinoatrial (nodus S-A) adalah suatu masa jaringan otot jantung khusus yang terletak di
dinding posterior atrium kanan tepat di bawah pembukaan vena cava superior.Nodus SA mengatur frekuensi kontraksi irama, sehingga disebut pemacu jantung.Nodus
atrioventrikular (nodus A-V) berfungsi untuk menunda impuls seperatusan detik,
sampai ejeksi darah atrium selesai sebelum terjadi kontraksi ventrikular.Berkas A-V
berfungsi membawa impuls di sepanjang septum interventrikular menuju ventrikel.3
Aktivitas Kelistrikan Jantung
Impuls jantung berasal dari nodus SA, pemacu jantung, yang memiliki
kecepatan depolarisasi spontan ke ambang yang tertinggi.Setelah dicetuskan, potensial
aksi menyebar ke seluruh atrium kanan dan kiri, sebagian dipermudah oleh jalur
penghantar khusus, tetapi sebagian besar melalui penyebaran impuls dari sel ke sel
melalui gap junction.Impuls berjalan dari atrium ke dalam ventrikel melalui nodus AV,
satu-satunya titik kontak listrik antara kedua bilik tersebut.Potensial aksi berhenti
sebentar di nodus AV, untuk memastikan bahwa kontraksi atrium mendahului kontraksi
ventrikel agar pengisian ventrikel berlangsung sempurna.Impuls kemudian dengan
cepat berjalan ke septum antarventrikel melalui berkas His dan secara cepat disebarkan
ke seluruh miokardium melalui serat-serat Purkinje.Sel-sel ventrikel lainnya diaktifkan
melalui penyebaran impuls dari sel ke sel melalui gap junction.3
Dengan demikian, atrium berkontraksi sebagai satu kesatuan, diikuti oleh
kontraksi sinkron ventrikel setelah suatu jeda singkat.Potensial aksi serat-serat jantung
kontraktil memperlihatkan fase positif yang berkepanjangan, atau fase datar, yang
disertai oleh periode kontraksi yang lama, untuk memastikan agar waktu ejeksi
adekuat.Fase datar ini terutama disebabkan oleh pengaktifan saluran Ca++
lambat.Karena terdapat periode refrakter yang lama dan fase datar yang
berkepanjangan, penjumlahan dan tetanus otot jantung tidak mungkin terjadi. Hal ini
memastikan bahwa terdapat periode kontraksi dan relaksasi yang berganti-ganti
sehingga dapat terjadi pemompaan darah.Penyebaran aktivitas listrik ke seluruh jantung
dapat direkam dari permukaan tubuh.Rekaman ini, EKG, dapat memberi informasi
penting mengenai status jantung.3
Siklus Jantung
5
Siklus jantung mencakup periode dari akhir kontraksi (sistole) dan relaksasi
(diastole) jantung sampai akhir sistole dan diastole berikutnya.Kontraksi jantung
mengakibatkan perubahan tekanan dan volume darah dalam jantung dan pembuluh
utama yang mengatur pembukaan dan penutupan katup jantung serta aliran darah yang
melalui ruang-ruang dan masuk ke arteri.3
Frekuensi Jantung
Frekuensi jantung normal berkisar antara 60 sampai 100 denyut per menit,
dengan rata-rata denyutan 75 kali per menit. Dengan kecepatan seperti itu, siklus
jantung berlangsung selama 0,8 detik: sistole 0,5 detik, dan diastole 0,3 detik.
Takikardia adalah peningkatan frekuensi jantung sampai melebihi 100 denyut per
menit. Bradikardia ditujukan untuk frekuensi jantung yang kurang dari 60 denyut per
menit.3
Curah Jantung
Curah jantung adalah volume darah yang dikeluarkan oleh kedua ventrikel per
menit.Curah jantung terkadang disebut volume jantung per menit.Volumenya kurang
lebih 5 L per menit pada laki-laki berukuran rata-rata dan kurang 20 % pada
perempuan.3
Perhitungan curah jantung
(Curah jantung = frekuensi jantung x isi sekuncup)3
Faktor-faktor utama yang mempengaruhi curah jantung
Aktivitas berat memperbesar curah jantung sampai 25 L per menit, pada atlit
yang sedang berlatih mencapai 35 L per menit. Cadangan jantung adalah kemampuan
jantung untuk memperbesar curahnya; Aliran balik vena ke jantung. Jantung mampu
menyesuaikan output dengan input-nya berdasarkan alasan berikut :Peningkatan aliran
balik vena akan meningkatkan volume akhir diastolic; Peningkatan volume diastolic
akhir, akan mengembangkan serabut miokardial ventrikel. Semakin banyak serabut otot
jantung yang mengembang pada permulaan konstraksi (dalam batasan fisiologis),
semakin banyak isi ventrikel, sehingga daya konstraksi semakin besar. Hal ini disebut
hukum Frank-Starling tentang jantung.3
Syok
Definisi syok
Syok
adalah
ketidakmampuan
memberikan
perfusi
darah
dipenuhi
dengan
penyesuaian
curah
jantung.
Isi
lebih
besar
dan
remaja,
curah
jantung
paling
efektif
arteri
(menurunkan
afterload),
dan
meningkatkan
kontraktilitas miokardium.1,4
Syok kardiogenis terjadi akibat gangguan fungsi miokardium yang tercermin dengan
depresi kontraktilitas miokardium dan curah jantung dengan perfusi jaringan buruk.
Syok kardiogenis primer dapat terjadi pada anak yang mempunyai penyakit jantung
bawaan. Syok kardiogenis juga dapat terjadi sekunder pada anak yang sebelumnya
sehat akibat miokarditis virus,disritmia, atau gangguan toksin atau metabolisme atau
pasca jejas hipoksia-iskemia.4
Syok Obstruktif
Syok obstruktif terjadi karena obstruksi mekanis aliran ventrikel. Etiologi syok
obstruktif diantaranya: lesi kongenital, seperti coarctatio aorta,arkus aorta yang
terputus,
stenosis
valvular
aorta
berat,
bersamaan
dengan
penyait
yang
dipertahankan (pasien sadar, waktu pengisian kapiler cepat, serta masih terdapat
diuresis pada syok hangat). Bila penyakit berlanjut tanpa terapi, ekstremitas menjadi
teraba dingin, berbercak dan waktu pengisian kapiler memanjang. Pada stadium ini,
pasien mengalami hipotensi dan vasokonstriksi. Bila penyebab syok distributif adalah
sepsis, pasien mengalami demam, letargi, petekie, atau purpura dan sumber infeksinya
mungkin telah di ketahui.4
Syok Kardiogenis
Syok kardiogenis terjadi bila miokardium gagal memasok curah jantung yang
diperlukan untuk mendukung perfusi jaringan dan fungsi organ tubuh. Karena
mempunyai siklus mandiri, gagal jantung dapat menyebabkan kematian secara cepat.
Pasien syok kardiogenis mengalami takikardia dan takipnea. Hepar biasanya membesar,
irama derap sering ditemukan dan mungkin ditemukan distensi vena jugularis. Karena
aliran darah ginjal buruk, maka terjadi retensi air dan natrium sehingga mengakibatkan
oliguria dan edema perifer.4
Syok obstruktif
Pembatasan curah jantung akan menyebabkan denyut jantung meningkat dan perubahan
isi sekuncup jantung. Tekanan nadi menyempit (menyebabkan denyut nadi sulit diraba),
dan waktu pengisian kapiler memanjang. Hepar sering teraba membesar dan distensi
vena jugularis mungkin terlihat jelas.4
Syok Disosiatif
Kelainan utama syok disosiatif adalah ketidakmampuan tubuh untuk memasok oksigen
ke jaringan. Gejalanya terdiri dari takikardia, takipnea, perubahan status mental dan
terutama kolaps kardiovaskular.4
Pemeriksaan laboratorium dan pencitraan
Pemeriksaan darah lengkap dapat memperkirakan volume darah intravaskular sesudah
tercapai keseimbangan pasca perdarahan. Pemeriksaan kadar elektrolit pada pasien
syok hipovolemia dapat mengetahui kelainan karena kehilangan elektrolit. Pasien syok
distributif memerlikam pemeriksaan kultur bakteri atau virus yang sesuai untuk
mencari penyebab infeksi. Bila syok kardiogenis atau syok obstruktif dicurigai,
pemeriksaan ekokardiogram dapat membantu diagnosis, dan pada kasus tamponade,
10
menit pertama.
Pemberian cairan hanya dibatasi bila diduga penyebab syok adalah disfungsi
jantung primer.
Apabila setelah pemberian 20-60 mL/kg kristaloid isotonik masih diperlukan
cairan, pertimbangkan pemberian koloid. Darah hanya direkomendasikan
sebagai pengganti volume yang hilang pada kasus perdarahan akut atau
anemia dengan perfusi yang tidak adekuat meskipun telah mendapat 2-3 x 20
mL/kg bolus kristaloid.
11
pemberian inotropik.
Dopamin merupakan inotropik pilihah utama pada anak, dengan dosis 5-10
gr/kg/menit. Apabila syok resisten dengan pemberian dopamin, tambahkan
epinefrin (dosis 0,05-0,3 gr/kg/menit) untuk cold shock atau norepinefrin
(hidrokortison 50 mg/m2/24jam).
Dobutamin dipergunakan apabila setelah resusitasi cairan didapatkan curah
jantung yang rendah dengan resistensi vaskular sistemik yang meningkat,
ditandai dengan ekstremitas dingin, waktu pengisian kapiler memanjang, dan
didapatkan hasil kultur dan antibiotik yang sesuai dengan kuman penyebab.
Target akhir resusitasi yang ingin dicapai merupakan petanda perfusi jaringan
dan homeostasis seluler yang adekuat, terdiri dari: frekuensi denyut jantung
normal, tidak ada perbedaan antara nadi sentral dan perifer, waktu pengisian
kapiler < 2 detik, ekstremitas hangat, status mental normal, tekanan darah
12
13
14
15
16
17
Gambar 4. Tatalaksana pemberian cairan infus pada anak syok tanpa gizi buruk.6
18
Gambar 6. Tatalaksana pemberian cairan infus pada anak syok dengan gizi buruk.6
20
BAB III
Kesimpulan
21
DAFTAR PUSTAKA
1. http://emedicine.medscape.com/article/1833578-overview#showall
diakses
22