Pengujian Organoleptik
Pengujian Organoleptik
Pengujian Organoleptik
Uji pasangan
Uji pasangan juga disebut paired comparison, paired test atau dual corn paration.
Cara pengujian ini termasuk paling sederhana dan paling tua, karena itu juga sering
digunakan. Dalam pengujian dengan uji pasangan, dua contoh disajikan bersamaan atau
berurutan dengan nomor kode berlainan. Masing-masing anggota panel diminta menyatakan
ada atau tidak ada perbedaan dalam hal sifat yang d ujikan. Agar pengujian ini efektif, sifat
atau kriteria yang diujikan harus jelas dan dipahami panelis. Ada dua cara uji pasangan yaitu
dengan dan tanpa dengan bahan pembanding (reference). Dan dua contoh yang disajikan
yang satu dapat merupakan bahan pembanding atau sebagai kontrol sedang kan yang lain
sebagai yang dibandingkan, dinilai atau yang diuji. Hal ini dilakukan misalnya
membandingkan hasil cara pengolahan lama sebagai contoh baku atau pembanding dan hasil
cara pengolahan baru yang dibandingkan atau dinilai. Dalam hal uji pasangan dengan
pembanding, bahan pembanding dicicip lebih dulu baru contoh ke dua. Tetapi dapat juga dua
contoh itu tidak mempunyai bahan pem banding. Dalam uji pasangan, pengujian dapat
dianggap cukup jika panelis telah dapat menyatakan ada atau tidak adanya perbedaan. Dalam
uji pasangan tanpa bahan pembanding kedua contoh itu disajikan secara acak. Di samping itu
pengelola pengujian dapat pula meminta keterangan lebih lanjut pada para panelis untuk
menyatakan lebih lanjut tingkat perbedaan. Tingkat perbedaan dapat dinyatakan, misalnya:
perbedaan sedikit, sedang, dan banyak. Meskipun uji pasangan itu sederhana
penyelenggaraannya, tetapi tidak mudah dalam memberi interpretasi hasil analisisnya.
Karena hanya 2 contoh disajikan bersama-sama maka chance of probability
dan masing-masing contoh untuk dipilih adalah V2 atau 50%. Kesimpulan tidak dapat
diambil jika panelisnya sedikit. Jumlah panelis yang dibutuhkan biasanya di atas 10 oran
minimal 19 panelis dari 26 orang panelis pada tingkat kepercayaan 95%, minimal 20
panelis untuk tingkat kepercayaan 99%, serta minimal 22 panelis pada tingkat kepercayaan
99,9%.
Uji duo trio
Uji ini seperti halnya pada uji segitiga, tiap-tiap anggota panel disajikan 3 contoh, 2
contoh dan bahan yang sama dan contoh ketiga dan bahan yang lain. Bedanya ialah bahwa
salah satu dan 2 contoh yang sama itu dicicip atau dikenali dulu dan dianggap sebagai contoh
baku, sedangkan kedua contoh lainnya kemudian. Dalam penyajiannya ketiga contoh itu
dapat diberikan bersamaan. Atau contoh bakunya diberikan lebih dulu baru kemudian kedua
contoh yang lain disajikan.
Uji segitiga
Uji segitiga merupakan salah satu jenis metode uji pembedaan dimana uji segitiga
digunakan untuk mendeteksi perbedaan kecil. Uji segitiga ini biasanya dilakukan oleh panelis
yang agak terlatih dan terlatih. Hal ini dikarenakan dalam uji ini dibutuhkan kepekaan yang
tinggi untuk mencari produk yang berbeda dari yang lain (Mujahid 2012). Tujuan
penggunaan uji segitiga antara lain menentukan ada tidaknya perbedaan produk akibat
perubahan dalam bahanbaku, proses pengolahan, pengemasan, atau penyimpanan;
menentukan ada tidaknya perbedaan secara keseluruhan, dimana tidak ada atribut spesifik
yang dapat diidentifikasi kemampuan membedakan. Prinsip uji segitiga secara umum yaitu
panelis akan diberikan tiga contoh uji dengan kode acak dan tidak berurutan. Dalam uji ini
tidak terdapat pembanding. Dua dari tiga contoh adalah sama dan satu diantara ketiga adalah
sama dan satu diantaranya berbeda. Panelis diminta memilih satu diantara ketiga contoh yang
berbeda dengan cara mencicipi atau mengamati
http://www.academia.edu/7419993/orlep_semester_2_?
login=&email_was_taken=true&login=&email_was_taken=true
Laporan Praktikum Hari / Tanggal : Jumat, 16 Maret 2012 Analisis Organoleptik PJ
Dosen : Mira Miranti, STP, Msi Tim Penyaji : Kelompok 5 Asisten : Ummi Rufaizah