Kingdom Animalia
Kingdom Animalia
Kingdom Animalia
Kingdom animalia adalah organisme yang memiliki ciri eukaryotik, multiseluler, tidak
memiliki klorofil dan dinding sel, hidup heterotrof (memperoleh makanan dari organisme
lain), dan dapat bergerak pindah tempat/bebas untuk memperoleh makanan dan
mempertahankan hidupnya,
Kingdom animalia terdiri dari kelompok invertebrata (hewan tidak bertulang belakang) dan
vertebrata (hewan bertulang belakang).
Pembagian kelompok hewan ini berdasarkan adanya : penyokong tubuh (notocord), tulang
belakang (vertebrae), jenis rongga tubuh, sistem tubuh, otot dan pergerakan serta
penutup tubuh.
Terkait hal tersebut beberapa istilah yang berhubungan dengan dunia hewan, yaitu :
Hewan multiseluler (metazoa) ,dengan tubuh berfori, belum membentuk jaringan, memiliki
rangka dan saluran air.
Struktur tubuh terdiri dari sel pinakosit (sebagai pelindung), sel koanosit yang berflagel
(untuk menyerap makanan dan oksigen), sel amoebosit (mengedarkan makanan dan
oksigen)
Hidup secara heterotrof dengan memperoleh makanan dari air yang masuk ke dalam
tubuhnya melalui pori
Mempunyai sistem sirkulasi air yang terdiri dari tiga tipe yaitu ascon, sycon dan leucon
1. Ascon : merupakan tipe saluran air dimana lubang-lubang ostiumnya dihubungkan dengan
saluran lurus yang langsung menuju ke spongosol (rongga dalam)
2. Sycon : merupakan tipe saluran air dimana lubang-lubang ostiumnya dihubungkan dengan
saluran yang bercabang-cabang ke rongga-rangga yang berhubungan langsung dengan
spongosol
3. Leucon : merupakan tipe saluran air dimana lubang-lubang ostiumnya dihubungkan
dengan saluran yang bercabang-cabang ke rongga yang sudah tidak berhubunga langsung
dengan spongosol.
Klasifikasi berdasarkan bahan penyusun rangka terbagi menjadi tiga kelas, yaitu
Hexactinelida (spikula dari silikat),Demospongiae (spikula dari silikat dengan spongin atau
spongin saja), dan Calcarea (spikula dari zat kapur) sumber
http://fakhrunita.byethost14.com/porifera.htm
1. Hexactinellida (Hyalospongiae),
memiliki ciri-ciri:
tubuh biasanya berwarna pucat, dan berbentuk vas bunga atau mangkuk
contoh: Euplectella
2. Demospongiae ,
memiliki ciri-ciri:
Peranan sebagai spons mandi atau alat gosok, dan berpotensi senagai obat kangker
Hewan metazoa dipoblastik yang tubuhnya sudah membentuk jaringan, dan memiliki
rongga tubuh
Berbentuk polip (nempel pada substrat) dan medusa (bergerak bebas) dengan tentakel
berpenyengat
Memiliki rongga pencernaan (gastrosol), sistem saraf sederhana, dan tidak memiliki sistem
eksresi
Hidup bebas secara heterotrof dengan menggunakan tentakel untuk meangkap mangsa
Reproduksi seksual dengan pembentukan gamet oleh medusa (lihat gb . siklus hidup
obelia)
Klasifikasi berdasarkan bentuk dominan dalam siklus hidup, dibedakan menjadi tiga kelas
yaitu Hydrozoa , Scyphozoa dan Anthozoa (lihat gambar di bawah ini)
Peranan merupakan komponen utama pembentuk terumbu karang sebagai tempet hidup
berbagai jenis hewan dan ganggang
Kelas Hydrozoa (yunani, hydro =air, zoa =hewan)
Polip Obelia (2n) bereproduksi aseksual dengan tunas yang tetap melekat pada induknya,
sehingga membentuk koloni .
Di dalam koloni, polip ada 2 jenis, yaitu polip yang memiliki tentakel (untuk makan), dan
polip yang tidak memiliki tentakel (untuk reproduksi membentuk medusa)
Medusa dewasa menghasilkan sperma (n) dan telur (n), yang dilepaskan ke air
Rangka koral tersusun dari zat kapur, koloninya membentuk terumbu karang atau pulau
karang
Memiliki sistem saraf, sistem pencernan dengan satu lubang, tidak memil;iki sistem
sirkulasi, respirsi dan eksresi
Hidup bebas di laut, air tawar, tempat lembab, atau parasit dalam tubuh hewan dan
manusia
Terbagi menjadi tiga kelas ,yaitu Turbelaria (cacing berambut getar), Trematoda (c. isap)
dan Cestoda (c, pita)
Kelas Turbelaria (cacing berambut getar)
Contoh Turbelaria adalah Dugesia, yang memiliki daya regenerasi yang sangat tinggi.
Memiliki alat pengisap, bersifat parasit, contohnya Fasciola hepatica (Cacing hati)
Skema pada gambar di atas adalah : Cacing dewasa pada hati bertelur---> telur keluar
bersama tinja----> menetas menjadi mirasidium (larva 1)-----> masuk tubuh siput air
tawar (lymnea) ----> sporokista ----> Redia (larva 2)-----> serkaria ----> ke luar dari
siput -----> menempel pada tumbuhan atau rumput air ------> metaserkaria (cacing
muda)------> termakan hewan ternak----> masuk kehati.
Kelas Cestoda (cacing pita)
Inang perantaranya adalah sapi pada Taenia saginata dan babi pada Taenia solium
Untuk menghindari infeksi cacing tersebut adalah memasak dengan matang daging yang
dimakan
Hidup di tanah becek,dasar perairan tawar atau laut bebas, parasit dalam tubuh manusia,
hewan dan tumbuhan
Awasss..., cacing perut dapat bertelur 200 ribu perhari lho, jika ada 5 ekor saja, maka
jumlahnya bisa mencapai 1 juta perhari, mengerikan...., perhatikan gambar di atas di
dalam usus seorang anak terdapat setengah kg cacing . Selengkapnya klik dokter
disini http://klikdokter.com/healthnewstopics/read/2010/05/07/150275/sumbatan-ususanak-oleh-1-2-kg-cacing-gelang
Perhatikan siklus hidup Ascaris : Cacing dewasa hidup diusus halus dan bertelur--->telur
keluar melalui feces manusia---> menempel pada tanaman-->termakan manusia--->usus
halus (18 hari) --paru-paru menetas dan berkembang jadi cacing dewasa (10-14 hari)---->
menembus alveoli, masuk bronkus, kerongkongan----> usus halus (dapat hidup 2-3 tahun)
Menyebabkan penyakit kaki gajah (elefantiasis) yaitu pembengkakan tubuh, yang terjadi
akibat akumulasi cairan limpa di dalam pembuluh limfa yang tersumbat oleh cacing filaria.
ukuran 10-15 mm
Infeksi cacing kremi terjadi secara autoinfeksi (menginfeksi dirinya sendiri, tanpa inang
perantara)
Telur dapat tertelan , bila kita memakan makanan yang terkontaminasi telur cacing,
Hewan tripoblastik selomata, tubuh simetri bilateral bersegmen, memiliki otot, sistem
pencernaan lengkap, sistem sirkulasi, sistem saraf tangga tali, dan sistem eksresi, tidk
memiliki sistem respirasi, bersifat hermafrodit atau gonokoris
Hidup bebas di dasar laut, perairan tawar, tanah dan tempat-tempat lembab atau parasit
pada tubuh vertebrata
Polychaeta pada setiap segmen tubuhnya memiliki sepasang struktur seperti dayung yang
disebut parapodia sebagai alat gerak, dan berfungsi juga sebagai insang untuk bernapas
Contoh : cacing palolo dan cacing wawo, yang dapat dikonsumsi oleh orang di kepulauan
Maluku
Kelas Oligochaeta (Annelida berambut sedikit)
Cacing tanah makan dengan cara menelan tanah selama menggali, jadi organisme dan
bahan organik yang ada dalam tanah akan dicerna, dan ada makanan yang tidak dicerna
akan dikeluarkan melalui anus.
Sisa buangan ini akan di bawa ke permukaan tanah dan membentuk gundukan kecil yang
disebut kascing, yang dapat menggemburkan dan menyuburkan tanah
Kelas Hurudinea (lintah)
Hirudinea ada yang bersifat ektoparasit di permukaan tubuh inangnya untuk mengisap
darah dan ada yang hidup bebas dengan memakan invertebrata kecil, seperti sifut
contoh pacet dan lintah yang memiliki rahang seperti silet untuk merobek kulit inang ,
kemudian mengeluarkan zat anastesi, dan juga mgaluarkan hirudin, (anti anti
penggumpalan), sehingga lintah mengisap darah sebanyak mungkin
Lintah dapat di gunakan untuk pengobatan penyakit mengeluarkandarah kotor dan bisul.
Sistem pencernaan lengkap, sistem sirkulasi terbuka atau tertutup, sistem saraf terdiri dari
ganglion dan serabur saraf, resfirasi dengan insang atau rongga mantel, eksresi dengan
nefridia
Reproduksi seksual secara internal atau eksternal, dn bersift dioseus atau monoseus
Terbagi menjadi tiga kelas yaitu Gastropoda (kaki di perut), Pelecypoda (kaki pipih seperti
kampak), Cephalopoda (kaki di kepala)
Gastrpoda (latin, gaster= perut, podos =kaki) adalah kelompok hewan yang menggunakan
perut sebagai alat derak /kaki
Pada tiram mutiara, jika diantara mantel dan cangkangnya masuk benda asing seperti
pasir, lama kelamaan akan terbentuk mutiara. Mutiara terbentuk karena benda asing
terbungkus oleh hasil sekresi lapisan cangkang nakreas
musuh, caranya jika terancam oleh musuh maka cairan tinta akan dikeluarkan melalui anus yang
terletak di kepala
contoh : cumi-cumi (loligi sp), gurita (Octopus sp), sotong (Sepia officinalis)
Hewan tripoblastik selomata, simetri bilateral, memiliki kaki dan tubuh beruas
Tubuh terdiri dari caput (kepala), toraks (dada),dan abdomen (perut), berangka
luar(eksoskeleton), jumlah anggota tubuh beragam
Sistem indra berkemang baik, sistem saraf tangga tali, sistem pencernaan lengkap, eksresi
menggunakan tubula malphigi atau dibantu kelenjar eksresi tertentu, respirasi dngan
insang, paru-paru buku atau trakea, sistem sirkulasi terbuka artinya darah tidak selalu
mengalir di dalam pembuluh darah
Terbagi menjadi empat kelas berdsarkan srtuktur tubuh dan kaki, yaitu Arachnoidea,
Myriapoda, Crustacea, dan Insecta
Arachnoidea terbagi menjadi tiga ordo yaitu Arachnida, Scorpionida dan Acarina
Scorpionida
Arachnida
Acarina
Scorpionida memiliki alat penyengat beracun pada segmen terakhir, contoh kalajengking
(Uroctonus mondax)
Arachnida , contoh laba-laba serigala (Pardosa amenata), memiliki ciri-ciri tubuh terdiri dari
sepalotoraks (kepala-dada menyatu) dan abdomen abdomen yang tidak bersegmen,
memiliki sepasang kalisera (alat sengat), sepasang pedipalpus (capit).Pada bagian
posterior abdomen terdapat spinered yaitu organ berbentuk kerucut dan dapat berputar
bebas. Dalam spinered terdapat spigot merupakan lubang pengeluaran kelenjar benang
halus yang mensekresikan cairan yang mengandung protein elastik, yang akan mengeras
di udara membentuk benang halus untuk menjebak mangsa (sarang laba-laba). respirasi
dengan paru-paru buku (trakea), eksresi dengan tubula malpighi ataupun dengan kelenjar
koksal.
Contoh chilopoda adalah kelabang (Csutigera sp).Pada tiap segmen tubuhnya terdapat
sepasang kaki dan spirakel (liubang respirasi). pasangan pertama kaki termodifikasi
menjadi alat penyengat beracun.
Diplopoda atau kaki seribu atau keluwing, bersifat herbivora dan pemakan sisa organisme,
tiap segmen tubuh memiliki dua pasang kaki dan dua pasang spirakel, tidak memili,alat
penyengat, bila diganggu tubuhnya akan menggulung.
Kelas Crustacea,
Pada caput terda[pat sepasang antena, mata majemuk (mata faset/ mata majemuk) yaitu
mata yang terdiri dari banyak inti fokus) dan mata tunggal (oseli)
Serangga mengalami metamorfosis, yaitu perubahan bentuk dan ukuran tubuh saat
berkembang dari muda menjadi dewasa. Ada dua macam metamorfosis, yaitu
Metamorfosis tidak sempiurna adalah tahap perkembangan insecta dimana insecta muda
yang menetas mirip dengan induknya, hanya ada organ yang belum muncul seperti sayap
(3 tahap pertumbuhan), yaitu telur- nimfa-dewasa. Terjadi pada belalang, kecoak,
jangkrik, capung
Duri tumpul atau runcing, memiliki sistem ambulakral,saraf sistem sarap berupa cincin
sarap yg bercabang, sistem pencernaan lengkap.tidak memiliki sistem eksresi, resfirai
dengan insang pada rongga tubuh, sistem sirkulasi dengan cairan rongga tubuh
Terbagi menjadi lima kelas yaitu Asteroidea, Ophiuroidea, Echinoidea, Holothuroidea dan
Crinoidea
9. Filum Chordata terbagi menjadi tiga subfilum yaitu
1. Subfilum Urochordata (Tunikata), yaitu tidak memiliki notokord, tali saraf dan ekor saat
dewasa, hidup di dasar laut
2. Subfilum Cephalochordata (Lancelet), memiliki notokord di bagian kepala, teli saraf, ekor
dan celah faring
Vertebrata adalah kelompok hewan yang memiliki vertebrae memanjang pada bagian
dorsal dari kepala hingga ekor
Tubuh terdiri atas kepala, badan, dua pasang anggota badan,kulit tersusun atas epidermis
dan dermis, endoskeleton terdiri atas tulang atau tulang rawan, memiliki sistem
pencernaan
alat eksresi ginjal, respirasi dengan kulit dan paru-paru,sistem peredaran darah tertutup
Berdasarkan ada tidaknya rahang terbagi menjadi dua superkelas, yaitu Agnatha dan
Gnatostomata
Gnataostomata terbagi menjadi 5 kelas, yaitu pisces (ikan), Amphibia, Reptilia, Aves dan
Mamalia
1. Agnatha (tidak memiliki rahang) dengan ciri berbadan panjang dan ramping (seperti
belut), contoh Lamprey dan Hagfish
2. Gnathostomata (memiliki rahang bersendi yang dapat digerakan ke atas ke bawah, terbagi
menjadi enam kelas yaitu :
3. Amphibia (hidup di dua tempat di darat dan di air), memiliki ciri fase larva di air
(insang), fase dewasa di darat (paru dan kulit), permukaan kulit basah oleh lendir,
poikiloterm, fertilisasi eksternal, jantung 3 ruang, terbagi menjadi 3 ordo yaitu Anura
(katak, kodok), Urodella (salamander), Apoda (Caicilia)
4. Reptilia (hewan melata), memiliki ciri : tubuh terbuat dari sisik yang terbuat dari zat
tanduk, respirasi dengan paru-paru,poikiloterm, mengalami pergantian kulit
(kornifikasi),jantung terdiri dari 4 ruang dengan sekat yang belum sempurna, fertilisasi
internal,telur dilapisi oleh cangkang, terbagi menjadi 3 ordo yaitu Crocodilia (buaya dan
aligator), squamata (kadal dan ular), Testudinata (kura-kura dan penyu)
5. Aves ( burung), memiliki ciri : tubuh dilindungi oleh bulu, punya sepasang sayap ,
paruh, Homoioterm, ovivar, respirasi paru-paru dan kantung udara, jantung terdiri 4 ruang
sempurna, ex : elang, penguin, bebek dll
6. Mamalia (hewan menyusui), memiliki ciri, permukaan tubuh ditutupi oleh rambut,
memiliki glandula mamae (kelenjar susu), vivivar, jantung 4 ruang (sekat sempurna),
homoiterm, 4 anggota gerak, respirasi paru-paru, memiliki gigi.
Keterangan :
Hewan berdarah dingin atau disebut juga Poikiloterm adalah hewan yang suhu tubuhnya kira-kira sama
dengan suhu lingkungan sekitarnya [1]. Poikiloterm suhu tubuhnya dipengaruhi oleh lingkungan. Suhu tubuh
bagian dalam lebih tinggi dibandingkan dengan suhu tubuh luar. Yang termasuk dalam Poikiloterm adalah
bangsa Ikan, Reptil, dan Amfibi.[2
Homoiterm adalah hewan berdarah panas. Pada hewan homoiterm suhunya lebih stabil, hal ini
dikarenakan adanya reseptor dalam otaknya sehingga dapat mengatur suhu tubuh. Hewan
homoiterm dapat melakukan aktivitas pada suhu lingkungan yang berbeda akibat dari
kemampuan mengatur suhu tubuh. Hewan homoiterm mempunyai variasi temperatur normal yang
dipengaruhi oleh faktor umur, faktor kelamin, faktor lingkungan, faktor panjang waktu siang dan
malam, faktor makanan yang dikonsumsi, dan faktor jenuh pencernaan air.
[1] [2]
Hewan berdarah
panas adalah hewan yang dapat menjaga suhu tubuhnya, pada suhu-suhu tertentu yang konstan
biasanya lebih tinggi dibandingkan lingkungan sekitarnya. Sebagian panas hilang melalui proses
radiasi, berkeringat yang menyejukkan badan. Melalui evaporasi berfungsi menjaga suhu tubuh
agar tetap konstan.
contoh : burung dan mamalia