75% menganggap dokumen ini bermanfaat (4 suara)
4K tayangan61 halaman

Materi Makesta IPNU-IPPNU

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 61

1

SEKAPUR SIRIH
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillah segala puji hanya milik Allah SWT yang telah memberikan
segala limpahan karunia, taufiq, hidayah dan inayah-Nya kepada kita semua. Proses
kehidupan tak akan lepas dari segala usaha dan upaya kita dengan selalu
memanjatkan doa kepada-Nya. Semoga kita senantiasa dalam lindungan-Nya.
Sholawat serta salam marilah kita haturkan kepada junjungan Nabi agung
Muhammad SAW yang telah memberikan cahaya Iman dan Islam kepada kita
semua. Beliaulah teladan bagi kita semua sang pembawa risalah kenabian dan
pejuang reformis sejati bagi peradaban Islam. Mudah-mudahan kelak dihari akhir
kita akan mendapatkan syafaat udhma kelak. Amin Ya Robbal alamiin
Rekan-rekanita yang kami banggakan,
Proses perjuangan sebuah organisasi tak akan pernah lepas dari dinamika
kaderisasi yang bermuara untuk memiliki kader yang handal dan loyal secara
mental dan kemampuan individu serta kelompok terhadap organisasi agar mampu
menggerakkan segenap kemampuan dan kompetensi organisasi. IPNU dan IPPNU
sebagai organisasi kader dan pelajar sudah selayaknya membangun konsep
student movement yang membekali diri dengan kemampuan-kemampuan
konseptual dan praksis sebagai prasyarat terbangunnya budaya organisasi pelajar.
Dengan diterbitkannya buku materi pokok dalam proses kaderisasi dan
pembentukan idiologi pelajar yang berlandaskan ahlussunah waljamaah bagi kader
IPNU-IPPNU Kabupaten Pekalongan, diharapkan proses pembentukan karakter dan
keilmuwan serta aktivis pelajar NU dapat terwujud secara matang yang didasari
dengan budaya organisasi pelajar yang mandiri, berwawasan luas, bersikap kritis
dan memahami kondisi sosial serta siap untuk belajar dan berjuang yang muaranya
adalah ketaqwaan kepada Tuhan YME.
Akhirnya atas nama Pimpinan Cabang IPNU-IPPNU Kabupaten Pekalongan
mengucapkan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada semua pihak yang telah
membantu hingga diterbitkannya buku modul materi pengkaderan dan mudahmudahan buku ini dapat menjadi stock of knowledge bagi kader-kader IPNU-IPPNU
di Kabupaten Pekalongan demi eksistensi dan perjuangan
menuju kejayaan
organisasi di masa mendatang. Amin
Wallahulmuwafiq ila aqwamithorieq
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Pekalongan, 2014
Editor : Muhammad Rifda Ujza
PC IPNU-IPPNU Kabupaten Pekalongan

Bertekad Bulat Bersatu, Belajar Berjuang Bertaqwa


Panduan Materi MAKESTA PC IPNU IPPNU Kab. Pekalongan

2
Abraham Usman
Ketua IPNU

Fitriyah
Ketua IPPNU

Bertekad Bulat Bersatu, Belajar Berjuang Bertaqwa


Panduan Materi MAKESTA PC IPNU IPPNU Kab. Pekalongan

3
AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH ASWAJA ALA NU
(Menumbuhkan Semangat Aswaja ala NU)
I.

PENGERTIAN ASWAJA
Sejarah ASWAJA
Sewaktu Rasulullah masih hidup umat Islam merupakan satu barisan yang kuat,
satu aqidah, satu wawasan dan berada dibawah bimbingan dari Rasul, begitu pula
pada masa sahabat empat, pada masa ini umat Islam mulai tidak seutuh pada
masa Nabi.
Menurut para ahli sejarah mulai adanya firqoh yaitu mulai tahun 30 H, atau pada
masa akhir tahun kekuasaan Usman bin Affan. Rasulullah bersabda : Sungguh
beriman lah engkau kepada Allah, malaikat, kitab, rasul, hari akhir, qodar baik dan
buruknya adalah dari Allah Taala.
Hadist tersebut menjelaskan bahwa diakhir zaman umat Islam akn pecah menjadi
firqoh firqoh, satu dengan yang lain sulit didamaikan apalagi dipersatukan. Hal ini
sudah menjadi fakta yang telah tercantum dalm kitab kitab ushuluddin. Firqoh
firqoh itu ada 73 golongan yaitu; Syiah menjadi 22 aliran, Khawarij menjadi 20
aliran, Murjiah menjadi 5 aliran, Mutazilah menjadi 20 aliran, Najjariyah menjadi 3
aliran, Jabbariyah tetap satu golongan, Musabikhah satu aliran dan Alu Sunah wal
Jamaah satu aliran.

Istilah Ahlussunah wal Jamaah terdiri dari tiga kata, yaitu ahl, as-sunah dan aljamaah.
1.

Dalam Kamus al-munjid fil Lughah wal Aalam kata ahl mnegandung dua
makna. Selain bermakna keluarga dan kerabat, ahl juga dapat berarti pemeluk
aliran atau pengikut madzhab.
2.
Menurut istilah syara as-sunah ialah sebutan bagi jalan yang disukai dan
dijalani dalam agama, sebagaimana dipraktikkan Rasulullah SAW, baik
perkataan, perbuatan ataupun persetujuan Nabi Muhammad SAW,
3.
sedangkan al-jamaah menurut syara ialah kelompok mayoritas dalam
golongan islam.
Dari pengertian etimologis di atas, maka makna Ahlussunnah wal Jamaah
dalam sejarah islam adalah golongan terbesar umat islam yang mengikuti system
pemahaman islam, baik dalam tauhid dan fiqih dengan mengutamakan dalil AlQuran dan hadist daripada dalil akal.
Untuk menguatkan pengertian diatas terdapat bebarapa hadits yang
diantaranya diriwayatkan oleh imam ibnu majah yang artinya menyampaikan
Rasulullah SAW akan pecah umatku menjadi 73 golongan, yang selamat satu
golongan, dan sisanya akan hancur, ditanya siapakah yang selamat Rasulullah?
Beliau menjawab Ahlussunnah wal Jamaah, beliau ditanya lagi apa maksud dari

Bertekad Bulat Bersatu, Belajar Berjuang Bertaqwa


Panduan Materi MAKESTA PC IPNU IPPNU Kab. Pekalongan

4
Ahlussunnah wal Jamaah? Beliau menjawab; golongan yang mengikuti sunahku dan
sunah shahabatku.
Dalam hadist lain juga disebutkan berpegang teguhlah kamu semua dengan
sunah mu dan sunah khulafaur rasyidin yang semuanya memnperoleh petunjuk
sesudahkau (HR Abu Dawud dan Turmudzi)
II.
PRINSIP-PRINSIP AJARAN MADZHAB DALAM NU
a. Ajaran Ahlus Sunnah Wal jamaah di Bidang Aqidah
Golongan ahlussunah wal jamaah dalam bidang akidah mengikuti
rumusan imam Al-Asyaari yang meliputi enam perkara yang lebih dikenal
degan rukun iman.
Beberapa contoh rumusan akidah Ahlus sunnah wal jamaah adalah sebagai
berikut :
1. Allah mempunyai sifat-sifat yang sempurna, sifat wajib adalah sifat-sifat
yang harus ada pada Allah SWT yang berjumlah 20, sifat mustahil adalah
sifat-sifat yang tidak boleh ada pada Allah yang berjumlah 20, dan sifat jaiz
bagi Allah yang berjumlah 1 (satu) yaitu Allah itu boleh menciptakan
sesuatu atau tidak.
2. Ahli kubur dapat memperoleh manfaat atas amal sholeh yang dihadiahkan
orang mukmin yang masih hidup kepadanya seperti bacaan Al-Quran,
dzikir, dan lain-lain.
3. Orang mukmin yang berdosa dan mati, nasibnya diakhirat terserah Allah,
apakah akan diampuni atau mendapat siksa dahulu neraka yang bersifat
tidak kekal.
4. Rezeki, jodoh, ajal, semuanya telah ditetapkan pada zaman azali. Perbuatan
manusia telah ditakdirkan oleh Allah, tetapi manusia wajib berikhtiar untuk
memilih amalnya yang baik.
5. Surga dan neraka serta penduduknya akan kekal selama-lamanya.
Dan masih banyak prinsip-prinsip pokok akidah yang lain.
b. Ajaran Ahlus Sunnah Wal Jamaah di Bidang Syariah
Dalam bidang syariah (fiqih) kaum Ahlus sunnah Wal jamaah
berpedoman pada empat madzhab (Hanafi, Maliki, Syafii, dan Hambali). Halhal yang perlu diketahui adalah :
1.
Membaca sholawat berarti menjalankan perintah Allah dan
Rasul-Nya.
2.
Menyentuh dan membawa Al-Quran harus suci dari hadats
kecil dan besar.
3.
Membaca tahlil, sholawat, surat yasin disunnahkan.
a.
Tahlil berasal dari kata hallala, yuhallilu, tahlilan artinya membaca
kalimat la ilaha illa llallah. Dimasyarakat NU sendiri berkembang

Bertekad Bulat Bersatu, Belajar Berjuang Bertaqwa


Panduan Materi MAKESTA PC IPNU IPPNU Kab. Pekalongan

5
pemahaman bahwa setiap pertemuan yang didalamnya dibaca kalimat
itu secara bersama-sama dikhususkan untuk almarhum/almarhumah
disebut majelis tahlil. Sebagaimana yang ercantum dalam hadits :
Yasin adalah jantung Al-Quran, tidak membacanya seseorang yang
mencari Ridho Allah dan pahala akhirat melainkan Allah
mengampuninya, dan bacakanlah Yasin atas orang-orang mati kalian
semua. (HR. Imam Ahmad)
b.
Dibaiyah adalah suatu acara pembacaan kitab Diba, kitab yang
isinya biografi, sejarah hidup dan kehidupan Rasulullah.
Landasan dianjurkannya dibaiyah adalah dari hadits berikut :
Tersebut dalam sebuah atsar, Rasulullah pernah bersabda:Siapa
membuat sejarah orang mukmin (yang sudah meninggal) sama
artinyamenghidupkannya kembali seolah-olah dia sedang
mengunjunginya, siapa yang mengunjunginya Allah akan memberinya
surga.
c.
Membaca doa qunut pada sholat shubuh disunnahkan.
Dalam kitab Mughnil Muhtaj juz awal terdapat hadits berikut:
Diriwayatkan dari imam Abu Hurairoh R. A , berkata : Rosulullah SAW
ketika bangun dari rukuk pada Rokaat yang kedua dalam sholat subuh
beliau mengangkat kedua tanganNya dan membaca doa berikut:
Allahummah
d.
Ziarah kubur hukumnya sunnah bila bertujuan untuk mengambil
pelajaran dan mengingat akhirat dan untuk mendoakan orang Islam.
Seperti diterangkan dalam hadits berikut:
berziaroh ke kuburlah kamu semua karena sesungguhnya dapat
mengingatkan Akhirat. Dan Nabi Muhammad SAW telah berziarah ke
kuburanyya sahabat-sahabat yang mati syahid dalam perang uhud dan
kekuburan Ahlil Baqi kemudian beliau mengucapkan salam dan
mendoakan mereka (HR. Muslim, Imam Ahmad, Ibnu Majah)
e.
Mentalqin mayit disunahkan, adapun mentalqin mayit itu ialah
mendiktekan si mayit yang baru saja dimakamkan untuk menirukan katakata tertentu dari si penuntun. Karena sesungguhnya si mayit bisa
mendengar suara sandal orang-orang yang pulang sehabis mengantar
jenazahnya, sebagaimana keterangan hadits berikut:
Artinya : seorang hamba ketika telah diletakkan kedalam kuburnya, dan
ketika teman-temannya telah meninggalkannya sesungguhnya dia bisa
mendengar suara sandal teman-temannya teersebut (HR. Imam Bukhori
muslim, Abu Dawud, Nasai)
f.
Sholat Tarawih 20 Rokaat, karena sesungguhnya Rasulullah SAW
telah melakukan sholat tarawih sebanyak 20 Rokaat.

Bertekad Bulat Bersatu, Belajar Berjuang Bertaqwa


Panduan Materi MAKESTA PC IPNU IPPNU Kab. Pekalongan

g.

Peringatan 7 hari/ 40 hari orang meninggal atau Khaul


Sudah jadi tradisi orang NU, kalau ada keluarga yang meninggal, malam
harinya ada tamu-tamu yang bersilaturrahmi, baik tetangga dekat
maupun jauh. Mereka ikut belasungkawa atas segala yang barusan
menimpa, sambil mendoakan orang yang meninggal ataupun yang
ditinggalkan juga ingin mengambil iktibar bahwa kita segera akan
menyusul dikemudian hari, tradisi tersebut biasanya setelah mencapai
40 hari, 100 hari, 100 hari, setahun dan 1000 hari. Hadits yang dapat
dibuat pegangan dalam masalah ini ialah:
Imam Thawus berkata: Seorang yang mati akan beroleh ujian dari Allah
dalam kuburnya selama 7 hari. Untuk itu sebaiknya mereka (yang masih
hidup) mengadakan jamuan makan(sedekah) untuknya selama hari-hari
tersebut. Sampai kata-kata : dari sahabat Ubaid ibn Umair, dia berkata:
seorang mukmin dan seorang munafik sama-sama akan mengalami ujian
dalam kubur. Bagi seorang mukmin akan beroleh ujian selama 7 hari
sedang seorang munafik selama 40 hari diwaktu pagi.
h.
Istighotsah
Asal kata Istighotsah adalah Al- Ghauts yang berarti meminta
pertolongan
Telah menjadi tradisi di kalangan para ulama Salaf dan Khalaf bahwa
ketika mereka menghadapi kesulitan atau ada keperluan mereka
mendatangi kuburan orang-orang Sholeh untuk berdoa disana dan
mengambil berkahnya dan setelahnya permohonan mereka dikabulkan
oleh Allah.
Dalam kitab Uddahal-Hishn al-Hashin disebutkan;
Diantara tempat dikabulkannya doa adalah kuburan orang-orang
Sholeh

c. Ajaran Ahlussunnah Wal jamaah di Bidang Akhlaq


Kaum Ahlus sunnah Wal Jamaah dalam bidang akhlaq atau tasawuf
mengikuti imam Abu Qasim Al-Junaidi dan Imam Ghozali berkata bahwa
tujuan memperbaiki akhlaq itu adalah untuk membersihkan hati dari kotoran
hawa nafsu dan marah, sehingga hati menjadi suci bagaikan cermin yang
dapat menerima nur cahaya Tuhan.
Menurut imam Junaidim ada tiga tingkat dasar dalam menempuh tarekat :
1.
Takhali, yaitu mengosongkan diri dari sifat-sifat tercela baik
lahir maupun batin.
2.
Tahali, yaitu mengisi diri dan membiasakan diri dengan sifatsifat terpuji.
3.
Tajalli, yaitu mengamalkan sesuatu yang dapat mendekatkan
diri kepada Allah SWT.

Bertekad Bulat Bersatu, Belajar Berjuang Bertaqwa


Panduan Materi MAKESTA PC IPNU IPPNU Kab. Pekalongan

7
d. Ajaran Ahlus Sunnah Wal Jamaah di Bidang Sosial Kemasyarakatan
dan Politik
Dalam bidang sosial kemasyarakatan dan politik, kaum Ahlus Sunnah Wal
jamaah mampunyai prinsip dan ciri khas yang berbeda dengan golongan lain.
Dalam beberapa hal ada persamaan pendapat dan dalam hal lainnya ada
perbedannya. Hal ini tampak jelas dalam beberapa masalah, antara lain :
1.
Masalah Khilafiyah
Dalam masalah kepemimpinan dan pemerintahan wajib ditegakkan
sebagai pewaris kepemimpinan Rasulullah SAW. namun bentuk kongkritnya
diserahkan kepada umatnya sendiri, sebab dalam mengurus urusan dunia,
ajaran Islam menyerahkannya pada umat dengan jalan bermusyawarah untuk
memperoleh hasil yang terbaik dan bermanfaat.
Allah berfirman yang artinya Wahai orang-orang yang beriman Taatlah
kamu sekalian kepada Allah dan kepada Rasul-nya dan ulil Amri dari kamu
sekalian (Qs. An-Nisa : 59)
Yang
dimaksud
ulil
amri
adalah
khalifah
penguasa
yang
kepemimpinannya wajib diikuti oleh rakyatnya, kewajiban mentaati disini
dengan syarat pemerintahan harus dijalankan atas dasar prinsip kebenaran
dan berlaku adil.
Masalah Persaudaraan dan Perbedaan Pendapat
Pendirian Ahlussunnah Wal jamaah bahwa semua muslim adalah
bersaudara dan jika, terjadi perbedaan pendapat (perselisihan) diusahakan
islah (berdamai), menurut prosedur yang telah ditetapkan. Jika terjadi
perselisihan dan kesalahan hasur dicari jalan keluarnya dan diperbaiki menurut
tata cara yang disepakati.

2.

Masalah Dosa
Perbuatan dosa adalah perbuatan yang dilakukan tidak berdasarkan
perintah agama dan bertentangan dengan ajaran agama ahlus Sunnah Wal
Jamaah berpendirian bahwa setiap orang yang menyekini kebenaran
syahadatain. Betapa besar dosanya, dia tetap dianggap sebagai muslim. Agar
supaya kita tidak terjerumus dalam perbuatan dosa baik kecil maupun besar,
maka perlu menyadari akibat perbuatan dosa yang kita lakukan. Dengan
demikian kita dapat mengendalikan hawa nafsu dan berpikir lebih jauh setiap
tindakan yang akan dilakukan dan akibatnya.

3.

Bertekad Bulat Bersatu, Belajar Berjuang Bertaqwa


Panduan Materi MAKESTA PC IPNU IPPNU Kab. Pekalongan

Bertekad Bulat Bersatu, Belajar Berjuang Bertaqwa


Panduan Materi MAKESTA PC IPNU IPPNU Kab. Pekalongan

9
MENGENAL NAHDLATUL ULAMA
"Melestarikan Perjuangan Para Ulama dan Kyai"
PENDAHULUAN
Berdirinya NU tidak lepas dari peran penting dua orang tokoh besar yaitu KH
Hasyim Asyari dan KH Wahab Hasbullah,. Pada sekitar tahun 1913 Pondok pesantren
Tebu ireng diserng oleh tentara Belanda bangunan pondok dihancurkan berkeping
keping kitab kitab agama dirampas dan kemudian dibakar dan dimusnahkan,
kemudian pemerintah Kolonial mengumumkan bahwa Pondok Pesantren Tebu Ireng
adalah Sarang pemberontok dan ekstrimis, Kepada Para santri KH Hasyim Asyari
mengatakan Justru kejadian ini menambah semangat kita untuk berjuang
menegakkan islam dan kemerdekaan yang Hakiki
Kejadian tersebut diketahui oleh seluruh pondok pesantren diseluruh pulau
jawa dan Madura,maka berdatanganlah bantuan moril dan materiil yang tidak
sedikit yang kemudian dapat dpergunakan untuk membangun kembali pondok
pesantren yang telah hancur lumat, dalam waktu singkat sekitar 8 bulan pondok
pesantren Tebu ireng telah pulih bahkan lebih megah.
Pada Tahun 1914 seorang pemuda bernama Wahab hasbullah kembali dari
menuntut ilmu dari kotamakkah kemudian ia menikah denga putrid seorang kyai
dari Surabaya bernama Kyai Musa, ia kemudian menetap di kertopaten,kemudin
selang beberapa lama iapun tertarik dengan perkembangan Sarekat Islam ( SI )
yang maju pesat untuk ikut bersama sama berperan, kemudian bersama sama
dengan partisipasi para dermawan yang ada di Surabaya yang dipelopori oleh KH
Abd Kahar berdirilah gedung bertingkatdi Surabaya ( Kampung Kawatan Gg. IV )
yang kemudian dikenl dengan Nahdlatul Wathan dan pada 1916 perguruan ini
mendapat Rechtpersoon ( Pengakuan resmi berbadan hukum dengan susunan
pengurus : KH Abdul Kahar sebagai direktur, KH Wahab Hasbullah sebagai Pemimpin
Sekolah ( Ke Ulama-an ) dan KH Mas Mansur diangkat sebagai Kepala sekolah,
dibantu KH Ridwan Abdullah.
Pada perjalanannya KH Wahab Hasbullah memimpin Nahdlatul Wathan dengan
seluruh kelompok islam secara umum baik yang berhaluan tradisionil
( Bermadzhab ) dan kelompok modernis ( Non Madzhab ). Perlu diketahui bahwa
mulai dasa warsa pertama di abad XX , timbul 2 kelompok gerakan islam yang pola
pemikirannya tidak dapat dipersatukan yaitu kelompok timbul 2 kelompok gerakan
islam yang pola pemikirannya tidak dapat dipersatukan yaitu kelompok islam
modernis dan kelompok islam tradisionalis, kaum modernis pada pokoknya anti
madzhab dan kelompok tradisionalis tetap mempertahankan madzhab, pada era
selanjutnya,sering terjadi perdebatan pedebatan yang diakibatkan oleh perbedaan

Bertekad Bulat Bersatu, Belajar Berjuang Bertaqwa


Panduan Materi MAKESTA PC IPNU IPPNU Kab. Pekalongan

10
pemikiran diantara keduanya, KH Wahab Hasbullah sering kali mendapat serangan
serangan dari kelompok modernis yang berada di SI maupun dari KH Mas Mansur itu
sendiri, Meski tujuan dari kelompok ini adalah memperjuangkan rasa nasionalisme,
serangan serangan teramat sering di8lancarkan oleh kaum reformis modernis
sehingga KH Wahab Hasbullah terpaksa melayaninya, mulai dari perdebatan itu aka
terlihat jelas adanya perbedaan pandangan antara KH Mas Mansur dengan KH
Wahab Hasbullah yang pada akhirnya KH Mas Mansur lebih memilih untuk
bergabung dengan kelompok modernis opada tahun 1921 hal ini berawal ketika KH
Ahmad Dahlan sering datang ke Surabaya memberikan ceramah ceramah,dan
beliau berhasil menggaet KH Mas mansur untuk memasuki kelompok
Muhammadiyyah yang berhaluan Modernis yang anti madzhab. Dan perbedaan
mencapai puncaknya pada tahun 1922 ,KH Mas Mansur secara jelas menyatakan
bahwa ia berpisah dengan KH Wahab Hasbullah.
Serangan demi serangan terus bermunculandari kelompok modernis dan
akhirnya KH Wahab Hasbullah
menyadari bahwa serangan serangan tersebut
tidak mungkin beliau hadapi sendiri,maka pada tahun 1924 KH Wahab Hasbullah
mendirikan kursus Masailud Diniyyah guna menambah pengetahuan bagi
ulama ulama muda yang mempertahankan faham ahlussunnah wal jamaah
dengan tetap bermadzhab.
Kegiatan kursus ini kemudian dipusatkan di madrasah Nahdlatul Wathon
dengan insensitas pertemuan 3 kali seminggu, peserta diskursus ini tidaknya dari
wilayah Jawa Timur tetapi juga dari Jawa Tengah dan Jawa Barat, kemudian beliau
memohon bantuan sahabat-sahabatnya untuk membantu,seperti KH Bisri SYansuri
( Jombang ) KH Abdul Halim ( Leuwi Munding Cirebon ) dan KH Mas Alwi Abdul Aziz
dan KH Ridwan Abdullah dari Surabaya, KH Maksum dan KH kholil dari Lasem
Rembang, sedangkan dari kelompok muda seperri KH wahab dan Abdulla Ubaid dari
KawatanSurabaya, serta Hasan Nawawi juga dari Surabaya.
Dan pada akhirnya kelompok diskursus itu merupakan kelompok yang kuat
dan ampuh sebagai senjata untuk memerangi faham modernis, memang sepertinya
mereka dipersiapkan untuk menepis serangan kelompok modernis, terutama
perdebatan masalah khilafiyah, . Tetapi KH Wahab agaknya masih kurang yakin
terhadap keampuhan pertahanan maka pada tahun 1924 , beeliau mengusulkan
terbentuknya organisasi ulama kepada KH Hasyim Asyari, berawal sari sinilah maka
kemudian lahir organisasi ulama di bawah kepemimpinan KH Hasyim Asyari.
Sebelumnya KH Wahab Hasbullah terlibat dalam SI, Indronesische Studest Club,
Nahdlatyul Wathon,Subanul Wathon,dan dalam diskursus itu tidak lepas dari tujuan
utama memupuk rasa Nasionalisme, dan tekad itu,terbukti pada saat undangan
Komite Hijaz diedarkan pada tanggal 31 Januari 1926, Maka setelah itu sepakat

Bertekad Bulat Bersatu, Belajar Berjuang Bertaqwa


Panduan Materi MAKESTA PC IPNU IPPNU Kab. Pekalongan

11
untuk mendirikan Jamiyah Nahdlatul Ulama. ( NU ) adapun kepengurusan pad NU
1926 adalah sebaai berikut :
SYURIYAH :
Rais Akbar
: KH Hasyim Asyari Jombang
Katib Rais
: KH Abdul Wahab Hasbullah Kertopaten
MUSTAYAR
: KH. Moh Zubair Gresik
TANFIDZIYAH :
Ketua
: KH Hasan Gipo Surabaya
Wakil Ketua : H Soleh Samil, Surabaya
Sekretaris
: Moh Sodiq ( Sugeng ) Surabaya
Wakil sekretaris
: H. Nawawi Surabaya
Bendahara
: H. Muhammad Burhan Surabaya
: H. Jafar Surabaya
KOMISARIS
: K . Nahrowi Surabaya
Sedang pada tahap berikutnya disepakatilah lambang Nahdlatul Ulama sesuai
dengan mimpi KH Ridwan Abdullah dari Jombang Jawa Timur.
Selama Ini yang kita ketahui, NU berdiri pada tanggal 31 Januari 1926 atau 14
tahun sesudah Muhammadiyah berdiri karena Muhammadiyah berdiri pada Tahun
1912. Tetapi, secara tradisi, budaya, cara keberagamaan NU sudah ada sejak
berabad abad yang lalu bersamaan dengan awal perkembangan Islam di Indonesia
yang disebarkan oleh Walisongo. Dalam mengembangkan dakwah Islam di
Nusantara, para wali tersebut menggunakan cara cara yang santun, pendekatan
akhlaq, Uswah dan sangat menghormati semua tradisi masyarakat yang sudah ada /
hadir di masyarakat. Namun demikian bukan berarti semua tradisi yang ada
dianggap benar, melainkan secara perlahan lahan dimasuki dan diganti dengan
unsur unsur Islam. Sebagai bukti adalah beberapa tradisi budaya yang saat ini
masih ada di kalangan Nahdhiyyin sebagai berikut :
1. Dalam masyarakat Syiwa Budha ajaran Yoga tantra dari sekte Sakhta ada tradisi
yang dinamakan Upacara Pancamakara / Ma Lima / 5 M : Mamsya (daging),
Matsya (ikan), Madya (Minuman keras), Maituna (bersetubuh), Mudra (semadi).
Peserta upacara terdiri dari laki laki dan perempuan membentuk lingkaran.
Kemudian di tengahnya terdapat makanan, lauk pauk dan Miras. Nah, para wali
kemudian mengubah upacara ini dengan tetap membentuk lingkaran tetapi
makanan diganti dengan berbentuk makanan dan minuman yang halal serta
tidak ada semadi tetapi diganti dengan sekian rapalan doa tahlil. Tradisi inilah
yang sekarang kita kenal dengan istilah kenduri. Istilah ini sendiri berasal dari
bahasa persia yaitu Kandhuri yang berarti Upacara. Di persia ada Upacara
Kandhuri untuk memperingati Fatimatuzzahro.

Bertekad Bulat Bersatu, Belajar Berjuang Bertaqwa


Panduan Materi MAKESTA PC IPNU IPPNU Kab. Pekalongan

12
2. Dulu ketika masyarakat beribadah namanya Sembah Yang. Sulit rasanya
mengubah menjadi Shalat. Makanya diganti dengan kata Sembayang. Begitu
juga kata Sanggar yang digunakan sebagai tempat sembahyang diganti dengan
kata Langgar agar tidak kesulitan mengucapkan Mushalla. Dalam Masyarakat
juga ada tradisi menahan makan dan minum yang disebut Upawasa. Kata Shoum
tentu sulit diterima. Maka yang digunakan adalah puasa.
Ada beberapa konsep pembinaan umat dan para alim ulama kita yang perlu
kita pahami dan kita pedomani dalam membina umat Nahdlatul Ulama serta
menumbuhkan dinamika perjuangan NU ke depan.
Konsep konsep tersebut adalah :
1. Pengertian Mabadi Khoiru Ummah ( KH. Mahfudz Siddiq )
2. Pengertian panca Gerakan NU ( KH. Ali Mashum )
3. Pengertian Khittah NU 1926 ( KH. Akhmad Shiddiq )
4. Perkembangan dan Dinamika Perjuangan NU
A. Mabadi Khoiru Ummah
Mabadi khoiru Ummah adalah nilai nilai keteladanan yang membentuk
karakter warga NU melalui upaya pemahaman keagamaan NU yang bertumpu pada
5 (lima) sendi , yaitu : Al shidqu, Al Amanah, Al Adalah, Al Taawun, Al Istiqomah :
a Al Shidqu Artinya kejujuran, kebenaran, kesungguhan, dan keterbukaan di
dalam menampilkan suatu masalah
b Al Shidqu Artinya dapat dipercaya, setia dan tepat janji
c Al Adalah Artinya sikap Adil
d Al Taawun Artinya tolong menolong, setia kawan dan gotong royong
e Al Istiqomah
Artinya Keajekan atau konsisten, kesinambungan dan
berkelanjutan
Buah dari pemahaman keagamaan dan sikap kemasyarakatan membentuk
tingkah laku dan nilai nilai keteladanan NU yang dapat membedakan antara
karakter NU dengan tingkah laku organisasi lain di luar NU.
B. Pengertian Panca Gerakan NU
Doktrin Panca Gerakan NU merupakan konsep pembinaan umat dari KH Ali
Mashum, untuk menumbuhkan pemahaman terhadap kesadaran warga Nahdliyyin
tentang tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan.
Konsep tersebut Intinya :
a. Al Tsiqoh Bi NU
Setiap warga NU harus yakin dan percaya penuh terhadap NU sebagai satu
satunya tuntunan hidup yang benar
b. Al Marifah Wa Al Istqon Bi NU

Bertekad Bulat Bersatu, Belajar Berjuang Bertaqwa


Panduan Materi MAKESTA PC IPNU IPPNU Kab. Pekalongan

13
Setiap warga NU harus benar-benar memberi bobot ilmiah tentang NU dengan
sungguh-sungguh
c. Al Amal Bi Al Talim Bi NU
Setiap warga NU harus mempraktekkan ajaran dan tuntunan NU
d. AL Jihad Fi Sabil NU
Setiap warga NU harus memperjuangkan NU agar tetap lestari dan terus
berkembang pesat
e. Al Shabru Fi Sabil NU
Setiap waraga NU harus bersabar dalam melakukan tugas, menghadapi rintangan
kegagalanmaupun sabar terhadap rayuan rayuan atau paksaan paksaan untuk
meninggalkan NU
C. Pengertian Khittah 1926
Khittah adalah landasan berfikir, bersikap dan bertindak warga NU yang harus
tercermin dalam tingkah laku baik perorangan maupun organisasi atau dalm setiap
proses pengambilan keputusan. Khittah adalah faham Islam Aswaja yang digali dari
sejarah perjalanan NU dari masa kemasa dan disesuaikan dengan kondisi
masyarakat Indonesia.
Ada 9 ( sembilan ) butir isi Khittah Nahdliyyin
1. Mengenal sejarah berdirinya NU
2. Khittah sebagi landasan perjuangan NU
3. Paham Keagamaan NU
4. Sikap keagamaan NU
5. Perilaku dan cirri khas NU
6. Ikhtiar melakukan program garapan NU
7. Ulama sebagi pemegang pimpinan tertinggi NU
8. Keberadaan NU sebagai organisasi kemasyarakatn
9. Semangat ( ghiroh ) dalam mengamalkan khittah NU
Keberhasilan cita cita perjuangan NU adalah tergantung dari pengamalan
khittah para pimpinan dan warganya dalam meresapi, menghayati, gdan
mengamalkan butir butir khittah NU yang merupakan landasan perjuangan NU.
Kembali ke khittah NU berarti kembali ke garis garis perjuangan NU, embali
ke organisasi jamiyyah Diniyyah Islamiyyah, meninggalkan kegiatan politik praktis
balik menekuni kembali bidang agama, social, kemasyarakatan untuk berkhidmah
kepada agama, negara dan bangsa.
D. Perkembangan dan Dinamika Perjuangan NU
NU sebagai wadah perjuangan adalah alat untuk mempertahankan diri,
memelihara, melestarikan dan mengamalkan ajaran islam ala ahlussunnah wal
jamaah menuju rahmatan lil alamin.

Bertekad Bulat Bersatu, Belajar Berjuang Bertaqwa


Panduan Materi MAKESTA PC IPNU IPPNU Kab. Pekalongan

14
Dinamika perjuangan NU adalah berkhidmat demi agama, bangsa dan Negara
tidak pernah mengalami surut sejak berdirinya tahun 1926 hingga sekarang, hal
tersebut dapat dilihat dalam perkembangan dan dinamika tersebut dibawah ini ;
Tahun 1918 : Mendirikan Nahdlatuttujjar ( Penggalangan Ekonomi )
Tahun 1922 : Mendirikan Taswirul Afkar ( Penggalangan budaya )
Tahun 1924 : Mendirikan Nahdlatul wathon ( Penggalangan bangsa )
Tahun 1926 : Mendirikan NU ( Nahdlatul Ulama/Kebangkitan Ulama )
diproklamirkan di Muktamar NU ke -1 di Surabaya, dan mengangkat
Roisul Akbar Hadlatus Syaikh Hasyim Asyari
Tahun 1945 : Turut aktif dalam persiapan Kemerdekaan RI dan turut membidani
lahirnya partai Masyumi
Tahun 1952 : NU Keluar dari Masyumi ( karena tidak ada Kecocokan )
Tahun 1954 : NU berubah menjadi partai politik ( Hasil Muktamar ke -20 )
Tahun 1955 : NU mengikuti pemilu pertam di Indonesia zaman orde lama
Tahun 1971 : NU mengikuti pemilu ke 2 zaman Orde baru
Tahun 1973 : NU diharuskan fusi meleburkan diri ke PPP
Tahun 1984 : NU menyatakan keluar dari PPP dan kembali ke khittah 1926 ( hasil
muktamar NU ke 27 di Situbondo Jatim)
Tahun 1998 : NU memfasilitasi berdirinya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB ) di era
reformasi, jamiyyah NU tetap netral/khittah
Tahun 1999 : PKB partai yang difasilitasi PBNU mengikuti pemilu pertama di era
reformasi. KH Abdurahman Wachid ( Gus Dur ) mantan Ketua PBNU
terpilih sebagi presiden RI ke IV. NU mencanangkan kebangkitan ke II
di Muktamar NU ke-30 di Lirboyo Kediri Jatim
Demikian sekilas perkembangan dan dinamika perjuangan NU yang tanpa
mengenal berhenti patah dan tumbuh hilang berganti. Tua tua keladi semakin tua
semakin jadi, tua tua kelapa semakin tua semakin berjasa.

Bertekad Bulat Bersatu, Belajar Berjuang Bertaqwa


Panduan Materi MAKESTA PC IPNU IPPNU Kab. Pekalongan

15
DEMI IPNU IPPNU
(Menyiapkan Pelajar dan Santri yang beriman, bertaqwa,
berilmu, kreatif dan mandiri)
Latar Belakang Berdirinya IPNU

Ke IPNU an

1. Faktor Aqidah
Karena mayoritas bangsa Indonesia beragama Islam ala Ahlussunnah Wal
jamaah.
2. Faktor pendidikan
Karena pendidikan merupakan media yang efektif untuk melakukan
pengkaderan, sehingga kader-kader muda terdidik dan terarah untuk
menciptakan kader yang professional. Pelajar memiliki usia, pemahaman dan
latar pendidikan yang relatif sama sehingga akan mudah memberikan sebuah
informasi atau pelajaran.
Tujuan lahirnya IPNU
1.
2.
3.
4.
5.

Mempersatukan antar pelajar umum dan agama (santri).


Mengumpulkan anak-anak NU.
Mengembangkan pengetahuan agama dan umum.
Mempersiapkan pemimpin NU dan bangsa di masa datang.
Mengembangkan syariat Islam Ala ASWAJA.

Organisasi yang lahir sebelum IPNU


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Tsamrotul Mustafidin, lahir di Surabaya 11 Oktober 1936.


Persatuan Murid Nahdlotul Oelama (PAMNO) tahun 1936.
Ikatan Siswa Mubalighin Nahdlotul Oelama (IKSIMINO), lahir di Semarang 1952.
Persatuan Pelajar Nahdlotul Oelama (PERPENO) lahir di Kediri.
Ikatan Pelajar Nahdlotul Oelama (IPINO).
Ikatan Pelajar Nahdlotul Oelama (IPNO) di Surakarta.

Sejarah singkat lahirnya IPNU


Pada dasarnya Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) didirikan sebagai
organisasi kesiswaan dan kesantrian, ia dimasukkan dalam rangka menyatukan
gerakan langkah dan dinamisasi kaum terpelajar di kalangan Nahdliyyin.
Ketika Kongres LP Maarif NU di Semarang tanggal 20 Jumadil Akhir 1373 H
atau 24 Februari 1954 M, M. Tholhah Mansur mengusulkan dibentuknya ikatan bagi
pelajar NU yang mana anggotanya adalah putra NU dan usulan tersebut
diterimaoleh forum. Detik itu pula IPNU dilahirkan di kota Semarang.

Bertekad Bulat Bersatu, Belajar Berjuang Bertaqwa


Panduan Materi MAKESTA PC IPNU IPPNU Kab. Pekalongan

16
Dalam perjalanannya, IPNU mengalami 3 fase perubahan. Yang pertama,
IPNU lahir dari basis pelajar dan santri, kedua IPNU berbasis umum dan ketiga
IPNU kembali pada habitatnya yaitu basis pelajar dan santri. Pada saat fase kedua,
IPNU mempunyai persoalan yang cukup besar dimana IPNU hampir kehilangan jati
dirinya sebagai kader. Hal itu terjadi akibat adanya tekanan yang dilakukan oleh
rezim Orde Baru dengan strategi penerapan UU nomor 8 tahun 1985 tentang
ideologi ormas yang menjadikan pancasila sebagai satu-satunya asas serta
dipolitisasi (penghapusan) dengan mewadahi semua OKP dalam KNPI. Selai itu
dengan adanya SKB tiga menteri yang salah satu poinnya pelarangan organisasi
kesiswaan selain OSIS dan Pramuka.
Dengan demikian, IPNU berbenah diri dan mengubah orientasi dan garis
perjuangan
pasca diberlakukannya UU tersebut. Hal itu teraktualisasi dan
terformulasi dalam Keputusan IPNU-IPPNU X tahun 1988 di Jombang, dengan
mengganti huruf P yang semula Pelajar menjadi Putra/Putri. Hal tersebut
menjadikan segmentasi IPNU lebih luas.
Pasca Kongres tersebut, disadari maupun tidak disadari perluasan orientasi
ternyata berdampak kurang baik terhadap kinerja dan aktifitas IPNU secara
konstitusional maupun operasional. Maka pada Kongres IPNU tahun 2000 di Makasar
mengeluarkan deklarasi Makasar lewat rekomendasi Komisi A (organisasi) yang
mencetuskan keputusan :
Mengembalikan IPNU pada visi keterpelajaran sebagimana tujuan awal.
Menumbuhkembangkan IPNU pada basis perjuangan yaitu di sekolah dan
Ponpes.
Mengembalikan Corp Brigade Pembangunan sebagai kelompok kedisiplinan,
kepanduan dan kepencintaalaman di sekolah-sekolah)

Fase ketiga merupakan Implementasi dari isi deklarasi Makasar tahun 2000.
Tepatnya pada Kongres XIV IPNU di Sukolilo Surabaya 18-21 Juni 2003 IPNU kembali
ke habitatnya. Mengembalikan IPNU ke basis pelajar dan santri merupakan salah
satu bentuk pembenahan diri untuk menata organisasi. Oleh karena itu, dengan
menggarap kalangan pelajar diharapkan akan lebih cepat dan efektif dalam
memberikan pemahaman terhadap konsep dan ajaran NU sehingga kan melahirkan
kader-kader professional sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Tokoh pendiri IPNU
1.
2.
3.
4.

Tolchah Mansoer (Mahasiswa UGM)


Ismail Makky (Mahasiswa IAIN Kalijogo)
Mahbub Junaidi (Mahasiswa UI).
M. Sofyan Kholil

Bertekad Bulat Bersatu, Belajar Berjuang Bertaqwa


Panduan Materi MAKESTA PC IPNU IPPNU Kab. Pekalongan

17
5.
6.
7.
8.
9.

A. Ghani Farida
M. Uda
M. Sahal Makmun (Mahasiswa UI)
Abdurrohman Wahid (Jawa Timur)
Ilyas Ruat (Jawa Barat).

Sifat IPNU
Keterpelajran
Kekeluargaan
Kekaderan
Kemasyarakatan
Keagamaan

Fungsi IPNU
1.
2.
3.
4.

Wadah
Wadah
Wadah
Wadah

berhimpun untuk melanjutkan semangat dan nilai-nilai nahdliyah.


komunikasi untuk menggalang ukhuwah islamiyah.
aktualisasi dalam pelaksanaan dan pengembangan syariat islam.
kaderisasi untuk mempersiapkan kader-kader bangsa.

Lima pedoman yang harus diperhatikan dalam pengembangan IPNU


(Mabadi Al-Khomsah)
1.
2.
3.
4.
5.

Ash-Shidqu : Jujur/keberanian, kesungguhan dan keterbukaan.


Al-Amanah : Dapat dipercaya, setia dan tepat janji.
Al-Adalah : Adil.
Taawun : Tolong menolong, setia kawan dan gotong royong.
Istiqomah : Tetap, berkesinambungan dan berkelanjutan.

Visi IPNU
Terwujudnya pelajar yang bertaqwa kepada Allah SWT, berakhlakul Karimah,
menguasai IPTEK, memiliki kesadaran dan tanggungjawab terhadap tatanan
masyarakat yang berkeadilan dan demokratis atas dasar ajaan Islam Ahlussunnah
wal Jamaah.
Misi IPNU
Pembinaan dan pemberdayaan terhadap pelajar dan santri serta mempengaruhi
pihak-pihak terkait dengan pembinaan dan pemberdayaan para pelajar dan santri
putra.
Keanggotaan

Bertekad Bulat Bersatu, Belajar Berjuang Bertaqwa


Panduan Materi MAKESTA PC IPNU IPPNU Kab. Pekalongan

18
Anggota IPNU adalah para pelajar, santri dan remaja putri yang telah berumur 13
s/d 30 tahun.
Jenjang Pengkaderan
a.
b.
c.
d.

Masa Kesetiaan Anggota ( MAKESTA )


Latihan Kader Muda ( LAKMUD )
Latihan Kader Madya ( LAKMAD )
Latihan Kader Utama ( LAKUT )

Jenjang Kepengurusan IPNU


1.

Tingkat Nasional disingkat PP (Pempinan Pusat), Katua Umum Khoirul Anam


dari Makasar.
2.
Tingkat Provinsi Jawa Tengah disingat PW (Pimpinan Wilayah), dengan Ketua
Muhaimin dari Wonosobo.
3.
Tingkat Kabupaten disingkat PC (Pimpinan Cabang) dengan Ketua Abraham
Usman dari Karangdadap.
4.
Tingkat Kecamatan disingkat PAC (Pimpinan Anak Cabang)
5.
Tingkat Desa disingkat PR (Pimpinan Ranting).
6.
Tingkat sekolah disingkat PK (Pimpinan Komisariat).
Tokoh-tokoh yang pernah menjadi Ketua Umum Pimpinan Pusat IPPNU
adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Rekan
Rekan
Rekan
Rekan
Rekan
Rekan
Rekan

1996-2000

Rekan Abdullah Azwar Anas 2000-

2003

9.

Rekan

2006
10.
11.
12.
Lambang IPNU

Tolchah Mansoer 1954-1960


Ismail Makky 1960-1963
Asnawi Latief 1963-1970
Tosari Wijaya 1976-1981
Ahsin Zaidy 1981-1988
Zainut Tauhid 1988-1996
Hilmy
Muhammadiyah

Mujtahidur

Ridho

2003-

Rekan Idy Muzayyad 2006-2009


Rekan Achmad Syauqi 2009-2012
Rekan Khoirul Anam 2012-2015
Arti lambang

Bertekad Bulat Bersatu, Belajar Berjuang Bertaqwa


Panduan Materi MAKESTA PC IPNU IPPNU Kab. Pekalongan

19
a. Warna hijau : subur, warna kuning : hikmah yang tinggi,
warna putih : suci, warna kuning di antara putih : hikmah
dan cita-cita yang tinggi
b. Bentuk bulat : kontinyu, terus menerus
c. Titik tiga di antara kata I.P.N.U : Iman , Islam, Ihsan
d. Enam strip mengapit huruf IPNU : rukun Iman
e. Bintang : ketinggian cita-cita
f. Sembilan bintang : lambang keluarga Nahdlatul Ulama,
yaitu :
1) Lima bintang di atas yang satu besar di tengah : Nabi
Muhammad, yang empat kanan kiri : Khulafaur
Rasyidin, Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali
2) Empat bintang di bawah : madzhab empat ,: Hanafi,
Maliki, Syafii dan Hambali
g. Dua kitab : AL Quran dan Al Hadits
h. Bulu : lambang ilmu, dua bulu angsa bersilang : sintesa
antara ilmu umum dan ilmu agama
i. Sudut bintang lima : rukun Islam

Bertekad Bulat Bersatu, Belajar Berjuang Bertaqwa


Panduan Materi MAKESTA PC IPNU IPPNU Kab. Pekalongan

20
Ke IPPNU an
LATAR BELAKANG KELAHIRAN IPPNU
Bermula dari perbincangan ringan yang dilakukan oleh beberapa remaja putri
yang sedang menuntut ilmu di Sekolah Guru Agama (SGA) Surakarta, tentang
keputusan Muktamar NU ke-20 di Surakarta. Maka perlu adanya organisasi pelajar di
kalangan Nahdliyat. Dalam keputusan ini NU beserta banomnya seperti Muslimat
NU, Fatayat NU, GP. Anshor, IPNU dan banom NU lainnya membentuk tim resolusi
IPNU putri pada kongres I IPNU di Malang Jawa Timur. Selanjutnya disepakati dalam
pertemuan tersebut bahwa peserta putri yang akan hadir di kongres Malang
dinamakan IPNU putri.
Dalam suasana kongres ternyata keberadaan IPNU putri nampaknya masih
diperdebatkan secara alot. Semula direncanakan secara adminiftratif hanya menjadi
departemen didalam tubuh organisasi IPNU. Sementara hasil negosiasi dengan
pengurus teras PP IPNU telah membentuk semacam kesan eksklusivitas IPNU hanya
untuk pelajar putra. Melihat hasil tersebut maka pada hari kedua kongres, peserta
putri yang hanya diwakili lima daerah yaitu (Yogyakarta, Surakarta, Malang,
Lumajang, dan Kediri) melakukuan konsultasi dengan dua jajaran di pengurus teras
Badan Otonom NU yang menangani pembinaan organisasi pelajar yaitu PB Maarif
(saat itu dipimpin Bpk. KH. Syukri Ghozali) dan ketua PP Muslimat NU (Mahmudah
Mawardi). Maka dari pembicaraan selama beberapahari tersebut telah membuat
keputusan sebagai berikut :
1. Tanggal 28 Februari - 5 Maret 1955 terbentuknya IPNU Putri di Malang.
2. Pembentukan Organisasi Putri secara organisatoris dan secara administratif
terpisah dengan IPNU.
3. Tanggal 2 Maret 1955 M / 8 Rajab 1374 H dideklarasikan sebagai hari kelahiran
IPNU putri.
4. Untuk menjalankan roda organisasi dan upaya pembentukan cabang selanjutnya
ditetapkan sebagai ketua yaitu UMROH MAHFUDHOH dan sekretarisnya
bernama SYAMSIYAH MUTHOLIB.
5. PP IPNU putri berkedudukan di Surakarta Jawa Tengah.
6. Memberitahukan dan memohon pengesahan resolusi dan pendirian IPNU putri
kepada PB Maarif NU, kemudian PB Maarif NU menyetujui dengan merubah
nama IPNU putri menjadi IPPNU (Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama).
PERJALANAN IPPNU DARI MASA KE MASA

Bertekad Bulat Bersatu, Belajar Berjuang Bertaqwa


Panduan Materi MAKESTA PC IPNU IPPNU Kab. Pekalongan

21
Sejalan dengan adanya kongres dari beberapa zaman (Kemerdekaan, Orla,
Orba, Era reformasi) tentu mengalami berbagai peristiwa yang sangat menonjol
dalam suatu keputusan kongres, dan dalam perjalanan IPPNU dari masa ke masa
antara lain :
1. Bulan Februari 1956 diadakan konferensi IPPNU di Surakarta.
2. Tanggal 1-4 Januari 1957b padaMuktamar NU di Pekalongan IPPNU ikut serta.
Acara itu diisi olahraga dan juga menghasilkan lambang IPNU-IPPNU.
3. Tanggal 14-17 Maret 1960 diadakan Konbes I di Yogyakarta, membicarakan
keorganisasian, kemahasiswaan, pendidikann islam serta bahasa arab.
4. Tahun 1964 dilaksanakan konbes III bersama IPNU di Pekalongan, dengan
menghasilkan Doktrin Pekalongan dan mengusulkan agar KH. Hasyim Asyari
sebagai pahlawan.
5. Tanggal 30 Agustus 1966 dalam kongres di Surabaya IPNU dan IPPNU memohon
kepada PBNU untuk menerimanya sebagai badan otonom.
6. Tahun 1967 pada Muktamar NU di Bandung, resmilah IPPNU dimasukkan dalam
PD/PRT NU sebagai badan otonom sampai sekarang.
7. Pada perkembangan berikutnya nampak pemerintah juga tidak ingin mengambil
resiko membiarkan dunia akademik terkontaminasi dengan unsur politik
manapun, sehingga diberlakukan UU No. 8 tahun 1985 tentang keormasan
khusus utuk organisasi ekstra pelajar adalah OSIS, selama itu IPPNU mengalami
stagnasi pengkaderan dan PP didominasi oleh para aktivis yang usianya sudah
melebihi batas. Maka pada kongres IX IPPNU di Jombang tahun 1987, secara
singkat telah mempersiapkan perubahan asas organisasi dan IPPNU yang
kepanjanganny IKATAN PELAJAR PUTRI NAHDLATUL ULAMA telah berubah
menjadi IKATAN PUTRI-PUTRI NAHDLATULM ULAMA.
8. Bulan Oktober 1990 pada konbes IPPNU di Lampung, menghasilkan citra diri dan
memantapkan PPOA IPPNU.
9. Pada kongres X IPPNU tahun 1991 di ponpes AL WAHDAH Lasem Jawa Tengah,
telah menguatkan indenpendensi IPPNU dan IPNU yang merupakan organisasi
terpisah.
10. Tanggal 10-14 Juli 1996 di pesantren Al Musyaddidah Garut Jabar
mengadakan kongres XI IPPNU, yang menekankan yang menekankan usia
kepemudaan di tubuh IPNU supaya sejajar dengan organisasi pemuda yang lain.
11. Konbes bulan September 1998 di Jakarta, menghasilkan rekomendasi yang
sangat menonjol di era reformasi yaitu bahwa IPPNU menyambut baik pendirian
PKB yang tidak menggunakan nama NU.
12. Tanggal 22-25 Maret 2000, pelaksanaan kongresb XII IPPNU di Makasar Ujung
Panjang, telah mendeklarasikan bahwa IPPNU akan dikembalikan ke basis
kepelajaran dan wacana gender.

Bertekad Bulat Bersatu, Belajar Berjuang Bertaqwa


Panduan Materi MAKESTA PC IPNU IPPNU Kab. Pekalongan

22
13. Tanggal 18- 23 Juni 2003 kongres XIII IPPNU di asrama haji Sukolilo Surabaya
mengembalikan IPPNU kepada Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama.
14. Juli 2006 kongres XIV IPPNU ponpes Darunnajah Jakarta.
15. Tanggal 19-23 Juni kongres XV IPPNU di ponpes Al Hikmah Brebes Jawa
Tengah mempertahankan misi kepelajaran IPPNU.
Tokoh-tokoh yang pernah menjadi Ketua Umum Pimpinan Pusat IPPNU adalah:
1. Rekanita Umroh Mahfudhoh (Gresik Jatim. 1955-1956)
2. Rekanita Basyiroh Soimuri (Solo Jateng. 1956-1958)
3. Rekanita Basyiroh Soimuri (Solo Jateng. 1958-1960)
4. Rekaniata Mahmudah Nachrowi (Malang Jatim. 1960-1963)
5. Rekanita Farida Mawardi (Surakarta. 1963-1966)
6. Rekanita Mahsanah Asnawi (Rembang. 1966-1970)
7. Rekanita Ratu Ida Mawaddah (Serang Banten. 1970-1976)
8. Rekanita Misnar Maruf (Padang Sumbar. 1976-1981)
9. Rekanita Titin Asiyah (Jakarta. 1981-1988)
10. Rekanita Ulfah Masfufah (Jatim. 1988-1991;1991-1996)
11. Rekanita Safira Mahrusah (Yogyakarta. 1996-2000)
12. Rekanita Ratu Diah Hatifah (Banten. 2000-2003)
13. Rekanita Siti Soraya Devi (Cirebon. 2003-2006)
14. Rekanita Wafa Patria Ummah (Jatim. 2006-2009)
15. Rekanita Margareth Aliyatul Maemunah ( Jatim, 2009-2012)
16. Rekanita Farida Faricha (Jateng, 2012-2015)
LAMBANG IPPNU
Arti lambang
a.
b.
c.
d.
e.

Warna hijau : kebesaran, kesuburan serta dinamis


Warna putih : kesucian, kejernihan, serta keberhasilan
Warna kuning : hikmah yang tinggi / kejayaan
Segitiga : Iman, Islam, dan Ihsan
Dua buah garis mengapit warna kuning : dua kalimat
syahadat
f. Sembilan bintang : keluarga Nahdlatul Ulama yang
diartikan :
1) Empat bintang besar paling atas : Nabi Muhammad
SAW, empat bintang di sebelah kanan : empat sahabat
Nabi ( Abu Bakar, Umar. Usman, dan Ali )
2) Empat bintang di sebelah kiri : empat madzhab yang
diikuti ( Hanafi, Maliki, Syafii dan Hambali )
g. Dua kitab : Al Quran dan Al Hadits
h. Dua bulu bersilang : aktif menuntut ilmu umum dan agama

Bertekad Bulat Bersatu, Belajar Berjuang Bertaqwa


Panduan Materi MAKESTA PC IPNU IPPNU Kab. Pekalongan

23
i.
j.

Dua bunga melati : perempuan dengan kebersihan pikiran


dan kesucian hatinya memadukan dua unsur ilmu
pengetahuan umumdan agama
Lima titik di antara tulisan I.P.P.N.U : rukun Islam

TUJUAN IPPNU
Tujuan IPPNU Adalah kesempurnaan kepribadian bagi pelajar putri Indonesia
sehingga akan terbentuk pelajar putri Indonesia yang bertakwa kepada Allah SWT,
berilmu, berakhlak mulia, berwawasan kebangsaan serta bertanggung jawab atas
tegak dan terlaksananya syariat Islam menurut faham Ahlussunah Waljamaah
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tetap menjunjung tinggi nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila.
AZAS
IPPNU berakidah Islam yang berhaluan Ahlussunah Wal Jamaah dengan
mengikuti salah satu madzhab : Hanafi, Maliki, SyafiI dan Hambali. Adapun azaznya
adalah Pancasila.
KEANGGOTAAN
Anggota IPPNU adalah para pelajar, santri dan remaja putri yang telah berumur 12
s/d 30 tahun.
JENJANG PENGKADERAN
a.
b.
c.
d.

Masa Kesetiaan Anggota ( MAKESTA )


Latihan Kader Muda ( LAKMUD )
Latihan Kader Madya ( LAKMAD )
Latihan Kader Utama ( LAKUT )

STRUKTUR ORGANISASI
a.
b.
c.
d.

Pimpinan Pusat ( PP ), berkedudukan di Ibu Kota Negara


Pimpinan Wilayah ( PW ), berkedudukan di tingkat Propinsi
Pimpinan Cabang ( PC ), berkedudukan di tingkat Kota /
Kabupaten

Pimpinan Anak Cabang ( PAC ), berkedudukan di tingkat

kecamatan

Bertekad Bulat Bersatu, Belajar Berjuang Bertaqwa


Panduan Materi MAKESTA PC IPNU IPPNU Kab. Pekalongan

24
e.
f.

Desa

Pimpinan Ranting ( PR ), berkedudukan di tingkat Kelurahan /

Pimpinan Komisariat ( PK ), berkedudukan di Pondok


Pesantren atau di setiap sekolah / madrasah di Lembaga Pendidikan Maarif
NU dan di tingkat Perguruan Tinggi

HUBUNGAN IPNU-IPPNU DAN ORMAS LAIN


Kaitan IPNU- IPPNU dan NU, bahwa IPNU dan IPPNU secara organisatoris
merupakan badan otonom NU yang resmi tercantum pada Anggaran Rumah Tangga
NU pasal 27 poin 6 bagian f, hasil MuktamarNU Lirboyo Jawa Timur yang mana
bahwa IPNU dan IPPNU mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan badan
otonom yang lain.
Hubungan IPNU dengan IPPNU, bahwa IPNU merupakan mitra kerja IPPNU,
sedangkan hubungan IPNU dan IPPNU dengan ormas lain, bahwa IPNU dan IPPNU
mempunyai kedudukan yang sejajar dengan ormas lain yang tergabung dalam satu
wadah pembinaan dan pengembangan generasi muda (KNPI).

Bertekad Bulat Bersatu, Belajar Berjuang Bertaqwa


Panduan Materi MAKESTA PC IPNU IPPNU Kab. Pekalongan

25
MANAJEMEN ORGANISASI
(Sebuah Aktualisasi Diri Dalam Bermasyarakat)
Pengertian organisasi:
Dalam arti statis :
Organisasi adalah wadah kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan
tertentu.
Dalam arti dinamis :
Organisasi adalah sebuah sistem atau kegiatan sekelompok orang untuk mencapai
tujuan tertentu.
Penyakit-penyakit organisasi
1. Tujuan telah ditetapkan, namun tidak dirumuskan secara jelas dan rinci
2. Pembagian tugas tidak adil, merata, tuntas dan jelas
3. Anggota semata-mata bekerja sesuai dg tugasnya tanpa kerjasama antar
divisi/bidang atau departemen.
4. Perasaan bahwa bidang/divisi/departemennya yang paling penting
5. Tidak seimbangnya tanggung jawab dengan wewenangnya
6. Terlalu banyak anggota/bawahan hingga sulit diawasi.
7. Bawahan diberi satu tugas dari atasan yg berbeda dg perintah yg berbeda
Prinsip-prinsip organisasi
Menurut Max Weber:
1. Pembagian tugas & kerja
2. Kesatuan pengarahan
3. Sentralisasi
4. Jenjang organisasi
Menurut Fayol:
1.
2.
3.
4.
tdk subyektifitas
5.

Kegiatan berbasis skill/kemampuan yang dimiliki SDM


Keseuaian tugas dg kebijakan, prosedur dan peraturan
Tanggung jawab tugas
Decision making/Pembuatan Keputusan dibuat secara formal,
pribadi
Tugas berdasar sistem kecakapan.

Fungsi Dan Tujuan Organisasi

Bertekad Bulat Bersatu, Belajar Berjuang Bertaqwa


Panduan Materi MAKESTA PC IPNU IPPNU Kab. Pekalongan

26
1.
2.
3.
4.
5.

Agar tujuan tercapai dg efektif keterlibatan anggota dalam perumusan tujuan


organisasi
Terdapat pembagian tugas dalam perumusan tujuanTujuan bidang/divisi tdk
boleh bertentangan dg tujuan umum organisasi.
Tujuan harus serealistis mungkin : sesuai dg kondisi organisasi.
Kejelasan batasan yg hendak dicapai dari tujuan.
Melakukan antisipasi jika tujuan tdk
tercapai, dan leader melakukan
koreksi/evaluasi dalam organisasi

Pembagian Tugas Dan Pekerjaan


Memiliki Pedoman :
1. Tujuan harus dijabarkan dalam tugas-tugas pokok
2. Tugas pokok dijabarkan dalam fungsi
3. Fungsi diikuti dengan kegiatan
4. Tiap koordinator departemen/kabid diberi daftar tugas yg harus dijalankan
6. Meski tugas bervariasi, namun antar divisi/bidang/departemen saling berkaitan
7. Penempatan posisi orang harus sesuai dg keahlian, kecakapan & kemampuan
(the right man in the right place)
8. Beban tugas disusun semerata mungkin
9. Pengukuran jumlah anggota secara kuantitatif/ kualitatif dan berkala
10.
Penentuan anggota/ketua/koordinator bidang/divisi harus
mempertimbangkan aspek pendidikan dan kemampuannya.
Wewenang & tanggung jawab organisasi
Pelimpahan wewenang adalah penyerahan sebagian otoritasi seorang pemimpin
organisasi kepada anggota bawahannya secara structural yang secara jelas
terjabarkan dalam fungsi dan tugas serta tanggungjawab untuk menjalankan
tugasnya.
Pedoman pelimpahan wewenang
1.
2.
3.
4.

Batas wewenang, tugas dan tanggung jawab harus JELAS


Memperhatikan pendapat calon penerima wewenang
Keyakinan penerima wewenang dapat menjalankan dengan baik
Pemberi otoritas tetap melakukan pengawasan

Bertekad Bulat Bersatu, Belajar Berjuang Bertaqwa


Panduan Materi MAKESTA PC IPNU IPPNU Kab. Pekalongan

27
PERENCANAAN DALAM ORGANISASI
Pengertian PLANNING
Fungsi manajemen yg berkaitan dg pemilihan alternatif pencapaian tujuan,
pelaksanaan kebijakan, prosedur dan program organisasi.
Hakekat PLANNING
1.
2.
3.
4.
5.

Planning
Planning
Planning
Planning
Planning

=
=
=
=
=

proses berkesinambungan
melibatkan semua elemen organisasi
disusun secara bertingkat
kegiatan dimasa mendatang
jawaban dr keadaan organisasi tertentu

Macam-macam perencanaan
Berdasarkan Wujud
Perencanaan fisik berkaitan dg fasilitas fisik
Perencanaan jangka pendek antara 1 2 tahun
Berdasarkan Waktu
Perencanaan non fisik perencanaan menyeluruh tapi tidak berkaitan dengan yang
fisik
Perencanaan jangka menengah antara 2 10 tahun
Perencanaan umum-kombinasi
Kombinasi antara unsur fisik dan non fisik
Perencanaan jangka panjangUntuk 10 tahun ke atas
Prinsip-prinsip perencanaan :
Prinsip Kontribusi sasaran
Prinsip sehat dan teraturnya organisasi
Prinsip faktor pembatas
Prinsip keterikatan organisasi
Prinsip perencanaan yang terkoordinasi
Prinsip penggunaan waktu
Prinsip efisiensi
Prinsip keluwesan
Prinsip perubahan situasi dan kondisi secara terkendali
Prinsip penerimaan

Bertekad Bulat Bersatu, Belajar Berjuang Bertaqwa


Panduan Materi MAKESTA PC IPNU IPPNU Kab. Pekalongan

28
Setidaknya bagi seorang kader organisasi harus memahami analisa SWOT yang
dikemukakan oleh William N. Dunn yaitu :
Munculnya SWOT karena :
1. Individu/kelompok/organisasi
2. lingkungan (internal & eksternal)
Analisa SWOT perencanaan/ pemecahan masalah
SWOT awalnya muncul sebagai instrumen bagi organisasi profit menyusun
perencanaan & penyelesaian problemnya. SWOT memiliki corak analisis 3-1-5
Artinya : analisis saat ini (1) mengumpulkan data 3 tahun yang lalu (3) untuk
menemukan strategi bagi 5 tahun kedepan (5)
SWOT = (Strength, Weakness, Opportunity, Threat)
Strength (kekuatan) sumberdaya, keterampilan atau keunggulan khas atas
orang/ organisasi lain.
Weakness
(kelemahan)
keterbatasan
ataukekurangan
sumberdaya,
keterampilan, kapabilitasyg menghambat.
Opportunity (peluang) situasi penting ygmenguntungkan.
Threat (tantangan) situasi penting yg tidak menguntungkan.

Bertekad Bulat Bersatu, Belajar Berjuang Bertaqwa


Panduan Materi MAKESTA PC IPNU IPPNU Kab. Pekalongan

29
KEPEMIMPINAN
1. Pengertian
Adalah suatu sikap tertentu atau keahlian khusus mengenai hubungan
interpersonal (antar individu) untuk mengelola, memberdayakan dan
mengarahkann seluruh komponen serta sumber daya organisasi menuju pada
tujuan atau cita-cita bersama yang diinginkan. Oleh karena itu, kepemimpinan
merupakan suatu proses dan seni dalam berhubungan dengan sesama manusia.
Kepemimpinan dapat kita jumpai dalam kehidupan seehari-hari seperti,
kepemimpinan dalam rumah tangga, di dalam kelas, lingkungan masyarakat,
partai politik, organisasi masa, dll.
2. Tugas dan Fungsi Pemimpin
1. Perencana
2. Organisator
3. Koordinator
4. Dinamisator
5. Motivator
6. Supervisor
7. Pengambil Keputusan
8. Penanggungjawab
3. Jenis Kepemimpinan
1. Kepemimpinan Struktural (Formal)
Contoh : Presiden, Lurah, Kepala Sekolah, Pratama, dll.
2. Kepemimpinan Kultural
Contoh : Ulama, Ketua Adat, Pemimpin Genk, Korlap Demo, Juru Kampanye,
dll.
4. Aspek Kepemimpinan dalam Organisasi
1. Aspek Internal
Kemampuan pemimpin dalam memahami kondisi organisassi secara utuh
dan menyeluruh (komprehenshif). Meliputi antara lain :
- Memahami tujuan organisasi
- Memahami struktur/mekanisme kerja organisasi
- Memahami peraturan organisasi
- Mampu memetakan dan menyelesaikan konflik dan persoalan secara
sistematis
- Mampu menciptakan iklim kerja yang kondusif dan memberikan motivasi
pada anggotanya.
2. Aspek Eksternal
Adalah kemampuan pemimpin untuk memahami perkembangan kontemporer

Bertekad Bulat Bersatu, Belajar Berjuang Bertaqwa


Panduan Materi MAKESTA PC IPNU IPPNU Kab. Pekalongan

30

baik dalam skala global, nasional, regional maupun lokal dan mampu
beradaptasi terhadap perubahan serta memelihara/mengakomodasi
kepentingan semua basis pendukungnya, masyarakat, anggota, stake holder,
relasi maupun jaringan yang secara langsung maupun tidak langsung
terpengaruh terhadap organisasi yang dipimpinnya. Sehingga pemimpin
harus mempunyai kecakapan dan kemampuan:
a.
Komunikasi, lobi dan diplomasi yang baik dengan pihak-pihak
pendukung (stake holder).
b. Komunikasi massa, komunikasi publik dan komunikasi media yang
baik.
c. Mobilitas atau daya jelajah yang baik dengan wilayah kerjanya.

5. Tipe Kepemimpinan
1. Tipe Otokratis
Tipe kepemimpinan dengan kekuasaan tak terbatas/absolut, Contoh :
Kerajaan (monarkhi absolut), rezim militer (misal : Rezim Nazi Hitler).
2. Tipe Oligarkis
Tipe kepemimpinan persekutuan/koalisi para pemimpin. Misal : Pemerintah
Triumphirat pada zaman Romawi terdiri dari Oktavianus, Marc Anthony dan
Brutus.
3. Tipe Aristokratis
Tipe kepemimpinan yang berorientasi pada golongan profesional. Misal :
politikus, teknokrat, akademisi, pengusaha, dll.
4. Tipe Demokratis
Tipe kepemimpinan berdasarkan pada mekanisme dan partisipasi rakyat atau
anggota.
5. Tipe Paternalis
Tipe kepemimpinan yang bersifat kharismatis.Biasanya dijumpai pada model
kepemimipinan kultural. Misal : Pemuka Agama, Ketua Adat, Pemimipin
Organisasi masa, dll.
6. Sifat Pemimpin menurut Islam
Sifat pemimipin menurut Islam minimal memenuhi empat kriteria sebagai
berikut :
1. Amanah (Dapat Dipercaya)
2. Tabligh (Komunikatif)
3. Fathonah (Berintelektual)
4. Sidiq (Benar/ Jujur).
Dalam kepemimpinan dikenal beberapa tipologi diantaranya, pertama tipe
Otoriter, pemimpin demikian memiliki karakteristik sesuai dengan kemauannya,
memaksakan kehendak, bertindak represif, tidak menerima pendapat orang

Bertekad Bulat Bersatu, Belajar Berjuang Bertaqwa


Panduan Materi MAKESTA PC IPNU IPPNU Kab. Pekalongan

31
lain, anti kritik dan baginya seolah semua adalah miliknya. Kedua tipe yang
memberikan kebebasan yang sangat luas kepada anggotanya. Kebebasan yang
kadang terlalu berlebihan sehingga hampir saja pemimpin demikian tidak
memiliki inisiatif untuk mencapai kemajuan. Akibatnya timbul persaingan tidak
sehat antar anggota karena lemahnya pemimpin mereka. Ketiga adalah tipe
demokratis dimana pemimpin memberikan kesempatan kepada anggota untuk
menyampaikan gagasan-gagasan dinamis dan bertindak bijaksana dalam
memecahkan persolan yang dihadapi.
Pemimpin yang demokratis akan bertindak sebagai manager yang mengelola
semua potensi sesuai dengan konsep organisasi wajar. Dalam PRAMUKA dan
OSIS pemimpin hendaknya juga menjadi manajer untuk mengelola organisasi
termasuk didalam mengelola konflik yang terjadi dalam tubuh organisasi agar
tidak menjurus pada persolan yang membawa mufsadat/negative.
Organisasi yang eksistensinya berada dalam ruang public biasanya memiliki
sifat dinamis. Sifat demikian bisa menjadi positif dan kadangkala timbul
persoalan negative. Dalam percaturan demikian organisasi yang dinamis
dengan nuansa positif menjadi sebuah kekuatan/power yang menjadi spirit
organisasi untuk maju dan berkembang. Biasanya organisasi demikian
kiprahnya ditengah public/masyarakat benar-benar dirasakan manfaatnya.
Organisasi ini dipenuhi oleh ide-ide/gagasan, konsep yang bervariasi dari
anggotanya sehingga menjadi kekayaan intelektual dan bersama-sama
diimplementasikan dalam karya nyata.
Namun proses dinamis yang berlebihan kadangkala menjadi mufsadat apabila
justru dipenuhi konflik internal karena masing-masing mempunyai unsur
emosional. Kerap terjadi problem ini melanda organisasi yang berbasis pemuda
karena kondisi mereka yang masih labil dan dipenuhi oleh gejolak emosional,
sehingga rawan memunculkan konflik. Konflik akan memunculkan persaingan
yang tidak sehat dan berakibat terjadi perseteruan internal. Menurut Hammer
dan Hogan dalam bukunya How To Manage Conflik mengatakan bahwa yang
dimaksud konflik adalah segala macam bentuk petikaian yang terjadi dalam
organisasi, baik antar individu, antara individu dengan individu, individu dengan
kelompok maupun kelompok yang bersifat antagonis. Konflik terkait dengan
persepsi pihak yang bersangkutan yang merasa kepentinganya dihalang-halangi
atau akan dihalang-halangi, terlepas dari atau tidak ada halangan tersebut.
Apabila konflik dibiarkan maka akan menghancurkan kemajuan organisasi,
namun juga dapat mengarahkan pada pengambilan keputusan yang mantap
bila dikelola dengan baik.

Bertekad Bulat Bersatu, Belajar Berjuang Bertaqwa


Panduan Materi MAKESTA PC IPNU IPPNU Kab. Pekalongan

32

Isyarat adanya konflik antara lain :


1. Anggota oraganisasi memberikan komentar dan saran dengan penuh emosi,
2. Anggota organisasi menyerang gagasan orang lain sebelum gagasan
tersebut diselesaikan,
3. Anggota saling menuduh bahwa mereka tidak memahami masalah yang
sebenarnya, selalu beroperasi dan tidak mau kompromi,
4. Anggota saling menyerang langsung kepribadinya. Konflik akan bertambah
merebak apabila :
a. Tindakan bermusuhan;
Anggota organisasi memasuki permainan kalah menang
Mereka lebih senang memenangkan kemenangkan pribadi dari pada
pemecahan masalah
b. Memegang posisinya dengan kuat
Anggota tidak melihat perlunya mencapai tujuan yang menguntungkan
mereka memegang teguh posisinya, mempersempit komunikasi dan
membatasi keterlibatannya satu sama lain.
c. Keterlibatan emosional
Anggota mempertahankan posisinya secara emosional.
Agar konflik tidak berlarut larut maka perlu adanya pemecahan
masalah/problem solving sehinga organisasi dapat berjalan dengan baik.
Langkah langkah penyelesaian menurut Richart Y.Cang adalah :
1.
2.
3.
4.
5.

Mengakui adanya konflik


Mengidentifikasi konflik secara sebenarnya
Dengar semua pendapat
Bersama-sama mencari cara untuk menyelesaikan konflik
Mendapatkan kesepakatan dan tanggungjawab untuk menemukan
solusinya
6. Menjadwal sesi tindak lanjut untuk mengkaji solusi.
Dalam menanggapi konflik biasanya mempunyai respon yang berbeda-beda.
Menurut Robert B. Maddux mengklasifikasikan kedalam 5 gaya respon yaitu ;
1. Menghindar
Cirinya : tidak mau konfrontasi, mengabaikan atau melewatkan pokok
permasalahan,menyangkal bahwa hal tersebut merupakan masalah.
Alasan penyesuian : perbedaan yang ada terlalu kecil atau terlalu besar
untuk diselesaikan. Usaha penyelesaian mungkin mengakibatkan
rusaknya hubungan atau menciptakan masalah yang lebih kompleks.
2. Mengokomodasi
Cirinya : bersikap menyetujui, tidak agresif, kooperatif bahkan, dengan
mengorbankan keinginan pribadi.
Alasan penyesuaian : tidak sepadan jika mengambil resiko yang akan

Bertekad Bulat Bersatu, Belajar Berjuang Bertaqwa


Panduan Materi MAKESTA PC IPNU IPPNU Kab. Pekalongan

33
merusak hubungan dan menimbulkan ketidakselarasan secara
keseluruhan.
3. Menang/kalah
Cirinya : konfrontatif, menutut dan agresif. Harus menang dengan cara
apapun.
Alasan penyesuaian : yang kuat menang, harus membuktikan
suprioritas,paling benar secara etis dan profesi.
4. Kompromi
Cirinya : mementingkan pencapaian sasaran utama semua pihak serta
memelihara hubungan baik. Agresif namun kompromi.
Alasan penyesuaian : tidaka ada ide perorangan yang sempurna
seharusnya ada lebih satu cara yang baik dalam melakukan sesuatu
anda harus berkorban untuk dapat menerima.
5. Penyelesaian masalah ( Kolaborasi win-win solution)
Cirinya : kebutuhan kedua belah pihak adalah sah dan penting.
Penghargaan yang tinggi terhadap sikap saling mendukung. Tegas dan
kooperatif.
Alasan penyesuaian : ketika pihak-pihak yang terlibat mau
membicarakan secara terbuka pokok permasalahan, solusi yang saling
menguntungkan dapat ditemukan tanpa pihakpun dirugikan.
Pemimpin dan pengurus serta anggota dalam oraganisasi dapat menciptakan
komunikasi respektif untuk membangun suasana organisasi yang saling
mendukung dan berjalan dinamis. Maka pemimpin perlu memperhatikan prinsipprinsip komunikasi respektif, karena banyak program dan kegiatan sering tidak
dapat berjalan atau respon positif bahkan reaksi yang negative dari sesama
pengurus dan anggota, karena komunikasi yang kurang baik.
Prinsisp-prinsip komunikasi respektif tersebut adalah :
1. Positive thinking ( berprasangka positif). Lebih baik menguraikan atau
mendiskripsikan keadaan yang apa adanya daripada mengevaluasi
berita atau pesan untuk mencari-cari kelemahan orang lain. Memberi
informasi dan bertanya tentang informasi lebih baik daripada sekedar
menghargai atau memuji, memberikan pendapat, atau menyatakan
secara tidak langsung bahwa penerima seharusnya tidak merubah
pesan.
2. Solution oriented (beroreintasi pada solusi) beroreintasi pada pemecahan
masalah dengan cara berkolaborasi dalam menggali masalah bersama
yang dihadapi jauh lebih baik daripada mencoba mengawasi atau
mengontrol pendengar atau dengan membesar-besarkan sikap dari
komunikator.

Bertekad Bulat Bersatu, Belajar Berjuang Bertaqwa


Panduan Materi MAKESTA PC IPNU IPPNU Kab. Pekalongan

34

3. Being honest. Gunakan spontanitas dan kejujuran, serta nyatakan


maksud sesungguhnya dari pada secara ambisius memakai strategi yang
melibatkan orang lain untuk memanipulasi demi mencapai berbagai
maksud pribadi.
4. Emphaty. Sampaikan empati dan gunakan perasaan dalam
mendengarkan daripada sekedar memperlihatkan ketidakseriusan atau
bersikap netral.
5. Feeling. Merasakan apa yang orang lain rasakan adalah lebih baik dari
pada melebih-lebihkan apa yang disampaikan pendengan. Berikan
isyarat bahwa kita masuk sebagai bagian dari hubungan, tidak hanya
mendominasi hubungan timbal balik.
6. Communicate. Gunakan komunikasi bila orang lain mencoba prilaku dan
ide-idenya daripada sekedar mengikuti saja. Mereka tidak akan
memberikan kesan kalau mereka tahu akan jawabannya, karena mereka
akan memerlukan bantuan orang lain.

Dalam perspektif doktrin Aswaja ala NU kepemimpinan selalu berpijak dengan


memegang teguh konsep tasamuh (toleransi), tawasuth (jalan tengah ), taadul
( adil), tawazun (keseimbangan). Konsep ini bermuara pada karakteristik Jamiyyah
Nahdlatul Ulama sebagai organisasi yang moderat dan jauh dari warna Islam garis
keras. Wallahu alam bishowab.

Bertekad Bulat Bersatu, Belajar Berjuang Bertaqwa


Panduan Materi MAKESTA PC IPNU IPPNU Kab. Pekalongan

35
ADMINISTRASI IPNU IPPNU
(Sebuah Aktualisasi Diri Dalam Berkhidmat)
a.

ADMINISTRASI UMUM

Pengertian
administrasi
berasal
dari
bahasa
Yunani
ad-minis-trarePengabdian, pelayanan atau servise. Administrasi umumnya
dinisbahkan dengan tata usaha yang berarti segala bentuk pekerjaan dalam
kantor meliputi tulis menulis, mengetik, korespondensi (surat menyurat),
kearsipan dan sebagainya.
Pengertian Administrasi
Dalam Arti sempit : Tata usaha atau office work yang meliputi kegiatan catat
mencatat, tulis menulis, mengetik, korespondensi, kearsipan dan sebagainya
Dalam Arti luas : Keseluruhan proses kerjasama antara dua orang atau lebih
yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya.
IPNU IPPNU merupakan sebuah organisasi besar sehingga mutlak memerlukan
administrasi untuk mencapai tujuan bersama yang ditetapkan.

Bertekad Bulat Bersatu, Belajar Berjuang Bertaqwa


Panduan Materi MAKESTA PC IPNU IPPNU Kab. Pekalongan

36
Adminstrasi
secara
sempit
mencakup :
a. Surat menyurat
b. Pengarsipan ( penyimpanan
)
c. Perencanaan kegiatan dan
evaluasi
( proposal dan LPJ )
d. Pelaporan
e. Inventarisasi
f. Notulensi

g. Data-data
statistik
organisasi
Administrasi
secara
luas
mencakup :
a. Organisasi
b. Manajenem
c. Komunikasi
d. Keanggotaan
e. Keuangan
f. Inventarisasi
g. Tata usaha
h. Humas

II. ADMINISTRASI IPNU IPPNU


Dalam sebuah organisasi administrasi dan surat-menyurat
memegang peranan yang sangat penting. IPNU IPPNU sebagai organisasi
profesional mempunyai pedoman tersendiri dalam hal administrasi.
Berikut ini beberapa pedoman administrasi IPNU IPPNU sebagaimana
tertuang dalam Peraturan Organisasi dan Administrasi (POA) yang kami
sesuaikan dengan poin-poin perubahan hasil RAKERNAS IPNU di
Samarinda Kalimantan Timur pada tanggal 22 25 Agustus 2007.
RAKERNAS tersebut merubah istilah POA menjadi POPA (peraturan
organisasi dan pedoman administrasi). Sampai sekarang hasil RAKERNAS
tersebut masih dalam tahap pencetakan oleh Pimpinan Pusat IPNU.
A.

PEDOMAN SURAT MENYURAT IPNU

1.

Ukuran, warna dan jenis surat

Ukuran kertas yang dipakai dalam surat menyurat


IPNU adalah 33 X 22 cm ( ukuran folio ).

Warna kertas putih.

Jenis kertas HVS antara 60 80 gram.

Surat diketik dengan font Arial.

2.

Kepala surat

Setiap surat dari PP, PW, PC, PAC dan PR / PK harus


menggunakan kepala surat yang tercetak.

Kepala surat memuat :


a.
Lambang IPNU.
b.
Tingkat
kepengurusan
organisasi.
(Font
Garamond)
c. Tulisan IKATAN PELAJAR NAHDLATUL ULAMA( tidak disingkat )
(Font Arial).
d.
Nama daerah kerja (Font Bookman Old Style).

Bertekad Bulat Bersatu, Belajar Berjuang Bertaqwa


Panduan Materi MAKESTA PC IPNU IPPNU Kab. Pekalongan

37
e.

Alamat sekretariat lengkap (Font Times New


Roman Italic/miring).

Kepala surat dicetak dengan dasar putih dan huruf


warna hitam, kecuali tulisan IPNU, dicetak dengan warna hijau.

Tulisan kepala surat tercetak disebelah kanan


lambang semua ( kecuali alamat sekretariat ) dan dengan posisi
simetris dan bergaris bawah atau format indonesia baru.

3.

Nomor, lampiran dan hal surat

Nomor surat terdiri dari 7 ( tujuh ) kolom, masing


masing dipisah dengan garis miring sebagai berikut : a/b/c/d/e/f/g
a. Nomor urut surat keluar pada buku agenda.
b. Kode tingkat kepengurusan, dengan ketentuan :
b.1.
Untuk surat-surat yang bersifat keputusan memakai
kode : KPP untuk Pimpinan Pusat, KPW untuk Pimpinan
Wilayah, KPC untuk Pimpinan Cabang, KPAC untuk
Pimpinan Anak Cabang, KPR/KPK untuk Pimpinan
Ranting/Pimpinan Komisariat.
b.2. Selain surat-surat yang bersifat keputusan memakai kode
PP, PW, PC, PAC, PR/PK, masing masing dipergunakan
sebagaimana ketentuan surat yang bersifat keputusan.
c. Kode indeks surat, dengan ketentuan sebagai berikut :
c.1. Kode indeks umum :
A. Surat untuk lingkungan internal IPNU
B. Surat untuk lingkungan eksternal IPNU
C. Surat untuk NU, banom lain, lembaga atau lajnah di
lingkungan NU
c.2. Kode indeks keputusan :
SK
: Surat Keputusan
SP : Surat Pengesahan
SR : Surat Rekomendasi
Sp : Surat Pengangkatan / pemberhentian
SM : Surat Mandat
Spt : Surat Pengantar
PPP : Peraturan Pimpinan Pusat
PPW : Peraturan Pimpinan Wilayah
PPC : Peraturan Pimpinan Cabang
IPP : Instruksi Pimpinan Pusat
IPW : Instruksi Pimpinan Wilayah
IPC : Instruksi Pimpinan Cabang
SPP : Siaran Pimpinan Pusat
SPW : Siaran Pimpinan Wilayah

Bertekad Bulat Bersatu, Belajar Berjuang Bertaqwa


Panduan Materi MAKESTA PC IPNU IPPNU Kab. Pekalongan

38

SPC : Siaran Pimpinan Cabang


d. Periodesasi kepengurusan yang sedang berjalan dengan angka
romawi.
e. Dua angka terakhir tahun kelahiran IPNU : 73 ( 1373 ) H dan 54
( 1954 ) H.
f. Bulan pembuatan surat dengan angka romawi.
g. Dua angka terakhir tahun pembuatan surat.

Lampiran disingkat lamp : diisi apabila pada surat itu


disertakan surat surat lain.
h. Jumlah lampiran cukup disebut dengan angka.
i. Angka tersebut menunjukkan beberapa macam lampiran
bukan berapa jumlah lembar halaman.
j. Bila jumlah halaman ingin disebutkan, maka ditambah angka
di dalam kurung.

Hal : diisi dengan initi persoalan surat secara singkat


dan mudah dimengerti, ditulis dengan dengan huruf besar tanpa
garis bawah dan tidak diakhiri dengan tanda titik.

Untuk nomor surat kepanitiaan tertentu yang dibuat


olah tingkat kepengurusan, pengaturannya disesuaikan dengan
tingkat kepengurusan.

4.

Alamat surat
Alamat adalah kepada siapa surat itu ditujukan dan
harus ditulis dengan lengkap dan jelas, kecuali surat surat yang
bersifat masal.

Alamat surat yang bersifat massal, jika diperlukan


dapat disebutkan pada lampiran berikutnya.

Penulisan alamat cukup mempergunakan kata yang


sopan.
a. Bila surat dikirim menggunakan amplop, penulisan alamat
surat adalah Yang terhormat atau disingkat Yth dengan
diakhiri tanda titik dua.
b. Bila surat dikirim tanpa memakai amplop, maka penulisannya
adalah Kepada yang terhormat atau disingkat Kepada yth
dengan diakhiri tanda titik dua.

Pengetikan tujuan / alamat adalah tiga spasi di bawah


hal surat
Misal :

Di bawah kepala surat, berturut- turut dicantumkan :


Nomor : 001 / PC/ A / XV / 7354 / VI / 10
Lamp
: 2 ( 6 ) artinya lampiran dua macam, jumlah lembarannya enam macam
Hal
: UNDANGAN

Bertekad Bulat Bersatu, Belajar Berjuang Bertaqwa


Panduan Materi MAKESTA PC IPNU IPPNU Kab. Pekalongan

39
5.

6.

Pembuka dan penutup surat


Kalimat
pembuka
surat-surat
IPNU
adalah
Assalamualaikum
Wr.
Wb.,
dan
dibawahnya
Bismillahirrahmanirrahim dengan diberi garis bawah diantara
kedua kalimat tersebut.
Contoh :
Assalamualaikum Wr. Wb
Bismillahirrahmanirahim

Kalimat penutup untuk surat-surat IPNU adalah


Wallahulmuwafiq
ila
aqwamithariq,
dan
di
bawahnya
Wassalamualaikum Wr.Wb., dengan diberi garis diantara kedua
kalimat tersebut.
Contoh :
Wallahulmuwafiq ila aqwamitthariq
Wassalamualaikum Wr. Wb

Kata pembuka dan penutup untuk dipakai pada setiap


surat IPNU, kecuali pada surat keputusan tanpa menggunakan
salam.

Kata pembuka dan penutup terletak digaris tepi


sebelah kiri.

Isi surat
Isi surat adalah uraian daripada isi / pokok hal surat
Isi surat agar dijaga tetap hormat dan sopan tidak
berlebihan

Isi surat menggunakan bahasa Indonesia yang jelas


dan mudah dimengerti serta tidak meragukan dari isi dan bobot
surat.

Bila memakai singkatan kata-kata, hendaknya yang


lazim dipakai umum

7.

Tanggal surat
Setiap penutup surat, dibagian bawah sebelah kanan ditulis
tanggal pembuatan surat
Tanggal surat harus disesuaikan dengan tempat / kedudukan
organisasi
Selain tanggal pembuatan, surat surat IPNU memuat bulan dan
tahun hijriah dan masehi.
Letak kalender hijriah dibagian atas, sedang dibagian bawahnya
kalender masehi, dengan dipisah garis.

Bertekad Bulat Bersatu, Belajar Berjuang Bertaqwa


Panduan Materi MAKESTA PC IPNU IPPNU Kab. Pekalongan

40

Contoh :
8.

Pekalongan, 05 Dzulhijjah 1428 H


14 Desember 2007 M
Pengirim dan tanda tangan
Setiap surat harus menyebut dengan jelas pengirim dan
penanggungjawabnya;
Penyebutan pengirim tidak boleh disingkat, dengan formasi
centering.
Nama struktur/tingkatan IPNU dan nama daerah ditulis dengan
karakter kecil, kecuali awal kata harus ditulis karakter kapital.
Ketua berada disebelah kiri dan sekretaris berada disebelah
kanan, ditulis dengan huruf besar dan garis bawah serta memakai
sistem Indonesia baru.
Adapun bila pimpinan setempat sudah memiliki nomor dan Kartu
Tanda Anggota, harus dicantumkan nomor KTA di bawah jabatan
dan nama penanggung jawab surat.
Contoh :
Pimpinan Cabang
Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama
Kabupaten Pekalongan

Ketua,

Sekretaris,

ABRAHAM USMAN
NIA : XI.13.07.7354.90.001

MUHAMMAD RIFDA UJZA


NIA : XI.13.06.7354.88.002

Adapun bila pimpinan setempat belum mempunyai nomor


sekaligus KTA, maka penulisan nama dengan huruf besar dan
tebal, bergaris bawah dengan tulisan jabatan ketua dan sekretaris
di bawah dengan tulisan miring.
Contoh :
Pimpinan Anak Cabang
Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama
Kecamatan Bojong

ABRAHAM USMAN
Ketua

MUHAMMAD RIFDA UJZA


Sekretaris

Mempergunakan stempel organisasi yang telah disahkan.

Bertekad Bulat Bersatu, Belajar Berjuang Bertaqwa


Panduan Materi MAKESTA PC IPNU IPPNU Kab. Pekalongan

41

9.

Stempel dibubuhkan pada ruang antara nama dan jabatan


sekretaris, dengan menutup sebagian dari tanda tangan sebelah
kiri sekretaris dan berlaku bagi semua jenis surat IPNU.
Sandi
Sandi adalah inisial nama orang yang mengonsep dan
membuat/mengetik surat, yang terdiri atas dua huruf masing
masing inisial nama yang bersangkutan.
Penulisan inisial nama pengonsep adalah dengan huruf kapital
yang kemudian dipisahkan dengan garis miring inisial pengetik
dengan huruf kecil.
Letak atau penempatan sandi dipojok bawah sebelah kiri pengirim
( jabatan ) dan tanda tangan.
Bila surat ada tembusannya, penulisan sandi di atas sebelah kiri
tembusan.
Contoh :
Pimpinan Anak Cabang
Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama
Kecamatan Kedungwuni

ABRAHAM USMAN
Ketua

MUHAMMAD RIFDA UJZA


Sekretaris

AM/aa

B.

PEDOMAN SURAT MENYURAT IPPNU


1.

Ukuran, Warna dan Jenis Kertas


Ukuran kertas yang dipakai dalam surat menyurat IPPNU : 33 x 22 cm
(folio) berat 80 gr, berwarna puith dan jenis kertas HVS.

2.

BAGIAN-BAGIAN SURAT RESMI IPPNU :


a. Kepala Surat
1.
Kepala surat, letaknya ditengah alas berbentuk
simetris. Dan yang diketik, letaknya dipojok kiri atas berbentuk
blok dengan huruf besar.

Bertekad Bulat Bersatu, Belajar Berjuang Bertaqwa


Panduan Materi MAKESTA PC IPNU IPPNU Kab. Pekalongan

42

2.

Kepala surat dan amplop memuat :


Lambang IPPNU dengan ukuran alas sama dengan
tinggi 2,5 cm.
Tingkatan kepengurusan organisasi.
Tulisan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (tidak
disingkat)
Nama wilayah kerja.
Alamat sekretariat lengkap.
Huruf menggunakan times new roman

Lambang IPPNU dicetak dan berwarna (warna


seragam dari mulai tingkatan pusat ataupun tingkatan
ranting/komisariat)
3.
Kepala surat dicetak dengan warna dasar putih
dan warna huruf hitam.
4.
d.
Tulisan kepala surat terletak disebelah
kanan lambang, ditulis dengan huruf besar semua, kecuali
alamat sekretariat dan dengan posisi simetris.
b. Nomor, Lampiran dan Hal Surat
1. Dibawah kepala surat (yang tidak tercetak) berturut-turut
ditulis :

Nomor
:

Lampiran

Hal
:
2. Nomor surat adalah nomor unit pada buku agenda surat-surat
keluar ditambah kode-kode yang khusus dipergunakan dalam
surat menyurat IPPNU dengan susunan dan urutan sebagai
berikut : 1/2/3/4/5/6/7.
Keterangan kolom :
1) Nomor urut keluar (agenda).
2) Diisi dengan kode Tingkatan kepengurusan Organisasi
Contoh : PP/PW/PC/PAC/PR/PKPT/PK/PCI
3) Diisi dengan kode indeks, dengan ketentuan sebagai
berikut :
a.
Kode Indeks Umum : A
untuk surat
sekretariat , B
untuk surat surat keuangan , C
untuk departemen-departemen.
b.
Kode indeks khusus :
SK : Surat Keputusan, SP : Surat Pengesahan, SM: Surat
Mandat, SR : Surat Rekomendasi, Ins. PC : Intruksi
Pimpinan Cabang , dll.

Bertekad Bulat Bersatu, Belajar Berjuang Bertaqwa


Panduan Materi MAKESTA PC IPNU IPPNU Kab. Pekalongan

43
4)
5)
6)
7)

Diisi dengan tahun kelahiran IPPNU, diambil dua angka


terakhir dari tahun hijriyah dan masehi.
iisi dengan periodesasi kepengurusan yang sedang berjalan
dengan angka romawi.
Diisi dengan bulan, menggunakan angka romawi.
Diisi dengan tahun, diambil dua angka yang terakhir.
Contoh: 005/PC/A/7455/XVI/VI/10

3. Lampiran diisi apabila beserta surat-surat tersebut disertakan


surat-surat lain. Misal surat keterangan, riwayat hidup, laporan,
notulen,dll.
Jumlah lampiran cukup disebut dengan angka misalnya 2
atau 3
Angka pada lampiran menunjukkan macam lampiran, bukan
lembaran lembar
Kalau jumlah ingin disebutkan, ditulis didalam kurung,
contoh : 2 (7), artinya ada
2 macam dengan jumlah
lembaran 7.
4. Hal ditulis isi pokok persoalan yang dibicarakan dalam surat
yang akan dikirim, dan harus dimengerti oleh si alamat, tidak
perlu terlalu panjang.
c. Alamat dan tujuan surat
Alamat harus ditulis dengan lengkap dan jelas kecuali yang bersifat
massal, surat yang ditujukan kepada organisasi dalam lingkungan
IPPNU cukup dengan kata-kata sopan Yang Terhormat
atau
Kepada Yth (tidak disingkat)
d. Isi Surat
Isi surat menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti,
apabila menggunakan singkatan hendaknya dipakai singkatan yang
lazim dipakai umum.
e. Formasi Surat
Isi surat keseluruhan berbentuk blok still, penggunaan spasi
disesuaikan dengan isi surat dan ukuran kertas secara proporsional,
kosongkan bagian halaman muka surat sebelah kiri untuk
tempat desposisi bagi si alamat.
f. Pembuka dan Penutup Surat
Kata pembuka untuk surat-surat IPPNU adalah :
Assalamualaikum wr. wb.

Bertekad Bulat Bersatu, Belajar Berjuang Bertaqwa


Panduan Materi MAKESTA PC IPNU IPPNU Kab. Pekalongan

44

Bismillahirrahmanirrahim
Kata penutupnya adalah:
Wallahul muwafiq ilaa aqwamith thariq
Wassalamualaikum wr. wb.
Ketentuan 1 dan 2 dipakai untuk surat-surat umum IPPNU
kecuali SK, instruksi, pengesahan dan mandat.
Kata pembuka dan penutup terletak di garis alenia.
g. Tanggal Surat
Tanggal surat ditulis disebelah kanan bawah.
Tanggal surat didahului oleh nama kota (kedudukan kantor
organisasi).
Surat-surat dalam organisasi IPPNU harus memuat tanggal,
bulan, tahun
Hijriyah dan Masehi, contoh : Pekalongan , 06
Safar 1431 H
22 Januari 2010 M
h. Pengiriman dan tanda tangan
Setiap surat harus menyebut dengan jelas lembaga yang
mengirim beserta penanggungjawabnya sesuai dengan tingkat
kepengurusan di wilayah kerja masing-masing dan ditulis
dengan huruf kapital.
Penanggung jawab adalah Ketua dan Sekretaris: ketua ditulis
sebelah kiri dan sekretaris ditulis sebelah kanan, masing-masing
dengan huruf besar dan diberi garis bawah tanpa tanda kurung.
Tingkatan-tingkatan pejabat organisasi harus ditulis dengan
angka romawi bukan dengan huruf, misalnya: Ketua I, Sekretaris
II dsb.
Nama yang menjabat hendaknya ditulis diatas nama jabatan
bukan sebaliknya dan penulisan jabatan ditulis dengan huruf
kecil dicetak miring. Contoh : ketua, sekretaris
Penulisan tingkatan organisasi (PP,PW, PC, PAC, PR, PK) ditulis
dengan huruf kapital dan terletak ditengah-tengah.
Penulisan nama pada kolom tanda tangan, apabila sudah
mempunyai NIA, maka nama digarisbawahi dan ditambahkan
dengan nomer NIA, Contoh:
PIMPINAN CABANG
IKATAN PELAJAR PUTRI NAHDLATUL ULAMA
KABUPATEN PEKALONGAN

Bertekad Bulat Bersatu, Belajar Berjuang Bertaqwa


Panduan Materi MAKESTA PC IPNU IPPNU Kab. Pekalongan

45
FITRIYAH
Ketua, NIA: CXXX.14.91.3994

KUSTINAH
Sekretaris, NIA: CXXX.13.XI.03.3471

a. Dalam setiap pengiriman surat dan tanda tangan surat harus


mempergunakan stempel organisasi yang disahkan.

b. Stempel dibubuhkan pada ruang antara nama dan jabatan sekretaris,


dengan menutup sebagian dari tanda tangan sebelah kiri sekretaris
dan berlaku bagi semua jenis surat IPPNU.

II. SIFAT-SIFAT SURAT DAN JENIS-JENIS SURAT


A. PERATURAN
Peraturan adalah surat yang berisi tentang sifat, tujuan dan aturan-aturan
organisasi, dan merupakan legitimasi ketentuan hukum tertinggi yang
harus ditaati oleh IPPNU.
Peraturan IPPNU terdiri dari 4 (empat) macam, yaitu :
1. Peraturan Dasar dan peraturan rumah tangga (PDPRT) adalah
peraturan dasar yang diputuskan di kongres dan mempunyai hukum
tertinggi di IPPNU yang isinya memuat sifat, tujuan serta aturanaturan organisasi.
2. Peraturan Pimpinan Pusat disingkat Per. PP, diputuskan di konferensi
besar dan kedudukan hukumnya setingkat dibawah PD PRT.
3. Peraturan Wilayah (Per. PW), diputuskan di Konferensi wilayah
4. Peraturan Pimpinan Cabang (Per. PC), diputuskan di konferensi cabang
atau konferensi kerja cabang.
B. KEPUTUSAN
Keputusan memuat tentang pengangkatan, pemberhentian personil,
pengesahan kepengurusan, penetapan hasil keputusan persidanganpersidangan. Kedudukan hukum bersifat sementara, keputusan ada 8
macam yaitu : Keputusan Pimpinan pusat (KPP), KPW,KPC, KPAC, KPR,
KPKPT, KPK, KPCI.
Surat Keputusan mempunyai bentuk tersendiri, memuat 3 bagian,
sebagai berikut :
1. Konsideran : menimbang, mengingat, memperhatikan
2. Diktum : Isi keputusan
3. Alamat/Tujuan surat.
c. INSTRUKSI

Bertekad Bulat Bersatu, Belajar Berjuang Bertaqwa


Panduan Materi MAKESTA PC IPNU IPPNU Kab. Pekalongan

46
adalah surat perintah untuk menjalankan hasil keputusan, peraturan dan
hasil-hasil rapat. Instruksi ada 3 macam : Ins. PP, Ins. PW, Ins. PC.
D. SURAT PENGESAHAN
Adalah
pengesahan
berdirinya
/
reformasi
pengurus
:
wilayah,cabang,anak cabang,ranting dan komisariat. Yang berhak dan
berkewajiban mengeluarkan surat pengesahan adalah Pimpinan Pusat(PP)
dan Pimpinan Cabang(PC).
E. SURAT ROKEMENDASI
Adalah surat persetujuan secara formal yang dikeluarkan oleh organisasi
yang berwenang terhadap hasil keputusan secara musyawarah. Untuk
rekomendasi pengesahan pengurus baru, kewenangan pembuatannya
diserahkan kepada :Pimpinan Wilayah(PW) dan Pimpinan Anak
Cabang(PAC). Surat rekomendasi ini merupakan pengesahan sementara
kepada pimpinan cabang atau pimpinan ranting/komisariat, sampai
dengan turunnya surat pengesahan dari PP atau PC.
F. SURAT MANDAT
Adalah surat pemberian kuasa organisasi/seseorang kepada orang lain.
Setiap jenis kegiatan yang mempunyai bobot dan/atau tingkatan formal
organisassi penyelenggara, harus disertakan syarat membawa surat
mandat ataupun tidak disebutkan secara formal.
G. PERMOHONAN TANDA ANGGOTA
Tanda anggota hanya dikeluarkan oleh PC dan PCI. Yang berhak
mengajukan permohonan tanda anggota hanya PAC/PR/PKPT/PK.Tanda
anggota yang habis masa berlakunya harus dikembalikan kepada PC
untuk digantikan yang baru, dengan membayar uang tanda anggota ,
tanpa uang pangkal.Tanda anggota berlaku selama periode kepengurusan
PC
III.

PERANGKAT ADMINISTRASI

a. Notulen
1. Notulen adalah catatan singkat/rangkuman tentang pembicaraan,
uraian, ceramah, rapat, perdebatan dan lain-lain yang dimaksudkan
menjadi peringatan-peringatan atau bahan bagi langkah-langkah yang
akan diambil selanjutnya.
2. Buku notulen memuat antara lain
Nama pertemuan
Hari, tanggal
Pukul (jam mulai dan berakhir)

Bertekad Bulat Bersatu, Belajar Berjuang Bertaqwa


Panduan Materi MAKESTA PC IPNU IPPNU Kab. Pekalongan

47

Tempat
Jumlah undangan dan undangan yang hadir
Nama dan jabatan yang memimpin
Nama dan jabatan yang membuat notulis
Kesimpulan-kesimpulan dari setiap pembicaraan
Keputusan-keputusan yang diambil

b. Ekspedisi
1. Ekspedisi adalah keseluruhan pengiriman dalam hal surat-surat, alatalat perlengkapan organisasi IPPNU yang dikirim baik melalui pos atau
kurir.
2. Buku ekspedisi sebagai tanda bukti bahwa pengiriman itu benar-benar
telah diterima oleh yang bersangkutan.
3. Buku ekspedisi/ pengiriman untuk surat-surat yang melalui pos atau
kurir mempunyai bentuk sbb: 1/2/3/4/5/6/7. Penjelasan:
1. Kolom 1 : nomor urut
2. Kolom 2 : dikirim kepada siapa
3. Kolom 3 : isi ringkas
4. Kolom 4 : tanggal pengiriman
5. Kolom 5 : tanggal dan nomor surat yang dikirim
6. Kolom 6 : lampiran
7. Kolom 7 : tandatangan penerima/ tera pos

c. Arsip Penyimpanan
1. Arsip adalah kumpulan-kumpulan yang terjadi karena pekerjaan aksi,
transaksi, tindak tanduk, dokumentasi yand disimpan sehingga pada
tiap saat dibutuhkan dapat disiapkan untuk melaksanakan tindakantindakan selanjutnya.
2. Kegunaan arsip:
a. Untuk pembuktian
b. Untuk korespondensi
c. Untuk penyusunan sejarah
d. Untuk statistik
a. Untuk publikasi
b. Dan lain-lain
3. Arsip surat keluar
1.
Untuk surat-surat keluar PP, PW, PC, PAC, dan
PR/PK supaya menyediakan map untuk menyimpan seluruh suratsurat keluar.

Bertekad Bulat Bersatu, Belajar Berjuang Bertaqwa


Panduan Materi MAKESTA PC IPNU IPPNU Kab. Pekalongan

48

2.

nomor urut.

Surat-surat yang diarsipkan disusun dengan

3.

Dalam mengarsipkan hendaknya dipisahkan


antara tahun yang satu dengan tahun yang lain.
4.
Untuk surat-surat keluar bersama IPNU-IPPNU
diarsipkan dalam map tersendiri.
PR/PK harus menyediakan sekurang-kurangnya 5 (lima) buah map:
1. Untuk surat-surat dari PC (termasuk surat pengesahan).
2. Untuk surat-surat dari PAC.
3. Untuk surat-surat dari NU dan Badan Otonomnya.
4. Untuk surat-surat dari orang/lembaga/organisasi ekstern.
5. Map khusus data anggota.
d. SURAT BERSAMA
Yang dimaksud dengan surat bersama adalah surat yang dikeluarkan atas
nama IPPNU dengan Banom NU atau OKP. Surat bersama dapat dibuat
apabila isi surat tersebut menyangkut kepentingan bersama.Surat
bersama cukup ditandatangani oleh salah satu unsur pimpinan harian
IPPNU yang ditunjuk dan salah satu unsur pimpinan harian Badan Otonom
NU atau OKP yang ditunjuk berikut stempel yang bersangkutan.
1.

Kode Surat Bersama


Surat bersama memuat kolom-kolom a/b/c/d/e.
Kolom a
: nomor urut surat keluar bersama.
Kolom b
: tingkatan organisasi.
Kolom c
: tulis IPPNU Banom NU/OKP.
Kolom d
: bulan pengeluaran surat bersama.
Kolom e
: dua angka terakhir tahun yang sedang berjalan.
Contoh:07/PC/IPPNU-Banom NU,OKP/VI/10

2. Kepala surat bersama


a. Bila tidak memiliki kop bersama, dapat mempergunakan salah
satu dari kop surat tercetak yang dimliki IPPNU/Banom NU/OKP.
b. Apabila kop surat bersama tidak tercetak, maka kop tulisan
IPPNU-Banom NU/OKP tidak disingkat sebagaimana pembuatan
Kop surat tercetak.
c. Kop penutup surat dapat disingkat dalam satu jajaran baris.
Contoh: Pimpinan Cabang IPPNU-Banom NU/OKP. Bandung.
3.

Stempel Organisasi
Stempel organisasi berbentuk bulat telur (oval) dengan tulisan Ikatan
Pelajar Putri Nahdlatul Ulama. Di tengahnya terdapat lambang IPPNU
dan tingkatan organisasi melingkar di bawah lambang dengan tiga

Bertekad Bulat Bersatu, Belajar Berjuang Bertaqwa


Panduan Materi MAKESTA PC IPNU IPPNU Kab. Pekalongan

49
garis di samping kiri dan kanan lambang. Warna tinta tempel adalah
hijau. Pembuatannya dapat dilakukan oleh pimpinan organisasi di
semua tingkatan dengan ketentuan sesuai dengan contoh yang ada
dan diberi tanda daerahnya.
4.

Papan Nama
Adalah papan nama organisasi yang diperlihatkan secara umum di
depan kantor sekretariat. Papan nama dimaksudkan untuk
menunjukkan keberadaan organisasi IPPNU sesuai dengan kedudukan
dan tingkatan yang bersangkutan. Bentuk papan nama (name board)
untuk PP,PW,PC,PR,PKPT,PK dan PCI mempunyai bentuk yang sama
,yaitu empat persegi panjang.
Ukuran:
~ untuk PC,PAC,PR,PKPT,PK dan PCI berukuran 140 x 70 cm (skala
2:1).
Warna:
~ Warna dasar hijau muda.
~ Warna huruf, putih.
~ Warna garis tepi, kuning.
Di sudut sebelah atas tercantum lencana IPPNU menurut warna
lencana.

5.

Penulisan
Penulisan IPPNU dalam lambang memakai lima titik diantara hurufhurufnya dan ditulis dengan huruf besar/ kapital. Contoh:
I.P.P.N.U.,sedangkan penulisan IPPNU diluar lambang tanpa titik,
semua memakai huruf besar/ kapital., Contoh: IPPNU.
CONTOH ADMINISTRASI DAN ALAT-ALAT PERLENGKAPANNYA

LEMBAR DISPOSISI
PC. IPPNU KAB.
PEKALONGAN
Sekretariat : Jl. Raya
DISPOSISI
Karangdowo
Kedungwuni Pekalongan
51273
Tanggal terima :
Nomor agenda surat masuk :
.
.
Asal surat
:
Tanggal

surat

Bertekad Bulat Bersatu, Belajar Berjuang Bertaqwa


Panduan Materi MAKESTA PC IPNU IPPNU Kab. Pekalongan

50

Nomor

surat
:
Perihal

Catatan sekretaris
Disposisi ketua
Keterangan

Dibalas tanggal
Nomor agenda
surat keluar

..
:

..

PAPAN DAFTAR SUSUNAN PENGURUS


PC. IPPNU KAB.
PEKALONGAN
Sekretariat : Jl. Raya
Karangdowo Kedungwuni
Pekalongan 51273

Nomor
Urut

Induk

Nomor SP
Tanggal
konferensi
Periodesasi

Nama

Tempat
&

Pend
.

Pengur
us

Tgl
Lahir

Terak
hir

Jabat
an

Alama
Tahun
t
Ke
Masu
t.
Lengk
k
ap
IPPNU

BUKU DAFTAR INVENTARIS


Nomor

Jenis

Jumlah

Asal

Harga

TANGAL

Bertekad Bulat Bersatu, Belajar Berjuang Bertaqwa


Panduan Materi MAKESTA PC IPNU IPPNU Kab. Pekalongan

Ket.

Urut

Induk

Barang

Barang

Baran
g
5

Barang

Rusa
k

51

Paka
i
7

BUKU TAMU
No
Nama
Hari Tanggal Jam
Urut
Tamu
1
2
3
4
5

Alamat Jabatan
6

Menem Keperlu Tanda


ui
an
Tangan
8
9
10

BUKU DAFTAR HADIR


Nom
or
1

Nama Lengkap

Jabatan

Tanda
tangan
5

Alamat

BUKU DAFTAR ANGGOTA


Nomor
Uru
t
1

Nama

Indu
k
2

Lengkap
3

Tempat
&
Tg
Lahir
4

Pendidika
n
Terakhir
5

Lengka
p
Lengka
p
6

TANGAL
Masu
k
7

Kelua
r
8

Ket.
9

BUKU DAFTAR KEGIATAN


Nama/Jenis
No
1

Kegiatan

Hari/Tangg
al

Pelaksana
an

Waktu

Tempat
Kegiata
n
6

Keterang
an

Bertekad Bulat Bersatu, Belajar Berjuang Bertaqwa


Panduan Materi MAKESTA PC IPNU IPPNU Kab. Pekalongan

52
BUKU EKSPEDISI

No

Tanggal

Alamat
Surat

Hal
Surat

Tanggal &
Nomor
Surat
5

Lampiran

Keterang
an

BUKU AGENDA SURAT MASUK


Nomor
Uru
t
1

Indu
k
2

Terim
a
Tangg
al
3

Alamat
Pengiri
m
4

Surat masuk
Tangg
al
5

Nom
or
6

Isi/h
al
7

Penerus
an

Dispos
isi

Ket
.

10

BUKU AGENDA SURAT KELUAR


Nomor
Uru Indu
t
k
1
2

ditujuka
n
3

Alamat
Pengiri
m
4

Surat masuk
Tangg Nomo Isi/ha
al
r
l
5
6
7

Hubunga
n surat
lain
8

Ket.
9

TARGET PENCAPAIAN PROGRAM


Nom
or
1

Jenis Kegiatan
2

Waktu
Pelaksanaan
3

Prosentase

Ket

PAPAN DAFTAR KEGIATAN


Nom
or
Urut
1

Jenis Kegiatan

Hari/Tgl

Pelaksana

Waktu dan
Tempat
Kegiatan
5

Ket
6

Bertekad Bulat Bersatu, Belajar Berjuang Bertaqwa


Panduan Materi MAKESTA PC IPNU IPPNU Kab. Pekalongan

53

NOTULENSI RAPAT
RAPAT RUTIN PC IPPNU KAB. PEKALONGAN
Pertemuan
:
Hari & tanggal
:
Tempat
:
Undangan
:

Pemimpin
Jabatan
Notulis
Kesimpulan

:
:
:
:

AGENDA ACARA
1. Pembukaan
2. Sambutan-sambutan
3. Acara inti
4. Penutup
USULAN
.............................................................................................................................................. ................................................
..............................................................................................
SARAN/PENDAPAT
..................... .........................................................................................................................
..............................................................................................................................................
KEPUTUSAN-KEPUTUSAN
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
Pekalongan , .................
______________
Notuilis

Bertekad Bulat Bersatu, Belajar Berjuang Bertaqwa


Panduan Materi MAKESTA PC IPNU IPPNU Kab. Pekalongan

54

Bertekad Bulat Bersatu, Belajar Berjuang Bertaqwa


Panduan Materi MAKESTA PC IPNU IPPNU Kab. Pekalongan

55
LATAR BELAKANG SEJARAH
Corps brigade pembangunan (CBP)
Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama
Corps Brigade Pembangunan (CBP) merupakan lembaga yang dibentuk
pada tahun 1963 dalam hal itu di latar belakangi peristiwa persengketaan
antara Indonesia dengan Malaysia atau istilah populernya dikenal dengan
istilah Ganyang Malaysia , peristiwa politik tersebut yang berkaitan
dengan persengketaan antara Republik Indonesia dengan Malaysia
memperebutkan daerah Kalimantan Utara (Serawak).
Kondisi riil yang terjadi pada saat itu untuk conteks_nya yaitu politik
luar negeri terjadi pertentangan antara gagasan Presiden Soekarno yang anti
Imperalisme dengan pihak barat yang berupaya menancapkan kukunya
diwilayah Malaysia. Kemudian Presiden Soekarno mengintruksikan kepada
elemen bangsa untuk segera membentuk Sukarelawan Perang dan siap
menggayang Malaysia.
Instruksi Presiden tersebut secara langsung membuat seluruh elemen
bangsa bersiap sedia untuk melawan Imperalisme yang akan kembali
menancapkan kukunya diwilayah Asia Tenggara, Asnawi Latif pada waktu itu
selaku Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulaqma yang merupakan
bagian dari elemen bangsa merasa terpanggil untuk berjuang bersama
melawan iperalisme dari bangsa barat, yang terbentuk dari kalangan pelajar
Nahdhiyyin yang kemudian dinamakan Sukarelawan Pelajar.
Deklarasi dibentuknya sukarelawan Pelajar diadakan di Djogjakarta
yang pada saat itu merupakan lokasi dari kantor pusat PP IPNU, dan di
barengi dengan parade militer
Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang
merupakan wujud dari kesiapan RI untuk Menggayang Malaysia.
Sejak saat itulah kemudian Sukarelawan Pelajar yang dibentuk oleh
Asnawi Latif tersebut berjuang demi memperjuangkan Negara dan Bangsa
untuk keutuhan NKRI. Sukarelawan ini yang merupakan Embrio atau cikal
bakal bagi berdirinya Corps Brigade Pembangunan (CBP) Ikatan Pelajar
Nahdlatul Ulama. Yang kemudian ditetapkan pada Konferensi Besar IPNU di
Pekalongan pada tanggal 25 31 Oktober 1964 dengan nama Corps
Brigade Pembangunan (CBP). Yang kemudian dikenal dengan doktrin
Pekalongan
Secara etimologi Corps berasal dari bahasa Inggris yang memilki arti
kesatuan dalam komando, Brigade berarti pasukan yang disiapkan untuk
bertempur dan Pembangunan, memiliki arti membangun dalam rangka
mengisi kemerdekaan. Sedangkan secara terminologi Corps brigade
pembangunan berarti suatu lembaga yang dibentuk dalam satu komando
untuk mengawal pembangunan.

Bertekad Bulat Bersatu, Belajar Berjuang Bertaqwa


Panduan Materi MAKESTA PC IPNU IPPNU Kab. Pekalongan

56
Pada moment tersebut Asnawi Latief selaku ketua umum PP IPNU
menunjuk Rekan Harun Rosyidi untuk menjadi Komandan Teknis CBP. Pasca
ditunjuk sebagai komandan tehnis CBP, rekan Harun Rosyidi mengumpulkan
kader-kader inti IPNU yang berpotensi untuk selanjutnya dididik dan di latih
kemiliteran
serta
keamanan
guna
mengantisipasi
gerakan
yang
membahayakan keutuhan negara kesatuan republik Indonesia (NKRI) baik
dari dalam maupun luar. Kondisi ini ditempuh karena stabilitas politik dan
kemanan yang tidak menentu pada saat itu.
Kemudian, pada tahun 1965 saat terjadinya peristiwa G 30 S PKI. CBP
sangat berperan aktif dalam upaya memberantas PKI dan antek-anteknya.
Ghirrah Patriotisme Pelajar tersebut setelah terjadinya perubahan rezim dan
perubahan kondisi sosial politik Indonesia semakin surut. CBP menjadi
sebuah nama yang semakin tenggelam. Hingga kemudian masa
kepemimpinan Hilmi Muhammadiyah Ketua Umum PP IPNU pada tahun
1999 CBP dideklarasikan kembali di Pondok Pesantren Pancasila Sakti Klaten
Jawa Tengah. Pendeklarasian kembali ini merupakan upaya IPNU untuk bisa
memberikan kontribusinya secara lebih luas pada Era reformasi yang sedang
gencar-gencarnya diteriakkan oleh masyarakat seluruh Indonesia. Kemudian
rekan Hilmi Muhammadiyah menunjuk rekan AGUS SALIM untuk menjadi
Koordinator Nasional (KORNAS) CBP. Pasca ditunjuk sebagai KORNAS CBP,
rekan Agus Salim sangat gencar melakukan sosialisasi ke daerah-daerah
untuk mengaktifkan kembali CBP sampai ke tingkatan ranting, Hingga
memasuki kongres XIII tahun 2000 di Makasar yang menetapkan rekan
Abdullah Azwar Anas sebagai Ketua Umum IPNU, selanjutnya ditunjuklah
Rekan EDISYAM RISDIYANTO menjadi Kornas.
Pada masa ini CBP bergerak pada empat bidang yakni : Kepanduan,
Kepalangmerahan, SAR dan Cinta Alam. Rekan Edisyam berhasil
merumuskan kembali pola CBP dengan format baru yang terangkum dalam
peraturan organisasi/lembaga, penjabaran peraturan organisasi/lembaga
serta sistem pendidikan dan pelatihan sebagai acuan dan panduan kegiatan
CBP diseluruh Indonesia. Rumusan-rumusan tersebut dibukukan pada masa
itu yang disahkan pada masa kepemimpina Al Amin Nur Wahab Nasution
sebagai Pj Ketua Umum IPNU yang menggantikan Rekan Abdullah Azwar
Anas.
Perjuangan CBP tidak berhenti sampai disitu saja, pada Kongres XIV
Surabaya tahun 2003 yang menetapkan Rekan Mujtahidur Ridlo sebagai
Ketua Umum IPNU, melanjutkan program CBP sebelumnya dibawah komando
Rekan ALI MASDAR HASIBUAN.
Pada masa ini lebih banyak difokuskan pada praktek terjun kelapangan
terutama bidang SAR dan kepalang merahan, disebabkan seringnya terjadi
bencana skala nasional misalnya terjadinya Tsunami di Aceh, Tanah Longsor
di Banjar Negara, Banjir bandang di Jember, Gempa Jateng-Jogja, Gempa dan
Tsunami di Pengandaran Jawa Barat. Pada periode ini pula CBP yang bergerak

Bertekad Bulat Bersatu, Belajar Berjuang Bertaqwa


Panduan Materi MAKESTA PC IPNU IPPNU Kab. Pekalongan

57
di empat bidang yakni : Kepanduan, Kepalangmerahan, SAR dan Cinta Alam
difokuskan menjadi 3 bidang yakni : Kemanusiaan, Lingkungan Hidup dan
Kedisiplinan yang ditetapkan dalam Rakornas CBP pada 6 8 Januari 2006
bertempat di Wisma Depag Jakarta Selatan. Program ini berlanjut hingga
Kongres IPNU XV di Asrama haji Pondok Gede Jakarta, 9 12 Juli 2006 yang
menetapkan Rekan Idy Muzayyad sebagai ketua umum IPNU dan selanjutnya
menunjuk Rekan ALVIN M HASANIL HAQ sebagai Komandan Nasional.
Pada masa ini banyak hal yang dilakukan dalam rangka memajukan dan
mengembangkan potensi kader-kader CBP diantaranya : Kemah Pelajar Hijau
dalam Rangka Diklat Peduli Lingkungan 6 8 April 2007 di Ponpes Wali Songo
Gomang Singgahan Tuban, Workshop Ke-CBP-an 17 20 Mei 2007 di Ponpes
Maslakul Huda pati. Tidak sampai disitu saja CBP juga ikut serta dalam
berbagai event kemanusiaan misalnya pada saat terjadi Banjir Bandang di
Jakarta.
Hasil Workshop di Pati mengamanatkan CBP untuk menyelenggarakan
Rakornas yang kemudian terselenggara pada 22 25 Agustus 2007
bertempat di Hotel Diamond Samarinda bersamaan dengan penyelenggaraan
Rakernas IPNU. Pada Rakornas ini diputusakan beberapa hal yang bekaitan
dengan Ke-CBP-an diantaranya adalah sasaran kegiatan CBP yang semula
Kemanusiaan, Lingkungan Hidup dan Kedisiplinan menjadi Kemanusiaan,
Lingkungan Hidup dan Bela Negara, kemudian juga pada Rakornas pada saat
itu terjadi perubahan nama dari Corps Brigade Pembangunan menjadi
CORPS BARISAN PELAJAR.
Pada kongres 14 terpilihnya Ahmad Syauqi kemudian menunjuk rekan
RANDI RIDWAN sebagai KORNAS berikutnya. Namun selama 1 th berjalan
CBP tidak mengalami kemajuan yang signifikan akhirnya melalui mekanisme
reshufle Ahmad Syauqi menunjuk rekan MUHAMMAD SYAHRIAL EKA CB
menggantikan Randi Ridwan dan pada workshop CBP tanggal 26 28 Juni
2010 di Sidoarjo terjadi beberapa perubahan yang signifikan pada tubuh CBP
yakni :
1. Perubahan nama CORPS BARISAN PELAJAR dikembalikan menjadi
CORPS BRIGADE PEMBANGUNAN
2. Mekanisme Lembaga yang sebelumnya DEWAN KOORDINASI
menjadi DEWAN KOMANDO
3. Peraturan Organisasi dan Peraturan Administrasi (PO/PA) menjadi
Peraturan Lembaga dan Administrasi (PLA) yang kemudian disahkan
pada RAKORNAS Peraturan Diklat menjadi Petunjuk Pelaksanaan
Teknis Operasi Pendidikan dan Pelatihan (Juklak Tekops Diklat)
4. Nomor Induk Anggota sebagai dasar pembuatan Database CBP
Hasil Workshop sidoarjo kemudian disahkan pada RAKORNAS CBP di
Pontianak pada tanggal 29 Juli - 2 Agustus 2010.

Bertekad Bulat Bersatu, Belajar Berjuang Bertaqwa


Panduan Materi MAKESTA PC IPNU IPPNU Kab. Pekalongan

58

Bertekad Bulat Bersatu, Belajar Berjuang Bertaqwa


Panduan Materi MAKESTA PC IPNU IPPNU Kab. Pekalongan

59
CATATAN PENTING :
...........................................................................................................................
.......
...........................................................................................................................
.......
...........................................................................................................................
.......
...........................................................................................................................
.......
...........................................................................................................................
.......
...........................................................................................................................
.......
...........................................................................................................................
.......
...........................................................................................................................
.......
...........................................................................................................................
.......
...........................................................................................................................
.......
...........................................................................................................................
.......
...........................................................................................................................
.......
...........................................................................................................................
.......
...........................................................................................................................
.......
...........................................................................................................................
.......
...........................................................................................................................
.......
...........................................................................................................................
.......
...........................................................................................................................
.......
...........................................................................................................................
.......

Bertekad Bulat Bersatu, Belajar Berjuang Bertaqwa


Panduan Materi MAKESTA PC IPNU IPPNU Kab. Pekalongan

60
...........................................................................................................................
.......
...........................................................................................................................
.......
...........................................................................................................................
.......
...........................................................................................................................
.......
...........................................................................................................................
.......
...........................................................................................................................
.......
...........................................................................................................................
.......
...........................................................................................................................
.......
...........................................................................................................................
.......
...........................................................................................................................
.......
...........................................................................................................................
.......
...........................................................................................................................
.......
...........................................................................................................................
.......
...........................................................................................................................
.......
...........................................................................................................................
.......
...........................................................................................................................
.......
Mars IPNU
Wahai pelajar Indonesia
Siapkanlah barisanmu
Bertekad bulat bersatu
Dibawah kibaran panji IPNU
Ayo hai pelajar Islam yang setia
Kembangkanlah agamamu
Dalam negara Indonesia
Tanah air yang ku cinta

Dengan berpedoman kita belajar


Berjuang serta bertaqwa
Kita bina watak nusa dan bangsa
Tuk kejayaan masa depan
Bersatu wahai pelajar Islam
jaya
Tunaikanlah kewajiban yang
mulia
Ayo maju pantang mudur

Bertekad Bulat Bersatu, Belajar Berjuang Bertaqwa


Panduan Materi MAKESTA PC IPNU IPPNU Kab. Pekalongan

Dengan rahmat Tuhan kita


perrjuangkan
Ayo maju pantang mundur
Pasti tercapai adil makmur
Mars IPPNU
Sirnalah gelap terbitlah terang
Mentari timur sudah bercahya
Ayunkan langkah pukul genderang
Sgala rintangan mundur semua
Tiada laut sedalam iman
Tiada gunung setinggi cita

61
Sujud kepala kepada Tuhan
Tegak kepala lawan derita
Di malam yang sepi di pagi yang
terang
Hatiku teguh bagimu ikatan
Di malam yang hening di hati
membakar
Hatiku penuh bagimu pertiwi
Mekar seribu bunga di taman
Mekar cintaku pada ikatan
Ilmu ku cari amal ku beri
Untuk agama bangsa negeri

AKU BANGGA JADI PELAJAR NU


Tidak hanya pensil yang kupegang, tetapi juga kebenaran dan kejujuran
Tidak hanya buku yang kubaca, tetapi juga hati nurani dan cinta kasih
Tidak hanya prosa yang kutulis, tetapi juga bakti dan kreasi
Inilah aku pelajar NU
Siap mengabdi pada kebenaran
Menjadi budak kejujuran
Menjaga kesucian hati nurani
Menebarkan indahnya cinta kasih
Bakti yang tak kenal henti
Membuahkan sensasi dalam kreasi

Bertekad Bulat Bersatu, Belajar Berjuang Bertaqwa


Panduan Materi MAKESTA PC IPNU IPPNU Kab. Pekalongan

Anda mungkin juga menyukai