Materi Makesta IPNU-IPPNU
Materi Makesta IPNU-IPPNU
Materi Makesta IPNU-IPPNU
SEKAPUR SIRIH
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillah segala puji hanya milik Allah SWT yang telah memberikan
segala limpahan karunia, taufiq, hidayah dan inayah-Nya kepada kita semua. Proses
kehidupan tak akan lepas dari segala usaha dan upaya kita dengan selalu
memanjatkan doa kepada-Nya. Semoga kita senantiasa dalam lindungan-Nya.
Sholawat serta salam marilah kita haturkan kepada junjungan Nabi agung
Muhammad SAW yang telah memberikan cahaya Iman dan Islam kepada kita
semua. Beliaulah teladan bagi kita semua sang pembawa risalah kenabian dan
pejuang reformis sejati bagi peradaban Islam. Mudah-mudahan kelak dihari akhir
kita akan mendapatkan syafaat udhma kelak. Amin Ya Robbal alamiin
Rekan-rekanita yang kami banggakan,
Proses perjuangan sebuah organisasi tak akan pernah lepas dari dinamika
kaderisasi yang bermuara untuk memiliki kader yang handal dan loyal secara
mental dan kemampuan individu serta kelompok terhadap organisasi agar mampu
menggerakkan segenap kemampuan dan kompetensi organisasi. IPNU dan IPPNU
sebagai organisasi kader dan pelajar sudah selayaknya membangun konsep
student movement yang membekali diri dengan kemampuan-kemampuan
konseptual dan praksis sebagai prasyarat terbangunnya budaya organisasi pelajar.
Dengan diterbitkannya buku materi pokok dalam proses kaderisasi dan
pembentukan idiologi pelajar yang berlandaskan ahlussunah waljamaah bagi kader
IPNU-IPPNU Kabupaten Pekalongan, diharapkan proses pembentukan karakter dan
keilmuwan serta aktivis pelajar NU dapat terwujud secara matang yang didasari
dengan budaya organisasi pelajar yang mandiri, berwawasan luas, bersikap kritis
dan memahami kondisi sosial serta siap untuk belajar dan berjuang yang muaranya
adalah ketaqwaan kepada Tuhan YME.
Akhirnya atas nama Pimpinan Cabang IPNU-IPPNU Kabupaten Pekalongan
mengucapkan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada semua pihak yang telah
membantu hingga diterbitkannya buku modul materi pengkaderan dan mudahmudahan buku ini dapat menjadi stock of knowledge bagi kader-kader IPNU-IPPNU
di Kabupaten Pekalongan demi eksistensi dan perjuangan
menuju kejayaan
organisasi di masa mendatang. Amin
Wallahulmuwafiq ila aqwamithorieq
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Pekalongan, 2014
Editor : Muhammad Rifda Ujza
PC IPNU-IPPNU Kabupaten Pekalongan
2
Abraham Usman
Ketua IPNU
Fitriyah
Ketua IPPNU
3
AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH ASWAJA ALA NU
(Menumbuhkan Semangat Aswaja ala NU)
I.
PENGERTIAN ASWAJA
Sejarah ASWAJA
Sewaktu Rasulullah masih hidup umat Islam merupakan satu barisan yang kuat,
satu aqidah, satu wawasan dan berada dibawah bimbingan dari Rasul, begitu pula
pada masa sahabat empat, pada masa ini umat Islam mulai tidak seutuh pada
masa Nabi.
Menurut para ahli sejarah mulai adanya firqoh yaitu mulai tahun 30 H, atau pada
masa akhir tahun kekuasaan Usman bin Affan. Rasulullah bersabda : Sungguh
beriman lah engkau kepada Allah, malaikat, kitab, rasul, hari akhir, qodar baik dan
buruknya adalah dari Allah Taala.
Hadist tersebut menjelaskan bahwa diakhir zaman umat Islam akn pecah menjadi
firqoh firqoh, satu dengan yang lain sulit didamaikan apalagi dipersatukan. Hal ini
sudah menjadi fakta yang telah tercantum dalm kitab kitab ushuluddin. Firqoh
firqoh itu ada 73 golongan yaitu; Syiah menjadi 22 aliran, Khawarij menjadi 20
aliran, Murjiah menjadi 5 aliran, Mutazilah menjadi 20 aliran, Najjariyah menjadi 3
aliran, Jabbariyah tetap satu golongan, Musabikhah satu aliran dan Alu Sunah wal
Jamaah satu aliran.
Istilah Ahlussunah wal Jamaah terdiri dari tiga kata, yaitu ahl, as-sunah dan aljamaah.
1.
Dalam Kamus al-munjid fil Lughah wal Aalam kata ahl mnegandung dua
makna. Selain bermakna keluarga dan kerabat, ahl juga dapat berarti pemeluk
aliran atau pengikut madzhab.
2.
Menurut istilah syara as-sunah ialah sebutan bagi jalan yang disukai dan
dijalani dalam agama, sebagaimana dipraktikkan Rasulullah SAW, baik
perkataan, perbuatan ataupun persetujuan Nabi Muhammad SAW,
3.
sedangkan al-jamaah menurut syara ialah kelompok mayoritas dalam
golongan islam.
Dari pengertian etimologis di atas, maka makna Ahlussunnah wal Jamaah
dalam sejarah islam adalah golongan terbesar umat islam yang mengikuti system
pemahaman islam, baik dalam tauhid dan fiqih dengan mengutamakan dalil AlQuran dan hadist daripada dalil akal.
Untuk menguatkan pengertian diatas terdapat bebarapa hadits yang
diantaranya diriwayatkan oleh imam ibnu majah yang artinya menyampaikan
Rasulullah SAW akan pecah umatku menjadi 73 golongan, yang selamat satu
golongan, dan sisanya akan hancur, ditanya siapakah yang selamat Rasulullah?
Beliau menjawab Ahlussunnah wal Jamaah, beliau ditanya lagi apa maksud dari
4
Ahlussunnah wal Jamaah? Beliau menjawab; golongan yang mengikuti sunahku dan
sunah shahabatku.
Dalam hadist lain juga disebutkan berpegang teguhlah kamu semua dengan
sunah mu dan sunah khulafaur rasyidin yang semuanya memnperoleh petunjuk
sesudahkau (HR Abu Dawud dan Turmudzi)
II.
PRINSIP-PRINSIP AJARAN MADZHAB DALAM NU
a. Ajaran Ahlus Sunnah Wal jamaah di Bidang Aqidah
Golongan ahlussunah wal jamaah dalam bidang akidah mengikuti
rumusan imam Al-Asyaari yang meliputi enam perkara yang lebih dikenal
degan rukun iman.
Beberapa contoh rumusan akidah Ahlus sunnah wal jamaah adalah sebagai
berikut :
1. Allah mempunyai sifat-sifat yang sempurna, sifat wajib adalah sifat-sifat
yang harus ada pada Allah SWT yang berjumlah 20, sifat mustahil adalah
sifat-sifat yang tidak boleh ada pada Allah yang berjumlah 20, dan sifat jaiz
bagi Allah yang berjumlah 1 (satu) yaitu Allah itu boleh menciptakan
sesuatu atau tidak.
2. Ahli kubur dapat memperoleh manfaat atas amal sholeh yang dihadiahkan
orang mukmin yang masih hidup kepadanya seperti bacaan Al-Quran,
dzikir, dan lain-lain.
3. Orang mukmin yang berdosa dan mati, nasibnya diakhirat terserah Allah,
apakah akan diampuni atau mendapat siksa dahulu neraka yang bersifat
tidak kekal.
4. Rezeki, jodoh, ajal, semuanya telah ditetapkan pada zaman azali. Perbuatan
manusia telah ditakdirkan oleh Allah, tetapi manusia wajib berikhtiar untuk
memilih amalnya yang baik.
5. Surga dan neraka serta penduduknya akan kekal selama-lamanya.
Dan masih banyak prinsip-prinsip pokok akidah yang lain.
b. Ajaran Ahlus Sunnah Wal Jamaah di Bidang Syariah
Dalam bidang syariah (fiqih) kaum Ahlus sunnah Wal jamaah
berpedoman pada empat madzhab (Hanafi, Maliki, Syafii, dan Hambali). Halhal yang perlu diketahui adalah :
1.
Membaca sholawat berarti menjalankan perintah Allah dan
Rasul-Nya.
2.
Menyentuh dan membawa Al-Quran harus suci dari hadats
kecil dan besar.
3.
Membaca tahlil, sholawat, surat yasin disunnahkan.
a.
Tahlil berasal dari kata hallala, yuhallilu, tahlilan artinya membaca
kalimat la ilaha illa llallah. Dimasyarakat NU sendiri berkembang
5
pemahaman bahwa setiap pertemuan yang didalamnya dibaca kalimat
itu secara bersama-sama dikhususkan untuk almarhum/almarhumah
disebut majelis tahlil. Sebagaimana yang ercantum dalam hadits :
Yasin adalah jantung Al-Quran, tidak membacanya seseorang yang
mencari Ridho Allah dan pahala akhirat melainkan Allah
mengampuninya, dan bacakanlah Yasin atas orang-orang mati kalian
semua. (HR. Imam Ahmad)
b.
Dibaiyah adalah suatu acara pembacaan kitab Diba, kitab yang
isinya biografi, sejarah hidup dan kehidupan Rasulullah.
Landasan dianjurkannya dibaiyah adalah dari hadits berikut :
Tersebut dalam sebuah atsar, Rasulullah pernah bersabda:Siapa
membuat sejarah orang mukmin (yang sudah meninggal) sama
artinyamenghidupkannya kembali seolah-olah dia sedang
mengunjunginya, siapa yang mengunjunginya Allah akan memberinya
surga.
c.
Membaca doa qunut pada sholat shubuh disunnahkan.
Dalam kitab Mughnil Muhtaj juz awal terdapat hadits berikut:
Diriwayatkan dari imam Abu Hurairoh R. A , berkata : Rosulullah SAW
ketika bangun dari rukuk pada Rokaat yang kedua dalam sholat subuh
beliau mengangkat kedua tanganNya dan membaca doa berikut:
Allahummah
d.
Ziarah kubur hukumnya sunnah bila bertujuan untuk mengambil
pelajaran dan mengingat akhirat dan untuk mendoakan orang Islam.
Seperti diterangkan dalam hadits berikut:
berziaroh ke kuburlah kamu semua karena sesungguhnya dapat
mengingatkan Akhirat. Dan Nabi Muhammad SAW telah berziarah ke
kuburanyya sahabat-sahabat yang mati syahid dalam perang uhud dan
kekuburan Ahlil Baqi kemudian beliau mengucapkan salam dan
mendoakan mereka (HR. Muslim, Imam Ahmad, Ibnu Majah)
e.
Mentalqin mayit disunahkan, adapun mentalqin mayit itu ialah
mendiktekan si mayit yang baru saja dimakamkan untuk menirukan katakata tertentu dari si penuntun. Karena sesungguhnya si mayit bisa
mendengar suara sandal orang-orang yang pulang sehabis mengantar
jenazahnya, sebagaimana keterangan hadits berikut:
Artinya : seorang hamba ketika telah diletakkan kedalam kuburnya, dan
ketika teman-temannya telah meninggalkannya sesungguhnya dia bisa
mendengar suara sandal teman-temannya teersebut (HR. Imam Bukhori
muslim, Abu Dawud, Nasai)
f.
Sholat Tarawih 20 Rokaat, karena sesungguhnya Rasulullah SAW
telah melakukan sholat tarawih sebanyak 20 Rokaat.
g.
7
d. Ajaran Ahlus Sunnah Wal Jamaah di Bidang Sosial Kemasyarakatan
dan Politik
Dalam bidang sosial kemasyarakatan dan politik, kaum Ahlus Sunnah Wal
jamaah mampunyai prinsip dan ciri khas yang berbeda dengan golongan lain.
Dalam beberapa hal ada persamaan pendapat dan dalam hal lainnya ada
perbedannya. Hal ini tampak jelas dalam beberapa masalah, antara lain :
1.
Masalah Khilafiyah
Dalam masalah kepemimpinan dan pemerintahan wajib ditegakkan
sebagai pewaris kepemimpinan Rasulullah SAW. namun bentuk kongkritnya
diserahkan kepada umatnya sendiri, sebab dalam mengurus urusan dunia,
ajaran Islam menyerahkannya pada umat dengan jalan bermusyawarah untuk
memperoleh hasil yang terbaik dan bermanfaat.
Allah berfirman yang artinya Wahai orang-orang yang beriman Taatlah
kamu sekalian kepada Allah dan kepada Rasul-nya dan ulil Amri dari kamu
sekalian (Qs. An-Nisa : 59)
Yang
dimaksud
ulil
amri
adalah
khalifah
penguasa
yang
kepemimpinannya wajib diikuti oleh rakyatnya, kewajiban mentaati disini
dengan syarat pemerintahan harus dijalankan atas dasar prinsip kebenaran
dan berlaku adil.
Masalah Persaudaraan dan Perbedaan Pendapat
Pendirian Ahlussunnah Wal jamaah bahwa semua muslim adalah
bersaudara dan jika, terjadi perbedaan pendapat (perselisihan) diusahakan
islah (berdamai), menurut prosedur yang telah ditetapkan. Jika terjadi
perselisihan dan kesalahan hasur dicari jalan keluarnya dan diperbaiki menurut
tata cara yang disepakati.
2.
Masalah Dosa
Perbuatan dosa adalah perbuatan yang dilakukan tidak berdasarkan
perintah agama dan bertentangan dengan ajaran agama ahlus Sunnah Wal
Jamaah berpendirian bahwa setiap orang yang menyekini kebenaran
syahadatain. Betapa besar dosanya, dia tetap dianggap sebagai muslim. Agar
supaya kita tidak terjerumus dalam perbuatan dosa baik kecil maupun besar,
maka perlu menyadari akibat perbuatan dosa yang kita lakukan. Dengan
demikian kita dapat mengendalikan hawa nafsu dan berpikir lebih jauh setiap
tindakan yang akan dilakukan dan akibatnya.
3.
9
MENGENAL NAHDLATUL ULAMA
"Melestarikan Perjuangan Para Ulama dan Kyai"
PENDAHULUAN
Berdirinya NU tidak lepas dari peran penting dua orang tokoh besar yaitu KH
Hasyim Asyari dan KH Wahab Hasbullah,. Pada sekitar tahun 1913 Pondok pesantren
Tebu ireng diserng oleh tentara Belanda bangunan pondok dihancurkan berkeping
keping kitab kitab agama dirampas dan kemudian dibakar dan dimusnahkan,
kemudian pemerintah Kolonial mengumumkan bahwa Pondok Pesantren Tebu Ireng
adalah Sarang pemberontok dan ekstrimis, Kepada Para santri KH Hasyim Asyari
mengatakan Justru kejadian ini menambah semangat kita untuk berjuang
menegakkan islam dan kemerdekaan yang Hakiki
Kejadian tersebut diketahui oleh seluruh pondok pesantren diseluruh pulau
jawa dan Madura,maka berdatanganlah bantuan moril dan materiil yang tidak
sedikit yang kemudian dapat dpergunakan untuk membangun kembali pondok
pesantren yang telah hancur lumat, dalam waktu singkat sekitar 8 bulan pondok
pesantren Tebu ireng telah pulih bahkan lebih megah.
Pada Tahun 1914 seorang pemuda bernama Wahab hasbullah kembali dari
menuntut ilmu dari kotamakkah kemudian ia menikah denga putrid seorang kyai
dari Surabaya bernama Kyai Musa, ia kemudian menetap di kertopaten,kemudin
selang beberapa lama iapun tertarik dengan perkembangan Sarekat Islam ( SI )
yang maju pesat untuk ikut bersama sama berperan, kemudian bersama sama
dengan partisipasi para dermawan yang ada di Surabaya yang dipelopori oleh KH
Abd Kahar berdirilah gedung bertingkatdi Surabaya ( Kampung Kawatan Gg. IV )
yang kemudian dikenl dengan Nahdlatul Wathan dan pada 1916 perguruan ini
mendapat Rechtpersoon ( Pengakuan resmi berbadan hukum dengan susunan
pengurus : KH Abdul Kahar sebagai direktur, KH Wahab Hasbullah sebagai Pemimpin
Sekolah ( Ke Ulama-an ) dan KH Mas Mansur diangkat sebagai Kepala sekolah,
dibantu KH Ridwan Abdullah.
Pada perjalanannya KH Wahab Hasbullah memimpin Nahdlatul Wathan dengan
seluruh kelompok islam secara umum baik yang berhaluan tradisionil
( Bermadzhab ) dan kelompok modernis ( Non Madzhab ). Perlu diketahui bahwa
mulai dasa warsa pertama di abad XX , timbul 2 kelompok gerakan islam yang pola
pemikirannya tidak dapat dipersatukan yaitu kelompok timbul 2 kelompok gerakan
islam yang pola pemikirannya tidak dapat dipersatukan yaitu kelompok islam
modernis dan kelompok islam tradisionalis, kaum modernis pada pokoknya anti
madzhab dan kelompok tradisionalis tetap mempertahankan madzhab, pada era
selanjutnya,sering terjadi perdebatan pedebatan yang diakibatkan oleh perbedaan
10
pemikiran diantara keduanya, KH Wahab Hasbullah sering kali mendapat serangan
serangan dari kelompok modernis yang berada di SI maupun dari KH Mas Mansur itu
sendiri, Meski tujuan dari kelompok ini adalah memperjuangkan rasa nasionalisme,
serangan serangan teramat sering di8lancarkan oleh kaum reformis modernis
sehingga KH Wahab Hasbullah terpaksa melayaninya, mulai dari perdebatan itu aka
terlihat jelas adanya perbedaan pandangan antara KH Mas Mansur dengan KH
Wahab Hasbullah yang pada akhirnya KH Mas Mansur lebih memilih untuk
bergabung dengan kelompok modernis opada tahun 1921 hal ini berawal ketika KH
Ahmad Dahlan sering datang ke Surabaya memberikan ceramah ceramah,dan
beliau berhasil menggaet KH Mas mansur untuk memasuki kelompok
Muhammadiyyah yang berhaluan Modernis yang anti madzhab. Dan perbedaan
mencapai puncaknya pada tahun 1922 ,KH Mas Mansur secara jelas menyatakan
bahwa ia berpisah dengan KH Wahab Hasbullah.
Serangan demi serangan terus bermunculandari kelompok modernis dan
akhirnya KH Wahab Hasbullah
menyadari bahwa serangan serangan tersebut
tidak mungkin beliau hadapi sendiri,maka pada tahun 1924 KH Wahab Hasbullah
mendirikan kursus Masailud Diniyyah guna menambah pengetahuan bagi
ulama ulama muda yang mempertahankan faham ahlussunnah wal jamaah
dengan tetap bermadzhab.
Kegiatan kursus ini kemudian dipusatkan di madrasah Nahdlatul Wathon
dengan insensitas pertemuan 3 kali seminggu, peserta diskursus ini tidaknya dari
wilayah Jawa Timur tetapi juga dari Jawa Tengah dan Jawa Barat, kemudian beliau
memohon bantuan sahabat-sahabatnya untuk membantu,seperti KH Bisri SYansuri
( Jombang ) KH Abdul Halim ( Leuwi Munding Cirebon ) dan KH Mas Alwi Abdul Aziz
dan KH Ridwan Abdullah dari Surabaya, KH Maksum dan KH kholil dari Lasem
Rembang, sedangkan dari kelompok muda seperri KH wahab dan Abdulla Ubaid dari
KawatanSurabaya, serta Hasan Nawawi juga dari Surabaya.
Dan pada akhirnya kelompok diskursus itu merupakan kelompok yang kuat
dan ampuh sebagai senjata untuk memerangi faham modernis, memang sepertinya
mereka dipersiapkan untuk menepis serangan kelompok modernis, terutama
perdebatan masalah khilafiyah, . Tetapi KH Wahab agaknya masih kurang yakin
terhadap keampuhan pertahanan maka pada tahun 1924 , beeliau mengusulkan
terbentuknya organisasi ulama kepada KH Hasyim Asyari, berawal sari sinilah maka
kemudian lahir organisasi ulama di bawah kepemimpinan KH Hasyim Asyari.
Sebelumnya KH Wahab Hasbullah terlibat dalam SI, Indronesische Studest Club,
Nahdlatyul Wathon,Subanul Wathon,dan dalam diskursus itu tidak lepas dari tujuan
utama memupuk rasa Nasionalisme, dan tekad itu,terbukti pada saat undangan
Komite Hijaz diedarkan pada tanggal 31 Januari 1926, Maka setelah itu sepakat
11
untuk mendirikan Jamiyah Nahdlatul Ulama. ( NU ) adapun kepengurusan pad NU
1926 adalah sebaai berikut :
SYURIYAH :
Rais Akbar
: KH Hasyim Asyari Jombang
Katib Rais
: KH Abdul Wahab Hasbullah Kertopaten
MUSTAYAR
: KH. Moh Zubair Gresik
TANFIDZIYAH :
Ketua
: KH Hasan Gipo Surabaya
Wakil Ketua : H Soleh Samil, Surabaya
Sekretaris
: Moh Sodiq ( Sugeng ) Surabaya
Wakil sekretaris
: H. Nawawi Surabaya
Bendahara
: H. Muhammad Burhan Surabaya
: H. Jafar Surabaya
KOMISARIS
: K . Nahrowi Surabaya
Sedang pada tahap berikutnya disepakatilah lambang Nahdlatul Ulama sesuai
dengan mimpi KH Ridwan Abdullah dari Jombang Jawa Timur.
Selama Ini yang kita ketahui, NU berdiri pada tanggal 31 Januari 1926 atau 14
tahun sesudah Muhammadiyah berdiri karena Muhammadiyah berdiri pada Tahun
1912. Tetapi, secara tradisi, budaya, cara keberagamaan NU sudah ada sejak
berabad abad yang lalu bersamaan dengan awal perkembangan Islam di Indonesia
yang disebarkan oleh Walisongo. Dalam mengembangkan dakwah Islam di
Nusantara, para wali tersebut menggunakan cara cara yang santun, pendekatan
akhlaq, Uswah dan sangat menghormati semua tradisi masyarakat yang sudah ada /
hadir di masyarakat. Namun demikian bukan berarti semua tradisi yang ada
dianggap benar, melainkan secara perlahan lahan dimasuki dan diganti dengan
unsur unsur Islam. Sebagai bukti adalah beberapa tradisi budaya yang saat ini
masih ada di kalangan Nahdhiyyin sebagai berikut :
1. Dalam masyarakat Syiwa Budha ajaran Yoga tantra dari sekte Sakhta ada tradisi
yang dinamakan Upacara Pancamakara / Ma Lima / 5 M : Mamsya (daging),
Matsya (ikan), Madya (Minuman keras), Maituna (bersetubuh), Mudra (semadi).
Peserta upacara terdiri dari laki laki dan perempuan membentuk lingkaran.
Kemudian di tengahnya terdapat makanan, lauk pauk dan Miras. Nah, para wali
kemudian mengubah upacara ini dengan tetap membentuk lingkaran tetapi
makanan diganti dengan berbentuk makanan dan minuman yang halal serta
tidak ada semadi tetapi diganti dengan sekian rapalan doa tahlil. Tradisi inilah
yang sekarang kita kenal dengan istilah kenduri. Istilah ini sendiri berasal dari
bahasa persia yaitu Kandhuri yang berarti Upacara. Di persia ada Upacara
Kandhuri untuk memperingati Fatimatuzzahro.
12
2. Dulu ketika masyarakat beribadah namanya Sembah Yang. Sulit rasanya
mengubah menjadi Shalat. Makanya diganti dengan kata Sembayang. Begitu
juga kata Sanggar yang digunakan sebagai tempat sembahyang diganti dengan
kata Langgar agar tidak kesulitan mengucapkan Mushalla. Dalam Masyarakat
juga ada tradisi menahan makan dan minum yang disebut Upawasa. Kata Shoum
tentu sulit diterima. Maka yang digunakan adalah puasa.
Ada beberapa konsep pembinaan umat dan para alim ulama kita yang perlu
kita pahami dan kita pedomani dalam membina umat Nahdlatul Ulama serta
menumbuhkan dinamika perjuangan NU ke depan.
Konsep konsep tersebut adalah :
1. Pengertian Mabadi Khoiru Ummah ( KH. Mahfudz Siddiq )
2. Pengertian panca Gerakan NU ( KH. Ali Mashum )
3. Pengertian Khittah NU 1926 ( KH. Akhmad Shiddiq )
4. Perkembangan dan Dinamika Perjuangan NU
A. Mabadi Khoiru Ummah
Mabadi khoiru Ummah adalah nilai nilai keteladanan yang membentuk
karakter warga NU melalui upaya pemahaman keagamaan NU yang bertumpu pada
5 (lima) sendi , yaitu : Al shidqu, Al Amanah, Al Adalah, Al Taawun, Al Istiqomah :
a Al Shidqu Artinya kejujuran, kebenaran, kesungguhan, dan keterbukaan di
dalam menampilkan suatu masalah
b Al Shidqu Artinya dapat dipercaya, setia dan tepat janji
c Al Adalah Artinya sikap Adil
d Al Taawun Artinya tolong menolong, setia kawan dan gotong royong
e Al Istiqomah
Artinya Keajekan atau konsisten, kesinambungan dan
berkelanjutan
Buah dari pemahaman keagamaan dan sikap kemasyarakatan membentuk
tingkah laku dan nilai nilai keteladanan NU yang dapat membedakan antara
karakter NU dengan tingkah laku organisasi lain di luar NU.
B. Pengertian Panca Gerakan NU
Doktrin Panca Gerakan NU merupakan konsep pembinaan umat dari KH Ali
Mashum, untuk menumbuhkan pemahaman terhadap kesadaran warga Nahdliyyin
tentang tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan.
Konsep tersebut Intinya :
a. Al Tsiqoh Bi NU
Setiap warga NU harus yakin dan percaya penuh terhadap NU sebagai satu
satunya tuntunan hidup yang benar
b. Al Marifah Wa Al Istqon Bi NU
13
Setiap warga NU harus benar-benar memberi bobot ilmiah tentang NU dengan
sungguh-sungguh
c. Al Amal Bi Al Talim Bi NU
Setiap warga NU harus mempraktekkan ajaran dan tuntunan NU
d. AL Jihad Fi Sabil NU
Setiap warga NU harus memperjuangkan NU agar tetap lestari dan terus
berkembang pesat
e. Al Shabru Fi Sabil NU
Setiap waraga NU harus bersabar dalam melakukan tugas, menghadapi rintangan
kegagalanmaupun sabar terhadap rayuan rayuan atau paksaan paksaan untuk
meninggalkan NU
C. Pengertian Khittah 1926
Khittah adalah landasan berfikir, bersikap dan bertindak warga NU yang harus
tercermin dalam tingkah laku baik perorangan maupun organisasi atau dalm setiap
proses pengambilan keputusan. Khittah adalah faham Islam Aswaja yang digali dari
sejarah perjalanan NU dari masa kemasa dan disesuaikan dengan kondisi
masyarakat Indonesia.
Ada 9 ( sembilan ) butir isi Khittah Nahdliyyin
1. Mengenal sejarah berdirinya NU
2. Khittah sebagi landasan perjuangan NU
3. Paham Keagamaan NU
4. Sikap keagamaan NU
5. Perilaku dan cirri khas NU
6. Ikhtiar melakukan program garapan NU
7. Ulama sebagi pemegang pimpinan tertinggi NU
8. Keberadaan NU sebagai organisasi kemasyarakatn
9. Semangat ( ghiroh ) dalam mengamalkan khittah NU
Keberhasilan cita cita perjuangan NU adalah tergantung dari pengamalan
khittah para pimpinan dan warganya dalam meresapi, menghayati, gdan
mengamalkan butir butir khittah NU yang merupakan landasan perjuangan NU.
Kembali ke khittah NU berarti kembali ke garis garis perjuangan NU, embali
ke organisasi jamiyyah Diniyyah Islamiyyah, meninggalkan kegiatan politik praktis
balik menekuni kembali bidang agama, social, kemasyarakatan untuk berkhidmah
kepada agama, negara dan bangsa.
D. Perkembangan dan Dinamika Perjuangan NU
NU sebagai wadah perjuangan adalah alat untuk mempertahankan diri,
memelihara, melestarikan dan mengamalkan ajaran islam ala ahlussunnah wal
jamaah menuju rahmatan lil alamin.
14
Dinamika perjuangan NU adalah berkhidmat demi agama, bangsa dan Negara
tidak pernah mengalami surut sejak berdirinya tahun 1926 hingga sekarang, hal
tersebut dapat dilihat dalam perkembangan dan dinamika tersebut dibawah ini ;
Tahun 1918 : Mendirikan Nahdlatuttujjar ( Penggalangan Ekonomi )
Tahun 1922 : Mendirikan Taswirul Afkar ( Penggalangan budaya )
Tahun 1924 : Mendirikan Nahdlatul wathon ( Penggalangan bangsa )
Tahun 1926 : Mendirikan NU ( Nahdlatul Ulama/Kebangkitan Ulama )
diproklamirkan di Muktamar NU ke -1 di Surabaya, dan mengangkat
Roisul Akbar Hadlatus Syaikh Hasyim Asyari
Tahun 1945 : Turut aktif dalam persiapan Kemerdekaan RI dan turut membidani
lahirnya partai Masyumi
Tahun 1952 : NU Keluar dari Masyumi ( karena tidak ada Kecocokan )
Tahun 1954 : NU berubah menjadi partai politik ( Hasil Muktamar ke -20 )
Tahun 1955 : NU mengikuti pemilu pertam di Indonesia zaman orde lama
Tahun 1971 : NU mengikuti pemilu ke 2 zaman Orde baru
Tahun 1973 : NU diharuskan fusi meleburkan diri ke PPP
Tahun 1984 : NU menyatakan keluar dari PPP dan kembali ke khittah 1926 ( hasil
muktamar NU ke 27 di Situbondo Jatim)
Tahun 1998 : NU memfasilitasi berdirinya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB ) di era
reformasi, jamiyyah NU tetap netral/khittah
Tahun 1999 : PKB partai yang difasilitasi PBNU mengikuti pemilu pertama di era
reformasi. KH Abdurahman Wachid ( Gus Dur ) mantan Ketua PBNU
terpilih sebagi presiden RI ke IV. NU mencanangkan kebangkitan ke II
di Muktamar NU ke-30 di Lirboyo Kediri Jatim
Demikian sekilas perkembangan dan dinamika perjuangan NU yang tanpa
mengenal berhenti patah dan tumbuh hilang berganti. Tua tua keladi semakin tua
semakin jadi, tua tua kelapa semakin tua semakin berjasa.
15
DEMI IPNU IPPNU
(Menyiapkan Pelajar dan Santri yang beriman, bertaqwa,
berilmu, kreatif dan mandiri)
Latar Belakang Berdirinya IPNU
Ke IPNU an
1. Faktor Aqidah
Karena mayoritas bangsa Indonesia beragama Islam ala Ahlussunnah Wal
jamaah.
2. Faktor pendidikan
Karena pendidikan merupakan media yang efektif untuk melakukan
pengkaderan, sehingga kader-kader muda terdidik dan terarah untuk
menciptakan kader yang professional. Pelajar memiliki usia, pemahaman dan
latar pendidikan yang relatif sama sehingga akan mudah memberikan sebuah
informasi atau pelajaran.
Tujuan lahirnya IPNU
1.
2.
3.
4.
5.
16
Dalam perjalanannya, IPNU mengalami 3 fase perubahan. Yang pertama,
IPNU lahir dari basis pelajar dan santri, kedua IPNU berbasis umum dan ketiga
IPNU kembali pada habitatnya yaitu basis pelajar dan santri. Pada saat fase kedua,
IPNU mempunyai persoalan yang cukup besar dimana IPNU hampir kehilangan jati
dirinya sebagai kader. Hal itu terjadi akibat adanya tekanan yang dilakukan oleh
rezim Orde Baru dengan strategi penerapan UU nomor 8 tahun 1985 tentang
ideologi ormas yang menjadikan pancasila sebagai satu-satunya asas serta
dipolitisasi (penghapusan) dengan mewadahi semua OKP dalam KNPI. Selai itu
dengan adanya SKB tiga menteri yang salah satu poinnya pelarangan organisasi
kesiswaan selain OSIS dan Pramuka.
Dengan demikian, IPNU berbenah diri dan mengubah orientasi dan garis
perjuangan
pasca diberlakukannya UU tersebut. Hal itu teraktualisasi dan
terformulasi dalam Keputusan IPNU-IPPNU X tahun 1988 di Jombang, dengan
mengganti huruf P yang semula Pelajar menjadi Putra/Putri. Hal tersebut
menjadikan segmentasi IPNU lebih luas.
Pasca Kongres tersebut, disadari maupun tidak disadari perluasan orientasi
ternyata berdampak kurang baik terhadap kinerja dan aktifitas IPNU secara
konstitusional maupun operasional. Maka pada Kongres IPNU tahun 2000 di Makasar
mengeluarkan deklarasi Makasar lewat rekomendasi Komisi A (organisasi) yang
mencetuskan keputusan :
Mengembalikan IPNU pada visi keterpelajaran sebagimana tujuan awal.
Menumbuhkembangkan IPNU pada basis perjuangan yaitu di sekolah dan
Ponpes.
Mengembalikan Corp Brigade Pembangunan sebagai kelompok kedisiplinan,
kepanduan dan kepencintaalaman di sekolah-sekolah)
Fase ketiga merupakan Implementasi dari isi deklarasi Makasar tahun 2000.
Tepatnya pada Kongres XIV IPNU di Sukolilo Surabaya 18-21 Juni 2003 IPNU kembali
ke habitatnya. Mengembalikan IPNU ke basis pelajar dan santri merupakan salah
satu bentuk pembenahan diri untuk menata organisasi. Oleh karena itu, dengan
menggarap kalangan pelajar diharapkan akan lebih cepat dan efektif dalam
memberikan pemahaman terhadap konsep dan ajaran NU sehingga kan melahirkan
kader-kader professional sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Tokoh pendiri IPNU
1.
2.
3.
4.
17
5.
6.
7.
8.
9.
A. Ghani Farida
M. Uda
M. Sahal Makmun (Mahasiswa UI)
Abdurrohman Wahid (Jawa Timur)
Ilyas Ruat (Jawa Barat).
Sifat IPNU
Keterpelajran
Kekeluargaan
Kekaderan
Kemasyarakatan
Keagamaan
Fungsi IPNU
1.
2.
3.
4.
Wadah
Wadah
Wadah
Wadah
Visi IPNU
Terwujudnya pelajar yang bertaqwa kepada Allah SWT, berakhlakul Karimah,
menguasai IPTEK, memiliki kesadaran dan tanggungjawab terhadap tatanan
masyarakat yang berkeadilan dan demokratis atas dasar ajaan Islam Ahlussunnah
wal Jamaah.
Misi IPNU
Pembinaan dan pemberdayaan terhadap pelajar dan santri serta mempengaruhi
pihak-pihak terkait dengan pembinaan dan pemberdayaan para pelajar dan santri
putra.
Keanggotaan
18
Anggota IPNU adalah para pelajar, santri dan remaja putri yang telah berumur 13
s/d 30 tahun.
Jenjang Pengkaderan
a.
b.
c.
d.
Rekan
Rekan
Rekan
Rekan
Rekan
Rekan
Rekan
1996-2000
2003
9.
Rekan
2006
10.
11.
12.
Lambang IPNU
Mujtahidur
Ridho
2003-
19
a. Warna hijau : subur, warna kuning : hikmah yang tinggi,
warna putih : suci, warna kuning di antara putih : hikmah
dan cita-cita yang tinggi
b. Bentuk bulat : kontinyu, terus menerus
c. Titik tiga di antara kata I.P.N.U : Iman , Islam, Ihsan
d. Enam strip mengapit huruf IPNU : rukun Iman
e. Bintang : ketinggian cita-cita
f. Sembilan bintang : lambang keluarga Nahdlatul Ulama,
yaitu :
1) Lima bintang di atas yang satu besar di tengah : Nabi
Muhammad, yang empat kanan kiri : Khulafaur
Rasyidin, Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali
2) Empat bintang di bawah : madzhab empat ,: Hanafi,
Maliki, Syafii dan Hambali
g. Dua kitab : AL Quran dan Al Hadits
h. Bulu : lambang ilmu, dua bulu angsa bersilang : sintesa
antara ilmu umum dan ilmu agama
i. Sudut bintang lima : rukun Islam
20
Ke IPPNU an
LATAR BELAKANG KELAHIRAN IPPNU
Bermula dari perbincangan ringan yang dilakukan oleh beberapa remaja putri
yang sedang menuntut ilmu di Sekolah Guru Agama (SGA) Surakarta, tentang
keputusan Muktamar NU ke-20 di Surakarta. Maka perlu adanya organisasi pelajar di
kalangan Nahdliyat. Dalam keputusan ini NU beserta banomnya seperti Muslimat
NU, Fatayat NU, GP. Anshor, IPNU dan banom NU lainnya membentuk tim resolusi
IPNU putri pada kongres I IPNU di Malang Jawa Timur. Selanjutnya disepakati dalam
pertemuan tersebut bahwa peserta putri yang akan hadir di kongres Malang
dinamakan IPNU putri.
Dalam suasana kongres ternyata keberadaan IPNU putri nampaknya masih
diperdebatkan secara alot. Semula direncanakan secara adminiftratif hanya menjadi
departemen didalam tubuh organisasi IPNU. Sementara hasil negosiasi dengan
pengurus teras PP IPNU telah membentuk semacam kesan eksklusivitas IPNU hanya
untuk pelajar putra. Melihat hasil tersebut maka pada hari kedua kongres, peserta
putri yang hanya diwakili lima daerah yaitu (Yogyakarta, Surakarta, Malang,
Lumajang, dan Kediri) melakukuan konsultasi dengan dua jajaran di pengurus teras
Badan Otonom NU yang menangani pembinaan organisasi pelajar yaitu PB Maarif
(saat itu dipimpin Bpk. KH. Syukri Ghozali) dan ketua PP Muslimat NU (Mahmudah
Mawardi). Maka dari pembicaraan selama beberapahari tersebut telah membuat
keputusan sebagai berikut :
1. Tanggal 28 Februari - 5 Maret 1955 terbentuknya IPNU Putri di Malang.
2. Pembentukan Organisasi Putri secara organisatoris dan secara administratif
terpisah dengan IPNU.
3. Tanggal 2 Maret 1955 M / 8 Rajab 1374 H dideklarasikan sebagai hari kelahiran
IPNU putri.
4. Untuk menjalankan roda organisasi dan upaya pembentukan cabang selanjutnya
ditetapkan sebagai ketua yaitu UMROH MAHFUDHOH dan sekretarisnya
bernama SYAMSIYAH MUTHOLIB.
5. PP IPNU putri berkedudukan di Surakarta Jawa Tengah.
6. Memberitahukan dan memohon pengesahan resolusi dan pendirian IPNU putri
kepada PB Maarif NU, kemudian PB Maarif NU menyetujui dengan merubah
nama IPNU putri menjadi IPPNU (Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama).
PERJALANAN IPPNU DARI MASA KE MASA
21
Sejalan dengan adanya kongres dari beberapa zaman (Kemerdekaan, Orla,
Orba, Era reformasi) tentu mengalami berbagai peristiwa yang sangat menonjol
dalam suatu keputusan kongres, dan dalam perjalanan IPPNU dari masa ke masa
antara lain :
1. Bulan Februari 1956 diadakan konferensi IPPNU di Surakarta.
2. Tanggal 1-4 Januari 1957b padaMuktamar NU di Pekalongan IPPNU ikut serta.
Acara itu diisi olahraga dan juga menghasilkan lambang IPNU-IPPNU.
3. Tanggal 14-17 Maret 1960 diadakan Konbes I di Yogyakarta, membicarakan
keorganisasian, kemahasiswaan, pendidikann islam serta bahasa arab.
4. Tahun 1964 dilaksanakan konbes III bersama IPNU di Pekalongan, dengan
menghasilkan Doktrin Pekalongan dan mengusulkan agar KH. Hasyim Asyari
sebagai pahlawan.
5. Tanggal 30 Agustus 1966 dalam kongres di Surabaya IPNU dan IPPNU memohon
kepada PBNU untuk menerimanya sebagai badan otonom.
6. Tahun 1967 pada Muktamar NU di Bandung, resmilah IPPNU dimasukkan dalam
PD/PRT NU sebagai badan otonom sampai sekarang.
7. Pada perkembangan berikutnya nampak pemerintah juga tidak ingin mengambil
resiko membiarkan dunia akademik terkontaminasi dengan unsur politik
manapun, sehingga diberlakukan UU No. 8 tahun 1985 tentang keormasan
khusus utuk organisasi ekstra pelajar adalah OSIS, selama itu IPPNU mengalami
stagnasi pengkaderan dan PP didominasi oleh para aktivis yang usianya sudah
melebihi batas. Maka pada kongres IX IPPNU di Jombang tahun 1987, secara
singkat telah mempersiapkan perubahan asas organisasi dan IPPNU yang
kepanjanganny IKATAN PELAJAR PUTRI NAHDLATUL ULAMA telah berubah
menjadi IKATAN PUTRI-PUTRI NAHDLATULM ULAMA.
8. Bulan Oktober 1990 pada konbes IPPNU di Lampung, menghasilkan citra diri dan
memantapkan PPOA IPPNU.
9. Pada kongres X IPPNU tahun 1991 di ponpes AL WAHDAH Lasem Jawa Tengah,
telah menguatkan indenpendensi IPPNU dan IPNU yang merupakan organisasi
terpisah.
10. Tanggal 10-14 Juli 1996 di pesantren Al Musyaddidah Garut Jabar
mengadakan kongres XI IPPNU, yang menekankan yang menekankan usia
kepemudaan di tubuh IPNU supaya sejajar dengan organisasi pemuda yang lain.
11. Konbes bulan September 1998 di Jakarta, menghasilkan rekomendasi yang
sangat menonjol di era reformasi yaitu bahwa IPPNU menyambut baik pendirian
PKB yang tidak menggunakan nama NU.
12. Tanggal 22-25 Maret 2000, pelaksanaan kongresb XII IPPNU di Makasar Ujung
Panjang, telah mendeklarasikan bahwa IPPNU akan dikembalikan ke basis
kepelajaran dan wacana gender.
22
13. Tanggal 18- 23 Juni 2003 kongres XIII IPPNU di asrama haji Sukolilo Surabaya
mengembalikan IPPNU kepada Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama.
14. Juli 2006 kongres XIV IPPNU ponpes Darunnajah Jakarta.
15. Tanggal 19-23 Juni kongres XV IPPNU di ponpes Al Hikmah Brebes Jawa
Tengah mempertahankan misi kepelajaran IPPNU.
Tokoh-tokoh yang pernah menjadi Ketua Umum Pimpinan Pusat IPPNU adalah:
1. Rekanita Umroh Mahfudhoh (Gresik Jatim. 1955-1956)
2. Rekanita Basyiroh Soimuri (Solo Jateng. 1956-1958)
3. Rekanita Basyiroh Soimuri (Solo Jateng. 1958-1960)
4. Rekaniata Mahmudah Nachrowi (Malang Jatim. 1960-1963)
5. Rekanita Farida Mawardi (Surakarta. 1963-1966)
6. Rekanita Mahsanah Asnawi (Rembang. 1966-1970)
7. Rekanita Ratu Ida Mawaddah (Serang Banten. 1970-1976)
8. Rekanita Misnar Maruf (Padang Sumbar. 1976-1981)
9. Rekanita Titin Asiyah (Jakarta. 1981-1988)
10. Rekanita Ulfah Masfufah (Jatim. 1988-1991;1991-1996)
11. Rekanita Safira Mahrusah (Yogyakarta. 1996-2000)
12. Rekanita Ratu Diah Hatifah (Banten. 2000-2003)
13. Rekanita Siti Soraya Devi (Cirebon. 2003-2006)
14. Rekanita Wafa Patria Ummah (Jatim. 2006-2009)
15. Rekanita Margareth Aliyatul Maemunah ( Jatim, 2009-2012)
16. Rekanita Farida Faricha (Jateng, 2012-2015)
LAMBANG IPPNU
Arti lambang
a.
b.
c.
d.
e.
23
i.
j.
TUJUAN IPPNU
Tujuan IPPNU Adalah kesempurnaan kepribadian bagi pelajar putri Indonesia
sehingga akan terbentuk pelajar putri Indonesia yang bertakwa kepada Allah SWT,
berilmu, berakhlak mulia, berwawasan kebangsaan serta bertanggung jawab atas
tegak dan terlaksananya syariat Islam menurut faham Ahlussunah Waljamaah
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tetap menjunjung tinggi nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila.
AZAS
IPPNU berakidah Islam yang berhaluan Ahlussunah Wal Jamaah dengan
mengikuti salah satu madzhab : Hanafi, Maliki, SyafiI dan Hambali. Adapun azaznya
adalah Pancasila.
KEANGGOTAAN
Anggota IPPNU adalah para pelajar, santri dan remaja putri yang telah berumur 12
s/d 30 tahun.
JENJANG PENGKADERAN
a.
b.
c.
d.
STRUKTUR ORGANISASI
a.
b.
c.
d.
kecamatan
24
e.
f.
Desa
25
MANAJEMEN ORGANISASI
(Sebuah Aktualisasi Diri Dalam Bermasyarakat)
Pengertian organisasi:
Dalam arti statis :
Organisasi adalah wadah kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan
tertentu.
Dalam arti dinamis :
Organisasi adalah sebuah sistem atau kegiatan sekelompok orang untuk mencapai
tujuan tertentu.
Penyakit-penyakit organisasi
1. Tujuan telah ditetapkan, namun tidak dirumuskan secara jelas dan rinci
2. Pembagian tugas tidak adil, merata, tuntas dan jelas
3. Anggota semata-mata bekerja sesuai dg tugasnya tanpa kerjasama antar
divisi/bidang atau departemen.
4. Perasaan bahwa bidang/divisi/departemennya yang paling penting
5. Tidak seimbangnya tanggung jawab dengan wewenangnya
6. Terlalu banyak anggota/bawahan hingga sulit diawasi.
7. Bawahan diberi satu tugas dari atasan yg berbeda dg perintah yg berbeda
Prinsip-prinsip organisasi
Menurut Max Weber:
1. Pembagian tugas & kerja
2. Kesatuan pengarahan
3. Sentralisasi
4. Jenjang organisasi
Menurut Fayol:
1.
2.
3.
4.
tdk subyektifitas
5.
26
1.
2.
3.
4.
5.
27
PERENCANAAN DALAM ORGANISASI
Pengertian PLANNING
Fungsi manajemen yg berkaitan dg pemilihan alternatif pencapaian tujuan,
pelaksanaan kebijakan, prosedur dan program organisasi.
Hakekat PLANNING
1.
2.
3.
4.
5.
Planning
Planning
Planning
Planning
Planning
=
=
=
=
=
proses berkesinambungan
melibatkan semua elemen organisasi
disusun secara bertingkat
kegiatan dimasa mendatang
jawaban dr keadaan organisasi tertentu
Macam-macam perencanaan
Berdasarkan Wujud
Perencanaan fisik berkaitan dg fasilitas fisik
Perencanaan jangka pendek antara 1 2 tahun
Berdasarkan Waktu
Perencanaan non fisik perencanaan menyeluruh tapi tidak berkaitan dengan yang
fisik
Perencanaan jangka menengah antara 2 10 tahun
Perencanaan umum-kombinasi
Kombinasi antara unsur fisik dan non fisik
Perencanaan jangka panjangUntuk 10 tahun ke atas
Prinsip-prinsip perencanaan :
Prinsip Kontribusi sasaran
Prinsip sehat dan teraturnya organisasi
Prinsip faktor pembatas
Prinsip keterikatan organisasi
Prinsip perencanaan yang terkoordinasi
Prinsip penggunaan waktu
Prinsip efisiensi
Prinsip keluwesan
Prinsip perubahan situasi dan kondisi secara terkendali
Prinsip penerimaan
28
Setidaknya bagi seorang kader organisasi harus memahami analisa SWOT yang
dikemukakan oleh William N. Dunn yaitu :
Munculnya SWOT karena :
1. Individu/kelompok/organisasi
2. lingkungan (internal & eksternal)
Analisa SWOT perencanaan/ pemecahan masalah
SWOT awalnya muncul sebagai instrumen bagi organisasi profit menyusun
perencanaan & penyelesaian problemnya. SWOT memiliki corak analisis 3-1-5
Artinya : analisis saat ini (1) mengumpulkan data 3 tahun yang lalu (3) untuk
menemukan strategi bagi 5 tahun kedepan (5)
SWOT = (Strength, Weakness, Opportunity, Threat)
Strength (kekuatan) sumberdaya, keterampilan atau keunggulan khas atas
orang/ organisasi lain.
Weakness
(kelemahan)
keterbatasan
ataukekurangan
sumberdaya,
keterampilan, kapabilitasyg menghambat.
Opportunity (peluang) situasi penting ygmenguntungkan.
Threat (tantangan) situasi penting yg tidak menguntungkan.
29
KEPEMIMPINAN
1. Pengertian
Adalah suatu sikap tertentu atau keahlian khusus mengenai hubungan
interpersonal (antar individu) untuk mengelola, memberdayakan dan
mengarahkann seluruh komponen serta sumber daya organisasi menuju pada
tujuan atau cita-cita bersama yang diinginkan. Oleh karena itu, kepemimpinan
merupakan suatu proses dan seni dalam berhubungan dengan sesama manusia.
Kepemimpinan dapat kita jumpai dalam kehidupan seehari-hari seperti,
kepemimpinan dalam rumah tangga, di dalam kelas, lingkungan masyarakat,
partai politik, organisasi masa, dll.
2. Tugas dan Fungsi Pemimpin
1. Perencana
2. Organisator
3. Koordinator
4. Dinamisator
5. Motivator
6. Supervisor
7. Pengambil Keputusan
8. Penanggungjawab
3. Jenis Kepemimpinan
1. Kepemimpinan Struktural (Formal)
Contoh : Presiden, Lurah, Kepala Sekolah, Pratama, dll.
2. Kepemimpinan Kultural
Contoh : Ulama, Ketua Adat, Pemimpin Genk, Korlap Demo, Juru Kampanye,
dll.
4. Aspek Kepemimpinan dalam Organisasi
1. Aspek Internal
Kemampuan pemimpin dalam memahami kondisi organisassi secara utuh
dan menyeluruh (komprehenshif). Meliputi antara lain :
- Memahami tujuan organisasi
- Memahami struktur/mekanisme kerja organisasi
- Memahami peraturan organisasi
- Mampu memetakan dan menyelesaikan konflik dan persoalan secara
sistematis
- Mampu menciptakan iklim kerja yang kondusif dan memberikan motivasi
pada anggotanya.
2. Aspek Eksternal
Adalah kemampuan pemimpin untuk memahami perkembangan kontemporer
30
baik dalam skala global, nasional, regional maupun lokal dan mampu
beradaptasi terhadap perubahan serta memelihara/mengakomodasi
kepentingan semua basis pendukungnya, masyarakat, anggota, stake holder,
relasi maupun jaringan yang secara langsung maupun tidak langsung
terpengaruh terhadap organisasi yang dipimpinnya. Sehingga pemimpin
harus mempunyai kecakapan dan kemampuan:
a.
Komunikasi, lobi dan diplomasi yang baik dengan pihak-pihak
pendukung (stake holder).
b. Komunikasi massa, komunikasi publik dan komunikasi media yang
baik.
c. Mobilitas atau daya jelajah yang baik dengan wilayah kerjanya.
5. Tipe Kepemimpinan
1. Tipe Otokratis
Tipe kepemimpinan dengan kekuasaan tak terbatas/absolut, Contoh :
Kerajaan (monarkhi absolut), rezim militer (misal : Rezim Nazi Hitler).
2. Tipe Oligarkis
Tipe kepemimpinan persekutuan/koalisi para pemimpin. Misal : Pemerintah
Triumphirat pada zaman Romawi terdiri dari Oktavianus, Marc Anthony dan
Brutus.
3. Tipe Aristokratis
Tipe kepemimpinan yang berorientasi pada golongan profesional. Misal :
politikus, teknokrat, akademisi, pengusaha, dll.
4. Tipe Demokratis
Tipe kepemimpinan berdasarkan pada mekanisme dan partisipasi rakyat atau
anggota.
5. Tipe Paternalis
Tipe kepemimpinan yang bersifat kharismatis.Biasanya dijumpai pada model
kepemimipinan kultural. Misal : Pemuka Agama, Ketua Adat, Pemimipin
Organisasi masa, dll.
6. Sifat Pemimpin menurut Islam
Sifat pemimipin menurut Islam minimal memenuhi empat kriteria sebagai
berikut :
1. Amanah (Dapat Dipercaya)
2. Tabligh (Komunikatif)
3. Fathonah (Berintelektual)
4. Sidiq (Benar/ Jujur).
Dalam kepemimpinan dikenal beberapa tipologi diantaranya, pertama tipe
Otoriter, pemimpin demikian memiliki karakteristik sesuai dengan kemauannya,
memaksakan kehendak, bertindak represif, tidak menerima pendapat orang
31
lain, anti kritik dan baginya seolah semua adalah miliknya. Kedua tipe yang
memberikan kebebasan yang sangat luas kepada anggotanya. Kebebasan yang
kadang terlalu berlebihan sehingga hampir saja pemimpin demikian tidak
memiliki inisiatif untuk mencapai kemajuan. Akibatnya timbul persaingan tidak
sehat antar anggota karena lemahnya pemimpin mereka. Ketiga adalah tipe
demokratis dimana pemimpin memberikan kesempatan kepada anggota untuk
menyampaikan gagasan-gagasan dinamis dan bertindak bijaksana dalam
memecahkan persolan yang dihadapi.
Pemimpin yang demokratis akan bertindak sebagai manager yang mengelola
semua potensi sesuai dengan konsep organisasi wajar. Dalam PRAMUKA dan
OSIS pemimpin hendaknya juga menjadi manajer untuk mengelola organisasi
termasuk didalam mengelola konflik yang terjadi dalam tubuh organisasi agar
tidak menjurus pada persolan yang membawa mufsadat/negative.
Organisasi yang eksistensinya berada dalam ruang public biasanya memiliki
sifat dinamis. Sifat demikian bisa menjadi positif dan kadangkala timbul
persoalan negative. Dalam percaturan demikian organisasi yang dinamis
dengan nuansa positif menjadi sebuah kekuatan/power yang menjadi spirit
organisasi untuk maju dan berkembang. Biasanya organisasi demikian
kiprahnya ditengah public/masyarakat benar-benar dirasakan manfaatnya.
Organisasi ini dipenuhi oleh ide-ide/gagasan, konsep yang bervariasi dari
anggotanya sehingga menjadi kekayaan intelektual dan bersama-sama
diimplementasikan dalam karya nyata.
Namun proses dinamis yang berlebihan kadangkala menjadi mufsadat apabila
justru dipenuhi konflik internal karena masing-masing mempunyai unsur
emosional. Kerap terjadi problem ini melanda organisasi yang berbasis pemuda
karena kondisi mereka yang masih labil dan dipenuhi oleh gejolak emosional,
sehingga rawan memunculkan konflik. Konflik akan memunculkan persaingan
yang tidak sehat dan berakibat terjadi perseteruan internal. Menurut Hammer
dan Hogan dalam bukunya How To Manage Conflik mengatakan bahwa yang
dimaksud konflik adalah segala macam bentuk petikaian yang terjadi dalam
organisasi, baik antar individu, antara individu dengan individu, individu dengan
kelompok maupun kelompok yang bersifat antagonis. Konflik terkait dengan
persepsi pihak yang bersangkutan yang merasa kepentinganya dihalang-halangi
atau akan dihalang-halangi, terlepas dari atau tidak ada halangan tersebut.
Apabila konflik dibiarkan maka akan menghancurkan kemajuan organisasi,
namun juga dapat mengarahkan pada pengambilan keputusan yang mantap
bila dikelola dengan baik.
32
33
merusak hubungan dan menimbulkan ketidakselarasan secara
keseluruhan.
3. Menang/kalah
Cirinya : konfrontatif, menutut dan agresif. Harus menang dengan cara
apapun.
Alasan penyesuaian : yang kuat menang, harus membuktikan
suprioritas,paling benar secara etis dan profesi.
4. Kompromi
Cirinya : mementingkan pencapaian sasaran utama semua pihak serta
memelihara hubungan baik. Agresif namun kompromi.
Alasan penyesuaian : tidaka ada ide perorangan yang sempurna
seharusnya ada lebih satu cara yang baik dalam melakukan sesuatu
anda harus berkorban untuk dapat menerima.
5. Penyelesaian masalah ( Kolaborasi win-win solution)
Cirinya : kebutuhan kedua belah pihak adalah sah dan penting.
Penghargaan yang tinggi terhadap sikap saling mendukung. Tegas dan
kooperatif.
Alasan penyesuaian : ketika pihak-pihak yang terlibat mau
membicarakan secara terbuka pokok permasalahan, solusi yang saling
menguntungkan dapat ditemukan tanpa pihakpun dirugikan.
Pemimpin dan pengurus serta anggota dalam oraganisasi dapat menciptakan
komunikasi respektif untuk membangun suasana organisasi yang saling
mendukung dan berjalan dinamis. Maka pemimpin perlu memperhatikan prinsipprinsip komunikasi respektif, karena banyak program dan kegiatan sering tidak
dapat berjalan atau respon positif bahkan reaksi yang negative dari sesama
pengurus dan anggota, karena komunikasi yang kurang baik.
Prinsisp-prinsip komunikasi respektif tersebut adalah :
1. Positive thinking ( berprasangka positif). Lebih baik menguraikan atau
mendiskripsikan keadaan yang apa adanya daripada mengevaluasi
berita atau pesan untuk mencari-cari kelemahan orang lain. Memberi
informasi dan bertanya tentang informasi lebih baik daripada sekedar
menghargai atau memuji, memberikan pendapat, atau menyatakan
secara tidak langsung bahwa penerima seharusnya tidak merubah
pesan.
2. Solution oriented (beroreintasi pada solusi) beroreintasi pada pemecahan
masalah dengan cara berkolaborasi dalam menggali masalah bersama
yang dihadapi jauh lebih baik daripada mencoba mengawasi atau
mengontrol pendengar atau dengan membesar-besarkan sikap dari
komunikator.
34
35
ADMINISTRASI IPNU IPPNU
(Sebuah Aktualisasi Diri Dalam Berkhidmat)
a.
ADMINISTRASI UMUM
Pengertian
administrasi
berasal
dari
bahasa
Yunani
ad-minis-trarePengabdian, pelayanan atau servise. Administrasi umumnya
dinisbahkan dengan tata usaha yang berarti segala bentuk pekerjaan dalam
kantor meliputi tulis menulis, mengetik, korespondensi (surat menyurat),
kearsipan dan sebagainya.
Pengertian Administrasi
Dalam Arti sempit : Tata usaha atau office work yang meliputi kegiatan catat
mencatat, tulis menulis, mengetik, korespondensi, kearsipan dan sebagainya
Dalam Arti luas : Keseluruhan proses kerjasama antara dua orang atau lebih
yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya.
IPNU IPPNU merupakan sebuah organisasi besar sehingga mutlak memerlukan
administrasi untuk mencapai tujuan bersama yang ditetapkan.
36
Adminstrasi
secara
sempit
mencakup :
a. Surat menyurat
b. Pengarsipan ( penyimpanan
)
c. Perencanaan kegiatan dan
evaluasi
( proposal dan LPJ )
d. Pelaporan
e. Inventarisasi
f. Notulensi
g. Data-data
statistik
organisasi
Administrasi
secara
luas
mencakup :
a. Organisasi
b. Manajenem
c. Komunikasi
d. Keanggotaan
e. Keuangan
f. Inventarisasi
g. Tata usaha
h. Humas
1.
2.
Kepala surat
37
e.
3.
38
4.
Alamat surat
Alamat adalah kepada siapa surat itu ditujukan dan
harus ditulis dengan lengkap dan jelas, kecuali surat surat yang
bersifat masal.
39
5.
6.
Isi surat
Isi surat adalah uraian daripada isi / pokok hal surat
Isi surat agar dijaga tetap hormat dan sopan tidak
berlebihan
7.
Tanggal surat
Setiap penutup surat, dibagian bawah sebelah kanan ditulis
tanggal pembuatan surat
Tanggal surat harus disesuaikan dengan tempat / kedudukan
organisasi
Selain tanggal pembuatan, surat surat IPNU memuat bulan dan
tahun hijriah dan masehi.
Letak kalender hijriah dibagian atas, sedang dibagian bawahnya
kalender masehi, dengan dipisah garis.
40
Contoh :
8.
Ketua,
Sekretaris,
ABRAHAM USMAN
NIA : XI.13.07.7354.90.001
ABRAHAM USMAN
Ketua
41
9.
ABRAHAM USMAN
Ketua
AM/aa
B.
2.
42
2.
Nomor
:
Lampiran
Hal
:
2. Nomor surat adalah nomor unit pada buku agenda surat-surat
keluar ditambah kode-kode yang khusus dipergunakan dalam
surat menyurat IPPNU dengan susunan dan urutan sebagai
berikut : 1/2/3/4/5/6/7.
Keterangan kolom :
1) Nomor urut keluar (agenda).
2) Diisi dengan kode Tingkatan kepengurusan Organisasi
Contoh : PP/PW/PC/PAC/PR/PKPT/PK/PCI
3) Diisi dengan kode indeks, dengan ketentuan sebagai
berikut :
a.
Kode Indeks Umum : A
untuk surat
sekretariat , B
untuk surat surat keuangan , C
untuk departemen-departemen.
b.
Kode indeks khusus :
SK : Surat Keputusan, SP : Surat Pengesahan, SM: Surat
Mandat, SR : Surat Rekomendasi, Ins. PC : Intruksi
Pimpinan Cabang , dll.
43
4)
5)
6)
7)
44
Bismillahirrahmanirrahim
Kata penutupnya adalah:
Wallahul muwafiq ilaa aqwamith thariq
Wassalamualaikum wr. wb.
Ketentuan 1 dan 2 dipakai untuk surat-surat umum IPPNU
kecuali SK, instruksi, pengesahan dan mandat.
Kata pembuka dan penutup terletak di garis alenia.
g. Tanggal Surat
Tanggal surat ditulis disebelah kanan bawah.
Tanggal surat didahului oleh nama kota (kedudukan kantor
organisasi).
Surat-surat dalam organisasi IPPNU harus memuat tanggal,
bulan, tahun
Hijriyah dan Masehi, contoh : Pekalongan , 06
Safar 1431 H
22 Januari 2010 M
h. Pengiriman dan tanda tangan
Setiap surat harus menyebut dengan jelas lembaga yang
mengirim beserta penanggungjawabnya sesuai dengan tingkat
kepengurusan di wilayah kerja masing-masing dan ditulis
dengan huruf kapital.
Penanggung jawab adalah Ketua dan Sekretaris: ketua ditulis
sebelah kiri dan sekretaris ditulis sebelah kanan, masing-masing
dengan huruf besar dan diberi garis bawah tanpa tanda kurung.
Tingkatan-tingkatan pejabat organisasi harus ditulis dengan
angka romawi bukan dengan huruf, misalnya: Ketua I, Sekretaris
II dsb.
Nama yang menjabat hendaknya ditulis diatas nama jabatan
bukan sebaliknya dan penulisan jabatan ditulis dengan huruf
kecil dicetak miring. Contoh : ketua, sekretaris
Penulisan tingkatan organisasi (PP,PW, PC, PAC, PR, PK) ditulis
dengan huruf kapital dan terletak ditengah-tengah.
Penulisan nama pada kolom tanda tangan, apabila sudah
mempunyai NIA, maka nama digarisbawahi dan ditambahkan
dengan nomer NIA, Contoh:
PIMPINAN CABANG
IKATAN PELAJAR PUTRI NAHDLATUL ULAMA
KABUPATEN PEKALONGAN
45
FITRIYAH
Ketua, NIA: CXXX.14.91.3994
KUSTINAH
Sekretaris, NIA: CXXX.13.XI.03.3471
46
adalah surat perintah untuk menjalankan hasil keputusan, peraturan dan
hasil-hasil rapat. Instruksi ada 3 macam : Ins. PP, Ins. PW, Ins. PC.
D. SURAT PENGESAHAN
Adalah
pengesahan
berdirinya
/
reformasi
pengurus
:
wilayah,cabang,anak cabang,ranting dan komisariat. Yang berhak dan
berkewajiban mengeluarkan surat pengesahan adalah Pimpinan Pusat(PP)
dan Pimpinan Cabang(PC).
E. SURAT ROKEMENDASI
Adalah surat persetujuan secara formal yang dikeluarkan oleh organisasi
yang berwenang terhadap hasil keputusan secara musyawarah. Untuk
rekomendasi pengesahan pengurus baru, kewenangan pembuatannya
diserahkan kepada :Pimpinan Wilayah(PW) dan Pimpinan Anak
Cabang(PAC). Surat rekomendasi ini merupakan pengesahan sementara
kepada pimpinan cabang atau pimpinan ranting/komisariat, sampai
dengan turunnya surat pengesahan dari PP atau PC.
F. SURAT MANDAT
Adalah surat pemberian kuasa organisasi/seseorang kepada orang lain.
Setiap jenis kegiatan yang mempunyai bobot dan/atau tingkatan formal
organisassi penyelenggara, harus disertakan syarat membawa surat
mandat ataupun tidak disebutkan secara formal.
G. PERMOHONAN TANDA ANGGOTA
Tanda anggota hanya dikeluarkan oleh PC dan PCI. Yang berhak
mengajukan permohonan tanda anggota hanya PAC/PR/PKPT/PK.Tanda
anggota yang habis masa berlakunya harus dikembalikan kepada PC
untuk digantikan yang baru, dengan membayar uang tanda anggota ,
tanpa uang pangkal.Tanda anggota berlaku selama periode kepengurusan
PC
III.
PERANGKAT ADMINISTRASI
a. Notulen
1. Notulen adalah catatan singkat/rangkuman tentang pembicaraan,
uraian, ceramah, rapat, perdebatan dan lain-lain yang dimaksudkan
menjadi peringatan-peringatan atau bahan bagi langkah-langkah yang
akan diambil selanjutnya.
2. Buku notulen memuat antara lain
Nama pertemuan
Hari, tanggal
Pukul (jam mulai dan berakhir)
47
Tempat
Jumlah undangan dan undangan yang hadir
Nama dan jabatan yang memimpin
Nama dan jabatan yang membuat notulis
Kesimpulan-kesimpulan dari setiap pembicaraan
Keputusan-keputusan yang diambil
b. Ekspedisi
1. Ekspedisi adalah keseluruhan pengiriman dalam hal surat-surat, alatalat perlengkapan organisasi IPPNU yang dikirim baik melalui pos atau
kurir.
2. Buku ekspedisi sebagai tanda bukti bahwa pengiriman itu benar-benar
telah diterima oleh yang bersangkutan.
3. Buku ekspedisi/ pengiriman untuk surat-surat yang melalui pos atau
kurir mempunyai bentuk sbb: 1/2/3/4/5/6/7. Penjelasan:
1. Kolom 1 : nomor urut
2. Kolom 2 : dikirim kepada siapa
3. Kolom 3 : isi ringkas
4. Kolom 4 : tanggal pengiriman
5. Kolom 5 : tanggal dan nomor surat yang dikirim
6. Kolom 6 : lampiran
7. Kolom 7 : tandatangan penerima/ tera pos
c. Arsip Penyimpanan
1. Arsip adalah kumpulan-kumpulan yang terjadi karena pekerjaan aksi,
transaksi, tindak tanduk, dokumentasi yand disimpan sehingga pada
tiap saat dibutuhkan dapat disiapkan untuk melaksanakan tindakantindakan selanjutnya.
2. Kegunaan arsip:
a. Untuk pembuktian
b. Untuk korespondensi
c. Untuk penyusunan sejarah
d. Untuk statistik
a. Untuk publikasi
b. Dan lain-lain
3. Arsip surat keluar
1.
Untuk surat-surat keluar PP, PW, PC, PAC, dan
PR/PK supaya menyediakan map untuk menyimpan seluruh suratsurat keluar.
48
2.
nomor urut.
3.
Stempel Organisasi
Stempel organisasi berbentuk bulat telur (oval) dengan tulisan Ikatan
Pelajar Putri Nahdlatul Ulama. Di tengahnya terdapat lambang IPPNU
dan tingkatan organisasi melingkar di bawah lambang dengan tiga
49
garis di samping kiri dan kanan lambang. Warna tinta tempel adalah
hijau. Pembuatannya dapat dilakukan oleh pimpinan organisasi di
semua tingkatan dengan ketentuan sesuai dengan contoh yang ada
dan diberi tanda daerahnya.
4.
Papan Nama
Adalah papan nama organisasi yang diperlihatkan secara umum di
depan kantor sekretariat. Papan nama dimaksudkan untuk
menunjukkan keberadaan organisasi IPPNU sesuai dengan kedudukan
dan tingkatan yang bersangkutan. Bentuk papan nama (name board)
untuk PP,PW,PC,PR,PKPT,PK dan PCI mempunyai bentuk yang sama
,yaitu empat persegi panjang.
Ukuran:
~ untuk PC,PAC,PR,PKPT,PK dan PCI berukuran 140 x 70 cm (skala
2:1).
Warna:
~ Warna dasar hijau muda.
~ Warna huruf, putih.
~ Warna garis tepi, kuning.
Di sudut sebelah atas tercantum lencana IPPNU menurut warna
lencana.
5.
Penulisan
Penulisan IPPNU dalam lambang memakai lima titik diantara hurufhurufnya dan ditulis dengan huruf besar/ kapital. Contoh:
I.P.P.N.U.,sedangkan penulisan IPPNU diluar lambang tanpa titik,
semua memakai huruf besar/ kapital., Contoh: IPPNU.
CONTOH ADMINISTRASI DAN ALAT-ALAT PERLENGKAPANNYA
LEMBAR DISPOSISI
PC. IPPNU KAB.
PEKALONGAN
Sekretariat : Jl. Raya
DISPOSISI
Karangdowo
Kedungwuni Pekalongan
51273
Tanggal terima :
Nomor agenda surat masuk :
.
.
Asal surat
:
Tanggal
surat
50
Nomor
surat
:
Perihal
Catatan sekretaris
Disposisi ketua
Keterangan
Dibalas tanggal
Nomor agenda
surat keluar
..
:
..
Nomor
Urut
Induk
Nomor SP
Tanggal
konferensi
Periodesasi
Nama
Tempat
&
Pend
.
Pengur
us
Tgl
Lahir
Terak
hir
Jabat
an
Alama
Tahun
t
Ke
Masu
t.
Lengk
k
ap
IPPNU
Jenis
Jumlah
Asal
Harga
TANGAL
Ket.
Urut
Induk
Barang
Barang
Baran
g
5
Barang
Rusa
k
51
Paka
i
7
BUKU TAMU
No
Nama
Hari Tanggal Jam
Urut
Tamu
1
2
3
4
5
Alamat Jabatan
6
Nama Lengkap
Jabatan
Tanda
tangan
5
Alamat
Nama
Indu
k
2
Lengkap
3
Tempat
&
Tg
Lahir
4
Pendidika
n
Terakhir
5
Lengka
p
Lengka
p
6
TANGAL
Masu
k
7
Kelua
r
8
Ket.
9
Kegiatan
Hari/Tangg
al
Pelaksana
an
Waktu
Tempat
Kegiata
n
6
Keterang
an
52
BUKU EKSPEDISI
No
Tanggal
Alamat
Surat
Hal
Surat
Tanggal &
Nomor
Surat
5
Lampiran
Keterang
an
Indu
k
2
Terim
a
Tangg
al
3
Alamat
Pengiri
m
4
Surat masuk
Tangg
al
5
Nom
or
6
Isi/h
al
7
Penerus
an
Dispos
isi
Ket
.
10
ditujuka
n
3
Alamat
Pengiri
m
4
Surat masuk
Tangg Nomo Isi/ha
al
r
l
5
6
7
Hubunga
n surat
lain
8
Ket.
9
Jenis Kegiatan
2
Waktu
Pelaksanaan
3
Prosentase
Ket
Jenis Kegiatan
Hari/Tgl
Pelaksana
Waktu dan
Tempat
Kegiatan
5
Ket
6
53
NOTULENSI RAPAT
RAPAT RUTIN PC IPPNU KAB. PEKALONGAN
Pertemuan
:
Hari & tanggal
:
Tempat
:
Undangan
:
Pemimpin
Jabatan
Notulis
Kesimpulan
:
:
:
:
AGENDA ACARA
1. Pembukaan
2. Sambutan-sambutan
3. Acara inti
4. Penutup
USULAN
.............................................................................................................................................. ................................................
..............................................................................................
SARAN/PENDAPAT
..................... .........................................................................................................................
..............................................................................................................................................
KEPUTUSAN-KEPUTUSAN
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
Pekalongan , .................
______________
Notuilis
54
55
LATAR BELAKANG SEJARAH
Corps brigade pembangunan (CBP)
Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama
Corps Brigade Pembangunan (CBP) merupakan lembaga yang dibentuk
pada tahun 1963 dalam hal itu di latar belakangi peristiwa persengketaan
antara Indonesia dengan Malaysia atau istilah populernya dikenal dengan
istilah Ganyang Malaysia , peristiwa politik tersebut yang berkaitan
dengan persengketaan antara Republik Indonesia dengan Malaysia
memperebutkan daerah Kalimantan Utara (Serawak).
Kondisi riil yang terjadi pada saat itu untuk conteks_nya yaitu politik
luar negeri terjadi pertentangan antara gagasan Presiden Soekarno yang anti
Imperalisme dengan pihak barat yang berupaya menancapkan kukunya
diwilayah Malaysia. Kemudian Presiden Soekarno mengintruksikan kepada
elemen bangsa untuk segera membentuk Sukarelawan Perang dan siap
menggayang Malaysia.
Instruksi Presiden tersebut secara langsung membuat seluruh elemen
bangsa bersiap sedia untuk melawan Imperalisme yang akan kembali
menancapkan kukunya diwilayah Asia Tenggara, Asnawi Latif pada waktu itu
selaku Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulaqma yang merupakan
bagian dari elemen bangsa merasa terpanggil untuk berjuang bersama
melawan iperalisme dari bangsa barat, yang terbentuk dari kalangan pelajar
Nahdhiyyin yang kemudian dinamakan Sukarelawan Pelajar.
Deklarasi dibentuknya sukarelawan Pelajar diadakan di Djogjakarta
yang pada saat itu merupakan lokasi dari kantor pusat PP IPNU, dan di
barengi dengan parade militer
Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang
merupakan wujud dari kesiapan RI untuk Menggayang Malaysia.
Sejak saat itulah kemudian Sukarelawan Pelajar yang dibentuk oleh
Asnawi Latif tersebut berjuang demi memperjuangkan Negara dan Bangsa
untuk keutuhan NKRI. Sukarelawan ini yang merupakan Embrio atau cikal
bakal bagi berdirinya Corps Brigade Pembangunan (CBP) Ikatan Pelajar
Nahdlatul Ulama. Yang kemudian ditetapkan pada Konferensi Besar IPNU di
Pekalongan pada tanggal 25 31 Oktober 1964 dengan nama Corps
Brigade Pembangunan (CBP). Yang kemudian dikenal dengan doktrin
Pekalongan
Secara etimologi Corps berasal dari bahasa Inggris yang memilki arti
kesatuan dalam komando, Brigade berarti pasukan yang disiapkan untuk
bertempur dan Pembangunan, memiliki arti membangun dalam rangka
mengisi kemerdekaan. Sedangkan secara terminologi Corps brigade
pembangunan berarti suatu lembaga yang dibentuk dalam satu komando
untuk mengawal pembangunan.
56
Pada moment tersebut Asnawi Latief selaku ketua umum PP IPNU
menunjuk Rekan Harun Rosyidi untuk menjadi Komandan Teknis CBP. Pasca
ditunjuk sebagai komandan tehnis CBP, rekan Harun Rosyidi mengumpulkan
kader-kader inti IPNU yang berpotensi untuk selanjutnya dididik dan di latih
kemiliteran
serta
keamanan
guna
mengantisipasi
gerakan
yang
membahayakan keutuhan negara kesatuan republik Indonesia (NKRI) baik
dari dalam maupun luar. Kondisi ini ditempuh karena stabilitas politik dan
kemanan yang tidak menentu pada saat itu.
Kemudian, pada tahun 1965 saat terjadinya peristiwa G 30 S PKI. CBP
sangat berperan aktif dalam upaya memberantas PKI dan antek-anteknya.
Ghirrah Patriotisme Pelajar tersebut setelah terjadinya perubahan rezim dan
perubahan kondisi sosial politik Indonesia semakin surut. CBP menjadi
sebuah nama yang semakin tenggelam. Hingga kemudian masa
kepemimpinan Hilmi Muhammadiyah Ketua Umum PP IPNU pada tahun
1999 CBP dideklarasikan kembali di Pondok Pesantren Pancasila Sakti Klaten
Jawa Tengah. Pendeklarasian kembali ini merupakan upaya IPNU untuk bisa
memberikan kontribusinya secara lebih luas pada Era reformasi yang sedang
gencar-gencarnya diteriakkan oleh masyarakat seluruh Indonesia. Kemudian
rekan Hilmi Muhammadiyah menunjuk rekan AGUS SALIM untuk menjadi
Koordinator Nasional (KORNAS) CBP. Pasca ditunjuk sebagai KORNAS CBP,
rekan Agus Salim sangat gencar melakukan sosialisasi ke daerah-daerah
untuk mengaktifkan kembali CBP sampai ke tingkatan ranting, Hingga
memasuki kongres XIII tahun 2000 di Makasar yang menetapkan rekan
Abdullah Azwar Anas sebagai Ketua Umum IPNU, selanjutnya ditunjuklah
Rekan EDISYAM RISDIYANTO menjadi Kornas.
Pada masa ini CBP bergerak pada empat bidang yakni : Kepanduan,
Kepalangmerahan, SAR dan Cinta Alam. Rekan Edisyam berhasil
merumuskan kembali pola CBP dengan format baru yang terangkum dalam
peraturan organisasi/lembaga, penjabaran peraturan organisasi/lembaga
serta sistem pendidikan dan pelatihan sebagai acuan dan panduan kegiatan
CBP diseluruh Indonesia. Rumusan-rumusan tersebut dibukukan pada masa
itu yang disahkan pada masa kepemimpina Al Amin Nur Wahab Nasution
sebagai Pj Ketua Umum IPNU yang menggantikan Rekan Abdullah Azwar
Anas.
Perjuangan CBP tidak berhenti sampai disitu saja, pada Kongres XIV
Surabaya tahun 2003 yang menetapkan Rekan Mujtahidur Ridlo sebagai
Ketua Umum IPNU, melanjutkan program CBP sebelumnya dibawah komando
Rekan ALI MASDAR HASIBUAN.
Pada masa ini lebih banyak difokuskan pada praktek terjun kelapangan
terutama bidang SAR dan kepalang merahan, disebabkan seringnya terjadi
bencana skala nasional misalnya terjadinya Tsunami di Aceh, Tanah Longsor
di Banjar Negara, Banjir bandang di Jember, Gempa Jateng-Jogja, Gempa dan
Tsunami di Pengandaran Jawa Barat. Pada periode ini pula CBP yang bergerak
57
di empat bidang yakni : Kepanduan, Kepalangmerahan, SAR dan Cinta Alam
difokuskan menjadi 3 bidang yakni : Kemanusiaan, Lingkungan Hidup dan
Kedisiplinan yang ditetapkan dalam Rakornas CBP pada 6 8 Januari 2006
bertempat di Wisma Depag Jakarta Selatan. Program ini berlanjut hingga
Kongres IPNU XV di Asrama haji Pondok Gede Jakarta, 9 12 Juli 2006 yang
menetapkan Rekan Idy Muzayyad sebagai ketua umum IPNU dan selanjutnya
menunjuk Rekan ALVIN M HASANIL HAQ sebagai Komandan Nasional.
Pada masa ini banyak hal yang dilakukan dalam rangka memajukan dan
mengembangkan potensi kader-kader CBP diantaranya : Kemah Pelajar Hijau
dalam Rangka Diklat Peduli Lingkungan 6 8 April 2007 di Ponpes Wali Songo
Gomang Singgahan Tuban, Workshop Ke-CBP-an 17 20 Mei 2007 di Ponpes
Maslakul Huda pati. Tidak sampai disitu saja CBP juga ikut serta dalam
berbagai event kemanusiaan misalnya pada saat terjadi Banjir Bandang di
Jakarta.
Hasil Workshop di Pati mengamanatkan CBP untuk menyelenggarakan
Rakornas yang kemudian terselenggara pada 22 25 Agustus 2007
bertempat di Hotel Diamond Samarinda bersamaan dengan penyelenggaraan
Rakernas IPNU. Pada Rakornas ini diputusakan beberapa hal yang bekaitan
dengan Ke-CBP-an diantaranya adalah sasaran kegiatan CBP yang semula
Kemanusiaan, Lingkungan Hidup dan Kedisiplinan menjadi Kemanusiaan,
Lingkungan Hidup dan Bela Negara, kemudian juga pada Rakornas pada saat
itu terjadi perubahan nama dari Corps Brigade Pembangunan menjadi
CORPS BARISAN PELAJAR.
Pada kongres 14 terpilihnya Ahmad Syauqi kemudian menunjuk rekan
RANDI RIDWAN sebagai KORNAS berikutnya. Namun selama 1 th berjalan
CBP tidak mengalami kemajuan yang signifikan akhirnya melalui mekanisme
reshufle Ahmad Syauqi menunjuk rekan MUHAMMAD SYAHRIAL EKA CB
menggantikan Randi Ridwan dan pada workshop CBP tanggal 26 28 Juni
2010 di Sidoarjo terjadi beberapa perubahan yang signifikan pada tubuh CBP
yakni :
1. Perubahan nama CORPS BARISAN PELAJAR dikembalikan menjadi
CORPS BRIGADE PEMBANGUNAN
2. Mekanisme Lembaga yang sebelumnya DEWAN KOORDINASI
menjadi DEWAN KOMANDO
3. Peraturan Organisasi dan Peraturan Administrasi (PO/PA) menjadi
Peraturan Lembaga dan Administrasi (PLA) yang kemudian disahkan
pada RAKORNAS Peraturan Diklat menjadi Petunjuk Pelaksanaan
Teknis Operasi Pendidikan dan Pelatihan (Juklak Tekops Diklat)
4. Nomor Induk Anggota sebagai dasar pembuatan Database CBP
Hasil Workshop sidoarjo kemudian disahkan pada RAKORNAS CBP di
Pontianak pada tanggal 29 Juli - 2 Agustus 2010.
58
59
CATATAN PENTING :
...........................................................................................................................
.......
...........................................................................................................................
.......
...........................................................................................................................
.......
...........................................................................................................................
.......
...........................................................................................................................
.......
...........................................................................................................................
.......
...........................................................................................................................
.......
...........................................................................................................................
.......
...........................................................................................................................
.......
...........................................................................................................................
.......
...........................................................................................................................
.......
...........................................................................................................................
.......
...........................................................................................................................
.......
...........................................................................................................................
.......
...........................................................................................................................
.......
...........................................................................................................................
.......
...........................................................................................................................
.......
...........................................................................................................................
.......
...........................................................................................................................
.......
60
...........................................................................................................................
.......
...........................................................................................................................
.......
...........................................................................................................................
.......
...........................................................................................................................
.......
...........................................................................................................................
.......
...........................................................................................................................
.......
...........................................................................................................................
.......
...........................................................................................................................
.......
...........................................................................................................................
.......
...........................................................................................................................
.......
...........................................................................................................................
.......
...........................................................................................................................
.......
...........................................................................................................................
.......
...........................................................................................................................
.......
...........................................................................................................................
.......
...........................................................................................................................
.......
Mars IPNU
Wahai pelajar Indonesia
Siapkanlah barisanmu
Bertekad bulat bersatu
Dibawah kibaran panji IPNU
Ayo hai pelajar Islam yang setia
Kembangkanlah agamamu
Dalam negara Indonesia
Tanah air yang ku cinta
61
Sujud kepala kepada Tuhan
Tegak kepala lawan derita
Di malam yang sepi di pagi yang
terang
Hatiku teguh bagimu ikatan
Di malam yang hening di hati
membakar
Hatiku penuh bagimu pertiwi
Mekar seribu bunga di taman
Mekar cintaku pada ikatan
Ilmu ku cari amal ku beri
Untuk agama bangsa negeri