Preparasi Sampel
Preparasi Sampel
Preparasi Sampel
I.
TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan, mahasiswa mampu :
1. Menjelaskan pengertian dan peranan preparasi sampel sebelum analisis
batubara
2. Melakukan preparasi sampel menggunakan alat dengan baik dan benar
II.
III.
DASAR TEORI
Preparasi Sampel
Preparasi sampel adalah pengurangan massa dan ukuran dari gross
sampel sampai pada massa dan ukuran yang cocok untuk analisa di
Laboratorium.
Tahap-tahap preparasi sampel adalah sebagai berikut :
untuk
melakukan
pengecilan
ukuran
butir
adalah
- Jaw Crusher
- Rolls Crusher
- Swing Hammer Mills
Jaw Crusher atau Roll Crusher biasa digunakan untuk mengurangi ukuran
butir dari 50 mm sampai 11,2 mm; 4,75 mm atau 2,36 mm. Roll Crusher
lebih direkomendasikan untuk jumlah/massa sampel yang besar. Swing
Hammer Mill digunakan untuk menggerus sampel sampai ukuran 0,2 mm
yang akan digunakan untuk sampel yang akan dianalisa di Laboratorium.
3. Mixing atau Pencampuran
Mixing / pencampuran adalah proses pengadukan sampel agar
diperoleh sampel yang homogen. Pencampuran dapat dilakukan dengan dua
cara
yaitu
(washing),
penyetokan
dan
lain-lain.
Tujuannya
adalah
mengetahui secara pasti kualitas batubara yang akan di jual atau dikirim ke
pembeli supaya kualitasnya sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan dan
telah disepakati oleh kedua belah pihak. Dengan diketahuinya kualitas
batubara di stockpile atau di penyimpanan sementara kita dapat menentukan
batubara yang mana yang cocok untuk dikirim ke Buyer tertentu dengan
spesifikasi batubara tertentu pula. Baik dengan cara mencampur (blending)
batubara-batubara yang ada di stockpile atau pun dengan single source
dengan
memilih
kualitas
yang
sesuai.
tujuan
seperti
telah
dijelaskan
di
atas,dilakukan
dengan
Core Sampling
- Exploration sampling
- Deep drilling
- Shalow drilling
- Pit sampel
- Pit drilling
Channel sampling
- Explorasi sampling
- Outcrop sampling
- Pit sampling
- Seam face sampling
Bulk sampling
- Stasionary sampling
- Stockpile sampling
- Wagon sampling
- Coal truck sampling, Dll.
Moving sampling
- Cross belt sampling
- Stop belt sampling
- Falling stream sampling
- Moving bucket sampling, DLL.
Sampling batubara merupakan sampling yang tersulit dari semua
sampling solid material. Hal ini dikarenakan batubara merupakan heterogen
solid material. Selain itu parameter yang ditentukan dari batubara memeliki
sifat-sifat penyebaran yang bervariasi. Oleh karena itu dalam melakukan
sampling batubara harus betul-betul mengikuti kaidah-kaidah atau standard
yang digunakan.
Ada 3 faktor yang menentukan bahwa suatu sampel dapat dikatakan representative
atau tidak, yaitu :
1. Teknik pengambilan sampel dan alat yang digunakan
dengan standard, akan mengakibatkan bias pada sampel yang diperoleh dan
akan
menyebabkan
kesalahan
pada
hasil
analisanya.
Ada 5 jenis alat untuk pengambilan sampel secara manual yang biasanya
digunakan yaitu :
1. Laddle
2. Manual Cutter
3.Scoop
4.Shovel
5.Sampling Frame
IV.
PROSEDUR KERJA
a. Prosedur percobaan dilaksanakan sbb :
1. Menimbang sampel batubara yang diterima secepatnya dalam pan pengering
2. Mengeringkan pada suhu kamar / dalam oven pengering pada suhu 15 200
C di atas suhu kamar (max. 400C)
3. Menimbang sampel setiap 1 jam sekali sampai beratnya tetap, perbedaan 0,1
% setiap jam nya (% kehilangan berat = L)
4. Menggerus sampel smapai lolos ayakan no. 8 pada tabel 11, kemudian
campur sampai merata (homogen)
5. Mengeringkan sampel pada suhu kamar, kemudian menimbang sampai
beratnya tetap, perbedaan 0,1 % setiap jam nya (% kehilangan berat = Li)
6. Melakukan pembagian sampel dengan cara conning dan quartering atau
dengan menggunakan splitter atau mechanical divider sesuai tabel 10, dengan
menambahkan 500 gr sampel batubara apabila diperlukan untuk kadar lengas
sisa.
7. Memisahkan sampel untuk penetapan kadar lengas sisa sebanyak 50 gr.
Tyler
95 % lolos ayakan
ASTM
Std. Amerika
(Clean Coal)
(Raw Coal)
4 mesh
No. 4
4,75 mm
2000
4000
8 mesh
No. 8
2,36 mm
500
1000
20 mesh
No.20
8,50 Mm
250
500
60 mesh
No. 60
250 Mm
50
50
hubungan antara ukuran sampel dan berat minimal setelah pembagian
Tabel
V.
DATA PENGAMATAN
Berat
Awal
(gram)
3230
1000
600
250
710
470
650
390
160
350
140
250
total=
8200
Jaw Crusher
Input
gra wakt
m
u
1'18
970
"
Flow
Outpu
t
gr/s
12,4
4
gram
960
960
Disc Pulverized
Flo Outp
Input
w
ut
gra wakt
m
u
gr/s gram
2'27 6,5
960
850
"
3
110 3'10 5,7
950
0
"
9
116 2'30
7,8 1160
0
"
100 4'10'
4
980
0
'
1'56' 5,1
600
590
'
7
1'05' 3,8
250
240
'
4
5,9
710
2'
690
1
1'38' 4,7
470
460
'
9
2.10
5
650
''
630
1'15'
390
5,2
380
'
2,6
160
1'
150
6
1'08' 5,1
350
330
'
4
2,3
140
1'
130
3
1'05' 3,8
250
240
'
4
50
819
7830
0
Shieve Shaker
Flo
Input
w
Size 1 Size 2
gra wakt
60
170
m
u
gr/s mesh
mesh
2'55 4,5
850
180
50
"
6
2'17 6,9
950
110
50
"
3
116 3'11 6,0
120
80
0
"
7
3,47 4,3
980
145
90
''
1
1'57' 5,0
590
80
80
'
4
1'03'
240
3,8
90
70
'
2'11' 5,2
690
50
80
'
6
1'36' 4,7
460
50
80
'
9
2'01'
5,2
60
90
630
'
1'13'
380
5,2
50
80
'
150
1'
2,5
330
1'02'
'
130
1'
5,3
2
2,1
6
240
50
783
0
1'03'
'
50''
3,8
1
Over
Size
Size 3
200
mesh
gram
80
540
70
720
40
920
80
590
80
350
70
10
90
10
70
10
90
10
80
20
30
55
55
10
40
75
65
10
40
40
40
10
40
70
70
50
5
1085
15
1050
25
1050
5
3265
VI.
ANALISA DATA
Pada percobaan ini dilakukan preparasi sampel pada batubara.
Batubara yang belum terukur besarnya akan diubah menjadi batubara yang
besarnya terukur. Proses preparasi sampel ini sangat penting karena dalam
praktikum proximate dan ultimate batubara, ukuran akan menentukan hasil
percobaan. Selain itu, pengambilan sampel yang tidak di preparasi, tidak
mewakili keseluruhan sampel batubara.
Proses awal dalam praktikum ini adalah menghancurkan batubara
besar menjadi lebih kecil. Menghancurkan batubara ini sangat tidak efisien
bila menggunakan alat manual yang ditenagai manusia. Jaw crusher
merupakan alat penghancur batubara besar dan sangat membantu dalam
menghancurkan batubara besar.
Batubara yang hancur akan dimasukkan kedalam pulverizer agar
menjadi butiran-butiran kecil namun belum terukur ukurannya. Pulverizer
hanya menggiling batubara dan menjadikannya halus. Proses sieving akan
menyaring batubara sesuai dengan ukuran mesh yang terdapat pada
penyaring. Proses sieving ini tidak efektif bila sampel batubara terlalu
banyak.
Setelah proses sieving, hasil proses tersebut diambil hanya ukuran 60,
170, dan 200 mesh dengan target pengambilan masing-masing ukuran 1050
gram. Selama proses preparasi terdapat kehilangan berat yang disebabkan
akumulasi alat atau sebagian serbuk batubara masih tertinggal didalam alat
atau terbang keudara. Total massa yang hilang adalah 1745 gram.
VII.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Jobsheet. 2015. Teknologi Pemanfaatan Batubara. Polsri : Palembang.