MPASI
MPASI
MPASI
TINJAUAN PUSTAKA
A. Makanan Pendamping ASI
1. Pengertian
Makanan pendamping ASI adalah makanan yang diberikan
kepada bayi selain ASI untuk memenuhi kebutuhan gizinya. MP-ASI
diberikan mulai umur 6-24 bulan dan merupakan makanan peralihan
dari ASI ke makanan keluarga. Pengenalan dan pemberian MP-ASI
harus dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun jumlah. Hal ini
dimaksudkan untuk menyesuaikan kemampuan alat cerna bayi dalam
menerima MP-ASI (Depkes RI, 2004). Makanan tambahan adalah
makanan untuk bayi selain ASI, sebagai penambah kekurangan ASI
(Husaini, 2001). Pemberian makanan tambahan adalah memberi
makanan lain selain ASI untuk mengisi kesenjangan antara kebutuhan
nutrisi dengan jumlah yang didapat dari ASI (Rosidah, 2004).
Makanan pendamping ASI berarti memberi makanan lain selain
ASI dimana selama periode pemberian makanan tambahan seorang
bayi terbiasa memakan makanan keluarga. MP-ASI merupakan proses
transisi dari asupan yang semata berbasis susu menuju ke makanan
yang semi padat. Proses ini membutuhkan ketrampilan motorik oral.
Ketrampilan motorik oral berkembang dari refleks menghisap menjadi
menelan makanan yang berbentuk bukan cairan dengan memindahkan
makanan dari lidah bagian depan ke lidah bagian belakang.
Pengenalan dan pemberian MP-ASI harus dilakukan secara bertahap
baik bentuk maupun jumlahnya, sesuai
dengan kemampuan
dan
perkembangan
yang
optimal,
menghindari
10
11
12
13
anak belajar
14
Umur
( Bulan)
06
68
8-10
10-12
12-24
Jenis
Makanan
ASI
ASI
Bubur Susu
ASI
Bubur susu
ASI
Nasi tim
ASI
Buah
Makanan keluarga
Pemberian
dalam Sehari
(Kali)
Sekehendak
1
2
1
2
3-4
3
2-3
1
3
15
sedangkan gula dapat membuat bayi menyukai makanan manis yang dapat
merusak gigi (Luluk, 2005).
7. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemberian MP-ASI
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Indriyawati (2010) faktor
yang mempengaruhi pemberian makanan pendamping ASI antara lain
pengetahuan gizi ibu dan pendidikan ibu, sedangkan status pekerjaan ibu dan
sikap ibu tidak mempengaruhi faktor pemberian MP ASI.
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Simandjuntak (2001)
antara lain pengetahuan ibu tentang dampak pemberian MP-ASI dini pada
bayi dan pemberian ASI pertama kali atau inisiasi menyusui merupakan
faktor yang dominan pengaruhnya terhadap pemberian Makanan Pendamping
ASI (MP-ASI) dini.
B. Pengetahuan
1. Pengertian
Menurut Notoatmodjo (2003) pengetahuan merupakan hasil dari
tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu
objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia yakni
indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian
besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
Menurut Rahman (2003) pengetahuan adalah hasil dari aktivitas
mengetahui, yakni tersingkapnya suatu kenyataan ke dalam jiwa
sehingga tidak ada keraguan terhadapnya.
2. Tingkat pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2003) pengetahuan yang tercakup dalam
domain kognitif mempunyai enam tingkatan yakni :
a. Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan adalah mengingat
16
kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang
dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh karena itu, tahu
adalah tingkat pengetahuan yang paling rendah.
b. Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara
benar tentang objek yang telah diketahui, dan dapat menginterpretasi
materi tersebut secara benar.
c. Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil.
d. Analisis (analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau
suatu objek ke dalam komponen-komponen. Tetapi masih di dalam
suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama
lain.
e. Sintesis (synthesis)
Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan
yang baru.
f. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk meletakkan penilaian
terhadap satu materi atau objek.
Menurut
Notoatmodjo
(2007),
belajar
adalah mengambil
17
diantaranya
kemampuan
intelektual,
kemampuan
18
c. Budaya
Budaya sangat berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan
seseorang. Hal ini dikarenakan informasi yang baru akan disaring
sesuai dengan budaya dan agama yang dianut.
d. Pengalaman
Pengalaman
merupakan
salah
satu
faktor
yang
dapat
umur
dan
pendidikan
yang
tinggi,
maka
pengetahuan dapat
dilakukan dengan
19
sesorang
atau
kelompok
orang
dalam
usaha
20
pendidikan
(individu,
kelompok,
atau
2) Metode pendidikan
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
suatu
proses
pesannya,
pendidikan
atau
petugas
yang
lebih.
Pengelompokkan
paritas
menurut
jumlahnya
21
d. Pekerjaan
Pekerjaan adalah perbuatan melakukan suatu kegiatan yang
dilakukan untuk mendapat hasil (Arman, 2002). Pekerjaan
berpengaruh terhadap penghasilan dan waktu ibu, dimana tidak
ada waktu ibu untuk menyusui maka ibu akan memberinya
makanan buatan (MP ASI) bisa berupa susu formula atau
makanan. Status pekerjaan adalah kebutuhan sesorang di dalam
melakukan pekerjaan, yaitu apakah orang tersebut berkedudukan
sebagai buruh atau karyawan perusahaan dengan dibantu pekerja
keluarga atau buruh tidak tetap, buruh dibantu oleh karyawan
tetap, pekerja keluarga tanpa upah atau sebagai pekerja social (
Hasibuan, 2003 ).
e. Penghasilan
Penghasilan yaitu seluruh penerimaan baik berupa uang
maupun barang baik dari pihak lain maupun dari hasil sendiri,
jadi yang dimaksud dalam penelitian ini aadalah suatu tingkat
penghasilan yang diperoleh dari pekerjaan pokok dan pekerjaan
sampingan dari orang tua. Pendapatan keluarga yang memadai
akan menunjang tumbuh kembang anak, karena orang tua dapat
menyediakan semua kebutuhan anak baik primer maupun
sekunder.
22
Tingkat pendidikan
Informasi
Pengalaman
Sosial/ekonomi
Budaya
Pekerjaan
Penghasilan
Ketepatan pemberian
makanan pendamping ASI
23
E. Kerangka Konsep
Berdasarkan tujuan penelitian maka kerangka konsep dalam
penelitian ini adalah :
variabel bebas
variabel terikat
Ketepatan pemberian
makanan pendamping ASI
variable perancu :
Ket :
Sosial ekonomi
Pekerjaan ibu
Pendidikan ibu
Skema 2.2
F. Variabel Penelitian
1. Variabel Independent (bebas)
G. Hipotesis Penelitian
Ada hubungan tingkat pengetahuan ibu terhadap ketepatan pemberian
makanan pendamping ASI di Desa Plantaran dan Desa Sukomulyo
Kecamatan Kaliwungu Selatan tahun 2012.