Kelayakan Usaha Pisang Sale
Kelayakan Usaha Pisang Sale
Kelayakan Usaha Pisang Sale
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
OLEH
M. ANDRI KUSNIAWAN (J1A014159)
REZA ZAMZAMI AMIN (J1A014103)
SITI NUR KHOLIDA (J1A014117)
SRI PRATIWI RATNANINGRUM (J1A014121)
TILA DWI AGUSTIA (J1A014129)
TUTIK RAHMAWATI (J1A014131)
YULI NURMAYANTI UTAMI (J1A014137)
YUNITA RUSNYANTI (J1A014139)
BAB I
PENDAHULUAN
sebagai
paper
mata
kuliah
Ekonomi
Teknik
dengan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Studi Kelayakan Usaha
Secara garis besar, menurut pengertian John M. Echols, bisnis berarti
perusahaaan. Bisnis adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk
memperoleh keuntungan sesuai dengan tujuan dan target yang diinginkan
dalam berbagai bidang, baik jumlah maupun waktunya (Kasmir dan Jakfar,
2009).
Menurut Husein Umar (2007), studi kelayakan bisnis merupakan
penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau
tidak layak bisnis dibangun, tetapi juga saat dioperasionalkan secara rutin
dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak
ditentukan.
Sedangkan
menurut Yunizurwan
(2009),
studi
kelayakan
usaha
merupakan suatu laporan yang memuat data hasil survei lapangan dan
perhitungan perhitungan untuk dapat mengambil suatu keputusan atau
merekomendasikan apakah suatu gagasan usaha atau perancangan bisnis layak
untuk dilanjutkan atau tidak ditinjau dari berbagai aspek. Oleh sebab itu dalam
perhitungan perhitungan studi kelayakan usaha, data yang digunakan
hendaknya data ril ( tidak boleh dipakai data yang direkayasa ), sehingga hasil
perhitungan menggambarkan kondisi yang sebenarnya, namun apabila
memakai asumsi dalam perhitungan, asumsi tersebut hendaklah wajar dan
logis.
Dari kedua pengertian di atas, didapatkan pengertian dari studi kelayakan
usaha adalah penelitian yang dituangkan ke dalam laporan, dimana berisi data
hasil survei lapangan dan perhitungan, untuk dapat digunakan sebagai
keputusan
atau
tersebutdibangun,
rekomendasi
maupun
terhadap
saat
layak
atau
dioperasionalkan
tidak
secara
layak usaha
rutin, dengan
Menurut
Husein
lingkup analisis
kelayakan
dan
pemasaran
bertujuan
untuk
mengetahui
luas
produksi), lokasi
atau
letak pabrik,
tata letak
pabrik,
dan
telah
dioperasikan. Dalam
pembangunan
pabrik,
telaah
manajemennya antara lain menyusun rencana kerja, siapa saja yang terlibat,
bagaimana mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan proyek dengan
sebaik baiknya. Sedangkan untuk telaah operasional proyek antara lain
menentukan bentuk badan usaha, jenis jenis pekerjaan, struktur organisasi
serta sumber daya manusia.
4. Aspek Yuridis
Evaluasi
terhadap
aspek
yuridis
perlu
dilakukan,
bagi
kelayakan
terhadap
menganalisis
bagaimana prakiraan aliran kas yang terjadi. Pada umumnya ada empat
metode yang biasa dipertimbangkan untuk dipakai dalam penilaian aliran
kas dari suatu investasi, yaitu metode Net Present Value (NPV) dan
Internal Rate of Return (IRR), Payback Period, Profitability Index.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
Dalam pengambilan data yang diperlukan, maka penulis melakukan penelitian
pada bagian bagian yang mencakup aspek financial. Penelitian dilakukan pada
Industri Kecil dan Menengah Pisang Sale NADYA yang beralamat di Dusun
Karang Kates, Desa Gondang, Kecamatan Gangga Kabupaten Lombok Utara.
3.2 Cara Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data yang diperlukan, penulis menggunakan metode
sebagai berikut :
1) Wawancara
Yaitu dengan tanya jawab serta diskusi dengan pemilik dan tenaga kerja yang
terlibat langsung dalam proses produksi. Selain itu, penulis melakukan diskusi
dengan pembimbing lapangan.
2) Observasi
Yaitu dengan melakukan pengamatan langsung ke lapangan terhadap kegiatan
produksi yang dilakukan oleh tenaga kerja langsung.
3) Studi Kepustakaan
Yaitu mengumpulkan data secara teoritis yang bersumber dari buku buku
pustaka, makalah, dan internet.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Usaha Pisang Salae NADYA ini terletak Dusun Karang Kates, Desa
Gondang, Kecamatan Gangga Kabupaten Lombok Utara. Berada tepat di depan
SMP Negeri 3 Gangga. Lokasi usaha pisang sale NADYA ini cukup strategi,
karena tidak jauh dari pasar dan pusat Kabupaten Lombok Utara. Hal ini tentu
saja sangat menguntungkan bagi usaha ini, karena jarak lokasi cukup dekat
dengan sumber bahan baku (pasar Tanjung) dan cukup dekat dengan daerah
pemasaran, sehingga dapat menghemat biaya transportasi bahan baku.
2. Jenis Teknologi yang Digunakan
Alat yang digunakan oleh usaha ini dalam proses pembuatan pisang sale
adalah kompor, wajan besar, oven, pisau, alas penjemuran, spatula, penjepit,
saringan minyak, panci, mesin sealer.
3. Kualitas ( Bahan Baku dan Proses Produksi)
a) Bahan Baku
Dalam pembuatan pisang sale, bahan bakunya adalah pisang, garem, minyak
goreng, bumbu, tepung beras, dll. Semua bahan baku yang dipakai berasal
dari Kabupaten Lombok Utara. Sehingga usaha pisang sale NADYA ini
tidak pernah mengalami kesulitan bahan baku.
Modal tetap adalah sejumlah dana atau aset lain yang dapat dinilai sebagai
dana yang dibutuhkan untuk menyediakan atau pengadaan prasarana dan sarana
produksi, dana, tersebut dihitung mulai dari bisnis masih dalam bentuk gagasan
sampai dengan bisnis beroperasi secara komersil. Dimana contoh dari modal
tetap adalah tanah, bangunan, mesin dan peralatan, dan sebagainya. Adapun
besarnya modal tetap yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :
No
.
1.
2.
Rp.11.500.000
Rp. 11.500.000
Rp. 20.000.000
Rp. 20.000.000
3.
Rp. 300.000
Rp. 800.000
Rp. 125.000
Rp. 10.000
Rp. 400.000
Rp. 70.000
Rp. 50.000
Rp. 70.000
Rp. 80.000
Rp. 400.000
Rp. 50.000
Rp. 200.000
Rp. 2.555.000
6.
Izin izin
Izin PIRT
Rp. 500.000
Total Modal Tetap
Rp. 500.000
Rp. 34.555.000
2. Modal Kerja
No
.
1.
Deskripsi
2.
3.
6.
7.
9.
10.
12.
Biaya
Rp. 4.000.000
Rp. 200.000
Rp. 1.120.000
Rp. 160.000
Rp. 200.000
Rp. 200.0000
Rp. 0
Rp. 400.000
Rp. 2.280.000
3. Biaya Penyusutan
Rp. 20.000.000
Rp.2.555.000
Rp. 500.000
20
6
6
Rp.1.000.000
Rp. 425.800
Rp.
83.333
Rp. 1.509.133
19.000.000
0
0
19.000.000
dalam periode 1 tahun yakni pada tahun 2010, maka dihitung biaya produksi
selama 1 tahun (biaya produksi selama tahun 2010), dimana dalam 1 tahun
tersebut terdapat 168 hari kerja efektif. Biaya produksi adalah biaya yang
Deskripsi
Biaya operasi kantor
Listrik
Rp. 90.000/bln x 12 bln
Biaya
Jumlah
Rp. 1.080.000
Rp. 1.080.000
Penyusutan
Bangunan
1/20 x Rp. 20.000.000
Mesin Produksi 1/6 x Rp. 2.555.000
Izin
1/6 x Rp. 500.000
Rp. 1.000.000
Rp.
425.800
Rp.
83.333
3.
Rp. 4.000.000
Rp.
511.000
4.
Premi asuransi
Bangunan
1% x Rp. 20.000.000
Mesin Produksi 1% x Rp. 2.555.000
Karyawan
1% x Rp. 6.720.000
Produk yang belum terjual 1% x Rp. 0
Bahan baku
1% x Rp. 24.000.000
2.
Rp. 1.509.133
Rp. 4.511.000
Rp. 200.000
Rp. 25.550
Rp. 67.200
Rp. 0
Rp. 240.000
Rp. 513.550
5.
6.
Biaya Umum
Rp. 100.000/bln x 12 bln
Suku Bunga Bank 13%
Jumlah Biaya Tetap
Rp. 1.200.000
Rp. 1.200.000
Rp. 8.813.683
b. Biaya Variabel
No
.
1.
a)
2.
3.
Tabel 4.5 Biaya Variabel Usaha Pisang Sale NADYA Tahun 2010
Deskripsi
Biaya
Jumlah
Biaya bahan baku
pisang sale
Rp. 24.000.000
Rp. 1.200.000
Rp. 1.200.000
Rp. 3.360.000
Rp. 3.360.000
Rp. 6.720.000
5.
Rp. 3.024.000
Rp. 3.024.000
6.
7.
Biaya Pembungkusan
Plastik 1 Kg/hari x 168 HKE x Rp. 15.000
Biaya lain lain
Rp. 10.000 x 168 HKE
Jumlah
Rp. 2.520.000
Rp. 2.520.000
Rp. 1.680.000
Rp. 1.680.000
Rp. 49.944.000
4.2 Pembahasan
4.2.1 Aspek Pemasaran
Penjualan produk dari usaha pisang sale NADYA ini sangat lancar, hal ini
dapat dilihat pada tidak adanya produk yang tersisa. Pada usaha ini, produk terjual
semua, sehingga dapat disimpulkan bahwa usaha ini tidak mengalami kendala pada
aspek pemasaran. Untuk pengembangan dan peningkatan usaha hendaknya dilakukan
perluasan pasar.
4.2.2 Aspek Teknik dan Teknologi
Usaha pisang sale NADYA ini cukup baik dari segi aspek teknik dan
teknologi (dapat dilihat pada penjelasan pada hasil penelitian). Usaha ini memiliki
lokasi yang cukup strategis (hal ini dikarenakan letak lokasi pabrik dengan pasar
cukup dekat, sehingga dapat menghemat biaya transportasi bahan baku). Kualitas
produk sangat dipengaruhi oleh kualitas bahan baku dan proses produksi. Dalam hal
ini bahan baku yang digunakan adalah bahan baku lokal, kualitas dari bahan baku
lokal cukup baik, bahan baku mudah diperoleh, karena sumber bahan baku dekat
dengan pabrik selain itu pemilik memiliki langganan, sehingga bahan baku cukup
tersedia.
4.2.3 Aspek Yuridis
Dalam aspek yuridis ini, usaha pisang sale NADYA memiliki jaminan
keamanan dari segi hukum, hal ini dikarenakan usaha pisang sale NADYA ini telah
memenuhi perizinan yang diwajibkan bagi industri kecil dan menengah.
4.2.4 Aspek Lingkungan
Usaha ini memberikan dampak yang positif dan sangat baik bagi lingkungan
sosial (masyarakat sekitar lokasi pabrik). Dimana dengan berdirinya usaha pisang
sale NADYA ini, dapat menambah penghasilan masyarakat sekitar, terutama yang
menjadi pekerja di usaha pisang sale NADYA
penghasilan, biaya, rugi yang diderita ataupun laba, yang diperoleh oleh
suatu perusahaan selama periode tertentu.Perhitungan rugi laba ini dibuat
berdasarkan jumlah penjualan dan biaya produksi selama tahun 2010.
Dalam perhitungan untung rugi suatu perusahaan, dicantumkan pajak-pajak
yang dikenakan, yakni pajak penjualan dan pajak penghasilan. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.6 Perhitungan Untung Rugi Usaha Pisang Sale NADYA Tahun 2010
No
.
1.
Deskripsi
Biaya
Jumlah
Penjualan
Pisang Sale
5.500 pack/thn xRp. 15.000/pack
Rp. 82.500.000
Rp. 82.500.000
2.
Pajak penjualan
1,5%
3.
4.
Penerimaan penjualan
Biaya produksi selama 1 tahun
5.
Laba
Rp. 1.237.500
Rp. 1.237.500
Rp. 58.757.683
Rp. 81.262.500
Rp. 58.757.683
Rp.22.504.817
6 tahun
2. Berdasarkan prediksi dari pemilik usaha pisang sale NADYA, mulai tahun
2013 volume penjualan produk pada akan mengalami kenaikan sebesar 10 %.
13 %
Tabel 4.7 Proyeksi aliran Kas Usaha Pisang Sale NADYA Tahun 2010
NO
DESKRIPSI
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
6
( Rp. )
( Rp. )
( Rp. )
( Rp. )
( Rp. )
( Rp. )
Investasi
Penjualan
82.500.000
82.500.000
82.500.000
90.750.000
90.750.000
90.750.000
1.237.500
1.237.500
1.237.500
1.361.250
1.361.250
1.361.250
Penerimaan Penjualan
81.262.500
81.262.500
81.262.500
89.388.750
89.388.750
89.388.750
Biaya Produksi
58.757.683
58.757.683
58.757.683
58.757.683
58.757.683
58.757.683
Keuntungan
22.504.817
22.504.817
22.504.817
30.631.067
30.631.067
30.631.067
Cash Inflow
Factor
Present Value
Rp. 22.504.817
Rp. 22.504.817
Rp. 22.504.817
Rp. 30.631.067
Rp. 30.631.067
Rp. 30.631.067
i = 13%
0,885
0,783
0,693
0,613
0,543
0,480
Rp.19.916.763
Rp. 17.621.271
Rp. 15.595.838
Rp. 18.776.844
Rp. 16.632.669
Rp. 16.785.824
Present Value
Investasi
NPV
Rp.72.222.209
Rp. 36.835.000
Rp.35.387.209
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Dari uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya,
maka dapat disimpulkan bahwa usaha pisang sale NADYA layak untuk
dipertahankan dan dikembangkan.
Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat diberikan saran sebagai beriikut :
1. Usaha
pisang
sale
NADYA
perlu
menerapkan
pembukuan
dalam
DAFTAR PUSTAKA