Morfologi Tumbuhan Di Lingkungan SMAN 14 Tangerang
Morfologi Tumbuhan Di Lingkungan SMAN 14 Tangerang
Morfologi Tumbuhan Di Lingkungan SMAN 14 Tangerang
Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa
PENDAHULUAN
Bumi yang kita tempati ini tersebar berbagai macam flora dan fauna, berarti
berbagai macam pula bentuk luar tubuhnya. Dalam Tumbuhan, ilmu yang
mempelajari tentang bentuk luar tubuh pada tumbuhan disebut Morfologi Tumbuhan.
lingkupnya hanya dibatasi pada wilayah sekitar SMAN 14 Kota Tangerang. Walaupun
Buku ini membahas sekitar 15 macam tumbuhan yang ada di sekitar SMAN 14
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayat-Nya, sehingga kami dapat menyusun Buku Morfologi
Tumbuhan ini. Buku Morfologi Tumbuhan ini kami ajukan untuk memenuhi salah
2) Bpk. Drs. H. M. Bay Masruri, M.Si., sebagai kepala sekolah SMAN 14 Kota
Tangerang
Kami sadar bahwa buku Morfologi Tumbuhan ini jauh dari kesempurnaan, oleh
Penulis
Adenium
Klasifikasi
Kerajaan: Tumbuhan
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Gentianales
Famili: Apocynaceae
Genus: Adenium
Spesies: A. obesum
DAUN (FOLIUM)
Ada yang langsing memanjang atau berbentuk lanset dan berujung lancip. Ada yang oval
membulat di bagian ujungnya.
Bentuk ujung daun yang dimiliki Adenium adalah terbelah (retusus), yaitu ujung daun
memperlihatkan lekukan (lihat pada gambar).
Tepi daun Adenium sendiri memiliki tepi daun yang rata (integer).
Adenium memiliki daging daun yang seperti kulit atau belulang (coriaceus), yaitu helaian
daun cukup tebal dan cukup kaku.
o Warna Daun
o Permukaan Daun
Permukaan daun pada sisi atas Adenium yaitu kasap (scaber) dan pada sisi bawah berbulu
halus dan rapat (villosus), berbulu sedemikian rupa sehingga jika diraba terasa seperti
beludru.
Tata letak daun pada tumbuhan Adenium yaitu tersebar ( folia sparsa ).
BATANG (CAULIS)
Batang Adenium merupakan batang lunak tidak berkayu (disebut sebagai sukulen). Batang
tunggal. Batang bertipe monokotil. Bentuk penampang melintangnya bulat (teres).
Untuk arah tumbuh batangnya, Adenium memiliki arah tumbuh batang yang tegak lurus
(erectus), yaitu memiliki arah lurus ke atas.
AKAR (RADIX)
Aglaonema
Morfologi Tumbuhan Aglaonema :
DAUN (FOLIUM)
Tepi daun Aglaonema sendiri memiliki tepi daun yang rata (integer).
o Warna Daun
Seperti pada umumnya, daun Aglaonema berwarna hijau bercorak atau bertotol-totol
dengan berbagai gradasinya.
o Permukaan Daun
Permukaan daun pada sisi atas dan bawah Aglaonema yaitu licin (laevis).
Tata letak daun pada tumbuhan Aglaonema yaitu tersebar ( folia sparsa ).
BATANG (CAULIS)
Aglaonema memiliki batang yang relatif pendek yang berwarna putih, hijau, atau merah.
Batangnya berbuku-buku, cenderung berair dan tidak berkayu. Bentuk penampang
melintangnya bulat (teres).
Untuk arah tumbuh batangnya, Aglaonema memiliki arah tumbuh batang yang tegak lurus
(erectus), yaitu memiliki arah lurus ke atas.
AKAR (RADIX)
Tanaman Aglaonema adalah tanaman monokotil atau berbiji tunggal, memiliki akar serabut
(radix adventicia).
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Hamamelidae
Ordo : Caryophyllales
Famili : Nyctaginaceae
Genus : Bougainvillea
Spesies : Bougainvillea spectabilis
DAUN (FOLIUM)
Pada tanaman ini bangun daunnya merupakan bangun daun bulat telur.
Ujung daun pada Bougenville memilki ujung daun yang runcing (acutus), jika kedua tepi
di kanan dan di kiri ibu tulang sedikit demi sedikit menuju ke atas dan pertemuannya
pada puncak daun membentuk suatu sudut lancip.
Susunan tulang daun pada Bougenvillea bertulang menyirip (penninervis). Daun ini
mempunyai satu ibu tulang yang berjalan dari pangkal ke ujung, dan merupakan terusan
tangkai daun. Dari ibu tulang ini ke samping keluar tulang-tulang cabang, sehingga
susunannya mengingatkan kita kepada susunan sirip-sirip pada ikan.
o Tepi Daun
o Daging Daun
Sifat –sifat lainnya pada daun yaitu keadaan permukaan atasnya kasap (scaber) dan di
bagian bawahnya berbulu halus dan rapat (villosus), berbulu sedemikian rupa sehingga
jika diraba tersaa seperti laken atau beludru.
o Permukaan Daun
Permukaan atas dan bagian bawah daunnya kasap (scaber).
o Daun Majemuk
Tata letak daun pada batang pada Bougenvillea merupakan tata letak daun menyebar
(folia sparsa).
BATANG (CAULIS)
o Bentuk Batang
Untuk arah tumbuh batangnya, tumbuhan sereh memiliki arah tumbuh batang yang tegak
lurus di atas tanah (erectus).
AKAR (RADIX)
Akar pada Bougenvillea merupakan sistem akar tunggang, yaitu jika akar lembaga tumbuh
terus menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil.
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Divisi :Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Caryophyllales
Famili : Nyctaginaceae
Genus : Mirabilis
DAUN (FOLIUM)
Daun Mirabilis jalapa L termasuk daun yang tidak lengkap karena hanya memiliki helaian
daun, dan tangkai daunnya saja. tepi daun rata (integer), letaknya berhadapan. Termasuk
daun majemuk menyirip genap.
Mirabilis jalapa L memiliki bangun daun atau bentuk daun yaitu bangun segitiga
(triangularis), yaitu bangun segitiga yang sama ketiga sisinya.
Bentuk pangkal daun pada Mirabilis jalapa L yaitu rompang atau rata (truncatus), ini
terdapat pada bangun segitiga, delta, dan tombak.
Susunan tulang daun pada tanaman Mirabilis jalapa L yaitu susunannya menyirip
(penninervis), daun yang seperti ini mempunyai satu ibu tulang yang berjalan dari
pangkal ke ujung, dan merupakan terusan pangkal daun. Dari ibu tulang ini ke samping
keluar cabang-cabang seperti mengingatkan kita pada susunan sirip pada ikan.
Batang pada Mirabilis jalapa L merupakan batang basah (herbaceus), yaitu batang yang
lunak dana berair.
o Bentuk Batang
Arah tumbuh batang pada Mirabilis jalapa L yaitu tegak lurus (erectus), yaitu jika
arahnya lurus keatas.
AKAR (RADIX)
Sistem perakaran pada Mirabilis jalapa L merupakan sistem akar tunggal, yaitu jika akar
lembaga tumbuh terus menjadi akar pokokyang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang
lebih kecil. Warnanya berwarna putih.
Daun pada tanaman Euphorbia milii adalah daun yang tidak lengkap karena hanya memilki
helaian daun saja.
Bangun daun atau bentuk daun pada Euphobia milii berbentuk jorong (ovalis atau
ellipticus), yaitu jika perbandingan panjang : lebar = 11/2-2 : 1.
Bentuk daun pada Euphorbia milii ada yang berujung lancip (acutus)jika kedua tepi daun
di kanaan kiri ibu tulang daun sedikit demi sedikit menuju keatas dan pertemuannya pada
puncak daun membentuk suatu sudut lancip. Oval jauh dari atau tumpul(obtusus) yaitu
tepi daun yang semula masih agak jauh dari ibu tulang, cepat menuju ke suatu titik
pertemuan, hingga membentuk sudut yang tumpul. ada juga yang membulat (rotundatus)
yaitu seperti pada ujung yang tumpul, tetapi tidak membentuk sudut sama sekali, hingga
ujung daun merupakan semacam suatu busur, serta ada pula yang berbentuk hati atau
terbelah (retusus) yaitu ujung daun justru memperlihatkan sutu lekukan, kadang-kadang
amat jelas.
Pangkal daun pada Euphobia milii berbentuk runcing (acutus), biasanya terdapat pada
bangun memanjang , lanset, dan belah ketupat, dll.
Susunan tulang daun pada Euphorbia milii yaitu menyirip (penninervis), daun yang
seperti ini mempunyai satu ibu tulang yang berjalan ke pangkal ke ujung, dan merupakan
terusan tangkai daun. Dari ibu tulang ini ke samping keluar tulang-tulang cabang,
sehingga susunannya mengingatkan kita kepada susunan sirip-sirip pada ikan.
Tanaman Euphorbia milii ini mempunyai tepi daun yang rata (integer).
Daging daun pada Euphorbia milii seperti kulit/belulang (correaceus), yaitu jika helaian
daun tebal dan kaku.sifat lainnya pada daun yaitu permukaannya kasap (scaber), dan
berwarna hijau.
o Tata Letak Daun Pada Batang (PHYLLOTAXIS ATAU DISPOSITIO
FOLIORUM)
Tata letak daun pada Euphorbia milii tersebar (folia sparsa), yaitu pada tiap buku-buku
batang hanya terdapat satu daun.
BATANG (CAULIS)
Batang pada Euphorbia milii yaitu lunak tidak berkayu disebut juga sukulen.
o Bentuk Batang
Bentuk batang pada Euphobia milii yaitu bulat (teres), dan memiliki sifat permukaan
batangnya berduri (spinosus).
Arah tumbuh batang pada Euphorbia milii yaitu tegak lurus (erectus), yaitu jika arahnya
lurus ke atas.
AKAR (RADIX)
Tanaman Euphorbia milii ini memiliki sistem akar serabut dangkal dan tumbuh menyebar.
Klasifikasi
Kingdom: Plantae
Divisio: Spermatophyta
Ordo: Myrtales
Familia: Myrtaceae
Genus: Syzygium
DAUN (FOLIUM)
Eugenia aquea merupakan daun bertangkai yang terdiri atas helaian daun (lamina) dan
tangkai (petiolus) saja, tanpa upih. Daun tunggal.
Bentuk ujung daun yang dimiliki Eugenia aquea adalah bentuk yang runcing (acutus).
Tepi daun Eugenia aquea sendiri memiliki tepi daun yang rata (integer).
Eugenia aquea memiliki daging daun yang seperti perkamen (perkamenteus), tipis tetapi
cukup kaku.
o Warna Daun
o Permukaan Daun
Permukaan daun pada sisi atas Eugenia aquea yaitu gundul (glaber).
Tata letak daun pada tumbuhan Eugenia aquea yaitu tersebar ( folia sparsa ).
BATANG (CAULIS)
Batang Eugenia aquea termasuk batang berkayu (lignosus), keras, kuat dan kasar, berwarna
coklat muda berbercak coklat. Lepasnya kerak tipis berwarna coklat saat kulit batang mati.
Batang bertipe dikotil.
Untuk arah tumbuh batangnya, Eugenia aquea memiliki arah tumbuh batang yang tegak
lurus (erectus), yaitu memiliki arah lurus ke atas.
AKAR (RADIX)
Eugenia aquea termasuk ke dalam tumbuhan dikotil sehingga sistem perakarannya adalah
sistem akar tunggang (radix primaria), berwarna kecoklatan.
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Keluarga : Myrtaceae
Genus : Syzygium
DAUN (FOLIUM)
Syzygium malaccense merupakan daun bertangkai yang terdiri atas helaian daun (lamina) dan
tangkai (petiolus) saja, tanpa upih.
Bentuk ujung daun yang dimiliki Syzygium malaccense L adalah bentuk yang runcing
(acutus).
Tepi daun Syzygium malaccense L sendiri memiliki tepi daun yang rata (integer).
Syzygium malaccense L memiliki daging daun yang seperti kulit atau belulang
(coriaceus), helaian daun tebal dan kaku.
o Warna Daun
Tata letak daun pada tumbuhan Syzygium malaccense L yaitu tersebar ( folia sparsa ).
BATANG (CAULIS)
Batang Syzygium malaccense L termasuk batang berkayu (lignosus), keras, kuat dan kasar,
berwarna coklat muda berbercak coklat. Lepasnya kerak tipis berwarna coklat saat kulit batang mati .
Batang bertipe dikotil.
Untuk arah tumbuh batangnya, Syzygium malaccense L memiliki arah tumbuh batang
yang tegak lurus (erectus), yaitu memiliki arah lurus ke atas.
AKAR (RADIX)
Klasifikasi
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsdida
Ordo : Caryophyllales
Famili : Cactaceae Juss.
DAUN (FOLIUM)
Ferocactus pinosus juga memiliki daun yang berubah bentuk menjadi duri sehingga dapat
mengurangi penguapan air lewat daun. Oleh sebab itu, kaktus dapat tumbuh pada waktu yang
lama tanpa air. Duri tersebut merupakan modifikasi dari daun dan dimanfaatkan sebagai
proteksi terhadap herbivora.
BATANG (CAULIS)
Batang pada Ferocactus pinosus berduri (spinosus) memiliki ruang di dalamnya sebagai
tempat menyimpan air yang diserap. Bentuk batang pada Ferocactus pinosus adalah kladodia
(cladodium), jika masih tumbuh terus dan mengadakan percabangan.
AKAR (RADIX)
Ferocactus pinosus memiliki akar yang panjang untuk mencari air dan memperlebar
penyerapan air dalam tanah. akarnya merupakan batang serabut (radix adventicia).
Klasifikasi
Kingdom:Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom:Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas: Arecidae
Ordo: Arecales
Famili: Arecaceae (suku pinang-pinangan)
Genus: Cocos
Spesies: Cocos nucifera L.
DAUN (FOLIUM)
Cocos nucifera L merupakan daun lengkap yang terdiri atas upih daun (vagina), tangkai daun
(petiolus) dan helaian daun (lamina). Daun tersusun secara majemuk, menyirip sejajar
tunggal, pelepah pada ibu tangkai daun pendek, duduk pada batang.
Daun Cocos nucifera L termasuk dalam daun dengan tidak ada bagian terlebar atau dari
pangkal sampai ujung hamper sama lebar dengan bentuk bangun daun pedang
(ensiformis), yaitu seperti bangun garis, tetapi daun tebal di bagian tengah dan tipis kedua
tepinya.
Bentuk ujung daun yang dimiliki Cocos nucifera L adalah runcing (acutus), yaitu kedua
tepi daun di kanan kiri ibu tulang sedikit demi sedikit menuju ke atas dan pertemuannya
pada puncak daun membentuk suatu sudut lancip (lebih kecil dari 90°).
Tidak berbeda dengan ujung daunnya, pangkal daun Cocos nucifera L memiliki bentuk
yang runcing (acutus).
Cocos nucifera L tergolong daun yang bertulang sejajar atau bertulang lurus (rectinervis),
yaitu daun yang mempunyai satu tulang di tengah yang besar membujur daun, sedangkan
tulang-tulang yang lainnya lebih kecil dan nampaknya semuanya mempunyai arah yang
sejajar dengan ibu tulang.
Secara garis besar tepi daun dibedakan menjadi 2, yaitu tepi daun yang rata dan tepi daun
yang bertoreh. Tepi daun Cocos nucifera L sendiri memiliki tepi daun yang rata
(integer).
o Daging Daun (intervenium)
Daging daun merupakan bagian daun yang terdapat diantara tulang-tulang daun dan urat-
urat daun. Cocos nucifera L memiliki daging daun yang seperti perkamen, yaitu tipis
tetapi cukup kaku.
o Warna Daun
o Permukaan Daun
Tata letak daun pada tumbuhan Cocos nucifera L yaitu folia disticha.
BATANG (CAULIS)
Untuk tumbuhan Cocos nucifera L sendiri jelas sekali digolongkan ke dalam tumbuhan yang
jelas berbatang karena batang Cocos nucifera L merupakan batang berkayu (lignosus), yaitu
batang yang keras dan kuat. Batang tunggal. Batang beruas-ruas namun bila sudah tua tidak
terlalu tampak, khas tipe monokotil. Bentuk penampang melintangnya bulat (teres).
Untuk arah tumbuh batangnya, Cocos nucifera L memiliki arah tumbuh batang yang
tegak lurus (erectus), yaitu memiliki arah lurus ke atas.
AKAR (RADIX)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo :Malvales
Famili : Malvaceae
Genus :Hibiscus
Spesies : Hibiscus rosa-sinensis L.
DAUN (FOLIUM)
Bentuk ujung daun yang dimiliki tumbuhan ini adalah runcing (acutus), yaitu ujung daun
makin lancip (lihat pada gambar).
Pangkal daun tumbuhan kembang sepatu memiliki bentuk yang tumpul (obtusus).
o Warna Daun
o Permukaan Daun
Tata letak daun pada tumbuhan kembang sepatu yaitu tersebar ( folia sparsa ).
BATANG (CAULIS)
Batang tanaman kembang sepatu berbentuk bulat, dan berkayu dan keras.
Untuk arah tumbuh batangnya, tumbuhan ini memiliki arah tumbuh batang yang tegak
lurus di atas tanah (erectus).
AKAR (RADIX)
DAUN (FOLIUM)
Daun Muntingia calabura L merupakan daun yang tidak lengkap karena hanya memilki
helaian daun dan tangkai daun.
o Tepi Daun
Tepi daun pada Muntinga calabura L merupakan tepi daun bergerigi (serratus), yaitu jika
sinus dan angulus sama lancipnya.
o Daging Daun
Sifat –sifat lainnya pada daun yaitu keadaan permukaan atasnya kasap (scaber) dan di
bagian bawahnya berbulu halus dan rapat (villosus), berbulu sedemikian rupa sehingga
jika diraba tersaa seperti laken atau beludru.
o Daun Majemuk
Daun pada Muntinga calabura L merupakan daun majemuk menyirip genap dengan
jumlah anak daun yang genap.
BATANG (CAULIS)
Batang pada Muntinga calabura L merupakan batang yang berkayu (lignosus), yaitu batang
yang biasanya keras dan kuat, karena sebagian besar terdiri atas kayu.
o Bentuk Batang
Bentuk batang pada Muntinga calabura L berbentuk bulat (teres).
AKAR (RADIX)
Akar pada Muntinga calabura L merupakan sistem akar tunggang, yaitu jika akar lembaga
tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil.
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Division : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Order : Myrtales
Family : Combretaceae
Genus : Terminalia
Species : T.catappa
DAUN (FOLIUM)
Daun lengkap merupakan daun yang terdiri atas upih daun (vagina), tangkai daun (petiolus)
dan helaian daun (lamina). Sedangkan Terminalia catappa disebut daun yang tidak lengkap
karena daunnya hanya terdiri atas helaian daun (lamina) dan tangkai daun (petiolus).
Terminalia catappa memiliki bentuk tangkai daun seperti bentuk tangkai daun tumbuhan
pada umumnya, yaitu berbentuk silinder dengan sisi agak pipih dan menebal pada
pangkalnya. Untuk helaian daunnya, daun Terminalia catappa dapat dideskripsikan sebagai
berikut:
Jika daun digolongkan berdasarkan letak bagian yang terlebar, maka daun Terminalia
catappa termasuk dalam daun dengan bagian terlebar terdapat di atas tengah-tengah
helaian daun dengan bentuk bangun daun bulat telur sungsang (obovatus), yaitu seperti
bulat telur tetapi bagian yang terlebar terdapat dekat ujung daun.
Bentuk ujung daun yang dimiliki Terminalia catappa adalah tumpul (obtusus), yaitu tepi
daun yang semula agak jauh dari ibu tulang, cepat menuju ke suatu titik pertemuan
hingga terbentuk suatu sudut yang tumpul.
Tidak berbeda dengan ujung daunnya, pangkal daun Terminalia catappa memiliki bentuk
yang tumpul (obtusus).
o Susunan Tulang-tulang Daun (nervatio atau venatio)
Melihat arah tulang-tulang cabang yang besar pada helaian daun, maka berdasarkan
susunan tulangnya, Terminalia catappa tergolong daun yang bertulang menyirip
(penninervis), yaitu daun yang mempunyai satu ibu tulang yang berjalan dari pangkal ke
ujung dan merupakan terusan tangkai daun.
Secara garis besar tepi daun dibedakan menjadi 2, yaitu tepi daun yang rata dan tepi daun
yang bertoreh. Tepi daun Terminalia catappa sendiri memiliki tepi daun yang rata.
Daging daun merupakan bagian daun yang terdapat diantara tulang-tulang daun dan urat-
urat daun. Terminalia catappa memiliki daging daun yang seperti perkamen, yaitu tipis
tetapi cukup kaku.
o Warna Daun
Seperti pada umumnya, daun Terminalia catappa berwarna hijau. Namun pada musim
kamarau/gugur warnanya berubah ada yang berwarna kuning kecoklatan ada pula yang
berwarna merah kecoklatan.
o Permukaan Daun
Permukaan daun pada setiap tumbuhan tidak selalu sama, untuk Terminalia catappa
sendiri, permukaan daunnya licin (laevis).
Tata letak daun pada tumbuhan Terminalia catappa yaitu tersebar (folia sparsa).
BATANG (CAULIS)
Batang pada tumbuhan ada yang kelihatan ada pula yang tidak. Oleh sebab itu maka
dibedakan menjadi tumbuhan yang tidak berbatang dan tumbuhan yang jelas berbatang.
Untuk tumbuhan Terminalia catappa sendiri jelas sekali digolongkan ke dalam tumbuhan
yang jelas berbatang karena batang Terminalia catappa merupakan batang berkayu
(lignosus), yaitu batang yang keras dan kuat.
Untuk arah tumbuh batangnya, Terminalia catappa memiliki arah tumbuh batang yang
tegak lurus (erectus), yaitu memiliki arah lurus ke atas.
AKAR (RADIX)
Kerajaan: Plantae
Filum: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Sapindales
Famili: Anacardiaceae
Genus: Mangifera
Spesies: M. indica
DAUN (FOLIUM)
Daun Mangifera indica L merupakan daun yang tidak lengkap karena hanya memiliki helaian
daun dan tangkai daun saja.
Bangun daun atau bentuk daun pada Mangifera indica L memiliki bentuk daun
memanjang (oblongus), yaitu jika panjang : lebar = 21/2 – 3 : 1
Ujung daun pada Mangifera indica L yaitu runcing (acutus), jika kedua tepi daun di
kanan kiri ibu tulang sedikit demi sedikit menuju ke atas dan pertemuannya pada puncak
daun membentuk suatu sudut lancip.
Pangkal daun pada Mangifera indica L memiliki pangkal daun meruncing (acuminatus),
biasanya pada daun bangun bulat teluur sungsang atau bangun sudip.
Susunan tulang daun pada Mangifera indica L memilki susunan tulang daun menyirip
(penninervis), daun ini mempunyai satu ibu tulang yang berjalan dari pangkal ke ujung,
dan merupakan terusan tangkai daun. Dari ibu tulang ini ke samping keluar tulang-tulang
cabang, sehingga susunannya mengingatkan kita kepada susunan sirip-sirip pada ikan.
Tepi daun pada Mangifera indica L merupakan tepi daun rata (integer).
o Daging Daun (INTERVENIUM)
Daging daun pada Mangifera indica L daging daunnya seperti perkamen (perkamenteus),
tipis tetapi cukup kaku. Sifat lainnya dari daun adalah permukaan daunnya kasap
(scaber), dan warnanya hijau.
Tata letak daun pada Mangifera indica L yaitu tersebar (folia sparsa).
BATANG (CAULIS)
Batang pada Mangifera indica L merupakan batang yang berkayu (lignosus), yaitu batang
yang biasa keras dan kuat, karena sebagian besar terdiri dari kayu.
o Bentuk Batang
Arah tumbuh batang pada Mangifera indica L yaitu tegak lurus (erectus), yaitu jika
arahnya lurus ke atas.
AKAR (RADIX)
Mangifera indica L memilki sistem akar tunggang (radix primaria), jika akar lembaga
tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang kecil.
DAUN (FOLIUM)
o Bangun/Bentuk Daun
(circumscriptio)
Bentuk ujung daun yang dimiliki tumbuhan padi adalah runcing (acutus), yaitu ujung
daun makin lancip (lihat pada gambar).
Pangkal daun tumbuhan padi memiliki bentuk yang romping atau rata (truncatus).
Tepi daun Tumbuhan padi sendiri memiliki tepi daun yang rata (integer)
Tumbuhan padi memiliki daging daun yang tipis seperti kertas (papyraceus).
o Warna Daun
o Permukaan Daun
BATANG (CAULIS)
Untuk arah tumbuh batangnya, tumbuhan padi memiliki arah tumbuh batang yang tegak
lurus di atas tanah (erectus).
AKAR (RADIX)
DAUN (FOLIUM)
Tumbuhan sereh merupakan daun yang tidak lengkap yang terdiri atas helaian daun (lamina)
dan upih saja, tanpa tangkai,
Daun tanaman ini memiliki bentuk seperti pita (ligulatus) dan panjang.
Bentuk ujung daun yang dimiliki tumbuhan sereh adalah runcing (acutus), yaitu ujung
daun makin lancip (lihat pada gambar).
Pangkal daun tumbuhan sereh memiliki bentuk yang romping atau rata (truncatus).
Tepi daun Tumbuhan sereh sendiri memiliki tepi daun yang bergerigi kasar dan tajam
(serratus)
o Warna Daun
Seperti pada umumnya, daun sereh berwarna hijau.
o Permukaan Daun
Permukaan atas dan bagian bawah daunnya berbulu halus dan rapat (villosus).
Tata letak daun pada tumbuhan sereh yaitu tersebar ( folia sparsa ).
BATANG (CAULIS)
Batang tanaman sereh bergerombol dan berumbi, serta lunak dan berongga. Isi batangnya
merupakan pelepah umbi untuk pucuk dan berwarna putih kekuningan. Tanaman sereh
memiliki batang yang berwarna putih. Namun ada juga yang berwarna putih keunguan atau
kemerahan. Selain itu, batang tanaman sereh juga bersifat kaku dan mudah patah
Untuk arah tumbuh batangnya, tumbuhan sereh memiliki arah tumbuh batang yang tegak
lurus di atas tanah (erectus).
AKAR (RADIX)
Tanaman sereh memiliki akar yang besar. Akarnya merupakan jenis akar serabut yang (radix
adventicia) berimpang pendek.