Logam Berat
Logam Berat
Logam Berat
Timbal
Oleh:
EKO SUGIARTO
P17433110071
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah
Ekotoksikologi dengan judul Identifikasi Kegiatan Masyarakat yang
Menghasilkan Logam Berat Timbal
Dalam penyelesaian Makalah ini penulis banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak, untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen
pembimbing maupun asisten dosen yang telah banyak membantu dan memberi
wawasan kepada kami
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari para pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A.
Latar Belakang.......................................................................................1
B.
Tujuan....................................................................................................2
C.
Manfaat..................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................3
A.
B.
2.
3.
Bagi Manusia................................................................................4
2.
C.
D.
Pengendalian..........................................................................................7
1.
2.
Terhadap Manusia........................................................................7
Kesimpulan
B.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Gencarnya pengkonsumsian bahan bakar kendaraan di Indonesia terlihat
daricatatan 1996. Diperkirakan tak kurang dari 9 juta kiloliter bahan bakar habis
dijalanan per tahun, dengan tingkat pertumbuhan tahunan mencapai 7
persen.Dengan kata lain, setiap menit di Indonesia, tak kurang dari 17.000 liter
bahanbakar musnah habis terbakar menjadi asap knalpot !
Bahan bakar kendaraan bermotor di Indonesia sampai saat ini nyaris semua
masih mengandung konsentrasi timbal yang lebih tinggi dari ukuran minimum
internasional.
Menurut spesifikasi resmi Ditjen Migas, kandungan maksimum timbal
dalam bahan bakar yang diizinkan adalah 0,45 gram perliter. Sementara, menurut
ukuran internasional, ambang batas maksimum kandungan timbal adalah 0,15 gram
per liter. Timbal, atau Tetra Etil Lead (TEL) yang banyak pada bahan bakar
terutama bensin, diketahui bisa menjadi racun yang merusak sistem pernapasan,
sistem saraf, serta meracuni darah. Dari catatan Bank Dunia, URBAIR 1994,
terlihat bahwa dampak pencemaran udara oleh timbal di Indonesia telah
menimbulkan 350 kasus penyakit jantung, 62.000 kasus tekanan darah tinggi, serta
angka kematian 340 oran g per tahunnya (Kompas, 3 Oktober 1996).
B.
Tujuan
1.
2.
3.
4.
C.
Manfaat
1.
2.
3.
4.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Kegiatan Masyarakat
Penggunakan bensin pada alat transportasi
2.
3.
b.
c.
204
Pb,
208
Pb
d.
: padatan
e.
Densitas
: 11,34 g/cm3
f.
Titik leleh
: 327,5 0C
g.
Titik didih
: 17490C
h.
Panas Penguapan
: 179,5 kJ/mol
i.
Kalor jenis
: 26,650 J/molK
206
Pb,
207
Pb, dan
B.
Bagi Manusia
Timbal sebagai polutan berdampak buruk bagi kesehatan. Golongan
yang sangat rentan terpapar timbal adalah anakanakyang sedang bertumbuh
kembang, juga wanita hamil dan menyusui. Timbal merusak susunan saraf
pusat,sehingga bisa menyebabkan keguguran atau anak lahir dengan
retardasi mental.
Dampak timbal yang melebihi ambang batas dalam tubuh anak, bisa
menurunkan kecerdasan intelektual (IQ) dankonsentrasi. Hingga ambang 10
mkg/dL, IQ anak bisa turun hingga 2,5 poin. Beberapa penelitian yang
dilakukan di luarnegeri menyebutkan, penurunan itu sampai 5,7 poin.
Dalam konsentrasi yang lebih tinggi, lebih dari 30 mkg/dL, dapat
menyebabkan anemia.selain itu juga dapat menyerang system sitem tubuh
seperti :
1.
2.
b.
C.
Mencemari udara
Manusia
Tumbuhan
Berakumulasi
Gangguan Kesehatan
Hewan
Nilai Ambang Batas yang sudah ditentukan FAO atau WHO untuk Kadmium (Cd)
adalah 0,50 mg/L.
D.
Pengendalian
1.
b.
2.
b.
c.
d.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
2.
3.
4.
B.
Saran
1.
Terhadap produsen
a.
b.
2.
Terhadap manusia
Tubuh sebenarnya mampu mengeluarkan timbal. Diperlukan waktu
35 hari untuk mengeluarkannya. Sayangnya, bila setiap hari tubuh
terpapar timbal, tidak ada waktu untuk mengeluarkannya. Akibatnya,
timbal akan menumpuk di dalam tubuh. Karena sumber utama Pb
yang masuk ke tubuh kita melalui pernafasan maka salah satu upaya
yang dapat dilakukan adalah menghapuskan zat aditif TEL yang
mengandung timbal pada bahan bakar bensin(premium). Carikan
solusi bahan pengganti aditif bensin sehingga aman bagi tubuh.
Jangan hanya memperhatikan kesehatan kendaraan kita tetapi kita
juga harus memperhatikan kesehatan kita bukan? Dan berikut
beberapa cara untuh berbenah diri dan meminimalisir resiko tersebut
a.
b.
c.
d.
DAFTAR PUSTAKA
10
http://pdf.kq5.org/Surat-Edaran-Menteri-Tenaga-Kerja-No.-SE-01/MEN/1997Tentang-Nilai-Ambang....html
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=pengendalian%20pb%20dalam
%20udara&source=web&cd=1&sqi=2&ved=0CBkQFjAA&url=http%3A
%2F%2Fwww.depkes.go.id%2Fdownloads
%2FUdara.PDF&ei=uBfnTtjDOInOrQfTrumlBw&usg=AFQjCNHvhZFKOQ
VWaqgW7HYVNJvO-EiSSQ&cad=rja
Palar, Heryando. 1994. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Jakarta : PT
Rineka Cipta.
http://pusarpedal.menlh.go.id/?p=310
11