IDAI DHF
IDAI DHF
IDAI DHF
Pada pasien dengan berat badan lebih dari 40 kg, total cairan intravena yang diberikan setara
dengan 2 kali jumlah cairan rumatan. Pada pasien obesitas, perhitungan cairan intravena
berdasar atas berat badan ideal.
Monitoring Syok
Setelah syok teratasi, pantau pasien 1-2 jam. Ulangi pemeriksaan hematokrit bila nadi dan
tensi tidak stabil (tekanan nadi cepat dan lemah) dalam 2 jam pertama. Pemeriksaan tersebut
penting untuk memutuskan apakah perlu digunakan cairan koloid sebagai cairan pengganti.
Apabila hematokrit terbukti naik dan tanda vital tetap tidak stabil, ganti cairan kristaloid
dengan cairan koloid dengan tetesan 10 mL/kgBB/jam. Pada kondisi seperti ini, mulai
persiapkan darah untuk transfusi.
Pada pasien DBD derajat 4, apabila kadar hematokrit sejak awal rendah, pikirkan
kemungkinan perdarahan internal. Pantau hematokrit lebih sering. Berikan transfusi darah
segera.
Monitoring dan lakukan koreksi jika ada gangguan metabolit dan atau elektrolit contohnya:
hipoglikemia, hiponatremia, hipokalsemia dan asidosis.
Setelah 6 jam pemberian cairan koloid namun hematokrit terus turun dan tanda vital tetap
tidak stabil, pertimbangkan untuk pemberian transfusi darah segera. Indikasi dilakukan
transfusi darah pada pasien DBD derajat 4 adalah bila dapat dibuktikan kehilangan darah
yang bermakna secara klinis dan pasien mengalami perdarahan yang tersembunyi.
Apabila pasien mengalami kehilangan darah bermakna (>10% volume darah total), berikan
transfusi darah sesuai kebutuhan. Total volume darah adalah 80 ml/kgBB. Dianjurkan
menggunakan Packed Red Cell (PRC), namun jika tidak tersedia maka transfusi darah segar
dapat menjadi pilihan. Pada pasien dengan perdarahan tersembunyi, jumlah transfusi yang
dianjurkan adalah 10 mL/kgBB/kali (darah segar) atau 5 mL/kgBB/kali (PRC).