Makalah Toxtree
Makalah Toxtree
Makalah Toxtree
Molekuler Docking
Pengertian
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada zaman ini dapat
membantu menjawab dan menjelaskan berbagai macam fenomena sains yang
terjadi disekitar kita. Begitu pun di bidang kimia farmasi yang semakin
berkembang dalam penemuan dan perancangan obat baru yang lebih baik
efikasinya dan meminimalisir efek samping yang terjadi. Di era modern ini,
metode pengembangan obat obatan sudah mulai masuk ke ranah ilmu
komputasi, dalam memahami struktur biologi molekuler dan penemuan obat
berdasarkan struktur. Hal ini disebut Computer aided drug design (desain obat
berbantu komputer). Salah satu metode yang digunakan adalah Molecular
Docking.
Secara bahasa, molecular berarti molekuler, dan docking berarti
penambatan, sehingga dapat diartikan penambatan molekuler. Dalam hal ini,
yang ditambatkan adalah molekul obat (ligan) pada reseptornya (target obat).
Molekul obat ini dapat berupa senyawa yang diprediksi memiliki aktivitas
farmakologis, baik itu senyawa dari ekstrak tumbuhan ataupun senyawa sintesis.
Filosofi docking
Docking dilakukan untuk mensimulasikan secara komputasi proses
pengenalan molekul. Tujuan dari docking adalah untuk mencapai konformasi
protein dan ligan yang optimal sehingga energi bebas dari sistem secara
keseluruhan diminimalkan. docking membantu dalam mempelajari obat / ligan
atau interaksi reseptor / protein dengan mengidentifikasi situs aktif yang cocok
pada protein, mendapatkan geometri terbaik dari kompleks ligan reseptor , dan
menghitung energi interaksi dari ligan yang berbeda untuk merancang ligan yang
lebih efektif.
dibuat
dengan
software
menggambar
kimia
seperti Chemdraw atau Marvinsketch. Struktur protein dan basis data ligan yang
potensial ini berfungsi sebagai input untuk program docking.
Program docking terdiri dari 2 bagian, yaitu docking algorithms /
docking pose dan scoring function. Docking algorithms/pose berfungsi untuk
mencari orientasi/konformasi suatu ligand terhadap situs tambat reseptornya
sehingga didapat konformasi yang paling stabil dari kompleks ligan-protein yang
ikatan
inilah
yang
dihitung
dan
diperingkatkan
(ranking)
Interaksi ligan (biru toska) dengan asam amino protein reseptor (ungu)
Scoring function berfungsi untuk menghitung afinitas kompleks liganprotein reseptor yang terbentuk. Identifikasi ini didasarkan pada beberapa teori
seperti teori energi bebas Gibbs (Gbind). Nilai energi bebas Gibbs yang kecil
menunjukkan bahwa konformasi yang terbentuk adalah stabil, sedangkan nilai
energi bebas Gibbs yang besar menunjukkan kurang stabilnya kompleks yang
terbentuk. Semakin negatif nilai yang dihasilkan, maka semakin baik afinitas
kompleks ligan-protein, sehingga diharapkan aktivitasnya pun semakin baik.
Prinsip
Protein Data Bank (PDB) merupakan basis data yang berisi kumpulan arsip mengenai
struktur makromolekul biologi dari seluruh dunia. Basis data ini didirikan oleh
Brookhaven National Laboratories (BNL) pada tahun 1971. Data struktur
makromolekul biologi dalam bentuk tiga dimensi ini didapatkan melalui eksperimen
menggunakan teknik kristalografi sinar X, resonansi magnet inti (Nuclear Magnetic
Resonance [NMR]), dan mikroskopi cyro-electron. Hasil percobaan tersebut
kemudian diproses dengan program komputer sehingga mendapatkan model molekul
yang sesuai dengan eksperimen. Basis data ini dapat digunakan untuk mencari struktur
protein reseptor yang hendak ditambatkan.
ZINC
ZINC merupakan basis data yang berisi senyawa-senyawa komersil yang dapat
digunakan untuk keperluan penambatan molekul ataupun penampisan virtual. Basis
data ini disediakan oleh Laboratorium Shoichet, Departemen Kimia Farmasi,
Universitas California San Fracisco dan arsip senyawa yang tersedia dipasok oleh
Cambridge, ChemDiv, Ryan, Asinex, Sigma-Aldrich, Maybridge, Specs, Cogmenex,
dan Otava. Basis data ini digunakan untuk mencari struktur ligan.
Pubchem
Pubchem merupakan basis data berisi senyawa organik, sifat-sifat senyawa, dan
struktur tiga dimensi senyawa tersebut. Basis data Pubchem dikelolah oleh National
Institute of Health (NIH), National Library of Medicine, Amerika Serikat. Basis data
ini umum digunakan untuk mencari struktur ligan yang akan digunakan dalam proses
penambatan.
Perangkat Lunak
Syarat lain untuk melakukan prosedur penambatan ialah adanya perangkat lunak yang
hendak digunakan. Perangkat lunak ini berfungsi dalam proses modifikasi berkas (file)
struktur tiga dimensi yang diperoleh dari basis data. Perangkat lunak ini juga berfungsi
dalam melakukan fungsi pencarian kecocokan energi serta kecocokan geometris
antara ligan dengan reseptor. Keberhasilan penambatan molekul bergantung pada
algoritma pencarian dan fungsi perhitungan ligan-protein.
Discovery Studio
AutoDockTools
Autodock Vina
Autodock Vina merupakan perangkat lunak yang dikembangkan oleh The Scripps
Research Institute. Perangkat lunak ini berfungsi dalam melakukan fungsi pencarian
dan penilaian sehingga percobaan mendapatkan data mengenai kecocokan energi dan
geomeris. Perangkat ini tidak memiliki antar muka grafis, sehingga penggunanya
harus terbiasa dengan antar muka teks walaupun perintah yang digunakan sebarnya
sangat sederhana. Penggunaan perangkat lunak Autodock Vina disebabkan oleh
manfaat yang dimilikinya berupa mudah digunakan, residu yang digunakan bersifat
fleksibel, akurat, dan cepat.
LigPlot+
LigPlot+ merupakan perangkat lunak antar muka grafis dari perangkat lunak
LIGPLOT dan DIMPLOT. Perangkat lunak ini dikembangkan oleh Roman
Laskowski. LigPlot+ digunakan pada proses penambatan dalam analisis hasil
penambatan molekul. Penggunaan perangkat ini disebabkan oleh hasil yang lebih jelas
dan mudah dimengerti.
B. Study Farmakopore
Pharmacophore discovery yaitu metode mencari kesamaan sifat fisikokimia
antara lain sifat elektronik, hidrofobik dan sterik dari senyawasenyawa yang
dilaporkan aktif kemudian dibangun suatu bagian 3D yang menggabungkan sifat
gugus-gugus maupun bagian senyawa yang diduga bertangung jawab terhadap
aktivitasnya (pharmacophore).
Farmakopore sering digunakan pada desain obat adalah adanya struktur 3D
yang hilang pada banyak makromolekul yang diinginkan. Banyak target obat
sekarang ini merupakan membrane bounded dan sejauh ini hanya beberapa
protein membrane yang berhasil dikristalisasi. Tidak adanya penentuan secara
eksperimen struktur 3D, penggunaan pendekatan berdasarkan ligan tidak langsung
termasuk farmakofor, merupakan satu-satunya cara untuk mendesain molekul
bioaktif yang baru secara rasional.
C. Molekuler Dinamic
D. Toxtree
E. Pre ADMET
Referensi