0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
3K tayangan18 halaman

Teks Dalam Kehidupan Nyata

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 18

Teks dalam kehidupan nyata

Beserta Pengertian Struktur Ciri kebahasaan Kaidah


Langkah-langkah membuat teks, dan contohnya

NAMA : ADITYA FAJAR NURULLAH


KELAS : X TKBB B

1
Teks Dalam Kehidupan Nyata

Teks dalam kehidupan nyata adalah teks yang terjadi didalam kehidupan kita sehari
hari. Teks dalam kehidupan nyata mencakup lima teks, yaitu teks laporan, teks
prosedur, teks eksposisi, teks anekdot, dan teks negosiasi.

1. Teks laporan
a. Karangan yang memaparkan suatu fenomena atau kejadian berdasarkan hasil
pengamatan.
b. Strukturnya :
Pernyataan umum atau klasifikasi
Anggota/aspek yang dilaporkan
c. Ciri-ciri teks laporan :
Harus mengandung fakta
bersifat objektif
harus ditulis sempurna dan lengkap
tidak memasukkan hal-hal yang menyimpang, mengandung prasangka, atau
pemihakan
disajikan secara menarik, baik dalam hal tata bahasa yang jelas, isinya berbobot,
maupun susunan logis.
Pada umumnya teks laporan hasil observasi memiliki bentuk yang hampir sama
dengan teks deskripsi, tetapi sebenarnya sifat kedua teks tersebut berbeda. Teks
laporan menggambarkan sesuatu secara umum dan sesuai fakta apa adanya tanpa
ada opini/pendapat penulis. Sedangkan teks deskripsi menggambarkan secara
khusus (unik dan individual) dan menggambarkan sesuai dengan sudut pandang
penulis.
d. Kaidah teks laporan :
1. Bersifat global dan universal
2. Merupakan hasil penelitian terkini
3. Menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar
4. Objek yang dibicarakan atau yang menjadi pembahasan adalah objek tunggal
5. Tidak ada penutup dari pengarang

2
e. Langkah-langkah penyusunan teks laporan :

1. Membuat judul laporan yang benar sesuai dengan pengamatan yang dilakukan.
2. Menyusun kalimat pembukaan.
3. Menyusun isi laporan yang berisi gagasan-gagasan pokok dan saran yang
disertai alasan terhadap laporan hasil pengamatan.
4. Menulis kalimat penutup.

f. Contoh

Sampah

Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu
proses. Sampah dapat bersumber dari alam, manusia, konsumsi, nuklir, industri, dan
pertambangan. Sampah di bumi akan terus bertambah selama masih ada kegiatan
yang dilakukan oleh baik alam maupun manusia. Sampah yang dihasilkan di Indonesia
mencapai 11.330 ton per hari. Sampah dapat dibedakan berdasarkan sifat dan
bentuknya. Berdasarkan sifatnya, sampah bibagi menjadi dua, yaitu sampah organik
dan anorganik. Sampah organik merupakan sampah yang dapat diuraikan atau
degradable. Contoh sampah organik adalah sampah yang mudah membusuk seperti
sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah
menjadi kompos. Sedangkan sampah anorganik merupakan sampah yang tidak
mudah diuraikan atau undegradable. Contoh sampah anorganik adalah sampah yang
tidak mudah membusuk, seperti plastik, kayu, kaca, kaleng, dan sebagainya. Sampah
anorganik didaur ulang oleh home industry untuk mengurangi jumlah sampah serta
dijadikan sebagai peluang usaha. Berdasarkan bentuknya, sampah dapat dibedakan
menjadi sampah padat, cair, alam, konsumsi, manusia dan radioaktif.
Sampah padat adalah sampah yang berwujud padat. Sampah padat dapat berupa
sampah rumah tangga: sampah dapur, kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain.
Sampah organik dan anorganik termasuk sampah padat. Sampah ini dapat dibedakan
berdasarkan kemampuan diurai oleh alam atau biodegrability menjadi sampah padat
biodegradable (sampah yang dapat diuraikan oleh proses biologi) dan sampah padat
non-biodegradable (tidak dapat diuraikan oleh suatu proses biologi. Sampah padat
non-biodegradable ada dua jenis yaitu recyclable (dapat diolah kembali) dan non-
recyclable (tidak dapat diolah kembali ). Sampah Cair adalah bahan cairan yang telah
digunakan dan tidak diperlukan lagi seperti limbah. Limbah adalah sampah cair yang
dihasikan dari aktivitas industri. Limbah dapat dibagi menjadi dua yaitu limbah hitam
dan limbah rumah tangga. Limbah hitan adalah sampah cair yang mengandung
patogen berbahaya yang berasal dari toilet, sedangkan limbah rumah tangga adalah
sampah cair yang dihasikkan dari dapur, kamar mandi dan tempat cucian. Sampah
3
alam merupakan sampah yang diproduksi oleh alam dan diuraikan melalui proses daur
ulang alami. Contoh dari sampah alam adalah daun kering di hutan yang terurai
menjadi tanah. Sampah manusia adalah istilah yang digunakan terhadap hasil-hasil
pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menimbulkan
dampak negatif bagi kesehatan manusia karena dapat dikatakan sebagai sarana
perkembangan penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri. Sampah konsumsi
merupakan sampah yang dihasilkan oleh kegiatan konsumsi manusia dan dibuang ke
tempat sampah. Jumlah sampah konsumsi sampai sekarang tidak melebihi jumlah
sampah industri. Limbah radioaktif adalah sampah nuklir yang merupakan hasil dari
fusi nuklir dan fisi nuklir yang menghasilkan uranium dan thorium. Limbah radioaktif
berbahaya bagi lingkungan dan kehidupan manusia karena menghasilkan radiasi yang
berdampak buruk terhadap kesehatan manusia. Oleh karena itu sampah nuklir
disimpan ditempat-tempat yang tidak berpotensi tinggi.

2. Teks Prosedur
a. Teks yang berisi panduan langkah-langkah dalam melakukan sesuatu, hanya saja
bersifat lebih kompleks.
b. Strukturnya :
Pembukaan
Langkah langkah
Penutupan
Kaidah kebahasaan :
o Partisipan
o Menggunakan kalimat konjungsi
o Menggunakan kalimat imperatif (kalimat perintah)
c. Ciri umum teks prosedur
Untuk membedakan teks prosedur kompleks dengan teks ulasan, teks berita,
maupun teks lainnya, terdapat ciri-ciri umum yang dimiliki teks ini. Diantaranya:
Berisikan langkah-langkah
Bersifat objektif
Bersifat aktual dan akurat
Langkah berkelanjutan dengan penjelasan
Menggunakan syarat/pilihan
Bersifat universal
Bersifat logis
Disusun secara informatif
Dijelaskan secara mendetail
d. Kaidah kebahasaan teks prosedur kompleks

4
Ciri kaidah kebahasaan di teks prosedur kompleks ini sangat menonjol karena
biasanya terdapat banyak konjungsi, terdapat kalimat perintah, verba imperatif,
verba material dan tingkah laku, dan partisipan manusia secara umum. Berikut
penjelasannya:

1. Konjungsi: menyatakan waktu (kegiatan), seperti kemudian, setelah itu, lalu,


dan selanjutnya.
2. Kata kerja imperatif (perintah): kata yang menyatakan perintah, keharusan, atau
larangan.
3. Verba material dan tingkah laku: kata kerja material mengacu pada tindakan
fisik, sedangkan verba tingkah laku merupakan tindakan yang dilakukan dengan
ungkapan.
4. Partisipan manusia: memeriksa apakah teks prosedur kompleks yang disunting
terdapat partisipan manusia dan partisipan manusianya bukan secara khusus.

e. Langkah-langkah membuat teks

1. Menentukan prosedur yang akan disusun


2. Mencari data yang seakurat mungkin
3. Setelah memunyai data, pelajari data tersebut
4. Lakukan analisis terhadap produr yang telah dibuat berdasarkan data yang
diperolah
5. Setelah dianalisis, praktikkanlah kembali untuk memantapkan apakah cara yang
baru sudah benar-benar baik dan efisien
6. Jika sudah tepat dan logis, prosedur tersebut ditulis ke teks prosedur.

f. Contoh

Teks Prosedur 1 : Cara Membuat Nasi Goreng Kepepet

Di bawah ini merupakan cara untuk membuat nasi goreng kepepet. Sesuai dengan
namanya Nasi Goreng Kepepet yang berarti nasi goreng yang di buat pada
keadaan kepepet serta bahan seadanya. Untuk kalian yang ingin mencoba
membuat nasi goreng ini kalian bisa siapkan bahan-bahan dan ikuti langkah-
langkah sebagai berikut :

Bahan-bahan :
Sepiring nasi
2 siung bawang merah, 1 siung bawang putih, Daun bawang (onclang), Tomat,
Cabe rawit, Bawang Goreng, Telur ayam.
Kecap manis, 1 sendok teh garam, kaldu bubuk

5
Langkah-langkah membuat:
1. Iris tomat, cabe rawit, bawang merah, bawang putih, dan daun bawang.
2. Tumis bawang merah dan putih hingga harum lalu masukan irisan daun
bawang.
3. Lalu masukan nasi serta irisan tomat.
4. Lalu masukan telur, kaldu bubuk, kecap manis serta garam secukupnya. Aduk
hingga merata.
5. Setelah merata dan kecap kering, nasi goreng kepepet siap disajikan.

3. Teks Eksposisi
a. Suatu teks dimana untuk mengusulkan suatu pendapat pribadi mengenai
sesuatu yang di dalamnya terdapat argumen-argumen untuk memperkuat
sebuah pendapat tersebut.
b. Strukturnya :
- Pembukaan
- Tesis (Pendapat)
- Argumen. Argumen ini berupa alasan sebagai bukti untuk mendukung tesis.
- Penutup.
c. Ciri kebahasaan
1. Gaya informasinya persuasif atau mengajak
2. Penyampaian teksnya secara jelas, lugas dan menggunakan bahasa yang
baku
3. Menjabarkan informasi-informasi pengetahuan
4. Bersifat tidak memihak yang artinya tidak memaksakan kemauan dari
penulis terhadap pembacanya
5. Teks Eksposisi bersifat netral dan objektif
6. Penjelasannya disertai data-data yang akurat dan terpercaya
7. Menyajikan sebuah fakta yang digunakan sebagai alat konkritasi dan
kontribusi

d. Kaidah
Unsur Kebahasaan atau kaidah kebahasaan teks eksposisi adalah ciri
kebahasaan yang digunakan dalam pembuatan teks eksposisi. Adapun kaidah
kebhasaan teks eksposisi adalah sebagai berikut.
1. Pronomina

6
Pronomina atau kata ganti adalah jenis kata yang menggantikan nomina atau
frasa nomina. Pronomina dapat diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu
pronomina persona dan pronomina nonpersona.

a. Pronomina Persona (kata ganti orang) yaitu Persona Tunggal. Contohnya


seperti ia, dia, anda, kamu, aku, saudara, -nya, -mu, -ku, si-., dan Persona
Jamak Contohnya seperti kita, kami, kalian, mereka, hadirin, para.
b. Pronomina Nonpersona (kata ganti bukan orang) yaitu Pronomina
Penunjuk contohnya seperti ini, itu, sini, situ, sana. dan pronomina
penanya contohnya seperti apa, mana, siapa.

2. Kata Leksikal (Nomina, Verba, Adjektiva, Adverbia)

Nomina (kata benda)


Merupakan kata yang mengacu pada benda, baik nyata maupun abstrak.
Dalam kalimat berkedudukan sebagai subjek. Dilihat dari bentuk dan
maknanya ada yang berbentuk nomina dasar maupun nomina turunan.
Nomina dasar contohnya gambar, meja, rumah, pisau. Nomina turunan
contohnya perbuatan, pembelian, kekuatan, dll.

Verba (kata kerja)


Merupakan kata yang mengandung makna dasar perbuatan, proses, atau
keadaan yang bukan sifat. Dalam kalimat biasanya berfungsi sebagai
predikat. Verba dilihat dari bentuknya dibedakan menjadi dua yaitu :
Verba dasar merupakan verba yang belum mengalami proses morfologis
(afiksasi, reduplikasi, komposisi). Contohnya mandi, pergi, ada, tiba, turun,
jatuh, tinggal, tiba, dll.
Verba turunan merupakan verba yang telah mengalami perubahan bentuk
dasar karena proses morfologis (afiksasi, reduplikasi, komposisi). Contohnya
melebur, mendarat, berlayar, berjuang, memukul-mukul, makan-makan, cuci
muka, mempertanggungjawabkan, dll.

Adjektiva (kata sifat)


Merupakan kata yang yang dipakai untuk mengungkapkan sifat atau keadaan
orang, benda, dan binatang. Contohnya cantik, gagah, indah, menawan,
berlebihan, lunak, lebar, luas, negatif, positif, jernih, dingin, jelek, dan lain-lain.

Adverbia (kata keterangan)


Merupakan kata yang melengkapi atau memberikan informasi berupa
keterangan tempat, waktu, suasana, alat, cara, dan lain-lain. Contohnya di-,
dari-, ke-, sini, sana, mana, saat, ketika, mula-mula, dengan, memakai,
berdiskusi, dan lain-lain.

7
Kata leksikal (nomina, verba, adjektiva, dan adverbia) yang terdapat dalam
teks eksposisi di atas, misalnya:
1. kata percaya (verba), mempercayai (verba), kepercayaan (nomina)
2. kata yakin (adjektif), menyakini (verba), keyakinan (nomina)
3. kata optimistis (adjektif)
4. kata potensial (adjektif), berpotensi (verba)

Konjungsi
Konjungsi dapat digunakan dalam teks eksposisi untuk memperkuat
argumentasi. Suatu jenis konjungsi dapat digunakan dengan
menggabungkannya dengan konjungsi yang sejenis dalam suatu kalimat yang
saling berkorelasi sehingga membentuk koherensi antarkalimat. Dapat pula
mengombinasikan beberapa jenis konjungsi dalam suatu teks sehingga
tercipta keharmonisan makna maupun struktur.

Adapun berikut adalah beberapa jenis konjungsi dan contohnya yang biasa
kita temukan didalam sebuah teks eksposisi.
1. Konjungsi waktu : sesudah, setelah, sebelum, lalu, kemudian, setelah itu.
2. Konjungsi gabungan : dan, serta, dengan.
3. Konjungsi pembatasan : kecuali, selain, asal.
4. Konjungsi tujuan : agar, supaya, untuk.
5. Konjungsi persyaratan : kalau, jika, jikalau, bila, asalkan, bilamana,
apabila.
6. Konjungsi perincian : yaitu, adalah, ialah, antara lain, yakni.
7. Konjungsi sebab akibat : karena, sehingga, sebab, akibat, akibatnya.
8. Konjungsi pertentangan : tetapi, akan tetapi, namun, melainkan,
sedangkan.
9. Konjungsi pilihan : atau.
10. Konjungsi penegasan/penguatan : bahkan, apalagi, hanya, lagi pula, itu
pun.
11. Konjungsi penjelasan : bahwa.
12. Konjungsi perbandingan : bagai, seperti, ibarat, serupa.
13. Konjungsi penyimpulan :oleh sebab itu, oleh karena itu, jadi, dengan
demikian.

e. Langkah-langkah membuat teks


8
1. Menentukan topik yang akan disajikan
Langkah pertama yang harus dilakukan saat membuat teks eksposisi adalah
menentukan tema. Dengan menentukan tema, pada saat menulis kita lebih
terfokus pada tema tersebut sehingga dapat lebih menjiwai tulisan yang
dibuat. Adapun sifat topik-topik yang dikembangkan dalam teks eksposisi,
sebagai berikut :
a. Data faktual, yaitu kondisi yang benar-benar terjadi, ada, dan dapat bersifat
historis tentang bagaimana suatu alat bekerja, bagaimana suatu peristiwa
terjadi, dan sebagainya.
b. Suatu analisis atau penafsiran objektif terhadap seperangkat fakta.
c. Fakta tentang seseorang yang berpegang teguh pada suatu pendirian.

2. Menentukan tujuan eksposisi


Setelah menentukan topik yang akan dipaparkan, kita harus memiliki tujuan
yang nantinya akan memberikan penjelasan dan pemahaman kepada
pembaca.
3. Memilih data yang sesuai dengan tema
Setelah menentukan tema dan tujuan penulisan, langkah selanjutnya yang
harus dilakukan adalah mengumpulkan data atau bahan yang diperlukan
dalam penulisan teks eksposisi. Bahan dapat diperoleh dari buku, majalah,
pencarian di internet, surat kabar, maupun wawancara langsung.
4. Membuat kerangka karangan
Sebelum pembuatan karangan eksposisi, terlebih dahulu membuat
kerangkanya secara lengkap dan sistematis.
5. Pembahasan dengan mengembangkan kerangka karangan
Setelah kerangka karangan tersusun, mengembangkan secara lebih lengkap
lagi agar ciri-ciri eksposisi dapat tersalurkan, eksposisi yang bersifat
informatif, objektif, dan logis. Dalam karangan ini, pengarang lebih
menjelaskan maksud dari topiknya itu dengan menyertakan bukti-bukti yang
konkret sebagai penunjang dari pembahasan itu.
6. Membuat simpulan
Sesuai dengan tujuan menuliskan sebuah karangan eksposisi, kesimpulan
harus sejalan, bahkan harus memperkuat tesis tersebut.

f. Contoh
Bias Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

Tesis :

Di saat kondisi perekonomian global yang tengah krisis, torehan pertumbuhan


ekonomi Indonesia menunjukkan hasil yang positif.

9
Jika dibandingkan, pada triwulan kedua tahun ini dengan periode yang sama
tahun lalu, ekonomi Indonesia meningkat kurang lebih 6,4 persen.

Pertumbuhan ini tetap masih terpusat di Pulau Jawa dengan peningkatan sebesar
57,5%. Apabila di akumulasikan, pertumbuhan ekonomi Indonesia semester I
tahun 2012 lebih baik dibandingkan dengan semester I tahun 2011 yang tumbuh
sekitar 6,3%.

Argumentasi :

Akan tetapi, pertumbuhan ekonomi Indonesia dinilai mengalami bias atau


anomali. Hal ini dikatakan oleh Salamuddin Daeng, pengamat ekonomi Indonesia
for Global Justice. Ia berpendapat, pertumbuhan ekonomi ini tidak diikuti dengan
peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Tidak hanya itu, Daeng juga memaparkan, sekurang-kurangnya ada empat faktor
yang membuat ekonomi Indonesia mengalami bias.

Pertama, perekonomian Indonesia lebih banyak ditengarai oleh utang asing yang
nilainya terus meningkat.

Utang Indonesia mencapai Rp. 2.865 triliun. Utang asing pemerintah meningkat
setiap tahunnya. Utang ini menjadi sumber penghasilan utama pemerintah dan
menjadi pendorong tumbuhnya ekonomi Indonesia, ujar Daeng.

Kedua, peningkatan konsumsi masyarakat dinilai ikut mendorong pertumbuhan


ekonomi Indonesia. Konsumsi masyarakat yang meningkat bersumber dari harga
sandang pangan yang mengalami kenaikan, serta disokong oleh pertumbuhan
kredit terutama kredit konsumsi.

Ketiga, ekonomi Indonesia pertumbuhannya didorong oleh ekspor bahan mentah,


contohnya hasil perkebunan, hutan, migas dan bahan tambang, sehingga kurang
menciptakan nilai tambah dan lapangan pekerjaan. Faktor terakhir, pertumbuhan
ekonomi Indonesia didorong oleh penanaman asing yang menjadikan sumber
daya alam Indonesia makin dikuasai asing.

Di lain pihak, A Tony Prasetiantono, Pengamat Ekonomi dari Universitas Gadjah


Mada, menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia ditopang oleh sektor
domestik.

10
Menurutnya, dampak krisis global melalui defisit neraca perdagangan dan
penurunan ekspor baru akan terasa pada kuartal ketiga dan keempat tahun ini. Ia
menilai kontribusi ekspor terhadap PDB tidak besar.

Selaras dengan itu, ekonom Mirza Adityaswara berpendapat bahwa sejumlah


sektor ekonomi dalam negeri tumbuh karena didorong oleh suku bunga rendah.
Hal ini tampak dari peningkatan kredit yang mencapai 26-28% sekaligus didukung
oleh harga BBM yang rendah sebab masih disubsidi oleh pemerintah.

Lebih lanjut Mirza meyampaikan, sektor yang berorientasi dalam negeri


mengalami pertumbuhan tinggi, misalnya otomotif, manufaktur, transportasi,
komunikasi, dan perdagangan.

Dampaknya pertumbuhan sektor yang berorientasi dalam negeri memiliki


kecenderungan defisit neraca perdagangan yang semakin besar.

Penegasan Ulang :

Menurut A Tony Prasetiantono, belanja pemerintah yang lebih cepat dan besar
juga sangat membantu pertumbuhan. Seiring dengan hal itu, tingkat inflasi yang
berada di bawah 5 % cukup membantu, walaupun hal tersebut ada dampaknya,
yakni nilai subsidi energi yang terus membengkak yang sebetulnya tidak sehat.

4. Teks Anekdot
a. Teks Anekdot adalah Suatu cerita pendek yang bersifat lucu, akan tetapi
mengandung/memiliki maksud untuk mengkritik.
b. Stukturnya :
- Abstraksi
- Orientasi
- Krisis
- Reaksi
- Koda
c. ciri kebahasaan
1. Teks anekdot bersifat humor atau lelucon, artinya teks anekdot berisikan
kisah-kisah lucu atau bualan.
2. Bersifat menggelitik, artinya teks anekdot akan membuat pembacanya
merasa terhibur dengan kelucuan yang ada dalam teks.

3. Bersifat menyindir

4. Bisa jadi mengenai orang penting

5. Memiliki tujuan tertentu


11
6. Kisah cerita yang disajikan hampir menyerupai dongeng

7. Menceritakan tentang karakter hewan dan manusia sering terhubung secara


umum dan realistis

d. kaidah

Menggunakan kata keterangan waktu lampau


Menggunakan kata penghubung

Terdapat penggunaan kata kerja

Urutan peristiwa berdasarkan waktu

Menggunakan jenis pertanyaan retorik, yaitu kalimat pertanyaan yang tidak


mengharuskan untuk dijawab.

e. langkah-langkah membuat teks

1. Menentukan topik

Topik adalah ide cerita atau gagasan cerita atau dasar cerita atau apa yang akan
diceritakan. Contoh: Orang miskin yang mencuri
a. Mencari bahan referensi

Bahan yang diperoleh bisa berupa buku/majalah/koran/internet, observasi, dan

imajinasi.

2. Menentukan pesan yang akan disampaikan atau sindiran yang akan disampaikan

Pesan yang akan disampaikan bisa tersirat (implisit) maupun tersurat (eksplisit).

Contoh:

Katakanlah hal kebenaran

Perhatikan kehidupan orang miskin

Kesenangan sesaat akan menghancurkan masa depan

3. Menentukan unsur lucu/konyol/jengkel

Contoh:
12
Ibu yang memuji tindakan anak yang salah.

4. Menentukan alur cerita berdasarkan struktur teks anekdot

abstraksi: Di sebuah desa, tinggallah seorang ibu dan anaknya.

orientasi : Keluarga itu sangat miskin. Mereka kelaparan.

krisis : Ibu memuji tindakan Hasan (mencuri).

reaksi : Hasan babak belur dihajar massa.

koda :Ibunya menangis.

5. Mengembangkan teks anekdot

Abstraksi

Di sebuah desa, hiduplah seorang janda dengan anaknya. Hari ini tidak ada kepulan
asap di dapur.

Penjelasan :

Orientasi

Hasan sangat lapar.Ia pun pergi dari rumah, siapa tahu ada orang yang berbelas
kasihan terhadapnya dengan memberi makan kapadanya. Tapi tak seorang pun yang
belas kasih kepadanya.

Krisis

Akhirnya Hasan punya akal panjang yaitu mencuri buah durian milik tetangga yang
kikir itu.Dia pulang ke rumah membawa sebuah durian.Ibunya pun senang melihat
kedatangan Hasan yang membawa makanan.Ibunya pun memuji tindakan Hasan.Lain
kali lebih banyak, ya, Nak! Tidak hanya satu! kata ibunya dengan polos.

Reaksi

Waktu terus berjalan, tapi tetap tak ada sesuatu yang bisa dimasak oleh Ibu
Hasan.Hasan teringat buah durian.Hasan pun pergi ke kebun.Diambilnya dua buah
durian.Tapi naas bagi Hasan, warga sudah menghadangnya. Hasan dihakimi oleh
massa. Ini bukan keinginan saya, tapi keinginan ibuku.Hasan menjerit

13
kesakitan.Ibunya hanya diam. Bagaimana warga, apakah kita lanjutkan hukuman ini?
kata kepala kampung. Lanjut, hajar dia, sampai dia kapok! seru warga. Ibunya hanya
bisa melihat anak yang malang itu dihakimi massa.

Koda

Setelah warga selesai melampiaskan amarah dan meninggalkannya, ibunya datang


memeluknya.Tapi Hasan malah memukul ibunya.Ibunya jatuh tersungkur di tanah.
Kenapa ibu dulu tidak memarahiku ketika aku mencuri pertama kali? tanya Hasan.

1. Menyunting teks

Menyunting yaitu mengoreksi teks yang sudah dibuat.Koreksi teks berdasarkan


kesesuaian isi dengan topik, kaidah, dan bahasa.

2. Merevisi teks sesuai dengan hasil suntingan

Pada tahap ini, penulis menulis ulang teks yang sudah disunting/dikoreksi.

3. Pengendapan ide

Teks yang sudah dibuat diendapkan dulu atau ditinggalkan dulu, setelah beberapa jam,
teks yang sudah ditulis bacalah! Apakah masih ada yang salah?Atau sudah sesuai
dengan harapan?Kalau masih ada yang salah perlu dibenahi lagi.

4. Memberi judul

Judul yang dipilih haruslah yang menarik pembaca.

f. contoh

UAS

Disaat ujian akhir semester akan dilaksanakan, paijo penasaran dengan persiapan
teman-temannya untuk mengukur seberapa jauh persiapan paijo untuk ujian akhir
semester. Akhirnya paijo pun bertanya kepada tukinem.

Paijo: Lu udah siap buat UAS besok?

Tukinem: Gue belum siap sama sekali.

Paijo: Apa lu enggak siapin diri buat ngadepin UAS?

14
Tukinem: Buat apa siapin diri? UAS kan Ujian Asal Silang

Paijo: Gile lu nem.

5. Teks Negosiasi
a. Teks Negosiasi adalah bentuk interaksi sosial yang berfungsi untuk mencapai
kesepakatan diantara pihak pihak yang mempunyai kepentingan berbeda.
b. Strukturnya :
- Pembuka
- Isi : Pengajuan, Penawaran, dan Persetujuan
- Penutup
Kaidah kebahasaan :
- Menggunakan bahasa persuasif (Membujuk secara halus)
- Menggunakan bahasa yang santun
- Partisipan
- Menggunakan kalimat deklaratif (kalimat yang memberi informasi atau berita
suatu hal)
- Menggunakan kalimat efektif
c. ciri kebahasaan

1. Bahasa persuasif
Bahasa persuasif yaitu bahasa yang digunakan untuk membujuk atau menarik
perhatian. Misalnya: dalam kalimat bagus itu, Mam. Cocok untuk dipakai sendiri atau
untuk suvenir.

2. Kalimat deklaratif
Kalimat yang disampaikan adalah kalimat yang berisi pernyataan, yang berfungsi
untuk memberikan informasi atau berita tentang sesuatu.

3. Bahasa yang sopan


Gunakan bahasa yang sopan sehingga antara kedua belah pihak agar terjadi
komunikasi yang baik untuk mencapai negosiasi yang sukses.

4. Menggunakan konjungsi.
Contoh : Kalau bagitu, meskipun, walaupun. Menggunakan kalimat deklaratif

5. Menggunakan kalimat yang efektif


Kalimat efektif adalah kalimat yang padat, singkat, jelas, lengkap, dan dapat
menyampaikan informasi secara tepat. Jelas, artinya mudah dipahami oleh pendengar
atau pembaca. Tepat, dapat sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku.

6. Berisi pasangan tuturan


15
Apa itu tuturan? Tuturan adalah kalimat yang diujarkan oleh seseorang untuk
menyampaikan maksud tertentu. Tuturan merupakan bentuk komunikasi lisan
seseorang kepada mitra tutur dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang sering
menuturkan sesuatu kepada mitra tutur. Tuturan adalah pemakaian satuan bahasa
seperti kalimat atau sebuah kata oleh seorang penutur tertentu pada situasi tertentu.
Dalam teks negosiasi tuturan berupa dialog yang berarti dilakukan oleh dua orang atau
lebih.

Contoh pasangan tuturan dalam teks negosiasi :


Mengucapkan salam - membalas salam
Bertanya - menjawab/tidak menjawab

Meminta tolong - memenuhi/menolak permintaan

Menawarkan - memenuhi/menolak tawaran

Mengusulkan - menerima/menolak usulan Pasangan tuturan yang terdapat


dalam negosiasi

7. Bersifat memerintah dan memenuhi perintah.

8. Menggunakan pronomina.
atau kata ganti adalah jenis kata yang menggantikan nomina atau frasa nomina.
Contoh : Saya, kami, anda.

9. Menggunakan kalimat langsung.


Kalimat langsung adalah kalimat yang menirukan ucapan atau ujaran orang lain.

10. Menggunakan kalimat yang menyatakan kesepatan atau tidak.

11. Menggunakan kalimat perbandingan/kontras.

d. kaidah

1) Melibatkan dua orang / lebih

2) Bentuk komunikasi secara langsung

3) Terdapat perbedaan kepentingan

4) Diselesaikan dengan proses tawar menawar

16
5) Suatu rencana yang belum terjadi

6) Berkemungkinan sepakat / tidak sepakat

e. langkah-langkah membuat teks

1. Menentukan tujuan

2. Menentukan pihak-pihak yang berkaitan

3. Menentukan konflik

4. Menentukan solusi dalam penawaran

5. Menentukan model kesepakatan

f. contoh

Siang itu di pasar Klewer, seperti biasa terjadi kegiatan jual beli. Anton yang sedang
berekreasi ingin membelikan oleh- oleh untuk ibunya. Dia ingin membelikan kerudung.
Terjadilah tawar menawar antara Anton dan Penjual kerudung.

Penjual : Selamat siang.


Anton : Selamat siang

Penjual : Mau beli apa mas?


Anton : Ini mbak mau beli kerudung untuk ibu saya.

Penjual : Cari yang modelnya bagaimana, Mas?


Anton : Yang biasa saja mbak. Penjual : Silakan mas kesini
Sesampainya di dalam toko...

Penjual : Silakan mas dipilih, banyak pilihannya.


Anton : Saya suka yang hijau mbak, kalo dilihat segar.

Penjual : Iya mas. Cocok kalo dipakai oleh ibu mas.


Anton : Ini berapa mbak?

Penjual : Rp 50.000,00.
Anton : Wah, kok mahal mbak? Rp 30.000,00 tidak boleh?

Penjual : Tidak boleh mas, itu bahannya bagus soalnya.


Anton : Tidak bisa kurang mbak?

17
Penjual : Rp 45.000,00 boleh mas.
Anton : Rp 40.000,00 ya mbak? Ini untuk oleh-oleh ibu saya.

Penjual : Benar-benar tidak boleh mas. Nanti toko saya bisa bangkrut.
Anton : Ya sudah mbak Rp 45.000,00, saya ambil yang ini.

Penjual : Mau beli apa lagi mas?


Anton : Itu saja mbak. Ini uangnya mbak.

Penjual : Uangnya Rp 50.000,00 , kembali Rp 5.000,00. Terimakasih mas.


Anton : Iya mbak, sama-sama.

18

Anda mungkin juga menyukai