MODUL Audit Internal Puskesmas
MODUL Audit Internal Puskesmas
MODUL Audit Internal Puskesmas
I. KETENTUAN
Audit internal merupakan salah satu program mutu manajerial,
sebagaimana ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46
Tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat
Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat Mandiri Dokter Gigi
Lampiran I: Standar Akreditas Puskesmas,
Bab III Peningkatan Mutu Puskesmas,
Standar 3.1:
Perbaikan mutu dan kinerja Puskesmas konsisten dengan tata nilai,
visi, misi dan tujuan Puskesmas, dipahami dan dilaksanakan oleh
Pimpinan Puskemas, Penanggung jawab Upaya Puskesmas dan
Pelaksana.
Kriteria 3.1.4.
Pimpinan Puskesmas dan Penanggung jawab Upaya Puskesmas
melakukan evaluasi kegiatan perbaikan kinerja melalui audit
internal yang dilaksanakan secara periodik
Pokok Pikiran:
Upaya perbaikan mutu dan kinerja perlu dievaluasi apakah
mencapai sasaran-sasaran/indikator-indikator yang ditetapkan.
Hasil temuan audit internal disampaikan kepada Pimpinan
Puskesmas, Penanggung jawab manajemen mutu, Penanggung
jawab Program/Upaya Puskesmas dan pelaksana kegiatan
sebagai dasar untuk melakukan perbaikan.
Jika ada permasalahan yang ditemukan dalam audit internal
tetapi tidak dapat diselesaikan sendiri oleh Pimpinan dan
karyawan Puskesmas, maka permasalahan tersebut dapat
dirujuk ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk ditindak
lanjuti.
Elemen Penilaian:
1. Data kinerja dikumpulkan, dianalisis dan digunakan untuk
meningkatkan kinerja Puskesmas.
2. Dilakukan audit internal secara periodik terhadap upaya
perbaikan mutu dan kinerja dalam upaya mencapai
sasaransasaran/indikator-indikator mutu dan kinerja yang
ditetapkan.
3. Ada laporan dan umpan balik hasil audit internal kepada
Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab Manajemen mutu dan
Penanggung jawab Upaya Puskesmas untuk mengambil
keputusan dalam strategi perbaikan program dan kegiatan
Puskesmas.
4. Tindak lanjut dilakukan terhadap temuan dan rekomendasi dari
hasil audit internal.
5. Terlaksananya rujukan untuk menyelesaikan masalah dari hasil
rekomendasi jika tidak dapat diselesaikan sendiri oleh
Puskesmas.
II PEDOMAN UMUM
A. LATAR BELAKANG
Audit internal dilakukan oleh tim audit internal yang dibentuk oleh
Kepala Puskesmas/Klinik dengan berdasarkan pada standar kinerja
dan standar akreditasi yang digunakan.
B. TUJUAN AUDIT
C. PENGERTIAN
Pengertian Audit
D. MANFAAT AUDIT
E. AUDIT INTERNAL
Dikenal ada dua jenis audit, yaitu: audit eksternal dan audit
internal.
1. ESENSI AUDIT
Proses interaktif
Menghasilkan laporan
2. AKTIFITAS AUDIT
3. PENGUMPULAN DATA
4. ANALISIS DATA
G. PELAPORAN
CONTOH
B. Tujuan
Merupakan instrumen bagi manajemen untuk mencapai visi, misi dan
tujuan Puskesmas dengan cara mendapatkan informasi faktual dan
signifikan berupa data, hasil analisa, penilaian, dan rekomendasi
auditor sebagai dasar pengambilan keputusan, pengendalian
manajemen, perbaikan dan/atau perubahan.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup audit internal meliputi:
1. Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
1.1. Pelayanan pendaftaran;
1.2. Ruang tindakan;
1.3. Pelayanan BP umum;
1.4. Pelayanan BP Gigi;
1.5. Pelayanan KIA;
1.6. Pelayanan laboratorium;
1.7. Pelayanan obat;
1.8. Pelayanan konsultasi gizi;
1.9. Pelayanan konsultasi sanitasi;
2. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
2.1. Upaya program kesehatan ibu dan anak;
2.2. Upaya program kesehatan lingkungan;
2.3. Upaya program gizi;
2.4. Upaya program imunisasi;
2.5. Upaya program promosi kesehatan;
2.6. Upaya program Pencegahan Penyakit Menular (P2M)
2.7. Perawatan kesehatan masyarakat
3. Manajemen
3.1. Tata usaha
3.2. Pengelolaan barang
3.3. Pengadaan barang dan jasa
3.4. Kepuasan pelanggan
D. Objek
Objek yang dimaksud yaitu:
1. Pemenuhan sumber daya terhadap standar sumber daya;
2. Kepatuhan proses pelayanan terhadap Standar Operasional
Prosedur (SOP);
3. Capaian kinerja pelayanan;
4. Kesesuaian terhadap standar akreditasi.
F. Metoda
Metoda yang digunakan adalah observasi, wawancara, pengecekan
dokumen dan dokumen pendukung.
G. Kriteria
Kriteria yang dimaksud antara lain:
1. Standar sumber daya meliputi Sumber Daya Manusia (SDM),
sarana dan prasarana;
2. Standar Operasional Prosedur (SOP) yang prioritas;
3. Standar kinerja meliputi Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan
Standar Kinerja Pegawai (SKP).
Lampiran I
JADWAL AUDIT INTERNAL
TAHUN 20XX
Tim Audit
Ketua : ........................
Anggota : .........................
Lampiran II
RENCANA AUDIT
Standar/Kriteria Tgl.& Tgl.&
Kegiatan/Proses
No Auditor Yang Menjadi Waktu Waktu
Yang Diaudit
Acuan Audit I Audit II
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Mengetahui ........................., ...................... 20xx
...........................
.................... ............................
............................
Lampiran III
I Latar belakang
Dalam rangka untuk meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan
oleh puskesmas baik Upaya kesehatan masyarakat, Upaya kesehatan
perorangan dan Mutu administrasi dan manajemen maka Puskesmas
memerlukan penilaian yang obyektif terhadap kinerja yang telah
dilakukan.
Penilaian ini bisa dari internal maupun eksternal, adapun penilaian
internal terhadap mutu pelayanan puskesmas maka dilakukanlah
audit internal, dari audit yang dilaksanakan diharapkan diperoleh
gambaran terhadap mutu kegiatan pelayanan yang ada di puskesmas.
Dari hasil audit internal maka diperoleh berbagai kesenjangan
kegiatan baik meliputi proses kinerja maupun sumberdaya yang
mendukung pelayanan, sehingga hal ini menjadi bahan masukan
dalam perencanaan peningkatan mutu pelayanan puskesmas di masa
yang akan datang.
V. Auditor
Auditor berjumlah 5 orang dengan 1 orang sebagai ketua dan 4 orang
yang lain sebagai anggota.
Auditor Audit Internal UPTD PUskesmas XYZ :
1. Ketua : ................
2. Sekretaris : ................
3. Anggota :
a. ...................
b. ...................
c. ...................
VIII. Rekomendasi
1. Berdasarkan hasil analisa dan arahan dari kepala Puskesmas dan
Tim Mutu ketua bersama dengan tim audit internal menyampaikan
hasil audit kepada auditee sekaligus memberikan rekomendasi
terkait hasil audit dan bersama dengan auditee menyepakati batas
penyelesaian kesenjangan yang ada di pelayanan Puskesmas.
2. Rekomendasi yang kami sampaikan adalah,
- Untuk hal-hal yang bisa diselesaikan segera sebagai contoh
penyusunan SK dan SOP untuk segera di buat, kebersihan
ruangan, obat-obatan emergensi segera disediakan di unit yang
melakukan tindakan.
- Tim audit merekomendasikan agar dilakukan monitoring rutin
terhadap kepatuhan SOP.
- Untuk hal yang berhubungan dengan SDM dan SarPras segera di
komunikasikan dengan Dinas Kesehatan.
3. Tim audit melakukan evaluasi terhadap proses audit internal yang
telah dilakukan
4. Berhubungan dengan hal-hal yang tidak dapat diselesaikan maka
Hasil audit dibawa ke rapat tinjauan manajemen.
IX. Penutup
Dari hasil audit yang dilakukan oleh tim audit internal puskesmas
XYZ maka kami menyimpulkan bahwa:
1. Masih adanya kesenjangan sumberdaya yang ada di Puskesmas
XYZ dengan standar yang ditetapkan, baik SDM ataupun sarana
dan prasarana.
2. Belum adanya keteapan dan SOP prioritas yang ada di unit kerja.
3. Kurangnya Kepatuhan terhadap SOP yang telah ditetapkan.
4. Adanya kesenjangan standar proses kinerja unit dengan
pelaksanaan kegiatan.
Demikian laporan hasil audit internal yang kami susun agar kedepan
mutu pelayanan kesehatan di UPTD Puskesmas XYZ semakin
meningkat. Besar harapan kita semua agar pelaksana kegiatan
memberikan kontribusi terbaik terhadap mutu pelanan di masing-
masing unit kerjanya.