Percobaan 1 Pengenalan Etap Fix A
Percobaan 1 Pengenalan Etap Fix A
Percobaan 1 Pengenalan Etap Fix A
PENGENALAN
ETAP
Program ini menyimpan catatan data dari setiap peralatan. Data editor
dapat mempercepat program proses pemasukan data dengan hanya
memerlukan data yang minimum untuk studi tertentu.
Program yang digunakan mengorganisir suatu pekerjaan berdasar
basis proyek. Tiap proyek meyediakan semua peralatan yang diperlukan
untuk memodelkan dan menganalisa suatu sistem tenaga.. Suatu proyek
terdiri dari sebuah sistem yang memerlukan kumpulan komponen elektrik
dan hubungannya. Tiap proyek menyediakan kumpulan pengguna, kendali
akses pengguna, dan basis data terpisah.
Suatu file proyek mempunyai ekstensi (.oti), sedangkan basis data
disimpan melalui ODBC ke dalam suatu file basis data seperti MS Access
(*.mdp). Kedua file ini bekerja bersamaan untuk menyediakan kendali akses
dan penyimpanan untuk tiap proyek dan diberi nama serupa dengan nama
proyek. Program ini memiliki built-in libraries yang mudah diakses dari file
proyek. Selain itu, data bisa ditambahkan pada library yang ada atau library
baru juga bisa dibuat.
ETAP (Electric Transient and Analysis Program) merupakan suatu
perangkat lunak yang mendukung sistem tenaga listrik. Perangkat ini mampu
bekerja dalam keadaan offline untuk simulasi tenaga listrik, online untuk
pengelolaan data real-time atau digunakan untuk mengendalikan sistem
secara real-time. Fitur yang terdapat di dalamnya pun bermacam- macam
antara lain fitur yang digunakan untuk menganalisa pembangkitan tenaga
listrik, sistem transmisi maupun sistem distribusi tenaga listrik.
Analisa tenaga listrik yang dapat dilakukan ETAP antara lain :
c. Pemutus Rangkaian
d. Beban
Di ETAP terdapat dua macam beban, yaitu beban statis dan beban
dinamis
1. Jalankan Program
Aliran daya pada suatu sistem tenaga listrik secara garis besar adalah
suatu peristiwa daya yang mengalir berupa daya aktif (P) dan daya reaktif
(Q) dari suatu sistem pembangkit (sisi pengirim) melalui suatu saluran atau
jaringan transmisi hingga sampai ke sisi beban (sisi penerima). Pada kondisi
ideal, maka daya yang diberikan oleh sisi pengirim akan sama dengan daya
yang diterima beban. Namun pada kondisi real, daya yang dikirim sisi
pengirim tidak akan sama dengan yang diterima beban. Hal ini dipengaruhi
oleh beberapa hal:
Kelebihan :
Kekurangan :
- Jika Mengalami gangguan pada satu titik maka titik yang lain tidak
akan teraliri listrik
Tipe ini merupakan jaringan distribusi primer, gabungan dari dua tipe
jaringan radial dimana ujung kedua jaringan dipasang PMT. Pada
keadaan normal tipe ini bekerja secara radial dan pada saat terjadi
gangguan PMT dapat dioperasikan sehingga gangguan dapat terlokalisir.
Kelebihan :
- Jika Mengalami gangguan pada satu titik maka titik yang lain dapat di
Aliri listrik dari PMT yang Lain.
Kekurangan :
3) Sistem Spindle
4) Sistem Mesh
2.3.1 Hanya butuh sedikit nilai masukan, tetapi lambat dalam kecepatan
perhitungan.
2) Newton Raphson Method
2.3.2 Cepat dalam perhitungan tetapi membutuhkan banyak nilai masukan dan
parameter.
2.3.3 First Order Derivative digunakan untuk mempercepat perhitungan.
2.3.4 Dua set persamaan iterasi, antara sudut tegangan, daya reaktif dengan
magnitude tegangan
2.3.5 Cepat dalam perhitungan namun kurang presisi
2.3.6 Baik untuk sistem radial dan sistem dengan jalur panjang
2.4 Percobaan
2.4.1 Prosedur Percobaan
a. Jalankan program
f. Aturlah properties masing- masing alat sesuai dengan data yang diberikan oleh
asisten.
g. Lakukan studi kasus load flow.
Data Geberator 1
Jumlah Kutub :4
Effisiensi (%) : 85
Data Trafo
Z0 = 0
L = 10 Km
2. Single Line Diagram Load Flow 1 Sebelum Running dan Sesudah Diperbaiki
3. Single Line Diagram Load Flow 2 Sebelum Running dan Sebelum Diperbaiki
Jumlah Kutub :4
Tegangan (V) : 20 kV
Effisiensi (%) : 95
Data Generator 2
Jumlah Kutub :4
Tegangan (V) : 20 kV
Effisiensi (%) : 95
Data Generator 3
Jumlah Kutub :4
Tegangan (V) : 20 kV
Effisiensi (%) : 95
Data Trafo
Line 1 ( Bus 2 ke 3)
Line 2 ( Bus 3 ke 4)
Line 3 ( Bus 2 ke 6)
Line 4 ( Bus 4 ke 6)
Z1 = Z2 = (0,2+j0,3)ohm per km Z0 = 0 L = 40 ft
Data Beban
1. Single Line Diagram Load Flow 1 Setelah Running dan Sebelum Diperbaiki
2. Single Line Diagram Load Flow 1 Setelah Running dan Sesudah Diperbaiki
4. Single Line Diagram Load Flow 2 Setelah Running dan Sesudah Diperbaiki
JAWAB
1. Generator merupakan istilah untuk menyetakan alat untuk mengkonversi suatu energi
menjadi energi listrik, umumnya mrujuk pada alat konversi energi mekanik menjadi
listrik dengan memanfaatkan prinsip elektromagnetik
2. a. Swing
Sebuah generator dengan mode swing akan berusaha memenuhi kekurangan
aliran daya pada sistem dimana nilai sudut tegangan terminal generator akan dijaga
tetap berada pada nilai operasi tertentu. Salah satu operasi mesin yang beroperasi
swing akan dipilih sebagai mesin referensi untuk keseluruhan sistem, sehingga harus
ada minimal satu mesin yang terhubung dengan sistem pada diagram satu garis. Selain
itu tegangan rating generator swing digunakan sebagai basis tegangan pada bus yang
terhubung dengan generator tersebut.
b. Generator voltage control
Merupakan generator mode droop (nilai MW konstan) dengan sebuah AVR
(Automatic voltage regulator) yang mengatur exciter untuk beroperasi pada tegangan
konstan.
c. MVAR Control
Dengan MVAR Control, generator diset dengan nilai MW dan MVAR yang
konstan. Berarti generator mode droop dengan pengaturan exciter yang juga konstan
tanpa aksi AVR (Automatic voltage regulator)
Praktikum kami kali ini membuat percobaan load flow1 dan load flow2 yang
menggunakan aplikasi simulasi ETAP untuk mengenali analisa jaringan transmisi listrik.
Percobaan load flow1 kita menggunakan jaringan sederhana mulai dari generatror; bus; trafo;
hingga load. Percobaan ini saat disimulasikan terdapat beberapa komponen yang berwarna
ungu yang mengindikasikan ketidaksesuai tegangan yang ada di saluran, terutama pada bus.
Adanya ketidaefisienan pengiriman daya yang sangat signifikan melebihi batas kritis lebih
dari 10% dari nilai 100%. Perbaikan dapat dilakukan dengan metode mundur ke arah sumber
dimulai dari bus yang dianggap memiliki gangguan, diperiksa satu persatu kemudia dicoba
dengan peggantian nilai pada tiap komponen yang dirasa bermasalah. Misalnya paa trafo,
dilakukan perubaha tap canger agar perbandingan kenaikan tegangan antara primer dengan
sekunder dapat diatur ulang, berbicara soal perencanaan tentu in yang paling mudah
dilakukan karena jika pada komponen lain seperti kawat transmisi, misalkan diganti jaraknya
maka tidak bisa praktis dilaksanakan, karena tujuan transmisi adalah mengalirkan daya yang
jaraknya bisa sangat jauh, sehingga nilainya cenderung statis dibandingkan komponen trafo.
Setelah melakukan perbaikan pada pada trafo1 yaitu dengan menaikkan pada tap sekunder
sebesar 2,5%. Tap changer ini membuat perbandingan trafo sesuai dan efisien sesuai posisi
trafo dan membuat komponen pada rangkaian berwarna hitam yang menandakan bahwa
perbaikan yang telah kita lakukan berjalan dengan baik. Yang mempengaruhi komponen
berwarna ungu salah satunya adalah panjang saluran dari rangkaian tersebut. Semakin
panjang saluran yang diberikan maka akan semakin besar kemungkinan terjadi gangguan
pada saluran yang paling jauh dengan pembangkit. Daya yang dikirim dari generator akan
sampai ke beban tidak akan sama dengan daya yang dikirim karena disepanjang saluran
transmisi terdapat losses. Nah, lagi agi sagat menjadi pertimbangan dalamperencanaan bahwa
panjanganya saluran transmisi merupakan nilai yang statis sehingga cenderung untuk satu
kali perencanaan awal yang harus matang.
Percobaan kedua, rangkaian yang dibuat lebih kompleks dan memiliki beberapa
komponen tambahan, karena terdapat tiga generator dan harus mensuplai 4 beban. Dengan
nilai load yang sudah statis terhadap saluran transmisi. Hasil simulasi menujukkan pada bus 4
berwarna merah dan pada bus 5 dan bus 7 berwarna ungu. Metode yang sama dilakukan
kembali memperbaiki mulai daripada mengubah tegangan nominal pada bus 3. Pada awalnya