Pengukuran Konduktivitas Isolasi Cair
Pengukuran Konduktivitas Isolasi Cair
Pengukuran Konduktivitas Isolasi Cair
PENYUSUN
MUSTOMI
2016010103
UNIVERSITAS PAMULANG
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Pengukuran Konduktivitas Isolasi Cair”.
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari akan adanya kekurangan yang
disebabkan keterbatasan keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun sebagai
koreksi demi perbaikan di masa yang akan datang agar terciptanya penambahan
pengalaman dan pengetahuan yang dapat berguna kelak. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi penulis maupun bagi pembaca sekalian.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Bahan listrik sangat banyak ragamnya. Bahan listrik sangat diperlukan pada
kehidupan sehai-hari, bahan listrik merupakan suatu bahan yang digunakandalam
peralatan listrik. Isolasi memiliki peranan yang sangat pentingdalam system tenaga
listrik. Isolasi sangat diperlukanuntuk memisahkan dua atau
lebih penghantar listrik yang bertegangan sehingga antara penghantar-
penghantar tersebut tidak terjadi lompatan listrik atau percikan. Bahan isolasi akan
mengalami pelepasan muatan yang merupakan bentuk kegagalan listrika pabila
tegangan yang diterapkan melampaui kekuatan isolasinya.
Isolasi cair mempunyai dua fungsi sebagai bahan isolasi sekaligus sebagai
bahan pendingin. Titik berat pembahasan adalah minyak trafo yang mengikuti:
macam, sifat, cara permurnian, dan pengujiannya. Bahan isolasi digunakan untuk
memisahkan bagian-bagian yang bertegangan atau bagian-bagian yang aktif. Untuk
itu sifat kelistrikkanya memegang peran sangat penting. Namun demikian sifat
mekanis, sifat termal, ketahanan terhadap bahan kimia serta sifat-sifat lainnya.
1) LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
C. RUMUSAN
D. PERMASALAHAN
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Isolator cair adalah isolator yang berbahan dasar minyak, dan terbagi
berdasarkan bahan pembuatannya. Minyak isolasi berasal dari olahan minyak bumi,
yang saat ini banyak digunakan dan diteliti adalah minyak isolasi yang berasal dari
tumbuhan atau biasa disebut dengan minyak “Nabati” (Minyak Organik). Isolator ini
biasaya digunakan pada peralatan Tranformator, pemutus tenaga. Bahan isolator cair
memiliki 2 fungsi sebagai pemisah antara bagian yang bertegangan dan sebagai
pendingin. Isolator ini harus memiliki tegangan tembus yang tinggi sebagai salah satu
syaratnya.
7. Angka kenetralan.
Angka kenetralan dinyatakan dalam mg KOH yang dibutuhkan pada titrasi satu
gram minyak.
8. Korasi belerang.
Minyak transformator dalam pemakaiannya, secara kontinu atau terus menerus
kontak atau terhubung langsung dengan bahan bahan logam seperti tembaga, besi
yang dapat mengalami korosi.
9. Resistivitas.
Resistivitas erat hubungannya dengan partikel zat yang bersifat penghantar.
Resistivitas yang rendah menunjukkan bahwa minyak tersebut sudah mengalami
kontaminasi oleh bahan/zat yang bersifat konduktif, seperti air, asam, dan partikel
bermuatan lainnya.
a. Pengujian Minyak Transformator
Jarak elektroda dibuat 2,5 mm, sedangkan tegangannya dapat diatur dengan
menggunakan auto transformator, sehingga dapat diketahui tegangan pada saat
terjadinya tembus listrik. Tegangan tembus listrik akan terlihat jika ada loncatan
bunga api pada sela elektroda.
Beberapa faktor yang diperkirakan akan mempengaruhi tegangan tembus
minyak transformator pada saat pengujian:
Selain untuk bahan isolasi minyak transformator juga berfungsi sebagai media
pendingin antara kumparan kawat atau inti besi dengan sirip pendingin. Agar minyak
tansformator berfungsi sebagai media pendingin yang baik, maka kekentalannya tidak
boleh terlalu tinggi agar mudah bersikulasi di dalam tangki sehingga dapat
mendinginkan transformator dengan baik.
Selain pengujian tegangan tembus, minyak trafo juga harus mengikuti tes
keasaman, ini merupakan adanya oksidasi dalam minyak. Dikarenakan kebanyakan
hasil tes oksidasi disebabkan oleh asam asli, jadi tujuan dari tes ini yaitu agar tingkat
keasaman dari minyak tersebut dapat terdeteksi.
Pengendapan lumpur adalah bahan utama dari oksidasi. Endapan tersbut akan
terbentuk setelah semua hasil oksidasi mengendap di dalam minyak tersebut. Dengan
tes ini kita bisa melihat sejauh mana oksidasi berkembang.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Isolasi adalah sifat atau bahan yang dapat memisahkan secara elektris dua buah
penghantar agar tidak terjadi tembus yang tidak diinginkan. Menurut macam bahan
yang dipakai, bahan isolasi dapat dibagi menjadi tiga golongan : yaitu isolasi padat,
cair dan gas. Kemampuan isolasi dalam menahan tegangan tembus mempunyai batas-
batas tertentu sesuai dengan material penyusun dan lingkungan sekitarnya. Apabila
tegangan yang diterapkan melebihi kuat medan isolasi maka akan terjadi tembus atau
breakdown yang menyebabkan terjadinya aliran arus antara peralatan tegangan tinggi.
Tegangan tembus pada isolasi cair dipengaruhi beberapa hal antara lain
temperatur, bentuk elektroda, sela elektroda, tingkat ketidakmurnian dan pergerakan
dalam isolasi cair. Adanya ketidakmurnian sangat mempengaruhi kekuatan isolasi
dalam mencegah terjadinya tembus antar dua peralatan tegangan tinggi yang diisolasi.
Pengujian dilakukan dengan cara mencelupkan dua elektroda kedalam minyak yang
akan di uji, biasanya berupa pelat datar, selain itu juga dapat dilakukan tes keasaman.
B. SARAN
Adapun saran yang dapat dikemukakan bagi para pembaca dan peminat dalam
bidang kelistrikan, khususnya mengenai isolasi cair dan kegagalan isolasi cair dapat
terus melakukan berbagai penelitian dan pengujian tegangan tembus pada media
isolasi cair. Baik itu pengujian mengenai bahan isolasi maupun metode pengujian
kegagalan isolasi dengan menggunakan jenis bahan isolasi yang berbeda, jenis
elektroda, macam tegangan yang berbeda pula.