LP Hiperkalemia
LP Hiperkalemia
LP Hiperkalemia
HIPERKALEMIA
I. Konsep Penyakit
1.1 Pengertian
Hyperkalemia (kadar kalium darah yang tinggi) adalah suatu keadaan dimana
konsentrasi kalium darah lebih dari 5 mEq/L
1.2 Etiologi
1.2.1 Pengambilandarah vena yang buruk lisisseldarah ion K keluarsel
1.2.2 Ekskresi tidak memadai:
1.2.2.1 GGA dan GGK
Gagal ginjal komplit maupun sebagian, bisa menyebabkan
hiperkalemia berat. Karena itu orang-orang dengan fungsi
ginjal yang buruk biasanya harus menghindari makanan yang
kaya akan kalium.
1.2.2.2 bInsufisiensi adrenal
1.2.2.3 Hipoaldosteronisme
1.2.2.4 Penyakit Addison
Dimana kelenjar adrenal tidak dapat menghasilkan hormon
yang merangsang pembuangan kalium oleh ginjal dalam
jumlah cukup. Penyakit Addison dan penderita AIDS yang
mengalami kelainan kelenjar adrenal semakin sering
menyebabkan hiperkalemia.
1.2.2.5 Hiperkalemia biasanya terjadi jika ginjal tidak mengeluarkan
kalium dengan baik.penyebab paling sering dari hiperkalemia
adalah penggunaan obat yang menghalangi pembuangan
kalium oleh ginjal, seperti triamterene, Diuretik hemat kalium
(spironolactone) dan ACE inhibitor.
1.4 Patofisiologi
Hiperkalemia biasanya terjadi jika ginjal tidak mengeluarkan kalium dengan
baik. Mungkin penyebab paling sering dari hiperkalemia adalah penggunaan
obat yang menghalangi pembuangan kalium oleh ginjal, seperti triamterene,
spironolactone dan ACE inhibitor. Hiperkalemia juga dapat disebabkan
oleh penyakit Addison, dimanakelenjar adrenal tidak dapat menghasilkan
hormon yang merangsang pembuangan kalium oleh ginjal dalam jumlah
cukup.
Karena itu orang-orang dengan fungsi ginjal yang buruk biasanya harus
menghindari makanan yang kaya akan kalium. Hiperkalemia dapat juga dapat
terjadi akibat sejumlah besar kalium secara tiba-tiba dilepaskan dari
cadangannnya di dalam sel.
1.6 Komplikasi
Dibagi menjadi 2 kategori yaitu :
1.6.1 Komplikasi akut
1.6.1.1 Komplikasi metabolik
a. Ketoasidosis diabetic
b. Koma hiperglikemik hiperismoler non ketotik
c. Hipoglikemia
d. Asidosis lactate
1.6.1.2 Infeksi berat
1.6.2 Komplikasi kronik
1.6.2.1 Komplikasi vaskuler
a. Makrovaskuler : PJK, stroke , pembuluh darah perifer
b. Mikrovaskuler : retinopati, nefropati
1.6.2.2 Komplikasi neuropati
Neuropati sensorimotorik, neuropati otonomik gastroporesis,
diare diabetik, buli buli neurogenik, impotensi, gangguan
refleks kardiovaskuler.
1.7 Penatalakansanaan
Atasi penyebab utamanya, Apabila kadar kalium kurang 2,5 mmol/L atau < 3
mmol/L pada pasien dengan resiko aritmia (misalnya pada pasien pasca infark
miocard), berikan kalium klorida IV (Intra vena) sebagai infus dengan
kecepatan tidak melebihi 20 mmol/jam pada konsentrasi yang tidak melebihi
40 mmol/jam, karena kalium yang pekat dapat merusak perifer, apabila kadar
kalium diantara 2,5 dan 3,5 mmol/L, berikan terapi penggantian oral (kecuali
apabila pasien dalam keadaan puasa atau muntah-muntah) dengan dosis 80-
120 mmol/hari yang terbagi dalam beberapa dosis.
Pada hiperkalemia ringan (kalium < 6 mmol/L ), asupan kalium melalui oral
atau intra vena perlu dibatasi. Hiperkalemia berat (kalium > 6,5 mmol/L) atau
perubahan EKG hiperkalemik) merupakan suatu kegawatdaruratan medis.
2.3 Perencanaan
Diagnosa 1 : Resiko tinggi penurunan curah jantung berhubungan dengan
gangguan konduksi elektrikal, penurunan kontraktilitas
miokardia.
2.3.1 Tujuan dan Kriteria Hasil (NOC)
2.3.1.1 Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan pasien mampu
mempertahankan perfusi jaringan.
Mansjoer, A, dkk. 2007. Kapita Selekta Kedokteran, jilid 1, Edisi 3. Jakarta : Media
Aesculapius
Mesiano taufik. Periodik paralisis. Available from http : //www.ommy & nenny.com
Saraswati, sylvia .2009. Diet Sehat Untuk Penyakit Asam Urat Diabetes Hipertensi
dan Stroke. Yogyakarta : A Plus
Sujono, Sukarmin . 2008. Askep pada Pasien dengan Gangguan Eksokrin dan
Endokrin pada Pankreas. Yogyakarta : Graha Ilmu
Susanto, Rudy. 2007. Hipoglikemia Pada Bayi dan Anak. Semarang : Bagian IKA
FK Universitas Diponegoro. RS.Kariadi.. PKB Palembang.
( ) ( )