Laporan Praktikum Annelida
Laporan Praktikum Annelida
Laporan Praktikum Annelida
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara garis besar, kingdom animalia dibagi menjadi dua, yaitu vertebrata
dan invertebrata. Veretebrata adalah istilah untuk hewan yang mempunyai tulang
belakang, sedangkan invertebrata adalah istilah untuk hewan yang tidak
mempunyai tulang belakang. Hewan atau animal yang kita kenal selama ini
dapat dibagi menjadi sepuluh macam filum (phylum) yaitu protozoa, porifera,
coelenterata, platyhelminthes, nemathelminthes, annelida, mollusca,
echinodermata, arthropoda dan chordata. Pembagian filum tersebut berdasarkan
pada beberapa hal, antara lain adalah simetri tubuh (simetri radial atau bilateral),
lapisan tubuh (aselomata, pseudoselomata, dan selomata.
Salah satu contoh kingdom animalia tersebut adalah filum annelida.
Annelida yang sering juga disebut Annulata adalah cacing yang bersegmen,
hidup di dalam air tawar, air laut, dan di darat. Beberapa diantaranya hidup
sebagai parasit. Selain itu, annelida memiliki berbagai sistem organ tubuh yang
baik dengan sistem peredaran darah tertutup. Annelida sebagian besar memiliki
dua kelamin sekaligus dalam satu tubuh atau hermafrodit. Contohnya cacing
tanah, cacing pasir, cacing kipas, lintah / leeches.
Annelida mempunyai rongga tubuh atau coelem, rongga ini tidak saja
berisi organ-organ yang terbentuk dari mesoderm tetapi juga dilapisi oleh lapisan
mesoderm. Annelida merupakan hewan simetris bilateral, mempunyai sistem
peredaran darah yang tertutup dan sistem syaraf yang tersusun seperti tangga tali.
Pembuluh darah yang utam membujur sepanjang bagian dorsal sedangkan sistem
syaraf terdapat pada bagian ventral.
Phylum Annelida dibagi menjadi kelas Polychaeta, Oligochaeta,
Archiannelida, Echiroidea dan Hirudinea. pembagian ke dalam kelas terutama
didasarkan pada segmentasi tubuh. seta, parapodium, sistem sirkulasi, ada
tidaknya batil isap, dan sistem reproduksi. Telah diketemukan 12.000 species
yang hidup di air tawar, laut dan tanah. Contoh spesies annelida yang terkenal
adalah cacing tanah (Lumbricus sp.) cacing ini hidup di tanah, makanannya
berupa sisa tumbuhan dan hewan. Charles Darwin ahli biologi yang termahsur
adalah orang yang pertama kali menyatakan bahwa cacing tanah mempunyai
peranan yang penting dalam menggemburkan tanah. Karena hidup di dalam
tanah, cacing ini membuat liang-liang sehingga tanah menjadi berpori dan mudah
diolah.
Cacing yang termasuk dalam golongan annelida adalah cacing yang
hidupnya tidak termasuk dalam golongan cacing parasit pada suatu tubuh
inangnya. Cacing ini adalah cacing yang hidup bebas. Berdasarkan uraian singkat
mengenai cacing tersebut diatas maka diadakanlah praktikum mengenai annelida
ini agar dapat secara langsung melihat dan membuktikan cacing-cacing yang
tergolong annelida serta dapat menentukan ciri morfologi juga anatominya.
B. Tujuan
Untuk mempelajari struktur/morfologi, faal dari phylum Annelida dengan segi-
segi yang dipelajari :
1) pengenalan objek
2) pengamatan ciri-ciri morfologi/struktur tubuh
3) pola kehidupan
4) penempatan objek dalam kedudukan taksonomi
5) pola gerak
C. Manfaat
Agar mahasiswa mengetahui struktur/morfologi, faal dari phylum Annelida
Turbelaria dengan segi-segi yang dipelajari :
1) pengenalan objek
2) pengamatan ciri-ciri morfologi/struktur tubuh
3) pola kehidupan
4) penempatan objek dalam kedudukan taksonomi
5) pola gerak
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Annelida berarti “cacing kecil” dan tubuh bersegmen yang mirip dengan
serangkaian cincin yang menyatu merupakan ciri khas cacing filum Annelida. Cacing
yang termasuk phylum Annelida berbeda dengan cacing yang lainnya, yaitu rongga
tubuh, saluran pencernaan dan dinding tubuh merupakan caelom yang sebenarnya
dilapisi oleh epidermis yang biasanya disebut oleh peritonium. Tubuh terbagi atas
ruas-ruas yang sering disebut nematori atau somit atau gelang. Pada bagian anterior
terdapat ruas pae oral yang sering disebut prostomium. Sistem saraf terdiri atas
sepasang ganglion dimana setiap ganglion dihubungkan oleh sepasang saraf sehingga
disebut sistem saraf tangga tali. Tubuh dilapisi oleh lapisan kutikula tetapi bahannya
bukan dari chitine, pada rongga tubuh terdapat sekat chitine yang disebut septu
(Campbell, 2003).
Tubuh Annelida bersegmen bundar memanjang atau tertekan dorsoventral.
Memiliki alat gerak yang berupa bulu-bulu kaku (setae) pada setiap segmen.
Polychaeta dengan tentakel pada kepalanya dan setae pada bagian tubuhnya yang
menonjol ke lateral, atau lobi lateral yang disebut parapodia.. Simetris
cardiovasculare adalah sistem tertutup, pembulu-pembulu darah membujur, dengan
cabang-cabang kecil (kapiler) pada tiap segmen (metamer), plasma darah
mengandung hemoglobin (Jasin, 1992).
Annelida berbeda dengan kelompok-kelompok cacing yang lain dalam hal-hal
berikut: a) Tubuhnya dibagi ke dalam satu deretan memanjang ruas-ruas serupa yang
juga disebut metamer (metamere) atau somit (somites), yang kelihatan dari luar dan
karena adanya cekungan yang mengelilingi tubuh dan kelihatan dari dalam karena
adanya sekat yang dinamakan septa atau sekat, b) Rongga tubuh antara saluran
pencernaan dan dinding tubuh merupakan rongga tubuh yang sebenarnya, c) Hewan
ini mempunyai satu ruas pra-oral yang dinamakan prostomium, d) Sistem saraf terdiri
dari satu pasang ganglia pra-oral dorsal, otak, dan satu pasang benang saraf ventral
khas dengan satu pasang ganglia dalam setiap ruas, dan e) Kutikula bukan dari bahan
kitin (Rohmimohtarto,2007).
Melakukan Respirasi dengan kulit atau dengan branchia. Organ ekskresi
terdiri atas sepasang nephridia pada tiap segmen. Sistem nervosum terdiri atas
sepasang ganglia cerebrales pada ujung dorsal otak yang berhubungan dengan berkas
saraf medio-ventral yang memanjang sepanjang tubuh, dengan ganglia pada tiap
segmen, terdapat juga sel-sel tangoreceptor dan photoreceptor. Kebanyakan bersifat
hemaprodit dan berkembang secara langsung atau bersifat gonochorostik dan
perkembangan melalui stadium larva. Reproduksi dengan membentuk tunas terjadi
pada beberapa spesies. Tejadi melalui perkawinan 2 individu, walaupun cacing ini
merupakan hewan hermaprodit tetapi pembuahan sediri belum pernah terjadi
(Harmatang, 2014).
Pada umumnya Annelida hidup bebas, ada yang hidup dalam liang beberapa
bersifat kommensal pada hewan-hewan aquatis dan ada juga yang bersifat parasit
pada vertebrata. Annelida di samping tubuhnya yang bersegmen-segmen, juga
tertutup oleh kutikula yang merupakan hasil sekresi dari epidermis. Filum ini sudah
mempunyai sistem nervosum, sistem kardiovaskuler tertutup dan sudah ada rongga
badan (selom) (Radiopoetro, 1996)
Filum Annelida terdiri dari tiga kelas yaitu Chaetopoda,Archiannelida dan
Hirudinae.contoh dari kelas Chaetopoda adalah lumbricus terrestris. Lumbricus
terrestris memiliki morfologi tubuhnya bulat panjang,warna bagian dorsal lebih gelap
dibandingkan dengan bagian ventral,segmen tubuhnya lebih dari 100 buah yang
masing-masing dengan 4 pasang rambut. Pada ujung depan (anterior) ada suatu
bagain/tonjolan daging yang disebut prostomium(bukan merupakan segmen ).dinding
tubuh terdiri dari kutikula,epidermis,otot melingkar dan otot memanjang. Bagian
selom memisahkan dinding tubuh dengan intestine,antara segmen yang satu dengan
segmen yang lain dipisahkan oleh sekat pemisah vertikal. Selaput yang membatasi
dinding tubuh sebelah dalam disebut peritoneum.(Rusyana,2011).
Jumlah Annelida yang telah dikenal sekitar 15.000 spesies dengan ukuran
yang bervariasi, dari yang panjangnya 1 mm hingga 3 m. Annelida dapat hidup di
berbagai tempat, baik di air tawar, air laut, atau daratan. Umumnya hidup bebas,
meskipun ada yang bersifat parasit. Cacing ini mempunyai tingkatan lebih tinggi
dibanding dengan kedua kelompok cacing yang telah dibahas sebelumnya. annelida
memiliki bentuk tubuh bilateral, dengan tubuh beruas-ruas dan dilapisi lapisan
kutikula nonchitinous serta dilengkapi pula oleh sejumlah bristle chitin yang disebut
setae. Cacing ini terbagi sesuai dengan ruas-ruas tubuhnya terbagi sesuai dengan
ruas-ruas tubuhnya dan satu sama lain dibatasi dengan sekat (septum). Pembuluh
darah, sistem saraf, dan sistem ekskresi di setiap segmen saling berhubungan
melewati septa. Meskipun demikian, antara ruas satu dengan ruas lainnya tetap
berhubungan sehingga terlihat seperti cincin yang terkoordinasi (Budiyanto, 2013).
Pertumbuhan cacing tanah sangat bergantung pada jenis pakannya,
pertumbuhan cacing tanah akan meningkat bila pakan tersebut banyak mengandung
bahan organik. Pakan utama cacing tanah adalah bahan organik yang dapat berasal
dari serasah daun (daun yang gugur), kotoran ternak atau bagian tanaman dan hewan
yang sudah mati. (Febrita, 2015)
BAB III
METODE PRAKTIKUM
C. Prosedur Kerja
1. Meletakkan spesies (Cacing Tanah) yang ingin diamati ke dalam papan seksi
2. Selanjutnya amati cacing tanah tersebut secara seksama
3. Kemudian dibedakan bagian-bagian tubuhnya secara morfologi dan
Anatominya
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Dari praktikum pada Lumbricus terrestris yang telah dilaksanakan didapatkan
hasil sebagai berikut :
Gambar Morfologi Keterangan
1. Mulut
2. Setae
3. Kitelium
4. Anus
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada praktikum ini adalah, morfologi Cacing tanah
(Lumbricus terrestris) tubuh bersegmen bundar memanjang atau tertekan
dorsoventral. Memiliki alat gerak yang berupa bulu-bulu kaku (setae) pada setiap
segmen. Anatomi cacing tanah sudah mempunyai rongga tubuh dan umumnya
terbagi atas septa, saluran percernaan yang lengkap, tubuler. pembulu-pembulu
darah membujur. Organ ekskresi terdiri atas sepasang nephridia pada tiap
segmen. Sistem nervosum terdiri atas sepasang ganglia cerebrales pada ujung
dorsal otak. Kebanyakan bersifat hermaprodit dan berkembang secara langsung.
Cacing tanah (Lumbricus terrestris) banyak hidup di tanah berlumpur, basah dan
lembab serta membuat lubang di tanah.
B. Saran
Adapun saran untuk praktikum ini adalah sebaiknya disediakan pula
spesies dari setiap kelas pada phylum Annelida.
DAFTAR PUSTAKA