Materi Kuliah Gizi Keperawatan
Materi Kuliah Gizi Keperawatan
Materi Kuliah Gizi Keperawatan
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Memahami konsep dasar ilmu gizi.
2. Memahami peran zat gizi pada berbagai tingkat usia.
3. Memahami kebutuhan zat gizi pada pasien dengan berbagai gangguan sistem
tubuh.
4. Mengaplikasikan konsep dasar ilmu gizi dan diet dam asuhan keperawatan.
C. PROSES PEMBELAJARAN
Dilaksanakan di kelas dengan menggunakan ceramah, diskusi, seminar dan
penugasan. Metode simulasi, demonstrasi.
D. EVALUASI
Teori
1. Ujian tengah semester 30 %
2. Ujian Akhir Semester 50 %
3. Penugasan 10 %
4. Absensi 10 %
E. BUKU SUMBER
Buku Utama
1. Sediaoetama Achmad Djaelani, 1991, Ilmu Gizi untuk Profesi dan
Mahasiswa, Dien Rakyat, Jakarta
2. Karyadi Darwin et all, Kecukupan Gizi, Jakarta, Gramedia, 1986
3. Lipi …, 1993, karya Pangan dan Gizi, Presiding widya, Jakarta
Buku Anjuran
1. Muhyi…, 1990, Ilmu Gizi, Bharata, Jakarta
2. Perinasia, 2002, Manajemen Laktasi, Jakarta
3. Witson Eva, et all, 1979, Principle of Nutrition, New York
4. For the Filippines melriam School office supply, 1990, corps. Manila
5. Anonimous, 2002, Buku Penilaian Status Gizi, ECG, WHO, Jakarta
PENGENALAN ILMU GIZI
ARTI GIZI
Secara klasik gizi hanya dihubungkan dengan kesehatan tubuh, yaitu
untuk menyediakan energi, membangun dan memelihara jaringan tubuh serta
mengatur proses kehidupan dalam tubuh.
Sekarang gizi mempunyai pengertian yang lebih luas, disamping
berhubungan dengan kesehatan, gizi berkaitan dengan potensi ekonomi
seseorang, karena gizi berkaitan dengan perkembangan otak, kemampuan
belajr dan produktifitas kerja. Di Indonesia faktor gizi merupakan salah satu
faktor penting yang memacu pembangunan khususnya yang berkaitan dengan
sumber daya manusia.
Dari jaman dahulu kala sampai sekarang masih ada masyarakat yang
menganut terhadap pantangan terhadap beberapa jenis makanan seperti orang
tidak boleh makan pisang, nanas timun dan sebagainya karena diduga jadi
lembek.
Ibu hamil tidak boleh makan ikan dan udang karena dapat menganggu
pada masa kehamilan dan melahirkan.
Ibu menyusui tidak boleh makan telur karena diduga telur dapat
menyebabkan pendarahan dan sebagainya.
Dengan adanya pantangan-pantangan terhadap beberapa makanan sangat
mempengaruhi tingkat pemenuhan kebutuhan gizi seseorang. Masalah
gizi/mal nutirisi masih terjadi Negara berkembang maupun negara maju.
Menurut L.J Harper, dkk, pangan/gizi dan pertanian, di negara yang sedang
berkembang ada 4 faktor yang sangat berpengaruh terhadap konsumsi pangan
sehari-hari yaitu :
a. Produksi pangan untuk keperluan rumah tangga
b. Pengeluaran uang untuk keperluan pangan rumah tangga
c. Pengetahuan tentang gizi
d. Terjadinya pangan yang dipengaruhi oleh produksi pangan dan
pengeluaran uang untuk keperluan pangan rumah tangga
Perbaikan konsumsi pangan dan peningkatan status gizi seimbang sesuai
yang diperlukan tubuh menjadi unsur penting yang berdampak positif bagi
peningkatan kualitas hidup manusia sehat, kreatif dan produktif.
Fungsi karbohidrat :
- Sumber energi utama : 1 gram = 4 kkal
- Pemberi rasa manis
- Penghemat protein
- Mengatur proses oksidasi lemak
- Memberi bentuk faeces
Fungsi Protein :
- Sebagai zat pembangun
- Perbaikan jaringan yang rusak
- Pemeliharaan proses di dalam tubuh
- Sumber energi 1 gram protein = 4 kalori
Berdasarkan kebutuhan, asam amino sangat diperlukan tubuh dapat
diklasifikasikan menjadi :
- Asam amino esensial
- Asam amino semi esensial
- Asam amino non esensial
Asam amino esensial adalah asam amino yang diperlukan oleh tubuh
tetapi tidak bisa dibutuhkan oleh tubuh.
Asam amino esensial ada 8 :
1. Isoleusin
2. Leusin
3. Lisin
4. Methionin
5. Penilalanin
6. Threonin
7. Triptopan
8. Valin
Asam amino semi esensial yaitu asam amino yang dapat menjamin
proses kehidupan jaringan orang dewasa, sedang bagi pertumbuhan
anak-anak tidak mencukupi.
Sumber lemak :
Lemak hewani = mentega, keju, yogurt, minyak ikan
Lemak tumbuhan = minyak kelapa, kelapa sawit, minyak bunga matahari
dan sebagainya.
Fungsi Vitamin :
- Berperan dalam reaksi metabolisme energi
- Pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh
- Sebagai koenzim dan bagian dari enzim dalam lemak apoenzim
4) Vitamin K
Fungsi : pembekuan darah
Sumber : hati, sayuran hijau, buncis, kacang polong kol dan brokoli,
ASI
Kekurangan vitamin K : gangguan penggumpalan darah
Kelebihan vitamin K :
- Hemolisis sel darah merah
- Sakit kuning
- Kerusakan pada otot
VITAMIN LARUT AIR
1) VITAMIN C
Fungsi :
- Anti oksidan
- Sebagai koenzim
- Sintesa kolagen
- Sintesa karnitin, noradrenalin, serotonin
- Absorsi dan metabolism besi (Fe)
- Absorsi kalsium
- Mencegah infeksi
- Mencegah kanker, jantung
Sumber : sayur dan buah –buahan
Akibat kekurangan : scorbut
Kelebihan :
- Dibuang melalui urin dan keringat
- Suplemen batu ginjal
2) Vitamin B1 (Thiamin)
Fungsi :
- Metabolisme karbohirat
- Mempunyai keseimbangan air didalam tubuh
- Mempengaruhi penyerapan zat lemak dalam usus
Sumber : padi, daging, kacang-kacangan
Kekurangan : beri-beri
3) Vitamin B2 (Riboflavin)
Fungsi :
- Pemindahan rangsang sinar ke syaraf mata
- Berperan dalam berbagai enzim dalam proses oksidasi dalam sel (kulit,
mata, syarat perifer)
Defisiensi :
- Penglihatan kabur
- Keilosis (luka disudut bibir, hidung)
- Gangguan pertumbuhan, pencernaan dan urat saraf
- Berat badan menurun aktivitas kurang
Sumber : ragi, kuning telur, kulit ari padi dan gandum, hati jantung, ginjal
susu.
5) Vit B 6 (piridoksin)
Fungsi :
- Berperan dalam pembuatan sel- sel darah merah
- Berguna proses pertumbuhan dan perkerjaan urat syaraf
Kekurangan :
- Kelambatan pertumbuhan pada anak dan balita
- Gejala palagra , anemia, obstipasi
Sumber :
- Hati, ikan,daging, sayuran
6) Asam pantotenat
Fungsi :
- Sebagai bahan pelengkap koensim A, berperan pada proses oksidasi
- Sebagai bagian dari koenzim untuk pembentukan lipida dan pembtukan
hormon
- Sebagai koenzim yang berperan dalam penggunaan zat makanan
Defisiensi
- Gejala dermatitis
- Kerontokan rambut, rambut memutih. Gangguan pada kulit dan sarat pada
kelenjar andrenalin
Sumber : susu, keju, kuning telur, mentega, udang sayuran (brokoli kacang-
kacangan dan buah-buahan)
Kebutuhan Ca : 0,8 gram / hari (normal)
Defisiensi :
- Caries dentis
- Pertumbuhan tulang tidak sempurna (Rahitis)
- Bila luka darah susah membeku
- Kekejangan pada otot
2) Fosfor (P)
Sumber Fosfor : susu, mentega, telur dan kacang-kacangan
Fungsi :
Mempengaruhi semua proses perombakan dan pembentukan zat
Membentuk fosfatida, yaitu bagian penting dari plasma
Pembelahan inti sel dan memindahkan sifat – sifat turunan
Membentuk matriks tulang
Membantu proses pengerutan tulang
Kekurangan P, relatif sama dengan kekurangan Ca.
3) Magnesium
Fungsi :
- Mencegah terjadinya destruksi sel dan pemecahan jaringan
- Untuk respirasi seluler, terutama dalam fosforilasi oksidatif pada pembentukan
ATP
- Mg diperlukan dalam semua system perubahan fosfat termasuk ATP, ADP.
- Mg. diperlukan dalam metabolism lemak dan protein perubahan CoA menjadi
netral dan asam klorida membentuk CoA Asetil dan CoA Kholik serta sintosa
DNA dan RNA.
Defisiensi Mg, Bisa terjadi karena gangguan absorbs, diare, muntah – muntah
4) Fe (Besi)
Fungsi :
- Sebagai komponen dalam fermensitoksin yang penting dalam pernafasan
- Mengikat oksigen dalam sel darah merah untuk membentuk hemoglobin
Defisiensi
- Anemia
Sumber :
Hati, daging, sumsum tulang, kacang kedelai,kc hijau, kc merah,syrn hijau tua
5) Natrium dan Khlor (Cl)
Fungsi
- Na dan Cl diperlukan dalam pembentukan HCl yang penting dalam
penyerapan Fe.
- Membentuk iritabilitas dari sel – sel otot
- Na dalam bentuk Na karbonat merupakan senyawa penyangga atau senyawa
penahan.
Defisiensi Na dan Cl
- Turunnya osmolaritas cairan ekstraseluler
- Suhu tubuh meningkat sehubungan dengan terganggunya sistem regulasi
- Faktor – faktor yang menyebabkan kehilangan Na juga menyebabkan
kekuarngan Cl yaitu muntah-muntah, diare berkeringat.
6) Kalium (K)
Fungsi
- Merupakan unsur organik penting didalam enzim intraseluler
- Penting dalam tranmisi impul – saraf
- Penting untuk kontraksi otot
- Penting untuk pertumbuhan tubuh
Defisiensi
- Otot lemas
- Hiperkalemia
7) Yodium
Fungsi
- Sebagai komponen penting dalam pembentukan tiroksin pada kelenjar gondok
(tiroid)
- Tiroksin termasuk yodium merupakan pengendali tranduksi energi seluler
Defisiensi
- Penyakit gondok
Sumber : Ikan, telur, sarden
Def. : gangguan pertumbuhan
AIR :
Peranan air dalam tubuh sangat diperlukan :
Kebutuhan air dalam tubuh diatur oleh beberapa kelenjar hipofise, tiroid, anak
ginjal dan kelenjar keringat
Fungsi :
- Pelarut dan alat angkut
- Pengatur suhu tubuh
- Peredam benturan
Dasar : umur, gender, aktivitas fisik, kondisi khusus (Ibu Hamil, Ibu Menyusui)
1. Energi
Untuk menghitung kebutuhan energi komponen utamanya adalah
AMB/BMR (Basal Metabolisme Rate) dan aktivitas fisik :
Cara menentukan ABM/BMR, ada 2 cara :
1. Rumus harris benedict
♂ =66 + (13,7 x BB) + (5xTB) – (6,8 x u)
♀ = 665 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB)-(4,7 x u
Keterangan :
BB : Berat badan dalam kg
TB : Tinggi badan dalam cm
U : Umur dalam tahun
2) Statistik vital
Adalah pengukuran status gizi dengan menganalisa data beberapa
statistik kesehatan seperti angka kematian berdasarkan umur angka
kesakitan dan kematian akibat penyebab tertentu
Penggunaan :
Sebagai indikator tidak langsung pengukuran status gizi masyarakat
3) Faktor ekologi
Malnutrisi merupakan masalah ekologi sebagai hasil interaksi
beberapa faktor fisik, biologis dan lingkungan budaya.
Jumlah makanan yang tersedia tergantung dari keadaan ekologi
seperti iklim, tanah, irigasi dsb.
Kegunaan :
Untuk mengetahui penyebab malnutrisi disuatu masyarakat sebagai
dasar untuk melakukan program intervensi gizi
Ex :
Seorang perempuan umur 30 tahun dengan BB 52 kg dan TB : 158 cm,
aktivitas ringan
MAKANAN BAYI
Faktor yang mempengaruhi tumbuh dan diferensiasi
1. Keturunan/ bawaan plasenta menunjang potensi
2. Status gizi
Diferensiasi trismt 1
Trismt 2 (pertumbuhan cepat)
3. Penyakit /infeksi pada ibu
* Berat badan
* Panjang badan Cepat pada tahun 1
Ex : 50 cm 1 tahun = 75 cm
2 tahun + 12 cm
3 tahun + 7 cm
Faktor yang mempengaruhi tumbang anak
1. diet
2. SM (Stimulasi Mental)
3. Lingkungan
4. Jasmani
5. Keadaan kesehatan
ASI
- Ideal untuk bayi
- Murah tersedia pada suhu yang ideal
- Segar, bebas pencemaran lingkungan
- Memperkuat ikatan batin
- Mempercepat pengembalian besar rahim
1. Imunoglobulin = Ig A, Ig 6, Ig M, Ig D, Ig E
2. Lisozim = 6-300 mg/100ml – 3.000 s/d 5000 x ~ sapi
3. Laktoperok sidase : membunuh streptokokus (dengan peroksidase
hydrogen dan ion tiosianat)
MAKANAN ANAK
- Bayi
- Ibu
- Keluarga
- Negara
BAGI BAYI
1. Gizi yang sesuai untuk bayi
Mengandung lemak, KH, protein, garam dan mineral vitamin
2. Mengandung zat protektif
Jarang menderita penyakit bayi yang minum ASI
Lactobasillus difidus mengubah as. Laktata menjadi laktat asetat
menghambat pertumbuhan bakteri E coli saluarn cerna asam
Lactofirin
protein yang berikatan dengan zat besi
menghambat pertumbuhan kuman statilocolus
Menghambat pertumbuhan jamur kandida
Lisozim
enzim yang dapat memecah dinding bakteri ASI > ASPI
Komplemen C2 dan C4
Mempunyai daya tahan tubuh (Ig A, IgE)
Anti strepto kokus
melindungi infeksi
Anti bodi
Imunitas seluler
ASI mengandung sel – sel
membunuh mikroorganisme
Tidak menimbulkan alergi
Ig E bayi belum sempurna Kalau diberi Aspi bisa timbul alergi
3. Mempunyai efek psikologis yang menguntunkan ibu dan anak
4. Menyebabkan pertumbuhan yang baik
Berat badan normal
Mencegah obesitas
Mengurangi insiden caries gigi
Mengurangi insiden malokasi
Remaja : s/thp antara masa kanak – kanak dengan masa dewasa pada usia
10-19 tahun (Batumed, 2003)
Laki – laki dimulai 14 tahun
Perempuan dimulai 10 tahun
Perubahan yang terjadi
Perubahan fisik
Pertumbuhan dan perkembangan organ produksi
Perubahan intelektual
Perubahan bersosialisasi
Perubahan kematangan kepribadian dan emosi
Laki – laki Perempuan
- Mimpi basah - Menstruasi
- Ereksi - Bentuk tubuh
- Orgasme - Kulit lebih halus
- Ejakulasi - Payudara membesar
- Jakun - Suara nyaring
- Suara > besar - Muncul bulu-bulu halus di beberapa
- Kumis
- Rambut kemaluan bagian tubuh
Perubahan payudara
penurunan progresteron
peningkatan hormone prolaktin
kolustrum dan mamae membesar
Sistem perkemihan estrogen
Gizi pada masa nifas makanan seimbang
Jam 16.00
- Bubur kacang hijau
- Teh manis
Sore - Nasi
- Omelet telur
- os
- ca kacang panjang
- pisang
IM (bln)
Zat gizi IH
< 6 bln 6-12 13-24
1. Energi 285-300 700 500 400
2. Protein 17 17 17 17
3. Vit. A 200 350 300 213
4. Vit. B1 0,1 0,3 0,3 0,2
5. Vit. B2 0,2 0,4 0,3 0,3
6. Niasin 1,3 3,1 0,2 1,8
7. B12 0,3 0,3 10 0,3
8. asam Folat 150 50 10 25
9. Vit. C 10 25 40 10
10. Kalsium 400 400 400 300
11. Fosfor 200 300 300 200
12. Zn 5 10 10 10
13. Fe 20 20 20 20
14. Yodium 25 50 50 25
Tujuan :
- Mengganti protein yang hilang lewat urine
- Mengurangi retansi garam
- Memenuhi kebutuhan gizi ~ kebutuhan
- Mencegah kenaikan berat badan yang berlebih
Syarat
1. Cukup kalori dan semua zat gizi
2. Tinggi protein 1,5 – 2gr/kg Berat badan
3. Rendah garam menurut retensi garam / air penambahan berat badan
< 3 kg/bulan atau < 1 kg/mgg
4. Pemberian secara bertahap disesuaikan kemampuan pasien
5. Bentuk makanan ~ keadaan pasien
6. Cairan diberikan + 2.500 ml/hr bila ada oliguria, cairan dibatasi ~ cairan
yang keluar lewat urine.
7. Cukup vitamin dan mineral vitamin B, E, C
8. Mudah cerna
Bentuk makanan :
Enteral, Parentral oral
Makan yang dibatasi / dihindari
- Makan yang diawetkan dengan garam : ikan asin, terasi dan lain - lain
- Makanan yang tinggi lemak : dengan berlemak, jerohan dsb.
- Makanan yang bergas : (alkohol)
- Kopi, yeast, rokok
-
PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG GIZI
1. Menyusun menu
- Nilai gizi : KH, P, L, V, M, A
- Variasi : warna, rasa, tekstur
- Jumlah keluarga
- Gender
- Peralatan yang tersedia
- Dana yang tersedia
- Keadaan pasar
2. Memilih bahan makanan
Daging harus yang segar, berwarna merah, tidak bau
Ikan mata jernih, insang merah, sisik utuh, segar
Sayuran hijau, segar, ada lubang sedikit
3. Mengolah bahan makan
- Ada beberapa cara yaitu : menggoreng, mengukus, membakar,
memanggang, merebus dsb.
- Lauk Hewani sebaiknya dimasak sampai matang
- Sayuran dimasak setengah matang
4. Menyajikan makanan
- Art
- Garnis
- Alat yang sesuai
2. Kurang vitamin A
Gejala yang terjadi diantaranya :
- Xerotalmia
- Gangguan penglihatan
- Spot bitot
- Buta
Defisiensi terjadi karena kurang konsumsi vitamin A, gangguan
penyerapan dan utilisasi yang terhambat.
Suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena
adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat kekurangan insulin baik absolut
maupun relative
Penyebab DM
Obesitas
Diit tinggi lemak dan rendah serat
Kurang gerak
Faktor keturunan
Jenis diabetes :
1. IDDM
2. NIDDM
3. DM terkait malnutrisi
4. DM gestasional
Gejala DM
Pengelolaan DM
1. Penyuluhan (edukasi)
2. Perencanaan makan
3. Latihan jasmani
4. Obat
Perencanaan makan
Tujuan :
20% Protein
20%’ protein
20%, lemak
Syarat Diet
DIABETES MELLITUS
Definisi :
DM : sekumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan adanya
peningkatan kadar glukosa akibat kekeuranan insulin baik absolute maupun
relative yang ditandai dengan gangguan metabolism KH, protein dan lemak
Tipe DM :
1) DM tipe I /IDDM kerusakan sel beta pancreas
Trim DM
2) DM tipe II /NIDDM Berat badan normal
Kerusakan fungsi sel beta pancreas dan resistem insulin
insulin normal, turun atau menaik
gangguan sekresi insulin
>30 tahun
3) DM tipe lain : penyakit lain, genetik, malnutrisi dsb
4) DM gestasional
pada I H
BBL >4 kg
Gajala
1) Gejala akut
Trias DM – Makan
– Minum
– Kencing
Gemuk
Nafsu makan menurun
Berat badan turun cepat 5-10 kg (2-4 mg)
Lelah
GD naik
2) Gejala kronik
Kesemutan
Kulit panas seperti tertusuk jarum
Rasa tebal. Kram
Mudah ngantuk
Capai.
Sex menurun
PENATALAKSANAAN DIET DM
Tujuan :
- Memenuhi kebutuhan gizi ~ kebutuhan
- Mengendalikan kadar GD ke normal
- Mencegah komplikasi
Prinsip
- 3J
- Tepat jadwal, jumlah dan jenis
Syarat :
- Kalori ~ kebutuhan
- Protein cukup 1 gr/kg BB /hari/12%Tk
- Lemak cukup 20%TK
- KH 68 % TK
- Cukup vitamin dan mineral
- Cukup serat dan 30 gr/hari
- Colesterol < 300 mg/hari
Makanan yang boleh / terbatas : nasi, lontong, ubi, singkong, roti , mie dsb
Makanan yang tidak boleh
- Gula pasir, gula jawa, permen, kecap, madu, syrup, dodol, makan yang
manis dsb.
Makanan yang boleh
Sayuran dan kangkung, oyong, terong, kacang panjang, Lombok ijo, taoge,
tomat dsb
Syarat diet :
1) E cukup dalam keadaan berat makanan diberikan secara berangsur ~
keadaan pertambahan E + 300 kal
2) Garam dibatasi ~ retensi garam
3) Peningkatan berat badan tidak lebih dari 3kg /bln/1kg /mgs
4) Peningkatan tinggi protein 1,5 – 2gr/kg/Bs
5) Lemak sedang di utamakan tak jenuh tunggal dan lemak tak jenuh
ganda
6) Vitamin cukup : vitamin C. B6 lebih tinggi
7) Mineral cukup : Ca dan K
8) Bentuk makan ~ pasien
9) Cairan 2500 ml / hr pada keadaan oliguria, cairan di batasi di sesuaikan
cairan keluar lewat urin, muntah, keringat, dan pernapasan
MALAM DIET
1. Diet Pre Ekklamsia I
Pasian pre eklamsia ringan
bentuk makan cair (susu dan sari buah)
min 1500 ml /hari cairannya per oral
sisanya parenteral
diberikan 1-2 hari
<< Ekamsia dan zat gizi
2. Diet per eklamsia II
pasien tidak berat
bentuk saring / lunak
RG I
makan cukup eklamsia dan zat gizi
II III
Beras 150 gr 200 -
Telur 50 50 -
Daging 100 100 -
Tempe 50 100 -
Sayuran 200 200 -
Sari buah 400 400 1000
Gula Pasir 30 30 80
Minyak 15 25 -
Susu bubuk 25 50 75
NILAI GIZI I II
Kal 1032 1004 2136
P 20 56 86
L 19 44 63
Kh 211 261 305
Ca 600 500 800
Fe 6,9 17,3 24,2
Vit. A 750 2796 3035
Vit. C 206 212 213
Na 228 246 403
B1 0,5 0,8 1
1) DEFINISI
Menu adalah : Susunan hidangan sekali maka yang secara keseluruhan
harmonis dan saling melengkapi untuk kebutuhan makan
seseorang
Menu adekuat : menu yang mengandung semua golongan 6m dibutuhkan
dengan memperhatikan keseimbangan unsur-unsur gizi
yang terkandung didalamnya
Unsur – unsur gizi : - tenaga
- pertumbuhan
- pembangun
- pemelihara jaringan tubuh
- pengatur metabolism di berbagai keseimbangan
dalam seluruh tubuh
Untuk dapat menyusun menu adekuat :
- Pengetahuan mengenai bahan makanan dan zat gizi
- Kebutuhan gizi seseorang
- Pengetahuan hidangan dan pengolahan
Menu sehari : menu yang dihidangkan dalam satu hari terdiri dari makan
pagi, makan siang, makan malam dan makan selingan
2) SYARAT PENYUSUSN MENU
1. Mengandung makan yang memuaskan selera serta memberikan rasa
kenyang
2. Mengandung zat – zat gizi yang dibutuhkan untuk kondisi tetap sehat
dapat melakukan kegiatan sehari – hari
3. Memenuhi nilai – nilai sosial budaya : kebiasaan pantangan dan
sebagainya di masyarakat
4. Biaya terjangkau
5. Hal lain ; kebersihan, pengolahan yang tepat sehingga enak dimakan
serta menyenangkan ketika makan dan aman
MACAM MENU
- Menu sehari
- Menu 7 hari
- Menu 10 hari
Hal – hal yang harus diperhatikan dalam menyusun menu :
a. Kombinasi rasa :
b. Kombinasi warna hidangan
c. Variasi bentuk potongan
d. Variasi kering atau kuah
e. Variasi teknik pengolahan
penampilan, tekstur, rasa yang beda dalam hidangan
sebaiknya dihindari pengulangan warna, rasa, bentuk teknik pengolahan
dalam satu menu.
3) JENIS MENU
Menu menurut waktu
Makan pagi cepat, mudah dalam persiapan, penyajian dan
dimakan
Mengandung zat-zat gizi yang cukup lengkap
sebagai tenaga pembangun dan pengatur
menu makan siang dan malam biasanya sama / diganti 1 atau 2
hidangan
kandungan gizi lengkap ~ kebutuhan keluarga
makanan selingan
diantara pagi dan siang dan antara siang dan
malam
untuk menambah zat gizi
bentuk menarik mudah dimakan
porsi tidak terlalu mengenyangkan
biasanya disajikan dengan teh/kopi
Menu menurut kesempatan
menu untuk acara khusus : pesta ultah, menikah dsb
macam hidangan lebih banyak + 6/lebih
jenis bahan makanan lebih istimewa memiliki nilai ekonomi dan
sosial tinggi
penyajian lebih ditonjolkan dalam penataan dan dekorasi meja
peralatan makan dan sajiannya
jumlah hidangan lauk pauk biasanya lebih banyak dihidangkan
dibandingkan hidangan lainnya.
Ex. Nasi kuning lengkap:
- Nasi kuning
- Opor ayam
- Sambel goreng hati telur puyuh
- Perkedel daging
- Kering tempe
- Serundeng daging
- Kedele goring
- Krupuk emping
- Beras merah
- Tomat, ketimun, daun kemangi
- Jeruk, semangka, melon, nanas
- Aneka minuman
3. Pengolahan makanan
Tujuan : - meningkatkan mutu makanan yang dikonsumsi
- mudah dicerna
- mencegah berkurangnya zat-zat gizi yang ada dalam
makan dapat rusak / hilang
- mematikan mikroba yang ada dalam bahan makanan
Tahap penyiapan makanan :
Penyiangan bahan makanan
Pencucian
Pemotongan untuk mempermudah masuk mulut
bisa terjadi kerusakan : thiamin, vit A, oksidasi karena
udara
dikasih bumbu
Proses pengolahan panas langsung : membakar sate
panas tak langsung /menggunakan bahan perantara
menggorang, merebus, tim
mengubah sifat : kimia makanan yang berakibat lebih lanjut pada
sifat – sifat gizinya.
Pengaruh pengolahan pada makanan
1) Pecahnya dinding sel mudah cerna
2) Melemahkan dan Mematikan mikroba menaikan keamanan
makan
3) Mengubah berbagai zat gizi secara positif dan negatif
Positif : Membantu memudahkan proses pencernaan dengan cara
memecah molekul KH dan Protein
Negatif : merusak sifat bahan makanan sehingga sukar dicerna oleh
tubuh ex KH digoreng oleh pns ↑
4) Pemanasan terlalu tinggi dapat menimbulkan zat carsiogenik.
LH/?? Dipanaskan ↑ hangus terbantuk ikatan – ikatan yang besifat
carsiogenik merangsang terjadinya cancer.
5) Panas dapat meniadakan toksin
Ikan
MENJAGA TUBUH AGAR TETAP SEHAT DAN BUGAR
Oleh : Sri Kinetika M, SST.MM
DEFINISI
Sehat adalah suatu keadaan yang dinamisdalam siklus kehidupan dimana manusia
dapat berfungsi dan menyesesuaikandiri secara terus menerus terhada setiap
perubahan yang timbul demi memenuhi kebutuhandasar dalam kehidupan sehari-
hari.
Berpikir positip
- mencegah penyakit hati seperti iri hati, dengki dsb.
- hidup tenang dan nyaman.
SEHAT DAN BUGAR