0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
848 tayangan8 halaman

Analisa Respon Spektral Objek

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 8

Penginderaan Jauh

ANALISA RESPON SPEKTRAL


OBJEK
(Objek : Lampu Taman di
Gazebo Teknik Geomatika,
ITS)

Dosen :
Prof. Dr. Ir. Bangun Muljo Sukojo, DEA. DESS.

Disusun Oleh :
Annisa’ Kunny Latifa
03311540000016
Penginderaan Jauh A

DEPARTEMEN TEKNIK GEOMATIKA


FAKULTAS TEKNIK SIPIL, LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2017
ANALISA RESPON SPEKTRAL OBJEK
(OBJEK : LAMPU TAMAN DI GAZEBO TEKNIK GEOMATIKA ITS)

Citra multispektral adalah citra yang dibuat dengan saluran jamak. Berbeda dengan citra
tunggal yang umumnya dibuat dengan saluran lebar, citra multispectral umumnya dibuat
dengan saluran sempit. Dengan menggunakan sensor multispectral, maka kenampakan yang
diindera akan menghasilkan citra dengan berbagai saluran. Citra dengan saluran yang berbeda
tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi kenampakan-kenampakan tertentu, karena
saluran-saluran tersebut memiliki kepekaan terhadap suatu kenampakan (Alfi Nur Rusydi;
2014).

Ketersediaan panjang gelombang untuk penginderaan jauh dan pencitraan dibatasi oleh
jendela inframerah dan jendela optik. Panjang gelombang adalah perkiraan, nilai-nilai yang
tepat bergantung pada instrumen satelit tertentu:

 Biru, 450-515. 520 nm, yang digunakan untuk pencitraan atmosfer dan air yang dalam, dan
dapat mencapai hingga 150 kaki (50 m) jauh di air yang jernih.

 Hijau, 515. 520-590. 600 nm, yang digunakan untuk pencitraan vegetasi dan struktur air
yang dalam, hingga 90 kaki (30 m) di air jernih.

 Merah, 600. 630-680. 690 nm, yang digunakan untuk pencitraan benda buatan manusia,
dalam air hingga 30 kaki (9 m) dalam, tanah, dan vegetasi.

 Dekat inframerah, 750-900 nm, digunakan terutama untuk pencitraan vegetasi.

 Mid-inframerah, 1550-1750 nm, digunakan untuk vegetasi pencitraan, kadar air tanah, dan
beberapa kebakaran hutan.

 Mid-inframerah, 2080-2350 nm, digunakan untuk pencitraan tanah, kelembaban, fitur


geologi, silikat, tanah liat, dan kebakaran.
A. Definisi Spektral
Spektral merupakan interaksi antara energy elektromagnetik (EM) dengan suatu
objek. Energi matahari yang sampai ke permukaan bumi, selanjutnya akan berinteraksi dengan
objek dipermukaan bumi. Objek yang ada di permukaan bumi mempunyai karakteristik yang
khas dimana setiap suatu objek berbeda karakteristik dengan objek yang lainnya. Tiap objek
mempunyai karakteristik tertentu dalam memantulkan atau memancarkan tenaga sensor.

B. Interaksi dan Respon Spektral Terhadap Objek


Terdapat objek yang absorpsi terhadap energy elektromagnetik (EM) tinggi namun
daya pantulannya rendah, ada pula yang absorpsi terhadap EM rendah namun daya pantulnya
tinggi. Objek yang banyak memantulkan atau memancarkan tenaga akan tampak lebih cerah
pada citra, sedangkan objek yang pantulan atau pancarannya sedikit akan tampak lebih gelap
pada citra.
Pola pantulan dan absorpsi berbeda sesuai panjang gelombang yang berbeda.
Menurut Kusumowidagdo, dkk pada 2007 “Jika dikaitkan dengan citra satelit, maka masing-
masing objek akan memberikan pantulan EM yang berbeda, sehingga kita mampu
membedakan suatu objek dengan objek lain”. Pengenalan objek dilakukan dengan menyidik
karakteristik spectral objek yang tergambar pada citra atau foto udara.
Terdapat objek yang berlainan tetapi mempunyai karakteristik spectral sama
sehingga menyulitkan pembedaan dan pengenalannya pada citra. Berikut model formula
interaksi antara energy dengan objek dipermukaan bumi,

Berdasarkan gambar tersebut, tenaga elektromagnetik yang diterima oleh objek


sebagian ada yang dipantulkan ke sensor, diserap, diteruskan, dan di hamburkan. Proses
tersebut sangat bergantung pada karakteristik objek yang berinteraksi. Perbedaan pola objek
akan berbeda pula pantulan pola spectral yang dihasilkan. Terdapat tiga objek utama
dipermukaan bumi, yaitu :
1. Vegetasi
Karakteristik pantulan spectral dari vegetasi dipengaruhi oleh kandungan pigmen
daun, material organic, air, dan karakteristik structural daun seperti bentuk dan luas daun
(Huete and Glenn, 2011). Karakteristik pantulan spectral dari vegetasi dapat dibagi menjadi
dua bagian yaitu spectrum tampak dan spectrum inframerah dekat. Berikut karakteristik
pantulan spectrum terhadap vegetasi.
a. Spectrum tampak (0.4 – 0.7 µm)
Vegetasi memiliki nilai pantulan relatif rendah pada spektrum biru dan merah
dengan puncak minor pada spektrum hijau (Mather, 2004). Pantulan spektral yang
rendah pada spektrum biru dan merah disebabkan karena vegetasi menyerap banyak
energi pada kedua spektrum tersebut. Energi pada spektrum tersebut digunakan untuk
aktivitas photosintesis pada daun. Jumlah energi yang diserap pada kedua spektrum
tersebut mencapai 70 – 90% dari total energi yang datang ke permukaan daun. Relatif
lebih rendahnya pantulan spektral pada spektrum biru dan merah dibandingkan pada
spektrum hijau, memberi efek visualisasi warna hijau pada daun tersebut. Daun nampak
berwarna hijau oleh mata, karena kemampuan mata dalam menangkap spektrum
elektromagnetis berada pada spektrum tampak saja. Pantulan spektral meningkat secara
drastis pada rentangan spektral antara 0.65 hingga 0.76 µm. Zona rentangan spektral
pada pola spektral vegetasi ini disebut dengan istilah titik batas merah (red edge point).

b. Spektrum inframerah dekat / Near Infra Red (0.7 – 1.1 µm)

Pada rentangan spektrum inframerah dekat, yang juga merupakan bagian


kedua dari karakteristik pola spektral vegetasi, memiliki pantulan spektral yang relatif
tinggi. Pantulan spektral yang tinggi ini terentang antara 0.76 – 1.35 µm. Selanjutnya
pada rentangan 1.35 – 2.5 µm pantulan spektral dipengaruhi oleh struktur internal daun.
Faktor pengaruh yang dominan terhadap pantulan spektral pada rentangan 1.35 – 2.5
µm ini adalah banyak sedikitnya kandungan air pada lembar daun tersebut.

Pantulan spektral pada objek vegetasi pengamatan vegetasi pada pantulan


spektrum cahaya tampak, dominan diserap tanaman (oleh klorofil untuk fotosintesis)
dan sedikit yang dipantulkan. Pantulan pada band merah dan biru rendah, sedang
pantulan pada band hijau agak tinggi dari keduannya. Gelombang inframerah dekat
pada vegetasi hasil pantulannya dominan dan hanya sedikit yg diserap (karena
tanaman terdiri atas beberapa layer dan tidak menyerap air untuk metabolisme). Hasil
kenampakan pada gelombang inframerah tengah dominan diserap (oleh kandungan air
yang ada di dalam vegetasi) dan hanya sedikit yang dipantulkan.

2. Tanah

Tanah memiliki hasil pantulan spektral yang dominan dan sedikit yang diserap,
nilai pantulan spektral pada tanah dipengaruhi oleh kelembapan tanah, kandungan material
organik, ukuran butir, kekasaran permukaan tanah dan kandungan oksida besi. Pada tanah
kering pantulannya lebih cerah dibandingkan dengan tanah yang lembab karena hampir
semua energy yang diterima tanah dipantulkan langsung ke sensor dan makin besar
gelombang yang dipancarkan makin besar pantulan spektralnya.

3. Air
Karakteristik pantulan spektral pada air memilki panjang gelombang yang
bervariasi berdasarkan pada interaksi materi energi yang ada di tempat tersebut. Untuk
tubuh air, interaksi yang terjadi memberikan kenampakan alami air itu sendiri dan untuk
lebih lanjutnya bergantung pada variasi kondisi air. Untuk menentukan tempat dan
mendeliniasi kenampakan tubuh air dengan penginderaan jauh, digunakan gelombang
inframerah dekat dan gelombang tampak. Sedangkan untuk pemetaan luas tutupan salju
menggunakan saluran inframerah tengah.
Pada inframerah dekat dan inframerah tengah, kenampakan jaringan yang sangat
tipis dari air memberikan kenampakan yang berbeda akibat penyerapan yang kuat pada
saluran-saluran. Di dalam kondisi alami, tubuh air menyerap hampir semua energi pada
gelombang inframerah dekat dan inframerah tengah. Pada permukaan air yang dangkal.
Sehingga penyerapan energi oleh air pada saluran inframerah dekat dan inframerah tengah
sangat efektif, karena terdapat ketersediaan energi yang sangat sedikit untuk dipantulkan.
Ini sangat menguntungkan dalam penginderaan jauh yang berdampak pada kenampakan
air lebih jelas karena pantulan yang lebih rendah dibandingkan dengan pantulan vegetasi
dan tanah pada spektrum inframerah, karena pantulan air pada inframerah berbeda
dengan objek lainnya, sehingga mudah untuk diidentifikasi dan dipetakan.
Pada Spektrum gelombang tampak, interaksi materi energi terhadap air semakin
jelas sehingga apabila komponennya berbeda sangat sulit untuk ditentukan. Penyerapan
dan transmisi tidak hanya untuk air, melainkan juga secara signifikan berdampak pada
variasi bentuk dan ukuran material yang ada di dalam air baik itu organik maupun
anorganik. Dengan mempertimbangkan mengenai penyerapan dan transimisi pada objek
air jernih bahwa air yang mengalami penyulingan memiliki penyerapan energi yang sangat
sedikit pada spketrum cahaya tampak 0,6 µm. Namun sebaliknya, pancaran gelombang
yang memilki panjang gelombang yang pendek terlihat sangat tinggi untuk objek air jernih.
Pemancaran gelombang yang tinggi dan penyerapan yang kecil menunjukkan bahwa
kenampakan air tersebut berada pada perairan dangkal yang sangat jelas. Energi yang
mengalami pantulan yang terekam pada sensor dengan gelombang tampak yang memiliki
panjang gelombang yang pendek memiliki kenampakan yang berbeda jika terdapat
endapan.
Tingkat kekeruhan pada tubuh air disebabkan oleh materi anorganik dalam
suspensi dan konsentrasi klorofil, banyak juga bahan alami maupun sintetik yang
mempengaruhi nilai pantulan spektral pada tubuh air. Materi organik yang terlarut dan
tersuspensi pada air tawar akan berbeda juga respon spektralnya pada air laut, mungkin
akan nampak warna kuning sebagai respon spektralnya menunjukkan keberadaan
gelbstoff, dan fitoplankton yang berada pada air laut.
ANALISA SPEKTRAL DAN HISTOGRAM

Bagian Teridentifikasi Spectrum Keterangan

Bagian yang banyak


terpapar sinar sinar
matahari

Bagian yang kurang


terkena sinar matahari

Bagian yang terkena


sinar matahari dan
kurang terpapar sinar
matahari (50 : 500
ANALISA

Lampu taman memiliki hasil pantulan spektral yang dominan dan sedikit yang diserap,
nilai pantulan spektral pada lampu taman dipengaruhi oleh kelembapan lampu tersebut,
kandungan material organik, ukuran butir, kekasaran permukaan objek dan kandungan
oksida besi. Pada lampu yang terkena paparan sinar matahari, pantulannya lebih cerah
dibandingkan dengan lampu yang kurang terpapar karena hampir semua energy yang
diterima lampu dipantulkan langsung ke sensor dan makin besar gelombang yang
dipancarkan makin besar pantulan spektralnya.

Anda mungkin juga menyukai