M

METODE PEMISAHAN BIAYA SEMI VARIABEL/BIAYA SEMI TETAP

1. METODE TITIK TERTINGGI - TITIK TERENDAH

2. METODE BIAYA BERJAGA (STANDBY COST METHOD)

3. METODE KUADRAT TERKECIL (LEAST SQUARE METHOD)

4. DIAGRAM PENCAR (SCATTER GRAPH METHOD)

 2. METODE TITIK TERTINGGI - TITIK TERENDAH Persamaan Biaya

Berikut ini data biaya semi variabel PT "X" (biaya reparasi dan
pemeliharaan), yang harus dipisahkan ke dalam unsur Biaya
Tetap dan Biaya Variabel: Y=
VOL. PRODUKSI BIAYA REPARASI & BIAYA REPARASI &
BULAN BULAN VOL. PROD. PEMELIHARAAN
(Unit) PEMEL. (juta Rp) (juta Rp)
(X) (Y) [1] [2] [3]
1 JAN 150 175 April 300 250
2 FEB 200 200 Sept. 100 150
3 MAR 250 225 Selisih 200 100
4 APR 300 250
5 MEI 275 237.5 Biaya Variabel per Unit = 100 juta/200
6 JUN 225 212.5 0,5 atau Rp 500.000,00
7 JUL 175 187.5
8 AGT 125 162.5 (2) Jika Y= Rp 175 jt, maka a = ?; b = ?
9 SEP 100 150
10 OKT 120 160 Y = a + (150 x 0,5 jt)
11 NOV 160 180 175 jt = a + 75 jt
12 DES 220 210 a = 175 jt - 75 jt = 100 jt.
jadi, biaya tetap total sebesar Rp 100 jt.
Rumus Persamaan Biaya Total, Y = a + b.X.
Y : Biaya Total b :Biaya Variabel per Unit
a : Biaya Tetap X : Volume Kegiatan
a + (b.x)

KETERANGAN

[4]
Titik Tertinggi
Titik Terendah
Biaya Variabel Total

(1) Jika Y = 162,5 jt; x=125 unit; b= 0,5

Berapakah a? a= Rp 100 jt.

(3) Jika, x=400 unit, berapakah Y?

 3. METODE KUADRAT TERKECIL (LEAST SQUARE METHOD)
VOL. PRODUKSI BIAYA
BULAN (XY) X 2
(X) (Y)
1 JAN 150 175 26,250 22,500 Persamaan Biaya:
2 FEB 200 200 40,000 40,000
3 MAR 250 225 56,250 62,500 n∑ xy - ∑ x . ∑
4 APR 300 250 75,000 90,000 b = -------------------
5 MEI 275 237.5 65,313 75,625 n ∑ x2 – (∑x)2
6 JUN 225 212.5 47,813 50,625
7 JUL 175 187.5 32,813 30,625
8 AGT 125 162.5 20,313 15,625 b=
9 SEP 100 150 15,000 10,000
10 OKT 120 160 19,200 14,400
11 NOV 160 180 28,800 25,600 a=
12 DES 220 210 46,200 48,400
TOTAL 2,300 2,350 472,950 485,900 JIKA VOL. PROD. 500 UN
n=12 (∑ x ) (∑ Y) (∑ XY) (∑X 2)

n = 12
 X2 X2

Persamaan Biaya: Y = a + b.X

n∑ xy - ∑ x . ∑ y ∑y–b∑x
b = --------------------- a = ----------------
n ∑ x2 – (∑x)2 n

270,400 0.5
540,800

1,200 100
12
JIKA VOL. PROD. 500 UNIT, BERAPAKAH TOTAL VAR.COST-NYA?
1. METODE BIAYA BERJAGA (Standby Cost)
PT "ABC" mengeluarkan biaya overhead pabrik pada bulan Agustus sebesar
Rp 1.200.000,00 pada volume kegiatan 600 unit. Pada saat perusahaan tidak
melakukan produksi (volume produksi sama dengan nol, perusahaan
masih/tetap mengeluarkan biaya sebesar Rp 900.000,00. Berapakah
besarnya BIAYA TETAP TOTAL dan BIAYA VARIABEL per UNIT?

Pemisahan BOP dengan Metode Biaya Berjaga

Pada vol. prod. 600 unit, BOP perusahaan …………….. Rp 1.200.000
Pada vol. prod. 0 unit, biaya yang dikeluarkan ………. Rp 900.000
Selisih ………………………………………………………. Rp 300.000

Jika Y adalah Biaya Total, dan Y = a + b.x, maka:

Biaya Variabel per Unit dari 600 unit = 300.000/600 = Rp 500,00

Jika vol produksi 1.000 unit, berapakah biaya totalnya?

BIAYA TETAP TOTAL PADA VOL. 1.000 UNIT 900.000 + (1.000 X 500)
 (BIAYA TETAP TOTAL)
(BIAYA VAR. TOTAL)

= Rp 500,00

otalnya?
1,400,000
Jumlah Unit Produksi 10000 Harga Jual dari Pemasok

Biaya Diferensial per Unit Biaya Diferensial Total

Uraian Membuat Membeli Membuat Sendiri
Sendiri
Biaya bahan baku Rp 500
Rp - Rp 5,000,000

Biaya tenaga kerja variabel Rp 1,000

Rp - Rp 10,000,000
Biaya overhead pabrik Rp 300
variabel Rp - Rp 3,000,000
Biaya overhead pabrik tetap Rp 400 Rp 400
terhindarkan Rp 4,000,000
Biaya overhead pabrik tetap Rp 500
bersama Rp - Rp 5,000,000
Harga Beli Dari Luar Rp - Rp 2,500 Rp -
Jumlah biaya
produksi/Pembelian Suku Rp 2,700 Rp 2,900 Rp 27,000,000
Cadang A

Selisih Menguntungkan jika Tetap Membuat Sendiri Komponen Produk A

KEPUTUSAN MANAJEMEN: PT ABC tetap mempertahankan memproduksi sendiri komponen

produk A.
 2500

Biaya Diferensial Total

Membeli

Rp -

Rp -

Rp -

Rp 4,000,000

Rp -

Rp 25,000,000

Rp 29,000,000

Rp 2,000,000
duksi sendiri komponen
KEPUTUSAN PENGGANTIAN AKTIVA TETAP
PT Cinta Nusa memiliki sebuah mesin yang sudah digunakan selama 1 tahun dan sisa umurnya masih 4 tahun.
ditawari mesin model baru dengan kapasitas yang sama namun dapat menghemat biaya vairabel. Manajemen
ingin memutuskan apakah mesin lama tersebut akan diganti mesin baru yang dapat menghemat biaya. Data m
mesin baru adalah sebagai berikut:

Uraian Mesin Lama

Sisa umur ekonomi/Ttaksiran umur ekonomis 4 tahun
Harga Perolehan Mula-Mula Rp 500,000
Sisa nilai buku Rp 400,000
Biaya Produksi Variabel per tahun Rp 1,000,000
Biaya Non Produksi Variabel per tahun Rp 200,000
Biaya Non Produksi Tetap per tahun Rp 300,000
Pendapatan Penjualan per tahun Rp 2,500,000
Harga jual (nilai sisa) saat ini Rp 150,000
Harga jual (nilai sisa) empat tahun lagi Rp -

ANALISIS INFORMASI DIFERENSIAL INVESTASI AKTIVA TETAP

Penghematan
Keterangan Tunai Selama 4
tahun
Biaya Produksi Variabel dengan Mesin Baru:
4 (Rp 1.000.000 - Rp 775.000) Rp 900,000
Harga Perolehan Mesin Baru Rp (600,000)
Harga jual (nilai sisa) mesin lama saat ini Rp 150,000
Penghematan Biaya Selama 4 Tahun Rp 450,000

TAKSIRAN LABA/RUGI SELAMA 4 TAHUN

KETERANGAN MESIN LAMA MESIN BARU BEDA LABA
Hasil Pejualan (4 tahun) Rp 10,000,000 Rp 10,000,000 Rp -
(+) Nilai jual mesin lama Rp - Rp 150,000 Rp 150,000
Jumlah Pendapatan Rp 10,000,000 Rp 10,150,000 Rp 150,000
Biaya-Biaya: Rp -
Biaya Produksi Variabel Rp 4,000,000 Rp 3,100,000 Rp (900,000)
Biaya Non Produksi Variabel Rp 800,000 Rp 800,000 Rp -
Harga Perolehan Mesin Baru Rp - Rp 600,000 Rp 600,000
Nilai Buku Mesin Lama Rp 400,000 Rp 400,000 Rp -
Biaya Non Produksi Tetap Rp 1,200,000 Rp 1,200,000 Rp -
Jumlah Biaya Rp 6,400,000 Rp 6,100,000 Rp (300,000)
Laba Bersih Rp 3,600,000 Rp 4,050,000 Rp 450,000
n sisa umurnya masih 4 tahun. Perusahaan
mat biaya vairabel. Manajemen perusahaan ini
apat menghemat biaya. Data mesin lama dan

Mesin Baru Diminta: Buatlah rekomendasi,

apakah sebaiknya mesin lama
4 tahun diganti dengan mesin model
Rp 600,000 baru?
Rp -
Rp 775,000
Rp 200,000
Rp 300,000
Rp 2,500,000
Rp -
Rp -

KEPUTUSAN YANG
DIPILIH
MANAJEMEN
ADALAH MEMBELI
MESIN BARU, DAN
MENJUAL MESIN
LAMA