Tugas Cyanophyta
Tugas Cyanophyta
Tugas Cyanophyta
NIM : 1713041008
Kelas : II A / Pendidikan Biologi
HABITAT
Perairan (terutama perairan tawar) dan tempat-tempat lembab.
Mampu hidup pada perairan dengan suhu sampai 85 derajat C (sumber air panas) sehingga
Ganggang Biru merupakan salah satu vegetasi perintis.
CONTOH SPESIES
1. Alga biru uniseluler
Chroococcus -> hidup di air atau kolam yang tenang
a. Morfologi
Chorooccus sp adalah Ganggang bersel tunggal, struktur tubuh masih sangat sederhana,
ukuran mikroskopis, tubuh ditutupi lender, merupakan uniseluler atau tidak berkoloni tanpa
spora, warna biru kehijauan.
b. Anatomi
Chroococcus sp merupakan prokariota dan karena itu tidak memiliki salah satu organel
bermembran eukariota. Sel Chroococcus sp berbentuk batang dengan diameter berkisar antara
0,4 sampai 40μm. Merupakan organisme autotrophic yang mampu bertahan hampir tanpa air
tawar atau sumber oksigen.
c. Sistem reproduksi
Pembiakan berlangsung secara vegetatif, dengan membelah diri. Setelah pembelahan, sel-sel
akan tetap bergandengan sehingga membentuk koloni.
d. Habitat
Chroococcus sp banyak ditemukan diperairan air tawar seperti pada kolam. Tumbuh pada suhu
dan pH optimum yaitu pada rentan suhu 32-35ºC dan pH 6,0.
e. Peranan
Dapat digunakan sebagai pestisida hayati, merupakan mikrobia untuk meningkatkan
pengambilan hara oleh tanaman dari dalam tanah atau udara.
f. Klasifikasi
Adapun klasifikasi dari Chroococcus sp yaitu sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisio : Cyanophyta
Kelas : Cyanophyceae
Ordo : Chroococcales
Famili : Chroococcaceae
Genus : Chroococcus
Spesies : Chroococcus sp
Gloeocapsa -> hidup pada batu atau epifit pada tumbuhan lain
a. Morfologi
Gloeocapsa sp adalah Ganggang bersel tunggal, struktur tubuh masih sangat sederhana, tubuh
ditutupi oleh lendir, warna biru kehijauan namun juga kadang kemerahan, ukuran mikroskopis
dan tidak memiliki spora.
b. Anatomi
Gloeocapsa sp merupakan alga bersel satu, dikelilingi selaput gelatin yang di dalamnya
mungkin terdapat beberapa generasi sel membentuk organisasi koloni untuk sementara. Selnya
berbentuk ovoid-ellipsoidal (bundar telur – ellips).
c. Sistem reproduksi
Gleocapsa sp bereproduksi melalui pembelahan sel. Melalui cara ini sel dapat langsung
terpisah atau tetap bergabung membentuk koloni.
d. Habitat
Habitat dari Gloeocapsa sp banyak ditemukan diperairan-perairan air tawar yang sedikit
tercemar seperti air got dan biasanya bersimbiosis pada akar tanaman pakis haji. tumbuh pada
suhu dan pH optimum yaitu pada rentan suhu 32-35ºC dan pH 6,0. Biasanya hidup
dilingkungan yang sedikit asam hingga basa.
e. Peranan
Peranan dari Gleocapsa sp dapat menambat atau menangkap nitrogen dan melakukan fiksasi
nitrogen yaitu mengubah nitrogen menjadi amoniak untuk digunakan tumbuhan sebagai bahan
mensintesis senyawa organic dan menyuburkan tanah.
f. Klasifikasi
Adapun klasifikasi dari Gleocapsa sp yaitu sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisio : Schizophyta
Kelas : Cyanophyceae
Ordo : Chroococcales
Famili : Chroococcaceae
Genus : Gleocapsa
Spesies : Gleocapsa sp
2. Alga biru uniseluler berkoloni
Polycistis
Spirulina
a. Morfologi
Spirulina sp. merupakan mikroalga yang menyebar secara luas, dapat ditemukan di berbagai
tipe lingkungan, baik di perairan payau, laut dan tawar. Ciri-ciri morfologinya yaitu filamen
yang tersusun dari trikoma multiseluler berbentuk spiral yang bergabung menjadi satu,
memiliki sel berkolom membentuk filamen terpilin menyerupai spiral, tidak bercabang,
autotrof, dan berwarna biru kehijauan.
b. Anatomi
Bentuk tubuh Spirulina sp. yang menyerupai benang merupakan rangkaian sel yang berbentuk
silindris dengan dinding sel yang tipis, berdiameter 1-12 µm. Filamen Spirulina sp. hidup
berdiri sendiri dan dapat bergerak bebas. Spirulina sp. berwarna hijau tua di dalam koloni
besar yang berasal dari klorofil dalam jumlah tinggi. Spirulina sp. memiliki struktur trichoma
spiral dengan filamen–filamen bersifat mortal dan tidak memiliki heterosit. Sel Spirulina sp.
berukuran relatif besar yaitu 110 µm, sehingga dalam proses pemanenan dengan
menggunakan kertas saring lebih mudah.
c. Sistem Reproduksi
Reproduksi Siklus hidup Spirulina sp. yaitu proses reproduksinya disempurnakan dengan
fragmentasi dari trikoma yang telah dewasa. Reproduksi Spirulina sp. terjadi secara aseksual
(pembelahan sel) yatiu dengan memutus filamen menjadi satuansatuan sel yang membentuk
filamen baru. Ada tiga tahap dasar pada reproduksi Spirulina sp. yaitu proses fragmentasi
trikoma, pembesaran dan pematangan sel hormogonia, serta perpanjangan trikoma.
Selanjutnya trikoma dewasa dapat dibagi menjadi filamen atau hormogonia, dan sel-sel di
hormogonia akan meningkat melalui pembelahan biner, tumbuh memanjang dan membentuk
spiral.
d. Habitat
Lingkungan tempat tumbuh Spirulina harus dapat memenuhi semua kebutuhan yang
diperlukan untuk mendapatkan pertumbuhan Spirulina yang baik. Faktor lingkungan utama
yang mempengaruhi pertumbuhan mikroalga antara lain adalah nutrien, cahaya, suhu, pH dan
agitasi. Spirulina termasuk ke dalam mikroalga mesofilik, yang dapat tumbuh pada temperatur
20-400C dengan suhu optimum pertumbuhannya 25-330C. Suhu minimum untuk
pertumbuhannya adalah antara 18-200C.
e. Peranan
Peran dari Spirulina sp dimanfaatkan sebagai nutraceutis atau suplemen kesehatan. Spesies
lain seperti diatom dimanfaatkan sebagai pakan utama pembenihan udang laut.
f. Klasifikasi
Kingdom : Protista
Divisi : Cyanophyta
Kelas : Cyanophyceae
Ordo : Nostocales
Famili : Oscilatoriaceae
Genus : Spirulina
b. Morfologi
Oscillatori sp, ganggang ini berupa benang tebal terdiri dari sel pipih mirip benang dan
berfilamen.
b. Anatomi
Oscillatori sp ini bersel satu, benang (filamen) dan hidup berkoloni, dinding sel mengandung
peptida, hemiselulosa dan selulosa, kadang-kadang berlendir. Inti sel tidak memiliki membran.
c. Sistem reproduksi
Oscillatori sp berkembangbiak secara membelah diri dan fragmentasi atau potongan benang
yang terpisah timbul menjadi benang baru yang disebut hormogonium.
d. Habitat
Habitat dari Oscillatori sp banyak terdapat pada air yang genangan yang tenang.
e. Peranan
Peranan dari Oscillatori sp vegetasi perintis, hal ini karena ganggang tersebut mampu/dapat
mengawali kehidupan sebelum organisme lainnya dapat hidup di suatu tempat.
f. Klasifikasi
Adapun klasifikasi dari Oscillatori sp yaitu sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisio : Chyanophyta
Kelas : Chyanophyceae
Ordo : Oscillatoriales
Famili : Oscillatoriaceae
Genus : Oscillatoria
Spesies : Oscillatori sp
Nostoc commune
a. Morfologi
Genus nostoc termasuk ke dalam ganggang hijau biru atau disebut dengan cyanophyta, saat
ini menjadi ganggang biru yang disebut dengan cyanobacteria. Nostoc memiliki bentuk seperti
filament atau benang, dan akan membentuk koloni seperti berbentuk bola dengan ukuran,
bentuk, dan warna yang bervariasi. Koloni yang berbentuk seperti bola mempunyai diameter
mulai dari 10mm hingga 3cm.
b. Anatomi
Koloni nostoc memiliki warna hijau tua hingga kehitaman, hijau kekuningan hingga coklat.
Satu filament nostoc tersusun dari trikom yang diselubungi oleh selaput gelatin. Trikom
nostoc tersusun dari kumpulan sel vegetative.
c. Sistem Reproduksi
Nostoc commune bereproduksi dengan pembentukan hormogonia melalui patahan fialament
nostoc.
d. Habitat
Pada umumnya habitat bakteri ini di tanah.
e. Peranan
Peran dari bakteri alga biru hijau ini adalah penambatan fiksasi nitrogen dari udara. Yang akan
menerima peran dari pengikatan nitrogen ini adalah manusia dan mahluk hidup lainnya.
Perendaman sawah selama musim hujan mengakibatkan nostoc commune tumbuh subur dan
memfiksasi N2 dan udara sehingga dapat membantu penyedian nitrogen yang akan digunakan
untuk ertumbuhan padi.
f. Klasifikasi
Kingdom : Monera
Divisi : Cyanophyta
Kelas : Cyanphyceae
Ordo : Hormogonales
Famili : Nostocaceae
Genus : Nostoc
Spesies : Nostoc commue
anabaena azollae
a. Morfologi
Anabaena azollae bersifat koloni sehingga pada mikroskop hanya rantai-rantai yang berwarna
hijau, pada umumnya tidak bergerak karena tidak memiliki bulu cambuk. Anabaena
azollae memiliki selaput lendir yang berfungsi melindungi dirinya dari kondisi lingkungan
yang ekstrim, memiliki dinding sel yang berfungsi untuk mempertahankan bentuk selnya, juga
memiliki akinet berdinding tebal yang mengandung banyak cadangan makanan. Heterosista
yang berfungsi mengikat oksigen dan baeosit yaitu alat perkembangbiakan vegetative.
b. Anatomi
Anabaena azollae memiliki klorofil sehingga mampu berfotosintesis dinding sel
yang mengandung peptide dan mengandung peptidoglikan sehingga membuat dindingx keras.
Anabaena tidak memiliki inti sel hanya filamen yaitu benang halus.
c. Sistem reproduksi
Anabaena azollae bereproduksi dengan cara aseksual/vegetatif, caranya dengan pembelahan
biner yaitu proses pembelahan diawali dengan proses replikasi DNA menjadi 2 copy DNA dan
diikuti pembelahan sitoplasma.
d. Habitat
Pada umumnya habitat bakteri ini di tanah, di air, sisa makhluk hidup. Hidup juga pada bintil
akar tumbuhan kacang-kacangan.
e. Peranan
Peranan dari Anabaena azollae ini dapat menambat nitrogen dengan bersimbiosis pada akar
bintil kacang-kacangan.
g. Klasifikasi
Adapun klasifikasi dari Anabaena azollae yaitu sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisio : Chyanophyta
Kelas : Chyanophyceae
Ordo : Nostocales
Famili : Nostocaceae
Genus : Anabaena
Spesies : Anabaena azollae
Calothrix sp.
a. Klasifikasi
Divisio : Cyanophyta
Kelas : Cynophyceae
Ordo : Rivullariales
Family : Rivullariaceae
Genus : Calothrix
Spesies : Calothrix sp.
b. Habitat
Hidup pada air tawar dan air laut dan melapisi batu-batuan atau menempel pada ganggang dan
tanaman akuatik lainnya.
Tolypothrix sp
a. Klasifikasi
Kingdom : Bakcteria
Filum : Cyanobacteria
Kelas : Cyanophyceae
Ordo : Chroococcales
Spesies : Tolypothrix sp.
Merismopdedia sp.
a. Klasifikasi
Kingdom : Bacteria
Devisi : Cyanophyta
Kelas : Cyanophyceae
Ordo : Chroococales
Family : Chroococaceae
Genus : Merismopedia
Spesies : Merismopedia sp.