0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
161 tayangan5 halaman

Budidaya Kopi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 5

PROPOSAL:

BUDI DAYA KOPI ARABICA SIGARAR UTANG

DI WILAYAH KRAYAN

I. Latar Belakang

Kopi merupakan komoditi perkebunan yang telah dikenal masyarakat Indonesia


sejak lama dan di tanam hampir diseluruh daerah baik sebagai tanaman skala besar
maupun tanaman skala rumah tangga sehingga tanaman kopi di kenal sampai ke daerah
pedesaan.

Tanaman kopi selama ini digolongkan dalam dua kelompok jenis yaitu kopi
jenis Arabika dan kopi jenis Rabusta. Kedua jinis kopi ini tumbuh maksimal di tempat
yang berbeda dimana kopi Arabika tumbuh baik di daerah ketinggian 700-2000 dpl dan
Rabusta tumbuh maksiamal pada ketinggian dibawah 700 dpl.

Daerah Krayan dengan ketinngian 600-1400 dpl lebih cocok untuk budi daya
kopi jenis Arabika karena berada di daerah ketinggian dan suhu udara serta curah hujan
yang sangat sesuai untuk pertumbuhan kopi Arabika.

Kopi Arabika yang berkembang pada daerah ketinggian 600-1400 dpl dengan
hasil produksi yang sangat baik adalah kopi Arabika Sigarar Utang asal dari daerah
dataran tinggi Tapanuli Utara. Kopi Sigarar Utang yang dalam bahasa batak Tapanuli
artinya "Si Pembayar Utang" sangat membantu meningkatkan kesejahteran pateni kopi
di daerah Tapanuli Utara. Dari hasil budidaya dan penelitian yang dilakukan oleh
Kementerian Pertanian dan Perkebunan maka kopi Sigarar Utang telah ditetapkan
sebagai kopi unggul Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian dan
Perkebunan Nomor: 205/Kpts/SR.120/4/2005 TENTANG PELEPASAN VARIETAS
KOPI SIGARAR UTANG SEBAGAI VARIETAS UNGGUL.

Kopi Sigarar Utang telah dikembangkan secara luas di beberapa daerah di


Pulau Jawa oleh para petani kopi dalam skala besar untuk memenuhi permintaan kopi
baik di dalam negeri maupun untuk eksport ke luar negeri yang permintaan kopi dari
Indonesia semakin meningkat.

II. Mengenal Kopi Sigarar Utang

Kopi Sigarar Utang ditemukan oleh warga Tapanuli Utara di desa Batu Gaja
Kecamatan Paranginan.

Kopi unggul ini hasil kawin alami dari Kopi Arabika dengan kopi Rabusta. Kopi
ini berproduksi dengan baik pada ketinggian 800-1200 dpl. Perbedaan kopi Sigarar
Utang dengan kopi lainnya adalah: daun lebih kecil, tumbuh relative pendek, jarak buah
pada tangkai lebih pendek dari kopi Rabusta, perawatan lebih intensif dan buah lebih
besar.

III. Keunggulan kopi Sigarar Utang

1. Umur berbuah sangat cepat: 1 tahun 3 bulan dari 0 hari penanaman biji.
Tangkai buah dapat berbunga kembali stelah panen
2. Produksi tinggi. Panen satu kali dalam seminggu selama 10 bulan. Jika
dirawat baik maka masa kosong panen hanya 2-3 bulan saja.
3. Kopi Sigarar Utang sudah mendapat pengakuan dari STARBUCKS dan
pernah mengalahkan produksi kopi Brazil.

IV. PROGRAM BUDI DAYA KOPI SIGARAR UTANG DI DATARAN TINGGI

KRAYAN

Untuk memulai budi daya kopi Sigarar Utang di wilayah Krayan di perkarsa
oleh "TERRA Coffee" dan teman-teman kelompok peteni Kopi di Krayan dengan
didukung sepenuhnya dari kelompok pencinta Kopi Indonesia yang disebut "COFFEE
LOVERS INDONESIA (CLI) " dan Dewan Kopi Indonesia serta Koperasi Kopi
Sejahtera Indonesia " KOPKIS" sehingga program ini melibatkan kerjasama
dengan masyarakat, kelompok pencinta kopi, koperasi, pengusaha kopi dan pemerintah
dalam pengembangan, pembinaan, pemasaran dan jaringan kerjasama lainnya.

Adapun hal-hal yang perlu disiapkan oleh para pihak antara lain:

A. Dukungan Sumber daya lahan dan sumber daya manusia

1. Lahan dibutuhkan untuk tempat pembibitan dan penanaman kopi. Lahan


pembibitan tidak membutuh lahan terlalu besar untuk 10.000 bibit hanya
membutuh lahan seluas kurang lebih 20 x 20 meter. Sedangkan jarak tanam
yang dianjurkan untuk kopi 2 x 3 meter dengan diselang seling tanaman
pelindung dengan jarak 5-10 meter tergantung jenis tanaman pelindung yang
dipakai. Dengan demikian jumlah bibit kopi yang dapat di tanam dalam 1
hektar lahan berkisar antara 1500-2000 pohon per hektar
2. Untuk pembibitan tahap pertama disemai sebanyak 150.000 biji kopi Sigarar
Utang bersertifikat dari Balai bibit Kopi yang mendapat pengawasan dari
Pemerintah. Sedangkan penyemaian/Kebun bibit akan disiapkan oleh para
Terra Coffee cs, akan di semai di kebun bibit sampai usia 3-6 bulan sehingga
siap di jual kepada kelompok tani kopi sesuai kebutuhan.
3. Dari jumlah bibit yang disiapkan maka dibutuhkan lahan kebun kopi sekitar 100
hektar yang akan disiapkan melalui Bumdes milik desa di seluruh wilayah
Kecamatan se-Krayan sebagi usaha bisnis desa dalam jangka panjang.

B. Pembinaan dan Pelatihan


1. Pembinaan dilakukan secara berkala oleh tenaga profesional dari balai bibit
Kopi baik milik Pemerintah sesuai anggaran yang bisa dilaksanakan di
kelompok tani Kopi Krayan maupun dari Swasta dimana biaya tetap disediakan
melalui Bumdes yang ikut serta dalam menanam kopi Sigarar Utang.
2. Pelatihan petugas PPL dari Kecamatan dan dari kelompok tani kopi bisa
diikutsertakan dalam pelatihan yang dilaksanakan oleh Pemerintah, Coffee
Lovers Indonesia, Dewan Kopi Indonesia dan Koperasi Kopi Sejahtera
Indonesia atau pelatihan lain yang dilakukan pihak pencinta kopi secara gratis
maupun dengan kontribusi biaya pelatihan
3. Pembinaan dan pelatihan bisa dilakukan secara swadana dari Bumdes yang ikut
program budi daya kopi dengan menyiapkan anggaran melalui Anggaran Desa
sejumlah kurang lebih Rp. 10 jt untuk penggantain uang tiket pp, akomodasi
dan tranportasi lokal bagi tenaga ahli kopi yang akan didatangkan dari balai
Kopi atau Kebun kopi yang telah berhasil di Pulau Jawa selama satu minggu di
Krayan.
4. Selama program budi daya berjalan para petani kopi wajib mengikuti pelatihan
secara terus menerus untuk meningkatkan ketrampilan baik dalam bidang budi
daya maupun dan bisnis perkopian.
5. Untuk meningkatkan kualitas dan menjaga keaslian kopi Sigarar Utang yang
akan di tanam di wilayah Krayan akan diupayakan memiliki Sertifikat Indikasi
Giografis sebagai jaminan bagi petani kopi menjaga kualitas dan keaslian kopi
yang di jual dari daerah Krayan.

V. Pola Bisnis dan Pemasaran kopi Krayan

Bisnis perkopian saat ini mempunyai prospek yang sangat baik dimana banyak
jaringan usaha kopi baik yang punya jaringan usaha global maupun jaringan lusaha
lokal berkembang pesat. Hampir setiap tempat bisnis dan pusat keramaian ada bisnis
gerai kopi yang punya karekteristik dan keunikan masing-masing. Di kota-kota besar
bermunculan gerai baru tempat ngopi milik STARBUCKS COFFEE, EXCELSO
COFFEE, COFFEE BEAN, MAXX COFFEE, LUWAK COFFEE dan merek-merek
lain yang penuh sesak dengan pengunjung.

Dengan potensi yang sangat besar ini maka petani kopi di Indonesia juga
berlomba-lomba membuka kebun kopi mulai skala kecil sampai besar dengan
mengandalkan keunikan kopi daerah masing-masing.

Apa yang diharapkan oleh petani kopi Krayan dari bisnis kopi di masa yang akan
datang

1. Daerah Krayan sebagai wilayah yang sangat eklusive dari aspek lingkungan
sangat membantu kopi Krayan berkembang dengan baik. Hal ini akan
mengikuti jejak komoditi Krayan yang lain seperti beras Adan dan Kerbau
Krayan serta Tusu Abu Krayan yang secara tradiosional telah di kenal dari
wilayah Krayan oleh Dunia termasuk tradisi kuliner Slow Food Luba Laya
Krayan yang telah mendapat pengakuan dari yayasan Slow Food yang
berkedudukan di Itali.
2. Kopi asli Krayan yang telah di tanam sejak nenek moyang orang Krayan sampai
saat ini tetap tumbuh dengan baik tapi belum ada penelitaian terhadap varitas
kopi ini secara ilmiah namun berdasar pengakuan dari peminum kopi rasa kopi
Krayan sangat enak dan unik dibandingkan dengan kopi dari daerah lain.
Untuk membuktikan rasa kopi Krayan ini perlu penelitian lebih mendalam
supaya dapat dibudi-dayakan di Krayan dengan pola intensif karena jenis kopi
ini telah teruji tumbuh lama di Krayan dan tahan terhadap hama.
3. Keputusan Adat melalui Peraturan Adat tentang Pertanian Organik Krayan dan
penetapan Hari Pertanian Organik Krayan yang jatuh tanggal 9 Maret sangat
baik melindungi produk pertanian Krayan sebagai Produk asli Organik dan
mempermudah petani kopi Krayan memasarkan hasil kopi organik Krayan
kepada Konsumen maupun eksport ke luar daerah dengan harga premiun.
4. Wilayah Krayan sebagai wilayah yang sangat eklusive dengan lingkungannya
dan letak giografisnya akan mudah mendapat sertifikat Indikasi Giografis (IG)
Kopi Krayan sebagai jaminan pemasaran kopi Krayan yang berkualitas dan
khas Krayan (akan diusulkan ke Menkumham untuk penerbitan IG).
5. Krayan sebagai calon daerah tujuan wisata sangat membutuhkan makan dan
minuman khas daerah sebagi daya tarik bagi wisatawan sehingga
peluang bisnis warung kopi atau jualan kopi sangat besar. Jika kopi disajikan
secara khusus buat wisatawan dapat memberikan penghasilan yang relatif besar
karena secangkir kopi dapat di jual antara Rp. 50.000,- sampai dengan Rp.
100.000,-. Budaya ini bisa disajikan pada saat pagi hari di dapur khusus sambil
menikmati hangat kayu api seperti minum teh yang sangat membudaya
dibeberapa tempat di negeri Cina.
6. Permintaan eksport kopi dunia masih tinggi dan kopi merupakan komoditi
unggulan Indonesia yang selalu mendapat perhatian pemerintah untuk diberikan
bantuan.
7. Petani kopi Krayan dapat langsung terlibat dalam even-even yang terkait
dengan kopi yang dilaksanakan pemerintah maupun swasta baik dalam negeri
maupun luar negeri untuk mempromosi kopi asli Krayan sebagai komoditas
bisnis andalan masyarakat Krayan dan sekaligus promosi pariwisata daerah
Krayan kepada dunia luar.
8. Kelompok tani kopi Krayan dapat membuka home industri sebagai proses bisnis
lanjutan dari tanaman kopi yang telah menghasilkan buah sehingga masing-
masing rumah tangga bisa mendapat penghasilan tetap dari bisnis kopi Krayan.
9. Masing-masing desa bisa menciptakan rasa kopi yang khas desa masing-masing
sebagai Trademark (TM) perdagangan milik desa. Contoh Kopi Jahe, Kopi
Durian, Kopi Nenas, Kopi Pisang, Kopi Pasak Bumi, Kopi Musang dan rasa
kopi lainnya.
10. Yang paling penting sautu saat Krayan dapat di kenal melalui kopi khas Krayan
dengan merek dagang sendiri karena potensinya sangat baik.

VI. Penutup

Bisnis kopi adalah bisnis yang masa depannya cukup menguntungkan


khususnya kopi Arabika yang memiliki rasa lebih enak dari kopi Rabusta. Disamping
itu bisnis kopi berpeluang baik karena didukung oleh budaya minum kopi di kalangan
masyarakat sekarang semakin meningkat baik dalam negeri maupun luar negeri. Hal
ini diliat dari jaringan gerai kopi yang berkembang antar kota dan antar negara sebagai
bisnis franchise yang mudah ditemukan di setiap tempat khusunya di kota-kota besar.

Dengan peluang yang sangat baik tersebut maka budi daya kopi Arabika di
Krayan sangat menjanjikan dan sangat layak menjadi komoditi unggulan Krayan di
masa yang akan datang.

Bali , 6 Februari 2018

Pemerkarsa budi daya

Kopi Arabika Krayan

Terra Coffee shop

Anda mungkin juga menyukai