Asuhan Keperawatan Gea
Asuhan Keperawatan Gea
Asuhan Keperawatan Gea
GASTROENTERITIS AKUT
A. TINJAUAN UMUM
1. DEFENISI
a. Gastroenteritis (diare akut) adalah inflamasi lambung dan usus yang disebabkan oleh
b. Gastroenteritis adalah defekasi encer lebih dari tiga kali dengan / tanpa darah dan atau
c. Gastroenteritis akut adalah diare yang terjadi lebih dari 3 minggu yang terutama
ditemukan pada sindrom pasca enteritis, intoleransi laktosa, cow´s milk protein
d. Gastroenteritis adalah kondisi dimana terjadi frekwensi defekasi yang abnormal (lebih
dari 3 kali/hari) serta perubahan dalam isi (lebih dari 200 g / hari) dan konsistensi feses
bahwa Gastroenteritis adalah inflamasi lambung dan usus yang disebabkan oleh
berbagai bakteri, virus, pathogen parasitik yang terjadi lebih dari tiga kali sehari dengan
konsistensi feses cair dengan/tanpa darah dan atau lendir dalam tinja.
2. ETIOLOGI
a. Penyebab langsung
1. Infeksi :
2. Non infeksi :
Sowden, 2002)
3. PATOFISIOLOGI
peningkatan produksi dan sekresi air, serta elektrolit oleh mukosa usus, kedalam lumen
usus.
Diare osmotic terjadi bila air terdorong kedalam usus oleh tekanan osmotic dari
partikel yang tidak dapat diabsorbsi sehingga reabsorbsi air menjadi lambat.
Diare osmotic campuran disebabkan oleh peningkatan kerja peristaltic dari usus,
(biasanya karena penyakit usus implamasi dari kombinasi peningkatan sekresi atau
4. MANIFESTASI KLINIK
cairan dalam feses. Pasien mengeluh kram perut, distensi, gemuruh usus
(borboringus), anoreksia, dan haus. Kontraksi spasmosik yang nyeri dan peregangan
yang tidak efektif pada anus dapat terjadi pada setiap defekasi.
Gastroenteroitis dapat eksploratif atau bertahap dalam sifat dan awitan. Gejala
yang berkaitan langsung dalam diare diantaranya adalah dehidrasi dan kelemahan.
Feses berair adalah karateristik dari penyakit usus halus dan adanya mucus dan pus
dalam feses menunjukkan adanya ebteritis inflamasi atau colitis. (Sylvia A. Price, 2005).
5. EVALUASI DIAGNOSTIK
Apabila penyebab Gastroenteritis tidak terbukti maka tes diagnostic berikut harus
dilakukan yaitu :
b. Sifat kimia
c. Urinalisis
6. PENATALAKSANAAN
Untuk diare ringan cairan oral dengan segera ditingkatkan dan glikosa serta elektrolit
7. KOMPLIKASI
a. Cardiac Dysritmia
b. Asidosis metabolic
c. Dehidrasi
d. Hipotensi
e. Kematian
Keperawatan.(Wartonoh, 2006)
1. Pengkajian Keperawatan
sebagai berikut.
a. Pengumpulan data
1) Aktifitas / Istirahat
2) Integritas ego
Gejala : Ansietas, ketakutan, emosi, kesal, perasaan tak berdaya/ tak ada
3) Eliminasi
Gejala : Episode diare yang tak dapat diperkirakan, hilang timbul, sering, tak
terkontrol, flatus lembut dan semiciar, bau busuk dan berlemak (steatore), melena.
4) Makanan/cairan
Gejala : Anoreksia : mual/muntah , penurunan berat badan, tak toleran pada diet,
5) Hygiene
6) Nyeri/Kenyamanan
Gejala : Nyeri tekan abdomen dengan nyeri kram pada kuadran kanan bawah ;
nyeri abdomen tengah bawah (keterlibatan jejunum), nyeri tekan menyebar kebagian
7) Keamanan
kemerahan dan membengkak) pada tangan, muka, pioderma gangrenosa (lesi tekan
purulen/lepuh dengan batas keunguan) pada paha, kaki dan mata kanan. Ankilosa
8) Interaksi social
9) Penyuluhan/pembelajaran
2. Analisa data
Dengan melihat data subyektif dan data obyektif dapat menentukan permasalahan
yang dihadapai klien dengan memperlihatkan masalah dapat di ketahui penyebab efek
dari masalah tersebut. Dari analisa data di tentukan diagnosa keperawatan yang
4. Diagnosa Keperawatan
nutrient.
e. Nyeri berhubungan dengan hiperperistaltik, diare lama, iritasi kulit, akskoreasi fisura
oerirektal.
f. Koping indivudu tidak efektif berhubungan dengan proses penyakit yang tidak diduga.
5. Intervensi Keperawatan
Intervensi Rasional
Intervensi Rasional
nutrient.
Tujuan : Menunjukkan berat badan stabil atau peningkatan berat badan sesuai
sasaran
Intervensi Rasional
Tujuan : Menurunkan rileks dan melaporkan penurunan ansietas sampai tingkat yang dapat
ditangani.
Intervensi Rasional
1. Dorong menyatakan perasaan, 1. Membuat hubungan teraupetik,
berikan umpan balik Membantu pasien / orang terdekat
dalam mengidentifikasi masalah yang
menyebabkan stress.
2. Akui bahwa ansietas dan masalah mirip2. Validasi bahwa perasaan normal dapat
dengan yang diekspresikan orang lain membantu menurunkan stress.
3. Bantu klien belajar mekanisme koping 3. Belajar cara baru untuk mengatasi
baru misalnya tekhnik mengatasi masalah dapat membantu dalam
stress, keterampilan organisasi menurunkan stress dan ansietas.
4. Berikan lingkungan tenang dan istirahat 4. Memindahkan klien dari stress luar,
meningkatkan relaksasi, membantu
5. Rujuk pada perawat spesialis psikiatri, menurunkan ansietas.
pelayanan social, penasehat agama. 5. Di butuhkan bantuan tambahan untuk
meningkatkan control dan mengatasi
episode akut.
e. Nyeri berhubungan dengan hiperperistaltik, diare lama, iritasi kulit, anoreksia fisura
perirektal.
Intervensi Rasional
penyembuhan.
f. Koping individu tidak efektif berhubungan dengan proses penyakit yang tidak diduga
Tujuan : Menunjukkan perubahan pola hidup yang perlu untuk membatasi / mencegah
Intervensi Rasional
mengenal sumber.
Intervensi Rasional
5. Implementasi Keperawatan
kemudain disesuaikan dengan respond dan kondisi klien saat itu. Implementasi
dilakukan dengan mengacu pada tujuan intervensi pada setiap diagnosa yaitu :
6. Evaluasi